BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Sikap Rasa Ingin Tahu Keingintahuan (Curiousity) menurut Samani dan Hariyanto (2012: 119) adalah keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahaman terhadap rahasia alam atau peristiwa sosial yang sedang terjadi. Suyadi (2013: 122) menyatakan bahwa, nilai karakter yang jelas tampak dalam transformasi pencarian jawaban atas pertanyaan atau masalah yang akan dibahas. Aktivitas siswa selama proses mencari hingga menemukan jawaban merupakan internalisasi “sikap rasa ingin tahu” yang memuncak. Deskripsi sikap rasa ingin tahu menurut Aly dan Rahma (2010: 3)memberikan penjelasan sikap rasa ingin tahu berikut ini. Sikap rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul di dalam pikirannya. Kegiatan yang dilakukan manusia itu terkadang kurang serasi dengan tujuannya sehingga tidak dapat
menghasilkan
pemecahan.
Kegagalan
biasanya
tidak
menimbulkan rasa putus asa, bahkan seringkali justru memecahkan persoalan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap rasa ingin tahu atau curiosity adalah sikap, perilaku dan tindakan yang 6 Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
selalu berusaha menyelidiki dan mencari tahu pemahaman dari suatu fenomena yang terjadi secara alamiah. Rasa ingin tahu dapat lahir karena keinginan dan dorongan dari dalam diri untuk mencari fakta-fakta baru terhdap informasi yang diterima oleh seseorang. Mengembangkan rasa ingin tahu pada anak dapat dilakukan dengan memberikan cara-cara untuk mencari tahu jawaban bukan malah mencerca mereka ketika mereka belum mau bertanya atau ketidak tahuan mereka. Tabel 2.1. Indikator Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.
Indikator Bertanya kepada guru dan teman seputar materi pelajaran.
Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran.
Bertanya kepada guru tentang gejala alam yang baru terjadi.
Membaca atau mendiskusikan tentang gejala alam yang baru terjadi.
Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari televisi atau radio.
Bertanya tentang beberapa peristiwa alam,sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi yang baru.
Bertanya kepada guru tentang beberapa peristiwa yang dibaca dari media cetak.
Bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi di luar dibahas di kelas.
Kemendiknas, 2010 (Yaumi, 2014: 83)
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
2. Prestasi Belajar a. Hakikat Belajar Hakikat belajar menurut Slameto (2010: 2) bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Teori belajar menurut Piaget (Slameto, 2010: 12) mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut: a. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya. b. Perkembangan mental anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan bagi setiap anak. c. Walaupun berlangsungnya tahaptahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain tidak selalu sama pada setiap anak. d. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: 1) Kemasakan 2) Pengalaman 3) Interaksi sosial 4) Equilibration
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
e. Ada tiga tahap perkembangan, yaitu : 1) Berpikir secara intuitif 4 tahun 2) Beroperasi secara konkret 7 tahun 3) Beroperasi secara formal 11 tahun Berdasarkan
pendapat-pendapat
tersebut,
belajar
merupakan tindakan perilaku dan aktivitas mental serta psikis. Belajar diartikan sebagai serangkaian kegiatan jiwa dan raga yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap yang melibatkan proses kognitif, afektif dan psikomotor. b. Hakikat prestasi belajar Deskripsi dari prestasi belajar menurut Arifin (2013: 12) prestasi dibelajar berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Istilah prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasilbelajar(learning outcome). Prestasi belajar biasanya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar adalah aspek pembentukan watak siswa. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga dan pendidikan, khususnya dalam pembelajaran.
