BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Pendidikan Fisika di SMP Fisika dipandang sebagai mata pelajaran yang penuh dengan rumusrumus dan angka menurut sebagian siswa, sehingga siswa enggan tertarik pada mata pelajaran ini. Masalah yang sering dijumpai dalam pembelajaran fisika di sekolah adalah pembelajaran fisika yang sulit dimengerti sehingga menyebabkan siswa mendapatkan kesulitan untuk belajar. Dari masalah diatas yaitu materi fisika yang sukar dimengerti sehingga menyebabkan siswa mendapatkan kesulitan untuk belajar karena tidak paham rumus, kurang mengerti materi, dan cara menggunakan rumus untuk menyelesaikan masalah. Selain masalah-masalah di atas, juga timbul masalah lain yaitu metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Metode dan media pembelajaran yang tidak tepat memicu keragaman masalah pada diri masingmasing individu antara lain : 1) antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak, 2) para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada halhal yang belum jelas, atau kurang paham, 3) keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, 4) kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas, 5) kebosanan siswa, karena dalam pembelajaran hanya diposisikan sebagai pendengar, 6) proses pembelajaran yang monoton dan kurang menarik, dan 7) rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran fisika. Hal ini menggambarkan keefektifan pembelajaran di dalam kelas yang masih rendah. Akibatnya menyebabkan motivasi dan keaktifan siswa yang rendah untuk malas membaca materi atau mengulang materi yang telah dipelajari, mengerjakan pekerjaan rumah/tugas yang diberikan oleh guru.
7
8
2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Beberapa pengertian mengenai media banyak dikemukakan oleh para ahli. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang mempunyai arti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau sesuatu alat (Anitah, 2009: 4). Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011: 3), mengatakan bahwa: Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Asosiasi
Pendidikan
Nasional
(National
Education
Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Menurutnya media adalah bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta peralatannya (Sadiman, 2009: 7). Sedangkan menurut Association of Education and Communication Technology (AECT, 1977) dalam (Anitah, 2009: 4) mendefinisikan “media sebagai semua bentuk yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi”. Pendapat lain dikemukakan oleh Robert Heinich dalam Musfiqon (2012: 26), mendefinisikan media sebagai saluran informasi yang menghubungkan antara sumber informasi dengan penerima. Dari beberapa pendapat yang telah diungkapkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa
media
adalah
alat
yang
digunakan
untuk
menyampaikan atau menghantarkan pesan atau informasi dari sumber ke penerima. b. Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran secara terminologi cukup beragam, sesuai sudut pandang para pakar media pendidikan. Menurut Arsyad (2011: 4) media pembelajaran yaitu suatu media yang dapat membawa pesan-pesan
9
atau informasi dengan tujuan instruksional atau mengandung maksudmaksud pengajaran. Miarso dalam Rusman (2012: 160), mengatakan bahwa “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali”. Pendapat lain dikemukakan oleh Gagne dan Briggs (1975) bahwa “Secara implisit mengatakan media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer” (Arsyad, 2011: 4). Dari berbagai definisi tersebut Anitah (2009: 5) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi dimana pembelajar dapat menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran adalah media yang digunakan sebagai alat bantu atau sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, minat, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar dengan tujuan agar mencapai tujuan belajar. c. Ciri-ciri Media Pembelajaran Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011: 12-14), ciri-ciri media ada tiga yang dapat dirangkum sebagai berikut: 1) Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri fiksatif menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Dengan ciri ini, memungkinkan media merekam suatu kejadian yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
10
2) Ciri Manipulatif (Manipulatif Property) Media memiliki ciri manipulatif karena dapat mentransformasi suatu kejadian atau objek. Kejadian yang memakan waktu lama dapat disajikan kepada siswa dalam waktu sekejap dengan teknik pengambilan gambar. Media dari ciri manipulatif ini memerlukan perhatian sungguh-sungguh kerena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian yang salah, maka akan terjadi kesalahan penafsiran, sehingga dapat merubah sikap siswa ke arah yang tidak diinginkan. 3) Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media yaitu memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi direkam dalam bentuk apa saja, media dapat direproduksi beberapa kali dan siap digunakan secara bersamaan diberbagai tempat tertentu. Rohani dalam Musfiqon (2012: 29-30), menyatakan ciri-ciri umum media pembelajaran yang dapat dirangkum sebagai berikut: a) Merupakan alat peraga langsung dan tidak langsung. b) Digunakan dalam proses komunikasi instruksional. c) Merupakan alat yang efektif dalam instruksional. d) Memiliki normatif bagi kepentingan pendidikan. e) Erat kaitannya dengan metode mengajar khususnya maupun komponen-komponen sistem instruksional lainnya. d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang dapat mempengaruhi kondisi, iklim dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru (Arsyad, 2011: 15). Dalam proses pembelajaran media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber menuju penerima.
11
Menurut
Rowntree
dalam
Musfiqon
(2012:
34),
media
pembelajaran berfungsi sebagai berikut: 1) membangkitkan motivasi belajar, 2) mengulang apa yang telah dipelajari, 3) menyediakan stimulus belajar, 4) mengaktifkan respon peserta didik, 5) memberikan balikan dengan segera, dan 6) menggalakkan latihan yang serasi. Levie
dan
Lentz
(1982)
dalam
Arsyad
(2011:
16-17),
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya pada media visual, yaitu: 1) Fungsi Atensi Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran itu atau mata pelajaran itu merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka, sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar, khususnya gambar yang diproyeksikan melalui LCD dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan diterima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran lebih besar. 2) Fungsi Afektif Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. 3) Fungsi Kognitif Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi Kompensatoris Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
12
Media pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas pengetahuan, serta memberikan fleksibilitas dalam penyampaian pesan. Selain itu media juga dapat berfungsi sebagai alat komunikasi, sarana pemecahan masalah, dan sebagai sarana pengembangan diri. Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu media juga dapat berguna untuk membangkitkan gairah belajar siswa serta memungkinkan siswa untuk belajar mandiri (Musfiqon, 2012: 33). Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2011: 21-23), menyatakan manfaat media pembelajaran dari hasil penelitian menunjukkan dampak positif sebagai bagian integral pembelajaran di kelas yaitu: 1) Penyampaian Pelajaran Menjadi Lebih Baku Penafsiran para guru terhadap isi pelajaran yang berbeda-beda, hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan media pembelajaran. Sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa. 2) Pengajaran Lebih Menarik Media dapat digunakan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap memperhatikan. Dengan kejelasan dan keruntutan pesan yang akan disampaikan serta daya tarik image, menunjukkan bahwa media dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. 3) Pembelajaran Menjadi Lebih Interaktif Dengan diterapkannya teori belajar dengan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan. 4) Lama Waktu Pengajaran Dapat Dipersingkat Hal ini dikarenakan kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan dan isi pelajaran. 5) Kualitas Hasil Belajar Dapat Ditingkatkan Hasil belajar dapat ditingkatkan dengan mengintegrasikan kata dan gambar sebagai media pembelajaran yang dapat mengkomunikasikan
13
elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas. 6) Pembelajaran Dapat Diberikan Kapan dan Di Mana Saja Media pembelajaran disusun untuk penggunaan secara individu sehingga dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan. 7) Sikap Positif Siswa Terhadap Pelajaran Media pembelajaran membawa sikap positif terhadap mata pelajaran yang dipelajari di dalam kelas. 8) Peran Guru Dapat Berubah Ke Arah yang Lebih Positif Beban guru untuk menjelaskan isi pelajaran dapat dikurangi sehingga guru dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa. Sudjana dan Rivai (1992: 2) dalam Arsyad (2011: 24-25) mengemukakan: Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran; 3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar pada setiap jam pelajaran; 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Menurut Rusman (2012: 164), media pembelajaran memiliki beberapa manfaat yang diringkas sebagai berikut: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. 2) Materi pembelajaran akan lebih jelas sehingga dapat dipahami oleh siswa
dan
pembelajaran.
memungkinkan
siswa
dapat
menguasai
tujuan
14
3) Metode pembelajaran yang akan digunakan lebih bervariatif, sehingga siswa tidak bosan. 4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar dan tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga melakukan aktivitas lainnya. Dari uraian dan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar sebagai berikut: 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, indera, dan waktu: a. objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio atau model; b. objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar; c. kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide di samping secara verbal; d. objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer; e. kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video; f. peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, vidio, slide atau simulasi komputer. 4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang. (Arsyad, 2011: 25-27).
15
e. Macam-Macam Media Pembelajaran Media pembelajaran telah diklasifikasikan dalam beberapa jenis oleh para ahli seperti yang dikemukakan oleh Leshin, Pollock dan Reigerluth (1992) dalam Arsyad (2011: 36), sebagai berikut: 1) Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field-trip). 2) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja dan lembar lepas). 3) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparasi, slide). 4) Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi) 5) Media berbasis komputer (penyajian dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext). Berbeda dengan Anderson dalam Sadiman (2011: 89), yang telah membagi media dalam sepuluh kelompok, yaitu: (1) audio; (2) cetak; (3) cetak bersuara; (4) proyeksi (visual) diam; (5) proyeksi dengan suara; (6) visual gerak; (7) audio visual gerak; (8) objek; (9) manusia dan lingkungan; (10) komputer. Menurut
Kemp
dan
Dayton
dalam
Arsyad
(2011:
37)
mengelompokkan media dalam delapan jenis, yaitu sebagai berikut: “(1) media cetak; (2) media pajang; (3) overhead transparacies; (4) rekaman audio tape; (5) seri slide dan filmstrips; (6) penyajian multi-image; (7) rekaman video dan film hidup; (8) komputer”. Berdasarkan uraian para ahli, dapat diuraikan beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain: 1) Media Cetak Secara
historis,
istilah
media
cetak
muncul
setelah
ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. Banyak terdapat media
pembelajaran
yang
berbasis
cetak,
antara
lain:
buku
16
pelajaran/teks, surat kabar, majalah ilmiah, buletin, jurnal, lembaran lepas dan teks terprogram. Arsyad (2011: 38-39), media cetak memiliki kelebihan beberapa kelebihan yang dapat dirangkum sebagai berikut: a) Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban dalam membaca dan memahami materi. b) Selain dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis. c) Perpaduan antara teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik dan dapat menambah daya tarik serta memperlancar pemahaman informasi yang disajikan. d) Pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan aktif karena harus memberikan respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun. e) Media cetak dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah. Selain itu, Arsyad (2011: 88-91) menyatakan bahwa media berbasis cetakan menuntut enam elemen yang harus diperhatikan pada saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong yang penjelasannya sebagai berikut: a) Penggunaan konsistensi dari halaman satu ke halaman yang lain sangatlah penting, terlebih pada jarak spasi antara judul dengan kalimat pertama serta garis samping agar sama. b) Penggunaan format yang sesuai, misalnya untuk paragraf yang berisi kalimat yang panjang hendaknya dibuat satu kolom, sedangkan yang berisi paragraf pendek dapat dibuat lebih dari satu kolom. Namun, juga disesuaikan dengan ukuran dari media cetak tersebut. c) Teks disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan mencari informasi. Agar lebih jelas, disarankan penggunaan kotak-kotak yang berfungsi untuk memisahkan bagian-bagian teks.
17
d) Daya tarik yang dimaksud adalah selalu memberikan kejutan atau hal yang baru pada setiap bab atau bagian yang baru. Hal ini dapat memicu siswa untuk membaca terus. e) Pemilihan dan penggunaan ukuran huruf hendaknya juga diperhatikan dan disesuaikan dengan isi, pengguna dan lingkungan. Selain itu, disarankan untuk menghindari huruf kapital pada seluruh teks yang dapat membuat proses membaca menjadi sulit. f) Penggunaan spasi (ruang) kosong berguna untuk menambah kontras yang mana bertujuan untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk beristirahat sejenak dalam menelusuri teks-teks selanjutnya. 2) Media Grafis Media grafis termasuk media visual, berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Menurut Musfiqon (2012: 73-88), terdapat banyak jenis media grafis di antaranya: a) Gambar atau Foto Di antara media pembelajaran, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/foto merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimanamana. b) Sketsa Sketsa (gambar garis/stick figure) adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, maka setiap guru yang baik dapatlah menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru. c) Diagram Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garisgaris dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram
18
menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. d) Bagan (Chart) Fungsi pokoknya adalah menyajikan ide-ide atau konsepkonsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi. e) Grafik (Graphs) Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titiktitik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering kali simbolsimbol verbal digunakan pada grafik. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. f) Kartun Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. g) Poster Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan kesankesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan, untuk mengikuti program Keluarga Berencana atau untuk menyayangi binatang dapat dituangkan lewat poster. h) Peta dan Globe Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang keadaan permukaan bumi, arah dan jarak suatu tempat, data-data budaya dan kemasyarakatan, datadata ekonomi. i) Papan Flanel (Flanel Board) Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. j) Papan Buletin (Bulletin Board) Berbeda debngan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tetentu.
