BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1.
KAJIAN TEORI 2.1.2. Hakekat Permainan Permainan merupakan suatu kegiatan yang menjadikan orang senang
melakukannya, dan dilakukan oleh seseorang atau lebih. Ini dapat dilakukan oleh siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan. Permainan adalah suatu
kegiatan menarik,
menantang dan
yang
menimbulkan kesenangan yang unik, baik dilakukan oleh seorang ataupun lebih, yang dilakukan oleh anak-anak atau orang dewasa, tua atau muda, orang miskin atau kaya, laki-laki atau perempuan (Azis Syamsir, 2000:2.0). Menurut Azis Syamsir (2000:1.6 – 1.7) permainan dikelompokan yaitu : a. Berdasarkan jumlah pemain 1. Permainan beregu 2. Permainan perorangan 3. Permainan pasangan/ganda b. Berdasarkan sifat permainan 1. Permainan untuk mengembangkan fantasi 2. Permainan untuk mengembangkan kemampuan berpikir 3. Permainan untuk mengembangkan rasa seni 4. Permainan untuk mengembangkan aspek fisik (kekuatan, ketahanan, kelincahan, ketangkasan, reaksi dan lain-lain) c. Berdasarkan alat yang dipakai 1. Tanpa alat 2. Dengan alat (bola dan selain bola) d. Besarnya bola yang dipakai 1. Permainan bola besar 2. Permainan bola kecil e. Permainan dengan alat selain bola 1. Permainan dengan alat balok
1
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Permainan dengan alat tongkat Permainan dengan alat tali pendek Permainan dengan alat tali panjang Permainan dengan alat simpai Permainan dengan alat ganda Permainan dengan alat saputangan/selendang Permainan dengan alat balon dan lain-lain.
Permainan sebagai mana yang kita ketahui merupakan suatu kegiatan atau aktivitas jasmani, dimana bila dilakukan secara teratur adalah mempunyai efek positif bagi kehidupan manusia, apalagi dilakukan oleh anak-anak yang pada saat ini sangat membutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Jadi, dapat disimpulkan bahwa permainan adalah suatu jenis kegiatan olahraga yang dapat membuat anak-anak maupun orang dewasa bisa merasakan kegembiraan serta bisa menghilangkan beban yang ditimbulkan oleh banyaknya pekerjaan yang dilakukan sebelumnya. 2.1.2.
Hakekat Permainan Rounders Permainan rounders pertama kali diciptakan oleh George Hanchock pada
tahun 1887 di kota Chicago, Amerika Serikat. Teknik dasar permainan rounders hampir sama dengan permainan kasti, yaitu melempar, menangkap, dan memukul. Akan tetapi, dalam rounders ditambah dengan keterampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola, juga ditambah dengan keterampilan menjadi pelambung/pitcher dan catcher. (Juari, Wagino dan Sukiri,2010:4). Permainan rounders sama halnya dengan dengan permainan kecil lainnya seperti permainan bola bakar, permainan kasti, dan permainan kippers (Azis Syamsir, 2000:8.1).
2
Softball/rounders adalah olahraga bola kecil beregu yang terdiri atas 2 tim. Softball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis, yaitu baseball. Dalam permainan ini terdapat sebuah regu yang berjaga dan regu yang memukul bola. Setiap regu berlomba mengumpulkan angka (run). (Tri Jaya S dan Marzuki,2010:3) Dalam permainan ini setelah memukul bola, pemain berlarmengelilingi lapangan yang ditandai dengan tiang sebagai "Rounders". Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih banyak, dinyatakan sebagai pemenang. Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan dengan softball (Dadan Heryana, 2010:67). Sarana dan Prasarana Permainan Rounders a) Lapangan Lapangan permainan rounders ini merupakan segi lima sama sisi yang setiap sisinya berjarak 15 meter, pada setiap sudutnya diberi base atau tiang hinggap, yang dibuat seperti kaset atau bidai sebanyak 5 buah. Sedangkan bidai pelambung atau pitcher plate ditempatkan denga jarak 8 meter ditempat memukul atau base (tiang hinggap) ke lima. Kalau pada titik utama atau tempat utama atau tempat memukul yang kita beri nama titik A maka base partai adalah dengan jarak 15 meter dan titik adalah titik B. Di luar perpanjang adalah termasuk garis salah, yang pada ujung garis diberi benciera. Begitu untuk base (tiang hinggap ke empat adalah titik A, maka di luar, perpanjang AE (15 meter) adalah juga termasuk garis salah, yang pada ujungnya diberi bendera. Sedangkan untuk titik C adalah dengan jarak 1 meter dan B, akan membuat garis CD sepanjang 15 meter juga berarak 15 dari titik E dengan titik D.
