BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah disebutkan pada bab sebelumnya diperlukan kajian pustaka yang meliputi buku teks, jurnal dan hasil penelitian lain yang telah ada. Kajian pustaka ini menampilkan penjelasan mengenai kata kunci penelitian dalam hal ini adalah pengertian teknologi informasi, konsep dasar sistem dan kinerja karyawan. Hasil kajian pustaka ini akan dijadikan dasar dalam menetapkan variabel penelitian.
1.
Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen utama organisasi
dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang, sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain (Harindja,2007). Manusia merupakan menjadi salah satu sumber keunggulan bersaing dan sumber keunggulan bersaing harus dapat di kelola dengan baik dalam suatu organisasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi menjadi suatu bidang ilmu manajemen khusus yang dikenal dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM) (Harindja, 2007), disamping manajemen sumber daya manusia
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sangatlah penting dan memiliki banyak tantangan dalam hal karakterististik yang berbeda beda dibandingkan dengan sumber daya yang lain. Manajemen sumber daya manusia diperlukan dalam konteks lingkungan yang kompleks dan terus berubah. Tiga komponen utama yang sangat penting dari konteks tersebut adalah kepentingan strategis manajemen sumber daya manusia dan lingkungan hukum dan sosial dari manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia merupakan program, aktivitas untuk mendapatkan mendapatkan sumber daya manusia, mengembangkan, memelihara dan mendayagunakannya, untuk mendukung organisasi mencapai tujuannya. Program yang berkaitan dengan usaha mendapatkan sumber daya manusia dilakukan dengan berbagai kegiatan spesifik seperti analisis jabatan, perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penyeleksian, penempatan dan berbagai topik yang berkaitan dengannya seperti pengertian, fungsi manajemen sumber daya manusia, dan tantangan–tantangan manajemen sumber daya manusia.
Setelah
sumber
daya
manusia
diperoleh,
perlu
dilakukan
pengembangan termasuk pengembangan sikap dan skill serta kemampuan yang dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, membantu karyawan mencapai tujuan kariernya dengan mengelola karier dan melakukan penilaian dalam rangka untuk memperbaiki kinerja karywan itu sendiri. a.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Studi tentang manajemen SDM pada umumnya menguraikan apa yang
dilakukan oleh bagian kepegawaian pada umumnya dari suatu organisasi. Dengan demikian, definisi yang bisa diberikan untuk manajemen personel 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
seolah merupakan rangkuman dari fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh bagian kepegawaian dari suatu organisasi mengkaji fungsi-fungsi manajemen. Menurut George R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksdu yang nyata. George R. Terry merumuskan fungsi-fungsi manajemennya sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) 1) Perencanaan (Planning) Penyusunan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk mencapai tujuan. 2) Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah mengahrmonisasikan kelompok orang yag berbeda mempertemukan macam-macam kepentingan dan memanfatkan seluruh kemampuan kesuatu arah tertentu. Dalam pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan pemaduan segala sumberdaya organisasi. Staffing sangat penting dalam pengorganisasian. Setelah menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu maka perlu juga mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut agar bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Pengarahan (Actuating) Mengarahkan anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Actuating adalah menggerakkan orangorang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tersebut, maka manajer mengambil
tindakan-tindakannya
kearah
itu,
seperti:
leadership,
komunikasi dan conseling. 4) Pengendalian (Controlling) Pengendalian adalah suatu kegaiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu. b.
Pengembangan dan Pelatihan Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang (umar, 2005). Untuk melaksanakan program pelatihan dan pengembangan, manajemen hendaknya melakukan analisis tentang kebutuhan, tujuan, sasaran, serta isi dan prinsip belajar terlebih dahulu agar pelaksanaan program pelatihan tidaklah siasia.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dilain pihak, pengembangan sumber daya manusia jangka panjang banyak memiliki manfaat, misalnya untuk mengurangi ketergantungan pada penarikan karyawan baru, memberikan kesempatan kepada karyawan lama, mengantisipasi keusangan karyawan dan perputaran tenaga kerja (turnover) 1) Alasan mengapa pelatihan dan pengembangan diperlukan yaitu a) Program orientasi belum cukup bagi penyelesaian tugas-tugas, meskipun program orientasi dilakukan secara lengkap. Orientasi saja tidak dapat membuat orang yang tidak bisa menjadi bisa, orientasi hanya bersifat pengenalan agar orang tersebut tidak kaget dengan pekerjaannya kelak. b) Adanya perubahan-perubahan dalam teknik penyelesaian tugas. c) Adanya jabatan-jabatan baru yang memerlukan keterampilan-keterampilan d) Ketermpilan pegawai kurang memadai untuk menyelesaikan tugas e) Penyegaran kembali 2) Manfaat program pelatihan dan pengembangan Manfaat yang dapat dirasakan oleh organisasi, individu, dan bagian kepegawaian.berikut adalah manfaat pelatihan dan pengembangan yang dikemukakan oleh M.J. Tessin, yaitu a)
Bagi organisasi yaitu memperbaiki pengetahuan jabatan dan keterampilan, memperbaiki moral kerja, mengenali tujuan organisasi, membuat citra terhadap organisasi lebih baik lagi, memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan, membantu pegawai untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b) Bagi individu yaitu membantu individu untuk dapat membuat keputusan dan pemecahan masalah secara lebih baik lagi, internalisasi dan operasionalisasi motivasi kerja, mempertinggi rasa percaya diri dan pengembangan diri, membantu untuk mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas-tugas baru. c)
Bagi bagian kepegawaian yaitu memperbaiki komunikasi anatar kelompok dengan individu, dimengerti kebijakan organisasi dan aturan-aturan, membangun rasa kedterdekatan dalam kelompok, menciptakan organisasi sebagai tempat yang baik untuk bekerja dan hidup di dalamnya.
3) Langkah-Langkah Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Mengingat pentingnya pelatihan dan pengembangan, maka seorang manajer sumber daya manusia harus dapat mengembangkan program pelatihan dan pengembangan yang efektif. Terdapat beberapa proses/ kegaitan yang harus dilakukan dalam upaya mengembangkan program pelatihan dan pengembangan yang efektif, yaitu: a)
Menganalisi kebutuhan pelatihan organisasi, yang sering disebut need analysis atau need assessment.
b) Menentukan sasaran dan materi program pelatihan c)
Menentukan metode pelatihan dan prinsip-prinsip belajar yang digunakan
d) Mengevaluasi program pelatihan
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Draint System Draint System adalah sistem administrasi yang meliputi pembelian barang
dan jasa serta laporan keuangan yang diciptakan oleh programmer PT Timas Suplindo untuk mendukung kinerja karyawan(Cendana, 2014). Fungsi informasi dilaksanakan melalui draint systemini khusus mengangani tentang perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan pengendalian semua siklus informasi di dalam mencapai tujuan sistem, yang digunakan untuk memberikan informasi kepada manajemen untuk membuat keputusan. a. Tujuan Draint System Karyawan bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi draint sistem, dan yang diharapkan mencapai tujuan organisasi yaitu untuk perencanaan, pengoprasian, dan sistem kontrol yang menghasilkan produktivitas tinggi dengan biaya yang serendah mungkin. Biasanya, tujuan nyata ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1) Penyerahan informasi terbaik untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat, pada biaya minimal dan keputusan dalam jumlah yang tepat sehingga dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan. 2) Menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau duplikasi perkerjaan. 3) Memastikan keamanan data 4) Pengotomatisasi tugas rutin yang menjadikan pekerjaan lebih cepat, lebih akurat, lebih ekonomis, dan lebih handal. 5) Membangun sistem pengoperasian yang lebih efisien
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6) Memberikan pelatihan yang memadai bagi karyawan dan pengawasan untuk menjamin kinerja yang lebih baik. Karena tujuan-tujuan tersebut berhubungan dengan semua tahapan dari sistem, ada banyak tahapan seperti penelitian yang meliputi dokumen manajemen seperti bentuk desain dan kontrol, catatan dan laporan pengontrolan, korespondensi penelitian, dan prosedur pengembangan dan analisis, arus kerja, pengukuran kerja, peralatan dan pemanfaatan karyawan, serta penjadwalan kerja dan evaluasi. Agar efektif, sebuah sistem harus menuju kepada kondisi kerja yang lebih baik dan lebih efisien melalui prestasi kerja yang terkonsentrasi, analisis pendekatan untuk pemecahan
masalah.
Seperti
melakukan
perbaikan
sistem
operasional,
menghilangkan kelemahan yang ditemukan di kantor. b. Model Dasar System Model adalah sesuatu yang digunakan untuk sebuah cara peningkatan di dalam perencanaan manajemen. Untuk mempelajari draint system, model sistem dasar digunakan untuk menggambarkan penjelasan umum suatu sistem (atau salah satu dari subsistemnya) yang lebih detail yang dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. 1) Input (masukan) Input adalah tahap pertama dari setiap sistem berupa data, tenaga kerja dan energi lain, bahan baku, peralatan, dan uang yang diterima sistem yang lain.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Proses Bahwa tahap dalam sistem yang mengubah masukan input menjadi bentuk yang
diinginkan
disebut
proses.Aktivitas
proses
informasi
adalah
pengelompokan, penyortiran, penyimpanan, pengambilan, dan penghitungan. 3) Output (Keluaran) Output adalah tujuan akhir dari sistem setelah input tersebut diubah dengan beberapa cara selama diproses. Data penjualan diubah (input) menjadi laporan penjualan (output) diselesaikan dengan prosedur pengolahan tertentu. 4) Umpan balik Umpan balik adalah kekuatan yang mengatur yang membandingkan output sistem dengan standar dari himpunan kinerja bagi system tersebut , 5) Kontrol Kontrol adalah tahap system yang menetapkan apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan di setiap tahapan lain dalam draint system. Di dalam perusahaan, perencanaan, prosedur, program, dan standar kinerja karyawan adalah contoh dari pengontrolan. c. Ilustrasi Model System Sebuah sistem penjualan masing-masing menjelaskan tahap pada model sistem. Sebagai input, pesanan penjualan yang datang ke perusahaan dikelompokkan dan disortir atau dipilih. Hasil dari proses kegiatan di atas muncul dalam dua bentuk keluaran yaitu laporan penjualan resmi dan neraca pembayaran.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1) Struktur System Sebuah struktur sistem berkembang di dalam organisasi yang menyediakan berbagai layanan system dalam perusahaan. Beberapa system hubungan yang paling penting dalam struktur dibahas dalam bagian ini. a) System – hubungan subsystem Setiap system ini berhubungan dengan system lainnya dan dalam arti bersandar pada yang lain agar mampu memenuhi keseluruhan system di dalam menjalankan misinya. Secara berkaitan, system dan subsystem mempunyai tujuan utama dalam perusahaan untuk memperoleh keuntungan. b) System Informasi Fungsi informasi didefinisikan sebagi pengoperasian system yang mengontrol
banyak
kegiatan
yang
membentuk
siklus
informasi
(pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pengambilan, dan pendistribusian informasi). Dalam system informasi manajemen, tidak semua kegiatan di informasikan oleh mesin secara otomatis, karena untuk system informasi ini dikendalikan oleh orang. Orang memainkan peran aktif dalam setiap langkah dalam pengambilan keputusan serta mengembangkan solusi untuk semua jenis masalah yang harus dipecahkan. c) Database Database adalah adalah arsip induk yang berisi pusat seluruh informasi perusahaan dalam pembentukan system utama di perusahaan. Database yang 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
cocok merupakan kumpulan keseluruhan informasi dari berbagai bidang seperti akuntansi, teknik pemasaran, sumber daya manusia, produksi, serta penelitian dan pengembangan di salah satu perpustakaan komputer yang besar.
3.
