8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat IPA IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA meliputi tiga cakupan yaitu IPA sebagai produk, IPA sebagai proses dan IPA sebagai sarana pengembangan sikap ilmiah. 1. IPA sebagai proses Hakikat
Ilmu
Pengetahuan
Alam
(IPA)
Sebagai
Proses
Proses yaitu urutan atau langkah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil pengumpulan data melalui metode ilmiah. Tahapan dalam proses penelitian ini meliputi: (1) observasi, (2) klasifikasi, (3) intrepretasi, (4) prediksi, (5) hipotesis, (6) Mengendalikan variable, (7) Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperimen, dan (8) Menetapkan format tabulasi data. 2. IPA sebagai produk Hakikat
Ilmu
Pengetahuan
Alam
(IPA)
Sebagai
Produk
Produk adalah hasil yang diperoleh dari suatu pengumpulan data yang disusun secara lengkap dan sistimatis. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk terdapat empat bagian, diantaranya: a. Fakta adalah pernyataan tentang benda yang benar-benar ada atau terjadi b. Konsep adalah kumpulan dari beberapa fakta yang saling berhubungan c. Prinsip adalah kumpulan dari beberapa konsep d. Teori atau hukum adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
3. Hakikat
Ilmu
Pengetahuan
Alam
(IPA)
Sebagai
Sikap
Ilmiah
Beberapa aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada diri anak SD yakni: a. sikap ingin tahu b. sikap ingin mendapatkan sesuatu c. sikap kerja sama d. sikap tidak putus asa e. sikap tidak berprasangka f. sikap mawas diri g. sikap bertanggung jawab h. sikap berpikir bebas i. sikap kedisiplinan diri
B. Ilmu Pengetahuan Alam di SD 1. Pengertian IPA Pembelajaran IPA pada dasarnya berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga suatu proses penemuan. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan IPA yaitu bahwa IPA harus mampu memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia dimana manusia hidup dan bagaimana manusia sebagai makhluk hidup harus bersikap terhadap alam. Sehingga melalui perkembengan IPA dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari
diri
sendiri
dan
alam
sekitar
serta
prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan seharihari. IPA merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif, dalam proses pembelajarannya menggunakan metode ilmiah, sehingga pembelajaran IPA di SD sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, dalam memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah.
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10
Oleh sebab itu pembelajaran IPA di SD harus dijadikan sebagai mata pelajaran dan diarahkan untuk menghasilkan masyarakat yang sangat peduli pada pendidikan. Penerapan pembelajaran IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
2. Ruang Lingkup IPA di SD Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Sesuai dengan peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat Sekolah Dasar, ruang lingkup bahan kajian IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan. 2) Benda/materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas. 3) energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, Sumber Daya Alam, dan benda-benda langit lainnya. 3. Tujuan IPA di SD Kurikulum KTSP tahun 2006 (Depdiknas, 2006:484) menetapkan tujuan mata pelajaran IPA di SD adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memperoeh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknolgi dan masyarakat. 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketermapilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pandidikan ke SMP/MTs. C. Metode Eksperimen 1. Pengertian Metode eksperimen Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode eksperimen merupakan suatu metode mengajar yang menggunakan alat dan tempat tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga peserta didik dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Sagala (2012:220) menyatakan bahwa: Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Peran guru dalam metode eksperimen ini sangat penting, khususnya berkaitan dengan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam memaknai kegiatan eksperimen dalam kegiatan belajar dan mengajar. Jadi, peran guru untuk membuat kegiatan belajar ini menjadi faktor penentu berhasil atau gagalnya metode eksperimen ini. Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
12
Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran. Dalam
kegiatan
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
eksperimen siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran dengan kata lain guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator. Guru hanya membimbing siswa dalam kegiatan eksperimen agar kegiatan eksperimen berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan
definisi-definisi
tentang
metode
eksperimen
yang
dijelaskan oleh berbagai berbagai ahli tersebut bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri untuk membuktikan suatu pernyataan yang dipelajari, dengan cara mengamati suatu objek menganalisis dan menarik kesimpulan tentang suatu objek, keadaan dan suatu proses.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Eksperimen Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan metode eksperimen adalah: a. Perencanaan: yaitu meliputi kegiatan menerangkan metode eksperimen, membicarakan terlebih dahulu permasalahan yang dapat diangkat, menetapkan alat-alat yang diperlukan, menentukan langkah-langkah apa saja yang perlu dicatat dan variabel-variabel yang harus dikontrol b. Pelaksanaan: melaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen, mengumpulkan laporan, memproses kegiatan dan mengadakan tes untuk menguji pemahaman siswa. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode eksperimen adalah sebagai berikut: a. Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan. Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