3
Gambar 1. 1. Lapangan Rounders (Azis Syamsir,2000:8.5) Keterangan : a. Segi lima ABCDE = lapangan rounders b. AB = BC = CD = DE = EA = 5 m sisi lapangan dengan masingmasingnya berjarak 15 m. c. FGHI = IJKL adalah dua buah ruangan bebas yang disediakan untuk pemain atau regu pemukul yang berukuran 5 x 10 m d. MNOP = bidai pelambung = 40 cm x 80 cm yang tempatnya ada 8 meter dari tempat base pemukul. e. Tiap sudut segi lima = bidai 1 – 5 = 40 x 50 cm. Sedangkan dalam membuat lapangan rounders adalah pertama dengan menyiapkan suatu papan atau sebangsanya yang mempunyai sudut 108 derajat dari titik A. dengan tali 75 meter terjadilah lapangan rounders dengan setiap base adalah berjarak 15 meter. b) Peralatan dan Perlengkapan Permainan Perlengkapan permainan adalah bidai atau keset (base) sebagai tiang hinggap. Banyaknya 5 buah yang dibuat dari ijuk atau sabut atau sebangsanya
4
dengan ukuran 40 x 40 cm yang dikatakan tiang hinggap satu sampai lima. Kelimanya ini dipakukan ditanah agar tidak lepas sewaktu pelari meluncur pada base tersebut. Sedangkan untuk pelambung atau pelempar bola yang disebut juga pitcher. Plate yaitu sebuah badai dengan ukuran 40 x 80 cm diletakan melintang didepan pemukul yang jaraknya ada 8 meter. Sebagai alat pemukul yang dibuat dari kayu (bat atau stick) adalah yang berukuran tidak melebihi satu meter yang berbentuk bulat panjang, sedangkan pada pegangannya boleh dibalut dengan kain atau sebangsanya agar tidak licin dan mudah lepas dan tangan si pemukul. Bola yang kelilingnya sekitar 18 – 22 cm diisi dengan sabut kelapa atau ijuk dengan berat antara 80 – 100 gram yang dibungkus dengan karet berwarna. 2.1.3. Gerak Dasar Lempar Tangkap a. Posisi Gerak 1) Posisi Gerak yang dilakukan oleh pelambung lemparan yang dilakukan pelambung atau catcher. Cara melakukannya adalah: a) Sikap awal berdiri di tempat pelambung. Kedua kaki terbuka dengan posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Pandangan ke arah pemukul. Kedua tangan di depan dada. Pegang bola dengan tangan kanan. b) Gerakan selanjutnya adalah ayun tangan yang memegang bola ke belakang. c) Langkahkan kaki kiri ke depan. Bersamaan dengan itu, ayunkan tangan kanan ke depan sambil melempar bola ke arah pemukul.
5
2) Posisi Gerak yang dilakukan oleh pelempar a) Pegang bola dengan tangan kanan, posisi kaki depan belakang. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan c) Lemparkan bola ke arah sasaran d) Pandangan mata ke arah sasaran. 3) Posisi Gerak yang dilakukan oleh penangkap/penerima a) Sikap badan tegak, kaki sedikit terbuka b) Pandangan ke arah datangnya bola c) Kedua telapak tangan terbuka, pergelangan kedua tangan dirapatkan. d) Saat bola sampai, pegang bola dengan kedua tangan. 4) Posisi Gerak yang dilakukan oleh Catcher a) Sikap badan jongkok dengan kedua tumit diangkat ke atas. Kedua lengan terjulur ke depan atas. Arah lengan menyesuaikan arah datangnya bola. b) Pandangan ke arah datangnya bola. c) Kedua telapak tangan terbuka, pergelangan kedua tangan dirapatkan. d) Saat bola sampai, pegang bola dengan kedua tangan. (Supardi dan Suroyo,2010:66-69) b. Ayunan Tangan 1) Ayunan Tangan pada saat melempar a) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan atas. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan c) Pandangan mata ke arah sasaran. (Supardi dan Suroyo,2010:66) 2) Ayunan Tangan pada saat menangkap a) Kedua lengan di depan siap menangkap bola. b) Merapatkan kedua tangan di depan dada.
