9
BAB II KERANGKA TEORITIS
2.1. Landasan teori 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, pemasaran menjadi salah satu kegiatan penting dalam berlangsungnya sebuah usaha, khususnya di jaman yang sangat kompetitif ini. Pengertian pemasaran menurut Firdaus (2008) yaitu: "Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain." Pemasaran
berurusan
dengan
pengidentifikasian
dan
pemenuhan
kebutuhan manusia. Salah satu definisi paling singkat tentang pemasaran adalah "memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan". (Firdaus, 2008) Gitosudarmo (2008) mengemukakan bahwa “Pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar”. Tjiptono, dkk, (2008) mengemukakan “Pemasaran didefinisikan sebagai aktivitas individual dan organisasional yang memfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui pengembangan, distribusi, promosi, dan penetapan harga barang, jasa, dan gagasan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran merupakan sebuah proses
pertukaran antara
individu yang
menawarkan suatu produk dengan mereka yang mengingankan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhannya melalui pengembangan produk, penetapan harga, saluran distribusi dan kegiatan promosi. 2.1.2. Bauran Pemasaran Konsep-konsep
inti
pemasaran
meliputi:
kebutuhan,
keinginan,
permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Konsep pemasaran dijadikan proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Kebutuhan dan keinginan manusia terdiri dari produk (product), penetapan harga (price), persiapan tempat (place), dan mempromosikan barang (promotion) (Tjiptono, dkk, 2008). Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
(promotion). Keempat konsep pemasaran tersebut, dikenal sebagai Bauran Pemasaran atau Marketing Mix. Bauran pemasaran (marketing mix) didefinisikan sebagai serangkaian dari alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan. Alat pemasaran (marketing tools) atau bauran pemasaran (marketing mix) atau sering juga disebut dengan istilah Empat P (The four Ps of Marketing); terdiri dari product, price, place, promotion (Oesman, 2010). Lain halnya menurut Gitosudarmo (2008) yang mendefinisikan bauran pemasaran sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar konsumennya dapat menjadi kenal kemudian menyenangi dan kemudian melakukan transaksi pembelian serta akhirnya konsumen itu menjadi puas. Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah sebuah alat atau strategi pemasaran untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terdiri dari produk, harga, tempat sebagai saluran distribusi dan promosi. Masing-masing bagian dari bauran pemasaran memiliki dimensi dan indikator tersendiri. Menurut Kotler dan Amstrong (2009), berikut ini adalah dimensi-dimensi untuk masing-masing bauran pemasaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Sumber: Kotler & Amstrong (2009) Gambar 2.1 Bauran Pemasaran
Secara ringkas tiap-tiap variable bauran pemasaran dapat diuraikan sebagai berikut. a.
Produk (product) Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan.
Dalam marketing,
produk
adalah
apapun
yang
bisa
ditawarkan
ke
sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas. (Wikipedia: 2014) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Produk adalah, 1 barang atau jasa yg dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dl proses produksi dan menjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
hasil akhir dr proses produksi itu; 2 benda atau yg bersifat kebendaan spt barang, bahan, atau bangunan yg merupakan hasil konstruksi; 3 hasil; hasil kerja.” Menurut Kotler (2009), “Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau komsumsi yang dapat memenuhi kegiatan atau kebutuhan, ia meliputi benda fisik, jasa orang, tempat, organisasi, dan gagasan”. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Indikator yang terdapat dalam produk ini adalah antara lain, ragam, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, dan layanan. b.
Harga (price) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Harga adalah, 1 nilai barang yg
ditentukan atau dirupakan dng uang; 2 jumlah uang atau alat tukar lain yg senilai, yg harus dibayarkan untuk produk atau jasa, pd waktu tertentu dan di pasar tertentu.” Definisi harga menurut Gitosudarmo (2008) yaitu: “Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya”. Sedangkan harga menurut Assauri (2008), yaitu: “Harga merupakan satusatunya unsur-unsur marketing mix yang menghasilkan pendapatan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Berdasarkan pengertian harga diatas, dapat disimpulkan bahwa harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang ditawarkan jika tidak maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang sama dari penjualan saingannya. Harga adalah satu-satunya alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif. Harga memiliki indikator seperti daftar harga, diskon, potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit. c.
