BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka 1. Hipertensi a. Pengertian Kata hipertensi di ambil dari bahasa inggris, yang berasal dari bahasa latin yaitu, hyper yang berarti super atau luar biasa, dan tension yang berarti tekanan atau tegangan (Bangun, 2008) Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang di bawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan yang membutuhkan (Sutani, Alam, Hadibroto, 2004) Suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygnomanometer) ataupun alat digital lainnya. The Joint National Community on Preventation, Detection evaluation and treatment of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan dunia WHO dengan International Society of Hipertention membuat definisi hipertensi yaitu apabila tekanan darah seseorang tekanan sistoliknya 140 mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. b. Etiologi Berdasarkan penyebabnya hipertensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
9
10
1) Hipertensi Primer Adalah penyakit darah tinggi yang tidak langsung disebabkan oleh penyebab yang tidak diketahui. Dalam bahasa sederhana atau menurut istilah awam adalah hipertensi yang penyebabnya tidak atau belum diketahui. Mereka yang menderita hipertensi primer, tidak menunjukkan gejala apapun. Pada umumnya, baru diketahui pada waktu memeriksakan ke dokter. 2) Hipertensi Sekunder Adalah hipertensi yang telah diketahui penyebabnya. Hanya 510% saja dikatakan hipertensi sekunder. Hipertensi sekunder merupakan akibat dari suatu penyakit, kondisi dan kebiasaan seseorang. Hipertensi juga terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi, dapat berlangsung cepat maupun perlahan-lahan. diantaranya adalah : 1) Usia yang semakin tua Semakin tua seseorang pengaturan metabolisme zat kapur (kalsium) terganggu, sehingga banyak zat kapur yang beredar bersama
darah.
Banyaknya
kalsium
dalam
darah
(hypercalcidemia) menyebabkan darah menjadi lebih padat, sehingga
tekanan
darah
menjadi
meningkat.
Endapan kalsium di dinding pembuluh darah (arteriosclerosis) menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah menjadi terganggu. Hal ini dapat memacu peningkatan tekanan darah. Bertambahnya usia juga menyebabkan elastisitas arteri berkurang. Arteri tidak dapat lentur dan cenderung kaku, sehingga volume darah yang mengalir sedikit dan kurang lancar. Agar kebutuhan darah di jaringan tercukupi, maka jantung harus memompa darah lebih kuat lagi. Keadaan ini diperburuk lagi dengan adanya arteriosclerosis, tekanan darah menjadi semakin meningkat. Oleh karena pembuluh darah yang bermasalah pada orang tua adalah arteri, maka hanya tekanan sistole yang
Stikes Muhammadiyah Gombong
11
meningkat tinggi. Tekanan sistole dan tekanan diastole pada orang tua memiliki perbedaan yang besar. 2) Stres dan tekanan mental Salah satu tugas saraf simpatis adalah merangsang pengeluaran hormon adrenalin. Hormon ini dapat menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan menyebabkan penyempitan kapiler darah tepi. Hal ini berakibat terjadi peningkatan tekanan darah. Saraf simpatis di pusat saraf pada orang yang stres atau mengalami tekanan mental bekerja keras. Bisa dimaklumi, mengapa orang yang stres atau mengalami tekanan mental jantungnya berdebar-debar dan mengalami peningkatan tekanan darah. Hipertensi akan mudah muncul pada orang yang sering stres dan mengalami ketegangan pikiran yang berlarut-larut. Hal-hal yang membuat stres seperti terjebak kemacetan, menemui permasalahan yang sulit dipecahkan, mental merasa tertekan, menghadapi ujian/tes, suasana keluarga yang sering ribut, suasana kerja/sekolah yang sering gaduh, suasana bising dan terburu-buru. 3) Makan berlebihan/ Obesitas Jumlah lemak total yang diperlukan tubuh maksimum 150 mg/dl, kandungan lemak baik (HDL) optimum 45 mg/dl dan kandungan lemak jahat (LDL) maksimum 130 mg/dl. Lemak baik masih diperlukan tubuh, sedang lemak jahat justru merusak organ tubuh. Makan berlebihan dapat menyebabkan kegemukan (obesitas). Kegemukan lebih cepat terjadi dengan pola hidup pasif (kurang gerak dan olahraga). Jika makanan yang dimakan banyak mengandung lemak jahat (seperti kolesterol), dapat menyebabkan penimbunan lemak di sepanjang pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan aliran darah menjadi kurang lancar.