Pengertian Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah tata cara atau system yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Seiring dengan
perkembangan komputer dan peralatan komunikasi modern, pengertian teknologi informasi dapat diartikan sebagai pemanfaatam perangkat komputer sebagai alat untuk memproses, menyajikan, serta mengelola data dan informasi dengan berbasis pada peralatan komunikasi, dua komponen pokok dalam teknologi informasi adalah peralatan komputer dan peralatan komunikasi (Maryono dan Istiana, 2008) Teknologi informasi adalah data yang telah dikumpulkan oleh system terdahulu mungkin tidak sesuai dengan teknologi saat ini, system merupakan suatu hal yang penting karena memberikan data historis yang penting yang menjadi dasar dari proyeksi tren (McLeod, 2007). Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatknya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.Teknologi dalam perkembangan arus produksi, konsumsi dan distribusi informasi 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memegang peranan penting. Peranan teknologi dalam proses mengklasifikasi informasi terletak ketika hasil teknologi membantu mengubah pola komunikasi yang dibatasi oleh ruang dan waktu menjadi pola komunikasi informasi tanpa batas. Dengan demikian, pada dasarnya teknologi bersifat baik.Maka tidak mengherankan apabila terjadi perubahan dari media massa tradisionalmenjadi media massa baru. Teknologi mempunyai peranan penting dalam setiap perusahaan kemajuan system informasi dunia perusahaan ditopang dengan adanya teknologi. Dalam perusahaan
penerapan
teknologi
bertujuan
selain
untuk
memudahkan
operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk memudahkan pelayanan terhadap customers. Sejak teknologi informasi mampu mendukung terhadap system prosess transaksi keuangan model transaksi pun lebih mengedepankan pada model non face to face dan paperless document atau digital document.Infrastuktur Teknologi informasi terdiri dari fasilitas-fasilitas fisik, jasa-jasa dan manajemen yang mendukung seluruh sumberdaya komputerasi dalam suatu organisasi (Suyanto, 2005). Perusahaan yang beroperasi secara global disebut sebagai perusahaan multinasional. perusahaan ini menghadapi meningkatnya tantangan dari para pesaing global. Jika didefinisikan secara luas, para penantang global ini meliputi perusahaan–perusahaan kontraktor yang melaksanakan pekerjaan yang sama dengan yang dilaksanakan oleh perusahaan di negara asalnya. Perusahaan multinasional dapat mempergunakan pemrosesan informasi untuk mencapai koordinasi, yang akan menawarkan beberapa keunggulan nyata. 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Konsep Dasar System Secara sederhana system dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau varibel– v ariabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain. (Murdick dan Ross, 2006) mendefinisikan system sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Definisi system dalam kamus Webster’s Unbriged adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Sementara (McLeod, 2007) mendefinisikan system sebagai sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme control. System informasi manajemen merupakan system yang berfungsi meneruskan atau transfer data menjadi informasi. System penunjang keputusan merupakan system yang berfungsi mentransformasi data dan informasi menjadi alternatif keputusan dan prioritasnya.
5.
Kepuasan Kerja Karyawan Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja. Berikut ini beberapa pengertian kepuasan kerja yang diambil dari beberapa sumber: 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1) Kondisi menyenangkan atau secara emosional positif yang berasal dari penilaian seseorang atas pekerjaannya atau pengalaman kerjanya (Setiawan dan Ghozali, 2006). 2) Suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Robbins & Judge, 2008). 3) Hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting (Luthans, 2006).
a. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Bayak faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung pada pribadi masing-masing karyawan (Sutrisno, 2009).Faktor-faktor yang memberikan kepuasan menurut Blum dalam As'ad adalah:
1) Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan; 2) Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan bereaksi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan; 3) Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.
Ada dua faktor yang mempengaruhui kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor pekerjaannya menurutMangkunegara, 2005, yaitu: 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1) Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), kecerdasan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan sikap kerja. 2) Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Sutrisno, 2009adalah:
1) Kesempatan untuk maju. Dalam hal ini, ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja. 2) Keamanan kerja. Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja. 3) Gaji. Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya. 4) Perusahaan dan manajemen. Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. 5) Pengawasan. Sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turnover. 6) Faktor Intrinsik dari pekerjaan. Atribut yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan
keterampilan tertentu.
Sukar
dan
mudahnya
serta
kebanggaan akan tugas dapat meningkatkan atau mengurangi kepuasan. 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7) Kondisi kerja. Termasuk di sini kondisi kerja tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir. 8) Aspek sosial dalam pekerjaan. Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam bekerja. 9) Komunikasi. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja. 10) Fasilitas. Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
B. Penelitian Terdahulu Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan masalah teknologi informasi. Oleh karena itu, penyusun melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian berupa tesis dan jurnal-jurnal.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Handayani (2007) menyatakan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Kondisi yang akan memfasilitasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan SI. Tetapi dalam penelitian tersebut, minat pemanfaatan SI berpengaruh tidak signifikan terhadap pengguanaan system informasi. Arief (2009), menganalisis kompetensi pegawai dalam penerapan teknologi informasi.Didalam jurnalnya membahas kompetensi pegawai dalam penerapan teknologi informasi. Istianingsih (2009), dengan menggunakan variabel kualitaspelayanan, kualitas system, kualitas informasi, kepuasan pengguna dan kinerja individu.
