BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasiaonal,ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta kegiatan keagamaan. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Didalam bahasa Indonesia terdapat berbagai keterampilan yang harus dikuasai siswa, salah satunya keterampilan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan yang membutuhkan pola pikir untuk mengungkapkan ide sehingga dibutuhkan satu metode yang tepat. 2.1.1 Bahasa Indonesia Akhadiah dkk. (1992:4) mengemukakan bahwa bahasa Indonesia yang kini kita gunakan sebagai bahasa resmi di Negara kita berasal dari bahasa melayu. Bahasa melayu ini tersebar diberbagai daerah dan berfunsi sebagai alat komunikasi umum diantara berbagai kelompok suku bangsa
yang
bertemu di kawasan Nusantara ini. Bahasa inilah yang kemudian dikukuhkan sebagai bahasa Indonesia yang kemudian berkembang menjadi bahasa yang kita kenal sekarang. Salah satu ciri yang menonjol pada bahasa ini adalah ciri diterangkan-menerangkan. Menurut Tarigan (2008:1) di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat komponen, yaitu:1) keterampilan menyimak (listening skill), 2) keterampilan berbicara (speaking skill), 3) keterampilan membaca (reading skill), 4) keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beranekaragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasa melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar
8
9
membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah.Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, serta memiliki keterkaitan yang erat. Santosa (2008:6.1) keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan berbahasa tulis dan keterampilan berbahasa lisan.Keterampilan berbahasa tulis komponen-komponennya terdiri atas keterampilan membaca dan menulis. Keterampilan berbahasa lisan terdiri atas keterampilan menyimak dan berbicara. Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu yang harus dikuasai sejak dini. Ada empat komponen dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Ke empat keterampilan itu adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis. Ke empat keterampilan dalam bahasa tersebut memiliki keterkaitan yang erat. Suroso (2009) salah satu keterampilan yang penting dalam bahasa adalah keterampilan
menulis. Dengan kemampuan
itu seseorang dapat
mengungkapkan ide, pikiran, perasaan, dan kemampuannya kepada orang lain melalui tulisan. Mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus berhadapan langsung. 2.1.2 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Menurut Akhadiah dkk. (1992:4) berpendapat: Mengingat pentingnya bahasa Indonesia maka dilakukan proses pembelajaran sejak dini. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam segala fungsinya, yaitu sebagai sarana komunikasi, sarana berpikir/bernalar, sarana persatuan dan sarana kebudayaan. Untuk mencapai hal ini dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus diterapkan pendekatan yang komunikatif. Sehubungan dengan pengajaran bahasa Indonesia di SD, didalam pedoman Pelaksanaan
10
Kurikulum Program Prajabatan Guru Sekolah Dasar (D II) melalui LPTK terpadu dinyatakan sebagai berikut: 1. pendidikan bahasa Indonesia di SD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan/keterampilan serta sikap berbahasa yang menyangkut fungsinya sebagai alat komunikasi dan penalaran. 2. pendidikan bahasa Indonesia di SD selain memberikan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga harus dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa Direktorat Pedidikan Tinggi. Suroso
(2009:28)
salah
satu
keterampilan
berbahasa
adalah
keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu materi pembelajaran di SD. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kehidupan modern keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Dengan memiliki keterampilan tersebut seseorang dapat mencatat, memberitahukan, serta mempengaruhi orang lain. Mengingat besarnya manfaat kepentingan menulis bagi kehidupan manusia, perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi serta bagi perkembangan pikir, maka sudah sewajarnyalah kalau menulis diangkat sebagai salah satu pelajaran pokok disekolah mulai dari sekolah dasar. 1) Hakikat Menulis Menurut Mulyati (2010:7.4) menulis adalah ”suatu kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis dari suatu bahasa yang disampaikan kepada orang lain atau pembaca sehingga orang lain atau pembaca itu dapat membaca dan memahami lambang-lambang grafis tersebut sebagaimana dimaksudkan oleh penulis.” McCrimmon dalam (Yeti Mulyati, 2010:7.4) mengemukakan bahwa menulis pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang
penulis harus terampil
memanfaatkan grafologi, strutur bahasa, dan
kosakata. Keterampilan
menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan,
11
menginformasikan, dan meyakinkan pembaca. Maksud dan tujuan seerti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan pikiran dan mengungkapkanya secara tertulis dengan jelas, lancar, dan komunikatif. Kejelasan itu tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian dan pemilihan kata, serta strukur kalimat. Menurut Abbas (2006:125) kemampuan atau keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan, selain komponen kosakata dan gramatikal, ketepatan bahasa juga sebaiknya didukung oleh konteks dan penggunaan ejaan. Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan menyampaikan gagasan atau ide kepada orang lain agar orang lain memahaminya. Didalam menulis dibutuhkan keterampilan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan secara terstruktur dan jelas. 2) Jenis-jenis menulis Mulyati (2010:7.4) berpendapat bahwa secara garis besar tulisan dikelompokkan menjadi dua, yaitu fiksi dan nonfiksi.Tulisan fiksi adalah tulisan yang bersifat imajinatif yang berarti penulis atau pengarang tulisan fiksi
mnggunakan
kekuatan
atau
daya
imajinasinya
ketika
menulis.Walaupun begitu, bukan berarti seluruh isi tulisan fiksi merupakan khayalan pengarang.Pada umumnya tulisan atau karya tulis imajinasi yang baik adalah karya tulis yang didasari fakta. Contoh tulisan fiksi antara lain; novel, cerita pendek, drama, dan jenis tulisan yang lain. Tulisan nonfiksi adalah tulisan yang bersifat faktual. Maksudnya berupa fakta dan data. Penulis harus bersikap objektif, menggunakan bahasa formal atau baku, tidak menggunakan gaya bahasa sastra. Contoh tulisan nonfiksi antara lain; artikel, laporan, dan sejenisnya.
12
Di dalam materi pembelajaran di SD ada dua pokok bahasan menulis yaitu menulis karangan narasi dan pengumuman. 1. Karangan Narasi Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang karangan
narasi,
perlu
dipahami
terlebih
dahulu
makna
kata
mengarang.Arti mengarang berarti menyusun atau merangkai. Pada awalnya kata merangkai tidak berkaitan dengan menulis.Sejalan dengan kemajuan komunikasi dan bahasa, lama kelamaan timbul istilah merangkai kata. Kemudian dengan istilah merangkai kalimat, maka jadilah apa yang disebut pekerjaan mengarang. Jadi mengarang adalah suatu kegiatatan merangkai kata menjadi sebuah kalimat, kemudian merangkai kalimat menjadi sebuah alinea untuk menjabarkan atau mengulas tema tertentu sehingga memperoleh hasil akhir berupa karangan. Menurut cara penyajian dan tujuan penulisannya karangan dapat dibedakan atas enam jenis yaitu 1) deskripsi(perian), 2) narasi(kisahan), 3) eksposisi(paparan), 4) argumentasia(bahasan), 5) persuasi(ajakan), 6) campuran/kombinasi. Menurut Finoza (2009:238) Dalam praktiknya, karangan murni yang dapat berdiri sendiri sebagai karangan yang lengkap adalah narasi, eksposisi, dan persuasi; sedangkan deskripsi dan argumentasi sering dipakai untuk melengkapi atau menjadi bagian dari karangan lain. Contoh karangan narasi yang berdiri sendiri adalah hikayat dan kisah. Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik (Pusat Bahasa 2003:46 dalam Syarif, 2009:8).
13
a) Prinsip-prinsip narasi (1) Alur (Plot) Dalam sebuah cerita, alur dan jalan cerita itu berbeda.Jalan cerita memuat kejadian.Tetapi suatu kejadian ada karena ada sebabnya, ada alasannya.Yang menggerakkan kajadian tersebut adalah alur, yaitu segi rohaniah dari kejadian. Bagian-bagian dari alur: (a) pengenalan;
pengarang
mulai
melukiskan
situasi
dan
memperkenalkan tokoh-tokoh cerita sebagai pendahuluan, (b) konflik; pengarang mulai menampilkan pertikaian yang terjadi diantara tokoh, (c) klimaks; pertikaian semakin meruncing, (d) pemecahan masalah; alur menurun menuju pemecahan masalah dan penyelesaian cerita. (2) Penokohan Salah satu ciri karangan narasi ialah mengisahkan tokoh cerita bergerak dalam suatu rangkaian perbuatan atau mengisahkan tokoh
cerita
bergerak
dalam
suatu
peristiwa
dan
kejadian.Tindakan, peristiwa, kejadian, itu disusun bersama-sama sehingga
mendapatkan kesan atau efek tunggal.