Pada
(hyperlipidemia),
orang dapat
yang
memiliki
menyebabkan
kelebihan penyumbatan
lemak darah
sehingga mengganggu suplai oksigen dan zat makanan ke organ tubuh. Penyempitan dan sumbatan lemak ini memacu jantung
Stikes Muhammadiyah Gombong
12
untuk memompa darah lebih kuat lagi, agar dapat memasok kebutuhan darah ke jaringan. Akibatnya tekanan darah menjadi meningkat, maka terjadilah hipertensi. 4) Merokok Rokok mengandung ribuan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti tar, nikotin dan gas karbon monoksida. Tar merupakan bahan yang dapat meningkatkan kekentalan darah, sehingga memaksa jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi. Nikotin dapat memacu pengeluaran zat catecholamine tubuh seperti hormon adrenalin. Hormon adrenalin memacu kerja jantung untuk berdetak 10 sampai 20 X per menit, dan meningkatkan tekanan darah 10 sampai 20 skala. Hal ini berakibat volume darah meningkat dan jantung menjadi cepat lelah. Karbon monoksida (CO) dapat meningkatkan keasaman sel darah, sehingga darah menjadi lebih kental dan menempel di dinding pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah memaksa jantung memompa darah lebih kuat lagi, sehingga tekanan darah meningkat. Selain orang yang merokok (perokok aktif), orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap rokok juga memiliki resiko hipertensi. Orang ini disebut perokok pasif. Resiko perokok pasif bahayanya 2X dari perokok aktif. 5) Terlalu banyak minum alkohol Alkohol dapat merusak fungsi saraf pusat maupun tepi. Apabila saraf simpatis terganggu, maka pengaturan tekanan darah akan mengalami gangguan pula. Pada seorang yang sering minum minuman dengan kadar alkohol tinggi, tekanan darah mudah berubah dan cenderung meningkat tinggi.
Alkohol juga
meningkatkan keasaman darah, darah menjadi lebih kental. Kekentalan darah ini memaksa jantung memompa darah lebih kuat lagi, agar darah dapat sampai ke jaringan yang membutuhkan dengan cukup. Ini berarti terjadi peningkatan tekanan darah.
Stikes Muhammadiyah Gombong
13
6) Kelainan pada ginjal Hipertensi dapat karena adanya penurunan massa ginjal yang dapat berfungsi dengan baik, kelebihan produksi angiotensin dan aldosteron serta meningkatnya hambatan aliran darah dalam arteri ginjal.
Ginjal
menyaring
yang mengalami
darah,
menyebabkan
penurunan sisa
fungsi
dalam
metabolisme
yang
seharusnya dibuang ikut beredar kembali ke bagian tubuh yang lain. Akibatnya volume darah total meningkat, sehingga darah yang dikeluarkan jantung juga meningkat. Dengan demikian darah yang beredar melalui kapiler jaringan akan meningkat sehingga terjadi pengkerutan sfingter prekapiler. Peningkatan volume darah total yang keluar dari jantung dan peningkatan hambatan
pada
pembuluh
darah
tepi
yang
mengkerut,
menyebabkan tekanan darah meningkat. 7) Aktivitas Fisik Aktifitas fisik dalam bentuk olah raga secara teratur memberikan banyak
keuntungan,
keuneungan
tersebut
antara
lain
berkurangnya berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol serta penyakit jantung. Olah raga secara teratur juga dapat menunda efek-efek penuaan dan mengurangi kemungkinan
depresi.