Tempat (place) Pengertian tempat dan atau distribusi adalah mencakup mengenai proses
perjalanan
produk
atau
jasa
yang
tentunya
adalah
penyebarluasan
informasi dari tangan organisasi, dalam hal ini perpustakaan kepada pengguna dan berkaitan dengan saluran juga sarana/fasilitas fisik atau komunikasi yang digunakan dalam rangka pencapaian produk atau jasa tersebut. Menurut Amstrong dan Kotler (2008), “Tempat (saluran distribusi) meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Tempat juga amerupakan keputusan distribusi mengenai kemudahan akses terhadap barang dan jasa bagi konsumen dalam rangka memperoleh suatu produk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini termasuk juga pemilihan saluran distribusi yang tepat dari produsen ke konsumen. Indikator dari tempat antara lain saluran, cakupan, pemilahan, lokasi, persediaan, transportasi, dan logistik. d.
Promosi (promotion) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Promosi adalah, kegiatan
komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dng pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yg bersifat persuasif.” Pengertian Promosi (Promotion) menurut Laksana (2006:133) yaitu: “Suatu komunikasi dari penjual dan pembelian yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”. Pengertian Promosi menurut Simamora (2006) yaitu “Promosi merupakan fungsi pemberitahuan, pembujukan, dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen”. Kotler dan Amstrong (2009) mengemukakan bahwa pengertian promosi ialah “Aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Lupiyoadi dan Hamdani (2006) berpendapat bahwa promosi merupakan ”Salah satu variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk/jasa”. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan salah satu variable di dalam bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan suatu produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya dengan cara merayu calon pembeli. Menurut Kotler & Amstrong (2009) mengemukakan, indikator dari promosi antara lain iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Menurut Simamora (2006), variabel promosi yang dikenal dengan sebutan bauran promosi atau promotion mix terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation and publicity), penjualan tatap muka (personal selling), dan alat pemasaran langsung (direct marketing). 1)
Periklanan (Advertising) Pengertian periklanan (Advertising) menurut Simamora (2006) yaitu
”Komunikasi nonpribadi yang dibayar melalui bermacam-macam media oleh perusahaan bisnis, atau organisasi nirlaba, atau individu, yang dalam beberapa cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Ada beberapa pilihan media yang dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan, antara lain melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, dan papan reklame. 2)
Promosi Penjualan (Sales Promotion) Menurut Simamora (2006) promosi penjualan (Sales Promotion) adalah
“Beraneka kumpulan alat insentif, sebagian besar dalam jangka pendek yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih banyak oleh para konsumen atau perdagangan”. Promosi penjualan dapat diberikan kepada: a)
Konsumen, berupa penawaran cuma-cuma, sample, demo produk, kupon,
pengembalian tunai, hadiah, kontes, garansi. b)
Perantara, berupa barang cuma-cuma, diskon, advertising allowances,
iklan kerja sama, distribution contests, penghargaan. c)
Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, kontes, dan hadiah untuk
tenaga penjualan terbaik. 3)
Hubungan Masyarakat (Public Relation) Simamora (2006) mengemukakan bahwa “Hubungan masyarakat adalah
komunikasi dan hubungan perusahaan dengan berbagai jenis publiknya”. Program hubungan masyarakat, antara lain publikasi, seminar, hubungan dengan investor, donasi, dan mensponsori beberapa acara.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
4)
Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Pengertian penjualan tatap muka menurut Simamora (2006) yaitu
“Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar melakukan suatu pembelian”. 5)
Alat Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Pengertian Alat Pemasaran Langsung menurut Lupiyoadi dan Hamdani
(2006:122) yaitu ”Unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi”. Variabel-variabel bauran pemasaran tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan suatu strategi dalam usaha untuk mendapatkan posisi yang kuat di pasar. Akan tetapi dalam pelaksanannya, bauran pemasaran tersebut harus dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada atau bersifat fleksibel. 2.1.3. Pengertian Perilaku Konsumen Setiadi (2005) menjelaskan bahwa “Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini”. Disampaikan oleh Ericson Damanik, dalam artikelnya yang berjudul Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli, Menurut Dharmmesta dan Handoko (2008), “Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Perilaku konsumen sangatlah penting bagi pemasar, karena dengan mengenal dan merumuskan kebutuhan serta keinginan konsumen, maka akan diketahui produk yang akan memuaskan konsumen. 2.1.4. Pengertian Keputusan Pembelian Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. Keputusan membeli pada konsumen berdasar pada pengembilan keputusan atau ada pula yang menyebutnya dengan pembuatan keputusan. Suharman (2005) mendefinisikannya sebagai, “Proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti”. Jika seorang individu berada dalam situasi dimana dia harus memilih atau memutuskan sesuatu hal, maka individu tersebut akan melalui proses pemilihan dan penentuan atas beberapa alternatif yang ada.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.1.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ini. Secara garis besar, faktor tersebut dapat digolongkan menjadi 2, yaitu faktor lingkungan eksternal dan faktor lingkungan internal. Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat yang dilahirkan dan dibesarkan. Konsumen yang berasal dari lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, selera, dan sikap yang berbeda. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi konsumen antara lain, kebudayaan, kelas sosial, keluarga, kelompok referensi, dan demografi. Faktor lingkungan internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri masing-masing individu sendiri. Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen, seperti motivasi, pengamatan, sikap, dan kepribadian. Adapun variabel-variabel yang memengaruhi keputusan pembelian dapat dikemukakan sebagai berikut: a.