Untuk
mendapatkan pemusatan kesan itu, perlu diadakan pemilihan dan pembatasan tokoh yang akan bertindak atau yang akan mengalami peristiwa dan kejadian dalam keseluruhan narasi. (3) Latar (Setting) Latar ialah tempat dan waktu terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. (4) Sudut Pandang (Point of View) Sudut pandang dalam narasi menjawab pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah ini.Apa pun sudut pandang yang dipilih pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita
14
b) Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu: (1) hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan, (2) memberikan pengalaman estetis kepada pembaca c) Langkah-langkah karangan narasi yaitu: (1) menentukan tema dan amanat yang akan disampaikan, (2) merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur, (3) membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita, (4) menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang (Suparno, 2007:4.38-4.51). Langkah-langkah menulis karangan narasi. a) Persiapan, yaitu: siswa menguasai materi tentang berbagai jenis karangan, salah satunya adalah karangan narasi, menentukan tema karangan berdasarkan
narasi, tema
menyusun
konsep
pembelajaran
tuntunan
dalam
bentuk
pembayangan pertanyaan,
menyediakan media seperti gelas, bel atau alat bunyi lainnya, sebagai alat bantu setiap kali konsep pertanyaan dibacakan. b) Menerapkan konsep tuntunan pembayangan yang berupa pertanyaan dengan langkah-langkah sebagai berikut: memusatkan pikiran siswa dengan cara menutup mata, dengan konsep pertanyaan yang sudah disediakan siswa dituntun mengalirkan bayangan dengan panca inderanya dengan aturan dua sampai tiga menit diberi tanda atau setiap selang konsep pertanyaan, sebagai kesempatan untuk menuliskan sketsa bayangan yang muncul, melakukan hal tersebut sampai konsep pertanyaan habis. c) Mengubah sketsa bayangan menjadi rangkaian kalimat yang utuh secara berkesinambungan dengan cara mendeskripsikannya secara lengkap dalam bentuk tulisan dengan menggunakan ejaan yang benar (huruf besar, tanda titik, tanda koma). Siswa merangkai kalimat sehingga membentuk paragraf karangan narasi.
15
d) Setelah membuat karangan narasi, beberapa siswa membacakan hasil tulisannya. Kemudian hasil karangan seluruh siswa dikumpulkan dan dikoreksi oleh guru. 2. Pengumuman a. Pengertian Pengumuman Finoza (1995: 106) berpendapat bahwa pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan kepada orang banyak yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan isi pengumuman itu. Pengumuan ini bersifat resmi yang isinya menyangkut segi-segi kedinasan, baik yang dibuat oleh instansi/organisasi maupun oleh seseorang. Pengumuman ini hampir sama dengan surat edaran yang berfungsi untuk menyampaikan suatu informasi, yang membedakannya hanyalah sasarannya, surat edaran hanya disampaikan kepada pihak tertentu yang pantas mengetahui isinya, sedangkan pengumuman dapat diketahui atau dibaca oleh semua orang walaupun tidak semua orang berkepentingan dengan isi pengumuman itu. b.
Pokok-Pokok Pengumuman Untuk membuat pengumuman dengan baik, pembuat pengumuman
harus
mengetahui
pokok-pokok
pengumuman,
yaitu:
1)
tujuan
pengumuman, 2) isi pengumuman, 3) sasaran pengumuman, 4) media yang digunakan, 5) bahasa pengumuman, dan 6) bentuk pengumuman. 1. Tujuan pengumuman Tujuan pengumuman adalah sesuatu yang dikehendaki atau diinginkan dalam suatu pengumuman. Pesan atau informasi yang disampaikan dalam pengumuman harus benar, jelas, dan sesuai dengan tujuan pengumuman tersebut. 2. Bagian-bagian pengumuman Adapun bagian-bagian yang sangat penting dalam sebuah pengumuman yang harus ada dalam setiap pengumuman adalah (1) kepala pengumuman, (2) badan pengumuman, dan pengumuman. Dijelaskan sebagai berikut.
