BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1
Kajian Teori
2.1.1 Pembelajaran Matematika Vygotsy berpendapat bahwa pengetahuan sangat melekat di dalam tindakan dan interaksi dengan lingkungan (budaya). Belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. Vygotsysangat percaya bahwa seorang dapat belajar dengan orang lain baik yang seumur maupun yang lebih tua dan memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Belajar adalahsesuatu yang dikonstrusikan secara sosial. ( Muijs dan Reynolds, 2008:27 ) Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi opitmal antara guru dan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik yang lain ( Suyitno, 2004:1). Agar tujuan pengajaran dapat tercapai guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemiikian rupa sehingga antara komponen yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi secara harmonis (Suhito,2000:12). Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah pembelajaran yang menggunakan berbagai macam strategi dan metode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi, peserta didik dan konteks pembelajaran ( Depdiknas, 3003:1). Dari beberapa pendapat baik menurut Miijs dan Raynolds, Suhito, dan Depdiknas dapat ditarik kesimpulan: belajar bagi anak dapat dilakukan orang lain. Dalam pembelajaran formal guru menggunakan berbagai strategi dan metode pembelajaran secara dinamis dan flesibel sesuai materi maupun konteks pembelajaran.
5
6
2.1.2 Pendekatan Inkuiri Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki keinginan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Keingintahuan tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan,pendegaran,pengecapan dan indera-indera lainnya. Selanjutnya, keingintahuan manusia secara teru-menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna bilamana didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan (sanjaya, 2008). Selanjutnya Sanjaya (2008) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama pembelajaran inkuiri. Pertama, pendekatan inkuiri menekankan kepada aktifitas pesertadidiksecara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan pesertadidik sebagai peran belajar. Pada proses pembelajaran, pesertadidiktidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, akan tetapi berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi
pelajaran
itu
sendiri.
Kedua,
seluruh
aktivitas
yang
dilakukan
pesertadidikdiarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri
(self
confidece) Artinya dalam pendekatan inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar pesertadidik. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan pesertadidik, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri pesertadidik tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan kemampuan yang dimiliknya. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa pembelajaran melalui inkuiri adalah model pembelajaran yang memiliki tahap-tahap dalam proses pembelajarannya, adapun tahaptahapan tersebut sebagai berikut:
7
1.
Orientasi, pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan guru dalam tahap orientasi ini adalah:
a. Menyampaika dan menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapakan b. dapat dicapai oleh pesertadidik. c. Menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh pesertadidik untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan tahap-tahap inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan. d. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar pesertadidik. e. Merumuskan masalah, pada tahap ini pesertadidikdihadapkan pada suatu permasalahan. Permasalahan yang disajikan adalah permasalahan yang menantang pesertadidik dan tentu saja ada jawabannya, pesertadidikdidorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut sisw a akan memperoleh pengalaman yang sangat berharaga sebagai upaya mengembang mental melalui proses berpikir. f.
Merumuskan dugaan (konjektur)
g. Dugaan (konjektur) adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, konjektur perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (memperkirakan) pada setiap anak adalah dengan mengajukan sebagai pertanyaan yang dapat mendorong pesertadidik untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. h. Mengumpulkan data, merupakan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
dugaan
(konjektur)
yang
diajukan.
Dalam
pembelajaran
inkuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. i.
Menguji dugaan (konjektur), pada tahap ini pesertadidik diharapkan dapat informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji konjektur juga berarti
8
mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat diperoleh berdasarkan hasil pengujian konjektur. Alasanya rasional penggunaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah bahwa pesertadidik akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai matematika dan akan lebih tertarik terhadap matematika jika mereka dilibatkan seacar aktif dalam “melakukan” penyelidikan. Investegasi yang dilakukan oleh pesertadidik merupakan tulang punggung pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. investegasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep matematika dan meningkatkan ketrampilan proses berpikir ilmiah pesertadidik. Sehingga diyakini bahwa pembelajaran konsep merupakn hasil dari berpikir ilmiah tersebut. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri yang mensyaratkan keterlibatan aktif pesertadidikdiharapakan dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikapanak terhadap pelajaran matematika, khususnya kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis pesertadidik. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berupa menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri pesertadidik, sehingga dalam proses pembelajaran ini pesertadidik lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. pesertadidik benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih yang perlu disamapaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh pesertadidik. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi pesertadidik dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru Masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan pesertadidikdalam pemecahan masalah harus dikurangi. Langkah-langkah pendekatan inquiri yang dilakukan dalam penelitian pada peserta didik kelas V SDN 2 Cingkrong adalah: 1.) Kegiatan Awal a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.
9
b. Memberi motivasi c. Melakukan apersepsi d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan e. Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok 2.) Kegiatan Inti a. Merumuskan masalah/tugas yang akan dilakukan. b. Memberikan tugas kelompok untuk menemukan jawaban pada lembar tugas c. Melakukan observasi. d. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. e. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan hasil Kerja Kelompok. f.
Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.
g. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain. 3.) Kegiatan Akhir a. Memberikan penguatan terhadap materi b. Melakukan evaluasi 2.1.3 Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat a. Pengoperasian tanda positif dan negatif (+) (+)=+ contoh 750+(+56)=750+56 (+) (-)=- contoh 750+(-56)=750-56 (-) (-)=-
contoh -750-(-56)=-750+56
(-) (+)=- contoh -750+(+56)=-750+56 b.
Menentukan tanda pada hasil pada penjumlahan dan pengurangan Dilihat bilangan yang besar,apabila yang besar bertanda positif (+) maka hasilnya positif apabila angka yang besar bertanda negatif (-) maka hasilnya negatif (- ). Contoh -45+78=..( hasilnya positif,karena yang besar yaitu 78 danbertanda positif (+).
c. Menentukan apakah angkanya dikurangi atau ditambah.
10
Dibuat penjumlahan atau pengurangan bersusun pendek,angka yang besar diletakkan diatas angkayang kecil diletakkan dibawahnya kemudian masingmasing angkan dilihat tandanya kemudian dikalikan apabila tandanya positif maka kedua bilangan itu ditambah apabila hasilnya negatif maka kedua bilangan itu dikurangi. Contoh -987+656=... -987 +656 ---------- -331 d.
Menentukan mana yang harus dikerjakan dahulu.
Untuk perkalian dan pembagian kedudukannya sederajat harus dikerjakan lebih dulu yang di depan,setelah itu penjumlahan dan pengurangan. Untuk penjumlahan dan pengurangan juga sederajat mana yang di depan dikerjakan dahulu. Bila penjumlahan dan pengurangan ada di dalam tanda kurung harus dikerjakan dahulu. 2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan . Banyak penelitian yang dilakukan dalam rangka penelitian kualitas pembelajaran dengan menggunakan pendatan inquiri, akan tetapi berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan ini, diantaranya adalah: Menurut Asih Setiyaning Hastuti ( 2003 : XI ) peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan inquiri pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 2 Nyilir Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal, hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan pengajaran berbasis inkuiri mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar Peserta Didik untuk mempelajari pelajaran IPA yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban Peserta Didik yang menyatakan bahwa Peserta Didik tertarik dan berminat dengan pengajaran berbasis inkuiri sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. Pembelajaran dengan pengajaran berbasis inkuiri memiliki dampak positif dalam
11
meningkatkan prestasi belajar Peserta Didik yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar Peserta Didik dalam setiap siklus. 2.3 Kerangka Pikir Dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar diharapkan ada peningkatan mutu,matematika yang sulit agar menjadi mudah dipahami dan diterima oleh peserta didik.Oleh karena itu diperlukan suatu penyelenggaraan proses pembelajaran yang dapat membantu menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik. Salah satu cara adalah dengan pendekatan inquiri mempunyai kelebihan antara lain : menarik perhatian peserta didik untuuk melakukan kegiatan, dan akhirnya pemahaman peserta didik tentang penyelesaian dalam menyelesaikan soal. Dan dengan pendekatan inquiri dibentuk atas dasar discoveri (penemuan) adalah proses mental dimana peserta didik mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental misalnya; mengamati, menjelaskan, mengelompokkan membuat kesimpulan dan sebagainya. Oleh karena itu dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematik
12
Gambar. 2.1 Skema Kerangka Pikir Kondisi awal
Guru menggunakan
Peserta didik mengalami
pembelajaran konvensional
kesulitan dalam menerima pelajaran diduga hasil belajar peserta didik rendah
Tindakan
Guru menggunakan
Siklus 1
Pendekatan inkuiri
Menggunakan pendekatan Imkuiri hasil belajar peserta Meningkat. Siklus 2 Menggunakan pendekatan inkuiri hassil belajar peserta didik memuaskan
Kondisi akhir
Diduga hasil belajar matematika kelas V SDN 2 Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan meningkat
2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian dari kerangka teoritis diatas maka dapat diturunkan hipotesis tindakan sebagai berikut: “ pembelajaran dengan pendekatan inquiri dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SDN 2 Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2012/2013”.