BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Proses Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 2.1.1 Karakteristik Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar a. Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
menurut Aryandi
(2009)
sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pengajaran IPA diharapakan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan didalam kehidupan sehari hari. Proses pelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajah dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri untuk menumbuhkan kemampuan fisik, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu Pendididkan IPA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP)
2006,
menyebutkan bahwa Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan tumbuhan, serta kesehatan. 2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas.
5
6
3) Energi dan perubahanya, yang meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta, yang meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
c. Tujuan Pelajaran IPA Tujuan mata pelajaran IPA di SD dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yaitu: 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan,
keindahan,
dan
keteraturan
alam
ciptaanNya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengarui antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bakal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjudkan pendidikan ke SMP/MTs.
2.1.2 Karakteristik Siswa SD Karakteristik siswa dapat dapat diidentifikasikan dalam diri seseorang yang kemudian dijadikan pijakan dalam menyusun programprogram serta strategi pembelajaran yang optimal dan tepat. Menurut Jean Piaget perkembangan kecerdasan anak pada usia kelas III berada
7
pada tahap opersional konkrit, dimana pada tahapan ini anak mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai.
2.2 Media Pembelajaran Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium (Bahasa Latin) yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan Heinich (dalam Kurniyanto 2010 ). Menurut Bovee ( dalam Dewi 2005) Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Pembelajaran dengan
komputer dititik beratkan pada proses
pengolahan data, tetapi karena teknologi yang sangat pesat, saat ini teknologi komputer sudah menjadi sarana informasi dan pendidikan khususnya teknologi internet. Dalam hal pendidikan, komputer dapat dipergunakan sebagai alat bantu (media) dalam proses belajar mengajar baik untuk guru maupun siswa yang mempunyai fungsi sebagai media tutorial, alat peraga dan juga alat uji dimana tiap fungsi tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebagai media tutorial, komputer memiliki keunggulan dalam hal interaksi, menumbuhkan minat belajar mandiri serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Tetapi interaksi komputer dengan manusia belum dapat menggantikan interaksi manusia dengan manusia, selain itu mempunyai kelemahan lain yaitu kemauan belajar mandiri yang masih rendah. Komputer sebagai alat uji memiliki keunggulan dalam keobyektifan, ketepatan dan kecepatan dalam penghitungan tetapi masih belum dapat menilai soal-soal essai, pendapat dan hal yang terkait dengan moral dan etika. Yang terakhir, sebagai media alat peraga, komputer mempunyai kelebihan dapat memperagakan percobaan tanpa adanya resiko, tetapi membutuhkan waktu dalam pengembangannya, Saifuladi ( dalam Dewi 2005 ).
8
Lee ( dalam Rohmat 2009 ) merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global. Pembelajaran
dengan
menggunakan
alat
peraga
atau
media
pembelajaran akan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas. Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat interaktif yang akan memenuhi kebutuhan strategi pembelajaran. Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan keterampilan membuat media pembelajarannya sendiri. Oleh karena itu, guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994): (i) media sebagai alat komunikasi agar lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; (ii) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; (iii) hubugan antara metode mengajar dengan media yang digunakan; (iv) nilai atau manfaat media dalam pengajaran; (v) pemilihan dan penggunaan media pembelajaran; (vi) berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran; dan (vii) usaha inovasi dalam pengadaan media pembelajaran. Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa.
9
Ketepatan penggunaan media pembelajaran tidak terlepas dari pemahaman kita terhadap ragam dan karakteristik media tersebut. Terdapat hubungan antara pengembangan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa. Pada kenyataannya bahwa saat ini Indonesia memasuki era informasi yaitu suatu era yang ditandai dengan makin banyaknya medium informasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta informasi dalam berbagai bentuk yang bervariasi tersaji dalam waktu yang cepat. Penyajian pesan pada era informasi ini akan selalu menggunakan media, baik elektronik maupun non elektronik. Terkait dengan kehadiran media ini, Dimyati (1996) menjelaskan bahwa suatu media yang terorganisasi secara rapi mempengaruhi secara sistematis lembaga-lembaga pendidikan seperti lembaga keluarga, agama, sekolah, dan pramuka. Dari uraian tesebut menunjukkan bahwa kehadiran media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk sistem pendidikan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Dengan demikian hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar individu adalah tersedianya media pembelajaran yang memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajari materi pembelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik. Selain itu juga gaya belajar atau learning style merupakan suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil bagi pembelajar yang merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar. Menurut Edgar Dale, media mempunyai kegunaan antara lain : 1. Dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi ruang, waktu, tenaga, dan daya indera. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan anak.
10
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton ( dalam Triyono, 2009 )adalah sebagai berikut : 1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. 2. Pembelajaran dapat lebih menarik. 3. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek 4. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan 5. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapu diperlukan 6. Sikap
positif
siswa
terhadap
materi
pembelajaran
serta
proses
pembelajaran dapat ditingkatkan 7. Peran guru berubah kearah yang positif. Aspek media pembelajaran menurut Wahono (2006) Aspek media pembelajaran rekayasa perangkat lunak adalah : 1. Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran 2. Reliable (handal) 3. Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah) 4. Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya) 5. Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan 6. Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada) 7. Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi 8. Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program) 9. Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain)
11
2.2.1 Pengertian Multimedia Pembelajaran dan Ulead Video Studio 2.2.1.1 Multimedia Pembelajaran a. Pengertian Multimedia Pembelajaran Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi yakni menurut Rachmat dan Alphone (dalam Kurniyanto 2010). Wahono
(2007)
mendefinisikan
multimedia
merupakan
perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Multimedia
menurut Miarso (2005 : 464 ) adalah
pembelajaran
berbagai bahan ajar yang
membentuk satu unit yang dikombinasikan dalam bentuk modul yang disebut sebagai kit yang dapat digunakan untuk belajar mandiri atau berkelompok tanpa harus didampingi guru. Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran merupakan gabungan dari teks, suara, foto, seni grafis, animasi, dan elemen video yang disampaikan kepada pengguna dengan berbantuan komputer yang membentuk satu unit dan dikombinasikan sebagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk belajar mandiri atau berkelompok tanpa didampingi oleh guru. Dengan menggunakan multimedia ini informasi yang disajikan mudah dimengerti karena banyak indera yang digunakan untuk menyerap informasi terutama mata dan telinga.
b. Objek - objek Multimedia Multimedia terdiri dari beberapa obyek yang masing-masing memiliki peran dalam keseluruhan sistem multimedia, yaitu :
12
1. Teks Merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan Teks dapat membentuk kata, surat, atau narasi dalam multimedia yang menyajiakn bahasa kita. 2. Grafik atau Image Merupakan gambar diam seperti foto, gambar. 3. Bunyi atau Audio Merupakan cara lain untuk memperjelas pengertian suatu informasi. 4. Animasi Dalam proyek multimedia untuk menciptakan gerak pada layar, agar presentasi menjadi lebih hidup. 5. Video Video merupakan hal penting untuk membawa pengguna lebih dekat dengan dunia nyata. Dengan adanya video, pesan akan tersampaikan secara efektif.
2.2.1.2 Ulead Video Studio a. Pengertian Ulead Video Studio menurut Andi ( 2010 ) adalah aplikasi video editing yang memiliki beragam kreasi efek, program ini memberi kemudahan dalam pengolahan sebuah animasi. Ulead Video Studio digunakan untuk mengedit video dan software penulisan DVD. Ulead Video Studio
ini juga digunakan
untuk membuat slide yang menarik dan video otomatis atau memilih dari bagian yang dipilih dari video. Alasan mengapa memilih program ini di karenakan selain program ini cukup populer juga program ini kecil, sederhana, ringan, dan amat sangat mudah dipergunakan dan dipelajari. Ulead Video Studio dapat digunakan untuk mengedit video secara mandiri, dari
13
menambahkan clips, effect, title, audio hingga menjadi film, dan membakar dalam bentuk CD/DVD. Sebelum memulai menjalankan program ulead video studio harus menginstal program ulead terlebih dahulu. Setelah menjalankan program, tampilan pertama kali adalah tampilan pilihan model video editing. Untuk saat ini digunakan pilihan Video Studio Studio dengan cara mengklik pada link-nya.