19
3) Media Audio Media audio merupakan suatu media yang menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan melalui indra pendengaran. Dalam penggunaan media audio, pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) atau non verbal. Beberapa jenis media dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. Media audio memudahkan dalam mengidentifikasi objek-objek, mengklasifikasikan objek, mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu objek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret. 4) Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafik yaitu dalam menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Selain itu, bahan grafis banyak dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas di antara media proyeksi diam dengan media grafis adalah pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran terlebih dahulu. Adakalanya media jenis ini disertai rekaman audio, tetapi ada pula yang hanya visual saja. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film bingkai (slide), film rangkai (film strip), overhead proyektor, proyektor opaque, tachitoscope, microprojection dengan microfilm, film, film gelang, televisi, video. f. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran menurut Rusman (2012: 168-169) dapat dirangkum sebagai berikut:
20
1) Menentukan media pembelajaran berdasarkan identifikasi tujuan pembelajaran atau kompetensi dan karakteristik pelajaran yang akan dipelajari. 2) Mengidentifikasi karakteristik media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, penguasaan oleh guru, mudah penggunaanya, tidak memerlukan waktu yang banyak, dapat mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kreativitas siswa. 3) Mendesain penggunaannya dalam proses pembelajarannya. 4) Mengevaluasi penggunaan media pembelajaran sebagai umpan balik dari efektivitas media pembelajaran. Pemilihan media pada tingkat yang menyeluruh dan umum menurut Arsyad (2011: 69-72), dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat dirangkum sebagai berikut: 1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang tersedia, waktu yang tersedia dan sumber-sumber yang tersedia. 2) Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. 3) Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal. 4) Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru dan siswa) dan keefektivan biaya. 5) Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus, respon, umpan balik siswa yang tepat. Dick dan Carey dalam Sadiman (2011: 86) menyebutkan bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, masih ada empat faktor
lagi
yang
perlu
dipertimbangkan
dalam
pemilihan
media
pembelajaran, antara lain: 1) Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus beli atau membuat sendiri. 2) Perlu adanya perhatian terhadap dana, tenaga, dan fasilitas untuk membeli atau memproduksi sendiri suatu media.
21
3) Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya media bisa digunakan di mana pun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan kapan pun serta mudah untuk dijinjing dan dipindahkan. 4) Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang. Soeparno dalam Rusman (2012: 170) menyatakan bahwa ada lima alasan pemilihan media dalam proses pembelajaran yang dapat dirangkum sebagai berikut: 1) Berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat dipakai dalam proses pembelajaran. 2) Ada kecocokan media pembelajaran untuk menyampaikan informasi tertentu. 3) Ada perbedaan karakteristik setiap media. 4) Ada perbedaan pemakaian media. 5) Ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media digunakan. Menurut
Musfiqon
(2012:
118-121):
“Pemilihan
media
pembelajaran diperlukan kriteria sebagai berikut: (1) kesesuaian dengan tujuan, (2) ketepatgunaan, (3) keadaan peserta didik, (4) ketersediaan, (5) biaya kecil, (6) keterampilan guru, dan (7) mutu teknis”. Dari pendapat Musfiqon tersebut, kriteria pemilihan media pembelajaran dapat dirangkum sebagai berikut: 1) Kesesuaian Tujuan Kehadiran media dalam pembelajaran adalah untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Sehingga media pembelajaran dapat dikatakan optimal jika mencapai tujuan pembelajaran. 2) Ketepatgunaan Media pembelajaran yang tepat guna dapat diartikan pemilihan media yang telah didasarkan pada kegunaan. Jika media pembelajaran dirasa belum tepat dan berguna dalam pembelajaran, maka media tersebut tidak perlu dipilih dan digunakan dalam pembelajaran.
22
3) Keadaan Peserta Didik Kriteria pemilihan media pembelajaran yang baik hendaknya disesuaikan dengan keadaan peserta didik. Sebab jika tidak disesuikan dengan keadaan peserta didik, maka media tersebut tidak dapat membantu banyak dalam memahami materi. 4) Ketersediaan Jika suatu media dirasa tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran namun tidak tersedia di sekolah, maka media tersebut tidak dapat digunakan. Jadi unsur ketersediaan suatu media harus diperhatikan dalam pemilihan media. 5) Biaya Kecil Faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran adalah biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mendapatkan media hendaknya sebanding dengan hasil-hasil yang akan dicapai. Jadi, dalam pemilihan media hendaknya memilih media pembelajaran yang murah biayanya namun menghasilkan hasil yang bagus dan banyak. Jika tidak, memilih media dengan biaya yang mahal, namun mendapatkan hasil yang lebih bagus dan lebih banyak. 6) Keterampilan Guru Apa pun media yang dipilih, maka sebagai guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Sebagus apapun media yang dipilih tidak akan berarti apa-apa jika guru tidak mampu menggunaknnya. 7) Mutu Teknis Kualitas media jelas mempangaruhi tingkat keterampilan materi pembelajaran kepada peserta didik. Untuk itu, media yang dipilih dan digunakan hendaknya memiliki mutu teknis yang baku. g. Evaluasi Media Pembelajaran Berbagai cara dapat dilakukan dalam mengevaluasi media pembelajaran, seperti diskusi kelas atau diskusi kelompok, wawancara dan
