BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Lompat Jauh Olahraga lompat jauh terdir idari dua kata, yaitu lompat dan jauh. Lompat berarti bergerak dengan mengangkat kaki kedepan (kebawah, keatas) dan dengan cepat menurunkannya lagi serta jauh adalah jarak harus ditempuh secara maksimal
(Munasifah:2008:10). Selanjutnya Gilang
(2007:39) mengemukakan bahwa “Lompat jauh adalah bentuk gerakan melompat mengangkat kaki keatas depan dalam upaya mengangkat titik berat badan kedepan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mncapai jarak yang sejauh-jauhnya. Menurut Saputra (2001:47) Lompat jauh adalah keterampilan gerak berpinda dari suatu tempat ketempat yang lain dengan satu kali tolakan kedepan sejauh mungkin. Lompat jauh adalah suatu bentuk gerak melompat mengangkat kaki keatas, kedepan, dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara dan dilakukan dengan cepat dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Mukholit (2004:73). Menurut Djumidar (2004:65) Mengatakan bahwa lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ketitik yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki
dan mendarat dengan kaki dengan keseimbangan yang baik. Menurut Adang Suherman (2001:34-41) Lompat jauh adalah keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ketempat lainnya dengan satu kali tolakan kedepan sejauh mungkin. Untuk memperoleh hasil yang maksimal pelompat dapat melekukan dangan berbagai gaya,yaitu: 1. Lompat jauh gaya jongkok atau Truck (kauer) 2. Lompat jauh gaya menggantung atau melenting (schnepper/hang) 3. lompat jauh gaya berjalan di udara (walking/running inthe air). Prinsip dasar lompat jauh adalah meraih awalan kecepatan yang setinggi-tingginya sambil tetap mampu melakukan tolakan yang kuat ke atas dengan satu kaki untuk meraih ketinggian saat melayang yang memadai
sehingga
dapat
menghasilkan
jarak
lompatan.
(Suherman,2001:117). Menurut Jarver, (2007:25) Tujuan lompat jauh adalah berlari sebelum melompat untuk meningkatkan percepatan horizontal secara maksimun tanpa menimbulkan hambatan sewaktu take off. Lompat jauh adalah atletik lintasan dan lapangan yang di mana seorang atlet menggabungkan kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat jauh dari take-off point mungkin. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu si pelompat harus memahami unsur-unsur pokok pada lompat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Awalan yaitu untuk mendapat kecepatan pada waktu akan melompat. Awalan it harus dilakukan dengan secepat-cepatnya serta jangan mengubah langkah pada saat akan melompat. Jarak awal biasanya 3050meter. 2. Tolakan , yaitu menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas (tinggi dan kedepan). 3. Sikap badan di udara, yaitu harus diusahakan badan melayang selama mungkin dan di usahakan badan tetap seimbang. 4. Sikap badan pada waktu jatuh/mendarat, yaitu sipelompat harus mengusahakan jatuh/mendarat dengan sebaik-baiknya jangan sampai jatuhnya badan atau lengan ke belakang akan merugikan, mendaratlah dengan kedua kakidan lengan kedepan. Hal-hal yang perluh dihindari: 1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak. 2. Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai. 3. Badan miring jauh kedepan atau kebelakang 4. Pase yang tidak seimbang 5. Garak kaki yang premature 6. Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan. 7. Satu kaki turun mendahului kaki lain pada mendarat
Hal-hal yang harus diparhatikan/dilakukan: 1.
Melakukan tolakan sekuat - kuatnya pada papan tolakan
2.
menjaga sikap badan supaya bisa melayang selama mungkin di udara dan dalam keadaan seimbang.
3.
Posisi mendarat yang baik, yaitu kedua kaki dan tangan ke depan. Jaga jangan sampai badan ataupun tangan jatuh ke belakang. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas, maka penulis penyimpul bahwa lonpat jauh adalah sejenis acara olahraga dimana seorang atlet mencoba mendarat jauh yang dari tempat yang di tuju, barpindah tempat dari titk A ketitik B. Lompat jauh mamiliki beberapa tahapan yang perlu di perhatikan
yakni: Awalan
(Standing),Tolakan (Take off),Melayang (Flying) dan mendarat (Landing). 2.1.2 Hakikat Lompat Jauh Gaya Menggantung Lompat jauh gaya menggantung merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Karakteristik gerak dasar dalam lompat jauh gaya menggantung meliputi awalan,tumpuan atau tolakan, melayang dan mendarat. 1. Awalan berguna untuk mendapatkan kecepatan berlari semaksimal mungkin sebelum mencapai balok tumpuan. Untuk mencapai kecepatan maksimal biasanya awalan berjarak 35-50 meter. 2. Tumpuan atau tolakan adalah perpindahan yang sangat cepat antara lari awalan dan melayang. Ketepetan pada balok tumpu serta
besarnya tenaga tolakan yang dahasilkan oleh kaki,sangatlah menentukan bagi pencapaian hasil lompatan. 3. Melayang (sikap badan di udarah) setelah polompat menempuh pada balok tumpuan,maka posisi badan condong kedepan melayang di udara, bersamaan dengan ayunan kedua tangan keatas. Untuk mendapatkan tinggi dan jauhnya lopatan, dan harus meluruskan kaki tumpuan selurus-lurus dan secepat-cepatnya. Pada waktu naik badan harus dapat di tahan dalam kaedaan rileks kemudian dilakukan garakan sikap tubuh di udara (saat melayang). Posisi langkah waktu di udara berlangsung setelah kaki tolak menolak pada balok tumpuan,kaki di ayunkan keatas membantu mengangkat titik berat badan keatas.Selanjutnya di ikuti kaki tolakan menyusul kaki ayun.Pada saat melayang kedua kaki sedikit di tekuk sehingga posisi badan berada dalam sikap menggantung 4. Pada waktu mendarat pelompat harus menjulur keluar tangan sejauhjauhnya ke atas dengan tidak kehilangan keseimbangan pada badannya, supaya tidak jatuh kebelakang. Untuk mencegahnya berat badan harus di bawah ke depan cara membekukan badan dan lutut hampir merapat, sehingga kemungkinan suatu momentum membawah badan ke depan atas kaki mendarat dilakukan dengan tubuh terlebih dahulu.
Gambar 1. Gerakan Gaya Menggantung Sumber. Atletik IAAF (2000) Lompat jauh gaya menggantung mempunyai beberapa teknik yaitu: 1. Awalan tijuan guna mencapai kecepatan yang maksimum yang terkontrol yaitu (a) ancang-ancang berfariasi antara 10 langka bagi pemula. (b) tehnik lari mirip dengan lari sprin (c) Kecepatan meningkat sampai mencapai balok tujuan. 2. Tehnik tolakan/tumpuan bertujuan memaksimalkan kecepatan vertikal dan guna memperkecil hilangnya kecepatan horizontal (a)gerak kebawa dan kebelakang (b)waktu bertolak yaitu dipersingkat minimum dari kaki penumpu (c)paha kaki bebas didorong (d)sendi-sendi kaki lutut dan pinggang diluruskan sepenuhnya. 3. Tehnik diudara, melayang berguna mempersiapkan diri untuk mendarat. (a)kaki dipertahankan di posisi bertolak (b)tetap tegak keatas (c)kaki penolak mengikuti selama kaki melayang (d)kaki tumpuan dibengkokan ditarik kedepan dan keatas. 4. Medarat bertujuan memperkecil hilangnya jarak lompatan. (a)kedua kaki hampir sepenuhnya diluruskan (b)badan dibengkokan kedepan (c)lengan ditarik kedepan (d)pinggang didorong kedepan
Lompat jauh
gaya menggantung merupakan salah satu gaya
yang diperbolekan dalam cabang atletik. Dalam lompat jauh harus mencapai titik sejauh mungkin. Adapun tehnik lompat jauh sebagai berikut: 1. Tehnik awalan a) Berfungsi untuk mendapatkan kecepatan. b) Gerakan dengan berlari secepat-cepatnya dari jarak
35-50 pada
