9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Sistem Informasi Akuntansi
a.
Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. ( Mulyadi, 2014 ; 05 ) Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu . ( Azhar Susanto, 2008 ; 22 ) Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu komponen sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan. Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bias tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian. ( Azhar Susanto, 2013 ; 23 ) Dari pengertian diatas yang telah dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan sistem adalah suatu target atau sasaran akhir yang ingin
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
dicapai dengan mengetahui ciri-ciri dan kriterianya sebagai tolak ukur suatu keberhasilan dan menjadi dasar suatu pengendalian. Jenis – jenis konsep sistem dikelompokan sebagai berikut : Krismiaji (2010; 218) 1. Sistem Tertutup Sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan pihak eksternal, sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh terhadap lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada dalam luar batas sistem. 2. Sistem Relatif Tertutup Sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara terkendali. Sistem semacam ini memiliki penghubung sistem dengan lingkungan. 3. Sistem Terbuka Sistem berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali. Disamping memperoleh input dari lingkungan, juga memberikan output bagi lingkungannya. 4. Sistem Umpan Balik Sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama dimasa berikutnya.
b. Pengertian Informasi Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat . ( Azhar Susanto, 2013 ; 38 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan pengolahan suatu data yang memberikan arti dan manfaat dalam pengambilan keputusan yang tepat. Mc.Leod dalam Azhar susanto (2013:38) menyebut informasi yang berkualitas apabila informasi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. “Accuracy ( Akurat) Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, apabila pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data tersebut dianggap akurat. b. Timely ( Tepat waktu) Artinya informasi itu harus bersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi. c. Relevant (Relevan) Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi. d. Complete (Lengkap) Artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya. Informasi merupakan sesuatu hal yang sangat berguna dan akan lebih bernilai dalam mempengaruhi suatu pengambilan keputusan dan karakteristik suatu informasi. karakteristik informasi yang diantaranya sebagai berikut ; ( Krismiaji, 2010 ; 15 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
a) Relevan : menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan / membenarkan ekspektasi semula. b) Dapat dipercaya : bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi. c) Lengkap : tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. d) Tepat waktu : disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan. e)
Mudah dipahami : disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
f)
Dapat diuji kebenarannya : memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.
c. Pengertian Akuntansi Akuntansi (accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. ( Soemarso, 2010 ; 14 ) Akuntansi didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. ( Warren dan Reeve, 2008 ; 10 ) Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan,memproses pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan. ( Mursyidi, 2010 : 17 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
d. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi manajemen yang mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi merupakan integrasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan transaksi. Sistem
informasi
akuntansi
adalah Sistem
yang bertujuan untuk
mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan . ( Anastasia Diana, dan Lilis Setiawati 2011 ; 4 ) Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi
guna
menghasilkan
informasi
yang
bermanfaat
untuk
merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. ( Krismiaji, 2010 ; 4 ) Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sub sistem yang memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan tansaksi keuangan. ( James A. Hall, 2011 ; 7 ) Sistem Informasi Akuntansi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan. ( Laudon di dalam Azhar Susanto, 2013 : 52 ) Setiap Perusahaan memiliki unit organisasi yang terkait sistem informasi akuntansi dan biasanya setiap unit tersebut menggunakan alat bantu seperti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Komputer sebagai tempat penginputan data transaksi, oleh karena itu adapun fungsi Sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitasaktivitas tersebut. Agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang terjadi. 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. 3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal. (Krismiaji, 2010 ; 23).
2. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Sistem akuntansi pembelian sangat penting untuk perusahaan karena untuk mengadakan barang-barang yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Prosedur pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses ini dimulai dari adanya kebutuhan atas suatu barang atau jasa sampai barang atau jasa yang dibeli diterima. ( Baridwan, 2009 ; 173 ) Sistem
akuntansi
pembelian digunakan dalam
perusahaan untuk
pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. ( Mulyadi, 2014 ; 299 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Jadi, apabila diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi pembelian itu sendiri merupakan sistem komputerisasi yang dibangun untuk mempermudah perusahaan dalam setiap kegiatan baik input dan outputnya yang salah satunya dalam kegiatan pembelian.
a. Prosedur Pembelian Prosedur transaksi pembelian secara garis besar menurut mulyadi ( 2014 : 300 ) Adalah sebagai berukut : 1. Fungsi Gudang mengajuakn permintaan pembelian ke fungsi pembelian. 2. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok. 3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok. 4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok. 5. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan. 6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan 7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi 8. Fungsi Akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah : 1. Prosedur Permintaan pembelian Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. 2. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. 3. Prosedur Order Pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit – unit organisasi lain dalam perusahaan mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan. 4. Prosedur Penerimaan Barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari pemasok tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
5. Prosedur Pencatatan Utang
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen – dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber catatan utang. 6. Prosedur Distribusi Pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen. ( Mulyadi, 2014 : 301 – 303 ).
Fungsi Gudang
Permintaan Pembelian (1)
Fungsi Pembelian
Permintaan penawaran harga (2)
Pemasok
Penawaran harga (3)
Penyimpanan Barang (6)
Fungsi Penerimaan
Laporan Penerimaan Barang (7)
Order pembelian (4)
Penerimaan Barang Dari Pemasok (5)
Penerimaan faktur Dari pemasok ( 8) Fungsi Akuntansi
Gambar 2.1 Jaringan Prosedur dalam Sistem Akuntansi Pembelian Sumber : Mulyadi (2014 : 301)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
b. Dokumen – Dokumen Pembelian : Menurut Mulyadi (2014: 303-308), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah: 1.
Surat permintaan pembelian. Dokumen ini merupakan forumulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut.
No. SPP.475689 Tanggal: .../..../20..
SURAT PERMINTAAN PEMBELIAN Gunakan formulir yang berbeda untuk setiap barang yang anda minta Dari Bagian : .............. Digunakan untuk : .............. Sifat permintaan : Biasa Kuantitas
Segera
Mendesak
Nomor part atau nomor Katalog
Penjelasan lengkap
Diisi oleh bagian pembelian
...................................................................Kirimke
Bebankan ke dep ............... Tanggal diperlukan .......
Ukuran
/
No. Rek.......................... ......./20..
Pemasok Harga/unit
Total
Nomor sop
Diperlukan oleh ....................................................... Disetujui oleh ..........................................................
Harga yang lalu ................................ Pemasok yang lalu ............................ Ya untuk dibeli ..................................
Gambar 2.2 Surat Permintaan Pembelian Sumber : Mulyadi (2014 : 304) 2.
Surat permintaan penawaran harga. Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengedarannya tidak bersifat berulangkali terjadi (tidak repetitife), yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
PT. Dirgantara Jl. Sawa CT 8/94, Yogyakarta, 55281 Telepon (0274) 68104 Fax (0274) 86104
SURAT PERMINTAAN PENAWARAN HARGA Catatan: Kepada Yth. Permintaan penawaran harga ini Kepada Yth.
Bukan merupakan or der pembeli an
Kepada Penyeraha Yth Barang
Tgl. SPPH
Tgl.
*Silahkan menawarkan kepada kami barang-barang berikut ini. Kami bersedia mempertimbangkan barang subsitisi. Kuantitas
No. Part
Keterangan
Harga/unit
Potongan
Harga Bersih
Kami menawarkan barang tersebut diatas dengan syarat pengiriman FOB .......................Dan syarat pembayaran ................... dengan jangka waktu pengiriman ............... hari setelah order pembelian kami terima. Nama Perusahaan Tanda tangan Kirimkan formulir ini ke bagian pembelian pada Alamat diatas.
Gambar 2.3 Surat Permintaan Penawaran Harga Sumber : Mulyadi (2014 : 306) 3.
Surat order pembelian. Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen ini terdiri dari berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
a.
Surat order pembelian.
b.
Tembusan pengakuan oleh pemasok.
c.
Tembusan bagi unit peminta barang.
d.
Arsip tanggal penerimaan.
e.
Arsip pemasok.
f.
Tembusan fungsi penerimaan.
g.
Tembusan fungsi akuntansi.
PT. Dirgantara Jl. Sawa CT 8/94 Yogyakarta 55821
No. 809876756
SURAT ORDER PEMBELIAN Nomor ini harus Dicantumkan dalam Faktur, slip Pembungkus, dan Korespondensasi.
Kepada Yth.
Tanggal: Kirim Ke :
Syarat : Tgl. Diperlukan :
No. Urut
Nama Barang
Spesifikasi Barang
Penting Penerimaan barang ditutup jam 16.00 kecuali Dengan janji khusus.
Satuan
Kuantitas Harga satuan Jumlah Harga
Jumlah Manager Bagian Pembelian
Gambar 2.4 Surat Order Pembelian Sumber: Mulyadi (2014 : 87)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
4.
Laporan penerimaan barang. Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
PT. Eliona Sari Jl.Sawa CT 8/94 Yogyakarta LAPORAN PENERIMAAN BARANG Barang diterima melalui
:
Nama pengemudi
:
Tgl
20
Nama perusahaan pengirim : Alamat
:
No. Mobil
Jml. Bungkus
No. Segel dan kondisi segel
Macam Atau biji Pembungkus
Diperiksa oleh :
ukuran
No. Surat Order Pembelian
penjelasan lengkap Tanda pada Barang Pembungkus
Diterima oleh :
Gambar 2.5 Laporan Penerimaan Barang Sumber : Mulyadi ( 2014 : 234 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
No. Surat order Pengiriman Kuantitas
Kondisi pada saat diterima
22
5.
Surat perubahan order pembelian. Kadangkala diperluakan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan.
PT. Dirgantara Jl. Sawa CT 8/94, Yogyakarta, 55281 Telepon (0274) 68104 Fax (0274) 86104
SURAT PERUBAHAN ORDER PEMBELIAN
Kepada Yth.
Kode
Kuantitas
Satuan
No. Srt perub. Order Pembelian
Tgl.
No. Srt Order Pembelian
Tgl.
Keterangan
Harga per Satuan
Total Harga
menurut order pembelian kami yang lalu :
diubah menjadi:
Penjelasan :
Manajer Bagian Pembelian
Gambar 2.6 Surat Perubahan Order Pembelian Sumber : Mulyadi ( 2014 : 308 )
6.
Bukti kas keluar. Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran (berfungsi sebagai remittance advice).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
PT. Dirgantara Jl. Sawa CT 8/94, Yogyakarta, 55281 Telepon (0274) 68104 Fax (0274) 86104
BUKTI KAS KELUAR No. BKK: 678908 Dibayarkan
No. Cek : ......................
Kepada
Tgl. Dibayar: ..../.../20...
Tgl
No. Rekening
Keterangan
Jumlah Rupiah
Total Potongan % Bersih Penjelasan
Dicatat
Tgl.
Disetujui
Tgl.
Diperiksa
Tgl.
Diisi
Tgl.
Gambar 2.7 Bukti Kas Keluar Sumber: Mulyadi (2014 : 309)
c. Catatan Akuntansi yang digunakan Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah : ( Mulyadi, 2014 ; 308 – 310 ) 1. Registrasi bukti kas keluar Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah registrasi bukti kas keluar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
2. Jurnal pembelian Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat trnasaksi pembelian adalah jurnal pembelian. 3. Kartu utang Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang. Jika dalam pencatatan utan g perusahaan menggunakan account payable procedure, yang berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar. 4. Kartu persediaan Dalam sistem akuntansi pembelian, kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
d. Aktivitas Pengendalian Intern Transaksi Pembelian Sistem informasi akuntansi yang baik memiliki prosedur pengendalian yang memadai. Cara pengendalian yang diterapkan untuk sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer berbeda, namun tujuan pengendaliannya sama yaitu untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Tabel 2.1 Ringkasan Aktivitas Pengendalian Transaksi Pembelian Aktivitas Otorisasi Transaksi
Pembalian Barang e. Manajer unit peminta mengotorisasi permintaan barang, manajer departemen pembelian menyetujui pembelian barang Pengamanan terhadap aktiva f. Laporan penerimaan barang dibuat ketika barang diterima dan catatan g. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak h. Kuantitas barang dihitung saat barang diterima i. Kuantitas barang dihitung secara independen Pemisahaan tugas Bagian pembelian dan bagiang utang dagang Pencatatan Persediaan dan bagian gudang Bagian penerimaan barang dan bagian gudang Dokumen dan catatan yang Permintaan Pembelian memadai Dibuat berdasarkan titik dan kuantitas pemesanan kembali Dimintakan persetujuan untuk pesanan khusus Order Pembelian Dibuat berdasarkan permintaan pembelian Voucher bernomor urut tercetak Pemasok dipilih dari daftar pemasok yang disetujui Dilakukan pengecekan terhadap harga dan termin Paket Voucher Faktur dikirim langsung kebagian utang dagang Voucher bernomor urut tercetak Didukung oleh permintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan barangdan faktur asli. Diverifikasi Aktivitas Pembelian Jasa Otorisasi Transaksi Menejer unit peminta mengotorisasi, manajer departemen pembelian menyetujui Pemisahaan tugas Bagian Pembelian dan bagian utang dagang Dokumen dan catatan yang Permintaan Pembelian memadai Dibuat berdasarkan titik dan kuantitas pemesanan kembali Dimintakan persetujuan Order Pembelian Dibuat berdasarkan permintaan pembelian Voucher bernomor urut tercetak Pemasok dipilih dari daftar pemasok yang disetujui Dilakukan pengecekan terhadap harga dan termin Catat penerimaan jasa pada tembusan order pembelian Paket Voucher Faktur dikirim langsung kebagian utang dagang Voucher bernomor urut tercetak Didukung oleh permintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan barangdan faktur asli. Diverifikasi
Sumber : Krismiaji ( 2010 : 358 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
e.