Hasil
penelitian
adalah
kualitas
pelayanan,
kualitas
system,
kualitasinformasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna, sedangkankepuasan pengguna system informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individu. Agustika (2011) dengan menggunakan variable kinerja dan sistem balance score card. Hasil dari penelitian adalah rancangan pengukuran kinerja dan pengukuran kinerja dengan Balance Score Card. Mayza (2014) Perancangan sistem informasi dan penilaian kinerja. Hasil dari penilitian adalah Sistem penilaian karyawan untuk menghitung pemberian insentif karyawan.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. 1.
Peneliti
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Rini
Ekpektasi kinerja, Ekspektasi
1.) Ekspektasi Kinerja memiliki pengaruh
Handayani,
usaha,Pengaruh sosial, Minat
positifterhadap Minat Pemanfaatan SI.
(2007)
pemanfaatansistem informasi (SI),
2.) Ekstektasi Usaha memiliki pengaruh
Kondisi – kondisi yang memfasilitasi pemakaidanPenggunaan SI.
positifterhadap Minat Pemanfaatan SI. 3.) Pengaruh Sosial memiliki pengaruh positifterhadap Minat Pemanfaatan SI. 4.)
Kondisi – kondisi yang memfasilitasi pemakaimemiliki pengaruh positif terhadap penggunaan SI.
5.)
Minat Pemanfaatan SI memiliki pengaruh positif terhadap Penggunaan SI.
2,.
Mohammad
Kompetensi Pegawai
Diharapkan akan dapat melihat kompetensi
Arief
Penerapan TI
pegawai dalam penerapan teknologi informasi
Istianingsih
kualitas pelayanan,kualitas sistem,
1.) Kualitas pelayanan, kualitas sistem,
(2009)
kualitas informasi,
kualitas informasi berpengaruh positif dan
kepuasan pengguna, dan kinerja individu
signifikan terhadap kepuasan pengguna,
(2009) 3.
2.) Kepuasan pengguna sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individu 4.
Ade Agustika
Evaluasi Kinerja dengan Balance Score
(2011)
Card
1)
Rancangan Pengukuran Kinerja diawali dengan penentuan sasaran strategis pada masing-masing perspektif
2)
Pengukuran kinerja dengan pendekatan BSC dihasilkan skor sebesar 64,7 persen.
5.
Yaz Mayza
Perancangan sistem informasi dan
(2014)
penilaian kinerja
1.) Sistem penilaian karyawan untuk menghitung pemberian insentif karyawan.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Rerangka Pemikiran Terkait dengan teknologi informasi seperti pembelian paket program sistem informasi akuntansi ini sangat mahal sehingga perlu dipertimbangkan apakah investasi ini benar-benar dapat memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut. Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberi dampak terhadap kinerja individu. Terkait dengan hal tersebut penyusun menggunakan metode QFD dalam melakukan penelitian, QFD (Quality Fuction Deployment) adalah cara untuk menjamin kualitas desain, sedangkan produk yang masih dalam tahap desain merupakan sisi yang sangat penting. Tujuan utama dalam menerapkan QFD adalah memperioritaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan secara lisan dan tidak lisan, menerjemahkan kebutuhan dalam karakteristik teknis dan spesifikasi, membangun dan memberikan kualitas produk atau layanan dengan memfokuskan setiap kepuasan pelanggan. Manfaat dalam
penggunaan metode QFD yaitu meningkatkan keandalan
produk, meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kepuasan konsumen, memperpendek time to market, mereduksi biaya perancangan, meningkatkan komunikasi,
meningkatkan
produktivitas
dan
perusahaan.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
meningkatkan
keuntungan
Dalam metode QFD penyusun mengangkat fenomena mengenai durasi approval yang lama pada level manajer dalam penggunaan draint system dikarenakan belum sempurnanya system tersebut dan durasi yang masih terjadi dalam proses approval. Untuk itu penyusun dalam melakukan evaluasi menggunakan
employee
need,
analysis
gap,
keunggulan
sistem,
relationship,technical correlation, technical matrix dan akan menghasilkan sebuah output apakahdraint system tersebut harus desain ulang atau tidak, dan hal tersebut tergambar dalam flow sebagai berikut::
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
FENOMENA Durasi approval yang lama pada level manajemen
DRAINT SYSTEM -
Belum sempurna dan adanya kesalahan dalam sistem
-
Durasi masih terjadi dalam proses approval
EVALUASI
QFD
Employee
Analysis
Keunggulan
Need
Gap
Sistem
Relationship
OUTPUT DesainUlangDraint System
Gambar 2.1 Metode QFD 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Technical
Technical
Correlations
Matrix