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
Pernyataan dari Arifin (2013: 12-13) prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator daya serap (kecerdasan) siswa. Dalam proses pembelajaran, pesrta didik yang menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena pesrta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat parenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena dalam sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar (achievement) semakin terasa
penting untuk dibahas, karena mempunyai
beberapa fungsi utama antara lain : 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa. 2) Prestasi belajar sebagai lamang pemuasan hasrat ingin tahu. Para
ahli
biasanya
menyebut
inisebagai
“tendensi
keingintahuan” (curiousity) dan merupakan kebutuhan umum manusia. 3) Prestasi belajar sebagai bahan inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat menjadi pendorong bagi siswa dalam menigkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagi umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas dalam suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digukan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan siswa. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa
dapat
dijadikan
indikator
tingkat
kesuksesan
dimasyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan definisi para ahli di atas prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar diartikan sebagai hasil dari kegiatan belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dan bukti yang diperoleh seseorang dari proses belajar atau uasaha-usaha belajar yang sudah dilakukan dan dikerjakan. Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Prestasi belajar bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran
sehingga
dapat
menentukan
apakah
perlumelakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap siswa. 3. Hakikat Pembelajaran IPA a. Pengertian IPA IPA
adalah
suatu
pengetahuan
teoritis
yang
diperoleh/disusun dengan cara yang khas/khusus, yaitu melakukan
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
observasi
eksperimentasi,
penyimpulan,
penyusunan
teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait- mengait cara yang satu dengan cara yang lain. Untuk memperoleh ilmu secara demikian ini terkenal dengan nama metode ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnya menerapkan suatu cara yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu, Aly dan Rahma (2010: 18). Penjelasan IPA menurut Trianto (2011: 136) menyatakan bahwa IPA merupakan bagiandari ilmu pengetahuan/sains yang semula berasal dari bahasa Inggris “science” kata science sendiri berasal dari bahasa latin “scientia”yang berarti saya tahu.”Science” terdiri dari sosial sciences (Ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (IPA). Namun dalam perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti IPA saja,walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan dengan etimologi. Untuk itu dalam hal ini kita tetap menggunakan istilah IPA untuk menunjuk pada pengertian sains yang kaprah yang berarti natural sains. Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa IPA adalah suatu kumpulan atau teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas dengan gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, mandiri, jujur, objektif, dan lain sebagainya. Pembelajaran IPA
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
bertujuan
untuk
meningkatkan
pengetahuan,
kemampuan
memecahkan masalah dan berpikir serta bersikap secara ilmiah. b. Materi Pelajaran Air Materi proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat memengaruhinya, terdiri dari empat sub pokok yaitu sebagai berikut. 1) Keguanaan air Makhluk hidup sangat membutuhkan air dalam hidupnya.
Tumbuhan
membutuhkan
air
untuk
proses
fotosintesis, sedangkan sedangkan hewan untuk keperluan sehari-hari dalam hidupnya. Manusia sangat memerlukan air dalam hidupnya, air digunakan untuk keperluan sehari-hari. Manusia
memanfaatkan
air,
misalnya
dengan
membuat bendungan. Air ditampung oleh bendungan dapat dimanfaatkan untuk irigasi. Irigasi sangat penting bagi petani. Petani akan lebih mudah mengairi lahan pertaniannya. Selain itu, air bendungan dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air tersebut bisa digunakan untuk memutar turbin. Turbin berfungsi untuk mengubah energi air menjadi energi listrik. Energi listrik dapat memudahkan kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari, Rositawati, S dan Muharam, A(2008: 133).
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
2) Proses daur air Air yang berada di laut, sungai dan danau akan mengalami proses penguapan. Penguapan akan mengubah air menjadi uap air. Uap air ini yang akan berkumpul menjadi gumpalan awan. Gumpalan awan akan mengalami proses pengembunan karena suhu udara yang rendah. Pengembunan selanjutnya akan membuat uap air menjadi kumpulan titik-titik air yang akan tampak sebagai awan hitam. Titik-titik air ini yang selanjutnya jatuh ke bumi sabagai hujan, Sulistiyanto, H dan Edy, W (2008: 162). 3) Kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air biasa terdapat di hutan-hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Selain penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran. Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatankegiatan ini dapat mengurangi
kemampuan
tanah
dalam
menyimpan
air.
Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat kemarau
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
banyak daerah mengalami kekeringan Azmiawati, C dan Omegawati, W (2008: 147). 4) Persediaan air bersih yang mulai berkurang dan cara menghemat air Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup termasuk manusia. Terganggunya daur air akan menyebabkan terganggunya keseimbangan makhluk hidup yang ada di bumi. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penggunaan air secara berlebihan. Penghematan air merupakan salah satu usaha yang dapat kita lakukan agar air yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan hidup. Pada saat mandi, mencuci, menggosok gigi, dan kegiatan lainnya yang menggunakan air kita harus menggunakan air secara hemat, Sulistiyanto, H dan Edy, W (2008: 166). Dengan menghemat air, akan turut berperan dalam memelihara
salah
satu
sumber
kehidupan.
Tindakan
penghematan air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: a) Menutup kran setelah menggunakannya. Ingat, jangan sampai air bersih terbuang sia-sia! b) Memanfaatkan air bekas cucian beras atau sayuran untuk menyiram tanaman. Hal ini dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air bersih.
