13
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem Menurut James A.Hall (2009) menjelaskan bahwa Sistem adalah sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari ineraksi elemen-elemen (dikatakan sub system) yamg berusaha mencapai tujuan tertentu. Struktur suatu system adalah elemen-elemen yang membentuk system, sedangakan proses adalah bekerjanya elemen-elemen tersebut untuk mencapai tujuan system. Menurut James A.Hall (2011:6) menjelaskan bahwa system adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
2.2
Pengertian Akuntansi Menurut Nanu Hasanuh (2011) menjelaskan bahwa akuntansi sebagai suatu pengidentifikasian, pengukuran, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and event which are, in apart at least, of financial character, and interpreting the result there of. Akuntansi
adalah
proses
pengidentifikasian,
pengukuran,
dan
penyampaian informasi ekonomiuntuk memungkinkan memperoleh penilaian
14
dan keputusan yang tepat bagi para pemakai informasi itu. (H.Z.A Moechtar, 1993,2) American accounting association (AAA), accounting is the process of identifying, meansuring, and communicating economic information to permitinformed judgements and decisions by users of the information. 2.3
Sistem Akuntansi Menurut Drs. Narko, M.M., Akt (2007:1) menjelaskan bahwa Sistem Akuntansi adalah sebagai jaringan yang terdiri dari formulir-formulir, catatancatatan, prosedur-prosedur, alat-alat,dan sumberdaya manusia dalam rangka menghasilkan
informasi
pada
suatu
organisasi
untuk
kepentingan
pengambilan keputusan bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Warren (2009:223) menjelaskan bahwa metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengeompokan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan. 2.4
Pengertian Kas Menurut Indra Bastian (2010:138) menjelaskan bahwa Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan baik berbentuk kertas maupun logam, baik berupa rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
15
2.5
Pengertaian Pengeluaran Kas (https://alveynur19.wordpress.com) Pengeluaran Kas adalah transaksitransaksi yang mengakibatkan berkurangnya saldo-saldo kas tunai, atau rekening bank milik perusahaan baik yang berasal dari pembelian tunai, pembayaran hutang, pengeluaran transfer maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya. Pengeluaran kas dapat berupa tunai, cek, atau wasel pos,uang yang dikeluarkan melalui bank atau langsung dari piutang
2.6
Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Menurut Mulyadi (2010) menjelaskan bahwa Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas menggunakan 2 sistem dalam pelaksaannya, yaitu pengeluaran kas menggunakan cek dan uang tunai melelui kas kecil. Sistem pengeluaran kas erat hunbunganya dengan system pencatatan hutang. Terdapat dua pilihan system akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai, yaitu dengan fluctuatingfund-balance system dan impres system 2.6.1 Fungsi yang Terkait A. Fungsi Kas. Fungsi ini bertamggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepeda pemegang dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil. B. Fungsi Akuntansi. Dalam fungsi ini bertanggung jawab atas: a. Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan.
16
b. Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil. c. Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. d. Pencatatan dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil (fluctuating-fund-balance system). e. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalammengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Selain itu untuk memverifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan kas keluar C. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil. Fungsi ini beranggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil. D. Fungsi Pemeriksaan Intern. Dalam fungsi ini bertanggung jawab atas perhitungan dana kas kecil (cash count) secara periodic dan pencocokan hasil penghintunganya dengan pencatatan kas. Ini bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo dana kas yang ada ditangan pemeegang dana kas.
17
2.6.2 Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam system dana kas kecil adalah: A. Bukti Kas Keluar. Ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil. B. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil. Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang kepemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang dana kas kecil menurut nama pemakai dana kas kecil. C. Bukti Pengeluaran Kas Kecil. Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil. D. Permintaan Pengisian Kembali Kas Keci. Dokumen ini dibuat oleh pemegan dana kas kecil untuk meminta kepada bagian hutang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil.
18
2.6.3
Catatan Akuntansi yang digunakan Catatan Akuntansi yang digunakan: A. Jurnal Pengeluaran Kas (cash disbursement journal). Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil. Sumber yang dipakai adalah bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas. B. Register Cek. Catatn akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil. C. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil. Untuk mencatat transaksi pengeluaran kas kecil diperlukan jurnal khusus yang berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran kas kecil
2.6.4 Unsur Pengendalian Intern Pengeluaran Kas System
pengendalian
lintern
yang
baik
dalam
system
kas
mensyaratkan agar dilibatkan pihak luar (bank) ikut serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai berikut: A. Semua penerimaan kas harus disetor penuh ke bank pada hari yang sama dengan penerimaan kas pada hari kerja berikutnya. Dengan demikian catatan penerimaan kas dapat direkonsiasi
19
dengan catatan setoran ke bank yang tercantum dalam rekening Koran bank. B. Semua pengeluaran kas 2.6.5 Prosedur-prosedur yang Terkait Pengeluaran Kas A. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil B. Prosedur Permintaan Pertanggung Jawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil C. Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil