5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian pembelajaran Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Majid, A. 2013). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU SPN No. 20 tahun 2003). 2. Pengertian matematika Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari struktur, perubahan dan ruang. Secara informal matematika disebut sebagai ilmu tentang bilangan dan angka. (Hariwijaya, 2009) Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa pada pelajaran matematika. Pembelajaran matematika melibatkan pola berfikir dan logika pada suatu lingkungan belajar yang diciptakan guru dengan suatu metode agar program belajar matematika dapat diserap siswa dengan optimal.
5
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
6
B. Kurikulum 2013 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006 lalu. Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi : a. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; b. Manusia terdidik dan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
7
c. Warga negara yang demokratis, bertanggung jawab. C. Karakteristik kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut : a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pen ngalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. c. Mengembangkan
sikap,
pengetahuan,
dan
ketrampilan
serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan dan ketrampilan. e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan
untuk
mencapai
kompetensi
yang
dinyatakan dalam kompetensi inti. g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
8
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisai horizontal dan vertical) (Permendikbud No 58, 2014). D. Tujuan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, prodektif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Permendikbud No 58, 2014). E. Standar Pendidikan Nasional Kurikulum 2013 mengandung delapan standar pendidikan nasional yang ditetapkan pemerintah. 1) Standar kompetensi lulusan 2) Standar isi 3) Standar proses 4) Standar penilaian 5) Standar pendidik dan tenaga kependidikan 6) Standar sarana dan prasarana 7) Standar pembiayaan 8) Standar pengelolaan Fokus dalam penelitian ini pada Standar isi dan Standar proses yang tercantum dalam permendikbud no 64 dan no 65 tahun 2013. Fokus standar isi ada pada kesesuaian kompetensi inti, kompetensi dasar, kesesuaian materi
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
9
dalam proses pembelajaran dan fokus standar proses ada pada RPP, persyaratan pembelajaran, model pembelajaran dan saintifik dan evaluasi. a. Standar Isi Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun 2013, Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Tabel 2.1. Kompetensi inti kelas VIII SMP KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap spiritual
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Sikap sosial
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Pengetahuan
Memahami
dan
menerapkan
pengetahuan
(faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Ketrampilan
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan
ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
10
Tabel 2.2. Muatan matematika Tingkat Kompetensi 4
Tingkat Kompetensi Kelas VIIVIII
- menunjukan sikap logis, kritis, analitis, cermat dan teliti, bertanggung jawab, responsif dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah - memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan kepada matematika - memiliki rasa percaya diri pada daya dan kegunaan matematika, yang yang terbentuk melalui pengalaman belajar - memiliki sikap terbuka, santun, objektif dalam berinteraksi kelompok maupun aktivitas sehari – hari memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas mengidentifikasi pola dan menggunakanya untuk menduga pengumuman/aturan umum dan memberikan prediksi - memahami konsep bilangan rasional dilengkapi operasi dan urutan mengenal bentuk aljabar sederhana(liniear, kuadrat) - memanfaatkan interpretasi geometri fungsi kuadrat dalam menyelesaikan masalah - memahami konsep himpunan dan operasinya serta fungsi dan menyajikan (diagram, tabeel, grafik) - memahami bangun datar berdasarkan sifat-sifat atau fitur-fitur(banyak sisi, keteraturan, ukuran,) dan transformasi yang menghubungkanya - memberi estimasi penyelesaian masalah dan membandingkanya dengan hasil
Ruang lingkup materi -bilangan rasional -aljabar (pengenalan) -Geometri (termasuk transformasi) - Statistika dan peluang -Himpunan
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
11
perhitungan - menjelaskan dan memvisualisasikan pecahan yang ekuivalen - membandingkan, memberi interpretasi berbagai metoda penyajian data - memahami konsep peluang empirik - menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi informasi, menggunakan strategi lain bila tidak berhasil
b. Standar Proses Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Adapun Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan standar proses pendidikan dasar dan menengah sebagai berikut : A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran dalam Permendikbud No 65 1. Alokasi waktu jam Tatap muka Pembelajaran di SMP/MTS adalah 40 menit 2. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. 3.
Pengelolaan Kelas
a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan karakteristik dan proses pembelajaran. b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
12
c. Guru wajib menggunakan kata – kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. e. Guru
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapih. i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran. j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. B. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. 1. Kegiatan Pendahuluan, guru : a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai dengan manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari – hari,
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
13
dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional. c. Mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan – pengetahuan sebelumnya dengan materi yang telah dipelajari. d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 2. Kegiatan inti Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. a. Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati,
hingga
mengamalkan.
Seluruh
aktivitas
pembelajaran berorientasi pada tahapan yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas tersebut.
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
14
b. Pengetahuan Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktivitas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain ketrampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiri
learning).