6
c) Pada saat bola tertangkap, jari-jari segera ditutup dan cepat ditarik ke arah badan. (Supardi dan Suroyo,2010:66) c. Cara menangkap Menangkap bola merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah regu. Teknik ini merupakan salah satu unsur yang penting dalam pertahanan. Dilihat dari datangnya bola, menangkap bola dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. (Dadan Heryana dan Giri Veriyanti,2010:68) 1) Teknik menangkap bola melambung Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a) Ikuti datangnya bola. b) Menangkap bola dapat dilakukan dengan merapatkan kedua tangan di depan dada. c) Pada saat bola tertangkap, jari-jari segera ditutup dan cepat ditarik ke arah badan. 2) Teknik menangkap bola mendatar Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a) Jika bola datang mendatar dan tepat di depan badan, bola dapat ditangkap seperti menangkap bola yang datangnya melambung. b) Jika bola datang mendatar di samping kanan atau kiri badan, maka cara menangkapnya dengan menjulurkan lengan ke samping kanan atau kiri badan. c) Jika sudah mahir, maka dapat dilakukan dengan satu tangan. 3) Teknik menangkap bola menyusur tanah Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a) dengan sikap membungkuk, kedua lutut ditekuk, dan kedua lengan lurus ke bawah. b) Dengan sikap hampir berlutut, kemudian menangkap bola.
7
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cara menangkap bola pada permainan rounders terdiri dari cara menangkap bola atas, bola datar dan bola bawah. d. Cara melempar Cara melempar bola disesuaikan dengan arah atau sasaranlemparannya. Bila sasarannya jauh maka bola dilempar melambung keatas. Agar, bola jatuh tepat pada sasarannya. Semakin jauh sasarannya,maka lemparannya harus semakin melambung dan bertenaga. Silakan perhatikan teknik melempar bola berikut. Sikap awal: -
Berdiri dengan sikap kaki terbuka. Kaki kiri agak ke depan.
-
Tangan kanan memegang bola dan direntangkan ke belakang.
-
Pandangan ke depan atau arah sasaran. (Tri Minarsih dkk,2010:66)
Ada beberapa cara melempar bola. cara ini dibedakan berdasarkan posisi tangan pada waktu melempar. cara melempar bola terdiri dari lemparan atas, lemparan samping, dan lemparan bawah.(Supardi dan Suroyo,2010:66). 1) Lemparan atas Cara melakukan lemparan atas yaitu: a) Pegang bola dengan tangan kanan, posisi kaki depan belakang. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan atas. c) Lemparkan bola ke depan atas. d) Pandangan mata ke arah sasaran. 2) Lemparan samping Cara melakukan lemparan samping yaitu: a) Pegang bola dengan tangan kanan, sikap posisi badan menghadap ke samping. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan. 8
c) Lemparkan bola ke arah sasaran. d) Pandangan mata ke arah sasaran. 3) Lemparan bawah Cara melakukan lemparan bawah yaitu: a) Pegang bola dengan tangan kanan, posisi kaki depan belakang. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan. c) Lemparkan bola menyusur tanah d) Pandangan mata ke arah sasaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa cara melempar bola pada permainan rounders terdiri dari cara melempar bola atas, bola datar dan bola bawah. 2.1.4. Hakekat Lempar Tangkap pada Permainan Rounders Melempar dibutuhkan dapat melempar keras pada temannya dan teman tersebut dapat menangkap dengan baik, disamping itu melempar pada permainan ini merupakan senjata pertama bagi regu penjaga lapangan dalam memberikana lambungan atau lemparan pada pelari atau pemukul. Untuk mempermudah jalannya permainan rounders, kemampuan gerakan-gerakan dasar harus dikuasi oleh para siswa. Macam – macam gerak dasar melempar yaitu : 1) Memegang bola dengan tiga atau empat jari 2) Berdiri lurus kedua tangan didepan, dengan melangkahkan kaki kiri kedepan ayun tangan kebelakang, secepatnya kuat ke depan. 3) Pada saat tangan sampai di depan lepaskan bola dengan sentakan pergelangan tangan. Gerakan ini ddapat diikuti dengan sedidkit memutarkan jari-jari sehingga bolanya akan pergi dengan berputar. Keterampilan ini tidak akan dapat bila hanya dilakukan beberapa kali saja, harus sebanyak mungkin, karena keterampilan ini termasuk koordinasi yang memebutuhkan kinestetik. (Aziz Syamsir:2000:8.8)
