BAB II METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif
Kuantitatif dengan menggunakan analisa data kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2006:11) metode asosiatif
bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih.
B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Kereta Api (Persero) Medan dengan alat JL.Stasiun Kereta Api No.1 Medan
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan ( dalam Sugiyono,2005:90) maka peneliti ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengguna jasa transportasi kereta api Kota Medan 439 pengguna jasa/hari. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipergunakan sebagai sumber data. Didalam penelitian ini, penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu menentukan sampel tanpa memperhatikan strata yang ada karena anggota populasi homogen.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, untuk menentukan jumlah sampel yang representatip penulis menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan rumus Slovin ( dalam Prasetyo,2005: 136 ) yakni sebagai berkut : n=
N 1 + Ne 2
Keterangan n
: Jumlah Sampel
N
: Jumlah Populasi
e
: Prsisi ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%.
Dari rumus tersebut , maka di ambil sampel dengan jumlah n=
439 1 + 439.0.12
n=
439 1 + 4.39
n=
439 5.39
n = 81. 44
Hasil jumlah sampel yang di dapat tersebut ( 81,44 ) dibulatkan menjadi 82.Jadi jumlah pengguna jasa transporasi kereta api yang di jadikan sampel sebanyak 82 pengguna jasa trasportai kereta api.
Universitas Sumatera Utara
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik Pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut : a. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebar daftar pertanyaan dengan pihak-pihak yang terkait. b. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian ke lokasi penelitian. 2. Teknik pengumpulan data sekunder, adalah data yang diperlukan untuk mendukung data primer. Pada penelitian ini data sekunder yang diadopsi adalah sebagai berikut : a. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber yang relevan dengan objek penelitian. b. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal dan laporan penelitian, serta yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
E. Teknik Penentuan Skor Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah : Untuk jawaban a diberi skor 5 Untuk jawaban b diberi skor 4 Untuk jawaban c diberi skor 3 Untuk jawaban d diberi skor 2 Untuk jawaban e diberi skor 1 Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang dan rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut : Skor Tertinggi – Skor Terendah Banyaknya Bilangan Maka diperoleh : 5-1 5 = 0,80
Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu
Universitas Sumatera Utara
a. Sangat tinggi
= 4,24-5,00
b. Tinggi
= 3,43-4,23
c. Sedang
= 2,62-3,42
d. Rendah
= 1,81-2,61
e. Sangat rendah
= 1,00-1,80
F.Teknik Analisis Data a. Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel x terhadap variabel y digunakan rumus Product Momen (Sugiyono, 2005:212)
rxy =
{NΣX
NΣXY − (ΣX )(ΣY ) 2
}{
− (ΣX ) NΣY 2 − (ΣY ) 2
2
}
Keterangan : r
= koefisien korelasi
x
= variabel bebas
y
= variabel terikat
N
= jumlah sampel
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu: 1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. 3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut : Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
00 – 1,999
Sangat rendah
20 – 0,399
Rendah
40 – 0,599
Sedang
60 – 0,799
Kuat
80 – 1,000
Sangat kuat
Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternatif dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
a. Untuk menguji hipotesis, pengaruh antara kualitas pelayanan (x) dan kepuasan pengguna jasa (y), maka diadakan pengujian dengan rumus “t” (Sugiyono, 2005:214) yaitu :
t b. Untuk mengetahui kontribusi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna jasa, digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan dengan rumus :
D = (r xy)2 x 100% Keterangan : D
= Koefisien Determinan
R xy
= koefisien korelasi momen antara x dan y.
Universitas Sumatera Utara