Untuk
mendorong
peserta
didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). c. Ketrampilan Ketrampilan
diperoleh
melalui
kegiatan
mengamati,
menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari ketrampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan ketrampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiri learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). 3. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup, guru harus bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi ;
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
15
a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil – hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung. b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas individual maupun kelompok d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. C. Penilaian Hasil Dan Proses Pembelajaran Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
16
F. Pendekatan Saintifik dalam Permendikbud No. 81 A tahun 2013 Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, ketrampilan dan pengatahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses
kerja
yang
memenuhi
kriteria
ilmiah,
para
ilmuan
lebih
mengedepankan penelaran induktif (inductive reasoning) dibandingkn dengan penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menaik kesimpulan secara keseluruahan. Sejatinya penalaran induktif menempatkan bukti – bukti spesifik kedalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik – teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gajala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti – bukti dari obyek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip – prinsip penlaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen,
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
17
mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulsi, dan menguji hipotesis. Menurut Permendikbud no. 81 A Tahun 2013 lampiran IV tentang pedoman umum pembelajaran dinyatakan bahwa proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. Mengamati b. Menanya c. Mengumpulkan informasi. d. Menalar e. Mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. Tabel 2.3. Deskripsi Langkah Pembelajaran LANGKAH PEMBELAJARAN Mengamati (observing)
KEGIATAN BELAJAR
BENTUK HASIL BELAJAR
Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendenga r suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
18
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR
BENTUK HASIL BELAJAR
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
mengamati Menanya (quetioning)
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) - melakukan eksperimen - membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek/ kejadian/ - aktivitas - wawancara dengan narasumber
Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi mengolah informasi yang sudah (associating) dikumpulkan baik
mengembangkan interpretasi, argumentasi dan
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
Mengumpulkan informasi (eksperimenting)
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
19
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR
BENTUK HASIL BELAJAR
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eks perimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori , mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis Faktafakta/konsep/teori /pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru,argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
20
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR
Mengkomunikasikan (communicating)
BENTUK HASIL BELAJAR
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
kesimpulan dari konsep/teori/pend apat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik.
a. Mengamati(observing) Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Metode
mengamati
mengutamakan
kebermaknaan
proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
21
b. Menanya(questioning) Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 1. Kriteria pertanyaan yang baik sebagai berikut : a) Singkat dan jelas Contoh : (1) Seberapa jauhkah pemahaman anda mengenai segitiga siku siku? (2) Sebutkan ciri-ciri segitiga siku - siku? Pertanyaan kedua lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan dengan pertanyaan pertama. b) Menginspirasi Jawaban Contoh : Segitiga adalah bangun datar yang di batasi 3 sisi dan 3 sudut yang jumlahnya 180 derajat. Ada macam- macam jenis segitiga, coba jelaskan ciri – ciri segitiga siku siku? Kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang diberikan guru untuk menginspirasi jawaban peserta menjawab pertanyaan. c) Memiliki Fokus
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
22
Contoh : Bagaimana cara mencari sisi miring segitiga siku – siku jika diketahui panjang alas dan tingginya? Untuk pertanyaan seperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban. d) Bersifat Probing atau Divergen Contoh : (1) Apakah jumlah sudut pada segitiga sebesar 180 derajat? (2) Mengapa
jumlah sudut pada segitiga sebesar 180 derajat? Pertanyaan
pertama cukup dijawab oleh
peserta didik dengan Ya atau Tidak.
Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama e) Bersifat Validatif atau Penguatan Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu
dimaksudkan untuk memvalidasi atau melakukan penguatan atas
jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang lain yang berbeda, namun sifatnya menguatkan, Contoh : E
B
A
C
D
F
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
23
Guru
: manakah yang segitiga siku – siku?
Siswa I
: segitiga ABC
Guru
: yang lain ?
Siswa II
: segitiga ABC
Guru
: mengapa segitiga ABC dikatakan siku – siku ?
Siswa III : karena salah satu sudutnya ada tanda sudut siku - siku Guru Siswa IV
: kenapa segitiga DEF buka segitiga siku – siku? :
karena tidak ada tanda sudut siku – siku pada semua sudutnya yang menunjukan 90 derajat.
c. Mengumpulkan informasi/ mencoba(Eksperimenting) Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain: 1) melakukan eksperimen; 2) membaca sumber lain selain buku teks; 3) mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan wawancara dengan narasumber d. Menalar/ Mengolah informasi(associating) Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi sebagai berikut: 1) Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen
maupun
hasil
dari
kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. 2) Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
24
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. e. Mengomunikasikan(communicating) Kegiatan
belajar
mengkomunikasikan
adalah
menyampaikan
hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya.
Kompetesi
yang
dikembangkan
dalam
tahapan
mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. G. Media Pembelajaran Menurut Permendikbud no 58 Tahun 2014, media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Media sebagai alat komunikasi merupakan segala sesuatu yang membawa informasi (pesan) dari sumber informasi kepada penerima informasi. Oleh sebab itu media pembelajaran merupakan segala wujud yang tepat dipakai sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikirian, perasaan, perhatian, kemauan peserta didik, sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran ke tingkat lebih efektif dan efisien.
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015
25
H. Model – model Pembelajaran yang di perbolehkan dalam Kurikulum 2013 dalam Permendikbud no 58 tahun 2014 Model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kurikulum 2013 adalah Model Pembelajaran langsung (Direct Instruction), Model Pembelajaran Koperatif
(Coperative
Learning),
Model
Pembelajaran
Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning), Pembelajaran berbasis Proyek (Project Based
Learning),
Pembelajaran
Penemuan
(Discovery
Learning),
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based learning).
Deskripsi Pembelajaran Matematika..., Begya Didik Setiawan, FKIP UMP, 2015