14
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Tembakau
2.1.1 Pengertian Tembakau Tembakau merupakan salah satu tanaman tropis asli Amerika, pertama kali diketemukan oleh Colombus pada tahun 1492, ketika mendarat dipulau Guanakani (San Salvador). Orang Indian pada saat itu melakukan kebiasaan menghisap tembakau kering yang digulung dengan kulit jagung dan diyakiti dapat menenangkan pikiran. “Tembakau adalah tumbuhan berdaun lebar, daunya diracik halus dan dikeringkan untuk bahan baku utama pembuatan rokok, cerutu dan sebagainya”6. Bangsa Indonesia telah mengenal tembakau sekitar 1600-1830 oleh penguasa kolonial. Awalnya tembakau merupakan tanaman untuk konsumsi kelompok elite, kemudian secara bertahap meluas menjadi konsumsi rakyat kebanyakan. Melihat pasaran tembakau yang potensial di Eropa serta berubahnya pola konsumsi di masyarakat, penguasa kolonial mengusahakan tembakau sebagai tanaman konsumsi masyarakat. “...tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanamanan dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Jika
6
http://www.artikata.com/arti-353914-tembakau.html. 03/06/2012
15
dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah dan sebagainya.”7
Tembakau pada umumnya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi rokok dan menggunakan tembakau sebagai bahan baku produksinya. Tembakau dapat juga diolah menjadi pestisida atau diolah menjadi obat bius.
2.1.2 Tembakau Sebagai Komoditas Secara umum, varietas tembakau yang pernah ada di dunia mencapai 50 jenis, namun hanya spesies-spesies tertentu saja yang memiliki nilai ekonomis dan banyak dibudidayakan, diantaranya adalah “Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan Nicotiana Macrophilla”8 Jenis tembakau yang diproduksi di Jawa biasa disebut tembakau rakyat atau tembakau asli. Jenis tembakau inilah yang dikalangan petani sering kali juga disebut sebagai tembakau jawa. Yang termasuk dalam kategori ini antara lain : “Tembakau Garut, Tembakau Temanggung, Tembakau Wonosobo, Tembakau Lumajang, Tembakau Besuki, Tembakau Bojonegoro, Tembakau Boyolali, Tembakau Weleri, Tembakau Kendal, Tembakau Madura.”9 Jenis tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali termasuk tembakau rakyat. Tembakau ini adalah jenis tembakau yang seluruh
7
http://www.scribd.com/doc/34249422/Peran-Tembakau-Dalam-Perekonomian-Negara 02/06/2012 8 Padmodan Djatmiko,1991,Tembakau kajian social-ekonomi,AdityaMedia,Yogyakarta, hal.48 9 PadmodanDjatmiko,ibid, hal.50
16
pengusahaannya dilakukan oleh petani mulai dari pembuatan, pesemaian, penanaman dan pengolahan daunnya sehingga siap untuk dijual di pasaran. Tembakau
merupakan
tumbuhan
yang
kontroversional.
Tembakau
memberikan kontribusi yang buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Kandungan zat kimia yang terkandung dalam tembakau seperti nikotin dan tar jika diolah menjadi suatu produk apakah rokok atau produk konsumsi lain. Jika dikonsumsi secara terusmenerus, maka berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan tubuh serta menyebabkan kanker. Tembakau memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan negara dilihat dari sisi ekonomi. Posisi strategis komoditi tembakau bagi perekonomian Indonesia dapat dilihat dari besarnya devisa dan cukai yang diperoleh dari tembakau. “...pada tahun 2009 devisa negara dari ekspor tembakau sebesar Rp. 51.200.000.000.000,- (Rp. 51,2 trilliun) meningkat 17,06 % dari tahun 2008 sebesar Rp. 43.700.000.000.000,- (Rp. 43.1 trilliun). Penerimaan negara tahun 2009 dari cukai tembakau sebesar Rp. 55.400.000.000.000,- (Rp 55,4 trilliun), tahun 2010 penerimaan negara dari cukai tembakau sebesar Rp. 63.300.000.000.000,- (Rp 63,3 trilliun), tahun 2011 penerimaan negara dari cukai tembakau sebesar Rp. 66.030.000.000.000,- (Rp. 66.03 trilliun). Target untuk tahun 2012 dari cukai tembakau adalah Rp. 69.500.000.000.000,- (Rp. 69,5 trilliun)...”10
Komoditi tembakau yang ada di Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan dengan sektor-sektor agribisnis lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain :
10
http://www.scribd.com/doc/34249422/Peran-Tembakau-Dalam-Perekonomian-Negara. 02/06/2012
17