(3) kaki
16
1) Kepala pengumuman Kepala surat atau kop surat sangat penting, bermanfaat, dan memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai alat pengenal agar suatu organisasi atau instansi mudah dikenal oleh masyarakat, yang biasanya memiliki logo khusus sebagai ciri khas. Kepala surat juga merupakan alat pemberi informasi karena dalam kepala surat memuat nama organisasi atau instansi, logo, alamat, dan nomor telepon. 2) Badan pengumuman Dalam badan pengumuman terdapat beberapa unsur yaitu (1) salam pembuka, (2) isi pengumuman, dan (3) bagian kaki pengumuman. 3) Kalimat penutup Kalimat penutup merupakan bagian akhir isi pengumuman, yang
berfungsi
pengumuman.Kata
sebagai
kunci
penutup
untuk
dapat
mengakhiri
berisi
isi
kesimpulan,
penegasan, permintaan maaf, harapan, atau yang lainnya yang berkaitan dengan hal yang telah disampaikan sebelumnya. c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pengumuman. Hanif Nurcolis (2010:157) berpendapat bahwa: seseorang menulis pengumuman karena ada hal atau masalah yang perlu diketahui pihak lain. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis pengumuman, yaitu 1.tentukan masalah atauhal yang ingin diketahui atau masalah yang perlu disebarkan kepada orang banyak 2.tentukan teks pengumuman 3.teks pengumuman pelu diperiksa, apakah sudah lengkap. Ketidaklengkapan teks pengumuman akan menimbulkan pertanyaan atau kebingungan 4.jika pengumuman itu resmi, periksalah apakah sudah tercantum nomornya. 2.1.3 Metode Pembelajaran Image Streaming Menurut Wenger (2011:300-307) Image Streaming adalah suatu metode yang membiarkan diri siswa membayangkan dan mendeskripsikan bayangan-bayangan dengan bebas, tanpa petunjuk sadar tentang bayangan-
17
bayangan itu seperti apa. Image Streaming mampu memberikan kesempatan bagi daya-daya siswa yang lebih dalam untuk memperlihatkan kepada siswa pemahaman-pemahaman yang benar-benar penting dan bermakna. Ikhtisar metode mengalirkan bayangan: a) Biarkan yang halus dan dalam memperlihatkan kepada siswa. Jangan langsung memutuskan dengan sadar apa yang ingin siswa lihat dan kemudian siswa gambarkan. Hubungkan dengan bayangan-bayangan yang benar-benar hadir dihadapan siswa sekarang juga, apapun bayangan-bayangan itu. b) Tutup mata untuk melihat yang lebih bebas. c) Apapun kesan yang siswa temukan, betapapun remeh, sederhana, tak terhubungkan: bahkan warna atau garis yang tampaknya tak berarti. d) Deskripsikan bayangan itu dengan lantang kepada fokus eksternal (selain atau di luar diri siswa). Pendengar langsung adalah yang terbaik, alat perekam juga baik. Tidak boleh kurang dari itu. e) Deskripsikan dengan cepat dan mengalir, dengan detail inderawi yang kaya, berkesinambungan sekalipun hanya sekedar sekilas dan ringkas. Hal ini memaksa lebih banyak bayangan bebas hadir dan bermunculan. f) Tanpa menghiraukan taktik yang siswa gunakan untuk mendapatkan beberapa jenis kesan dan suatu aliran deskripsi yang terjadi: perhatikan kapan pemandangan berubah dan bayangan-bayangan lain hadir dan muncul, dan deskripsikan semua. g) Biarkan diri siswa dikejutkan oleh ungkapan bayangan siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa Image Streaming merupakan sebuah metode yang mengalirkan daya imajinasi siswa yang diwujudkan melalui tulisan. Langkah-langkah Image Streaming adalah sebagai berikut: a) Persiapan yaitu siswa terlebih dahulu menutup memudahkan konsentrasi
mata untuk
18
b) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan pembayangan
berupa
pertanyaan yang diberikan guru untuk
membantu siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan. c) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan. Menurut Wenger (2011:307) manfaat metode pembelajaran Image Streaming adalah: a) untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis dengan tepat dan benar, b) dapat mempertajam seluruh keterampilan berpikir visual, c) meningkatkan kemampuan otak yang dimiliki oleh siswa, d) memperbaiki/membangun pondasi pemahaman, e) mengembangkan dengan cepat dan luar biasa kemampuan pengamatan bebas, objektivitas dan karakter pribadi. Kelebihan dari metode Image Streaming adalah peningkatan pembelajaran secara cepat, membantu menemukan solusi yang kreatif, mengembangkan dengan cepat dan luar biasa kemampuan pengamatan bebas, objektivitas dan karakter pribadi, menghasilkan ilham yang segera dan selalu dapat dipercaya. 2.1.4 Penerapan Image Streaming dalam Menulis Penerapan Image Streaming didukung oleh dua komponen yaitu keterampilan guru dan aktivitas guru dalam pembelajaran. Ada 8 keterampilan yang harus dikuasai dalam pembelajaran yaitu: a) Keterampilan bertanya. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap siswa (Usman, 2010:74) b) Keterampilan memberi penguatan. Penguatan adalah proses terhadap suatu perilaku yang dapat memungkinkan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan non verbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan non verbal
19
dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lain (Darmadi, 2010:2-3). c) Keterampilan mengadakan variasi. Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi pola interaksi dan kegiatan, dan variasi penggunaan alat bantu pembelajaran (Anitah, 2009:7.40-7.43). d) Keterampilan
menjelaskan.