23
observasi. Menurut Walker dan Hess dalam Arsyad (2011: 175) memberikan kriteria dalam mereview perangkat lunak media pembelajaran yang berdasarkan pada kualitas, yaitu: 1. Kualitas isi dan tujuan meliputi ketepatan, kepentingan, kelengkapan, keseimbangan, minat/perhatian, keadilan, dan kesesuaian dengan situasi siswa. 2. Kualitas instruksional meliputi memberikan kesempatan belajar, memberikan bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibilitas instruksional, kualitas tes dan penilaian, dapat memberi dampak bagi siswa, dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya. 3. Kualitas teknis meliputi keterbacaan, mudah digunakan, kualitas tampilan/tayangan, kualitas penanganan jawaban, kualitas pengelolaan programnya, dan kualitas pendokumentasiannya. Tujuan evaluasi media pembelajaran menurut Arsyad (2011: 174) adalah sebagai berikut: 1) Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif 2) Menentukan apakah media pembelajaran media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan 3) Menetapkan apakah media itu cost-effective dilihat dari hasil belajar siswa 4) Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas 5) Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media tersebut 6) Menilai kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran 7) Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar yang dinyatakan 8) Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran Menurut Romi Satrio Wahono (2006), adapun aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran hasil dari penyusunan dan diskusi tentang aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran, yaitu: 1) Aspek Rekayasa Perangkat Lunak a) Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran. b) Reliable (handal). c) Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah). d) Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya).
24
e) Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan. f) Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada). g) Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi. h) Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program). i) Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain). 2) Aspek Desain Pembelajaran a) Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis). b) Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum. c) Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran. d) Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran. e) Interaktivitas. f) Pemberian motivasi belajar. g) Kontekstualitas dan aktualitas. h) Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar. i) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. j) Kedalaman materi. k) Kemudahan untuk dipahami. l) Sistematis, runut, alur logika jelas. m)Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan n) Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran. o) Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi. p) Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi. 3) Aspek Komunikasi Visual a) Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran. b) Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan. c) Sederhana dan memikat. d) Audio (narasi, sound effect, backsound,musik). e) Visual (layout design, typography, warna). f) Media bergerak (animasi, movie). g) Layout Interactive (ikon navigasi). 3. Media Pembelajaran CD Interaktif Media pembelajaran CD interaktif merupakan sebuah media yang dapat dikemas dalam sebuah CD yang tujuannnya adalah aplikasi interaktif didalamnya dan juga mempunyai beberapa menu yang dapat diklik untuk
25
menampilkan suatu informasi tertentu. CD interaktif adalah salah satu media interaktif yang masih baru dikenal, media ini merupakan pengembangan dari teknologi internet yang sangat terkenal saat ini. Persamaan
CD
interaktif
dengan
internet
adalah
sama-sama
menggunakan sistem navigasi pada saat operasionalnya, namun bedanya jika CD interaktif secara offline maka internet secara online. Sebagai sebuah produk, CD interaktif merupakan pemecahan suatu masalah berdasarkan pendekatan komunikasi visual, monitor merupakan media komunikasi visual yang tampilannya tidak berbeda dengan desain majalah atau surat kabar. Membuat halaman CD interaktif tak ubahnya membuat halaman web, karena secara umum halaman web sama dengan halaman CD interaktif. Dari berbagai pendapat, beberapa elemen yang dibutuhkan dalam proses perancangan sebuah CD interaktif yang artistik dan efektif adalah tipografi, simbolisme, fotografi, warna, ilustrasi, nuansa, animasi dan halaman depan. Kelebihan dari CD interaktif adalah penggunanya bisa berinteraksi dengan komputer/laptop, menambah pengetahuan atau materi pelajaran yang disajikan dalam CD interaktif, serta tampilan audio visual yang menarik. Sedangkan kekurangan dari CD interaktif antara lain karena medium yang bisa digunakan hanya komputer/laptop, jadi hanya para pemakai komputer saja yang bisa memakainya serta pemakaiannya harus lebih hati-hati agar tidak tergores, terkena panas. 4. Adobe Flash Professional CS 6 Program Adobe Flash Professional CS 6 menyediakan berbagai macam fitur yang akan sangat membantu para animator untuk membuat animasi menjadi semakin mudah dan menarik. Dengan fitur-fitur yang ada pada Program Adobe Flash Professional CS 6, akan menjadikan program ini sebagai program animasi dan presentasi yang semakin digemari oleh para animator-animator di dunia.
