7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Tanggung Jawab a. Pengertian Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah nilai karakter yang harus disisipkan dalam kegiatan pembelajaran untuk melatih siswa bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran. Tanggung jawab menurut Mustari (2014: 19) menyatakan bahwa tanggung jawab adalah sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dialakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat dan lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan tuhan. Tanggung
jawab dalam kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) (2007: 1139) memiliki arti keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb). Lickona (2013: 141) menyatakan bahwa tanggung jawab kelompok adalah efek samping dari adanya perasaan persatuan di dalam kelas dan menjadi anggota yang dihargai dari sebuah kelompok, tapi untuk membangunnya bisa juga dilakukan dengan pendekatan langsung. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab adalah sikap sadar diri dalam melaksanakan kewajiban, amanah atu kepercayaan yang telah diberikan kepada seseorang, menanggung sebab
7
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
8
ataupun akibat dari hal-hal yang dipertanggung jawabkan, karena dalam tanggung jawab seseorang tidak hanya melaksanakan tugas namun juga menanggung akibat dari tugas yang tidak dilaksanakan tanggung jawab ini juga tidak hanya untuk diri sendiri, tanggung jawab juga dapat berlaku kepada keluarga, kelompok, masyarakat maupun tanggung jawab kepada negara . Misalnya saja tanggung jawab siswa yaitu belajar apabila siswa belajar dengan tidak susngguh-sungguh maka akibat yang akan ditanggung adalah nilai yang jelek atau hasil yang tidak memuaskan. b. Indikator Sikap Tanggung Jawab Sikap tanggung jawab merupakan salah satu nilai karakter yang terdapat dalam 18 karakter yang harus dikembangkan atau disisipkan melalui proses pembelajaran, Listianti (2012: 8) mennyebutkan bahwa sikap tanggung jawab meliputi sikap atau prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap dirinya sendiri maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya. Indikator tanggung jawab menurut Fitri (2012: 43) ada 4 yaitu sebagi berikut ini: 1) 2) 3) 4)
Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik. Bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan. Melakukan piket sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter memiliki tujuan
untuk
memperbaiki
sikap
ataupun
membiasakan
siswa
untuk
bertanggung jawab dengan setiap apa yang dilakukannya, karena pendidikan karakter akan lebih baik jika dilakukan sejak dini.
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
9
c. Macam-Macam Tanggung Jawab Setiap hal yang dilakukan dalam kehidupan pasti harus dipertanggung jawabkan, tanggung jawab tidak hanya pada diri sendiri. Tanggung jawab dibagi menjadi 3 bagian menurut Mustari (2014: 20-24) mengemukakan bahwa Macam-macam tanggung jawab adalah sebagai berikut ini: 1) Tanggung jawab personal Tanggung jawab personal merupakan seseorang tersebut memilih untuk bertindak atau berbicara atau mengambil posisi tertentu. Untuk itulah dia harus bertanggung jawab. Jika seseorang memilih untuk menjadi orang berkuasa maka ia memiliki tanggung jawab untuk berada diposisi tersebut. 2) Tanggung jawab moral Merujuk pada pemikiran bahwa seseorang mempunyai kewajiban moral dalam situasi tertentu. Jika baik maka akan mendapat penghargaan jika tidak maka akan ada hukuman. 3) Tanggung jawab sosial Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain, keadaan manusia atau seseorang mesti bertanggung jawab kepada masyarakat di sekelilingnya. tanggung jawab sosial itu bukan hanya memberi atau membuat kerugian di lingkungan sosial namun juga tanggung jawab sosial merupakan sifat-sifat kita yang perlu dikendalikan dalam hubungannya dengan orang lain. Dapat disimpulkan dalam bertanggung jawab tidak hanya dengan diri siswa sendidri, namun tanggung jawab juga dilakukan siswa terhadap kelompok, dan mempertanggung jawabkan setiapa tindakan aatu sikap siswa terhadap lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat, karena tanggung jawab ini sifatnya luas tidak hanya dilingkungan sekolah namun juga dilingkungan tempat tinggal siswa diharuskan untuk bertanggung jawab dengan segala hal yang dipilih, dilakukan atau prilakuknya.
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
10
2. Prestasi Belajar Prestasi belajar menurut Sudijono (2012: 434) menyatakan bahwa perstasi dipergunakan sebgai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan nilai akhir, sebab prestasi peserta didik dilambangkan demngan nilai-nilai hasil belajar pada dasarnya mencerminkan keberhasilan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Hamdani (2011: 139) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah usaha-usaha yang telah dilakukan secara maksimal melalui proses pembelajaran yang telah dilalui secara maksimal ini memunculkan sebuah perubahan pada seseorang baik akademik maupun prilaku yang akhirnya akan ditunjukan dalam bentuk nilai. a. Indikator prestasi belajar Indikator prestasi belajar menurut Syah (2011: 216) mengatakan bahwa indikator prestasi belajar pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideala meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebgai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
11
Tabel 1.2 Jenis Indikator Prestasi. Ranah/Jenis Prestasi A. Ranah cipta (Kognitif) 1. Pengamatan
Indikator 1. Dapat menunjukkan 2. Dapat membandingkan 3. Dapat menghubungkan
2. Ingatan
1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menunjukkan kembali
3. Pemahaman
1. Dapat menjelaskan 2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
4. Aplikasi/Penerapan
1. Dapat memberi contoh 2. Dapat menggunakan secara tepat
5. Analisis (pemeriksaan dan pemeliharaan secara teliti)
1. Dapat menguraikan 2. Dapat mengklasifikasikan memilah-milah.
6. Sintesis (membuat paduan barudan utuh)
1. Dapat menghubungkan materi-materi sehingga menjadikesatuan baru. 2. Dapat menyimpulkan. 3. Dapat menggeneralisasikan (membuat prinsip umum)
B. Ranah rasa (Afektif) 1. Penerimaan
1. Menunjukkan sikap menerima 2. Menunjukkan sikap menolak 1. Kesediaan berpartisipasi/terlibat 2. Kesediaan memanfaatkan
2. Sambutan
3. Apresiasi (Sikap menghayati)
1. Menganggap penting dan bermanfaat 2. Menganggap indah dan harmonis 3. Mengagumi
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
12
4. Internalisasi (Pendalaman) 5. Karakterisasi (Penghayatan)
C. Ranah Karsa (Psikomotor) 1. Keterampilan bergerak dan bertindak
2. Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal
1. Mengakuidan meyakini 2. Mengingkari 1. Melambangkan atau meniadakan 2. Menjelmakan dalam pribadi dan prilaku seharihari. 1. Kecakapan mengkordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya. 1. Kefasihan melafalkan/mengucapkan 2. Kecakapan membuat mimik dan gerakan jasmani
Syah (2011: 216) Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator presasi belajar diperoleh dari hasil belajar siswa yang diambil atau diamati dari cuplikan perubahan tingkah laku yang menonjol dari siswa dan mengacu pada indikator prestasi belajar yang ada pada tabel di atas b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar merupakan bentuk pertimbangandari nilai akhir, utuk
menentukan
prestasi
belajar
memiliki
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya, Faktor pengaruh prestasi belajar menurut Hamdani (2011: 139) mengatakan bahwa ada beberapa tujuan utama prestasi belajar, adalah sebagai berikut: 1) Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, yang tergolong dalam faktor internal adalah sebagai berikut: a) Kecerdasan (intelegensi) Kemampuan siswa dalam menerima penjelasan materi dan mengolahnya. b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
13
Keadaan atau kondisi fisik siswa ketika sedang belajar berkaitan dengan panca indera yang mendukung dalam pembelajaran. c) Sikap Respon siswa dalam pembelajaran, baik menolak taupun menerima informasi yang diajarkan. d) Minat Keadaan atau kondisi dimana siswa memiliki respon ketertarikan terhadap sutu hal. e) Bakat Kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa, dalam arti memiliki kemampuan untuk mencapai prestasi f) Motivasi Keinginan yang mendorong siswa untuk mengikuti sebuah pembelajaran. 2) Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, faktor eksternal terdiri atas dua macam yaitu a) Keadaan keluarga Keluarga yang harmonis dan membuat siswa nyaman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. b) Keadaan sekolah Lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. c) Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat tempat siswa bergaul memiliki andil dalam mendorong siswa dalam belajar. Dari faktor-faktor diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam belajar siswa juga dapat terpengaruh dari berbagai kondisi yang ada baik pada faktor internal ataupun eksternal, jika faktor internal dan faktor eksternal baik dan mendukung siswa dalam
belajar maka proses
pembelajaran atau penerimaan informasi oleh siswa hasilnya juga baik. c. Fungsi utama prestasi belajar Fungsi utama prestasi belajar Arifin (2011: 12) mengatakan bahwa ada beberapa tujuan utama prestasi belajar, adalah sebagai berikut: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik 2) Prestasibelajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
14
3) Prestasibelajar sebagi bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator interen dan eksteren dari suatu institusi pendidikan. 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi prestasi belajar sebagai tolak ukur siswa dalam mengetahui informasi yang disampaikan, diserap dan dicerna oleh siswa, hal ini juga sebagai tolak ukur untuk keberhasilan siswa nantinya ketika terjun di masyarakat.
3. Pembelajaran IPS a. Pengertian Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan disekolah dasar yang mengajarkan tentang sejarah, kebudayaan , sosial dan politik. Pembelajaran IPS menurut Zuraik dalam Susanto (2013: 138) mengatakan bahwa hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak
pada kenyataan kehidupan sehari-hari dan memenuhi
kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat. Susanto (2013:138) mengemukakan bahwa hakikat pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberika
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
15
pendidikan IPS diharapkan dapat melakhirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS adalah pembelajaran yang mengacu pada aktivitas sosial yang terjadi dilingkungan
sekitar,
mengkaji
masalah-masalah
yang
ada
agar
membangkitkat sikap berpikir kritis dan kreatif pada diri siswa sehinga mampu memberikan sumbangsih berupa pemikiran untuk memecahkan masalah sosial yang ada di lngkungannya. b. Tujuan IPS Pembelajaran yang yang diajarkan kepada siswa di sekolah pastilah memiliki tujuan yang harus dicapai. Tujuan pembelajran IPS menurut Gross dalam Trianto (2010: 173) mengatakan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah utuk mempersiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupan di masyarakat, tujuan lain dari pendidikan IPS untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk mengambil penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang di hadapi. IPS ini mengajarkan dan mempersiapkan untuk kita hidup di masyarakat sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di dalamnya. Susanto (2013: 137) mengatakan bahwa luasnya kajian IPS ini meliputi kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi psikologi, budaya sejarah maupun politik. Semua hal tersebut di pelajari dari kehidupan yang ada dalam masyarakat bukan mengarang ataupun mengada-adakan, karena siswa ataupun mahasiswa dipersiapkan dengan
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
16
memberikan bekal berupa hal-hal yang ada dalam kehidupan bermasyarakat melalui pembelajaran IPS sebelum mereka nantinya terjun kedalam masyarakat secara langsung. Mutakin dalam Susanto (2013 : 145) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran IPS disekolah dasar adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. 2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mempu menggunakan Strategi yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial. 3) Mampu menggunakan Strategi-Strategi dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat. 4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, sertamembuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. 5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat. Dari
pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
tujuan
Pembelajaran IPS bukan hanya mempelajri apa saja yang terjadi di dalam masyarakat untuk persiapan siswa ataupun mahasiswa untuk terjun kedalam masyarat, dalam kehidupan bermasyarakat pastilah akan terdapat kendalakendala karena seperti yang kita ketahui di dalam masyarakat terdapat sifat dan sikap orang-orang yang sangat beragam dalam hal ini melalui pembelajaran IPS siswa atupun mahasiswa juga mempelajari dan membekali bagaimana cara penyelesaian masalah-masalah yang ada baik yang terjadi pada individu maupun terhadap kelompok.
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
17
4. Materi Pembelajaran Materi pada penelitian ini adalah mengenal masalah-masalah sosial di daerahnya, Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada matapelajaran IPS kelas IV mempunyai standar kopetensi, kopetensi dasar, dan indikator sebagai berikut: a. Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi b. Kopetensi Dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya c. Indikator Siklus I Pertemuan 1 1) Menjelaskan pengertian masyarakat. 2) Menjelaskan akibat terjadinya bencana alam dan pengaruhnya terhadap kegiatan masyarakat. Siklus I Pertemuan 2 1)
Menyebutkan masalah-masalah sosial yang sedang terjadi di daerahnya.
2) Menyebutkan sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Siklus II Pertemuan 1 1) menyebutkan mcam-macam masalah sosial. Siklus II Pertemuan 2
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
18
1) menyebutkan cara menyelesaikan masalah sosial. d. Materi Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 Masyarakat. Siklus I Pertemuan 2 Masalah sosial. Siklus II Pertemuan 1 Macam-macam masalah sosial. Siklus II Pertemuan 2 Cara menyelesaiakan masalah sosial 5. Strategi Giving Question dan Getting Answer a. Penegertian Strategi Giving Question and Getting Answer Strategi Giving Question and Getting adalah pembelajaran yang menggunkan dua buah kartu yang berupa kartu tanya dan kartu jawab yang masing-masing kartu hanya memiliki satu kesempatan untuk digunakan. Strategi Giving Question and Getting menurut Agus suprijono
(2015: 126) dikembangkan untuk melatih peserta didik
memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan. Strategi Giving Question and Getting Answer dalam pelaksanaan pembelajaranya dimulai dengan pemberian duabuah kartu untuk masing-masing siswa berupa kartu tanya digunakan untuk menulis pertanyaan dan kartu untuk menjawab untuk menulis jawaban pertanyaan dan jawaban dari siswa, setiap kartu hanya memiliki satu kesempatan
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
19
utuk menjawab dan bertanya. Setiap siswa diwajibkan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Kertas yang telah berisi pertanyaan dikumpulkan kepada guru, setelah kartu terkumpul guru memberikan kartu tanya secara acak guru menunjuk salah satu kelompok untuk membacakan kartu tanya yang didapat. Guru memberikan intruksi kepada siswa siapa yang dapat menjawab atau guru dapat menunjuk salah satu kelompok untuk menjawab pertanyaan yang dibacakan, siswa diharuskan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang siswa jawab di kartu jawab kemudian dua buah kartu tanya dankartu jawab diserahkan kepada guru, apabila dalam pelaksanaanya pembelajaran siswa mengalami menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang
ada,
kebingung dalam maka
tugas
guru
membimbing dan mengarahkan siswa bertanya atau menjawab pertanyaan. b. Langkah-langkah Penggunaan Strategi Giving Question and Getting Answer. Strategi Giving Question and Getting memiliki Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Berikan dua kartu indeks kepada setiap siswa 2) Mintalah setiap siswa menyelesaikan kalimat berikut ini: a) Kartu 1 : saya mempunyai pertanyaan tentang..... b) Kartu 2 : saya dapat menjawab tentang.... 3) Guru membuat sub kelompok dan minta masing-masing kelompok memilih “pertanyaan untuk ditanyakan” yang paling tepat, dan “pertanyaan untuk menjawab” yang paling menarik dari kartu-kartu anggota kelompoknya.
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
20
4) Guru meminta setiap kelompok melaporkan pertanyaan yang ia pilih. Tentukan apakah seseorang dalam seluruh kelas dapat menjawab pertanyaan itu. Jika tidak, pengajar seharusnya merespons. 5) Guru meminta setiap sub-kelompok untuk berbagi “pertanyaan untuk dijawab” yang ia pilih. Perintah anggota sub-kelompok berbagi jawaban dengan kelompok lain Hamruni (2012: 171) Dari langkah-langkah di atas maka dapat disimpulkan berupa langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: 1) Guru membagikan dua karu yaitu kartu tanya dan kartu jawab, kartu tanya yaitu kartu yang nantinya akan digunakan untuk mencatat pertanyaan yang akan siswa ajukan, sedangkan kartu jawab digunakan untuk menulis jawaban yang terkait dengan pertanyaan yang dapat siswa jawab. 2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa. 3) Guru memberitahukan aturannya bahwa dua buah kartu tersebut masing-masing hanya dapat digunakan satukali saja. 4) Mintalah setiap siswa menyelesaikan kalimat berikut ini: a) Kartu 1 : saya mempunyai pertanyaan tentang..... b) Kartu 2 : saya dapat menjawab tentang.... 5) Siswa diminta untuk mengisi identitas di dua kartu tersebut. 6) Guru menjelaskan materi ajar yang akan dibahas. Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan dan mencatat petanyaan pada kartu tanya
masing-masing,
guru
memberi
instruksi
kartu
untuk
dikumpulkan kepada guru.
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
21
7) Guru membagikan secara acak kartu tanya yang telah dikumpulkan. 8) Guru menunjuk salah satu kelompok untuk membaca kartu tanya yang dipilih, kelompok lain mendengarkan. 9) Guru memberikan instruksi siapa yang dapat menjawab pertanyaan yang telah dibacakan atau dapat menunjuk langsung salah satu kelompok untuk menjawabnya. 10) Ketika ada siswa yang menjawab pertanyaan yang telah disampaikan dan menuliskannya dalam kartu tanya dan berbagi jawaban dengan kelompok lain maka kartu dikumpulkan kepada guru beserta kartu tanya yang tadi dibacakan, begitu seterusnya.