Bagan Alir (Flowchart) Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Berikut ini adalah prosedur yang dapat membentuk Sistem Informasi
Akuntansi Pembelian menurut ( Mulyadi, 2014 ; 320) : 1. Bagian Gudang Dimulai pada bagian gudang yang membuat Surat Permintaan Pembelian pada saat terjadi order pembelian dalam dua rangkap, rangkap pertama dikirim kepada bagian pembelian, rangkap kedua diarsipkan permanen berdasarkan nomor urut. Bagian Gudang menerima Surat Order Pembelian dari bagian pembelian lalu diarsipkan permanen menurut nomor urut. Bagian Gudang juga menerima Laporan Penerimaan Barang dari bagian penerimaan lalu dibuatkan Kartu Gudang dan diarsipkan permanen menurut nomor urut. 2. Bagian Pembelian Bagian Pembelian membuat Surat Permintaan Penawaran Harga yang akan dikirim ke pemasok dan pemasok menerima Surat Penawaran Harga. Setelah itu membuat perbandingan harga sebelum pembelian terjadi. Setelah melakukan Perbandingan Harga, lalu bagian pembelian membuat Surat Order Pembelian sebanyak tujuh rangkap.Rangkap pertama dan kedua dikirim ke pemasok, rangkap ketiga dikirim ke bagian penerimaan, rangkap keempat dikirim ke bagian utang, rangkap kelima dikirim ke bagian gudang, sedangkan rangkap keenam beserta Surat Permintaan Pembelian, Surat Penawaran Harga dan Perbandingan Harga diarsipkan permanen berdasarkan tanggal dan lembar ketujuh diasipkan sementara berdasarkan abjad. Bagian pembelian juga menerima Laporan Penerimaan Barang dari bagian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
penerimaan lalu dikirimkan ke bagian utang. Dari pemasok diberikan faktur, lalu diperiksa, dan setelah diperiksa, faktur dikirimkan ke bagian utang. 3. Bagian Penerimaan Bagian Penerimaan menerima Surat Order Pembelian bersama dengan Surat Pengantar yang diterima dari pemasok pada saat menerima barang. Setelah Surat Order Pembelian dan Surat Pengantar diterima kemudian dilakukan pemeriksaan dan membuat Laporan Penerimaan Barang sebanyak tiga rangkap. Rangkap pertama dikirim ke bagian gudang rangkap kedua dikirim ke bagian Pembelian, sedangkan rangkap ketiga diarsipkan permanen berdasarkan nomor urut. 4. Bagian Utang Bagian utang menerima Surat Order Pembelian dan Laporan Penerimaan Barang dari bagian pembelian, dan menerima faktur dari pemasok. Kemudian dilakukan perbandingan terhadap Faktur dari pemasok dengan Surat Order Pembelian
dan
Laporan
Penerimaan
Barang.
Setelah
dilakukannya
perbandingan, kemudian dibuat Bukti Kas Keluar sebanyak tiga rangkap. Rangkap yang pertama dibuatkan Register Bukti Kas, lalu rangkap pertama beserta Surat Order Pembelian, Laporan Penerimaan Barang, dan Faktur diarsipkan sementara berdasarkan tanggal.