Penelitian Dr. Ralph Paffenbarger pada 15.000 alumni Havard yang dipantaunya selama 1 tahun menujukkan bahwa pria yang berolahraga teratur memiliki peluang lebih kecil untuk terkena hipertansi (Pickering,1996). Aktivitas fisik yang akan dilakukan secara teratur dikerathui dapat mengurangi kakakuan pembuluh darah dan meningkatkan daya tahan jantung serta paru-paru sehingga dapat menurunkan tekanan darah (Kingwell & Jennings,1993). Peningkatanaktivitas fisik merupakan komponen penting dari program penurunan berat badan lebih banyak dalam waktu enam bulan. Kebanyakan penurunan berat badan terjadi karena penurunan asupan kalori. Aktivitas fisikyang lama sangat
Stikes Muhammadiyah Gombong
14
membantu
pada
pencegahan
peningkatan
berat
badan.
Keuntungan tambahan aktivitas fisik adalah terjadi pengurangan resiko kardiovaskuler dan diabetes lebih banyak dibandingkan dengan
pengurangan
berat
badan
tanpa
aktivitas
fisik
(Soegondo,2005) c. Tanda dan gejala Mayoritas tanda dan gejala pada hipertensi yaitu: 1) Sakit kepala 2) Kelelahan 3) Mual 4) Muntah 5) Sesak nafas 6) Gelisah 7) Sakit tengkuk 8) Pingsan 9) Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. 10) Wajah kemerahan dan kelelahan 11) Pada pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat
pula ditemukan pada
retina,
(kumpulan
seperti
perdarahan,
eksudat
cairan),
penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada diktus optikus) d. Klasifikasi Hipertensi Menurut Dr. Marvin Moser dalam buku Lower blood pressure and Live Longer, mengatakan bahwa sebenarnya tekanan darah normal atau tinggi, batasannya cukup luas. karenanya, masih banyak dokter yang tidak setuju dengan klasifikasi batas tekanan darah normal dan berapa batas mulainya hipertensi. Ada beberapa klasifikasi hipertensi yaitu:
Stikes Muhammadiyah Gombong
15
1) Kliasifikasi menurut National Commitee on the Detection and Treatment of Hypertension Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut Commitee on the Detection and Treatment of Hypertension Nilai Diastolik
Sistolik
Tekanan (mmHg) < 85 85 – 89 90 – 104 106 – 114 > 115
Tekanan darah normal Tekanan darah ringan Tekanan darah sedang Tekanan darah berat Tekanan darah berbahaya
< 140 140 – 159 Di atas 160
Tekanan darah normal Borderline isolated systolic hypertensi Isolated systolic hypetensi
Klasifikasi
2) Menurut WHO ( World Health Organization ) Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi menurut WHO Sistol (mmHg) < 120 < 130 140-159 140-149 160-179 ≥ 180 ≥ 140 140-149
Kategori Optimal Normal Tingkat 1 (hipertensi ringan) Sub grup : perbatasan Tingkat 2 (hipertensi sedang) Tingkat 3 (hipertensi berat) Hipertensi sistol terisolasi Sub grup : perbatasan
Diastol (mmHg) < 80 < 85 90-99 90-94 100-109 ≥ 110 < 90 < 90
3) Menurut Joint National Committee 7 Tabel 2.3 Klasifikasi Hipertensi Menurut Joint National Committee 7 Kategori Normal Pre hipertensi Hipertensi tahap 1 Hipertensi tahap 2
Sistol (mmHg) <120 120-139 140-159 ≥ 160
Dan/atau Dan Atau Atau Atau
Diastole (mmHg) <80 80-89 90-99 ≥ 100
Stikes Muhammadiyah Gombong
16
4) Menurut Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia Tabel 2.4 Klasifikasi Hipertensi Menurut Perhimpunan Hipertensi Indonesia Kategori Normal Pre hipertensi Hipertensi tahap 1 Hipertensi tahap 2 Hipertensi sistol terisolasi
Sistol (mmHg) <120 120-139 140-159 ≥ 160 ≥ 140
Dan/atau Dan Atau Atau Atau Dan
Diastole (mmHg) <80 80-89 90-99 ≥ 100 < 90
e. Proses terjadinya hipertensi Hipertensi terbukti sering muncul tanpa gejala. Berarti gejala bukan merupakan tanda untuk diagnostik dini. Dokter harus aktif menemukan tanda awal hpertensi, sebelum timbul gejala dan hipertensi muncul tidak dapat dirasakan atau tanpa gejala dan terjadi kelainan pada jantung. Otak, ginjal, dan pembuluh darah tubuh berupa arterosklerosis kapiler. Hal ini karena ada hubungannya dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, dengan ginjal khususnya gagal ginjal kronik. Munculnya hipertensi, tidak hanya disebabkan oleh tingginya tekanan darah. Hipertensi juga disebabkan karena beberapa faktor resiko seperti komplikasi penyakit dan kelainan organ target yaitu jantung, otak, ginjal dan pembuluh darah. Dan justru lebih sering muncul dengan faktor resiko lain yang mana sedikitnya timbul sebagai sindrom x atau reavan, yaitu hipertensi plus ganguan toleransi glukosa atau diabetes mellitus. Pada hipertensi terisolasi, takanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diatolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik akan terus meningkat sampai dengan usia 80 tahun dan kenaikan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang perlahan atau bahkan menurun drastis.