13
b. Usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan eksperimen. c. Sebelum dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan pengarahan tentang petunjuk dan langkah-langkah kegiatan eksperimen yang akan dilakukan. d. Lakukan pengelompokan atau masing-masing individu melakukan percobaan yang telah direncanakan, bila hasilnya belum memuaskan dapat diulangi lagi untuk membuktikan kebenarannya. e. Setiap individu atau kelas dapat melaporkan hasil pekerjaannya secara tertulis. Sebaiknya metode eksperimen ini diterapkan pada pelajaran atau materi-materi yang belum diterangkan oleh metode lain, sehingga metode eksperimen ini terasa benar fungsinya bagi siswa. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti
suatu
proses,
mengamati
suatu
objek,
menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: a. Kelebihan Metode Eksperimen Metode eksperimen mengandung beberapa kelebihan antara lain:
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
14
1) Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaanya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku saja 2) Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b. Kekurangan Metode Eksperimen Menurut Sagala (2012:221) Metode eksperimen mengandung beberapa kekurangan, antara lain: 1) Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah 2) Setiap eksperimen tidak selalu memberika hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian 3) Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan menggunakan alat bahan dari pada guru 4. Cara Mengatasi Kelemahan-Kelemahan Metode Eksperimen Menurut Sagala (2012:221) ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari metode eksperimen: a. Hendaknya guru menerangkan sejelas-jelasnya tentang hasil yang ingin dicapai sehingga ia mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dengan eksperimen. b. Hendaknya guru membicarakan bersama-sama dengan siswa tentang langkah yang dianggap baik untuk memecahkan masalah dalam eksperimen, serta bahan-bahan yang diperlukan, variabel yang perlu dikontrol dan hal-hal yang perlu dicatat. c. Bila perlu, guru menolong siswa untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan. d. Guru perlu merangsang agar setelah eksperimen berakhir, ia membanding-bandingkan hasilnya dengan eksperimen orang lain dan mendiskusikannya bila ada perbedaan-perbedaan atau kekeliruan.
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
15
D. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut.
Adapun aspek-aspek itu adalah pengetahuan, pengertian,
kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. Hasil Belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3), bahwa: hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan dapat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam proses belajar adalah hasil belajar yang diukur melalui tes. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
16
dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Menurut Nasution (2006:36) “belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.” Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
“Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa” (Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Sudjana
(2002 : 39) menyatakan
bahwa: hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran. Dari paparan di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
17
sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif
E. Sifat Benda Benda ada yang berwujud padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud dapat mengalami perubahan. Benda yang digunakan dalam kehidupan seharihari dibuat berdasarkan sifat benda. 1. Benda Padat a) Benda padat, bentuk dan ukurannya tetap walaupun tempatnya dipindahpindahkan. b) Benda padat mempunyai berat. Berat benda berbeda-beda bergantung pada jenis benda padat tersebut. perhatikan gambar di bawah ini!
Kayu
besi
bola plastik
bola sepak
Gambar 2.1 Berbagai benda dalam bentuk dan ukuran yang sama Berat benda yang sejenis, misalnya dari besi, makin besar ukurannya makin berat benda tersebut. Namun, berat atau ringan suatu benda tidak hanya ditentukan oleh besar atau kecil benda itu. Berat benda bergantung pula pada jenis benda padat tersebut. Contohnya bola plastik lebih ringan daripada bola sepak walaupun ukurannya sama. Dari uraian ini dapat disimpulkan: Benda padat memiliki berat bergantung pada jenis dan ukurannya.
2) Benda Cair Sifat benda cair antara lain : a) Bentuknya tidak tetap selalu mengikuti bentuk wadahnya. b) Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah c) Benda cair menekan ke segala arah d) Benda cair meresap melalui celah-celah kecil
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
18
3) Benda Gas Balon gas, balon udara, dan ban untuk berenang berisi gas. Gas juga merupakan benda. Udara di sekitar kita termasuk benda gas. Udara merupakan campuran berbagai gas yang menyelimuti bumi. Gas dapat dikenali berdasarkan sifat-sifatnya. a) Bentuk Gas Meniup balon sama saja dengan mengalirkan udara yang berwujud gas ke dalam balon. Bagaimana bentuk udara? Untuk mengetahuinya, lihatlah gambar di bawah ini!
Gambar 2.2 Bentuk gas tidak tetap selalu mengikuti tempatnya Bentuk gas mengikuti bentuk balon, maka bentuk gas mengikuti bentuk tempatnya. b) Tekanan Gas benda gas dapat menekan ke segala arah, bisa kita lihat apabila kita menelungkupkan gelas ke dalam air, maka air tidak dapat masuk ke dalam gelas tersebut, hal ini dikarenakan terdapat gas di dalam gelas yang menekan air sehingga air tidak bisa masuk ke dalam gelas.
Eva Agustina,2013
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Metode Eksperimen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu