BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II membahas mengenai teori-teori yang mendasari pembuatan penelitian ini. Teori-teori tersebut berupa teori-teori penunjang dalam membuat penelitian ini dan beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini.
2.1
State of the Art Penelitian-penelitian penunjang untuk penelitian ini diambil dari jurnal
dan penelitian terdahulu. Penelitian-penelitian tersebut memiliki keterkaitan dengan pembuatan penelitian ini, dan beberapa metode ataupun proses kerja dari penelitian-penelitian terdahulu diterapkan ke dalam penelitian ini. Penelitian yang berjudul Augmented Reality Sistem Periodik Unsur Kimia sebagai Media Pembelajaran bagi Siswa Tingkat SMA Berbasis Android Mobile, membahas mengenai aplikasi Android sebagai media pembelajaran (Hafidha, Primanda Nikko Wahyu 2014). Aplikasi tersebut menggunakan model watefall. Aplikasi tersebut berisi Tabel Periodik Unsur, materi Tabel Periodik Unsur menggunakan teknologi Augmented Reality yang difokuskan pada Golongan A, dan latihan-latihan soal. Teknologi Augmented Reality yang digunakan pada aplikasi tersebut menggunakan marker hitam putih untuk menampilkan informasi dari unsur-unsur seperti gambar 2D konfigurasi elektron, ringkasan dari unsur dan nama unsur. Tabel Periodik Unsur pada aplikasi tersebut hanya memuat informasi singkat dari setiap unsur dan tidak ditampilkan dengan menggunakan teknologi Augmented Reality. Penelitian yang berjudul Aplikasi Periodik Unsur Kimia Berbasis Mobile membahas mengenai penerapan pembelajaran Tabel Periodik Unsur berbasis mobile (Santoso, Amat 2012). Aplikasi tersebut berjalan pada telepon seluler. Aplikasi tersebut berisi Tabel Periodik Unsur, penguraian senyawa yang disajikan dalam bentuk permainan, dan perhitungan masa molekul relatif. Halaman yang memuat
Tabel
Periodik
Unsur
pada 7
aplikasi
tersebut
hanya
8
memuat nama unsur, periode unsur, golongan unsur, dan massa atom dari unsur. Halaman penguraian senyawa disajikan dalam bentuk permainan puzzle. Halaman perhitungan massa molekul relatif disajikan dalam bentuk konversi yang menerima input berupa unsur-unsur dari suatu senyawa. Penelitian yang berjudul Pemodelan 3D Menggunakan Augmented Reality (Studi Kasus : Pemodelan Ikatan Kimia), membahas mengenai pembelajaran ikatan senyawa kovalen yang difokuskan pada senyawa CsCl, NaF, NH3, CO2 dan N2 (Falahah & Mulyani, Rini 2013). Aplikasi tersebut menggunakan teknologi Augmented Reality berbasis marker hitam putih. Hasil akhir dari aplikasi tersebut adalah menampilkan model senyawa ikatan kovalen yang telah ditentukan dalam bentuk Animasi 3D. Animasi yang ditampilkan bersifat statis, sehingga animasi yang berada di dalam aplikasi tidak bisa diganti dengan animasi lainnya. Penelitian yang berjudul Pengembangan Aplikasi Sistem Periodik Unsur Kimia
pada
Ponsel
Menggunakan
J2ME,
membahas
mengenai
media
pembelajaran Tabel Periodik Unsur berbasis mobile platform J2ME (Muslimun Sinaga, Kiki Rizky 2010). Aplikasi tersebut berisi daftar unsur yang menyerupai Tabel Periodik Unsur. Daftar unsur tersebut memuat informasi dari setiap unsur. Informasi tersebut seperti nama unsur, lambang unsur, massa unsur, nomor atom, kategori unsur, golongan unsur dan periode unsur. Informasi dari setiap unsur diberikan dalam bentuk teks yang muncul ketika terpilihnya unsur dari daftar unsur pada aplikasi tersebut. Penelitian yang berjudul Multi Marker Augmented Reality untuk Aplikasi Magic Book membahas mengenai pemanfaatan teknologi Augmented Reality untuk pembelajaran pengenalan huruf, angka, hewan dan buah-buahan (Afissunani, Akhmad, Saleh, Akuwan, & Assidiqi, M. Hasbi 2012). Aplikasi ini mengolah sebuah marker terlebih dahulu sebelum dilakukan proses pembacaan marker. Aplikasi ini mendapatkan input berupa gambar yang dinyatakan sebagai marker. Gambar tersebut diproses menjadi citra grayscale. Citra grayscale tersebut diproses untuk menghasilkan citra hitam putih melalui proses thresholding. Hasil dari proses thresholding tersebut dilakukan proses pattern
9
normalization yang digunakan untuk memposisikan suatu marker agar memiliki sudut 90o. Citra hasil proses tersebut dilakukan proses template matching untuk mengenali marker dan menampilkan Model 3D sesuai marker yang terdeteksi.
2.2
Augmented Reality Augmented Reality merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk
menampilkan informasi tambahan ke dalam suatu objek dengan menggunakan suatu penanda. Augmented Reality juga dapat dikatakan sebagai kombinasi antara 75% dunia nyata dan 25% dunia virtual (Agrawal, Mayur et al 2015). Teknologi Augmented Reality menampilkan informasi berdasarkan penanda (Kim, Young-geun, & Kim, Wong-jung 2014). Penanda yang digunakan dalam teknologi Augmented Reality dapat berupa marker atau markerless. Marker merupakan suatu penanda hitam putih yang berisi informasi tambahan, sedangkan markerless merupakan suatu penanda yang memiliki warna selain hitam putih atau penanda yang memiliki bentuk. Markerless memiliki beberapa contoh penanda seperti gambar, GPS, wajah, objek 3 dimensi, dan lain-lain. Pengembang aplikasi Augmented Reality lebih memilih menggunakan penanda Markerless, karena penggunaan marker berupa gambar atau tulisan jauh lebih menarik, efisien dan praktis dibandingkan menggunakan marker hitam putih (Rizki, Yoze 2012). Augmented Reality atau realitas tertambah memberikan keuntungan untuk mendapatkan informasi tambahan terhadap suatu objek (D Tambunan, Toufan, & Nugroho, Heru 2014). Keuntungan tersebut dapat dilihat dari suatu objek Tabel Periodik Unsur yang tidak memiliki informasi mengenai konfigurasi elektron modern dari setiap unsur. Teknologi Augmented Reality membuat Tabel Periodik Unsur dapat ditambahkan informasi mengenai konfigurasi elektron. Penelitian ini menggunakan teknologi Augmented Reality Markerless. Teknologi Augmented Reality dalam penelitian ini digunakan untuk menampilkan informasi-informasi setiap unsur pada Tabel Periodik Unsur dan konfigurasi elektron modern dari setiap unsur. Informasi yang ditampilkan dalam bentuk video animasi. Gambar 2.1 menunjukkan tampilkan informasi tambahan pada unsur Hidrogen.
10
Gambar 2.1 Konfigurasi Elektron Hidrogen
Gambar 2.1 menunjukkan tampilan informasi tambahan dengan menggunakan teknologi Augmented Reality. Informasi yang ditampilkan berupa video animasi. Gambar 2.1 menunjukkan informasi tambahan ditampilkan menggunakan penanda berupa unsur pada Tabel Periodik Unsur.
2.3
Vuforia Vuforia merupakan library yang digunakan untuk membangun aplikasi
Augmented Reality. Vuforia memberikan kemudahan dalam membangun aplikasi yang memiliki fungsionalitas computer vision. Vuforia tersedia untuk komersial dan gratis. Vuforia memiliki banyak fitur yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun aplikasi Augmented Reality. Fitur yang disediakan Vuforia berfokus pada bagaimana suatu penanda dapat dikenali dan dipindai. Fitur-fitur yang disediakan oleh Vuforia adalah Image Target, Multi Target, Cylinder Target, Frame Marker, Text Recognition, dan Smart Terrain. Fitur-fitur tersebut tersedia untuk mendukung aplikasi Augmented Reality agar dapat melakukan tracking dengan banyak cara (Vuforia Developer Library n.d). Aplikasi Augmented Reality dengan menggunakan library Vuforia, dapat dikembangkan pada platform IOS dan Android. Library Vuforia tersedia dan dapat dikembangkan dengan menggunakan SDK Eclipse, Xcode, atau Unity
11
(Vuforia Developer Library n.d). Tahapan awal yang harus dilakukan sebelum membangun aplikasi Augmented Reality dengan menggunakan library Vuforia adalah membuat lisensi Vuforia yang bersifat gratis, membuat Target Manager, dan mengunggah Target. 2.3.1
Target Manager Target Manager adalah database Vuforia. Target Manager berisi
kumpulan Target berupa gambar yang menjadi marker dalam aplikasi Augmented Reality.
Gambar 2.2 Target Manager
Gambar 2.2 menunjukkan pembuatan Target Manager. Target Manager dibuat dengan nama PerodikAR. Pengembang dapat membuat banyak Target Manager sesuai kebutuhan aplikasinya. Tipe Target Manager menentukan lokasi penyimpanan marker. Tipe Device menunjukkan bahwa marker disimpan di dalam perangkat smartphone. Tipe Cloud menunjukkan bahwa marker disimpan di dalam Server Vuforia. Dalam penelitian ini, tipe penyimpanan yang digunakan adalah Tipe Cloud.