“1Peluang pasar masih besar untuk dalam negeri maupun luar negeri melalui ekspor. Hal ini dikarenakan konsumsi tembakau dalam negeri masih negative dibandingkan dengan produksinya dan impor cukup besar terutama tembakau Virginia, sehingga peluang pasar masih besar untuk dalam negeri. Peluang pasar ekspor untuk tembakau cerutu juga masih besar karena baru terpenuh isekitar 30 %. 2 Pemerintah masih mentargetkan APBN dari cukai pajak ekspor tembakau cukup besar sehingga ruang gerak pasar dan produksi masih luas 3 Peluang pemanfaatan tembakau untuk bahan baku obat dan pestisida. Walaupun masih dalam skala laboratorium hal ini diharapkan dapat menjadi diversifikasi produk industry hilir tembakau di masa datang 4 Pertumbuhan konsumsi rokok di Negara berkembang positif 3 % tiap tahunnya yang masih memberikan prospek pasar tembakau di luar negeri 5 Telah ditemukan teknologi penurunan nikotin dan tar pada tembakau untuk mengantisipasi peraturan pemerintah untuk rokok bernikotin dan tar rendah.”11 Saat ini perusahaan-perusahaan rokok internasional sangat menginginkan untuk menjadi penguasa pasar tembakau di Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih minimnya regulasi yang mengatur tentang rokok dan tembakau. Menurut data Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Lembaga Kesehatan Dunia (World Health Organization), jumlah perokok di Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah China dan India. Lebih dari enam puluh delapan juta penduduk Indonesia atau 29% penduduk Indonesia merokok (± 230 miliar batang pertahun) dan selalu bertambah setiap tahunnya. Hal-hal tersebut menjadikan peluang usaha
11
http://www.scribd.com/doc/34249422/Peran-Tembakau-Dalam-Perekonomian-
Negara.02/06/2012
18
tembakau masih terbuka jika dilihat dari permintaan yang masih stabil dan cenderung naik, sementara produksi relatif stabil bahkan cenderung turun. Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah yang penduduknya menjadi petani tembakau. Sebagian besar penduduk yang berprofesi sebagai petani menjadikan usaha pertanian tembakau sebagai usaha yang mereka jalankan bersamaan dengan usaha pertanian yang lain. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang menghasilkan komoditas tembakau. Kabupaten Boyolali menghasilkan tembakau sebanyak 3.970 ton pada tahun 2011. Angka ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah petani tembakau dan jumlah lahan pertanian tembakau di Kabupaten Boyolali. Berdasarkan informasi tersebut, kita dapat mengetahui adanya pertanian tembakau yang ada di KabupatenBoyolali. Hal ini tentunya menjadikan Desa Senden Kecamatan Selo sebagai salah satu bagian dari KabupatenBoyolali juga menjadi salah satu wilayah yang memiliki pertanian tembakau. Berdasarkan data monografi Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali tahun 2011 jumlah petani tembakau adalah 567 orang atau seluruh kepala keluarga di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali adalah petani tembakau. Luas lahan yang ditanami tembakau tiap petani berkisar antara 1-2 hektare dan jumlah bibit yang ditanam petani untuk setiap hektare tanah adalah sekitar 7.000 batang pohon tembakau. Luas lahan yang ditanami tembakau dari tahun ke tahun dinilai akan bertambah karena potensi pengembangan pertanian tembakau yang baik.
19
Pertambahan jumlah lahan tembakau yang dimiliki oleh petani dinilai menjadi salah satu indikator semakin meningkatnya kontribusi usaha tani tembakau dalam memberikan pendapatan bagi petani di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Keuntungan yang diperoleh petani dari penjualan tembakau lebih besar jika dibandingkan komoditas pertanian lain yang ditanam oleh petani. Keuntungan usaha pertanian tembakau inilah yang digunakan masyarakat yang notabenya adalah petani tembakau untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selain keuntungan yang dapat diperoleh oleh petani, usaha pertanian tembakau juga memberikan keuntungan bagi pihak lain yang berhubungan dengan tembakau. Ada pengumpul-pengumpul yang menjadikan tembakau sebagai komoditas usaha mereka. Pengumpul-pengumpul tembakau ini membeli tembakau dari petani dan menjual kepada pengumpul yang lebih besar atau langsung ke pabrik pengolahan tembakau.
