6
BAB II KAJIAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan bab yang memaparkan mengenai teori-teori penunjang yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan Rancang Bangun Animasi 3D Pembelajaran Shalat Jenazah Berbasis Android. 2.1
State of the Art Penelitian tentang pembuatan aplikasi animasi karakter yang bergerak
telah beberapa kali dilakukan sebelumnya. Munandar (2012) yang merancang aplikasi mobile informasi tarian tradisional Indonesia berbasis Android. Aplikasinya dibuat dengan software Eclipse Galileo dan berjalan pada Android versi 2.2 (Froyo). Aplikasi ini hanya memuat tentang informasi-informasi seputar tarian tradisional di Indonesia tanpa disertai dengan tutorial untuk setiap tariannya. Penelitian lainnya dilakukan oleh Salim (2013) dengan melakukan pengembangan aplikasi animasi 3 dimensi Tari Cakalele menggunakan Actionscript 3 dan Papervision 3D. Aplikasi ini menyertakan animasi Tari Cakalele dengan model 3D yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dalam satu waktu dan juga memiliki fasilitas navigasi waktu, sehingga pengguna dapat mengulang gerakan yang telah dilakukan. Aplikasi animasi 3 dimensi ini memerlukan pustaka standar Flash dan pustaka Papervision 3D. Pustaka Papervision 3D biasanya di-import sesudah meng-import pustaka standar Flash. Pustaka Papervision 3D yang dibutuhkan untuk membuat animasi 3 dimensi adalah FileLoadEvent,
BitmapFileMaterial, MaterialsList, DAEMC2 dan
BasicView. FileLoadEvent merupakan class yang menangani kejadian yang terjadi ketika file telah selesai dimuat. BitmapFileMaterial digunakan untuk memuat gambar material model dari file. MaterialList digunakan untuk mengelola senarai material. DAEMC2 digunakan untuk menangani model animasi 3 dimensi. BasicView adalah template standar pada Papervision 3D yang menyediakan kebutuhan display object dari proyek yang ingin dibuat, seperti viewport, scene, camera, dan render. 6
7
Perbawa (2014) dalam penelitiannya membuat aplikasi pembelajaran gerakan dasar tarian Bali Pendet, dan Baris dengan menggunakan objek karakter 3 dimensi yang dibuat menggunakan software utama yaitu Unity dan berjalan pada platform Android 4.1.2 (Jelly Bean). Spesifikasi hardware handphone yang digunakan adalah memiliki 1 GB RAM, CPU Dual Core 1 GHz, dan GPU Adreno 305. Penelitian saat ini, dibandingkan dengan yang sebelumnya adalah aplikasi ini merupakan aplikasi pembelajaran tata cara shalat jenazah dengan menggunakan objek karakter 3 dimensi. Keuntungan menggunakan objek 3 dimensi di sini yaitu user dapat melihat secara bebas 360 derajat objek yang diamati. Berbeda halnya apabila aplikasi dibuat menggunakan objek 2 dimensi. User akan kesulitan melihat sudut-sudut, ataupun lekukan-lekukan tangan, kaki, dan lain lain secara bebas. Aplikasi ini dibuat menggunakan software utama yaitu Unity dan berjalan pada Platform Android 4.1.2 (Jelly Bean). Perbedaan yang tampak pada aplikasi yang peneliti bangun dengan ketiga penelitian yang disebut di atas dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Peneliti
Software Utama yang Digunakan
No
Peneliti
1
Munandar (2012)
Eclipse Galileo
2
Salim (2013)
Flash dan Papervision 3D
3
Perbawa (2014)
Unity
4
Peneliti
Unity
Platform Android 2.2 (Froyo)
Deskripsi
Membuat aplikasi yang mampu menampilkan informasi seputar tarian tradisional di Indonesia. Desktop Membuat aplikasi tarian Cakalele dengan model 3D yang dapat dilihat 360 derajat. Android Membuat aplikasi tarian Bali 4.1.2 (Jelly Pendet dan Baris dengan model Bean) 3D yang dapat dilihat 360 derajat Android Membuat aplikasi pembelajaran 4.1.2 (Jelly shalat jenazah dengan model Bean) karakter 3D yang dapat dilihat 360 derajat.
8
2.2
Pengertian Aplikasi Menurut Shelly dan Vermaat (2009), aplikasi merupakan seperangkat
instruksi khusus dalam komputer yang dirancang agar dapat menyelesaikan tugastugas tertentu. Aplikasi mempunyai fungsi sebagai pelayan kebutuhan beberapa aktivitas yang dilakukan oleh manusia seperti sistem untuk software jual beli, permainan atau game online, pelayanan mayarakat dan hampir semua proses yang dilakukan oleh manusia dapat dibantu dengan menggunakan suatu aplikasi. Beberapa aplikasi jika digabungkan menjadi satu paket atau sering juga disebut dengan application suite, di mana aplikasi tersebut memiliki posisi antar muka yang mempunyai kesamaan sehingga dapat dengan mudah digunakan atau dipelajari penggunaan tiap aplikasi tersebut.
2.3
Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur manusia terlibat dalam sistem pengajaran yang terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya (Hamalik, 2009). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dan sumber belajar yang sengaja dirancang untuk membuat siswa belajar aktif dalam suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
2.4
Prinsip Dasar Animasi Subbab ini menjabarkan tentang pengertian, teknik, jenis dan software
pada animasi. 2.4.1
Pengertian Animasi Animasi berasal dari kata ”animation” yang dalam bahasa Inggris ”to
animate” yang berarti menggerakan. Jadi animasi dapat diartikan sebagai menggerakan sesuatu (gambar atau objek) yang diam. Animasi sendiri tidak akan pernah berkembang tanpa ditemukannya prinsip dasar dari karakter mata manusia yaitu: persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optik yang mereka ciptakan,
9
berhasil membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai suatu pola. Dalam perkembangannya animasi secara umum bisa didefinisikan sebagai suatu sequence gambar yang diekspos pada tenggang waktu tertentu sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak. Adriyanto (2010) seperti dikutip Syahfitri (2011). 2.4.2
Jenis-Jenis Teknik Film Animasi Syahfitri (2011) menyatakan bahwa berdasarkan materi atau bahan dasar
objek animasi yang dipakai secara umum jenis film animasi digolongkan dua bagian besar, film animasi Dwi Marta (Flat Animation) dan film animasi Tri Marta (Object Animation), yaitu: 1.
Film Animasi Dwi – Marta (Flat Animation) Disebut juga jenis film animasi gambar, sebab hampir semua jenis objek
animasi melalui runtun kerja gambar. Beberapa jenis film animasi Dwi – Marta: a. Film Animasi ‘cel’ (Cel Technique) Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi kartun. Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat diatas lembaran plastik tembus pandang yang disebut ‘cel’. b. Pengambaran Langsung Pada Film Jenis film animasi ini menggunakan teknik menggambar objek animasi dibuat langsung pada pita seluloid baik positif ataupun negative tanpa melalui runtun pemotretan kamera ‘stop frame’, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan. Atau yang bersifat percobaan, mencari sesuatu yang baru. 2.
Film Animasi Tri – Marta (Object Animation) Untuk menggerakkan benda tri – marta walaupun itu mungkin, tetapi
cukup sulit untuk melaksanakannya, karena sifat bahan yang dipakai mempunyai ruang gerak yang terbatas. Tidak seperti jenis film animasi gambar, bebas melakukan berbagai gerakan yang diinginkan. Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, termasuk dalam jenis film animasi ini adalah:
10
a. Film Animasi Boneka (Puppet Animation) Objek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka dan fitur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada. b. Film Animasi Model Bentuk objek animasi sederhana, penggunaannya pun tidak terlalu rumit dan tidak banyak membutuhkan gerak, bahan yang dipakai terdiri dari kayu, plastik keras dan bahan keras lainnya yang sesuai dengan sifat karakter materi yang dimiliki, tetapi tidak berarti bahan lentur tidak dipakai. c. Film Animasi Potongan (Cut – out Animation) Jenis film animasi ini, termasuk penggunaan teknik yang sederhana dan mudah. Fitur atau objek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat, dan diletakkan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya. d. Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation) Jenis film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, fitur dan objek animasi berupa bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannya berada dibelakang layar. e. Film Animasi Kolase (Cillage Animation) Teknik
yang
bebas
mengembangkan
keinginan
kita
untuk
menggerakkan objek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Tekniknya cukup sederhana dan mudah dengan beberapa bahan yang biasa dipakai, yaitu: potongan koran, potret, gambar-gambar, huruf atau gabungan dari semuanya.
2.4.3
Jenis-Jenis Animasi Syahfitri (2011) menyatakan bahwa animasi yang dulunya mempunyai
prinsip yang sederhana, sekarang telah berkembang menjadi beberapa jenis, yaitu:
11
1.
Animasi 2D (Dua Dimensi) Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa disebut juga dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata cartoon, yang berarti gambar yang lucu. Memang, film kartun ini kebanyakan film yang lucu.
2.
Animasi 3D (Tiga Dimensi) Perkembangan teknologi dan dunia komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah perkembangan dari animasi 2D. Apabila menggunakan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud aslinya.
3.
Animasi Tanah Liat (Clay Animation) Meski namanya Clay (tanah liat), namun yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini menggunakan palsticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh pada animasi clay dibuat dengan menggunakan rangka yang khusus untuk kerangka tubuhnya. Film animasi clay pertama kali dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptor’s Web Rarebit Nigthmare. Beberapa waktu yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run.
2.4.4
Software Animasi Terdapat banyak jenis software animasi yang beredar di pasaran, dari
software yang mempunyai kemampuan yang sederhana hingga yang komplek, dari yang gratis hingga puluhan juta rupiah. Fungsi penggunaan software animasi dapat dikelompokkan menjadi software animasi 2 Dimensi dan software animasi 3 Dimensi. Adriyanto (2010) seperti dikutip Syahfitri (2011). 1.
Software Animasi 2 Dimensi. Software animasi 2D adalah software yang digunakan untuk membuat animasi tradisional (flat animation), umumnya mempunyai kemampuan untuk menggambar, mengatur gerak, mengatur waktu, beberapa dapat mengimpor suara. Dari sisi penggunaan umumnya tidak sulit. Contoh dari software Animasi 2D ini antara lain, Macromedia Flash, Macromedia
12
Director, ToonBoom Studio, Adobe ImageReady, Corel RaVe, Swish Max dan Adobe After Effect. 2.
Software Animasi 3 Dimensi Software animasi 3D mempunyai fasilitas dan kemampuan yang canggih untuk membuat animasi 3 dimensi. Fasilitas dan kemampuan tersebut antara lain, membuat obyek 3D, pengaturan gerak kamera, pemberian efek, import video dan suara, serta masih banyak lagi. Beberapa software animasi 3D mempunyai kemampuan khusus, misalnya untuk animasi figure (manusia), animasi landscape (pemandangan), animasi title (judul), dll, karena kemampuannya yang canggih, dalam penggunaannya diperlukan pengetahuan yang cukup tinggi dan terkadang rumit. Contoh dari software animasi 3D ini antara lain, 3D Studio Max, Maya, Poser (figure animation), Bryce (landscape animation), Vue (landscape animation), Cinema 4D, Blender dan Daz3D.
2.5
Animasi 3D Subbab ini menjabarkan tentang pengertian animasi 3 dimensi dan teknik
produksi pada animasi 3 dimensi. 2.5.1
Pengertian Animasi 3D 3D adalah dimensi yang memiliki ruang, jika merujuk kepada objek 3D ini
artinya objek tersebut memiliki ruang atau volume. Objek 3D juga memiliki lokasi pada koordinat X, Y, dan Z. Bidang 2 dimensi user hanya dapat menggerakkan objek tersebut ke samping kanan dan kiri (X), atas dan bawah (Y), didalam ruang 3D selain dapat digerakkan kesamping kanan dan kiri (X), atas dan bawah (Y), objek juga dapat digerakan kedepan dan ke belakang (Z) (Soekahar 2004 seperti yang dikutip Syahfitri 2011).