12
Gambar 2.3 Kunci Akses Target Manager
Gambar 2.3 menunjukkan kunci akses dari Target Manager. Kunci akses tersebut harus dimasukan ketika proses pengembangan aplikasi. Kunci akses tersebut merupakan kunci agar aplikasi yang dikembangkan dapat mengakses marker pada Server Vuforia.
2.3.2
Target atau Marker Target merupakan kumpulan gambar yang menjadi marker, yang berada
di dalam Target Manager. Gambar yang dapat diunggah ke dalam sebuah Target Manager mencapai 1 juta marker. Gambar yang diunggah harus memiliki ukuran dibawah 2 MB, dan berekstensi JPG atau PNG.
13
Gambar 2.4 Target dalam Vuforia
Gambar 2.4 menunjukkan proses pengunggahan gambar sebagai target ke dalam Target Manager. Gambar yang diunggah tersebut menggunakan Fitur Single Image Target.
Gambar 2.5 Kumpulan Target
Gambar 2.5 menunjukkan kumpulan target yang telah diunggah ke dalam Target Manager. Setiap Target memiliki fitur atau ciri yang ditambahkan secara otomatis oleh Server Vuforia. Semua Target di dalam Target Manager menjadi marker pada aplikasi Augmented Reality yang dikembangkan. Marker tersebut
14
dikenali berdasarkan fitur atau ciri yang telah ditambahkan secara otomatis oleh Server Vuforia.
Gambar 2.6 Fitur atau Ciri Target
Gambar 2.6 menunjukkan fitur atau ciri dari Target Hidrogen. Jumlah fitur atau ciri yang dapat ditambahkan oleh Server Vuforia menentukan keberhasilan aplikasi Augmented Reality dalam mengenali marker. Jumlah fitur tersebut dapat dilihat dari jumlah rating yang diberikan oleh Server Vuforia.
2.3.3
Metadata Metadata marker merupakan suatu informasi tambahan yang dibawa
oleh setiap marker pada Vuforia. Metadata dapat berisi suatu perintah untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini, metadata berisi URL yang menunjukkan lokasi penyimpanan video animasi.
Gambar 2.7 Metadata Marker
15
Gambar 2.7 menunjukkan metadata marker. Metadata diakses oleh aplikasi yang dikembangkan ketika proses pembacaan marker. Dalam penelitian ini, metadata yang digunakan berekstensi .txt.
2.4
Struktur Atom Struktur atom merupakan susunan partikel-partikel penyusun atom di
dalam atom. Partikel-partikel penyusun atom adalah proton, neutron, dan elektron. Proton merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan positif, sedangkan elektron merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif.
Gambar 2.8 Model Atom
Gambar 2.8 menunjukkan model atom suatu unsur. Awal abad ke-20 para ahli meyakini kebenaran bahwa model atom yang menggambarkan atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang berada diseputar inti atom (Ningsih, Sri Rahayu et al 2014). Inti atom terdiri atas proton dan neutron.
2.5
Nomor Atom dan Nomor Massa Karakteristik suatu atom dapat dilihat dari jumlah proton, elektron dan
neutron. Perbedaan karakteristik tersebut dapat dilihat dari nomor atom dan nomor massanya.
16
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Atom yang bersifat netral mengakibatkan jumlah proton dan elektronnya adalah sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa nomor atom menyatakan jumlah elektron atau jumlah proton dalam suatu atom unsur. Nomor massa (A) menunjukkan jumlah inti atom. Penyusun inti atom merupakan proton dan neutron, sehingga dapat disimpulkan bahwa nomor massa merupakan penjumlahan antara jumlah proton dan jumlah neutron pada atom.
2.6
Elektron dalam Atom Elektron dalam atom menempati kulit-kulit atom. Kedudukan elektron
pada kulit-kulit atom disebut konfigurasi elektron, sedangkan jumlah elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi. Konfigurasi elektron menggambarkan susunan elektron dalam atom. 2.6.1
Kulit Atom Kulit atom terdiri atas Kulit K,L,M,N,O,P dan Q. Penyebaran elektron
atau jumlah elekron maksimal pada setiap kulit atom secara matematis dirumuskan oleh Persamaan 2.1. (2.1) n = nomor kulit elektron. Persamaan 2.1 menunjukkan persamaan yang digunakan untuk menentukan jumlah elektron maksimal pada Kulit ke-n. Penyebaran elektron pada tiap-tiap kulit atom ditunjukkan oleh Tabel 2.1 Tabel 2.1 Penyebaran Elektron Nomor Kulit
Kulit Terluar
1 2 3 4 5 6 7
K L M N O P Q
Jumlah Elektron Maksimal elektron elektron elektron elektron elektron elektron elektron
17
Tabel 2.1 menunjukkan penyebaran elektron di tiap-tiap kulit atom. Tabel tersebut memberikan kesimpulan bahwa semakin banyak jumlah elektron pada suatu atom unsur, maka semakin banyak pula kulit atom yang dimiliki oleh atom unsur tersebut.
