6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Sampai 20 Pada dasarnya penjumlahan bilangan adalah menjumlahkan atau menambahkan dua bilangan. Sedangkan pengurangan bilangan adalah mengurangkan dua bilangan. Contoh penjumlahan dan pengurangan bilangan adalah : 1. 2 + 6 = 8 2. 5 + 7 = 12 3. 8 + 8 = 16 4. 10 – 5 = 5 5. 15 – 6 = 9 6. 18 – 8 = 10 Jadi kesimpulannya, penjumlahan bilangan sampai 20 adalah menjumlahkan dua bilangan yang hasilnya sampai bilangan 20. Sedangkan pengurangan bilangan sampai 20 adalah mengurangkan dua bilangan yang hasilnya sampai bilangan 20. 2.1.2. Metode Eksperimen Kegiatan eksperimen dilakukan siswa Sekolah Dasar memberi kesempatan meneliti sehingga dapat mendorong siswa mengkonstruksi kemampuan sendiri, berpikir ilmiah dan rasional serta lebih lanjut pengalaman tersebut di masa datang. Menurut Sumantri (2001 ; 136 ) Metode eksperimen adalah sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri dan hasil percobaan itu.
7
2.1.2.1. Dasar Penggunaan Metode Eksperimen, menurut Sumantri (2001;136) adalah: a. Memberikan kesempatan siswa mengalamai sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan, menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. b. Dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah. 2.1.2.2. Tujuan Menggunakan Metode Eksperimen, menurut Sumantri (2001;136) adalah : a. Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh. b. Melatih peserta didk merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaan. c. Melatih peserta didik menggunakan logika berpikir induktif. d. Menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah. 2.1.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen, menurut Sumantri (2001;136) adalah : Kelebihan Metode Eksperimen a. Membuat peserta didik percaya pada kebenaran kesimpulan percobaan sendiri daripada hanya menerima kata dari guru maupun buku materi. b. Peserta didik dapat berpikir ilmiah. c. Memperkaya pengalaman hal-hal yang bersifat objektif, realities dan menghilangkan verbalisme. d. Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik bertalian lama. Kekurangan Metode Eksperimen
8
a. Memerlukan peralatan percobaan yang komplit. b. Membutuhkan waktu yang lama saat proses pembelajaran. c. Kesalahan dan kegagalan dalam bereksperimen mengakibatkan kesalahan penyimpulan. d. Menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang berpengalaman dalam penelitian 2.1.2.4. Langkah-Langkah Metode Eksperimen, menurut Sumantri (2001;136) adalah: a. Persiapan Pemanfaatan media permainan kartu bilangan dapat berjalan dengan baik, apabila dilakukan persiapan sebelum memanfaatkan media. Persiapan tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi siswa juga perlu melakukan persiapan dalam memanfaatkan media. b. Pelaksanaan Setelah tahap persiapan dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan pemanfaatan media kartu bilangan. c. Tahap Tindak Lanjut Tahap yang terakhir adalah tindak lanjut. Pada tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media kartu bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada siswa, disajikan dan dipelajari oleh siswa secara efektif dan efisien. Dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya cara teknik untuk mencapai tujuan pelajaran. Agar tujuan ini dapat tercapai dengan baik maka diperlukan kemampuan dalam memilih dan menggunakan metode pelajaran. Metode mengajar yang digunakan hendaknya sesuai dengan tujuan dan bahan yang akan diajarkan. 2.1.3. Media Kartu Bilangan Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika adalah kartu bilangan. Kartu bilangan dapat dibuat dan dimainkan sendiri oleh siswa, sesuai tugas
9
dari guru. Siswa saling mengambil kartu dengan teman sebangkunya sesuai dengan perintah dari guru. Kemudian siswa mengerjakan soal sesuai dengan kartu yang mereka dapat sendiri-sendiri. 2.1.4. Peranan Media “Kartu Bilangan” melalui Metode “ Eksperimen” dalam Pembelajaran Matematika Menurut Muhsetyo (2008), guru harus menciptakan media pembelajaran yang menarik dan bisa membangkitkan minat siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika yaitu dengan memperkenalkan kepada siswa berbagai macam alat permainan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Cara belajar sambil bermain masih dibutuhkan pada Sekolah Dasar terutama di kelas rendah, karena diusia itu anak masih dalam usia bermain. Penerapan permainan sambil belajar ini diharapkan dapat membangkitkan minat anak didik untuk belajar Matematika. Teknik permainan kartu bilangan dibuat dan dimainkan sendiri oleh siswa, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa saling menukar kartu dengan teman semeja sesuai dengan perintah dari guru. Kemudian siswa mengerjakan soal sesuai dengan kartu yang mereka dapat sendiri-sendiri. Media kartu bilangan jika dikombinasikan dengan metode eksperimen akan lebih efektif kegunaannya, karena dengan metode eksperimen siswa mencoba secara langsung menerapkan media kartu bilangan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran. 2.1.5. Hasil Belajar Belajar merupakan kegiatan fisik dan mental, sehingga perubahan yang ada harus tergambar pada perkembangan fisik dan mental siswa, keberhasilan belajar siswa dapat diukur berdasarkan pada besarnya rentang perubahan sebelum dan sesudah siswa mengikuti kegiatan belajar. Dari proses belajar mengajar itu diharapkan terjadi perubahanperubahan yang terjadi dan itulah yang dinamakan hasil belajar.