Gambar 2.1 Perbedaan Objek 2D dan 3D (Sumber: Syahfitri, 2011)
13
Konsep yang digunakan pada software 3D sedikit mirip dengan konsep vector, objek dalam software 3D tidak resolution dependent, hanya saja objek yang dibentuk dalam software tentunya memiliki ruang. Software 3D umumnya tiap-tiap objek memiliki sub objek atau elemen-elemen yang membentuk dirinya. Elemen-elemen tersebut adalah vertex, edge, dan face. Vertex adalah sebuah titik yang terletak pada koordinat tertentu pada X,Y dan Z. Dua vertex jika dihubungkan akan membentuk edge. Vertex dalam bentuk jamak (berjumlah lebih dari 1) biasanya disebut dengan vertices. Bidang permukaan yang terbentuk dari kurva tertutup yang terbentuk dari 3 vertex dan edge (memiliki 3 sisi) atau lebih disebut face. Bentuk face yang paling dasar adalah face yang berbentuk segitiga dengan 3 edge dan vertex yang mengapitnya. Face pada objek 3D juga bisa disebut polygon. Kumpulan vertex, edge dan face yang membentuk sebuah objek yang utuh disebut dengan mesh (Soekahar 2004 seperti yang dikutip Syahfitri 2011).
Gambar 2.2 Vertex, edge dan face (Sumber: Syahfitri, 2011)
Komputer grafis dikenal 2 macam format grafik 2D yang utama, yaitu vector dan bitmap. Perbedaan antara vector dan bitmap adalah jika pada bitmap gambar dihasilkan dengan menggunakan kumpulan titik-titik (pixels) yang saling berdempetan sehingga memenuhi sebuah bidang dengan warna-warna yang berbeda pada posisi tertentu sehingga menampilkan sebuah citra (seperti pada gambar berformat Jpeg atau Gif yang sering ditemui). Sedangkan pada gambar dengan format vector informasi gambar lebih ditentukan pada beberapa garis titik penting saja. Maka dari itu pada software tertentu pewarnaan sebuah objek hanya dapat dilakukan pada kurva tertutup saja (misalnya Corel Draw). Perbedaan yang sangat menonjol diantara keduanya adalah gambar vector tidak resolusion dependent. Artinya berapa kalipun gambar vector diperbesar citra yang dihasilkan
14
tidak berubah dan tetap halus. Gambar bitmap, jika dilakukan perbesaran 2 kali saja terhadap gambar akan terlihat berkotak-kotak dan kasar pada gambar (Soekahar 2004 seperti yang dikutip Syahfitri 2011). Kehidupan di dunia nyata, tiap objek terbuat dari bahan tertentu (metal, kayu, kain dsb) dan tiap-tiap bahan tersebut memiliki berbagai sifat tersendiri apakah berwarna atau tidak, bertekstur kasar atau halus, mengkilap atau tidak. Software 3D untuk mensimulasikan sifat bahan sebuah objek digunakan material (sesuai dengan arti kata tersebut yaitu bahan). Melihat kemasan makanan dengan tulisan dan gambar pada bagian depannya pada software 3D hal ini biasanya dilakukan dengan texture map. Texture map adalah gambar (biasanya format bitmap) yang ditempelkan pada objek 3D yang bersangkutan. Proses pengerjaan texture map biasa disebut dengan proses texturing (Soekahar 2004 seperti yang dikutip Syahfitri 2011). Teknik animasi pada software 3D berbeda dengan animasi tradisional yang menggunkan teknik manual. Animasi tradisional tiap gerakan harus dibambar per frame, dimana pada tiap frame objek yang digambar letak atau bentuknya berubah sedikit demi sedikit sehingga jika diperlihatkan secara bergantian dengan cepat dan berurutan akan memberikan kesan seolah-olah objek itu bergerak. Satu detik dalam animasi atau gerakan dengan menggunakan teknik animasi tradisional biasanya memerlukan sampai puluhan