9
Gambar 1. 2. Teknik Melambungkan Bola Rounders (Aziz Syamsir:2000:8.9)
Menangkap bola dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan, yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola ialah arah bola yang datang. Kemampuan dasar menangkap adalah berbeda dengan permainan sebelumnya dimana si pemukul bola berusaha selalu dekat dengan bidai atau tiang hinggap setelah menerima bola dan langsung menempelkan kakinya pada bidai. Teknik ini dapat dilakukan dengan mempergunakan dinding tembok. Lemparkan bola dengan ayunan tangan dari bawah dan tangkap kembali dengan baiik. Akan lebih baik bila anda berlatih dengan teman anda sendiri. (Azis Syamsir,2000:8.9). Cara melempar bola pada permainan rounders ada teknik-tekniknya. Teknik ini perlu dikuasai dengan baik dan benar agar mendapatkan lemparan yang sempurna. Adapun jenis lemparan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: (Juari, Wagino dan Sukiri,2010:4-6). 3) Lemparan melambung Lemparan melambung biasanya digunakan untuk lemparan yang berjarak jauh. Lemparan ini memerlukan tenaga yang cukup besar karena bola harus jauh dan tinggi.
10
Cara melakukan lemparan melambung, yaitu: a. Bola dipegang dengan posisi tangan atau jari-jari dengan benar. b. Ayunkan tangan yang memegang bola sambil kaki melangkah secara bersamaan. c. Berat badan bertumpu pada kaki depan. d. Saat mengambil awalan melempar, badan sedikit condong ke belakang. 4) Lemparan mendatar Lemparan bola mendatar adalah lemparan bola yang arah bolanya mendatar dan cepat. Lemparan ini dilakukan dengan mengayunkan tangan dari belakang ke depan sejajar dengan bahu. Gerakan melempar ini disertai dengan lecutan pergelangan tangan. 5) Lemparan bawah (menyusur tanah) Lemparan bawah ini arah atau jalannya bola menyusur tanah. Biasanya dilakukan dalam keadaan darurat dan dilakukan dengan cepat. Cara melakukan lemparan bawah, yaitu: a) Posisi badan sedikit membungkuk dan kedua kaki sedikit ditekuk. b) Ayunan tangan dilakukan dari samping atas ke depan bawah. c) Gerakan melempar bola bawah ini disertai dengan lecutan tangan. Cara menangkap bola ada beberapa macam, tergantung dari datangnya bola. Namun secara garis besar, datangnya bola dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) Bola yang datangnya langsung, cara menangkapnya, yaitu: a) Tangan diluruskan ke depan atau sedikit ditekuk pada pergelangan sikut. b) Sarung tangan (glove) menghadap ke arah datangnya bola dan tangan yang lain di samping glove. c) Apabila bola telah masuk glove, tangan yang lain segera menutup dan mengambil bola yang ada di dalamnya.
11
2) Bola yang melambung, cara menangkapnya, yaitu: a) Bola ditangkap setinggi atau melebihi kepala. b) Pada waktu menangkap bola, pandangan harus ke tangan yang sedang menangkap. c) Setelah bola masuk ke glove, tangan yang lain segera menutup agar bola tidak terlepas lagi. d) Gerakan follow through adalah gerakan terakhir. 3) Bola yang datang bergulir di tanah, cara menangkapnya, yaitu: a) Kaki dilangkahkan ke depan. b) Kedua lutut ditekuk dan badan dibungkukkan. c) Tangan kiri di tanah (yang memakai glove) dan menghadap ke arah datangnya bola. d) Setelah bola masuk ke glove, tangan lain segera menutup dan mengambil bola yang ada di dalamnya. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga cara dalam melempar dan menangkap bola yaitu bola rendah, bola datar dan bola melambung. 2.1.5. Teknik Dan Taktik a) Teknik Lari Teknik lari pada permainan sebelumnya, mengenai lari cepat, lari dan menghindar, membungkuk, melompat dan sebagainya. Tetapi dalam permainan ini lari bagi regu pemukul dibutuhkan disamping untuk lari cepat dalam lari menuju tiang hinggap pertama, tetapi ada lari yang dilakukan dengan meluncur, yaitu lari menuju tiang hinggap yang lain disamping untuk menghindari dari ketukan regu penjaga, dengan meluncur merendahkan badan, sehingga sulit bagi penjaga untuk mengetuknya juga untuk lebih cepat mencapai base atau tiang hinggap. (Azis Syamsir,2000:8.7).
12
b) Teknik Dasar Melempar Melempar dibutuhkan dapat melempar keras pada temannya dan teman tersebut dapat menangkap dengan baik, disamping itu melempar pada permainan ini merupakan senjata pertama bagi regu penjaga lapangan dalam memberikana lambungan atau lemparan pada pelari atau pemukul. Untuk mempermudah jalannya permainan rounders, kemampuan gerakan-gerakan dasar harus dikuasi oleh para siswa. Dalam melakukan lemparan ini dengan memegang bola dengan tiga atau empat jari, berdiri lurus, kedua tangan didepan, dengan melangkahkan kaki kiri ke depan ayun tangan ke belakang, secepatnya kuat ke depan (Azis Syamsir, 2000:8.9). Ada beberapa teknik melempar bola. Teknik ini dibedakan berdasarkan posisi tangan pada waktu melempar. Teknik melempar bola terdiri dari lemparan atas, lemparan sampimg, dan lemparan bawah (Supardi dan Suryo,2010:66). c) Keterampilan Dasar Menangkap Menangkap bola dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan, yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola ialah arah bola yang datang. Kemampuan dasar menangkap adalah berbeda dengan permainan sebelumnya dimana si pemukul bola berusaha selalu dekat dengan bidai atau tiang hinggap setelah menerima bola dan langsung menempelkan kakinya pada bidai. Teknik ini dapat dilakukan dengan mempergunakan dinding tembok. Lemparkan bola dengan ayunan tangan dari bawah dan tangkap kembali dengan
13
baiik. Akan lebih baik bila anda berlatih dengan teman anda sendiri (Azis Syamsir,2000:8.9). Di dalam permainan rounders, terdapat tiga cara menangkap bola yaitu, menangkap bola yang datangnya lurus dari depan, menangkap bola yang bergulir di atas tanah, dan menangkap bola melambung (Supardi dan Suroyo,2010:67-68). Keahlian menangkap bola menentukan pula keberhasilan dari sebuah regu. Menangkap bola dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan yaitu Menangkap bola melambung, mendatar, dan menggelinding/menyusur ke tanah (Tri Minarsih, Acep Hadi dan Hanjaeli,2010:3) 2.1.6. Peraturan dalam Permainan Rounders 1. Lapangan Permainan Lapangan permainan berbentuk segilima beraturang dengan panjang sisinya 15 meter. Setiap sudut lapangan disebut tiang hinggap sebanyak 5 buah yang dipakukan ke tanah dengan kuat sehingga tidak mudah bergeser sewaktu diadakan sledding oleh pelari. Tiang hinggap kelima merupakan tempat memukul dan seberangnya diletakan tempat pelambungnya dengan jarak 8 meter dan titik sudut tempat hinggap/tiang hinggap lima. 2. Garis Salah (Out line) Perpanjangan garis dari tiang/tempat hinggap lima dan satu, dan juga perpanjang garis tiang/tempat hinggap kelima dan empat merupakan garis salah atau disebut juga garis mati, sehingga bola yang keluar tidak jatuhnya dalam lapangan atau langsung diluar garis salah maka bola dikatakan mati.
14
3. Tempat Hinggap Tempat hinggap yang disebut juga base yang dinyatakan dengan keset/bidai yang berukuran 40 x 40 cm dan diberi nomor satu sampai lima yang jelas atau tebal, lain warnanya dari tanah dan mudah kelihatan dipancangkan dengan besi sehingga merapat kuat di lantai atau tanah. 4. Tempat pelambung Pitcher atau tempat pelambung segaris dengan pusat segilima yang jaraknya 8 meter dari tempat hingga kelima dengan luas 40 x 80 cm ditempatkan melintang menghadap tempat hinggap lima. 5. Tempat Pemukul Tempat pemukul tidak merupakan suatu ruangan dan tidak digaris, hanya berdiri pada tiang hinggap V pada jarak dan posisi yang tepat. 6. Bola Berat bola 80 – 90 gram dan keliling 19 – 22 cm yang diisi ijuk atau sebangsanya dan dibungkus dengan kulit. 7. Kayu Pemukul Dibuat dari kayu paling panjang 1 meter dan garis tengah paling tinggi 7 cm, pegangan paling panjang 46 cm dan dapat dibalut. 8. Pemain Pemain yang terdiri dari dua regu yang disebut regu lapangan dan regu pemukul dengan jumlah 12 orang, dipimpin oleh oleh seorang ketua regu.
15
9. Tempat pemain lapangan Pelambung (pitcher), penjaga belakang (catcher) mempunyai tempat tertentu. Sedangkan empat pemain lapangan lainnya berdiri dekat tiap tempat hinggap untuk menjaga dan bertugas mematikan dengan bola pemain yang menuju tempat hingga tersebut. Sedangkan yang lainnya menjaga bagian lapangan dalam dan lapangan luar. 10. Tempat Regu Pemukul Regu pemukul berada dalam ruangan bebas di samping lapangan, pemain lapangan sebelum dipanggil untuk melaksanakan pukulan tidak boleh keluar. 11. Penggantian Pemain Dengan persetujuan wasit pemain dapat diganti 12. Lambungan bola Dengan ayunan tangan dan melangkah satu
langkah pelambung
melambungkan bola ke arah pemukul setinggi antara bahu dan lutut di atas base kelima. Apabila menurut wasit lambungan itu betul maka wasit meneriakan trike pukul. Bila si pemukul tidak melakukan pukulan maka hak si pemukul sudah hilang satu. Bila lambungan salah maka si pemukul boleh tidak memukul, wasit akan mengatakan foult tetapi bila ia memukul lambungan salah dan tidak kena atau luncas, maka si pemukul sudah dinyatakan memukul satu kali. 13. Gerakan pura-pura Gerakan pura-pura dalam melambung bola dapat dihukum oleh wasit dengan kesempatan memukul satu kali lagi, tergantung pada pandangan wasit.
16
14. Urutan pemukul bola Urutan pemukul ditentukan harus berurutan yang tetap 15. Pukulan benar Pukulan benar bila bola yang dipukul berada antara kedua garis salah. 16. Pukulan salah Pukulan salah apabila bola dipukul kena dan -
Jatuh di luar garis salah Langsung mengenai wasit atau pemain yang berada di luar garis salah Pemukul melemparkan kayu pemukul yang menurut wasit berbahaya
17. Pukulan tidak kena Pukulan tidak kena bila : -
Bola pada waktu dipukul tidak menyentuh pemukul
-
Bola yang dilambungkan benar tetapi tidak dipukul
18. Bola hilang Bola dianggap hilang bila setelah pukulan benar tidak dapat diambil oleh regu lapangan. Sehingga pelari dapat lari sampai tempat hinggap ke tiga, sehingga pelari yang berada pada tempat hinggap dua, tiga dan empat dapat masuk ke ruangan bebas. 19. Melemparkan kayu pemukul Setelah memukul, pemukul melemparkan kayu atau stick pemukulnya, jika menurut wasit membahayakan maka pemukul dihukum dengan pukulannya salah. Bila pukulannya tidak kena/salah memukul dianggap mati satu, ia dapat berjalan ke tiang hinggap satu.
17
20. Pukulan Dihitung sebagai pukulan : - Setiap lambungan yang dipukul - Lambungan sah, tidak dipukul dan wasit berseru stike atau pukul. - Pukulan salah 21. Pelari pada tempat hinggap Pelari harus menyentuh tempat hinggap menurut nomor tempat hinggap. Pada tiap tempat hinggap hanya bolah ditempati oleh seorang pelari. Yang mendahului pelari di depan dianggap mati. 22. Lari kembali Pelari dapat kemabali lagi pada tiang hinggap yang ditinggalkan asal tiang hinggap yang dituju belum disentuh. 23. Pemukul harus lari Pemukul harus lari bila -
Setelah pukulan pertama benar Setelah pukulan kedua benar Setelah pukulan ketiga diserukan pukul walaupun tidak dipukul dianggap kena. 24. Merintangi pelari Pelari yang dengan sengaja dihalangi oleh regu lapangan dengan tidak sah, pelari dapat melanjutkan larinya pada tempat hinggap yang dituju. 25. Bola hidup Pelari dapat lari kembali apabila bola hidup yaitu setelah bola lepas dari tangan pealmbung yang terlanjur lari pada lambungan salah maka ia harus kembali pada tempat asalnya.