Pentingnya
penguasaan
keterampilan
menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas pengguanaan waktu dan penyajian penjelasannya (Darmadi, 2010:4). e) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Membuka pelajaran (set induction) adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar (Usman, 2010:91-92). f) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Agar guru dapat membimbing diskusi kelompok secar efektif, ada 6 komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru. Keenam komponen tersebut adalah: memusatkan perhatian, memperjelas masalah dan uraian pendapat, menganalisis pandangan, meningkatkan urunan, menyebarkan kesempatan berpartisipasi, menutup diskusi (Anitah, 2009: 8.21). g) Keterampilan mengelola kelas. Untuk mengatur suatu kelas, guru dituntut mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar mengajar (Sardiman, 2011:169). h) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan bentuk mengajar klasikal biasa yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa
20
kelompok kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa orang siswa yang bekerja atau belajar secara perorangan (Darmadi, 2010:9-10). Keterampilan guru merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru, agar pembelajaran menulis dengan menggunakan metode Image Streaming dapat berjalan dengan lancar. Kemudian komponen lain yang mendukung adalah aktivitas belajar siswa. Aktivitas adalah arah atau sikap terhadap pekerjaan. Di dalam suatu set terdapat berbagai alternatif objek atau materi. Apabila tidak ada aktivitas belajar maka tidak akan banyak yang diperoleh dari belajar (Ahmadi, 2004:131). Menurut Yusfy (2011) aktivitas belajar adalah “mendengarkan penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting, berdiskusi, keberanian untuk bertanya, keberanian mengajukan pendapat, kritik, dan saran mengerjakan latihan.”Aktivitas belajar siswa adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu terkait (Sardiman, 2011:100-101). Kegiatan belajar dibagi menjadi 8 kelompok yaitu: (1) visual, (2) lisan (oral), (3) mendengarkan, (4) menulis, (5) menggambar, (6) metrik, (7) mental, (8) emosional (Hamalik, 2009:172-173). Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat belajar yang sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti aktivitas belajar menulis yaitu menulis karangan narasi dan pengumuman. Pada umumnya metode Image Streaming sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Metode Image Streaming sangat cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis. Pelaksanaan pembelajaran seuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dan menengah adalah Sebagai berikut:
21
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 2. Kegiatan Inti Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; 2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; 4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan 5) memfasilitasi peserta didik melakukan laboratorium, studio, atau lapangan. b. Elaborasi Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
percobaan
di
22
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; 2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; 3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; 4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif; 5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; 6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; 7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual maupun kelompok; 8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; 9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
untuk
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: 3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: 1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
23
4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas balik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; 5) menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Kegiatan inti menggunakan metode Image Streaming yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran bahasa Indonesia, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi adalah Sebagai berikut a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yaitu menulis karangan narasi dan pengumuman; 2) menggunakan
beragam
pendekatan
pembelajaran,
media
pembelajaran, dan sumber belajar lain untuk menjelaskan materi menulis karangan narasi dan pengumuman; 3) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan cara tanya jawab; b. Elaborasi Dalarn kegiatan elaborasi, guru: 1) membimbing siswa untuk berkosentrasi dengan cara menutup mata; 2) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dengan cara memberikan pertanyaan sesuai dengan tema untuk mendapatkan ide dalam menulis; 3) memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan ide kedalam tulisan; 4) memberikan kesempatan siswa untuk maj kedepan membacakan hasil tulisan yang telah dibuat. c. Konfirmasi
24
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun terhadap keberhasilan peserta didik, 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Langkah-langkah menulis karangan narasi menggunakan metode image streaming. a) Siswa mengetahui berbagai jenis menulis karangan. Pada awal pertemuan siswa terlebih dahulu memperoleh informasi dari guru tentang jenis-jenis karangan narasi. b) Menentukan tema karangan lebih dahulu. Tema karangan ditentukan oleh guru agar karangan narasi yang ditulis oleh siswa seragam. c) Siswa menutup mata untuk memudahkan konsentrasi. d) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan pembayangan berupa pertanyaan yang diberikan guru untuk membantu siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan. e) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan. f) Beberapa siswa membaca karangan narasi ke depan kelas. Langkah–langkah menulis pengumuman menggunakan metode image streming. a) Siswa mengetahui berbagai jenis menulis pengumuman. Pada awal pertemuan siswa terlebih dahulu memperoleh informasi dari guru tentang jenis-jenis pengumuman. b) Menentukan tema pengumuman lebih dahulu. Tema pengumuman ditentukan oleh guru agar pengumuman yang ditulis oleh siswa seragam. c) Siswa menutup mata untuk memudahkan konsentrasi.