gambar. Pembuatan sebuah gerakan umumnya software 3D hanya memerlukan beberapa frame kunci atau key frame. Key frame, hanya perlu menentukan posisi objek yang penting pada waktu-waktu yang ditentukan sedangkan jarak frame-frame yang kosong diantara key frame dihitung secara otomatis oleh komputer (Soekahar 2004 seperti yang dikutip Syahfitri 2011). Software 3D juga mengenal sebuah titik objek yang dinamakan pivot point. Pivot point adalah sebuah fasilitas yang umum disediakan dan digunakan pada software-software animasi 3D. Pivot point bisa dikatakan titik pusat dari sebuah objek, walaupun apa kenyataannya pivot point tidak harus selalu sungguhsungguh berada pada tengah-tengah suatu objek. Pivot point juga menyimpan informasi koordinat lokal sebuah objek. Semua operasi yang dilakukan pada objek
15
3D biasanya dilakukan berdasarkan pivot point, untuk memperoleh hasil akhir harus dilakukan perhitungan dahulu oleh komputer. Proses ini dinamakan proses rendering (Soekahar 2004 seperti yang dikutip Syahfitri 2011).
2.5.2
Teknik Produksi Animasi 3D Proses produksi sebuah animasi 3D umumnya melalui berbagai
macam tahapan yang harus dilalui agar animasi 3D tersebut dapat maksimal dalam pengerjaannya, adapun tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan animasi 3D yaitu (Madcoms 2006 seperti dikutip Syahfitri 2011): 1.
Pra Produksi Pra produksi merupakan langkah pertama dalam pembuatan animasi 3D.
Tahap ini segala sesuatu yang akan dibutuhkan untuk proses produksi 3D disiapkan. Hal-hal yang perlu disiapkan adalah: a.
Penulisan Cerita Penulisan cerita disini adalah penentuan alur cerita yang akan diangkat dalam animasi, bisa juga diartikan sebagai penentuan tema cerita.
b.
Pembuatan Desain Desain yang harus disiapkan disini adalah desain karakter dan enviroment atau lingkungan pendukung.
c.
Persiapan Budget Setelah pembuatan alur cerita dan kemudian karakter, kemudian kalkulasikan budget yang akan dikeluarkan dalam pembuatan animasi tersebut. Persiapan budget diperlukan jika proyek animasi yang dibuat bersifat komersial.
2.
Produksi Produksi merupakan langkah kedua untuk pembuatan animasi 3D. Bagian
produksi ini merupakan langkah utama dalam pembuatan animasi. Bagian produksi harus dibuat beberapa keperluan yang sangat vital dalam animasi 3D. Berikut adalah beberapa langkah dalam produksi, yaitu:
16
a.
Modelling: merupakan pembuatan bentuk objek atau model 3D dikomputer dengan dasar koordinat XYZ.
b.
Texturing: merupakan pemasangan gambar atau image pada model agar terlihat seperti nyata.
c.
Skeletal Setup: adalah proses pembuatan tulang pada karakter dan pengaturan gerakan tulang.
d.
Skining: adalah proses pemberian kulit pada tulang yang sudah disetup.
e.
Animation: adalah proses penganimasian karakter atau objek dengan gerakan frame per frame.
f.
Visual Effect: merupakan proses pemberian efek pada animasi yang sudah jadi. Bentuk visual efek adalah efek api, ledakan dan sebagainya.
g.
Rendering: ini adalah proses terakhir dalam langkah produksi. Rendering merupakan proses finalisasi semua objek wireframe dan partikel menjadi gambar yang bagus dan indah untuk dinikmati.
3.
Pasca produksi Pasca produksi merupakan langkah ketiga dalam pembuatan animasi 3D.
Pasca produksi bisa juga diartikan sebagai langkah finishing dalam pembuatan sebuah animasi. Langkah ini terdiri dari 3 tahapan yang penting, yaitu: a.
Compositing Compositing merupakan langkah pertama dalam proses pasca produksi.
Artinya
compositing
sendiri
merupakan
proses
menggabungkan elemen gambar menjadi satu bagian yang utuh dan kemudian melakukan proses finalisasi dengan koreksi warna. b.
Editing Langkah kedua adalah editing, editing disini diartikan sebagai pengaturan alur cerita continuity agar cerita dapat dimengerti dan dinikmati oleh orang yang melihatnya.
17
c.
Music dan Sound Langkah terakhir adalah pemberian musik dan sound effect yang bisa menghidupkan suasana dan cerita dari animasi yang dibuat. Musik dan sound adalah proses memasukkan musik dan sound effect pendukung, juga unsur dialog yang bisa menghidupkan animasi.
2.6
Tinjauan Umum Software Subbab ini membahas tentang penunjang yang mendasari dalam tinjauan
umum software, yaitu tentang Unity, Autodesk Maya, Google SketchUp, dan Adobe Photoshop. 2.6.1
Unity Unity yang dibuat oleh Unity Technologies merupakan suatu game engine
cross platform dengan IDE yang tertanam didalamnya. Unity digunakan untuk membangun video game baik untuk web, desktop, maupun untuk mobile, dan digunakan oleh lebih dari satu juta game developer didunia. Perkembangan Unity yaitu dari OS X Supported game development tool pada tahun 2005 menjadi game engine yang multi platform. 2.6.2
Autodesk Maya Autodesk Maya yang saat ini dikembangkan oleh Autodesk Inc
merupakan software grafis 3D. Autodesk Maya berfungsi untuk membuat aplikasi interaktif 3D yang terwujud dalam video game, film animasi, efek visual, ataupun arsitektur. 2.6.3
Adobe Photoshop Adobe Photoshop merupakan software grafis yang saat ini telah memiliki
kemampuan mengolah grafis komputer secara 3D, meskipun banyak memiliki keterbatasan didalamnya. Photoshop memiliki fungsi utama untuk membantu dalam mempersiapkan texture, sehingga didapatkan hasil yang maksimal nantinya. Photoshop akan disisipkan plug in yang memaksimalkan pencahayaan tekstur yang akan diapplikasikan kedalam model 3D.
18
2.6.4
Google SketchUp Google Sketchup merupakan aplikasi pembuat model 3D seperti arsitektur
bangunan, desain interior, model untuk teknik sipil dan teknik mesin, film, dan desain video game. User interface yang terdapat pada Google Sketchup sangat mudah digunakan. Sebelum dibeli oleh Google pada tahun 2006, SketchUp pada awalnya dimiliki oleh Trimble Navigation.
2.7
Android Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Google Inc. awalnya membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel, yang kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia (Syariati, 2012). Android juga merupakan aplikasi untuk telepon seluler (handphone) yang bersifat open source atau dapat dikatakan gratisan karena basisnya dari Linux, karena sifatnya open source, maka banyak orang dapat membuat dan mengubah aplikasi tertentu dalam Android. Android sekarang ini dikembangkan oleh OHA (Open Handset Alliance) yang terdiri dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi yang diantaranya adalah Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, Nvidia dan lainnya. Memilih smartphone Android sama halnya memilih sebuah komputer, selain tampilan yang menarik, pastinya performa dari smartphone itu menjadi pertimbangan dalam memilih produk. Performa ini dipengaruhi oleh hardware yang tersemat di dalam smartphone ini. Android memiliki dua jenis distributor resmi Android di seluruh dunia, yang pertama adalah GMS (Google Mail Service) dan yang kedua adalah OHD (Open Handset Distributor). Perbedaan dari keduanya adalah hanya dari dukungan dari
19
Google saja, kalau GMS itu mendapat dukungan secara langsung, sedangkan OHD tidak secara langsung. 2.7.1
Arsitektur Android Android dibangun dengan menggunakan asas object oriented, dimana
elemen penyusun sistem operasinya berupa objek yang dapat digunakan kembali/reusable. Aplikasi dapat berjalan dengan baik, tentunya dengan menggunakan beberapa elemen arsitektur OS Android (Gayuh, 2013). Arsitektur Android terdiri dari empat layer komponen, yaitu: 1.
Layer Applications dan Widget Layer pertama pada OS Android, biasa dinamakan layer Applications dan Widget. Layer ini merupakan layer yang berhubungan dengan aplikasiaplikasi inti yang berjalan pada Android OS, seperti klien Email, program SMS, kalender, browser, peta, kontak, dan lain-lain. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa Java.
2.
Layer Applications Framework Applications Framework merupakan layer dimana para pembuat aplikasi menggunakan komponen-komponen yang ada disini untuk membuat aplikasinya.
3.
Layer Libraries Libraries merupakan layer tempat fitur-fitur Android beranda. Libraries pada umumnya diakses untuk menjalankan aplikasi. Library yang terdapat pada Android diantaranya adalah libraries Media untuk memutar media video atau audio, libraries untuk menjalankan tampilan, libraries Graphic, libraries SQLite untuk dukungan database, dan masih banyak library lainnya.
4.
Linux Kernel Linux Kernel merupakan layer tempat keberadaan inti dari operating system Android. Layer ini berisi file system yang mengatur system processing, memory, resource, drivers, dan sistem Android lainnya. File sistem pada Android mirip dengan file sistem pada sistem operasi berbasis
20
Linux. Kernel yang digunakan adalah Linux Kernel versi 2.6, dan versi 3.x pada Android versi 4.0 ke atas. Kernel ini berbasis monolithic. 2.7.2
Keunggulan Android Beberapa keunggulan dari system operassi Android ini adalah sebagai
berikut: 1.
Lengkap (Complete Platform) Android merupakan sistem operasi yang aman dan banyak menyediakan tools dalam membangun software dan memungkinkan untuk peluang mengembangkan aplikasi.
2.
Terbuka (Open Source Platform) Platform Android disediakan melalui lisesnsi open source. Pengembang dapat
dengan
bebas
mengembangkan
aplikasi.
Android
sendiri
menggunakan Linux Kernel 2.6. 3.
Free (Free Platform) Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk pengembangan pada aplikasi Android. Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.
2.8
Shalat Jenazah Subbab ini menjabarkan tentang pengertian dan tata cara shalat jenazah
serta berwudhu. 2.8.1
Pengertian Shalat Jenazah Shalat jenazah adalah shalat yang dikerjakan sebanyak 4 kali Takbir,
hukum menyalatkan jenazah adalah Fardhu Kifayah (Jika sebagian orang melaksanakannya maka gugurlah dosa yang lainnya dan sunnah bagi mereka untuk melaksanakannya, namun jika semua meninggalkannya mereka akan berdosa). Shalat jenazah harus dilakukan di tempat yang bersih dari najis (kotoran hewan). Posisi atau letak dari jenazah tidak boleh lebih tinggi dari orang yang melakukan shalat jenazah. Keutamaan orang yang menshalatkan jenazah dijelaskan dalam hadits berikut:
21
Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda: “Siapa yang mengiringi jenazah dan turut menshalatkannya maka ia memperoleh pahala sebesar satu qirath (pahala sebesar satu gunung), dan siapa yang mengiringinya sampai selesai penyelenggaraannya, ia akan mamperoleh dua qirath.” (HR. Jama’ah dan Muslim). 2.8.2
Tata Cara Shalat Jenazah Tata cara shalat jenazah yang harus dilakukan sebelum melakukan shalat
jenazah adalah sebagai berikut: 1.