Stikes Muhammadiyah Gombong
17
f. Komplikasi Hipertensi Kholilah (2009) menyatakan bahwa jika Tekanan darah yang terus-menerus tinggi dapat menimbulkan komplikasi pada organ tubuh penderita. Organ yang paling sering menjadi target kerusakan akibat Hipertensi antara lain : 1) Otak yang menyebabkan stroke. Tekanan darah yang terusmenerus tinggi menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah
yang
disebut
disfungsi
endotel.
Hal
ini
memicu
pembentukan plak aterosklerosis dan trombosis (pembekuan darah yang berlebihan). Akibatnya, pembuluh darah tersumbat dan jika penyumbatan
terjadi
pada
pembuluh
darah
otak
dapat
menyebabkan stroke. 2) Mata yang menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan. 3) Jantung yang menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (termasuk Infark jantung), Gagal Jantung. a) Penyakit
Jantung
Koroner
(PJK).
Selain
pada
otak,
penyumbatan pembuluh darah dapat terjadi pada pembuluh koroner dan dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan kerusakan otot jantung (Infark Jantung). b) Gagal Jantung. Pada penderita Hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi.
Akibatnya,
jantung
tidak
mampu
lagi
memompa dan menampung darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau edema. Kondisi ini disebut Gagal Jantung. 4) Ginjal : menyebabkan Penyakit Ginjal Kronik, Gagal Ginjal Terminal Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal
Stikes Muhammadiyah Gombong
18
mengkerut (vasokonstriksi) sehingga aliran nutrisi ke ginjal terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel-sel ginjal yang pada akhirnya terjadi gangguan fungsi ginjal. Apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan Gagal Ginjal Kronik atau bahkan Gagal Ginjal Terminal yang hanya dapat ditangani dengan cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal. g. Cara mengontrol tekanan darah Adapun cara mengontrol tekanan darah yaitu: 1) Ketahui Tekanan darah. Ceklah tekanan darah secara teratur, setidaknya enam bulan sekali. Seberapa besar anda seharusnya memiliki tekanan darah. 2) Ketahuilah seharusnya berat badan anda. Bila berlebih, segeralah diet untuk menurunkan berat badan. Pelihara berat badan dalam skala normal, jangan sampai berlebih berat badan anda. Kerana kelebihan berat badan akan menimbulkan banyak masalah, tidak hanya hipertensi saja. 3) Hindari asupan garam yang terlalu banyak atau hindari garam sama sekali. Setidaknya sehari, asupan garam kurang dari lima gram. Hindari makanan yang sudah diproses karena anda tidak tahu kadar garam didalamnya. Hindari juga makanan cemilan karena biasanya mengandung kadar garam/sodium yang agak tinggi. lebih baik mengkonsumsi makanan yang diolah sendiri sehingga anda bisa mengatur sendiri asupan garam. Sodium dapat ditemukan pada garam dapur, penguat rasa yang biasanya berupa monosodium glutamat. 4) Hindari makan tinggi lemak. Asupan lemak tinggi terus menerus menyebabkan terjadinya plak pada pembuluh darah. Kejadian ini bisa mengakbatkan pembuluh darah dan jantung bekerja keras saat mengalirkan darah. 5) Lebih baik mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Selain mengandung serat yang membantu pencernaan dan penurunan kolesterol, sayur dan buah mengandung banyak bahan bermanfaat
Stikes Muhammadiyah Gombong
19