26
a. Halaman Awal Halaman awal adalah tampilan yang pertama kali muncul ketika mengakses Adobe Flash Professional CS 6. Cara mengakses Program Adobe Flash Professional CS 6 pertama kali yaitu double klik pada ikon yang ada di desktop atau lihat dari daftar program. Tampilan start page pertama kali membuka mengakses Program Adobe Flash Professional CS 6 yaitu:
Gambar 2.1. Tampilan Start Page Adobe Flash Professional CS b. Halaman Kerja Secara garis besar, halaman kerja (Workspace) Adobe Flash Professional CS 6 terdiri dari beberapa komponen utama yang ditampilkan pada Gambar 2.2:
Gambar 2.2. Halaman Kerja Adobe Flash Professional CS 6
27
Komponen utamanya terdiri dari menu sebagai berikut : 1) Menu Bar adalah kumpulan yang terdiri atas dasar menu-menu yang digolongkan dalam satu kategori. Misalnya menu file terdiri atas perintah New, Open, Save, Import, Export, dan lain-lain. 2) Timeline adalah sebuah jendela panel yang digunakan untuk mengelompokkan dan mengatur isi sebuah movie, pengaturan tersebut meliputi penentuan masa tayang objek, pengaturan layer, dan lain-lain. 3) Stage adalah area untuk berkreasi dalam membuat animasi yang digunakan untuk mengkomposisi frame-frame secara individual dalam sebuah movie. 4) Toolbox adalah kumpulan tools yang sering digunakan untuk melakukan seleksi, menggambar, mewarnai objek, memodifikasi objek, dan mengatur gambar atau objek. 5) Properties adalah informasi objek-objek yang ada di stage. Tampilan panel
properties
secara
otomatis
dapat
berganti-ganti
dalam
menampilkan informasi atribut-atribut properties dari objek yang terpilih. 6) Panels adalah sebagai pengontrol yang berfungsi untuk mengganti dan memodifikasi berbagai atribut dari objek dari animasi secara cepat dan mudah. c. Toolbox Fasilitas Toolbox seperti telah dijelaskan sekilas diawal adalah sekumpulan tools atau alat yang mempunyai fungsi-fungsi tersendiri untuk keperluan desain seperti pada Gambar 2.3 berikut :
28
Gambar 2.3. Toolbox pada Program Adobe Flash Professional CS 6 Berikut penjelasan setiap tool yang terdapat pada Toolbox : 1) Arrow Tool, Arrow Tool atau sering disebut selection tool berfungsi untuk memilih atau menyeleksi suatu objek. 2) Subselection Tool, berfungsi menyeleksi bagian objek lebih detail dari pada selection tool. 3) Free Transform Tool, berfungsi untuk mentransformasi objek yang terseleksi. 4) Lasso Tool, berfungsi untuk memotong gambar secara manual. 5) Pen Tool digunakan untuk menggambar garis dengan bantuan titiktitik bantu seperti dalam pembuatan garis, kurva atau gambar. 6) Text Tool digunakan untuk membuat objek teks. 7) Line Tool digunakan untuk membuat atau menggambar garis. 8) Oval Tool digunakan untuk menggambar bentuk lingkaran atau elips. 9) Pencil Tool digunakan untuk membuat garis. 10) Brush Tool digunakan untuk menggambar bentuk garis-garis dan bentuk-bentuk bebas.
29
11) Ink Bottle Tool digunakan untuk mengisi/mengganti Stroke (garis luar) suatu objek. 12) Paintbucket Tool digunakan untuk mengisi area-area kosong atau digunakan untuk mengubah warna area sebuah objek yang telah diwarnai. 13) Eye Dropper Tool digunakan untuk mengambil sampel warna. 14) Eraser Tool digunakan untuk menghapus objek. 15) Hand Tool digunakan untuk menggeser tampilan stage tanpa mengubah pembesaran. 16) Zoom Tool digunakan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan stage. 17) Stroke Color digunakan untuk memilih atau memberi warna pada suatu garis. 18) Fill Color digunakan untuk memilih atau memberi warna pada suatu objek. 19) Swap Color digunakan untuk menukar warna fill dan stroke atau sebaliknya dari suatu gambar atau objek. d. Library Fungsi dari library adalah sebagai wadah untuk menyimpan program-program terpisah yang sudah jadi, seperti tombol, objek grafis, audio, vidio, dan lain-lain. Berikut tampilan panel library :
Gambar 2.4. Panel Library
30
e.
Action Script Salah satu kelebihan Adobe Flash dibanding dengan perangkat lunak animasi lain yaitu adanya Action Script. Action Script adalah bahasa pemrograman Adobe Flash yang digunakan untuk membuat animasi atau interaksi, Action Script mengizinkan untuk membuat intruksi berorientasi action (lakukan perintah) dan instruksi berorientasi logic (analisis masalah sebelum melakukan perintah). Kita bisa memunculkan panel Action Script dengan cara menekan tombol F9 pada keyboard. Atau melalui menubar dengan cara klik Window > Actions.
Gambar 2.5. Panel Action Script Sama dengan bahasa pemrograman yang lain, Action Script berisi banyak elemen yang berbeda serta strukturnya sendiri. Kita harus merangkainya dengan benar agar Action Script dapat menjalankan dokumen sesuai dengan keinginan. Jika tidak merangkai semuanya dengan benar, maka hasil yang didapat kan akan berbeda atau file flash tidak akan bekerja sama sekali. Action Script juga dapat diterapkan untuk action pada frame, tombol, movie clip, dan lain-lain. Action frame adalah action yang diterapkan pada frame untuk mengontrol navigasi movie, frame, atau objek lain-lain. Salah satu fungsi Action Script adalah memberikan sebuah konektivitas terhadap sebuah objek, yaitu dengan menuliskan perintahperintah didalamnya. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam Action Script yaitu :
31
1) Event Event merupakan peristiwa atau kejadian untuk mendapatkan aksi sebuah objek. Event pada Adobe Flash ada empat, yaitu: a) Mouse event : Event yang berkaitan dengan penggunaan mouse. b) Keyboard Event : Kejadian pada saat menekan tombol keyboard. c) Frame Event : Event yang diletakkan pada keyframe. d) Movie Clip Event : Event yang disertakan pada movie clip. 2) Target Target adalah objek yang dikenai aksi atau perintah. Sebelum dikenai aksi atau perintah, sebuah objek harus dikonversi menjadi sebuah simbol dan memiliki nama instan. Penulisan nama target pada skrip harus menggunakan tanda petik ganda (” ”) 3) Action Pemberian
action
merupakan
lagkah
terakhir
dalam
pembuatan interaksi antarobjek. Action dibagi menjadi dua antara lain: a) Action Frame: adalah action yang diberikan pada keyframe. Sebuah keyframe akan ditandai dengan huruf α bila pada keyframe tersebut terdapat sebuah action b) Action Objek: adalah action yang diberikan pada sebuah objek, baik berupa tombol maupun movie clip.
5. Hakekat Fisika a. Usaha Usaha terjadi bila ada gaya yang bekerja pada suatu benda dan dapat menyebabkan benda tersebut berpindah tempat. Bila gaya yang bekerja pada benda tersebut tidak mengakibatkan benda berpindah tempat, maka dikatakan gaya tersebut tidak melakukan usaha. Besar usaha sama dengan hasil kali gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan perpindahan yang searah dengan arah gaya. W=Fs Dengan W = usaha atau kerja (joule)
32
F = gaya yang bekerja pada benda (Newton) s = jarak perpindahan (meter)
Usaha akan bernilai positif jika arah gaya sama dengan arah perpindahan.
Usaha bernilai negatif jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan.
Usaha bernilai nol jika F = 0 (tidak ada gaya yang dilakukan), s = 0 (benda diam, tidak berpindah), F dan S saling tegak lurus.
b. Bentuk-Bentuk Energi Energi yang paling besar adalah energi matahari. Tuhan telah menciptakan Matahari khusus untuk kesejahteraan umat manusia. Jarak Matahari ke Bumi yang telah diatur pada jarak 149.600 juta kilometer memungkinkan energi panas yang diterima manusia di Bumi tidak membahayakan. Energi panas dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi Bumi dan dapat menghasilkan energi-energi yang lain di muka Bumi ini. Caranya adalah dengan mengubah energi matahari menjadi energi yang lain, seperti energi kimia,energi listrik, energi bunyi, dan energi gerak. 1) Energi Kimia Energi
kimia
adalah
energi
yang
tersimpan
dalam
persenyawaan kimia. Makanan banyak mengandung energi kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Energi kimia pun terkandung dalam bahan minyak bumi yang sangat bermanfaat untuk bahan bakar. Baik energi kimia dalam makanan maupun energi kimia dalam minyak bumi berasal dari energi matahari. 2) Energi Listrik Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak digunakan. Energi ini dipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik melalui kawat logam konduktor yang disebut arus listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain seperti energi gerak, energi cahaya, energi panas, atau energi bunyi.
33
Sebaliknya, energi listrik dapat berupa hasil perubahan energi yang lain, misalnya dari energi matahari, energi gerak, energi potensial air, energi kimia gas alam, dan energi uap. 3) Energi Panas Sumber energi panas yang sangat besar berasal dari Matahari. Sinar matahari dengan panasnya yang tepat dapat membantu manusia dan makhluk hidup lainnya untuk hidup dan berkembang biak. Energi panas pun merupakan hasil perubahan energi yang lain, seperti dari energi listrik, energi gerak, dan energi kimia. Energi panas dimanfaatkan untuk membantu manusia melakukan usaha seperti menyetrika pakaian, memasak, dan mendidihkan air. 4) Energi Mekanik Energi mekanik dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu energi potensial dan energi kinetik. Jumlah kedua energi itu dinamakan energi mekanik, dan dapat dirumuskan : Em = Ep + Ek Dimana : Ep = mgh Ek = ½ mv2 c. Perubahan Bentuk-Bentuk Energi Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Pada umumnya, manfaat energi akan terlihat setelah berubah bentuk menjadi energi yang lain. Misalnya, energi listrik akan bermanfaat ketika berubah bentuk menjadi energi cahaya atau panas.
B. Penelitian Yang Relevan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Novian Wahyu Setiabudi (2005). Berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak berupa paket ajar berbentuk multimedia yang dihasilkan dapat digunakan membantu pembelajaran mata pelajaran fisika pada materi pokok
34
usaha dan energi. Disarankan perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia. Penelitian oleh Anton Ginanjar dari Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (2010). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Prosedur pengembangan media pembelajaran yang telah menghasilkan modul interaktif adalah: (a) Pengkajian matakuliah pemindahan tanah mekanik; pengkajian perangkat pembuat media; dan pengkajian penggunaan media, (b) Pembuatan sketsa media sebagai konsep dasar pengembangan, (c) Pengumpulan komponen-komponen media. (d) Pembuatan demo media, (e) Validasi ahli media, ahli mata kuliah, dan ahli instruksional, (f) Revisi media dari ketiga ahli, (g) Pengenalan kepada mahasiswa dengan cara membagikan media. (2) Tanggapan dan minat mahasiswa dalam menggunakan modul interaktif pemindahan tanah mekanik ini termasuk dalam kategori Baik (80%).
Penggunaan
media
pembelajaran
lain
disarankan
untuk
lebih
dikembangkan seperti penambahan materi, efek suara, animasi yang lebih interaktif dan penggunaan elemen multimedia lainnya.
C. Kerangka Berfikir Dalam proses belajar mengajar tentunya dibutuhkan suatu alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran, agar lebih mudah diterima oleh siswa. Alat bantu pembelajaran itulah yang banyak disebut sebagai media pembelajaran. Media pembajaran yang digunakan sekarang ini tidak terbatas hanya papan tulis, alat praktikum dan buku-buku pelajaran, tetapi telah berkembang menggunakan sarana yang lebih mudah. Kejadian-kejadian yang dilihat siswa sehari-hari, film, ataupun permainan-permainan komputer sebenarnya banyak mengandung aspek pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran yang baik harus mampu menghadirkan beberapa bentuk materi pembelajaran seperti teks, gambar, animasi, suara, video, dan simulasi kejadian nyata dalam satu bentuk atau satu wadah program, agar lebih mudah digunakan dan membuat materi pembelajaran tersebut mudah dipahami. Media pembelajaran berbasis multimedia (menggunakan banyak media), dapat
35
membantu siswa memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah, menarik dan dapat membuat siswa merasakan kejadian nyata melalui simulasi. Tiap pengajar mempunyai kesenangan atau keahlian di dalam memilih media pengajaran. Desain intruktional yang dipakai sebaiknya sesuai dengan bahan ajar atau materi yang diberikan. Karena perkembangan media pembelajaran yang semakin maju, pengajar perlu memanfaatkannya dalam proses belajarmengajar. Penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia dalam bentuk CD interaktif ini diharapkan mampu mendorong siswa lebih cepat dalam meyerap informasi yang disampaikan, karena siswa akan lebih termotivasi untuk belajar. Mata Pelajaran Fisika IPA Terpadu
Hambatan Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran Media Pembelajaran Dalam Bentuk CD Interaktif
Uji Coba Media Pembelajaran
Produk Media Pembelajaran yang Memiliki Kriteria Baik Gambar 2.6. Kerangka Berpikir yang Dikembangkan dalam Penelitian
D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka diajukan beberapa pertanyaan penelitian berkaitan dengan penyajian media pembelajaran dalam CD interktif untuk materi Fisika Usaha dan Energi kelas VIII, sebagai berikut:
36
1.
Apakah media yang disajikan memenuhi kriteria baik pada aspek materi?
2.
Apakah media yang disajikan memenuhi kriteria baik pada aspek media?
3.
Apakah media yang disajikan dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar siswa?