B. Penelitian yang Relevan Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
adalah sebagai berikut menurut
penelitian yang
dilakukan oleh Rouf Abdul (2012: 3) dengan judul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Active Learning Strategi Giving Question And Getting Answers (GQGA) Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Gerak Tahun Pelajaran 2011/2012 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTS Nurul Falah BolangTirtajaya Kabupaten Karawang” penelitian ini dilakukan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dankelas kontrol. Hasil penelitianpada pembelajaran IPA menggunakan Active Learning Strategi Giving Question And Getting Answers (GQGA) meningkatkan hasil belajar siswa, hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai, yaitu
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
22
dengan data nilai awal kelas eksperimen yaitu kelas VII A dengan nilai terendah 40, nilai rata-rata 60,35 dan nilai tertinggi 81, sedangkan untuk kelas kontrol kelas VII B nilai terendah 45, nilai rata-rata 70,09 dan nilai tertinggi 8. Untuk melihat peningkatanya dapat dilihat dari data yang di peroleh berupa nilai akhir untuk kelas eksperimen kelas VII A dengan nilai terendah 50, nilai rata-rata 65,87 dan nilai tertinggi 90. Untuk kelas kontrol kelas VII B diperoleh data nilai akhir nilai terendah 50, nilai rata-rata 70,09 dan nilai tertinggi 90.dapat disimpulka bahwa penggunaan Strategi Giving Question and Getting Answers (GQGA) dalam pembelajaran fisika materi pokok Gerak dapat memberikan pengaruh yang positif dan cukup signifikan terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian relevan yang selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sukriyah Wijayanti (2014: 65) dengan judul “penerapan model giving question and getting answer (GQGA) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa” hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 67,19% pada siklus I dengan kategori cukup menjadi 78,91% pada siklus II dengan kategori baik. Sedangkan rata-rata hasil belajarsiklus I mencapai 65,63% dengan ketuntasan klasikal 53,13% dan ratarata hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 73,34% dengan ketuntasan klasikal 78,13%. Pada penelitian penerapan model giving question and getting answer (GQGA) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
23
VIII C SMP Negeri 5 Purworejo Tahun 2013/2014 dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata sebelum tindakan dan sesudh tindakan. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan strategi Giving Question And Getting Answers (GQGA) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini yang di pergunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS belum mengarah kepada proses pembelajaran yang bermakana, hal itu membawa dampak pada prestasi belajar siswa yang kurang maksimal. Pembelajaran yang bermakna disini merupakan pembelajaran yang berkesinambungan bagi siswa. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung rasa tanggung jawab yang dimiliki olaeh siswa menjadi faktor yang penting, tanggung
jawab siswa menjadikan siswa belajar sungguh-
sungguh, pembentukan sikap tanggung jawab pada siswa dibutuhkan campur tangan dan bimbingan guru. Untuk mengatasi permasalahan yang ada dikelas IV SDN 3 Karangtengah dibutuhkan sebuah pembelajaran yang yang dapat meningkatkan sikap tanggung jawab siswa dan prestasi belajar siswa, salah satunya dengan menggunakan Strategi Giving Question and Getting Answer. penggunaan Strategi Giving Question and Getting Answer diharapkan mampu. Kegiatan
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
24
awal pembelajaran guru belum mengunakan Strategi Giving Question and Getting Answer. Guru mengajar belum menggunakan media atupunalat peraga ketika proses pembelajaran berlangsung. Siswa cepat bosan, mengakibatkan rendahnya prestasi siswa. Pembentukan karakter juga kurang diperhatikan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan sejumlah tindakan yang ada pada siklus I dan siklus II untuk meruah sikap tanggung jawab dan prestasi belajar yang rendah diawal melalui strategi giving question and getting answer diharapkan dapat meningkatkan sikap tanggung jawab dan prestasi belajar siswa. Pembelajaran menggunakan strategi giving question and getting answer dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. hal ini dapat disimulator pada gambar 2.1 sebagai beriku: KONDISI AWAL Belum menggunakan model 1. Sikap tanggung jawab masih rendah 2. Prestasi belajar IPS siswa masih rendah
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Guru menerapkan model giving question and getting answer 1. Siklus I Penerapan pembelajaran menggunakan Metode giving question and getting answer 2. Siklus II Penerapan pembelajaran menggunakan Metode giving question and getting answer
Melalui Penerapan pembelajaran menggunakan metode giving question and getting answer dapat meningkatkan sikap tanggung jawab dan prestasi belajar IPS materi mengenal masalah sosial di daerahnya
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016
25
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka hipotesis tindakan penelitian ini dalah sebagai berikut : 1. Terdapat peningkatkan sikap tanggung jawab IPS melalui Strategi giving question and getting answer pada siswa kelas IV SDN 3 Karangtengah. 2. Terdapat peningkatan prestasi belajar IPS melalui Strategi giving question and getting answer pada siswa kelas IV SDN 3 Karangtengah.
Upaya Meningkatkan Sikap…, Anna Nur Fadilah, FKIP UMP, 2016