seperti vitamin C, potassium, kalsium, magnesium. Bahan-bahan ini sangat berguna dalam memelihara stabilitas tekanan darah. 6) Hindari asupan alkohol. 7) Minum obat penurun tekanan darah sesuai anjuran dokter. 8) Selalu cek kesehatan menyeluruh secara teratur, setidaknya setahun sekali. 9) Lakukan aktifitas fisik atau olahraga teratur dan proporsional. Setidaknya tiga sampai empat kali seminggu olahraga dijalankan. Setiap kali latihan antara setengah jam sampai satu jam. 10) Hindari atau kelola stress. Atau lakukan cara sederhana ini saat anda merasa tertekan, rilekskan seluruh tubuh, tarik nafas panjang, tahan sebentar lalu hembuskan lewat mulut. 2. Pedagang a. Pengertian Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjual belikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan. Pedagang adalah mereka yang melakukan perniagaan sebagai pekerjaan sehari. Perbuatan perniagaan adalah perbuatan perniagaan pada umumnya adalah pembelian barang untuk dijual lagi. b. Pembagian Pedagang Pedagang di bagi menjadi 3 yaitu: 1) Pedagang besar/distributor Adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung. 2) Pedagang menengah Adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan barang dagangannya dari distributor atau agen tunggal yang biasanya akan diberi daerah kekuasaan penjualan/ perdagangannya tertentu yang lebih kecil dari daerah kekuasan distributor.
Stikes Muhammadiyah Gombong
20
3) Pedagang eceran Adalah pedagang yang menjual barang yang dijualnya langsung ke tangan pembeli atau pemakai akhir atau konsumen dengan jumlah satuan atau eceran. c. Macam-macam pedagang Akhinayasrin (2011) mengatakan bahwa pedagang dibedakan menjadi bebepa macam yaitu: 1) Pedagang keliling Pedagang keliling adalah pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan cara berkeliling. Berkeliling di sini biasanya dilakukan dari RT ke RT, dari RW ke RW, dari kampung ke kampung, atau dari Desa ke Desa. Barang yang mereka tawarkan biasanya digendong, dipikul, Dddorong dengan gerobak, atau diangkut dengan sepeda atau kendaraan bermotor. Yang termasuk pedagang jenis ini adalah pedagang jamu gendong, pedagang bakso, pedagang es krim dan lain-lain. 2) Pedagang Asongan Pedagang asongan adalah pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan cara menempatkannya di kotak kecil yang mudah dibawa dan dipindah-pindahkan. Kotak tersebut biasanya mereka kalungkan di leher seperti tas, dan barang-barang yang mereka tawarkan biasanya berupa rokok, korek api, kembang gula, kertas tisu, kacang, kuaci, buah, dan barang-barang ringan lainnya. 3) Pedagang Kaki Lima Pedagang kaki lima adalah pedagang yang menawarkan barang dagangannya dengan cara menggelarnya di trotoar atau di tepi jalan yang ramai. Untuk menggelar dagangannya, mereka menggunakan tikar, terpal atau semacam balai-balai. Barang-barang yang mereka tawarkan umumnya berupa sepatu, pakaian, makanan, buah-buahan dan lain – lain.
Stikes Muhammadiyah Gombong
21
4) Pedagang Grosir Grosir adalah pedagang yang dalam menawarkan barang tidak langsung berhadapan dengan calon pembeli. Pedagang grosir tidak langsung menawarkan barang kepada calon pembeli sebagaimana pedagang eceran, melainkan calon pembelilah yang mendatangi pedagang grosir. d. Tingkatan perdagangan 1) Tingkat paling atas adalah pedagang besar yang memiliki kemampuan untuk membeli barang dalam jumlah besar langsung dari pabrik atau gudang 2) Tingkat perantara terdapat pedagang menengah yang membeli barang dari pedagang besar dan selanjutnya menjual ke pedagang kecil atau konsumen 3) Tingkat
bawah
terdapat
pedagang
kecil
dengan
aktivitas
dagangannya sangat ditentukan oleh pedagang perantara, karena komoditas diperoleh dari mereka 4) Tingkat paling bawah terdiri dari pedagang kecil
3. Aktivitas Fisik a.
Pengertian Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan paling sedikit 10 menit tanpa henti (WHO) aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga secara sederhana yang sangat penting bagi pemeliharaan fisik, metal, dan kualitas hidup (Depertemen kesehatan, 2006). Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.
b.
