BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Mengenal Asparagus Asparagus, dalam pengertian umum, adalah suatu jenis sayuran dari satu
spesies tumbuhan genus Asparagus, terutama batang muda dari Asparagus officinalis. Asparagus telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan adanya sifat diuretik tersebut, asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal. Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini juga merupakan sumber nutrisi, suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler. Sayuran ini merupakan tanaman berumah dua. Artinya, tanaman ini ada yang jantan dan ada yang betina. Asparagus berasal dan banyak ditanam di Amerika, khususnya Amerika Utara, antara lain Lembah California, Sacramento, New Jersey, Carolina Selatan, dan Illinois. Rebung asparagus yang diambil sebagai sayuran adalah rebung yang besar berwarna putih, lunak, dan gemuk. Lahan yang dibutuhkan oleh sayuran asparagus adalah dataran tinggi dengan ketinggian 600 – 900 m dpl. Asparagus dapat tumbuh optimal pada suhu antara 15 – 250C dengan curah hujan yang cukup banyak dan merata sepanjang tahun, yaitu berkisar antara 2.500 – 3.000 mm/tahun. Oleh karena itu, syarat utama lahan harus dataran tinggi, berhawa sejuk, dan dekat sumber air agar
11
12
kebutuhan air di musim kemarau tercukupi. Areal dengan kondisi seperti di atas jarang ditemukan di Indonesia. Asparagus dapat tumbuh pada tanah podsolik merah kuning, latosol, maupun andosol. Asparagus lebih menyukai tanah yang agak berpasir dan berlapisan tanah olah yang tebal. Perlu diingat, asparagus tidak suka tanah yang berdrainase buruk dan banyak liat. Sedangkan pH yang diinginkan adalah 6-6,5 karena ia tidak toleran terhadap tanah yang bereaksi masam. Sebaiknya tanah itu mengandung banyak bahan organik. Tanah yang telah memenuhi syarat untuk ditanami segera dibersihkan dari tanaman herba, kemudian diolah. Setelah siap, tanah diratakan kemudian dibuatkan alur atau parit. Dalamnya parit sekitar 30 cm dengan lebar antara 30-45 cm. Jarak antar parit sekitar 75-90 cm atau 105-110 cm. Setelah itu, tanah itu dibuat guludan. Langkah selanjutnya adalah membiarkan tanah mengering selama 15 hari guna mencukupi kebutuhan oksigen. Kemudian diberi pupuk kandang atau kompos agar kandungan bahan organik cukup tinggi. Bila tanah itu bereaksi cukup masam, maka perlu ditambahkan kapur agar pH menjadi sesuai untuk asparagus. Selain untuk bahan makanan ternyata asparagus kaya akan manfaat sebagai obat dalam gizinya antara lain : (1) Asperegine, zat yang berguna untuk memperbaiki pencernaan makanan dan melancarkan air seni; (2) Asam Folik, membantu mengurangi cacat bawaan pada bayi, kanker panggul, usus dan dubur, serta bermanfaat untuk mencegah penyakit-penyakit jantung; (3) Aprodisiak, zat untuk merangsang organ seksual dan mengobati nyeri menstruasi, (4) Vitamin C, dapat membantu tubuh mencegah kanker, penyakit jantung serta meningkatkan daya tahan tubuh; (5) Potassium, meregulasikan keseimbangan elektrolit dalam
13
sel dan menjaga fungsi jantung dan tekanan darah yang normal menyembuhkan batu empedu, batu ginjal, kanker prostat, flek hitam kulit; (6) Akar rhizoma asparagus, berkhasiat untuk pengobatan infeksi saluran kemih dan batu ginjal secara tradisional. Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Beragam mineral, kalsium, potassium, vitamin A, D juga E ada di dalamnya. Sayuran ini juga rendah kalori, baik dikonsumsi bagi Anda yang sedang menjalani terapi diet. Kandungan seratnya (dietary fiber) sangat tinggi. Serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehingga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat. Selain itu juga asparagus memiliki khasiat yang lain, yaitu: 1) Asparagus yang biasanya direbus atau dibikin jus kaya kandungan gizi yaitu vitamin C, vitamin E, vitamin B6, kalsium, magnesium, seng, protein, vitamin A, vitamin K, tiamin, riboflavin, rutin, niasin, zat besi, fosfor, potassium, tembaga, mangan, dan selenium, serta kaya akan serat alami yang dapat melancarkan sistem pencernaan. Sayuran ini juga memiliki kandungan
14
kalori yang rendah, tidak mengandung lemak atau kolesterol, dan memiliki kandungan sodium yang sedikit. 2) Dalam asparagus juga banyak terkandung asam folat. Asam folat dapat membantu memudahkan mendapatkan kehamilan. Selain itu, asam folat sangat berguna bagi ibu hamil dan janin, untuk melindungi cacat tabung saraf bada bayi. Terus mengkonsumsi asparagus setelah kelahiran juga akan memperlancar produksi air susu Ibu (ASI). 3) Berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Khasiat asparagus bagi tubuh antara lain mampu memperbaiki sistem kardiovaskuler dengan memperkuat fungsi hati, memperbaiki aliran darah, dan memperkuat kapiler tubuh. 4) Sayuran ini juga berkhasiat untuk mencegah penyakit radang sendi, baik untuk penderita artritis, melindungi pecahnya pembuluh darah, mampu perbaiki kinerja ginjal, dan usus karena sifat diuretiknya (mengeluarkan cairan yang tak berguna dari tubuh dalam bentuk air seni). Dengan kata lain akibat efek diuretik ini akan membuat saluran urin menjadi lebih lancar dan mampu menghilangkan kristal ginjal. Namun jangan heran bila setelah mengkonsumsi asparagus, urin Anda agak sedikit berbau tajam seperti sehabis memakan petai. 5) Asparagus dapat mencegah kram selama menstruasi. 6) Asparagus memiliki antioksidan sehingga mencegah efek-efek penuaan. 7) Asparagus mampu menaikkan libido dan memberikan rasa nyaman. 8) Asparagus membantu dalam treatmen penyakit HIV. 9) Asparagus membantu mencegah multiple sclerosis.
15
10) Asparagus membantu mencegah penyakit kudis. 11) Asparagus juga bagus untuk mata karena dapat mencegah katarak. 12) Makan asparagus juga mampu menutrisi rambut untuk mencegah rambut rontok. 13) Asparagus juga dapat menangkal kanker, khususnya kanker paru. Kandungan agen anti kanker di dalamnya mampu menyusutkan tumor, dan meningkatkan produksi sel darah putih. 14) Asparagus juga berguna bagi penderita sakit gigi. Salah satu penyakit yang sering menyerangnya adalah penyakit bercak daun. Penyakit ini menyerang daun sehingga mengakibatkan daun menjadi berbercak-bercak kekuningan sampai merah kecokelatan. Penyebab penyakit ini adalah sebangsa jamur (fungi). Pemberantasan atau pencegahan meluasnya penyakit ini adalah dengan penyemprotan fungisida yang mengandung bahan dasar tembaga, antara lain bubur bordo, bubur burgundy, dan insoluble coppers.
2.2
Strategi Pemasaran Menurut Kotler (2002) pemasaran adalah proses yang penuh wawasan dan
teratur untuk memikirkan dan merencanakan pasar, proses tersebut dapat diterapkan lebih dari sekedar barang dan jasa, proses itu mulai dengan riset pasar yang relevan untuk memahami dinamika dan mengidentifikasi peluang untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Lebih lanjut Kotler menyampaikan bahwa pemasaran juga mencangkup segmentasi pasar dan penseleksian segmen-segmen tersebut yang dapat dipenuhi perusahaan dengan cara yang unggul. Pemasaran juga mencangkup perumusan strategi yang luas dan penyaringannya menjadi
16
suatu bauran pemasaran dan perencanaan tindakan yang terinci. Demikian juga pemasaran mencangkup pelaksanaan rencana, evaluasi hasil dan melakukan perbaikan lebih lanjut. Pemasaran menurut Rangkuti (2004) adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, politik, budaya, ekonomi dan manajerial. Akibat pengaruh dari berbagai faktor tersebut, yaitu masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk. Pemasaran dinyatakan juga oleh Assauri (1999) adalah sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Dalam rangka usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kegiatan pemasaran yang dilakukan menekankan pada usaha pemuasan kepada konsumen. Kegiatan pemasaran yang dilakukan tidak hanya distribusi dan promosi, tetapi mencangkup pengembangan produk, penetapan harga dan pelayanan kepada konsumen atau pelanggan. Menurut Suwarsono (2002) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Rangkuti (2004), strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan itu. Strategi merupakan penetapan arah
17
keseluruhan dari bisnis yang diimplementasikan dalam bentuk taktik pada bagianbagian tertentu dalam kegiatan bisnis. Menurut Kotler (2002), strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dimana suatu bisnis berharap akan mencapai sasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran. Strategi pemasaran adalah meliputi seleksi dan analisis target pasar dan menciptakan, memelihara bauran pemasaran yang tepat untuk kepuasan masyarakat konsumen. Sementara menurut Tull dan Kahle (1990), mendifinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan
mengembangkan
keunggulan
bersaing
yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variable-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi. Strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta lokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Strategi pemasaran dapat dinyatakan
18
sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan, suatu perusahaan haruslah lebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar serta menilai posisinya di pasar (Assauri, 1996). Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang merencanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran terdiri dari atas lima elemen yang saling berkait, berikut ini : 1) Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani dengan melakukan segmentasi pasar sasaran yang paling memungkinkan. 2) Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, merek dagang, kemasan, ukuran, pelayanan dan jaminan pengembalian. 3) Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. 4) Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan gorsir dan eceran yang dilalui produk
hingga
mencapai
konsumen
akhir
yang
membeli
dan
menggunakannya. 5) Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, promosi, penjualan, pemasaran langsung, dan hubungan masyarakat. Chandler, (1962) (dalam Rangkuti, 2003) lebih menekankan pada strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
19
panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Strategi adalah pola sasaran, maksud dan tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti penetapan bisnis yang akan dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan itu. Strategi pemasaran adalah meliputi seleksi analisis target pasar dan menciptakan, memelihara bauran pemasaran yang tepat untuk kepuasan atau memuaskan masyarakat/orang/konsumen.
2.3
Cara Penentuan Strategi
2.3.1
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis lingkungan dimaksudkan untuk mencoba mengidentifikasikan
peluang yang perlu segera mendapatkan perhatian dan pada saat yang sama diarahkan untuk mengetahui ancaman yang perlu mendapatkan antisipasi (Suwarsono, 1998). Analisis lingkungan internal. Analisis ini memberikan gambaran bahwa perusahaan memiliki kekuatan (strengths) ataupun kelemahan (weaknes) di bidang manajemen produksi, operasi pemasaran dan distribusi, organisasi sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi (Suwarsono, 1998) tetapi Kotler (1995) menyatakan bahwa, faktor-faktor lingkungan internal terdiri atas perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pesaing dan masyarakat. Menurut Reksohadiprojo (1992), konsep analisis lingkungan internal berkenaan dengan situasi persaingan yang dekat dan harus dihadapi perusahaan. Faktor tersebut terdiri dari profil langganan, posisi persaingan, saluran distribusi,
20
pemasok. Lingkungan ini memberikan tantangan bagi perusahaan harus berjuang memasarkan barang dan jasa-jasa dengan cara menguntungkan. Adapun tujuan dilakukannya analisis internal adalah untuk mendapatkan faktor kekuatan yang akan digunakan dan faktor kelemahan yang akan diantisipasi keberadaannya. Untuk mengevaluasi faktor tersebut digunakan matriks IFAS (Internal Faktor Analysis Strategy). Pada dasarnya ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam mengidentifikasikan dan menilai faktor-faktor internal dimaksud yaitu pendekatan fungsi dan pendekatan analisis rincian operasional. Analisis lingkungan eksternal. Analisis ini tersusun dari sekumpulan kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional suatu perusahaan. Faktor-faktor yang terdapat pada analisis lingkungan eksternal adalah politik, ekonomi, social dan teknologi. Keempat faktor ini dapat
mempengaruhi perusahaan memberikan peluang,
ancaman dan kendala kepada perusahaan, tetapi sebaliknya perusahaan secara individu
tidak
dapat
mempengaruhi
analisis
lingkungan
eksternal
(Reksohadiprojo, 1992) Menurut David (2000), faktor-faktor analisis lingkungan eksternal terdiri atas social, ekonomi, teknologi dan pemerintahan. Sedangkan menurut Kotler (1995), lingkungan eksternal terdiri atas kependudukan, ekonomi, fisik, teknologi, kebijakan dan peraturan pemerintah telah menjadi pertimbangan yang semakin penting bagi perusahaan atau organisasi akhir-akhir ini dalam merumuskan strategi guna mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan atau organisasi tersebut.
21
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat dirangkum bahwa lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan yang berada di luar perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya (uncorntrolable), sehingga
perubahan-perubahan
yang terjadi
pada
lingkungan ini
akan
mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam industry tersebut. Dari hasil analisis eksternal kemudian dilanjutkan dengan melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan selama ini memberikan respon terhadap peluang dan ancaman yang ada, Untuk maksud tersebut digunakan matriks EFAS (External Factor Analysis Strategy).
2.3.2
Matriks Internal dan Eksternal (I-E Matrix) Matriks I-E menempatkan berbagai divisi dari organisasi dalam Sembilan
sel. Matriks I-E didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor bobot IFAS pada sumbu X dan total skor bobot EFAS pada sumbu Y. Pada sumbu X dari matriks I-E, total skor bobot IFAS dari 1,0 sampai 1,99 menunjukan posisi internal lemah, skor 2,0 hingga 2,99 menunjukan pertimbangan rata-rata dan skor 3,0 hingga 4,0 adalah kuat. Demikian pula dengan sumbu Y, total skor bobot EFAS dari 1,0 sampai 1,99 adalah pertimbangan rendah, skor dari 2,0 hingga 2,99 adalah sedang, dan skor dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Matriks I-E terbagi menjadi tiga bagian utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda yakni sebagai berikut. a) Sel I, II atau IV dapat disebut tumbuh dan bina. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau integrasi
22
(integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal) mungkin paling tepat untuk semua divisi ini. b) Sel III, V, atau VII dapat melaksanakan strategi pertahankan dan pelihara; penetrasi pasar, pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe devisi ini. c) Sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau divestasi. Organisasi yang sukses dapat membentuk portfolio dari posisi bisnis-bisnisnya pada atau sekitar sel I di Matriks I-E (David, 2000).
TOTAL SKOR BOBOT IFE
Kuat
Rata-rata
Lemah
3,0
2,0
1,0
Tinggi 3,0
I
II
III
Sedang 2,0
IV
V
VI
Rendah 1,0
VII
VIII
IX
4,0
TOTAL SKOR BOBOT EFE
Gambar 2.1 Matriks Internal-Eksternal (I-E)
2.3.3
Analisis SWOT Dalam menggambarkan alternative strategi, dapat dilakukan dengan alat
bantu
yang
dikenal
dengan
matrik
SWOT
(S=Strengths,
kekuatan),
(W=Weaknesses, kelemahan), (O=Oportunities, peluang), dan (T=Threats,
23
ancaman) yang didasarkan pada situasi lingkungan internal dan eksternal. Rangkuti (2002), menyatakan bahwa perumusan strategi yang didasarkan pada logika dengan mengidentifikasi faktor-faktor secara sistematis yang dapat memaksimalkan kekuatan yang ada dan mengoptimalkan peluang yang tersedia. Akan tetapi dilain pihak, pada saat bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Matrik ini mampu menghasilkan empat set kemungkinan strategi seperti yang dipaparkan di bawah sebagai berikut: 1) Strategi SO (Strengths-Opportunities), menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang yang ada. 2) Strategi ST (Strengths-Threats), menggunakan kekuatan untuk menghindari dan mengatasi ancaman. 3) Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), menggunakan peluang yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan. 4) Strategi WT (Weaknesses-Threats), berupa meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
2.3.4
Analisis Quantitatives Strategics Planing Matrix (QSPM) Untuk menentukan prioritas dari beberapa faktor atau alternative strategi,
dilakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan QSPM. QSPM ini merupakan metode yang biasa digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan dengan banyak faktor dan masalah-masalah yang kompleks serta tidak terstruktur. Metode ini sering digunakan pada ilmu ekonomi, social dan
24
manajemen. Modelnya sangat sederhana dan tidak banyak menggunakan asumsi dan sangat tepat untuk menyelesaikan permasalahan bersifat strategis dan makro. Metode QSPM merupakan teori umum pengukuran untuk menemukan skala rasio dan perbandingan pasangan yang diskrit dan kontinyu. Perbandingan tersebut dapat diambil dari ukuran aktual skala dasar yang menggambarkan kekuatan perasaan dan prefensi relative. Mulyono (1996), menyebutkan bahwa untuk menghindari kesalahan dan kesulitan membuat ekuivalensi antar pengaruh, diperlakukan skala yang luas yang disebut prioritas. Skala prioritas merupakan suatu ukuran abstrak yang berlaku untuk semua skala. Penentuan prioritas inilah yang akan dilakukan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
2.4
Koperasi Tani Sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian,
bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”. Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan usaha. Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan kondisi organisasi dan kepentingan anggotanya. Berdasar kondisi dan kepentingan inilah muncul jenis-jenis koperasi, termasuk koperasi tani yang anggotanya adalah petani.
25
Koperasi Tani Mertanadi sebagai lembaga pemasaran untuk produk anggotanya dapat dilihat secara nyata dengan melaksanakan pemasaran dengan melayani permintaan hotel-hotel berbintang dan restoran yang berada di wilayah Kuta dan Nusa Dua di Kabupaten Badung termasuk supermarket di wilayah Jakarta. Namun masih banyak permintaan yang belum mampu dipenuhi karena masih kurangnya produktivitas asparagus dan sayuran lainnya, seperti tersaji pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Distribusi Data Market Asparagus Tahun 2013 Supermarket Carrefour Hardy,s Tiara Dewata Pepito Group Papaya Bintang Ubud Sogo jakarta
Supplier Daun Hijau Dewi (jakarta) Carl (singapore) Hendra Surabaya
Sumber : Koperasi Tani Mertanadi
Restoran/hotel Bale Udang Depot Hengky Puri Bali Indah Formosa Hongkong Garden Bali hyatt Legian hotel Kudeta restoran