25
d) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan pembayangan berupa pertanyaan yang diberikan guru untuk membantu siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan. e) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan. f) Beberapa siswa membaca pengumuman ke depan kelas. 2.1.4
Hasil Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010). Oemar Hamalik (2006, 30), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.Sedangkan menurut Arif Gunarso dalam Lina (2009: 5),” hasil belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar”. Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Menurut Sudjana (dalam Iskandar 2012:128) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif menurut Sudjana. Setiap guru pasti memiliki keinginan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dibimbingnya. Karena itu guru harus memiliki hubungan dengan siswa yang dapat terjadi melalui proses belajar mengajar. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan guru mengajar dan keberhasilan siswa dalam belajar, setiap akhir pelajaran
26
diadakan evaluasi belajar yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (2009:22) mengemukakan "Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya". Klasifikasi hasil belajar menurut Bloom dalam Suprijono (2009) secara garis besar membagi menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. 1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual. 2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap. 3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditegaskan bahwa salah satu fungsi dari belajar siswa diantaranya ialah siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, serta siswa dapat mengatasi berbagai macam kesulitan belajar yang mereka alami. Aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa rendah. Untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa digunakan alat penilaian untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Dari uraian di atas dapat disimpulkan hasil belajar merupakan hasil akhir yang diperoleh seseorang dari proses kegiatan belajar dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai hasil belajar dengan menggunakan alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai.
27
2.2 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang metode pembelajaran Image Streaming sebelumnya sudah dilakukan oleh Fithria (2010) dengan judul
Upaya Peningkatan
Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Metode Image Streaming pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo Tahun Ajaran 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Image Streaming dapat meningkatkan (1) keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo dalam pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan metode Image Streaming; (2) keterampilan menulis deskripsi siswa kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo dengan menggunakan metode Image Streaming. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan: (1) keaktivan siswa selama pembelajaran menulis deskripsi berlangsung yang ditunjukkan dari adanya peningkatan jumlah siswa yang aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis deskripsi (menjawab konsep pertanyaan, membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan deskripsi yang utuh dan berkesinambungan) mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, yaitu 50% pada siklus I, 70% pada siklus II, dan 85% pada siklus III; dan (2) peningkatan keterampilan menulis deskripsi siswa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang sudah mampu menulis deskripsi dengan baik (dapat merinci detail objek/subjek, mengurutkan detail sesuai kerangka, menuangkan urutan ide secara tertulis) atau mencapai nilai 62 ke atas mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, yaitu 30% pada siklus I, 50% pada siklus II, dan 85% pada siklus III atau meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan dalam menulis deskripsi, yaitu: (a) siklus I sebesar 30% atau 6 siswa, dan (b) siklus II sebesar 50% atau 10 siswa, dan (c) siklus III sebanyak 85% atau 17 siswa. 2.3 Kerangka pikir Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 4 SDN Sriwungu belum terampil dalam menulis. Hal ini dikarenakan siswa kurang antusias dalam pembelajaran, siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran, siswa cepat jenuh
28
pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu kegiatan pembelajarannya masih monoton dan membosankan. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti merumuskan rencana pembelajaran yang dapat membuat siswa ikut berperan aktif dalam pembelajaran. Jika siswa sudah berperan aktif dalam pembelajaran, maka menulis akan menjadi lebih mudah. Akibatnya keterampilan siswa dalam menulis akan meningkat. Peneliti menggunakan metode pembelajaran Image Streaming yang diharapkan mencapai kondisi akhir, yaitu peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa meningkat dan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi akan meningkat. Pada akhirnya hasil belajar siswa dalam menulis akan meningkat. 2.4 Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang ada, hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah 1.
jika siswa kelas 4 SDN Sriwungu diberi proses pembelajaran melalui metode pembelajaran Image Streaming, maka keterampilan guru, aktivitas siswa serta keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi dan pengumuman serta hasil belajar menulis karangan dan pengumuman akan meningkat.
2. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode
Image Streaming penerapannya harus dilakukan dengan maksimal dan sebaik-baiknya.