BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Perspetif Dan Paradigma Kajian 2.1.1.
Perspektif Dalam Komunikasi Perubahan terjadi dari masa ke masa secara terus menerus sama seperti objek
pemikiran manusia yang selalu mengalami perubahan mengikuti perubahan zaman. Hal ini tentunya memberi pengaruh terhadap apa yang dipikirkan oleh manusia terhadap objek tertentu sehingga timbullah persepsi dan paradigma dalam menanggapi objek ataupun non materi. Cara manusia menanggapi suatu masalah dan objek ilmu juga senantiasa mengalami perubahan sebab tidak ada yang mutlak di dunia ini, begitupun ilmu pengetahuan. Perspektif merupakan sudut pandang atau cara pandang seseorang terhadap sesuatu, cara memandang yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan akan menentukan pengetahuan yang kita peroleh. Perspektif selalu mendahului observasi kita, kita bisa saja mengamati suatu peristiwa dengan pikiran kita yang terbuka dan netral, namun begitu kita harus mengobservasi suatu hal, kita akan melakukannya dengan
cara
tertentu.
Nilai
persepektif
kita
tidak
terletak
dalam nilai
kebenarannya atau seberapa baik ia mencerminkan realitas yang ada, semua perspektif yang dapat diperoleh adalah benar dan realitas, walaupun setiap persepektif ada tahap tertentu kurang lengkap serta distorsi. Jadi yang menjadi inti adalah upaya mencari perspektif yang dapat memberikan konseptualisasi realitas yang paling bermanfaat bagi pencarian tujuan kita. Para ahli penganut aliran evolusi mengemukakan bahwa dalam mengamati tingkah laku manusia, perspektif ini menunjuk tujuh unsur di mana masing-masing mempunyai penekanan yang berbeda dalam pengamatannya, diantaranya: Memfokuskan perhatiannya pada pengamatan tingkah laku sebagai aturan. Mengamati tingkah laku yang menjadi kebiasaan. Menitikberatkan perhatiannya pada aturan-aturan yang menentukan tingkah laku Mengamati aturan-aturan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku. Memfokuskan pengamatannya pada aturanaturan yang mengikuti tingkah laku. Mengikuti aturan-aturan yang menerapkan
Universitas Sumatera Utara
tingkah laku.Memfokuskan perhatiannya pada tingkah laku yang merefleksikan aturan. Perspektif yang peneliti gunakan adalah deskriptif kualitatif dimana pendekatan sistematis dan subjektif dalam menjelaskan pengalaman hidup berdasarkan kenyataan lapangan (empiris). Sementara itu penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik, data hasil penelitian diperoleh secara langsung, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumen sehingga peneliti mendapat jawaban apa adanya dari responden.(Iskandar, 2007:35-37).
2.1.2.
Paradigma Dalam Komunikasi Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya
yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), berperasaan (afektif), dan berperilaku (konatif). Paradigma adalah sikap mental, sikap mental ini dilahirkan dari sudut pandang atau posisi dimana kita berdiri/berada.
2.2.Definisi Komunikasi Sebagai kerangka teoritis karena dalam penelitian ini komunikasi merupakan aspek utama yang hendak diteliti, melalui komunikasi, kegiatan promosi tersebut dapat akan terjadi. Kata atau istilah komunikasi (dari Bahasa Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari Bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna „berbagi‟ atau „menjadi milik bersama‟ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau “kesamaan makna”, jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 1993: 30). Lasswell mengatakan bahwa “Cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?)“ (Effendy, 1993:301).
Universitas Sumatera Utara
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
Komunikator (siapa yang mengatakan?)
Pesan (mengatakan apa?)
Media (melalui saluran/channel/media apa?)
Komunikan (kepada siapa?)
Efek (dengan dampak/efek apa?) Dari berbagai pendapat atau definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para
ahli jelas bahwa komunikasi mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan informasi, pikiran, pendapat, perasaan, pengalaman, pengetahuan maupun harapannya. Komunikasi tidak hanya untuk memberikan informasi agar orang lain menjadi tahu, tetapi komunikasi juga bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama, pengertian bersama, dan untuk merubah sikap, pendapat serta prilaku orang lain.
2.2.1.
Komunikasi Pemasaran Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran berada di
bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini, komunikasi pemasaaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran (Prisgunanto, 2006:8). Komunikasi
pemasaran
adalah
aktivitas
pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1995:219). William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication and Promotion (1984) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran
Universitas Sumatera Utara
dapat berjalan secara efektif dan efisien..Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran (promotion mix) yaitu : iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing) (Purba, dkk, 2006: 126 – 127). Banyak ahli yang sepakat bahwa konsep inti komunikasi pemasaran adalah pertukaran (exchange). Alasan yang mendasari bahwa konsep inti pemasaran adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan satu individu dengan individu yang lainnya merupakan pertukaran. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung ataupun tidak langsung. Alasan terjadinya pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan. Pertukaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung memerlukan komunikasi yang membawa peran. Dengan demikian komunikasi memegang peranan penting dalam
proses
pertukaran. Pada
tingkat
dasar
komunikasi
dapat
menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari akan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat masuk dalam hubungan pertukaran (exchange relationship) pada pemasaran.
2.2.2.
Pengertian Promosi Menurut Evans dan Berman (1992) yang dikutip dari Simamora (20013;285),
“promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to Inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah tangga”. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan atau organisasi melakukan komunikasi melalui pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awarness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembeliang (purchase), yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa. Pengerahaan tenaga penjualan, dan public relations sebagai alat penyampaian pesan – pesan tersebut dengan tujuan dapat menarik perhatian dan minat masyarakat (Kotler, 2003:22).
Universitas Sumatera Utara
Tujuan promosi secara sederhana menurut Kuncoro (2010:134) terbagi menjadi tiga jenis yaitu, memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan kebutuhan, mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek orang lain, dan mengingatkan konsumen tentang merek yang diberikan. Secara umum tujuan promosi ada tiga yakni memberikan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan kepada pelanggannya tentang perusahaan dan produk yang ditawarkan. Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan
sebagai
bagian
dari
konsep
bauran
komunikasi
pemasaran
( marketing communication mix). Bauran komunikasi pemasaran menurut Philip Kotler (2003) merupakan penggabungan dari lima mode komunikasi pemasaran, yaitu advertising, sales promotion, public relations, personal selling, dan direct selling (Kennedy dan Soemanagara, 2006:1).
2.2.2.1.
Periklanan (advertising) Menurut Philip Kotler, Periklanan adalah segala bentuk persentasi non-
pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Periklanan adalah fenomena bisnis modern. Tidak ada perusahaan yang ingin maju dan memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan. Demikian penting peran iklan dalam bisnis modern sehingga salah satu bentuk bonafiditas perusahaan terletak pada seberapa besar dana yang dialokasikan untuk iklan tersebut. Di samping itu, iklan merupakan jendela kamar dari sebuah perusahaan. Keberadaannya menghubungkan perusahaan dengan masyarakat, khususnya para konsumen. Iklan merupakan bagian dari pemasaran suatu produk (Tinarbuko, 2007:1). Periklanan bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai produk yang hendak dijual, baik itu barang maupun jasa. Menurut Kotler (2003:278) upaya periklanan mempunyai beberapa tujuan antara lain: menginformasikan adanya merk produk di pasaran, membujuk konsumen untuk membeli produk, dan mengingatkan konsumen terhadap produk. Bagi konsumen periklanan mempunyai manfaat antara lain:
Universitas Sumatera Utara
Memperluas alternatif, artinya dengan iklan konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk yang pada gilirannya akan menimbulkan pilihan.
Membantu produsen menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen. Iklan yang tampil secara mantap dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang menarik akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan tersebut bonafide dan produknya bermutu.
Membuat orang kenal, ingat dan percaya pada produk yang ditawarkan.
Memuaskan keinginan konsumen dalam pembelian produk.
2.2.2.2.
Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan pada dasarnya merupakan pemberian atau penggunaan
insentif-insentif untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan baik itu berupa barang-barang ataupun jasa yang dihasilkan, sehingga calon pembeli atau konsumen dapat mengetahui keberadaan produk atau jasa dan tertarik untuk membelinya. Menurut Philip Kotler (2003) promosi penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Ada beberapa alat promosi penjualan yang biasanya digunakan oleh suatu perusahaan maupun organisasi, yaitu : a) Contoh produk (sample) adalah tawaran produk sejumlah tertentu produk untuk percobaan. b) Kupon (coupons) adalah sertifikat yang memberi pembeli penghematan ketika mereka menggunakan produk yang telah ditentukan. c) Tawaran pengembalian uang/rabat (cash refund offers) adalah tawaran untuk mengenbalikan uang atas harga penjualan produk kepada konsumen yang mengirimkan bukti pembelian kepada pabrikan. d) Kemasan dengan harga potongan (price packs) adalah potongan harga yang ditandai oleh produsen secara langsung pada label atau kemasan. Ada yang berupa kemasan yang dijual dengan potongan harga (a reduced price packs), misalnya dua buah untuk harga satu. Ada pula berupa sebuah kemasan
Universitas Sumatera Utara
gabungan (a banded packs), yaitu dua produk yang berhubungan digabungkan bersama, misalnya sikat gigi digabungkan dengan pasta gigi. e) Bingkisan (premiums) adalah barang yang ditawarkan gratis atau dengan harga murah sebagai sebuah insentif bagi pembelian sebuah produk. f) Barang iklan khusus (advertising specialties) adalah barang yang berguna yang dicetaki nama pemasang iklan, diberikan sebagai hadiah kepada konsumen. g) Hadiah pelanggan (prize) adalah uang tunai atau hadiah lain atas penggunaan regular produk atau jasa tertentu perusahaan. h) Kontes, undian berhadiah dan permainan adalah kegiatn-kegiatan promosi yang memberikan konsumen kesempatan untuk memenangkan sesuatu seperti uang tunai, perjalanan, atau barang lain dengan mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan. i) Imbalan kesetiaan (patronage award) adalah hadiah dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan besarnya kesetiaan pembeli kepada penjual atau kelompok penjual tertentu. j) Diskon adalah pengurangan langsung terhadap harga atas pembelian selama satu periode tertentu. k) Tunjangan adalah uang promosi yang dibayarkan oleh pabrikan kepada pengecer sebagai imbalan atas kesediaan pengecer menampilkan produk pabrikan dalam cara tertentu. l) Barang gratis adalah memberi timbangan barang kepada para perantara, apabila mereka membeli sejumlah tertentu. m) konvensi dan pameran dagang adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produknya dalam acara tertentu. n) Kontes penjualan adalah kontes bagi tenaga penjualan atau dealer untuk memotifasi peningkatan kinerja penjualan mereka selama satu periode tertentu. Kesemua alat tersebut bertujuan untuk memperkenalkan produk barang maupun jasa. Menurut Buchari Alma (2002:145) tujuan promosi penjualan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a) Menarik perhatian para pembeli baru. b) Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan lama. c) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama. d) Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain. e) Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas. f) Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas market share jangka panjang.
2.2.2.3.
Hubungan Publik (Public Relation) Pada metode ini bagaimana perusahaan atau organisasi harus melakukan
hubungan yang baik terhadap publik atau masyarakat. Fungsi dari hubungan baik ini adalah menjaga citra organisasi atau perusahaan yang dimaksudkan untuk meraih citra positif dari masyarakat. Hubungan publik ini juga bisa dipakai dalam konsep pemasaran sehingga dimasukan kedalam konsep bauran pemasaran yang lebih sering dikenal marketing public relation. Tujuan utama Marketing Public relation menurut Philip Kotler (2003) adalah
Menumbuh kembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang diluncurkan.
Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan / digunakan.
Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.
Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan – keluhan (complain handling) dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan.
Membantu mengkampanyekan peluncuran produk – produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
Universitas Sumatera Utara
Mengkomunikasikan terus menerus melalui media public relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di mata masyarakat / publik.
Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.
Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang. Marketing Public Relations dalam pelaksanaannya ada faktor – faktor
yang menyebabkan dipergunakan dan dibutuhkannya taktik dan Strategi marketing public relations dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Philip Kotler (2003) menyebutkan di antara faktor tersebut sebagai berikut :
meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan tempat.
Persaingan dalam promosi dan publikasi, baik melalui media elektronik maupun media cetak.
Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam waktu relatif pendek (tidak loyal), karena banyaknya pilihan atau subsititusi atas produk yang ditawarkan di pasaran.
Makin menurunnya perhatian dan minat konsumen terhadap iklan, karena pesan dalam iklan yang kini cenderung berlebihan dan membosankan perhatian konsumennya.
2.2.2.4.