2.2
Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran Tembakau yang dihasilkan oleh petani menjadi satu komoditas usaha bagi beberapa pihak. Pihak-pihak yang dimaksud adalah petani sebagai produsen, pengumpul, dan perusahaan-perusahaan yang menggunakan tembakau sebagai bahan baku serta masyarakat sebagai konsumen. Tembakau ini menjadi produk yang dialirkan dari produsen kepada konsumen. Aliran barang dari produsen kepada
20
konsumen ini terjadi dalam suatu proses pemasaran. Ada beberapa definisi dari pemasaran. “Pemasaran adalah keseluruhan kegiatan perusahaan yang mencakup kegiatan perencanaan harga, promosi, dan distribusi barang dan/atau jasa yang menjadi alat pemuas kebutuhan konsumen sekarang dan konsumen potensial”12 “Pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.”13 “Pemasaran adalah keseluruhan kegiatan perusahaan sebagai sistem yang utamanya ditandai perencanaan produk, perencanaan harga, perencanaan distribusi dan promosi untuk menyampaikan barang dan jasa kepada konsumen dan untuk merealisir tujuan perusahaan dalam mencapai keuntungan atau laba”14 Berdasarkan beberapa definisi tentang pemasaran diatas, dapat dilihat bahwa pemasaran tembakau melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak yang terkait dalam pemasaran tembakau dapat disebut dengan saluran pemasaran tembakau. “Saluran merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.”15
12
Fandy Tjiptono, 2005,PemasaranJasa,Bayumedia Publishing, Malang, hal. 23 Basu Swastha, op. cit., hal 6 14 Kusjadi,2009,esensi pemasaran suatu pegangan teori dan praktek, widya sari press, salatiga, hal.6 15 Basu Swastha, ibid, hal 3 13
21
2.3
Pengumpul
2.3.1 Pengertian Pengumpul Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pemasaran tembakau. Mereka ini adalah para pedagang dalam berbagai jenis yang menggunakan tembakau sebagai barang dagangan mereka. Pengertian pengumpul adalah “badan atau orang pribadi yang kegiatan usahanya adalah mengumpulkan barang“16. pengumpul tembakau yang dalam hal ini dapat disamakan dengan agen. “Agen adalah lembaga yang membeli atau menjual barangbarang kepada pihak lain.”17 Agen dalam pemasaran tembakau yang ada dalam penelitian ini adalah menjadi para pengumpul baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Keberadaan pengumpul ini sebagai jembatan bagi petani agar tembakau hasil produksinya dapat sampai pada perusahaan rokok yang menggunakan tembakau mereka sebagai bahan baku produksinya. Secara umum, saluran pemasaran mempunyai sembilan fungsi, diantaranya : “Fungsi saluran pemasaran diantaranya adalah informasi, fungsi promosi, fungsi negosiasi, pemesanan, fungsi pembiayaan, fungsi pengambilan fungsi kepemilikan fisik, fungsi pembayaran dan kepemilikan.”18
16
fungsi fungsi risiko, fungsi
http://www.artikata.com/arti-539641-pengumpul.html. 15/09/2012 Basu Swasta, ibid, hal. 27 18 D. Saladin, 2002, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian, Bandung, Linda Karya, hal. 24. 17
22
Fungsi informasi diwujudkan saluran pemasaran dalam bentuk peranan mereka sebagai pengumpul dan penyebar informasi tentang potensi dan kemampuan pasar, pesaing, dan kekuatan-kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran. Fungsi promosi yang melekat pada saluran pemasaran memungkinkan produk dapat diperkenalkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan produk tersebut. Fungsi negosiasi yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perpindahan hak milik. Fungsi pemesanan merupakan komunikasi saluran ke belakang mengenai minat membeli oleh anggota saluran pemasaran. Pemesanan dapat dilakukan berdasarkan beberapa hal, seperti kualitas dan kuantitas. Fungsi pembiayaan tercermin dari beban-beban yang harus ditanggung oleh masing-masing saluran pemesanan. Fungsi pengambilan risiko merupakan perkiraan besaran resiko berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan masing-masing saluran pemasaran tersebut. Fungsi kepemilikan fisik merupakan milik dari penyimpangan dan pergerakan barang secara fisik dari bahan mentah sampai ke konsumen akhir. Fungsi pembayaran diwujudkan dalam arus pembayaran berbentuk uang kepada penjual atas jasa atau produk atau jasa yang diserahkan. Fungsi kepemilikan merupakan arus kepemilikan produk dari suatu lembaga pemasaran ke lembaga pemasaran lainnya