2.6.2
Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron merupakan penyebaran elektron pada kulit atom.
Pengisian elektron pada kulit atom mempunyai aturan-aturan tertentu. Aturanaturan tersebut adalah 1)
Jumlah elektron maksimal elektron pada suatu kulit memenuhi
.
2)
Jumlah elektron maksimal pada kulit terluar adalah 8.
3)
Pada keadaan normal, pengisian elektron dimulai dari kulit bagian dalam (Kulit K). Atom unsur dengan nomor atom 1 sampai 18, kulit bagian luar diisi setelah kulit bagian dalam terisi penuh, sedangkan atom unsur dengan nomor atom lebih dari 18, kulit bagian luar mulai terisi elektron walaupun kulit sebelumnya belum penuh terisi.
2.7
Unsur Kimia Unsur kimia yang disajikan di dalam Aplikasi PeriodikAR merupakan
unsur kimia yang hanya berada dalam Golongan A. Setiap golongan memiliki jenis-jenis unsur. Unsur digolongkan berdasarkan tingkat oksidasi dari masingmasing unsur. 2.7.1
Golongan I A Golongan I A merupakan golongan unsur yang termasuk dalam
Golongan Alkali Tanah (Hermawan, Sutarjawinata, Paris, & Al, Heru Pratomo 2009). Golongan Alkali Tanah merupakan golongan yang memiliki unsur dengan nilai titik didih, titik leleh, dan massa jenis yang rendah. Unsur yang termasuk Golongan Alkali Tanah adalah Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Sesium, dan Fransium.
18
2.7.1.1 Hidrogen Hidrogen merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan I A. Unsur Hidrogen merupakan unsur yang tidak termasuk Golongan Alkali Tanah. Tabel 2.2 Hidrogen
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Hidrogen 1 1.00797 1 -252.7 °C -259.2 °C 0.071 gram/meter H 1s1 0
Tabel 2.2 menunjukkan informasi dari Unsur Hidrogen. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
2.7.1.2 Litium Litium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan I A. Informasi mengenai Unsur Litium ditunjukkan oleh Tabel 2.3. Tabel 2.3 Litium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Litium 3 8.939 1 1330 °C 180.5 °C 0.53 gram/meter Li 1s2 2s1 4
Tabel 2.3 menunjukkan informasi dari Unsur Litium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
19
2.7.1.3 Natrium Natirum merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan I A. Informasi mengenai Unsur Natrium ditunjukkan oleh Tabel 2.4. Tabel 2.4 Natrium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Natrium 11 22.9898 1 892 °C 97.8 °C 0.97 gram/meter Na [Ne] 3s1 12
Tabel 2.4 menunjukkan informasi dari Unsur Litium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ne] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ne dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Natrium.
2.7.1.4 Kalium Kalium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan I A. Informasi mengenai Unsur Kalium ditunjukkan oleh Tabel 2.5. Tabel 2.5 Kalium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Kalium 19 39.102 1 760 °C 97.8 °C 0.97 gram/meter K [Ar] 4s1 20
20
Tabel 2.5 menunjukkan informasi dari Unsur Kalium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ar] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ar dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Kalium.
2.7.1.5 Rubidium Rubidium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan I A. Informasi mengenai Unsur Rubidium ditunjukkan oleh Tabel 2.6. Tabel 2.6 Rubidium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Rubidium 37 85.47 1 688 °C 38.9 °C 1.53 gram/meter Rb [Kr] 5s1 49
Tabel 2.6 menunjukkan informasi dari Unsur Rubidium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Kr] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Kr dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Rubidium.
2.7.1.6 Sesium Sesium merupakan unsur cair yang berada dalam Golongan I A. Informasi mengenai Unsur Sesium ditunjukkan oleh Tabel 2.7. Tabel 2.7 Sesium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih
Nilai Sesium 55 132.905 1 690 °C
21
Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
28.7 °C 1.90 gram/meter Cs [Xe] 6s1 78
Tabel 2.7 menunjukkan informasi dari Unsur Sesium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Xe] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Xe dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Sesium.
2.7.1.7 Fransium Fransium merupakan unsur cair yang berada dalam Golongan I A. Informasi mengenai Unsur Fransium ditunjukkan oleh Tabel 2.8. Tabel 2.8 Fransium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Fransium 87 1 27 °C Cs [Rn] 7s1 -
Tabel 2.8 menunjukkan informasi dari Unsur Fransium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Rn] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Rn dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Fransium.
2.7.2
Golongan II A Golongan II A merupakan golongan unsur yang termasuk dalam
Golongan Logam Alkali (Hermawan, Sutarjawinata, Paris, & Al, Heru Pratomo 2009). Golongan Logam Alkali merupakan golongan yang memiliki unsur dengan
22
nilai titik didih, titik leleh, dan massa jenis yang rendah. Unsur yang termasuk Golongan Logam Alkali adalah Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium. 2.7.2.1 Berilium Berilium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan II A. Informasi mengenai Unsur Berilium ditunjukkan oleh Tabel 2.9. Tabel 2.9 Berilium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Berilium 4 9.0122 2 2770 °C 1277 °C 1.85 gram/meter Be 1s2 2s2 5
Tabel 2.9 menunjukkan informasi dari Unsur Berilium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
2.7.2.2 Magnesium Magnesium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan II A. Informasi mengenai Unsur Magnesium ditunjukkan oleh Tabel 2.10. Tabel 2.10 Magnesium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Magnesium 12 24.312 2 1107 °C 650 °C 1.74 gram/meter Mg [Ne] 3s2 12
23
Tabel 2.10 menunjukkan informasi dari Unsur Magnesium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ne] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ne dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Magnesium.
2.7.2.3 Kalsium Kalsium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan II A. Informasi mengenai Unsur Kalsium ditunjukkan oleh Tabel 2.11. Tabel 2.11 Kalsium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Kalsium 20 40.08 2 1440 °C 838 °C 1.55 gram/meter Ca [Ar] 4s2 20
Tabel 2.11 menunjukkan informasi dari Unsur Kalsium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ar] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ar dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Kalsium.
2.7.2.4 Stronsium Stronsium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan II A. Informasi mengenai Unsur Stronsium ditunjukkan oleh Tabel 2.12. Tabel 2.12 Stronsium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih
Nilai Stronsium 38 87.62 2 1380 °C
24
Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
768 °C 2.6 gram/meter Sr [Kr] 5s2 50
Tabel 2.12 menunjukkan informasi dari Unsur Stronsium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Kr] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Kr dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Stronsium.
2.7.2.5 Barium Barium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan II A. Informasi mengenai Unsur Barium ditunjukkan oleh Tabel 2.13. Tabel 2.13 Barium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Barium 56 137.34 2 1640 °C 714 °C 3.5 gram/meter Ba [Xe] 6s2 81
Tabel 2.13 menunjukkan informasi dari Unsur Barium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Xe] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Xe dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Barium.
2.7.2.6 Radium Radium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan II A. Informasi mengenai Unsur Radium ditunjukkan oleh Tabel 2.14.
25
Tabel 2.14 Radium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Radium 88 2 700 °C 5.0 gram/meter Ra [Rn] 7s2 -
Tabel 2.14 menunjukkan informasi dari Unsur Radium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Rn] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Rn dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Radium.
2.7.3
Golongan III A Golongan III A merupakan golongan unsur yang termasuk dalam
Golongan Boron (Hermawan, Sutarjawinata, Paris, & Al, Heru Pratomo 2009). Unsur yang termasuk Golongan Boron adalah Boron, Aluminium, Galium, Indium, dan Talium. 2.7.3.1 Boron Boron merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan III A. Informasi mengenai Unsur Boron ditunjukkan oleh Tabel 2.15. Tabel 2.15 Boron
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Boron 5 10.811 3 2030 °C 2,34 gram/meter B 1s22s22p1 6
26
Tabel 2.15 menunjukkan informasi dari Unsur Boron. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
2.7.3.2 Aluminium Aluminium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan III A. Informasi mengenai Unsur Aluminium ditunjukkan oleh Tabel 2.16. Tabel 2.16 Aluminium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Aluminium 13 26.9815 3 2450 °C 660 °C 2,7 gram/meter Al [Ne] 3s23p1 14
Tabel 2.16 menunjukkan informasi dari Unsur Aluminium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ne] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ne dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Aluminium.
2.7.3.3 Galium Galium merupakan unsur cair yang berada dalam Golongan III A. Informasi mengenai Unsur Galium ditunjukkan oleh Tabel 2.17. Tabel 2.17 Galium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur
Nilai Galium 31 69.72 3 2237 °C 29.8 °C 5.91 gram/meter Ga
27
Struktur Elektron Jumlah Neutron
[Ar] 3d104s24p1 39
Tabel 2.17 menunjukkan informasi dari Unsur Galium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ar] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ar dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Galium.
2.7.3.4 Indium Indium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan III A. Informasi mengenai Unsur Indium ditunjukkan oleh Tabel 2.18. Tabel 2.18 Indium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Indium 49 114.82 3 2000 °C 156.2 °C 7.31 gram/meter In [Kr] 4d105s25p1 66
Tabel 2.18 menunjukkan informasi dari Unsur Indium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Kr] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Kr dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Indium.
2.7.3.5 Talium Talium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan III A. Informasi mengenai Unsur Talium ditunjukkan oleh Tabel 2.19. Tabel 2.19 Talium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom
Nilai Talium 81
28
Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
204.37 3 1457 °C 303 °C 11.85 gram/meter Ti [Xe] 4f145d106s26p1 123
Tabel 2.19 menunjukkan informasi dari Unsur Talium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Xe] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Xe dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Talium.
2.7.4
Golongan IV A Golongan IV A merupakan golongan unsur yang termasuk dalam
Golongan Karbon (Hermawan, Sutarjawinata, Paris, & Al, Heru Pratomo 2009). Unsur yang termasuk Golongan Karbon adalah Karbon, Silikon, Germanium, Timah, dan Timbal. 2.7.4.1 Karbon Karbon merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan IV A. Informasi mengenai Unsur Karbon ditunjukkan oleh Tabel 2.20. Tabel 2.20 Karbon
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Karbon 6 12.01115 4 4830 °C 3727 °C 2.26 gram/meter C 1s22s22p2 6
Tabel 2.20 menunjukkan informasi dari Unsur Karbon. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
29
2.7.4.2 Silikon Silikon merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan IV A. Informasi mengenai Unsur Silikon ditunjukkan oleh Tabel 2.21. Tabel 2.21 Silikon
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Silikon 14 28.085 4 Si [Ne]3s23p2 14
Tabel 2.21 menunjukkan informasi dari Unsur Silikon. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ne] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ne dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Silikon.
2.7.4.3 Germanium Germanium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan IV A. Informasi mengenai Unsur Germanium ditunjukkan oleh Tabel 2.22. Tabel 2.22 Germanium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Germanium 32 72.59 4 2830 °C 937.4 °C 5.32 gram/meter Ge [Ar] 3d104s24p2 41
30
Tabel 2.22 menunjukkan informasi dari Unsur Germanium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ar] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ar dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Germanium.
2.7.4.4 Timah Timah merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan IV A. Informasi mengenai Unsur Timah ditunjukkan oleh Tabel 2.23. Tabel 2.23 Timah
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Timah 50 118.69 4 2270 °C 231.9 °C 7.30 gram/meter Sn [Kr] 4d105s25p2 69
Tabel 2.23 menunjukkan informasi dari Unsur Timah. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Kr] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Kr dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Timah.
2.7.4.5 Timbal Timbal merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan IV A. Informasi mengenai Unsur Timbal ditunjukkan oleh Tabel 2.24. Tabel 2.24 Timbal
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih
Nilai Timbal 82 207.19 4 1725 °C
31
Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
327.4 °C 11.4 gram/meter Pb [Xe] 4f145d106s26p2 125
Tabel 2.24 menunjukkan informasi dari Unsur Timbal. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Xe] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Xe dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Timbal.
2.7.5
Golongan V A Golongan V A merupakan golongan unsur yang termasuk dalam
Golongan Nitrogen (Hermawan, Sutarjawinata, Paris, & Al, Heru Pratomo 2009). Unsur yang termasuk Golongan Nitrogen adalah Nitrogen, Fosfor, Arsen, Antimon, dan Bismut. 2.7.5.1 Nitrogen Nitrogen merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan V A. Informasi mengenai Unsur Nitrogen ditunjukkan oleh Tabel 2.25. Tabel 2.25 Nitrogen
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Nitrogen 7 14.0067 5 -195 °C -210 °C 0.81 gram/meter N 2 2 1s 2s 2p3 7
Tabel 2.25 menunjukkan informasi dari Unsur Nitrogen. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
32
2.7.5.2 Fosfor Fosfor merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan V A. Informasi mengenai Unsur Fosfor ditunjukkan oleh Tabel 2.26. Tabel 2.26 Fosfor
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Fosfor 15 30.9738 5 280 °C 44.2 °C 1.82 gram/meter P [Ne]3s23p3 16
Tabel 2.26 menunjukkan informasi dari Unsur Fosfor. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ne] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ne dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Fosfor.
2.7.5.3 Arsen Arsen merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan V A. Informasi mengenai Unsur Arsen ditunjukkan oleh Tabel 2.27. Tabel 2.27 Arsen
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Arsen 33 74.922 5 613 °C 817 °C 5.72 gram/meter As [Ar] 3d104s24p3 42
33
Tabel 2.27 menunjukkan informasi dari Unsur Arsen. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ar] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ar dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Arsen.
2.7.5.4 Antimon Antimon merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan V A. Informasi mengenai Unsur Antimon ditunjukkan oleh Tabel 2.28. Tabel 2.28 Antimon
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Antimon 51 121,75 5 662 °C 1380 °C 630.5 gram/meter Sb [Kr] 4d105s25p3 71
Tabel 2.28 menunjukkan informasi dari Unsur Antimon. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Kr] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Kr dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Antimon.
2.7.5.5 Bismut Bismut merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan V A. Informasi mengenai Unsur Bismut ditunjukkan oleh Tabel 2.29. Tabel 2.29 Bismut
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih
Nilai Bismut 83 207.19 5 1560 °C
34
Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
271,6 °C 9,8gram/meter Bi [Xe] 4f145d106s26p3 125
Tabel 2.29 menunjukkan informasi dari Unsur Bismut. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Xe] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Xe dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Bismut.
2.7.6
Golongan VI A Golongan VI A merupakan golongan unsur yang termasuk dalam
Golongan Kalogen (Hermawan, Sutarjawinata, Paris, & Al, Heru Pratomo 2009). Unsur yang termasuk Golongan Kalogen adalah Oksigen, Belerang, Selen, Telurium, dan Polonium. 2.7.6.1 Oksigen Oksigen merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VI A. Informasi mengenai Unsur Oksigen ditunjukkan oleh Tabel 2.30. Tabel 2.30 Oksigen
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Oksigen 8 15.9994 -2 -183 °C -218,8 °C 1.14 gram/meter O 2 2 1s 2s 2p4 8
Tabel 2.30 menunjukkan informasi dari Unsur Oksigen. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
35
2.7.6.2 Belerang Belerang merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan VI A. Informasi mengenai Unsur Belerang ditunjukkan oleh Tabel 2.31. Tabel 2.31 Belerang
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Belerang 16 32.064 6 444,6 °C 119 °C 2.07 gram/meter S [Ne]3s23p4 16
Tabel 2.31 menunjukkan informasi dari Unsur Belerang. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ne] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ne dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Belerang.
2.7.6.3 Selen Selen merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan VI A. Informasi mengenai Unsur Selen ditunjukkan oleh Tabel 2.32. Tabel 2.32 Selen
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Selen 34 28,96 6 685 °C 217 °C 4,79 gram/meter Se [Ar] 3d104s24p4 7
36
Tabel 2.32 menunjukkan informasi dari Unsur Selen. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ar] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ar dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Selen.
2.7.6.4 Telurium Telurium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan VI A. Informasi mengenai Unsur Telurium ditunjukkan oleh Tabel 2.33. Tabel 2.33 Telurium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Telurium 52 127,60 6 989 °C 449,5 °C 6,24 gram/meter Te [Kr] 4d105s25p4 76
Tabel 2.33 menunjukkan informasi dari Unsur Telurium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Kr] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Kr dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Telurium.
2.7.6.5 Polonium Polonium merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan VI A. Informasi mengenai Unsur Polonium ditunjukkan oleh Tabel 2.34. Tabel 2.34 Polonium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih
Nilai Polonium 84 210 6 -
37
Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
254 °C 9,2 gram/meter Po [Xe] 4f145d106s26p4 126
Tabel 2.34 menunjukkan informasi dari Unsur Polonium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Xe] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Xe dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Polonium.
2.7.7
Golongan VII A Golongan VII A merupakan golongan unsur yang termasuk dalam
Golongan Halogen (Hermawan, Sutarjawinata, Paris, & Al, Heru Pratomo 2009). Unsur yang termasuk Golongan Halogen adalah Flour, Khlor, Brom, Yod, dan Astatin. 2.7.7.1 Flour Flour merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VII A. Informasi mengenai Unsur Flour ditunjukkan oleh Tabel 2.35. Tabel 2.35 Flour
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Flour 9 18,9984 -1 -188,2 °C -219,6 °C 1.505 gram/meter F 2 2 1s 2s 2p5 10
Tabel 2.35 menunjukkan informasi dari Unsur Flour. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
38
2.7.7.2 Khlor Khlor merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VII A. Informasi mengenai Unsur Khlor ditunjukkan oleh Tabel 2.36. Tabel 2.36 Khlor
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Khlor 17 35,453 7 -34.7 °C -101 °C 1,56 gram/meter Cl [Ne]3s23p5 18
Tabel 2.36 menunjukkan informasi dari Unsur Khlor. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ne] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ne dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Khlor.
