BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya
Pada program kali ini penulis berkesempatan untuk membuat karya yaitu sebuah dokumenter mengenaik profi seseorang, dokumenter profil ini juga termasuk kedalam jenis-jenis dokumenter program televisi. Pembuat karya dan tim mempunyai alasan mengapa dokumenter profil dirasa cocok untuk mendeskripsikan program ini, karena program dokumenter profil membahas tentang profil seseorang secara keseluruhan, dimulai dari gaya hidup, lingkungan sosial dari narasumber itu sendiri, dan hal lainnya yang dirasa cocok sesuai dengan ide awal pembuat karya dan tim ingin realisasikan.
Dalam memproduksi sebuah dokumenter harus benar-benar diingat kembali bahwa program dokumenter
televisi yang baik adalah program yang dimana
mengedepankan unsur fakta dari topik yang diangkat tanpa harus men-setting apa yang harus dilakukan oleh si narasumber. Dokumenter bukanlah reproduksi dari realitas, tetapi merupakan representrasi dari dunia yang kita huni. Jika reproduksi diartikan sebagai sekadar meng-copy dari sesuatu yang sudah ada, maka representasi berarti menetapkan pandangan tertentu terhadap dunia. Yakni, suatu pandangan yang mungkin tak pernah kita temui sebelumnya, bahkan sekalipun aspek-aspek dari dunia yang direpresentasikan itu sudah akrab dengan kita atau sering kita lihat. Berikut merupakan beberapa perbandingan dengan program sebelumnnya yaitu :
Tabel 2.1 Perbandingan dengan Program Sebelumnnya No
Judul Program
Isi Program
Perbedaan dengan Program yang Dibuat
1.
Swara Liyan
Tayangan ini memajang Program "DIA.LO.GUE" potret mereka yang berada ini memiliki perbedaan, di pelbagai pelosok tanah yaitu
program
ini
air dalam mengalami dan dikemas dengan unsur mempertahankan
artistik didalamnnya dan
kehidupan
dari dikemas
keserakahan industri,
santai
secara
lebih
agar
dapat
ketidakacuhan pemerintah, dinikmati
oleh
semua
buruknya
infrastruktur, kalangan.
kondisi
sosial-budaya program ini, informasi
yang diskriminatif, dan yang
Dalam
didapat
sebagainya. Program ini narasumber dibantu
adalah
menggunakan dengan cara mengajukan
voice
offer
untuk beberapa
menjelaskan topik
dari
mengenai namun
yang
angkat,
pertanyaan
sedang
dikemas
pertanyaan
di tersebut akan membuat
secara narasumber
lebih dewasa. Biasanya dengan
bercerita
santai
dalam
program ini di siarkan menjawab pertanyaan. setiap
selasa
pukul
9
malam. 2
Journalist on Duty
Menelusuri berbagai kabar Topik
yang
(Metro TV)
dan berita hanya dengan hanyalah berbagai kabar mengikuti sang jurnalis hangat terjun lapangan.
langsung
saja
ke diangkat,
Mengungkap tersebut
diangkat
yang program
juga
kurang
fakta-fakta terkini dengan membahas realita sosial menampilkan sosok yang lainnya. Topik mengenai berkaitan
dengan
alur atau yang bersangkutan
topik acara program yang dengan minoritas jarang sistemnnya adalah terjun diangkat. langsung dengan jurnalis tersebut.
2.2
Teori atau Konsep yang Berkaitan dengan Proses Pembuatan Tugas Akhir
2.2.1 Proses Produksi Televisi
Bagaimanapun jika seseorang yang terlibat atau seseorang yang ada didalam bagian proses shooting baik secara teknis maupun nonteknis pastinya akan terlibat dalam satu dari tiga tahapan produksi yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. •
Praproduksi merupakan persiapan dan aktivitas sebelum seseorang
yang termasuk dalam tim produksi benar-benar melakukan proses shooting di kegiatan produksi. Biasanya proses ini terbagi kedalam dua tahapan yaitu : -
Tahapan
pertama
terdiri
dari
semua
kegiatan
yang
bersangkutan dimulai dari mengubah ide awal kedalam konsep pelaksanaan atau naskah (script). -
Tahapan yang kedua adalah tahapan yang termasuk tahapan
secara detail yang penting untuk kegiatan produksi yaitu seperti lokasi, kru atau tim produksi, dan semua alat-alat untuk memproduksi program seperti kamera baik single camera maupun multi camera.
Kedua tahapan di atas merupakan tahapan yang sangat penting di dalam tahapan produksi. •
Produksi, setelah tim membuat janji untuk bertemu dengan narasumber
di lokasi yang ditentukan pada hari itu, berarti tim tersebut sudah melakukan proses produksi. Produksi melibatkan peralatan dan biasanya orang atau kru yang dapat mengoperasikan peralatan tersebut. Ini mencankup semua aktivitas dimana sebuah peristiwa yang direkam video atau ditayangkan di televisi. •
Pasca Produksi, kegiatan utama yang dilakukan setelah kegiatan
produksi adalah melakukan edit video dan audio. Dalam melakukan edit video, biasanya sangat diperhatikan dalam pembenaran warna hasil pengambilan gambar pada saat tahap produksi, contohnya adalah warna baju narasumber yang digunakan adalah hijau muda, namun karena efek cahaya
warna baju tersebut terlihat lebih gelap, maka diperlukan pengeditan pada video tersebut. Dan juga pengeditan audio pada video yang dihasilkan agar audio sesuai dengan apa yang tim atau kru harapkan. Tahapan pasca produksi akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari produksi lainnya. (Zettl, 2011, p. 4)
2.2.2
Pengertian Dokumenter
Pembuat karya dalam kesempatan kali ini akan memproduksi program dokumenter profile.
Fred Wibowo mengungkapkan bahwa program dokumenter
adalah program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup, dan situasi yang nyata. Biarpun banyak catatan, foto, atau meteri lain yang berisi rekaman peristiwa dan kejadian-kejadian nyata tidak semua materi itu memiliki nilai dokumenter. Dalam memproduksi program dokumenter terdapat dua unsur pokok yaitu unsur gambar dan unsur suara.
2.2.3
Jenis-Jenis Program Dokumenter Televisi
Di antara format acara televisi yang memiliki kekhasan dan memiliki penonton tersendiri ialah dokumenter. Sebetulnya dokumenter televisi merupakan salah satu format acara televisi paling awal era tayangnya televisi itu sendiri, namun berbagai format baru nyaris saja menggilas acara ini utamanya acara dengan format hiburan seperti sinetron, gameshow, music show, talent hunting atau ajang pencarian bakat, dan quiz. Karenanya para kreator dokumenter televisi mesti berpikir keras bagaimana agar dokumenter televisi bisa tetap menjadi tontonan menarik, bahkan memiliki ketiga unsur tadi yakni memberikan informasi, ada unsur edukasi, serta menghibur. Dalam hal ini, pembuat karya dan tim juga ingin membuat program dokumenter televisi yang tidak terlepas dari fungsi media massa televisi tersebut, namun pembuat karya dan tim tidak ingin menghilangkan keaslian dari sebuah dokumenter itu sendiri. Program dokumenter televisi dibagi kedalam beberapa jenis program yaitu :
1. Potret (Biografi)
2. Sejarah 3. Perbandingan 4. Kontradiksi 5. Laporan Perjalanan (Travel 6. Ilmu Pengetahuan (edukasi & Instruksional) 7. Nostalgia 8. Reskontruksi 9. Investigasi 10. Assosiation Picture Story 11. Doku Drama (Dokumenter Drama) 12. Diary (Buku Harian) 13. Reportase 14. Dokumenter Profil
Sebenarnya, sudah banyak program televisi yang menayangkan tayangan dokumenter, namun karena sifatnya sekarang masyarakat indonesia lebih suka dengan program yang menghibur maka mereka sering kali melupakan bahwa sebenarnya program yang mengedukasi salah satunya adalah program dokumenter, karena program dokumenter membahas sesuatu berdasarkan fakta yang ada di lapangan dan juga mengupasnya secara lebih mendalam. Namun, dilihat dari perkembangan era jaman sekarang banyak program dokumenter yang dibuat oleh pihak kreator hanya untuk menarik minat penonton dengan cara menambahkan unsur feature didalamnnya.
Hal ini membuat dokumenter tersebut tidak mempunyai sisi keasliannya lagi. Oleh sebab itu, pembuat karya ingin membuat sebuah dokumenter yang berbeda dengan mengedepankan unsur fakta mengenai sebuah stereotipe yang berkembang di masyarakat yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh program lainnya untuk mengangkat
topik
stereotipe
namun
bukan
bermakna
negatif
melainkan
mengedepankan unsur positif . Selain inti dari dokumenter ini juga penulis beserta tim ingin mengemas dokumenter ini secara artistik agar penonton tidak merasa bosan saat menontonnya namun tidak menghilangkan unsur keaslian dari topik yang diangkat tersebut.
2.2.4
Jenis Dokumenter yang dipilih Pembuat Karya
Pada kesempatan kali ini pembuat karya dan tim memilih jenis dokumenter profil yang menggambarkan tentang profil seseorang atau tokoh yang di angkat kedalam topik utama pembuatan program dokumenter ini. Karena program yang dibuat oleh pembuat karya dan tim bertujuan untuk mengangkat sisi positif dari kehidupan tokoh yang diangkat dan memperlihatkan kepada masyarakat bahwa selama ini stereotipe tentang gay tidak seperti yang mereka bayangkan, dan memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai realita sosial yang berupa fakta yang ada ditengah masyarakat Indonesia yang mungkin tidak pernah terlihat oleh masyarakat.
2.2.5
Tahapan Pembuatan Dokumenter
Dalam memproduksi sebuah program dokumenter , pembuat karya dan tim harus benar-benar memperhatikan topik yang diangkat agar dapat menarik perhatian penonton, dan mengedepankan fakta tanpa ada intervensi atau sesuatu yang dibuatbuat. Tahapan pembuatan program dokumenter ini juga tidak terlepas dari tiga bagian dasar tahapan televisi yang biasa digunakan, standar tersebut biasanya disebut dengan standart operation procedure (SOP), seperti berikut :
A.
Persiapan
Tata laksana produksi dokumenter biasanya mengikuti prosedur dari suatu pusat produksi. Ada tiga istilah teknis yang dalam uraian-uraian lebih lanjut akan sering disebut, yaitu : sinopsis-treatment-skenario. Secara singkat ketiga
hal
itu
dijelaskan sebagai berikut.
Sinopsis adalah cerita ringkas. Dalam program dokumenter orang tidak menggunakan istilah sinopsis, melainkan kerangka gagasan atau pemikiran. Program dokumenter bukanlah suatu cerita, melainkan susunan kejadian-kejadian. Maka kerangka pemikiran bagaimana kejadian-kejadian itu disusun, inilah yang pertamatama harus dibuat oleh pencipta (produser) program dokumenter.
Treatment adalah istilah yang sama-sama dipakai, baik dalam program dokumenter maupun dalam program film cerita. Treatment mengandung pengertian implementasi dari kerangka pemikiran atau sinopsis. Kalau dalam kerangka pemikiran atau sinopsis urutan pengadegan yang disebut sekuen (sequence) belum tersusun rinci, di dalam treatment cukup rinci, meskipun dialog-dialog atau rincian shoot (gambar) belum tercantum. Indikasi lokasi (tempat pengadegan), tokoh-tokoh yang terlibat, perlengkapan khusus yang diperlukan semua tertulis di dalam treatment.