Penjualan Langsung (Direct Selling) Penjualan Langsung (Direct Selling) atau biasa disebut Direct marketing
adalah sistem marketing dimana organisasi berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk menghasilkan respons atau transaksi. Respons yang dihasilkan bisa berupa inquir (penyelidikan), pembelian, atau bahkan dukungan.
Universitas Sumatera Utara
Banyak hal telah berubah. Apa yang dulu mungkin belum pernah terbayangkan pun sekarang sudah hadir dan terus dikembangkan dari masa ke masa. Teknologi transportasi dan komunikasi adalah dua hal yang perkembangannya memberikan pengaruh yang sangat penting dalam sejarah pemasaran. Kendala ruang waktu yang dulu membatasi gerak para pemasar, katakanlah demikian, kini sudah menjadi semakin menyusut. Jarak ribuan kilometer bisa ditempuh dalam waktu yang lebih relative singkat, dan komunikasi pun bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja. Namun
demikian,
penjualan
atau pemasaran
tetap
kokoh
dengan
eksistensinya, dan dalam pemahaman substansif ini, perkembangan teknologi berperan
sebagaimana
fungsinya
sebagai
alat
yang
meringankan
dan
mengoptimalkan kinerja manusianya. Teknologi transportasi berkontribusi besar pada pengiriman barang, dan teknologi komunikasi pemasaran itu sendiri.
2.3.Pariwisata Kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yakni, pari dan wisata.Pari artinya dari dan ke, sedangkan wisata artinya perjalanan atau kunjungan. Jadi kata pariwisata dapat didefinisikan yaitu suatu perjalanan atau kunjungan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dari suatu tempat ke tempat lainnya.Defenisi pariwisata menurut UU RI No. 9 Tahun 1990, Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut, kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Pariwisata merupakan suatu fenomena multidimensional, menumbuhkan citra petualang, romantik dan tempat-tempat eksotik dan juga meliputi realita keduniaan seperti bisnis, kesehatan dan lain-lain. sedangkan menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, dan ilmu(Spillane, 1985: 21)
Universitas Sumatera Utara
Kata Pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali- kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain.Untuk memperjelasnya, maka dapat disimpulkan definisi Pariwisata adalah sebagai berikut: “Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam”. (Yoeti, 1982:109). Pariwisata dapat berbentuk aktivitas kunjungan ke suatu daerah dalam rangka untuk kunjungan demi kesenangan pengunjung tersebut. Aktivitas pariwisata ini mereka ketahui dari informasi yang diberikan oleh rekan,sahabat, media serta sumber lain yang menginformasikan kepada mereka tentang aktivitas maupun lokasi pariwisata di suatu tempat sehingga ada keinginan berkunjung akibat informasi yang didapat tersebut.
2.4.Erupsi Gunung Sinabung Pengertian dan definisi erupsi dalam geografi adalah pelepasan magma, gas, abu, ke atmosfer atau ke permukaan bumi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), erupsi di definisikan sebagai letusan gunung berapi atau semburan sumber minyak dan uap panas dari dalam bumi. Erupsi gunung berapi terjadi jika ada pergerakan atau aktivitas magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi, secara umum, erupsi di bedakan menjadi dua, yaitu Erupsi eksplosif dan Erupsi efusif. Gunung sinabung adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi di provinsi itu dengan ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter.Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak September 2013 dan berlangsung hingga kini (www.kompas.com).
Universitas Sumatera Utara
Erupsi ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Karo terkena dampak erupsi ini. Seperti semburan abu vulkanik, muntahan material lava, serta banjir lahar dingin. Hal ini menyebakan berbagai kerusakan fasilitas di berbagai daerah di Kabupaten Karo. Akibat dari erupsi ini juga menyebabkan beberapa lokasi di radius lima kilometer dari kawah Gunung Sinabung ditutup. Termasuk lokasi wisata Lau Kawar. Wilayah yang berada didalam radius lima kilometer ini harus dikosongkan dan tidak boleh ada aktivitas apapun didaerah tersebut sehingga pemukiman penduduk harus direlokasi ke tempat yang lebih aman. Erupsi ini secara umum membuat aktivitas ekonomi di sejumlah daerah di Kabupaten Karo menurun. Termasuk aktivitas Pariwisata di berbagai daerah. Ini disebabkan berbagai fasilitas pariwisata rusak terkena material vulkanik Gunung Sinabung.
Universitas Sumatera Utara