Bab II Landasan Teori
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Parkir Beberapa pengertian tentang parkir antara lain : 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). 2. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996) 3. Parkir adalah tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan/ barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju, 1996). Hobb F.D, (1979), mengatakan bahwa sebuah fasilitas parkir dikatakan berfungsi dengan baik apabila dengan adanya fasilitas parkir tersebut tidak terjadi konflik pada ruas jalan yang terdapat pada lokasi parkir tersebut, ruas jalan yang dimaksud disini adalah ruas jalan eksternal dan ruas jalan internal pada fasilitas parkir tersebut. 2.2 Tipe Parkir 2.2.1 Fasilitas parkir menurut pelayanan Menurut Studi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996), jenis pelayanan fasilitas parkir menurut penempatannya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
II - 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
a) On-Street Parking On-Street parking merupakan jenis pelayanan parkir yang disediakan disepanjang jalan, baik dengan atau tanpa pelebaran jalan. Parkir di badan jalan dibagi menjadi dua : 1. Pada tepi jalan tanpa pengendalian parkir. 2. Pada tepi jalan dengan pengendalian parkir. b) Off-Street Parking Off-Street parking adalah sebuah lokasi khusus yang disediakan untuk parkir kendaraan baik dengan maupun tanpa pembayaran khusus. Menurut Hobbs F.D (1979), untuk menambah kapasitas parkir perlu menambah kapasitas parkir di luar jalan. Fasilitas parkir di luar badan jalan (Off-Street parking) ada dua, yaitu : 1. Fasilitas parkir untuk umum yaitu berupa gedung parkir atau taman parkir untuk umum yang diusahakan kegiatan sendiri. 2. Fasilitas parkir sebagai penunjang adalah tempat yang berupa gedung parkir atau taman parkir yang disediakan untuk menunjang kegiatan pada bangunan utama. 2.2.2
Fasilitas parkir menurut pengelolaan Undang-Undang Lalu Lintas (1992), bahwa menurut statusnya parkir
dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut : a. Parkir umum Parkir umum adalah suatu fasilitas parkir dimana area parkir tersebut dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah. II - 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
b. Parkir khusus Parkir khusus adalah suatu fasilitas parkir yang pengelolaannya dilakukan oleh pihak swasta dengan pengawasan dari pemerintah daerah. c. Parkir taman Parkir taman adalah suatu fasilitas parkir yang lokasinya berada pada daerah taman khusus dan biasanya dikelola oleh pemerintah. d. Parkir gedung Parkir gedung adalah suatu fasilitas parkir yang lokasinya berada di sebuah bangunan yang khusus disediakan untuk parkir. e. Parkir darurat Parkir darurat adalah parkir di tempat-tempat umum baik yang menggunakan lahan, jalan milik penguasaan Pemerintah daerah atau swasta karena kegiatan insidentil. 2.2.3
Fasilitas parkir menurut jenis kepemilikan Undang-Undang
Lalu
Lintas
(1992),
bahwa
menurut
Jenis
Kepemilikan dan Pengelolaan parkir dapat digolongkan menjadi: a. Parkir yang dimiliki dan dikelola oleh swasta b. Parkir yang dimiliki oleh pemerintah daerah tetapi pengelolaannya oleh pihak swasta. c. Parkir yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah.
II - 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
2.3 Karakteristik Parkir Informasi mengenai karakteristik parkir sangatlah diperlukan pada saat kita merencanakan suatu lahan parkir.Beberapa parameter karakteristik parkir yang harus diketahui adalah : a) Durasi Parkir Informasi ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui lama suatu kendaraan parkir.Informasi ini diperoleh dengan cara mengamati waktu kendaraan masuk dan waktu kendaraan tersebut keluar,selisih dari waktu tersebut adalah durasi parkir. b) Akumulasi Parkir Informasi ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang sedang berada pada suatu lahan parkir pada selang waktu tertentu.Informasi ini dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar. c) Tingkat pergantian (parking turn-over) dan tingkat penggunaan (occupancy rate). Tingkat pergantian diperoleh dari jumlah kendaraan yang telah memanfaatkan lahan parkir pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia.Sedangkan tingkat penggunaan diperoleh dari akumulasi kendaraan pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia dikalikan dengan 100%.