10
Menurut Suharsimi Arikunto “Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perubahan yang dapat diamati dan diukur. Hasil belajar dapat dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam individu akibat dari usaha yang dilakukan atau interaksi individu dengan lingkungannya. Hasil individu dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan secara bertahap selama proses belajar mengajar itu berlangsung. Evaluasi dapat dilakukan pada awal pelajaran, selama pelajaran berlangsung atau pada akhir pelajaran. Evaluasi yang digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai hasil belajar biasanya menggunakan suatu test. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil ulangan formatif
Matematika
tentang materi pengerjaan hitung bilangan untuk siswa kelas I semester 1 di SD Negeri 2 Asemrudung masih sangat kurang. Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar hanya sebanyak 11 anak dari jumlah total siswa dalam 1 kelas adalah 22 anak. Sedangkan 11 siswa belum tuntas atau dibawah KKM 60 dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 58,6. Faktor penyebab kegagalan dalam proses pembelajaran Matematika adalah penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran sangat kurang dikarenakan guru dalam menyampaikan materi tidak menggunakan alat peraga. Selain itu Guru masih mendominasi proses pembelajaran, akibatnya siswa cenderung bersikap pasif selama proses pembelajaran berlangsung. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran Matematika yaitu dengan menggunakan media Kartu Bilangan dan metode Eksperimen dalam menyampaikan materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20. Penggunaan media “Kartu Bilangan” dan metode “Eksperimen” bukan hanya memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran, tetapi siswa juga akan lebih terampil dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 dengan alat bantu media “Kartu Bilangan”. Prosedur metode “Eksperimen” yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dimulai dari guru menyiapkan media pembelajaran, kemudian guru membimbing siswa untuk mencoba menggunakan kartu bilangan dalam menyelesaikan
11
soal penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20. Langkah terakhir, siswa membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran dengan bimbingan guru. 2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh : a. Siswanta, (2011) pada makalah dengan judul pemanfaatan media benda konkrit (nyata) dan metode eksperimen
untuk
meningkatkan
belajar siswa dalam
pembelajaran matematika materi pokok perkalian sebagai penjumlahan berulang siswa kelas II semester 2 di SD Negeri 1 Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2010 / 2011 ternyata berhasil. Maka peneliti dengan dasar keberhasilan tersebut kemudian menggunakan metode eksperimen dengan media kartu bilangan pada mata pelajaran matematika di kelas I SD Negeri 2 Asemrudung dengan kompetensi dasar penjumlahan dan pengurangan sampai 20. b. Sri Rahayu Yuliani, S.Pd.Sd, (2009) Upaya Meningkatkan Hasil Balajar Ipa Energi Dan Perubahannya melalui Metode Eksperimen Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Purwokerto Kidul Pada Semester Ii Tahun Pelajaran 2009/2010 ternyata berhasil. 2.3 Kerangka Berpikir Hasil ulangan formatif mata pelajaran Matematika tentang materi pengerjaan hitung bilangan untuk siswa kelas I semester 1 di SD Negeri 2 Asemrudung masih sangat kurang. Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar hanya sebanyak 11 anak dari jumlah total siswa dalam 1 kelas adalah 22 anak. Sedangkan 11 siswa belum tuntas atau dibawah KKM 60 dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 58,6. Faktor penyebab kegagalan dalam proses pembelajaran Matematika adalah penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran sangat kurang dikarenakan guru dalam menyampaikan materi tidak menggunakan alat peraga. Selain itu Guru masih mendominasi proses pembelajaran, akibatnya siswa cenderung bersikap pasif selama
12
proses pembelajaran berlangsung. Maka dari itu, sudah selayaknya seorang guru menggunakan media Kartu Bilangan dan metode Eksperimen dalam menyampaikan materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20. Penggunaan media “Kartu Bilangan” dan metode “Eksperimen” bukan hanya memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran, tetapi siswa juga akan lebih terampil dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 dengan alat bantu media “Kartu Bilangan”. 2.4. Hipotesis Penelitian Jika kita menerapkan metode eksperimen dan media kartu bilangan dalam proses pembelajaran matematika maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa di dengan kompetensi dasar penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 pada siswa kelas I SD Negeri 2 Asemrudung. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah penulis uraikan diatas maka dapat diambil simpulan sesuatu hipotetis sebagai berikut. “Bahwa penerapan metode eksperimen dengan menggunakan kartu bilangan dalam pembelajaran Matematika dengan materi penjumahan dan pengurangan bilangan sampai 20 akan meningkatkan hasil prestasi belajar di kelas I semester 1 SD Negeri 2 Asemrudung Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan pada mata pelajaran Matematika”.