sebuah lintasan c) Tidak diperkenangkan untuk menambah kecepatan saat menolak pada papan tumpuan 2. Teknik tolakan a) Merupakan upaya pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horozontal dangan kecepatan vertikal. b) Saat kaki melakukan tolakan posisi badan lebih ditsegakkan dan kaki belakang sreta kedua tangan diayun kedepan atas. c) Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan dimulai dari tumit,telapak kaki diteruskan pada ujung telapak kaki. 3 Tehnik Diudara a) Kedua lutut kaki ditekuk dan kedua lengan disamping kepala b) Saat mendarat kedua kaki dan lengan diluruskan kedepan 4 Tehnik Mendarat a) Mendarat pada bak lompatan diawali dangan kedua tumit kaki
b) Lutut tertekuk dan bersama berat badan dibawa kedepan 2.1.3
Cara Mengukur Jauhnya Lompatan Pada Lompat Jauh Pada lompat jauh pengukuran dilakukan oleh juri pengukur
yang biasanya berjumlah 2 orang. Pengukuran lompatan diambil dari ujung balok tumpu sampai pada tanda awal pendaratan.Selain itu alat yang digunakan untuk mengukur juga harus sama (hanya ada satu alat ukur). Hasil lompatan akan dicatan olah pencatan hasil perlombaan. a. Peraturan-Peraturan Pada Lompat Jauh Pelompat dianggap gagal apabila: 1. Menginjak tanah dibelakang balok lompan. 2. Menyentuh tanah disamping balok lompat. 3. Kembali lewat bak lompat kearah lawan. 4. Dipanggil suda 2 menit belum melompat. 5. Pelompat yang gagal 3 kali dicoret Catatan: Bak lompat diisi dengan pasir,apabila pelompat gagal juri mengangkat bendera mera, dan apabila pelompat melakukan dengan baik juru mengangkat bendera puti, lebar awalan 122 cm, panjang balok 122cm, lebar balok 22cm, kesempatan untuk melakukan 3 kali lompatan diambil jarak lompatan yang jauh
b. Alat-Alat Yang Digunakan Pada Lompat Jauh 1. Rol Meter 2. Cangkul
3. Bendera kecil (mera dan putih) 2.1.4 Hakikat Daya Ledak Dalam olahraga, daya ledak merupakan sala satu unsur penting utuk mencapai prestasi maksimal. Oleh karana itu daya ledak menjadi satu komponen fisik yang sangat penting Menurut Sajoto (dalam Hajarati 2010:69) Mengemukakan bahwa daya ledak merupakan produk antara kekuatan dan kecepatan yaitu
hasil
dari
kekuatan
maksimal
dan
kecepatan
maksimal.Sedangkan Bosko (dalamHajarati,2010:69) Mendefinisikan bahwa daya ledak sebagai kemampuan mengeluarkan kemampuan maksimum yang dihitung dengan rumus: Daya ledak =Kekuatan x kecepan Daya Ledak =Kekuatan x jarak/waktu Sehubungan
hal
diatas
Hidayat
(1999:204-205)
Mengemukankan bahwa kerja dangan waktu yang pendek
atau
mengarahkan kekuatan dan disebet power.Menurut Zoanon (Dalam Hidayat 1999:205) Bahwa kecepatan gerak itu berbanding lurus dengan kekuatan maksimal. Juga disebut bahwa kecepatan dan power itu sangat erat hubungannya dengan kekuatan. Berdasarkan teoro-teori diatas dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa daya ledak adalah salah satu komponen penting dalam kesegaran jasmani. Daya (power) Marupakan kemampuan otot yang
dapat berkontraksi untuk dapat menahan beban dalam usaha yang maksimal. 2.1.5
Hakikat Daya Ledak Otot tungkai Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai yang
dikerahkan dalam waktu yang singkat. Semakin kuat dan cepat otot tungkai bekerja maka semakin bagus daya ledak otot tungkai seorang atlet tentunya hasil ini menjadi lebih baik. Daya ledak otot tungkai dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kerja otot tungkai yang dilatih dalam jangkauan tertentu atau mengurangi jumlah waktu yang di inginkan untuk menghasilkan gaya yang di harapkan (Sudaryanto ,dan Erna.2009)
Sumber:http//www.google.co.id/search
2.1.6
Hakikat Latihan Latihan diartikan sebagai suatu pengajaran dengan tujuan
meningkatkan kemampuan fisik, maupu keterampilan olahraga.
(Hajarati 2010: 34) Menurut Suharmo (Dalam Hajarati 2010: 35) Latihan adalah penyampurnaan fisik atlet secara sistimatis. Pengertian latihan berasal dari kata praktice adalah aktifitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) Artinya selama dalam kegiatan berlatih agar dapat menguasai keterampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan peralatan pendukung. Pengertian latihan berasal dari kata Axercise adalah perangkat utama meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia dan mempermudah
olaragawan
dalam
penyempurnaan
geraknya.