II - 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
d) Volume parkir Jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada suatu lahan parkir tertentu dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya per hari). e) Kapasitas Parkir Banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir selama waktu pelayanan. f) Indeks Parkir Merupakan persentase dari akumulasi jumlah kendaraan pada selang waktu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia dikalikan 100%. 2.4 Tarif Parkir Tarif parkir adalah biaya yang harus dikeluarkan atau dibayarkan oleh pemilik kendaraan selama memarkir kendaraanpada suatu lahan parkir tertentu.Sistem penarifan parkir dapat dibedakan sebagai berikut : a) Sistem Tetap Sistem pembayaran besaran tariff yang tidak membedakan lama suatu parkir dari suatu kendaraan. b) Sistem Berubah sesuai waktu (Progresif) Sistem pembayaran besaran tariff yang memperhatikan lama waktu parkir suatu kendaraan. c) Sistem Kombinasi Sistem pembayaran besaran tariff yang mengkombinasikan kedua sistem diatas.
II - 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
2.5 Satuan Ruang Parkir 2.5.1
Dimensi Ruang
Suatu “Satuan Ruang Parkir” (SRP) adalah tempat untuk satu kendaraan. Dimensi ruang parkir menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1996, dipengaruhi oleh : a.
Lebar total kendaraan
b.
Panjang total kendaraan
c.
Jarak bebas
d.
Jarak bebas areal lateral Penentuan SRP untuk jenis kendaraan diklasifikasi menjadi tiga golongan,
dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 Tabel 2.1 Penentuan Satuan Ruang Parkir Jenis Kendaraan
Satuan Ruang Parkir (m2)
1. a. Mobil penumpang untuk golongan I
2,30 x 5,00
b. Mobil penumpang untuk golongan II
2,50 x 5,00
c. Mobil penumpng untuk golongan III
3,00 x 5,00
2. Bus / truk
3,40 x 12,50
3. Sepeda Motor
0,75 x 2,00
(Sumber : Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996)
II - 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
Tabel 2.2. Pemakaian Golongan SRP Golon
Jenis bukaan pintu
gan
Penggunaan
Kendaraan untuk karyawan atau Pintu depan belakang I
terbuka tahap awal + 55 cm
pekerja
kantor
kendaraan tamu/pengunjung
dan untuk
kegiatan
perkantoran,perdagangan, pemerintah, universitas Kendaraan untuk pengunjung
II
Pintu depan/belakang tempat olahraga pusat hiburan, hotel, swalayan, rumah sakit,
penuh + 75 cm
bioskop Pintu depan terbuka III
penuh
dan
ditambah
Kendaraan untuk Orang cacat
untuk pergerakan kursi roda (Sumber : Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996) Dilihat dari Tabel 2.1 bahwa satuan ruang parkir untuk mobil penumpang adalah (2,50 x 5,00) m2. lebih detailnya dapat dilihat dalam Gambar 2.1
II - 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
B=170 O=65 R=50
a1=10 L=470 a2=20
Bp=250 Lp=500 SRP
Gambar 2.1. Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm) Keterangan : B = lebar total kendaraan
L
= panjang total kendaraan
O = lebar bukaan pintu
a1, a2 = jarak bebas arah longitudinal
R = jarak bebas arah lateral
II - 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
Dan satuan ruang parkir untuk sepeda motor adalah (0,75 x 2,00) m2. lebih detailnya dapat dilihat dalam Gambar 2.2
Gambar 2.2. Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor (dalam cm) 2.5.2
Pola Parkir Mobil Penumpang
1. Parkir kendaraan satu sisi Pola parkir ini diterapkan apabila ketersediaan ruang sempit. ° a) Membentuk sudut 90 Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan dengan pola parkir paralel, tetapi kemudahan dan kenyamanan pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih sedikit jika dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut yang lebih kecil dari 90° .
II - 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
Gambar 2.3. Pola parkir satu sisi membentuk sudut 90°. b) Membentuk sudut 30 °, 45 °, 60 ° Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan dengan pola parkir paralel, dan kemudahan dan kenyamanan pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih besar jika dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut 90°.
Gambar 2.4. Pola parkir satu sisi membentuk sudut 30 °, 45 °, 60 ° 2. Parkir kendaraan dua sisi Pola parkir ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai.
II - 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
°. a) Membentuk sudut 90 Pada pola parkir ini, arah gerakan lalu lintas kendaraan dapat satu arah atau dua arah.
Gambar 2.5. Pola parkir dua sisi membentuk sudut 90 °. b) Membentuk sudut 30 °, 45 °, 60 °
Gambar 2.6. Pola parkir dua sisi membentuk sudut 30 °, 45 °, 60 °
II - 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
°. c) Pola parkir pulau membentuk sudut 90 Pola parkir ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup luas.
Gambar 2.7. Pola parkir pulau dua sisi membentuk sudut 90 °. 2.5.3
Kebutuhan Ruang Gerak
Kebutuhan ruang gerak kendaraan parkir dipengaruhi oleh: a. Luas bentuk pelataran parkir b. Jalur sirkulasi (tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir). c. Jalur gang (jalur antara dua deretan ruang parkir yang berdekatan) d. Dimensi ruang parkir
II - 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
2.5.4
Standar KRP
Standart kebutuhan ruang parkir akan berbeda – beda untuk tiap jenis tempat penelitian. Hal ini disebabkan antara lain karena perbedaan tipe pelayanan tarif yang dikenakan, ketersediaan ruang parkir, tingkat kepemilikan kendaraan bermotor, dan tingkat pendapat masyarakat. Dari hasil studi Ditjen Perhubungan Darat 1996. Tabel 2.3 Kebutuhan ruang parkir di pusat perdagangan Luas
area 10
20
50
100
500
1000
1500
2000
59
67
88
125
415
777
1140
1502
total (100 m2)
Kebutuhan (SRP)
(Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996)
Kebutuhan Ruang Parkir untuk Pusat Perdagangan 1600
Kebutuhan (SRP)
1400 1200 1000 800 600 400 200 0 SRP
10
20
50
100
500
1000
1500
2000
59
67
88
125
415
777
1140
1502
Luas Area Total (100 m²) II - 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
Asumsi bahwa perbandingan antara SRP sepeda motor dengan SRP mobil penumpang sebesar 1:6, maka ukuran kebutuhan ruang parkir sepeda motor 6 kali lebih kecil dari pada kebutuhan ruang parkir untuk mobil penumpang. Untuk mengetahui ukuran kebutuhan ruang parkir mobil penumpang pada tempat – tempat berbeda Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1996, menyajikan dalam Tabel 2.4 berikut ini. Tabel 2.4. Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir Satuan (SRP untuk mobil penumpang)
Peruntukan
Pusat Perdagangan Pertokoan Pasar Swalayan Pasar Pusat Perkantoran Pelayan Bukan Umum Pelayanan Umum
Kebutuhan Ruang Parkir
SRP / 100 m² luas lantai efektif SRP / 100 m² luas lantai efektif SRP / 100 m² luas lantai efektif
3,5 - 7,5 3,5 - 7,5
SRP / 100 m² luas lantai
1,5 - 3,5
SRP / 100 m² luas lantai
Sekolah Hotel/Tempat Penginapan Rumah Sakit Bioskop Sumber: Naasra 1988)
SRP/ mahasiswa SRP/ kamar SRP/ tempat tidur SRP/ tempat duduk
0,7 - 1,0 0,2 - 1,0 0,2 - 1,3 0,1 - 0,4
Untuk memperlancar arus sirkulasi parkir dibutuhkan lebar jalur gang yang optimal. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996 memberikan batasan lebar jalur gang untuk berbagai macam jenis kendaraan yang disajikan data Tabel 2.5 berikut ini : II - 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
Tabel 2.5. Dimensi Lebar Jalur Gang.
