BAB II METODE PENELITIAN
2.1
Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bentuk
penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif. Menurut Moh. Nasir (1999:63)metode deskriptif adalah mencari pengaruh antara variabel independen dan dependen, memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki dan diiringi dengan interprestasi yang akurat.
2.2
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Kantor Camat Batang Kuis Kabupaten
Deli Serdang.
2.3
Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2002:57) populasi adalah “ Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Nawawi (1995:141) mengungkapkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian”. Keseluruhan unit dalam populasi penelitian akan dijadikan sebagai unit informasi yang diharapkan mampu menggambarkan secara lebih detil berkaitan dengan fenomena yang penulis pahami. Karena jumlah populasi penelitian adalah 21 orang pegawai di Kantor Camat Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, maka seluruh jumlah populasi akan diteliti dalam penelitian ini. Dijelaskan pula oleh Arikunto (1998:120) bahwa “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua
sehingga
penelitiannya
merupakan
penelitian
populasi.
Selanjutnnya jika jumlah besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil sebagian dari populasi atau sampel antara10 – 25 %”.
2.4
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,maka dipergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : A. Teknik pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang digunakan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrument sebagai berikut :
1. Kuesioner
Universitas Sumatera Utara
Kuesioner yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan jalan membuat daftar pertanyaan. Kuesioner dapat bersifat tertutup, yakni kuesioner yang telah disediakan alternatif jawabannya, sehingga para responden hanya memilih salah satu dari alternatif-alternatif tersebut yang dianggap benar atau sesuai dengan responden. Arikunto (1996:139) berpendapat “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. 2. Observasi Teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian dilokasi penelitian. B. Teknik pengumpulan data sekunder yaitu : 1. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumbersumber lain yang relevan dengan objek penelitian. 2. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian serta yang lainnya.
2.5
Teknik Penentuan Skor Tehnik pengukuran skor oleh nilai yang digunakan dalam penelitian ini
adalah memakai skala likert untuk menilai jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden.(Sugiono, 2005:107)
Universitas Sumatera Utara
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang disebarkan melalui angket adalah sebagai berikut : Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5 Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4 Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3 Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2 Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1 Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih
dahulu
ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya sebagai berikut :
Skor tertinggi − Skor terendah Banyaknya bilangan 5 −1 I= 5 I = 0,8 I=
Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masingmasing variabel yaitu :
Tabel Interval Untuk Menentukan Kategori Jawaban Responden No
Skor
Kategori
1
4,2 – 50
Sangat Tinggi
Universitas Sumatera Utara
2
3,3 – 4,1
Tinggi
3
2,4 – 3,2
Sedang
4
1,5 – 2,3
Rendah
5
0,8 – 1,4
Sangat Rendah
Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui jawaban responden termasuk kategori yang mana : (Sugiono, 2005: 214) 2.6 1.
Teknik Analisis Data Penggunaan Koefisien Korelasi
Penggunaan teknik korelasiseperti ini didasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden tergolong sangat kuat, kuat, sedang, rendah dan sangat rendah.Dalam supranto (2009: 62) dikatakan koefisien ialah suatu nilai untuk menggambarkan kuatnya hubungan (korelasi) antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun rumus Koefisien Korelasi tersebut adalah : r=
nΣxy √Σx² √Σy²
Universitas Sumatera Utara
Dimana :
r = Koefisien Korelasi x = X – X (deviasi) y = Y – Y (deviasi)
atau dapat digunakan rumus :
r = Koefisien korelasi antara X dan Y, yaitu bilangan yang menunjukan besar kecilnya hubungan antara X dan Y X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat N = Jumlah Bilangan (populasi/sampel) Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu: - Nilai r yang positif menunjukan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain
Universitas Sumatera Utara
- Nilai r yang negatif menunjukan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya
nilai variabel
yang
satu diikuti dengan
meningkatnya nilai variabel yang lain - Nilai r yang sama dengan nol menunjukan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu meskipun yang lainnya berubah. Untuk menghitung adanya hubungan atau tinggi rendahnya tingkat hubungan kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisienan Koelasi) digunakan penafsiran atau interprestasi dilihat dari angka-angka, dan sugiyono (2004: 149) menyatakan sebagai berikut:
Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi (r)
(Tingkat Hubungan)
Antara 0,08 – 1,00
Sangat Kuat
Antara 0,60 – 0,79
Kuat
Antara 0,40 – 0,59
Sedang
Antara 0,20 – 0,39
Rendah
Antara 0,00 – 0,19
Sangat Rendah (tidak berkorelasi)
Dengan nilai r (koefisien Korelasi) yang kita peroleh, kita dapat melihat secara langsung melalui tabel koelasi yang menguji apakah nilai r (Koefisien Korelasi) yang kita peroleh tersbut berarti atau tidak, tabel korelasi ini
Universitas Sumatera Utara
mencantumkan batas-batas r (Koefisien Korelasi) yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan, 5% bila nilai r (Koefisien Korelasi) tersebut signifikan yang berarti hipotesis dapat diterima. Contohnya : Misalkan nilai r adalah 0,3 jadi dihubungkan melalui tabel maka hasilnya adalah rendah. 2.7. Uji Signifikan Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentuka apakah hipotesa diteriam atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi “tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila t hitung lebih besar dari t-tabel (t hitung > t-tabel), dan dapat diterima apabila harga t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel (t hitung < t-tabel), dengan rumus sebagai berikut :
t hitung : Nilai dari Uji Signifikan r
: Indeks Koefisien Korelasi Product Moment
n
: Jumlah Responden
2.8. Penggunaan Koefisien Determinantlasi Teknik ini digunakan untuk mengetahui barapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koofisien korelasi dan dikaitkan dengan 100%.
Universitas Sumatera Utara
D = г² x 100% Dimana
D = koefisien Determinan r = koefisien korelasi antara X dan Y
Universitas Sumatera Utara