Keuntungan Aktivitas Fisik Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang menguntungkan terhadap kesehatan yaitu : 1) Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain
Stikes Muhammadiyah Gombong
22
2) Berat badan terkendali 3) Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat 4) Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional 5) Lebih percaya diri 6) Lebih bertenaga dan bugar Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik (Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2006 ) c.
Tipe-tipe Aktivitas Fisik Ada 3 tipe/macam/sifat aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh yaitu: 1) Ketahanan (endurance) Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: a. Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat kerja kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah b. Lari ringan c. Berenang, senam d. Bermain tenis e. Berkebun dan kerja di taman. 2) Kelenturan (flexibility) Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
Stikes Muhammadiyah Gombong
23
a) Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki b) Senam taichi, yoga c) Mencuci pakaian, mobil d) Mengepel lantai. 3) Kekuatan (strength) Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: a) Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari kecelakaan b) Naik turun tangga c) Angkat berat/beban d) Membawa belanjaan e) Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness) Aktivitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori), misalnya: a) Berjalan kaki (5,6-7 kkal/menit) b) Berkebun (5,6 kkal/menit) c) Menyetrika (4,2 kkal/menit) d) Menyapu rumah (3,9 kkal/menit) e) Membersihkan jendela (3,7 kkal/menit) f) Mencuci baju (3,56 kkal/menit) g) Mengemudi mobil (2,8 kkal/menit) Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan antara lain: a) Jalan sehat dan jogging
Stikes Muhammadiyah Gombong
24
b) Bermain tenis c) Bermain bulu tangkis d) Sepak bola e) Senam pernapasan f) Berenang g) Bermain bola basket h) Bermain voli i) Bersepeda j) Latihan beban: dumble dan modifikasi lain
(Pusat
Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2006). d.
Klasifikasi Aktivitas Fisik Klasifikasi aktivitas fisik yang dikemukan oleh IPAQ (Internasional Physical Activity Questionnare) di bagi menjadi 3 yaitu: 1) Aktivitas Ringan 2) Aktivitas Sedang 3) Aktivitas Berat Tabel 2.5 Aktivitas harian berdasarkan level intensitas Sedang 3.0-6,0 METs Berjalan : Berjalan ke kantor, ke pasar , ke toko. Berjalan menuruni/menaiki bukit/tanjakan, menaiki/menuruni tangga. Bersepeda Yoga, Senam, Golf, Tenis, Voli, Bulu tangkis. Berolahraga di rumah seperti sit up, push up Dansa Tari tradisional Balet Berkebun: Membersihkan rumput dan daun yang berserakan, mencangkul, menanam, pekerjaan
Keras/kuat >6,0 METs Jalan cepat Joging atau berlari Menggerakkan kursi roda
Bersepeda di medan berliku atau tanjakan Karate, yudo, jujitsu atau bela diri lainnya
Dansa profesional Tari tradisional yang menggunakan banyak gerakan Menggunakan peralatan berat, menebang pohon secara manual, menggunakan kampak, memanjat dan memotong
Stikes Muhammadiyah Gombong
25
menggunaknan mesin dan dilakukan sambil berjalan Pekerjaan rumah tangga: Mengepel lantai dan membersihkan rumah dengan banyak menggunakan tangan , menjemur baju, mengelap kaca jendela, memindahkan barang ringan, membereskan peralatan, membuang sampah, dan berbagai pekerjaan rumah lainnya.