SRP a. SRP mobil pnp 2,3m x 5,0 m b. SRP mobil pnp 2,5m x 5,0 m c. SRP spd mtr 0,75m x 3,0 m d. SRP bus/truk 3,4m x 12,5 m
<30° 1 2 arah arah
Lebar Jalur Gang (m) <45° <60° 1 2 1 2 arah arah arah arah
<90° 1 2 arah arah
3,0*
3,0
6.*
6,0*
6,0*
5,1*
6,0*
8,0*
3,5** 6,5** 3,5** 6,5** 5,1*
6,5** 6,5** 8,0**
3,0*
6,0*
6,0*
3,0
6,0*
4,6*
6.*
8,0*
3,5** 6,5** 3,5** 6,5** 4,6** 6,5** 6,5** 8,0** 1,6* 1,6** 9,5
(Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996) Keterangan : *
= lokasi parkir tanpa fasilitas pejalan kaki **
= lokasi parkir dengan fasilitas pejalan kaki
2.6 Penentuan Kebutuhan Parkir Jenis
peruntukan
kebutuhan
parkir
menurut
Perhubungan Darat, 1996 adalah sebagai berikut : a. kegiatan parkir yang tetap 1. pusat perdagangan 2. pusat perkantoran swasta atau pemerintah 3. pusat perdagangan eceran atau pasar swalayan 4. pasar 5. sekolah
II - 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Direktorat
Jenderal
Bab II Landasan Teori
6. tempat rekreasi 7. hotel dan tempat penginapan 8. rumah sakit b. kegiatan parkir yang bersifat sementara 1. bioskop 2. tempat pertunjukan 3. tempat pertandingan olahraga 4. rumah ibadah. 2.6.1
Analisis Karakteristik Parkir
Menurut Hobbs F.D (1979), hal-hal yang diperuntukkan untuk survei antara lain : a). Akumulasi parkir Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir di suatu area pada waktu
tertentu.
Akumulasi
parkir
digunakan
untuk
mengetahui
ketersediaan ruang parkir. Akumulasi parkir dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: Akumulasi parkir = Ei – Ex...................................................................(2.1) Keterangan : Ei = Entry (kendaraan yang masuk kelokasi parkir) Ex = Extry (kendaraan yang keluar lokasi parkir)
II - 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
Jika sebelum diadakannya pengamatan sudah ada kendaraan yang parkir di lokasi survei, maka jumlah kendaraan yang ada tersebut dijumlahkan dalam harga akumulasi yang telah dibuat, dengan rumus: Akumulasi parkir = Ei – Ex + X...................................................(2.2) Keterangan: X = jumlah kendaraan yang ada Dari hasil yang diperoleh dibuat grafik yang menunjukkan prosentase kendaraan dalam kurva akumulasi karakteristik. b). Durasi parkir Durasi parkir merupakan rentang waktu (lama waktu) kendaraan yang parkir. Durasi parkir digunakan untuk mengetahui berapa lama kendaraan parkir dalam waktu tertentu. Durasi parkir dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Durasi parkir = Waktu Ex – Waktu En..........................................(2.3) Keterangan : Waktu Ex = saat kendaraan keluar lokasi parkir Waktu En = saat kendaraan masuk lokasi parkir
Dr (kendaraan/satuan waktu) =
(kendaraan x waktu) kendaraan
Keterangan :
II - 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
..............(2.4)
Bab II Landasan Teori
Dr = durasi rata-rata Dari hasil perhitungan durasi parkir akan dibuat grafik yang menunjukkan hubungan antara jumlah kendaraan dengan waktu yang dipakai oleh pengguna parkir. c). Volume parkir Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang terlibat dalam suatu beban parkir (kendaraan – kendaraan per-periode waktu tertentu, biasanya per-hari). Dalam melakukan penelitian volume parkir diasumsikan sebagai jumlah kendaraan yang masuk area parkir selama jam-jam pengamatan. Volume parkir dihitung dengan menjumlahkan kendaraan yang menggunakan area parkir dalam waktu satu hari dengan menggunakan rumus : Volume parkir = Ei + X...............................................................(2.5) Keterangan : Ei = Entry (kendaraan yang masuk lokasi) X = kendaraan yang sudah ada. d). Indeks parkir Indeks parkir adalah ukuran yang lain untuk menyatakan penggunaan panjang jalan dan dinyatakan dalam prosentase ruang yang ditempati oleh kendaraan parkir pada tiap panjang 6 (enam) meter yang tersedia