2.7.7.3 Brom Brom merupakan unsur cair yang berada dalam Golongan VII A. Informasi mengenai Unsur Brom ditunjukkan oleh Tabel 2.37. Tabel 2.37 Brom
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Brom 35 79,909 5 58 °C -7,2 °C 3,12 gram/meter Br [Ar] 3d104s24p5 40
39
Tabel 2.37 menunjukkan informasi dari Unsur Brom. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ar] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ar dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Brom.
2.7.7.4 Yod Yod merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan VII A. Informasi mengenai Unsur Yod ditunjukkan oleh Tabel 2.38. Tabel 2.38 Yod
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Yod 53 126,904 7 183 °C 113,7 °C 4,94 gram/meter I [Kr] 4d105s25p5 74
Tabel 2.38 menunjukkan informasi dari Unsur Yod. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Kr] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Kr dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Yod.
2.7.7.5 Astatin Astatin merupakan unsur padat yang berada dalam Golongan VII A. Informasi mengenai Unsur Astatin ditunjukkan oleh Tabel 2.39. Tabel 2.39 Astatin
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih
Nilai Astatin 85 210 7 -
40
Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
302 °C At [Xe] 4f145d106s26p5 125
Tabel 2.39 menunjukkan informasi dari Unsur Astatin. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Xe] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Xe dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Astatin.
2.7.8
Golongan VIII A Golongan VIII A merupakan golongan unsur yang termasuk dalam
Golongan Gas Mulia (Hermawan, Sutarjawinata, Paris, & Al, Heru Pratomo 2009). Unsur yang termasuk Golongan Gas Mulia adalah Helium, Neon, Argon, Kripton, Ksenon, dan Radon. 2.7.8.1 Helium Helium merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VIII A. Informasi mengenai Unsur Helium ditunjukkan oleh Tabel 2.40. Tabel 2.40 Helium
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Helium 2 4.0026 -268,9 °C -269,7 °C 0,126 gram/meter He 1s2 2
Tabel 2.40 menunjukkan informasi dari Unsur Helium. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
41
2.7.8.2 Neon Neon merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VIII A. Informasi mengenai Unsur Neon ditunjukkan oleh Tabel 2.41. Tabel 2.41 Neon
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Neon 10 20,183 -246 °C -248,6 °C 1,2 gram/meter Ne 2 2 1s 2s 2p6 10
Tabel 2.41 menunjukkan informasi dari Unsur Neon. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR.
2.7.8.3 Argon Argon merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VIII A. Informasi mengenai Unsur Argon ditunjukkan oleh Tabel 2.42. Tabel 2.42 Argon
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Argon 18 39,948 -158,8 °C -189,4 °C 1,4 gram/meter Ar [Ne] 3s23p6 22
Tabel 2.42 menunjukkan informasi dari Unsur Argon. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ne] pada nilai
42
dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ne dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Argon.
2.7.8.4 Kripton Kripton merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VIII A. Informasi mengenai Unsur Kripton ditunjukkan oleh Tabel 2.43. Tabel 2.43 Kripton
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Kripton 36 83,80 -152 °C -157,3 °C 2,6 gram/meter Kr [Ar] 3d104s24p6 48
Tabel 2.43 menunjukkan informasi dari Unsur Kripton. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Ar] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Ar dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Kripton.
2.7.8.5 Ksenon Ksenon merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VIII A. Informasi mengenai Unsur Ksenon ditunjukkan oleh Tabel 2.44. Tabel 2.44 Ksenon
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur
Nilai Ksenon 54 131,30 -108,0 °C -111,9 °C 3,06 gram/meter Xe
43
[Kr] 4d105s25p6 77
Struktur Elektron Jumlah Neutron
Tabel 2.44 menunjukkan informasi dari Unsur Ksenon. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Kr] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Kr dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Ksenon.
2.7.8.6 Radon Radon merupakan unsur gas yang berada dalam Golongan VIII A. Informasi mengenai Unsur Radon ditunjukkan oleh Tabel 2.45. Tabel 2.45 Radon
Atribut Nama Unsur Nomor Atom Massa Atom Tingkat Oksidasi Titik Didih Titik Leleh Massa Jenis Lambang Unsur Struktur Elektron Jumlah Neutron
Nilai Radon 86 222 -61,8 °C -71 °C Xe [Xe] 4f145d106s26p6 136
Tabel 2.45 menunjukkan informasi dari Unsur Radon. Informasi tersebut masuk ke dalam video animasi pada Aplikasi PeriodikAR. Arti [Xe] pada nilai dari atribut struktur elektron adalah struktur elektron pada Unsur Xe dimasukan secara substitusi ke dalam Unsur Radon.