Wudhu Wudhu adalah sebuah sunnah (petunjuk) yang berhukum wajib, ketika
seseorang mau menegakkan shalat. Tata cara dalam berwudhu yaitu sebagai berikut: a. Mencuci telapak tangan sebanyak tiga kali. b. Mengambil air dengan tangan kanan lalu berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya sebanyak tiga kali. c. Membasuh wajah sebanyak tiga kali. d. Mencuci kedua tangan sampai siku sebanyak tiga kali. e. Mengusap kepala dan kedua telinga sekali usap. f. Mencuci kaki sampai mata kaki sebanyak tiga kali. Ia boleh membasuhnya sebanyak dua kali atau mencukupkan sekali basuhan saja. Setelah selesai berwudhu hendaknya berdoa: “Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, Allahummaj ‘alni minat tawwabiin waj’alni minal mutathahhiriin.” 2.
Syarat Shalat Jenazah Syarat-syarat yang digunakan dalam shalat jenazah atau shalat
ghaib
adalah sebagai berikut (Arsyi, 2011): a. Menutup aurat, badan suci dari najis dan hadas (kecil dan besar), pakaian suci dari najis serta menghadap kiblat. b. Jenazah, selesai dimandikan dan dikafani.
22
c. Meletakkan jenazah di sebelah kiblat orang yang akan shalat, kecuali shalat jenazah di atas kubur atau shalat ghaib. 3.
Rukun Shalat Jenazah Rukun-rukun yang digunakan dalam shalat jenazah atau shalat ghaib
adalah sebagai berikut (Arsyi, 2011): a. Berdiri, bila mampu b. Berniat seperti biasa, hanya ditujukan atas jenazah. c. Takbir 4 kali (termasuk Takbiratul Ihram). d. Membaca Al fatihah. e. Membaca shalawat atas Nabi saw. f. Salam. 4.
Sunnah Shalat Jenazah Sunnah-sunnah yang digunakan dalam shalat jenazah atau shalat ghaib
adalah sebagai berikut (Arsyi, 2011): a. Mengangkat tangan pada setiap Takbir yang empat. b. Merendahkan suara bacaan (ketika shalat siang hari maupun malam). c. Membaca ta’awwudz sebelum Al-Fatihah. d. Memperbanyak shaf, minimal 3 shaf (keterangan hadits). e. Memperbanyak yang ikut shalat. f. Shalat jenazah dilakukan dengan berjamaah. g. Imam atau perorangan berdiri di arah kepala bila jenazah laki-laki dan di arah tengah pinggang bila jenazah wanita. 5.
Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah Satu kali shalat jenazah boleh dilakukan untuk satu orang atau lebih, boleh
juga dilakukan perorangan atau berjamaah, dan juga boleh dilakukan berulangulang dengan orang yang berbeda untuk satu jenazah atau lebih. Shalat jenazah bisa juga dilakukan oleh wanita dan ini sudah dapat mencukupi kewajiban kifayah, akan tetapi lebih utama dilakukan oleh laki-laki. (Arsyi, 2011). Shalat jenazah boleh dilakukan dimana saja asal memenuhi syarat, akan tetapi bila memungkinkan lebih baik dilakukan di dalam masjid, karena mengingat keistimewaan masjid tersebut. (Arsyi, 2011).
23
Arsyi (2011) menyatakan bahwa setelah jenazah siap di tempat shalat (diletakkan terlentang dengan kepala di sebelah utara), maka: a. Bila jenazah laki-laki Imam mengambil tempat di arah kepala, dan di arah pinggang atau perut bila wanita, makmum diusahakan terdiri dari tiga shaf. b. Niat shalat jenazah bersamaan dengan Takbiratul ihram dilanjutkan dengan membaca Al-Fatihah. c. Takbir ke dua dilanjutkan dengan membaca shalawat, dengan bacaan: Allaahumma shalli 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahiim, wa 'alaa aali Ibraahiim. Wa baarik 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali
Muhammad, kamaa baarakta 'alaa
Ibraahiim, wa 'alaa aali Ibraahiim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. d. Takbir ke tiga dilanjutkan dengan membaca doa untuk jenazah, dengan bacaan: Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu. Apabila jenazah wanita yaitu: Allahummaghfir lahaa warhamha wa’aafihaa wa’fu’anha. e. Takbir ke empat dilanjutkan dengan membaca doa: Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu. f. Membaca salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.