II - 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
ditepi jalan. Indeks parkir digunakan untuk mengetahui tingkat kebutuhan parkir, jika nantinya ruang parkir melebihi 100%, maka tidak dapat memenuhi kebutuhan parkir. Indeks parkir dapat diketahui dengan menggunakan rumus: Indeks parkir =
Akumulasi parkir x 100%.............................(2.6) Ruang parkir tersedia
Dari perhitungan di atas akan didapat indeks parkir pada hari-hari tertentu dan hasilnya akan di buat grafik yang menunjukkan hubungan antara indeks parkir dengan hari-hari tertentu. e). Tingkat turn over parkir Tingkat turn over parkir adalah angka penggunaan ruang parkir. Tingkat turn over parkir yang digunakan untuk mengetahui tingkat pergantian parkir dalam waktu tertentu dan menunjukkan kinerja parkir, diperoleh rumus : Parking turn over =
Volume parkir .................................(2.7) Ruang parkir tersedia
Dari perhitungan di atas akan didapat tingkat turn over pada hari-hari tertentu dan hasilnya akan dibuat grafik yang menunjukkan hubungan antara tingkat turn over pada hari-hari tertentu.
II - 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
2.6.2 Rumus Dasar Analisis Parkir a). Ruang parkir yang dibutuhkan dalam menghitung ruang parkir yang dibutuhkan, rumus pendekatan ( Pignataro, 1973) yang digunakan adalah : Z=
YxD ..........................................................................................(2.8) T
Keterangan : Z = ruang parkir yang dibutuhkan Y = jumlah kendaraan yang diparkir dalam satu waktu D = rata – rata durasi parkir (jam) T = lama survai (jam) b). Kapasitas Statis kapasitas statis adalah jumlah ruang parkir yang disediakan untuk memenuhi parkir pada tipe parkir off- street kapasitas statis diperoleh dengan cara menghitung jumlah ruang parkir yang tersedia. 2.7 Kondisi Wilayah Studi Mall Teraskota memiliki area perparkiran di pelataran depan, pelataran Hotel dan basement.area pelataran depan digunakan untuk valet parking serta ladyes parking,pelataran hotel untuk tamu hotel, sedangkan untuk area parkir basement digunakan untuk area parkir karyawan , parkir mobil untuk umun , dan parkir motor.
II - 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab II Landasan Teori
Jam operasional Mall Teraskota adalah mulai dari jam 10:00 s/d 22:00 WIB, akan tetapi untuk perparkiran berlaku 24 jam operasional.Untuk parkir mobil penumpang disediakan 3 palang pintu masuk otomatis dan 3 pintu keluar.Pintu keluar pertama digunakan hanya untuk keluar kendaraan yang parkir di pelataran Mall, sedangkan pintu keluar kedua digunakan untuk keluar kendaraan yang telah parkir di area basement dan pelataran Hotel , dan untuk pintu keluar ketiga digunakan hanya untuk tambahan akses pintu keluar yang beroperasional diatas jam 12:00 WIB pada hari libur dan jam 15:00 WIB pada hari senin sampai jumat.Sedangkan untuk pintu masuk dan pintu keluar parkir motor berada di satu area basement.
II - 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/