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
c) Tidak mencuci kendaraan setiap hari. Membersihkan kendaraan bisa dengan mengelapnya saja. d) Menggunakan air seperlunya, artinya tidak berlebih-lebihan untuk keperluan apapun. 4. Metode Discovery Deskripsi dari metode discovery oleh Roestiyah (2008: 20), teknik penemuan terjemahan dari discovery adalah suatu proses mental siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental itu sendiri meliputi mengamati, mencerna, menggolonggolongkan, membuat dengan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Menurut Hanafiah dan Suhana (2010: 77) discovery merupakan rangkaian kegiatan pelajaran yang melibatkan kegiatan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Kelemahan dan kelebihan dari metode discovery menurut Roestiyah (2008: 21-22) yaitu sebagai berikut: a. Kelebihan metode discovery 1)Siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. 2)Siswa dapat memecahkan masalahnya sendiri. 3) Dapat meningkatkan motivasi siswa.
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
b.Kekurangan metode discovery 1) Siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. 2) Bila kelasnya terlalu besar maka penggunaan metode ini kurang berhasil. 3) Bagi guru dan siswa yang sudah biasa menggunakan perencanaan tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan metode ini. c. Langkah-langkahmetode discovery Langkah-langkah metode discovery mengajar mengajar dengan metode discoverymenurut Hanafiah dan Suhana (2010: 78)adalah sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 2) Seleksi pendahuluan terhadap materi yang akan dipelajari. 3) Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajarai. 4) Mencek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan diselidiki dan ditemukan. 5) Mempersiapkan setting kelas. 6) Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan. 7) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan penemuan. 8) Menganalisis sendiri atas dasar temuan. 9) Merangsang dialog interaktif antar siswa.
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
10) Memberikan penguatan kepada siswa untuk giat melakukan penemuan. 11) Memfasilitasi siswa untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil temuannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode discovery memiliki karakteristik dan tujuan untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Metode discovery merupakan metode yang berpusat pada siswa atau student center, peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator saja. Tujuan dari
penerapan
metode
discovery
adalah
supaya
siswa
mengembangakan kemampuan diri dan berpikir tingkat tinggi. B. Penelitian yang Relevan Penelitian oleh Arifin, Z (2012) tentang Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita terhadap Hasil Belajar IPA, menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V yang diajar menggunakan metode discovery berbasis media realita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V
setelah kelompok eksperimen dan kontrol diberi
perlakuan dan selanjutnya diberi tes akhir, hasil tes menunjukkan adanya perbedaan nilai dari kedua kelompok. Kelompok eksperimen memperoleh nilai yang cukup bagus dengan rata-rata nilai 76, 38. Sedangkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata nilai 67, 13.
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
Penelitian lain oleh Wayan, W (2014) tentang Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara siswa yang belajar menggunakan model discovery learning dengan siswa yang belajar menggunakan model pengajaran langsung, dibuktikan dengan kelas eksperimen mendapat rata-rata nilai yang cukup baik 66, 88 dan kelas kontrol hanya mendapat rata-rata nilai 53, 95. Penelitian di atas relevan dengan penelitian ini karena melihat penggunaan metode discovery dalam pembelajaran. Hasil penelitian diatas menjadi salah satu dasar untuk pemilihan metode discovery yang diterapkan dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu menjadi cerminan supaya penelitian ini lebih baik dan sesuai. C. Kerangka Pikir Pembelajaran yang efektif dalam kegiatan belajar mengajar memerlukan keaktivan siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran supaya mendapat hasil prestasi belajar yang memuaskan dalam arti berhasil dalam pembelajaran. Guru harus memilih metode atau pendekatan yang bisa membuat siswa tertarik selama belajar, sehingga siswa dalam belajar ada motivasi dalam dirinya dan siswa tertarik serta dapat memusatkan perhatiannya pada materi pelajaran. Selain keaktivan siswa juga dibutuhkan keterampilan guru dalam belajar. Kemampuan guru sangat penting dalam belajar untuk mengolah atau menciptakan suasana
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015
pembelajaran yang menyenangkan. Diharapkan dengan menggunakan metode discovery dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,ketrampilan mengajar guru dan prestasi belajar siswa. Berikut adalah skema kerangka pikir dari penelitian ini :
Gambar 2.1 Bagan Alur Kerangka Pikir
Meningkatkan Rasa Ingin..., Arif Rahman Hakim, FKIP UMP, 2015