BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil belajar 2.1.1.1. Pengertian Hasil Belajar Pengertian hasil belajar menurut penulis yakni hasil yang diperoleh pada siswa berupa perubahan kepandaian atau pengetahuan, tingkah laku dan keaktifan. 2.1.1.2. Bentuk-Bentuk Hasil Belajar Bloom dan Krathwohl mengelompokkan hasil belajar menjadi tiga kategori yaitu : kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif mencakup tujuan yang berhubunagn dengan ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual. Afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan, dan minat. Psikomotor mencakup tujuantujuan yang berhubungan dengan manipulasi dan kemampuan gerak (motor). Dalam penetian ini, penulis hanya menggunakan salah satu bentuk hasil belajar yakni aspek kognitif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA. Hal tersebut mengacu pada klasifikasi tujuan kognitif yang disampaikan oleh Bloom (1956) antara lain : a. Ingatan, mengacu kepada kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori yang sukar. b. Pemahaman, mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. c. Penerapan, mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip. d. Analisis, mengacu kepada kemampuan menguraikan materi kedalam komponen-komponen atau factor penyebabnya dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. e. Sintesis, mengacu pada kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu
pola struktur atau bentuk baru. Aspek ini memerlukan tingkah laku yang kreatif. f. Evaluasi, mengacu kepada kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan berpikir yang tinggi (User, 1995:34-35) 2.1.1.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain : a.
Faktor intern, merupakan faktor yang timbul dari dalam diri sendiri. Misalnya kecerdasan, bakat, minat dan motivasi.
b.
Faktor ekstern, merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang sifatnya di luar diri siswa. Misalnya keadaan keluarga ,
keadaan sekolah, lingkungan
masyarakat. 2.1.2. Strategi Pembelajaran Index Card Match 2.1.2.1. Pengertian Index Card Match Strategi pembelajaran Index Card Match Menurut Marwan, Bona.2011 adalah strategi pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.
Dalam
strategi
ini
siswa
harus
mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
2.1.2.2. Keunggulan dan Kelemahan Index Card Match Beberapa kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran Index Card match Menurut Marwan. Bona. Menyatakan bahwa terdapat kelebihan strategi Index Card Match adalah sebagai berikut: Kelebihan strategi pembelajaran Index Card Match adalah sebagai berikut: a. Menumbuhkan
kegembiraan
dalam
kegiatan
belajar
mengajar. b. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. c. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenagkan. d. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. e. Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain Kelemahan strategi pembelajaran Index Card Match adalah sebagai berikut: a. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan prestasi. b. Guru harus meluangkan waktu yang lebih. c. Lama untuk membuat persiapan. d. Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas. e. Menuntut sifat tertentu darii siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. f. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas. 2.1.2.3.Langkah-langkah Strategi pembelajaran Index Card Match Menurut Zaini (2008:67-68), langkah-langkah dalam strategi pembelajaran Index Card Match yakni 1) Buatlah potongan
kertas sejumlah peserta didik yang ada dalam kelas. 2) Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. 3) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan. 4) Pada separo kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. 5) Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara dan jawaban. 6) Beri setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan
bahwa
ini
adalah
aktivitas
yang
dilakukan
berpasangan. Separo peserta didik akan mendapatkan soal dan separoh yang lain akan mendapatkan jawaban. 7) Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. 8) Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada temanteman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain. 9) Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
2.1.3. Mapel IPA Kata IPA merupakan singkatan kata Ilmu Pengetahuan Alam. Kata-kata Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari katakata Bahasa Inggris Natural Science, secara singkat sering disebut Science. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut-paut dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang ala mini. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (anonim).
Ilmu Pengetahuan untuk anak-anak didefinisikan oleh Paolo Marten (dalam Carin 1993:5) sebagai berikut : 1. 2. 3.
Mengamati apa yang terjadi Mencoba memahami apa yang diamati Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi 4. Menguji ramalan-ramalan dibawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Selanjutnya Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga coba-coba dan melakukan kesalahan, gagal dan mencoba lagi. IPA tidak menyediakan semua jawaban untuk semua yang kita ajukan. Dalam IPA anak-anak dan kita harus tetap bersikap skeptic sehingga kita selalu siap memodifikasi model-model yang kita punyai tentang ala mini sejalan dengan penemuan yang kita dapatkan. Selain materi IPA harus dimodifikasi, keterampilan proses IPA yang akan dilatihkan juga harus disesuaikan dengan perkembangan anakanak. 2.1.4. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Suhardjono (2006:58), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuanmemperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi dikelas, bukan pada input kelas (silabus, meteri, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
2.2. Kajian Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan Salah satu hasil penelitian yang relevan yakni penelitian dari Ahmini dalam skripsi yang berjudul Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Strategi Index Card Match Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 01 Kota Semarang tahun ajaran 2011, menunjukkan hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui strategi Index Card Match pada siswa kelas iii SDN Kandri 01 Kota Semarang pada siklus I dapat meningkatkan keterampilan guru dengan kategori cukup dengan skor 18, pada siklus II keterampilan guru meningkat dengan skor 21 dan masuk dalam katagori baik. Aktivitas siswa
mengalami peningkatan dengan skor 31,2 sedangkan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 59,38%, pada siklus II hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 71,88% dan pada siklus III hasil belajar siswa secara klasikal meningkat dengan skor 84,38%. Sesuai dengan data yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui strategi Index Card Match kualitas pembelajaran IPA dapat meningkat.
2.3. Kerangka Pemikiran Pembelajaran merupakan upaya yang sistematik dan disengaja oleh guru untuk menciptakan kondisi agar siswa melakukan keiatan belajar. Dalam kegiatan ini terjadi antara interaksi edukatif antar dua pihak, yaitu antara siswa yang melakukan keiatan belajar dengan guru yang melakukan kegiatan membelajarkan. Dalam proses pembelajaran terdapat suatu permasalahan. Permasalahan tersebut dapat berasal dari guru maupun dari siswa. Ditinjau dari siswa pada waktu pembelajaran sebagian cenderung bosan dan mengantuk, kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan sehinga hasil belajar siswa kurang memuaskan dan siswa kurang termotivasi. Untuk meningkatkan hasil belajar dari guru seperti penggunaan metode, strategi atau pemdekatan pembelajaran yang kurang tepat dengan materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran kuran maksimal dan hasil yang diperoleh juga kurang memuaskan. Oleh karena itu, dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa khususnya pada pokok materi “tulang” diperlukan adanya penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran tersebut yaitu strategi pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan). Strategi itu dapat digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan dan siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
2.4. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka disusun hipotesis sebagai berikut: penerapan strategi pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada pokok bahasan tulang siswa kelas 4 SD N Ketitangwetan 02 Semester I tahun ajaran 2012/2013.