Produk Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, dicari, dibeli, digunakan, atau dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang di maksudkan dalam hal ini dapat berupa barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan atau ide. Kotler (2009) mendefinisikan : “Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau komsumsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
yang dapat memenuhi kegiatan atau kebutuhan, ia meliputi benda fisik, jasa orang, tempat, organisasi, dan gagasan”. Dari definisi di atas, maka dapatlah kita melihat bahwa produk merupakan suatu yang dipandang sebagai cara untuk memuaskan konsumen sebagai pembeli dan merupakan dasar dari suatu kegiatan dalam suatu perusahaan. b.
Harga Menurut Gitosudarmo (2008), “harga adalah sejumlah uang yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya”. Sedangkan menurut Assauri (2008), “harga merupakan satu-satunya unsur-unsur marketing mix yang menghasilkan pendapatan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja”. Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat diketahui bahwa yang dibayar oleh pembeli ini sudah termasuk hendak yang dicapainya. c.
Tempat Pengusaha harus menyebarkan barang-barangnya ke tempat konsumen
berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi yang mungkin dilakukannya. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
d.
Promosi Gitosudarmo (2008) menjelaskan, “Promosi adalah kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut”. Jadi secara besar tujuan promosi dapat dibagi dua yaitu, tujuan jangka panjang (misalnya: membangun nama baik perusahaan, mendidik konsumen dan menciptakan reputasi tinggi dari suatu produk) dan tujuan jangka pendek (misalnya menaikkan penjualan). 2.1.6. Tahapan Keputusan Pembelian Kotler dan Keller (2007) telah menyusun model keputusan pembelian yang terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi (information research), evaluasi alternatif (evolution of alternatives), keputusan pembelian (purchase decision) dan perilaku purna pembelian (post purchase behavior).