ranting pohon
Pekerjaan rumah tangga: Memindahkan furniture (sofa, meja, lemari), membawa belanjaan atau benda berat sambil menaiki atau menuruni tangga, berbelanja dengan mendorong troli berisi barang dan anak-anak, atau mendorong 2 troli belanja bersamaan Bermain bersama anak-anak Bermain dengan anak-anak Berjalan dengan menggendong seperti berlari dan bersepeda, anak, memandikan, memakaikan merawat orang dewasa seperti pakaian, memberikan makan membantu berjalan dan anak-anak menaiki tangga. Pekerjaan yang banyak Pekerjaan yang banyak menggunakan pergerakan tubuh menggunakan pergerakan khususnya tangan anggota tubuh seperti Contohnya: mengendorong atau menarik Cleaning service atau pelayan , benda berat mengangkat benda penjaga meja atau pencuci piring, berat, serta berjalan sambil mengemudi kendaraan berat (bus, membawa benda berat. truk, traktor) Contohnya: Pertanian dan peternakan Berlari manaiki atau menuruni (menanam, memanen, tangga sambil membawa koper, memelihara hewan ternak) mengajar di kelas yang Pengantar surat ( berjalan sambil memerlukan banyak gerakan membawa tas berisi surat-surat) seperti guru aerobik, atau Perawat ( memandikan, olahraga, memakaikan pakaian, dan Pemadam kebakaran, pekerja melakukan terapi pada pasien) kontuksi, buruh bangunan, penabang batu bara. Sumber: International Physical Activity Questionnaire IPAQ (2005). Level MET setiap intensitas adalah berjalan sebanyak 3,3 METs, aktivitas sedang 4,0 METs dan aktivitas keras sebanyak 8,0 METs. Total aktivitas fisik atau total MET-menit/minggu di hitung dengan: Berjalan (MET x menit x hari) + Sedang (MET x menit x hari) + Keras (MET x menit x hari). 1.
Ringan Merupakan level terendah dalam aktivitas fisik. Seseorang yang termasuk ke dalam kategori ini adalah apabila tidak
Stikes Muhammadiyah Gombong
26
melakukan aktivitas fisik apapun atau tidak memenuhi kriteria aktivitas sedang dan berat 2.
Sedang Merupakan aktivitas sedang jika memenuhi kriteria berikut: a. Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas kuat minimal 20 menit selama 3 hari atau lebih. b. Atau Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama minimal 5 hari atau berjalan minimal 30 menit setiap hari. c. Atau Kombinasi berjalan, aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau keras selama 5 hari atau lebih yang menghasilkan total aktivitas fisik dengan minimal 600 MET-menit/minggu
3.
Berat Merupakan aktivitas berat jika memenuhi kriteria berikut: a. Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas keras selama 3 hari atau lebih yang menghasilkan sebanyak 1500 METmenit/minggu. b. Atau Jika melakukan kombinasi berjalan, aktivitas dengan intensitas keras selama 7 hari atau lebih yang menghasilkan total aktivitas fisik minimal sebanyak 3000 METmenit/minggu.
Stikes Muhammadiyah Gombong
27
B. Kerangka Teori Berdasarkan landasan teori yang telah di jelaskan oleh peneliti maka dapat dituliskan kerangka teori sebagai berikut :
Aktivitas Fisik Pedagang
Tipe AktifitasFisik: 1. Ketahanan (endurance) 2. Kelenturan (flexibility) 3. Kekuatan (strength)
Hipertensi
Faktor-faktor terjadinya hipertensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Usia Merokok Obesitas Alkohol Stress Kelainan ginjal
Tingkat Hipertensi: - Hipertensi ringan - Hipertensi sedang - Hipertensi berat
Kholilah (2009); Hartono(2011); Bangun (2008); Sutani; Alam; Hadibroto(2004).
Stikes Muhammadiyah Gombong
28
C. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori maka peneliti menuliskan tentang kerangka teori dan dibawah ini penulis membuat kerangka konsep tentang “ Hubungan antara aktivitas fisik pedagang dengan hipertensi di wilayah Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang” Variabel Bebas
Variabel Terikat
Aktivitas Fisik Pedagang
Hipertensi
Variabel penggaggu 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Usia Merokok Obesitas Alkohol Stress Kelainan ginjal
Keterangan : : Diteliti
: Tidak Diteliti
D. Hipotesa Penelitian Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara aktifitas fisik pedagang dengan hipertensi di wilayah Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
Stikes Muhammadiyah Gombong