Gambar. 2.1. Tampilan Program Ulead Video Studio Ulead Video Studio dapat digunakan untuk mengedit video secara mandiri, dari menambahkan clips, effect, title, audio hingga menjadi film, dan membakar dalam bentuk CD/DVD.
b. Bagian-bagian Ulead Video Studio
Gambar.2.2. Bagian Ulead Video Studio
14
1. Step Panel Terdiri dari 7 langkah dalam mengedit movie. 2. Menu Bar Terdiri dari file menu, edit menu, clip menu, dan tool menu. 3. Options Panel Panel yang berisi options untuk merubah setingan dari film maupaun effek. Options bersifat dinamis, tergantung panel atau step. 4. Preview Windows Tampilan yang sedang diproses, clip, video, effect / tittle. 5. Navigation Panel Tombol-tombol yang digunakan untuk memainkan file movie. 6. Library 7. Time Line Tempat menaruh movie yang akan diedit. Storyboard view, time line dan sound. Untuk time line view terbagi menjadi track. Overlay track, tittle track, voice track, dan music track. 8. Tombol Mark - In, Mark Out, Enlarge, Cut
2.2.1.3 Kriteria Video Kriteria video menurut Schramm (2009) adalah sebagai berikut : 1. Gambar dalam video rapi 2. Penjelasan dibuat seperlunya 3. Pemilihan media disesuaikan dengan situasi belajar 4. Menarik perhatian siswa Media video mempunyai kelebihan dan kekurangan. a. Kelebihan 1. Dapat menstimulir efek gerak 2. Dapat diberi suara ataupun warna 3. Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya 4. Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya
15
5. Dapat diputar ulang dan diberhentikan sebentar b. Kekurangan 1. Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya 2. Memerlukan tenaga listrik 3. Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatannya
2.3 Materi Sifat-sifat Benda 2.3.1 Macam-Macam Benda 1. Benda Padat adalah sesuatu benda apabila dipindahkan bentuknya akan selalu tetap. 2. Benda Cair adalah sesuatu benda yang dapat berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. 3. Benda Gas adalah sesuatu benda yang dapat memenuhi ruangan. Benda gas tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba tetapi dapat diketahaui keberadaannya.
2.3.2 Sifat - Sifat Benda 1) Benda Padat Sifat - sifat benda padat adalah sebagai berikut a. Bentuk benda padat selalu tetap. Artinya, jika benda itu dipindahkan ke mana pun, bentuknya tidak akan berubah b. Besar benda padat selalu tetap. Artinya, jika benda itu dipindahkan ke mana pun, besarnya selalu tetap. Contoh benda padat seperti : buku, pensil, meja, balok kayu, papan
2) Benda Cair Sifat - sifat benda cair adalah sebagai berikut : a. Bentuknya selalu berubah menyesuaikan bentuk wadahnya. Artinya, jika air dimasukkan kedalam botol, maka bentuknya
16
akan seperti botol. Jika air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya akan seperti gelas. Demikian seterusnya. b. Volumenya selalu tetap. Misalnya, air di dalam gelas yang memiliki volume 50 ml dimasukkan ke dalam botol, maka volume air di dalam botol masih tetap 50 ml. c. Mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Contoh benda cair : Sirup, kecap, air, minyak goreng, bensin dll 1. Benda Gas Sifat-sifat benda gas adalah sebagai berikut : a. Bentuk benda gas selalu berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Artinya, bila udara berada di dalam botol, maka bentuk udara tersebut akan seperti botol. b. Volume benda gas selalu berubah dan memenuhi ruangan yang ditempatinya. Artinya, bila udara berada di dalam botol, maka volume udara tersebut akan sama dengan volume botol. Contoh benda gas sebagai berikut : Udara, tabung gas, asap, kentut. Sifat Benda yang terbuat dari plastik : ringan,tidak tembus air Contoh : payung, ember, jas hujan Sifat benda dari bahan kertas : mudah sobek, ringan,menyerap air Contoh : Uang, koran, buku Sifat benda dari bahan kaca : keras, bening, mudah pecah Contoh : gelas, piring, cermin Sifat benda dari bahan kayu : keras, kuat, mudah terbakar Contoh : Kursi, jendela, pintu
2.3.3 Aspek-aspek Materi
dan Media menurut Susilana (dalam
Kurniyanto 2010) a) Aspek Materi 1. Format, yang terdiri dari perumusan judul singkat, kesesuaian isian pada materi, kesesuaian warna, tampilan, gambar dan tulisan.
17
2. Isi, yang terdiri dari kesesuaian materi pada bahan ajar dengan kompetensi dasar mapel IPA, Kejelasan konsep ,kesesuaian materi pada bahan ajar, kejelasan materi . 3. Bahasa, terdiri dari kebajuan bahasa yang digunakan, kemudahan bahasa, kelengkapan kalimat, penggunaan kata sesuai EYD. b) Aspek Media 1. Kesederhanaan Meliputi, Gambar dalam bahan ajar VCD Pembelajaran sederhana, Gambar dalam bahan ajar VCD Pembelajaran mudah dimengerti, Gambar yang disajikan dalam bahan ajar VCD Pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa, Kalimat yang digunakan mudah dimengerti. 2. Keterpaduan Meliputi urutan antar halaman sudah sesuai, petunjuk yang digunakan dalam bahan ajar VCD pembelajaran sudah sesuai 3. Keseimbangan Meliputi ukuran gambar pada tiap halaman, tata letak tulisan tiap halaman. 4. Bentuk Meliputi gambar menarik,bentuk huruf mudah dibaca. 5. Warna Meliputi warna tiap halaman, dan Gradasi warna. c) Aspek Minat Siswa 1. Ketertarikan siswa pada media pembelajaran 2. Kesesuaian materi pembelajaran 3. Kualitas dan manfaat media pembelajaran 4. Rasa keingintahuan siswa pada pembelajaran 5. Kemauan untuk berprestasi
18
2.4 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan Setya Adi Kurniyanto (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan media pembelajaran (ulead video editor) pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya siswa kelas iv di SDN 2 Candimulyo dansdn 1 Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual VCD Pempelajaran ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan perbandingan nilai rata-rata kelas dari kedua SD mengalami perbedaan yang sangat berbeda. Di SDN 2 Candimulyo rata-rata nilai kelas adalah 87,15 sedangkan di SDN Kedu 1 hanya memperoleh rata-rata 67,09 saja. Pada penelitian
terdapat
peningkatan
yang
positif
dan
signifikan
antara
pengembangan media pembelajaran dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SDN 2 Candimulyo dan SDN Kedu Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Penelitian Nur Rohmat tahun 2009 yang berjudul Pengembangan Media VCD Pembelajaran Metode Permainan (Baris Bilangan) Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Bilangan Bulat Untuk SD Kelas IV Semester II, dengan hasil pengembangan media VCD Pembelajaran ini berdasarkan analisis data dari 2 ahli media, 1 ahli materi, dan siswa, kemudian dianalisia berdasarkan atas tabel spesifikasi Sudjana, memenuhi kriteria valid, atau dapat dikatakan ahli media setuju bahwa VCD Pembelajaran ini sudah layak untuk diterapkan, dengan hasil yakni ahli media 95 %, ahli materi 92,5 %, audiens 87,89 %. Sedangkan untuk tes hasil belajar menunjukkan media VCD Pembelajaran ini memberikan efek positif terhadap hasil belajar siswa, itu dapat membuktikan bahwa meskipun materi sudah pernah diajarkan ternyata media ini efektif. Penelitian yang dilakukan oleh Muji Triyono tahun 2009 yang berjudul Pengembangan Media Audio Visual (VCD Pembelajaran) Untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Topik Tata Surya, menunjukan hasil uji coba bahwa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual (VCD Pembelajaran) ini terbukti dapat meningkatkan prestasi
19
belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan hasil evaluasi yang dilakukan yaitu dari 23 siswa yang mendapatkan nilai < 60 hanya 4 siswa dan lainnya mendapat > 70. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Dewi tahun 2005 yang berjudul Pengembangan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas IV Madrasyah Ibtidaiyyah Negeri (MIN) Bawu Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara, menunjukan hasil uji coba pada 5 siswa dapat diketahui bahwa nilai t (5,614) > t (2,015) yang berarti menolak hipotesis (Ho) dan menerima hipotesis (H1) dengan kata lain dengan adanya pengembangan media VCD pembelajaran kosakata Bahasa Inggris untuk siswa kelas IV Madrasyah Ibtidaiyyah Negeri Bawu Bataealit Jepara tingkat efektifitasnya lebih tinggi dari pada media VCD yang ada.
2.5 Kerangka Berpikir Untuk mengembangkan cara belajar dan merangsang pikiran siswa ke arah yang lebih konkrit banyak cara yang dilakukan. Untuk mencapai hal tersebut dengan menggunakan berbagai jenis media yang memiliki kegunaan masing-masing. Salah satu dari media tersebut yang dikembangkan sesuai kebutuhan adalah multimedia pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan melatih belajar mandiri. Oleh karena itu diperlukan sebuah media pengembangan yang dapat membantu proses belajar mengajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan karakteristik siswa pada tahap perkembangan operasional konkrit, maka disusun sebuah media pengembangan dengan video yang menarik disusun dalam satu paket yang nantinya dapat memudahkan dalam penyampaian
materi dan
pemberian
konsep
yang konkrit.
Dengan
menampilkan video yang menarik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.