Pengenalan Masalah
Pecarian Informasi
Informasi Alteratif
Keputusan pembelian
Perilaku Setelah Pembelian
Sumber : Kotler, 2009 Gambar 2.1 Tahap Keputusan Pembelian Kelima tahap tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a)
Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai dengan pembeli mengenali suatu masalah dalam
hal ini kebutuhannya dan kemudian menganalisanya. Hal tersebut dilakukan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
megetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. b)
Pencarian Informasi Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau mungkin
juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Pencarian informasi ini dapat secara aktif maupun pasif, internal maupun eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif berupa kunjungan ke beberapa toko untuk membandingkan harga dan kualitas produk sedangkan untuk mencari informasi secara pasif dapat didapat dengan melihat iklan maupun membaca surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikirannya tentang suatu produk yang diinginkan. Pencarian informasi internal tentang sumber-sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan sedangkan informasi eksternal dapat berasal dari media masa (majalah, surat kabar, radio, televisi, sosial media) dan sumbersumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan (publikasi, iklan). c)
Informasi Alternatif Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat
keputusan terakhir. Pertama, konsumen akan menyadari bahwa dirinya mempunyai kebutuhan. Kemudian konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
d)
Keputusan Pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan
pilihan serta membentuk niat pembelian. Keputusan membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Biasanya ia akan memilih merek yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor – faktor keadaan yang tidak terduga. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merk, penjual, kualitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya. e)
Perilaku Sesudah Pembelian Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat
kepuasan atau tidak puas. Jika konsumen merasa puas mereka akan memperhatikan suatu kemungkinan besar untuk membeli produk tersebut pada kesempatan lain. Jika konsumen merasa tidak puas, hal ini dapat terjadi karena harga produk tersebut terlalu mahal, atau kemungkinan karena tidak sesuai dengan keinginan atau persepsi sebelumnya, maka konsumen tidak akan membelinya kembali. 2.1.7. Penelitian Terdahulu Table 2.1 Penelitian terdahulu
Nama Penulis Yugi Ramdhani
Judul Penelitian Analisis proses keputusan konsumen dalam pembelian makanan cepat saji di Kentucky Fried Chicken
Tahun Hasil Penelitian 2005
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Atribut lokasi, rasa dan keramahan pelayan menempati urutan teratas dari tingkat kepentingan yang dinilai oleh
25
cabang Padjajaran, Bogor dan implikasinya terhadap bauran pemasaran
konsumen. Sedangkan untuk kinerjanya secara keseluruhan kedudukan Mc. Donald’s dinilai lebih baik bila dibandingkan dengan KFC.
Hendra Saputra
Analisis pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian the celup sariwangi oleh konsumen rumah tangga di kota Medan
2008
Rahmi Yuningsih
Hubungan bauran pemasaran dengan keputusan memilih berobat di sub bagian rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2009
2009
Fitri Komalasari
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap keputusan Pembelian Produk Handphone Nokia Eseries
Tanpa Tahun
Sumber: Data yang telah di olah oleh peneliti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Variabel strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian the celup sariwangi oleh konsumen rumah tangga di kota medan. Variabel promosi menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap tingginya keputusan pembelian teh celup sariwangi oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. Hubungan bauran pemasaran dengan keputusan memilih berobat di sub bagian rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2009 Harga merupakan variabel yang sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen. Konsumen menganggap harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk handphone nokia eseries.
26
2.2. Kerangka Berpikir
Produk (X1) H2
Harga
H3
Keputusan konsumen untuk datang ke Daebak Fan Cafe
(X2) H4 Harga Place (X2) (X3)
H5
Harga Promosi
Promosi (X4)
H1
Gambar 2.2: Kerangka Berpikir
Daebak Fan Cafe adalah sebuah restoran Korea yang menawarkan pengalaman yang tidak terlupakan bagi konsumennya dengan membawa suasana nyaman dan tepat bagi pencinta Korea. Dengan menampilkan suasana Korean wave yang sedang trend saat ini dan mengedepankan pelayanan yang baik, Daebak Fan Cafe berharap dapat terus bertahan di dalam persaingan ketat dalam usaha rumah makan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Sebagai sebuah usaha rumah makan, untuk dapat mencapai tujuannya, melalui peningkatan pendapatan, maka perlu diperhatikan bauran pemasaran yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk datang ke Daebak Fan Cafe. Adapun bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk datang antara lain, yaitu Produk, Harga, Tempat, dan Promosi. Melalui penelitian ini, akan diketahui apakah benar keempat variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk datang ke Daebak Fan Cafe dan variabel manakah yang paling berpengaruh diantara keempat variabel tersebut. 2.3. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis perlu dibuktikan kebenarannya lewat data-data dari penelitian lapangan, kemudian diuji dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis akan menghasilkan kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H1 = Keputusan konsumen untuk datang ke Daebak Fan Cafe dipengaruhi oleh faktor produk, harga, tempat dan tata letak, dan promosi. H2 = Keputusan konsumen untuk datang ke Daebak Fan Cafe dipengaruhi oleh faktor produk. H3 = Keputusan konsumen untuk datang ke Daebak Fan Cafe dipengaruhi oleh faktor harga.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
H4 = Keputusan konsumen untuk datang ke Daebak Fan Cafe dipengaruhi oleh faktor tempat. H5 = Keputusan konsumen untuk datang ke Daebak Fan Cafe dipengaruhi oleh faktor promosi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/