Sedangkan pengertian latihan dari kata training adalah suatu proses penyampurnaan kemampuan berolah raga dengan terencana dan teratur. Latihan pada prinsipnya adalah memberikan tekanan fisik pada tubuh secara sistimatik, dan utuk melaksanakan suatu latihan diperlukan metode latihan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai hasil lompat jauh yang maksimal dengan sempurna, terdapat 2 aspek yang harus diperhatikan dan dilatih oleh atlet itu yaitu: a. Latihan fisik (physical treaning) yang dimaksud dengan latihan fisik adalah latihan yang ditunjukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kodisi seseorang.
b. Latihan Tehnik (Tecnhinacal training) adalah latihan yang dilakukan dalam penyempurnaan tehnik-tehnik dasar gerakan diperlukan utuk mengembangkan kebiasaan. Secara garis besar, adapun sasaran dan tujuan dari latihan yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik dasar dan umum menyeluruh, mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik yang khusus menambah dan menyempurnakan teknik, meningkatkan kwalitas dan kemampuan olahragawan Dari uraian sebelumnya dapat disipulkan latihan merupan suatu kegiatan yang direncanakan dan sistimatis untuk mempersiapkan atlet. 2.1.7
Latihan Pliometrik Istilah `Pliometrks` adalah sebuah kombinasi kata yang berasal
bahasa latin, yaitu
`plyo` dan `Metrics` yang memiliki arti
peningkatan yang dapat di ukur. Menurut James C. Radclffe & Robet C. Farentinos (2002), dalam buku pliometrik untuk meningkatkan power. Dari sudut pandang praktis pliometrik relatif muda diajarkan dan dipelajari. Menurut Radcliffe danFarentinos (2002) power otot tungkai dapat ditingkatkan melalui latihan-latihan mengarah pada hasil lompatan. Latihan pliometrik memiliki ciri khusus yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan repon dari mebebanan.
Intensitas latihan pada metode pliometrik adalah pengontrolan dari tipe latihan yang ditampilkan, gerak pliometrik-nya dari yang sederhana kegerakan yang komplek. Latihan pliometrik adalah sala satu latihan yang dilakukan terutama pada cabang olahraga yang membutuhkan daya ledak otot tungkai atau otot lengan 2.1.8
Alternate Leg Box Bound
Latihan ini memerlukan 3 sampai 5 kotak dengan tinggi 15cm, latihan ini dapat meningkatkan otot Gastronumeus,
Hamstring ,
Quadricep, dan fleksor pinggul. Pelaksaan: Mulailah dengan tolakan tungkai kedepan dan gunakan lengan untuk membantu tolakan, lompatlah kedepan dengan tumpuan satu kaki melewati kotak, kemudian mendarat dengan satu kaki. Usahakan loncatan setinggi dengan melewati kotak sebelum mendarat.
Gambar: Alternate leg box bound sumber: James C. Radcliffe & Robert C. Farentinos. Terjemahan M. Furqon&MuschinDoewes,2002. Plaiometrik untuk meningkatkan Power
2.1 Kerangka berpikir Olahraga atletik khusnya untuk nomor lompat jauh adalah olahraga yang terdapat pada mata pelejaran penjaskes disekolah. Melalui latihan pliometrik akan memberikan manfaat yang baik hal ini disebabkan oleh kegunaan latihan itu sendiri. Latihan pliometrik merupakan metode latihan yang tepat didalam meningkatkan kemampuan gerak kecepatan dan kekuatan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan lompatan. Apabila seorang siswa atau atlet memiliki kebiasaan yang baik dalam melakukan latihan pliometrik maka akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan lompatan dan jika seorang pelatih menerapkan suatu metode latihan dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap hasil lompatan yang jauh pada olahraga atletik khusus nomor lompat jauh menggunakan gaya menggantung. Hal ini dapat dikembangkan pula secara maksimal apabila ditunjang dengan latihan yang teratur. 2.2 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesi penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “terdapat pengaruh latihan Pliometrik Terhadap kemampuan Lompat Jauh Gaya Menggantung pada siswa SMP Negeri 1 Telaga Biru.