18
26. Bola mati Bola dikatakan mati bila -
Setelah dipukul salah
-
Selama bola hilang
-
Setelah pelambung siap melambungkan bola
27. Penggantian Penggantian diadakan apabila : -
6 kali mati
-
5 kali bola tangkap
28. Pelari mati Pelari dikatakan mati apabila : -
Pelari tidak menyentuh tempat hinggap yang dilaluinya
-
Hinggap pada tempat hinggap yang sudah dibakar
-
Disentuh dengan tangan yang berisi bola (diketik)
-
Melewati pelari yang didepan
-
Sengaja menghindar keluar garis supaya jangan dimatikan
-
Melemparkan kayu pemukul
29. Menyentuh Pelari Dengan Bola Pelari mengetik dengan bola selalu ditangan sebelum pelari sampai pada tempat hinggap (bila bola jatuh pelari tidak mati). Pelari dapat dimatikan (diketik) lebih dari satu kali selama berada antar dua tempat hinggap, dengan regu lapangan yang berbeda. 30. Membakar Tempat Hinggap Tempat
hinggap
dikatakan
telah
terbakar
bila
pemain
lapangan
menyentuhnya dengan bagian badnnya, sehingga pelari menuju tempat tersebut dikatakan mati, kecuali bila sudah ada gilirannya untuk memukul selanjutnya.
19
31. Lari Terlanjut Pelari boleh terlanjur lari asal lurus dan kalau ingin melanjutkan larinya harus menyentuh tempat hinggap itu kembali 32. Nilai Regu lapangan akan memperoleh nilai satu bila ia dapat menangkap bola pukulan ataupun bola pukulan salah. Regu pemukul mendapat nilai satu apabila : a. Dapat melewati setiap tempat hinggap dengan pukulannya sendiri atau tidak kena b. Dapat kembali dengan pukulan temanya dengan tidak mati c. Ia akan memperoleh enam bila dengan pukulannya sendiri dapat langsung kembali keruangan bebas. 33. Lamanya permainan Permainan dapat dilakukan dengan 3, 4, 5 dan 6 inning, satu inning adalah sekali menjaga dan sekali memukul. 2.1.7. Hakekat Metode Berpasangan Teknik
latihan
dengan
metode
berpasangan
adalah
suatu
model
pembelajaran kooperatif Investigasi Kelompok (Group Investigation) dengan pendekatan striktural kelompok. Hal di atas berdasarkan pada tabel 4.7 dalam bukunya Trianto “Mendesain Model pembelajaran
Inovatif-progresif”
yaitu dalam implementasi tipe
investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota bervariasi berdua, bertiga, berkelompok dengan 4 – 6 orang anggota (Trianto, M.Pd, 2010:79).
20
Penggunaan model GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang, tiap
kelompok bebas memilih subtopik dari
keseluruhan unit materi yang akan diajarkan, dan kemudian membuat laporan hasil kerja kelompok. Selanjutnya tiap kelompok mempresentasikan di kelas. (Widiyatnolo,2011.Dalamhttp://pembelajaranpenjasberbasisict.blogspot.com/2011 /10/makalah-model-pembelajaran-kooperatif.html Dengan mengkomparasi pendapat dan teori para ahli di atas, maka peneliti dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa metode berpasangan adalah sebuah metode yang sangat tepat diterapkan dalam proses pembelajaran yang mengarah pada permainan beregu, yang dapat diartikan pula sebagai sebuah metode yang melibatkan dua orang siswa atau lebih di dalam pelaksanaannya. 2.2. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan uraian pada kajian teoritis sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : “jika metode berpasangan diterapkan maka keterampilan gerak dasar lempar tangkap pada permainan roubders akan meningkat” 2.3. INDIKATOR KINERJA Apabila 85% dari jumlah subjek penelitian, keterampilannya dapat mencapai kategori Baik, maka penelitian ini dianggap berhasil, dan tindakan tidak harus
dilanjutkan
ke
siklus
21
berikutnya.
22