23
2.4
Standar Mutu
2.4.1 Pengertian Standar Mutu Standar mutu dapat didefinisikan sebagai “derajat/tingkat karakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi persyaratan atau keinginan.”19 Tembakau yang dihasilkan antara petani satu dengan yang relatif terlihat sama jika hanya dilihat dan dirasakan dengan panca indera semata. Namun, sebenarnya tembakau yang dihasilkan oleh petani satu dengan petani yang lain berbeda jika dilihat dari sudut pandang mutu yang diukur secara teliti. Mengacu pada pengertian diatas, mutu tembakau dapat diartikan sebagai gabungan dari sifat fisik, kimia, organoleptik dan ekonomi yang menyebabkan tembakau tersebut sesuai atau tidak untuk tujuan pemakaian tertentu. Mutu tembakau dapat diukur dengan memakai standar tertentu. Para pelaku usaha menggunakan standar mutu tembakau dalam mengukur seberapa tinggi mutu tembakau yang menjadi komoditas dagang mereka. Standar mutu yang mereka terapkan dalam mengukur mutu tembakau relatif sama, namun ada pula yang menerapkan standar mutu yang berbeda. Penetapan standar mutu tembakau di Indonesia berbeda-beda tergantung dari mana hasil pertanian tembakau ditanam. Standar tersebut memuat beberapa persyaratan yang digunakan untuk mengukur seberapa tinggi mutu tembakau. Berikut adalah spesifikasi persyaratan mutu tembakau rajangan Boyolali berdasarkan SNI No. 01-3935-1996 :
19
Rudi Suardi, 2004, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000, Penerbit PPM, Jakarta, hal. 3
24
Table 2.1 Spesifikasi Persyaratan Mutu Tembakau Rajangan Boyolali Berdasarkan SNI No. 01-3935-1996 Jenis mutu no
Jenis uji
Mutu I (f) Merah coklat, sedikit kehitaman , cerah sekali Tebal, antep,man tap,bermin yak,lekat dan mudah ngempel
Mutu II (e) Merah coklat, sedikit kekuninga n, cerah sekali Tebal, antep. Supel.ber minyak lekat dan mundah ngempel
Mutu III (d) Merah kecoklata n, cerah
Mutu IV (c) Kuning kecoklata n, cerah
Mutu V (b) Kuning kehijaua n, cerah
Mutu VI (a) Hijau kekuning an, cerah
Cukup antep,sup el, berminya k dan mudah ngempel
Sedang agak antep.ma ntep, mantap, cukup berminya k, supel, lekat Segar harum, cukup mantap, halus, gurih dan mantap
Sedang ,ringan cukup supel kepyar
Tipis, ringan, tidak supel tapi tidak kropos, kepyar
Segar, halus, cukup mantap, cukup gurih, cukup manis, ringan dan ampang Daun tengah bawah(a mpadan I)
Segar, ringan/a mpang, kurang gurih kurang manis, kurang halus
Cukup murni Cukup baik >20%
Cukup murni Cukup baik >20%
1
Warna
2
pegangan
3
Aroma
Segar, sangat harum, halus dan dalam, mantap sekali, gurih dan manis sekali
Segar, sangat harum, mantap halus dan dalam, gurih dan manis
Segar, harum, cukup mantap, halus dan dalam, gurih dan manis
4
Posisi daun
Daun atas(prong golan)
Daun tengah atas(teng gokan)
Daun tengahan (dada)
5
kemurnian
murni
Daun atasdaun tengah atas(prong golan tenggokan ) murni
6
kebersihan
baik
baik
Cukup murni baik
7
Kadar gula
Maks 10%
Maks 10%
Cukup murni Cukup baik ± 20%
8
Maks 10% cukup
Daun kaki (ampada n II)
Ukuran lebar kasar kasar cukup cukup cukup rajangan Sumber :. http://jateng.litbang.deptan.go.id/ind/images/Publikasi/databaseristek/standarmututembakau.pdf
25
Standar mutu ini dipakai oleh pelaku-pelaku usaha dengan produk tembakau yang ada di Kabupaten Boyolali sebagai acuan dalam pengendalian mutu produknya. “Kendali mutu adalah usaha untuk menjaga dan mengarahkan agar mutu produk dari suatu perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan.”20