Skenario adalah naskah lengkap dan rinci dari sebuah produksi cerita. Program dokumenter tidak selalu perlu skenario untuk mulai shooting di lapangan. Namun, program cerita mutlak perlu skenario kalau mau baik, sedangkan program dokumenter cukup menggunakan treatment untuk shooting di lapangan.
B. Tahapan Pelaksanaan Produksi Keterangan mengenai tata laksana produksi program dokumenter sebagai berikut : Pertama, pencipta dokumenter perlu menentukan tema dari program yang diproduksi. Dalam menentukan tema, pencipta dapat mengangkat topik-topik yang sedang hangat di lingkungan sekitar atau hal yang belum pernah dibahas oleh pihak lain sebelumnnya, dan pencipta langsung dapat membayangkan alur cerita. Kedua, melakukan riset, baik riset lapangan maupun riset kepustakaan mengenai tema yang dipilih. Kalau perlu menghubungi pribadi-pribadi penting yang berkaitan erat dengan tema yang mau digarap dan meminta penjelasan secara rinci mengenai hak itu. Ketiga, menetapkan tesis. Menyusun bahan dan membuat kerangka. Program dokumenter memerlukan sinopsis juga tetapi lebih berbentuk kerangka pemikiran. Keempat, dari kerangka pemikiran kemudian dibuat treatment. Di dalam treatment seluruh perencanaan dan rincian setiap sekuen atau skene ditulis dengan jelas. Treatment ini dipakai untuk pegangan pengambilan gambar dan mempersiapkan semua pekerjaan.
Kelima, pengambilan gambar (shooting) dengan berpegang pada treatmet. Produksi gambar mulai dapat dibuat. Keenam, setelah semua bahan visual diperoleh kemudian dibuat seleksi, mana gambar yang baik dan mana yang tidak baik menurut logging, baru kemudian gambar-gambar itu mulai diedit dalam tahap editing offline. Ketujuh, hasil editing offline ditulis dalam naskah. Apabila perlu narasi, uraian narasi itu juga ditilis dalam naskah. Naskah lengkap yang berisi susunan gambar dan narasi disebut editing script. Kedelapan, berdasarkan editing script atau naskah editing kemudian dibuat editing online. Dalam editing ini, semuanya harus sudah pasti. Jadi, editing online merupakan editing final. Kesembilan, setelah editing online proses berikutnya mixing. Di dalam mixing, narasi dan musik ilustrasi dimasukkan dan dicampur di tempat yang direncanakan dalam editing script. Sesudah mixing ini siaplah sebuah produksi dokumenter. 2.2.6
Tahapan Editing Setiap kegiatan pasti melalui beberapa tahapan yang sudah ditentukan. Seperti
dalam memproduksi sebuah program acara dokumenter profil ini yang harus selalu melalui tahapan pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan oleh pembuat karya dan tim agar suatu program televisi dapat berjalan dengan lancar danb baik sesuai dengan prosedur saat dioperasikan. Demikian juga halnya seperti proses editing. Editing adalah proses menggabungkan, menyusun serta merangkai ulang sebuah gambar yang dihasilkan oleh proses shooting menjadi sebuah urutan cerita yang sesuai alur pada skenario dan menghasilkan sebuah cerita baru dengan menambahkan suara, efek, maupun tulisan agar cerita yang dibuat mudah dimengerti dan dinikmati pemirsa. Sebuah program televisi yang diproduksi baik di dalam sebuah ruangan maupun diluar ruangan harus melalui proses editing yang baik. Hasil shooting tersebut harus diolah terlebih dahulu dan dijadikan menjadi sebuah
rangkaian yang mempunyai alur cerita yang sesuai dengan tujuan atau topik alur yang berkaitan. Editing terbagi kedalam dua macam yakni : •
Editing Linier Editing Linier merupakan proses editing yang menggunakan sistem
