BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2001:5) menyatakaan bahwa prosedur merupakan suatu urutan yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadaap transaksi perusahaan yang terjadi berulangulang. Menurut Zaki Baridwan (1994:3) mengatakan bahwa prosedur adalaah suatu urusan-urusan pekerjaan yang biasanya melibatkaan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan seragam terhaadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. 2.1.2 Pengertian Penjualan Menutut IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009) menyatakan, Penjualan barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau lainnya.
Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya
transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.
2.1.3 Pengertian Penjualan Tunai Menurut Yadiati dan Wahyu (2006:129), bahwa penjualan tunai adalah pembeli langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjualan melalui register kas . Menurut Mulyadi (2008, p455), Penjualan Tunai dilakukan oleh perusahaan dengan mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga produk terlebih dahulu sebelum produk diserakkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaaan, maka produk kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
Prosedur penjualan tunai meliputi order penjualan, penerimaan kas, penyerahan barang, dan pencatatan kas. Unit organisasi yang terkait dalam penjualaan tunai adalah sebagai berikut: 1) Bagian order penjualan meliputi, tugas penerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan penyerahan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke kasir. 2) Bagian kasir, meliputi penerimaan pembayaran harga barang yang dibeli. 3) Bagian gudang, meliputi penyimpanan barang dan menyediapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, selanjutnya menyerahkan barang ke bagian pengiriman. 4) Bagian pengiriman barang, meliputi tugas membungkus dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5) Bagian jurnal, buku besar dan laporan keuangan meliputi tugas mencatat transaksi penjualan dan mencatat penerimaan uang dan membuat laporan penjualan. 2.1.4 Fungsi Yang Terkait dalam Penjualan Tunai Prosedur Penjualan tunai melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dimaksudkan agar penjualan dapat diawasi dan berjalan baik. Menurut Mulyadi (2001:462), fungsi yang terkait dalam penjualan tunai adalah: 1) Fungsi penjualan Dalam transaksi penjualan tunai dan penerimaan kas, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga ke fungsi kas. 2) Fungsi kas Dalam transaksi penjualan tunai dan penerimaan kas, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas 3) Fungsi gudang Dalam transaksi penjualan tunai dan penerimaan kas, fungsi ini bertanggung jawab untuk mempersiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman barang. 4) Fungsi pengiriman Dalam transaksi penjulan tunai dan penerimaan, fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5) Fungsi akuntansi Dalam transaksi penjualan tunai dan penerimaan kas, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjulan dan penerimaan kas serta pembuatan laporan penjualan Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang, fungsi pengiriman, fungsi akuntansi yang bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuat laporan penjualan. 2.1.5 Dokumen Yang Digunakan Menurut Mulyadi (2001:463) dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1) Faktur Penjualan Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperluhan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. 2) Pita Register Kas (Cash Register Tape) Dokumen ini digunakan untuk mendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan sebagai bukti penerimaan kas dari bagian kas. 3) Credit Card Sales Slip Dokumen ini digunakan sebagai alat menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan katu kredit. Sebagai transaksi penjualan yang dilakukan oleh pemegang kartu kredit.
4) Bill of lading Dokumen yang digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang dalam penjualan COD (Cash On Delivery) 5) Faktur Penjualan COD Dokumen yang digunakan sebagai perakam berbagai informasi yang diperlukan untuk manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. 6) Bukti Setor Bank Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyetoran Kas dari penjualan tunai ke bank. Adapun bukti setor bank ini dipakai oleh bagian akuntansi sebagai dokumen sumber untuk mencatat transaksi penerimaan kas atas penjualan tunai kedalam jurnal penerimaan kas. 7) Pekapitulasi Harga Pokok Penjualan Dokumen ini digunakan bagian akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode dan sebagai dokumen pendukung bagian pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok yang dijual. Berdasarkan uraian diatas untuk disimpulkan bahwa dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai dan penerimaan kas adalah faktur penjualan, pita register kas, credit card sales slip, bill of lading, faktur penjualan COD, bukti setor bank serta rekap harga pokok penjualan. 2.1.6 Prosedur Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2008:456), sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi dalam tiga prosedur sebagai berikut: 1) Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sales. Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Prosedur-prosedur yang dijalankan dalam penerimaan kas dari Over-the Counter Sales dengan langkah membeli memesan barang langsung kepada Wiraniaga (sales-person) di Bagian Penjualan, Bagian Kas menerima pembayaran dari pembeli dapat berupa uang tunai, atau kartu kredit, Bagian Penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk menyerahkan barang kepada Pembeli, Bagian Kas menyetorkan kas yang diterima ke bank, Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan, Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari Penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas. 2) Penerimaan Kas dari COD Sales Cash On Delivery (COD Sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan Kantor Pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD Sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli serta jaminan penerimaan kas dari perusahaan penjualan. 3) Penerimaan Kas dari CreditCard Sales Merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam Over-the Conter Sales maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya
dilaksanakan melalui COD Sales. Dalam Over-the Counter Sales, pembeli datang ke perusahaan melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu kredit. Dalam penjualan tunai yang melibatkan COD Sales, pembeli tidak perlu datang ke perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan tertulis untuk menggunakan kartu kredit dalam pembayaran barang.