Pengendalian mutu tembakau dilakukan oleh pelaku-pelaku usaha dengan berbagai tujuan. Umumnya, tujuan dari pengendalian mutu antara lain : “1. Tujuan kendali mutu adalah menghasilkan produk bermutu, meningkatkan produktivitas 2. Perbaikan hubungan manusia serta mutu barang atau jasa 3. Peningkatan moral, prakarsa, dan kerja sama karyawan 4. Pengembangankemampuan kerja karyawan 5. Peningkatan produktivitas dan profitabilitas usaha”21 Pengendalian mutu penting dilakukan supaya produk yang dijadikan sebagai komoditas usaha oleh pihak-pihak tersebut terjaga mutunya. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga keberlangsungan usaha yang dijalankan masingmasing pihak dalam pemasaran tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Pengendalian mutu menggunakan standar mutu dalam proses pelaksanaannya. Berdasarkan uraian tentang mutu tembakau dan kendali mutu tembakau tersebut, dapat didefinisikan pengertian tentang standar mutu tembakau. Standar mutu tembakau adalah kumpulan syarat yang berupa parameter-parameter beserta batasan kadar yang terkandung dalam tembakau yang menentukan seberapa tinggi mutu tembakau. 20
Rudi Suardi, ibid, hal. 5 Andi Setiadi, 2009, Tujuan dan Manfaat Kendali Mutu, http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2195075-tujuan-dan-manfaat-kendali-mutu/#ixzz1furnz0Zv.04/06/2012 21
26
2.5
Harga
2.5.1 Pengertian Harga Setiap proses jual-beli selalu melibatkan harga didalamnya. Berikut ada beberapa definisi harga : “Harga (Price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.”22 Definisi lain dari harga adalah : “Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu satuan barang atau jasa dengan pengorbanan tertentu.”23 Ada pula definisi lain dari harga selain dua definisi diatas : “Harga adalah satu nilai tukar untuk manfaat yang ditimbulkan oleh satu barang atau jasa tertentu bagi seseorang. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan seseorang dari barang atau jasa tertentu maka makin tinggi pula nilai tukar barang atau jasa tersebut dan makin besar pula alat penukar yang bersedia dikorbankan. Saat ini dikenal berbagai macam mata uang yang dipakai sebagai alat penukar.”24
Tembakau hasil produksi petani dijual kepada pihak yang menggunakan tembakau tersebut sebagai komoditas dagangannya. Pihak-pihak tersebut adalah para pengumpul tembakau. Proses jual-beli tembakau antara petani yang merupakan produsen dengan pengumpul melibatkan faktor harga . Berdasarkan tiga definisi 22
Buchari Alma, 2009, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jassa, Alfabeta, Bandung,
hal. 169 23
Basu Swasta dan Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, BPFE Yogyakarta, hal. 211 24 Drs. Marwan Asri, MBA. 1986. Marketing. BPFE. Bulaksumur. hal : 279
27
diatas, harga dalam penelitian ini adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh pihak pembeli tembakau dalam hal ini adalah pengumpul yang akan diberikan kepada petani sebagai suatu pengorbanan dalam rangka mendapatkan tembakau hasil produksi petani. Faktor harga menjadi penting bagi petani sebagai produsen tembakau. Harga menjadi satu-satunya bauran pemasaran yang menjadi sumber pendapatan bagi petani. Harga tembakau di kalangan petani ditentukan oleh pembelinya. Pembelipembeli tersebut adalah pengumpul tembakau yang selanjutnya akan menjual tembakau kepada konsumen. Petani sebagai produsen tembakau mengharapkan hasil produksinya mendapatkan harga yang wajar dan pantas, sehingga jerih payah dan pengorbanannya dalam memproduksi barang dapat memberikan nilai keuntungan yang akan dapat memperbaiki kehidupan para petani. Fungsi dari harga ada empat macam,diantaranya adalah : “ 1. Sebagai pembayaran kepada lembaga saluran atas jasa-jasa yang ditawarkannya. 2. Sebagai senjata dalam persaingan. 3. Sebagai alat utnuk mengadakan komunikasi. 4. Sebagai alat pengawasan saluran.”25
25
Basu Swastha, 1979, Saluran Pemasaran, BPFE UGM, Yogyakarta, hal. 69