perekam / penyusunan gambar secara berurutan (linier), jadi urutan gambar-gambar yang diinginkan sesuai dengan urutan pada naskah atau story board yang disusun. Mulai dari tahap yang awal sampai tahap yang paling akhir harus di urutkan secara pas. Ada dua jenis konfigurasi linear editing yang banyak digunakan yaitu simple editing dan A/B roll editing. (Andi Fachrudin, 2012 : 397 - 398). Editing Linier pada dasarnya adalah memilih gambar dari satu tape dan menyalin gambar tersebut kedalam urutan tertentu ke tape lain. Prinsip operasional dari editing ini adalah menyalin. Rekaman yang sudah diambil bekerja pada prinsip dasar yang sama, satu atau beberapa VTR memutar secara berulang kali bagianbagian rekaman itu dengan rekaman asli, dan VTR lain mencatat pada pita sendiri bahan yang dipilih dari rekaman asli. (Zettl, 2011 : 287 - 288 ). •
Editing Nonlinier Editing
Nonlinier
adalah
dimana kita dapat
dengan
mudah
memindahkan, menghapus serta menduplikasi data-data. Nonlinier editing merupakan proses penyusunan gambar yang dilakukan secara tidak berurutan (random/acak), penyusunan gambar ini bisa dimulai dari pertengahan suatu program acara, kemudian awal dari suatu program acara tersebut dan seterusnya hingga program acara tersebut selesai (Andi Fachrudin, 2012 : 421).
Semua sistem editing nonlinear pada dasarnya, komputer yang menyimpan video digital dan informasi audio pada hardrive berkapasitas tinggi. Selain computer dan hardrive berkapasitas tinggi, atau perangkat digital yang memegang rekaman asli (hardrive eksternal atau server), sebuah audio mixer kecil , monitor besar yang menampilkan preview editing , dan monitor kedua yang menampilkan urutan untuk diedit. ( Zettl, 2011 : 297).
Pada kesempatan kali ini, penulis yang memiliki jobdesc sebagai seorang editor, menggunakan system editing nonlinier karena pada saat melakukan editing penulis dapat memilih secara acak gambar yang akan diedit terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan karena proses penyusunan gambar-gambar hanya dengan memindahkan stock shoot/clip yang sudah tersedia ketempat yang diinginkan. Software yang digunakan dalam editing nonlinier beragam macamnya, salah satunya adalah dengan menggunakan software untuk mengedit video yaitu software iMovie yang merupakan aplikasi bawaan dari produk laptop Macbook Pro yang digunakan penulis untuk mengedit.
2.3 Teori atau Konsep yang menjadi kaitan antara Tugas Karya Akhir dengan Penontonnya.
2.3.1
Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003:188), yakni : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).
Komunikasi massa merupakan human communications atau disebut juga dengan tipe komunikasi manusia. Komunikasi massa lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi (Wiryanto, 2000:1). Dalam sejarah, publisistik dimulai setelah mesin cetak oleh Johannes Gutenberg ditemukan satu setengah abad sebelumnya. Sejak saat itu dimulailah zaman yang dikenal dengan zaman publisistik yang merupakan awal era komunikasi massa.
Menurut Effendy (2003:20) “Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media atau peralatan modern. Media massa saat ini dapat berupa
surat kabar, radio, televisi, film”. Dari penjelasan tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa komunikasi massa selalu berkaitan dengan penggunaan media yang tidak tertuju pada jenis media yang akan di gunakan. Hal ini agar khalayak dalam ruang lingkup yang sangat luas mampu mendapatkan informasi atau pesan yang di sampaikan melalui media tersebut. Komunikasi massa tidak ada arus feed back atau arus balik antara komunikator dengan komunikan, artinya didalam penyampaian pesannya bersifat satu arah.