Rangkap kedua diteruskan ke
bagian kartu persediaan. 5. Bagian Kartu Persediaan Pada bagian kartu persediaan, Bukti Kas Keluar dari bagian utang dibuatkan Register Bukti Kas dan diarsipkan berdasarkan nomor urut. Selesa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Bagian Gudang
Bagian Pembelian
Bagian Penerimaan
Gambar 2.8 Flowchart Sistem Informasi AkuntansiPembelian Sumber : Mulyadi (2014:320-322)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bagian Utang
Bagian Persediaan
29
3. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Berikut ini merupakan Pengertian mengenai Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas menurut para ahli adalah : Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan. ( Mulyadi, 2014 ; 509 ) Sistem akuntansi pengeluaran kas terdapat sistem akuntansi pokok yang bisa digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil. ( Marshall B Romney, 2013;174 ) Ada dua sitem akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas : sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil. (Mulyadi, 2014 ; 509) 1. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dengan Cek Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlahnya relatif kecil), dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan salah satu di antara dua sistem yaitu fluctuating fund balance system dan imprest system. ( Mulyadi, 2014 ; 509 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
a. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem 1. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini: ( Mulyadi, 2014 ; 514 ) a. Prosedur pembuatan bukti kas keluar b. Prosedur pembayaran kas c. Prosedur pencatatan pengeluaran kas 2. Sistem akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan permintaan cek, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini: ( Mulyadi, 2014 ; 514 ) a. Prosedur permintaan cek b. Prosedur pembuatan bukti kas keluar c. Prosedur pembayaran kas d. Prosedur pencatatan pengeluaran kas
b. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah: ( Mulyadi, 2014 ; 510 – 512 ) 1. Bukti Kas Keluar Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping itu, dokumen ini berfungsi sebagai surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
2. Cek Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantu pada cek. 3. Permintaan Cek (check request) Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar. Dalam transaksi pengeluaran kas yang tidak berupa pembayaran utang yang timbul dari transaksi pembelian, fungsi yang memerlukan kas menulis permintaan cek kepada fungsi akuntansi untuk kepentingan pembuatan bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini dibuat sebagai perintah kepada fungsi keuangan untuk membuat cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah: ( Mulyadi, 2014 ; 513 ) 1. Jurnal Pengeluaran Kas ( cash disbursement journal ) Untuk mencatat transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk mencatat pengeluaran kas. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluran kas adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
2. Register cek (check register) Untuk mencatat transaksi pembelian digunakan dua jurnal: register bukti kas keluar (untuk mencatat utang yang timbul) dan register cek (untuk mencatat pengeluaran kas dengan cek).
d. Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas dengan cek adalah: ( Mulyadi, 2014 ; 513 - 514 ) 1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas, fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek yang sudah mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi kepada fungsi akuntansi. 2. Fungsi Kas Fungsi ini bertanggung jawab memgisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur. 3. Fungsi Akuntansi Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas: a. Pencatatan pengeluaran kas yag menyangkut biaya dan persediaan. b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
c. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tecantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. 4. Fungsi Pemeriksa Intern Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocokkan hsail perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (rekening kas dalam buku besar). Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik.
e. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Berikut
adalah
Sistem
Otorisasi
dan
Prosedur
Pencatatan
:
( Mulyadi, 2014 ; 517 - 518 ) 1. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang 2. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. 3. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
4. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. 5. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap ”lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.
f. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek 1. Sistem pengeluaran kas dengan cek dalam account payable system. Dalam account payable system pencatatan transaksi pembelian dalam jurnal pembelian dilaksanakan oleh Bagian Jurnal berdasarkan faktur dari pemasok sebagai dokumen sumber. Rekening yang didebit dan dikredit dalam jurnal pembelian ini adalah Persediaan Utang Dagang
xxx xxx
2. Sistem pengeluaran kas dengan cek dalam voucher account payable system. a. On-time voucher payable system dengan cash basis Dalam On-time voucher payable system-cash basis pencatatan transaksi pembelian didasarkan atas bukti kas keluar yang dibuat pada saat faktur dari pemasok jatuh tempo. Bukti kas keluar dicatat dalam register bukti kas keluar oleh Bagian Utang dengan jurnal sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Persediaan
xxx
Bukti Kas Keluar yang akan dabayar
xxx
b. On-time voucher payable system dengan accrual basis Dalam voucher payable system- accrual basis pencatatan transaksi pembelian didasarkan bukti kas keluar yang dibuat pada saat faktur dari pemasok oleh Bagian Utang dari Bagian Pembelian. Bukti kas keluar dicatatat dalam register bukti kas keluar oleh bagian jurnal sebagai berikut: Persediaan
xxx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
xxx
36 Bagian Kasir
Bagian Utang
Bagian Jurnal
Gambar. 2.9 Bagan alir sub sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dalam account payable sistem. Sumber : Mulyadi (2014:523)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Cash Basis Bagian Utang
Bagian Kas
Accrual Basis Bagian Utang
Bagian Jurnal
Gambar 2.10 Prosedur Pencatatan Utang dengan On-time voucher payable system-cash dan Accrual basis dan pengeluaran kas dengan cek Sumber : Mulyadi (2014:525)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
2. Sistem Dana Kas Kecil Penyelenggaraan dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fund-balance system) dan imprest system. a. Prosedur Pengeluaran Kas Kecil Dalam sistem befluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : (Mulyadi, 2014 ; 529) 1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. 2. Pengeluaran dana kas kecil dengan menegkredit rekening dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi. 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah yang sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit dana kas kecil. Dalam sistem ini saldo rekening dana kas kecil berflktuasi dari waktu ke waktu. b. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah : ( Mulyadi, 2014 ; 530 – 531 ) 1. Bukti kas keluar Dalam sistem dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
2. Cek Dokumen ini digunakan pada saat pemakai dana kas kecil itu meminta uang kepada pemegang dana kas kecil. 3. Permintaan pengeluaran kas kecil Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfunsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil.
PERMINTAAN PENGELUARAN KAS KECIL Diminta No. PPKK Jumlah Rupiah dengan Angka
Tgl.
Departemen
Disetujui
Jumlah Rupiah dengan huruf________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________
Penjelasan __________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________
Gambar 2.11 Permintaan Pengeluaran kas Kecil Sumber : Mulyadi ( 2014 : 531 )
4. Bukti pengeluaran kas kecil Dokumen
ini
dibuat
oleh
pemakai
dan
akas
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kecil
untuk
40
BUKTI PENGELUARAN KAS KECIL Jumlah yang diterima Rp _________________________ N0. BPKK menurut PPKK Jumlah yang telah Rp _________________________ No. PPKK dikeluarkan Jumlah sisa lebih (kurang) Rp _________________________ Tanggal Tgl
No rekening
Disetujui
Diperiksa
________________ ________________ ________________
Keterangan
Jumlah
Dibuat
Gambar 2.12 Bukti Pengeluaran kas Kecil Sumber : Mulyadi ( 2014 : 532 )
5. Permintaan pengisian kembali dana kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta bagian utang adar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil.
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah: ( Mulyadi, 2014 ; 532 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
1. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal) Dalam sistem dana kas kecil catatan akuntansi ini digunakan utuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dam dalam pengisian kembali dan akas kecil. 2. Register cek (check register) Dalalm sistem dana kas kecil catatan akuntansi ini digunakan untuk catat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil. 3. Jurnal pengeluaran kas kecil Untuk memcatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus.
d. Fungsi yang Terkait Berikut adalah fungsi yang terkait : ( Mulyadi, 2014 : 534 – 535 ) 1. Fungsi kas Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek , memintakan otorisasi cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil. 2. Fungsi akuntansi Fungsi akuntansi brtanggung jawab atas: Pencatatan pengeluaran kas, yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil, pencatatan pengisian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas, dan pencatatan dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil dalam fluctuating fund balance system. 3. Fungsi pemegang dana kas kecil Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk. 4. Fungsi pemeriksa intern Fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil (cash count) secara periodic dan pencocokan hasil pengitungannya dengan catatan kas.
e. Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai Sistem dana kas kecil dibagi menjadi dua yaitu : (Mulyadi, 2014 : 535-542) Prosedur Pembentukan dana kas kecil dengan imprest system tidak berbeda dengan prosedur pembentukan dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system. Prosedur permintaan dan pertanggung jawaban pengeluaran kas dengan imprest system sedikit berbeda dengan prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dengan fluctuatingfund-balance system.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Utang
Kas
Dana Kas Kecil
Gambar 2.13 Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil Sumber : Mulyadi ( 2014 : 536 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jurnal
44
Gambar 2.14 Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Imprest System Sumber : Mulyadi ( 2014 : 537)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Pemegang Dana Kas Kecil
Bagian Utang
Bagian Kas
Bagian Jurnal
Bagian Kartu Biaya
Gambar 2.15 Prosedur Permintaan Pengisian kembali Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana kas Kecil dengan Imprest System Sumber : Mulyadi ( 2014 : 541 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
4. Penelitian Terdahulu Hasil dari beberapa peneliti terdahulu yang telah m elakukan penelitian terhadap tema yang sama akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan Indra Nur Kurniawan dan Siti Khairani ( 2014 ) yang berjudul “ Sistem Informasi Akuntansi Atas Pembelian dan Pengeluaran Kas pada PT XYZ “ Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi yang berjalan terkait pembelian barang dagang masih belum berjalan dengan baik yang mempengaruhi pengeluaran kas dalam pembuatan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan Aninda Surya Putri ( 2010 ) yang berjudul “ Sistem Informasi Akuntasi Pembelian Barang atau Jasa di PT . INTI ( Persero ) “ Hasil penelitian menunjukkan hasil Sistem informasi akuntansi pembelian di PT. INTI (Persero) secara ringkas adalah suatu kegiatan perusahaan yang sistem dan informasinya belum berjalan dengan baik sesuai dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan PT. INTI (Persero) pada bagian pembeliannya karena masih ada kendala yang timbul yang menghambat setiap kegiatan terutama didalam penginputan data di Sistem informasi pembeliannya yang berpengaruh terhadap suatu pengendalian perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Silvi Dianitasari ( 2010 ) yang berjudul “ Sistem Akuntansi Pembelian Tunai Barang Dagang pada UD Segar Surabaya “ . Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi pembelian yang diterapkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
di UD.Seger adalah sistem pembelian secara tunai yang di terapkan cukup baik dan sederhana. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Agus Fiyanti ( 2012 ) yang berjudul “ Analisis Sistem Informasi Pada Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Kas “. Hasil peneliatan menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran kas PT. Bintan Colombia sesuai dengan unsur sistem informasi akuntansi pada unsur sumber daya manusia, peralatan, catatan dan laporan keuangan, sedangkan untuk unsur formulir dan prosedur belum sesuai. Penelitian yang di lakukan oleh Kolibu ( 2011 ) yang berjudul “ Evaluasi sistem informasi pengeluaran kas pada Dinas Kebersihan Kabupaten Minahasa “. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa evaluasi sistem informasi akuntansi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa telah sesuai dengan Permendagri dan Peraturan Pemerintah. Penelitian yang dilakukan oleh Tuti Eka Sari ( 2011 ) dengan judul “ Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada BPR Artha Bersama ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada BPR Artha Bersama sudah memadai. Penerapan sistem pengendalian intern pada penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan pada BPR Artha Bersama sudah efektif yaitu sebesar 87.61 % yaitu hasil dari Internal Control Questionnaires (ICQ), hal tersebut juga tercermin dalam pelaksanaan pengendalian intern yang ada pada BPR Artha Bersama yang sesuai dengan unsur-unsur pengendalian intern menurut COSO.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No
Nama Peneliti
Tahun
Judul Penelitian
Kesimpulan sistem informasi akuntansi yang berjalan terkait pembelian barang dagang masih belum berjalan dengan baik yang mempengaruhi pengeluaran kas dalam pembuatan laporan keuangan. Sistem informasi akuntansi pembelian di PT. INTI (Persero) secara ringkas adalah suatu kegiatan perusahaan yang sistem dan informasinya belum berjalan dengan baik sesuai dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan PT. INTI (Persero) pada bagian pembeliannya karena masih ada kendala yang timbul yang menghambat setiap kegiatan terutama didalam penginputan data di Sistem informasi pembeliannya yang berpengaruh terhadap suatu pengendalian perusahaan. Sistem akuntansi pembelian yang diterapkan di UD.Seger adalah sistem pembelian secara tunai yang di terapkan cukup baik dan sederhana. Sistem informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran kas PT. Bintan Colombia sesuai dengan unsur sistem informasi akuntansi pada unsur sumber daya manusia, peralatan, catatan dan laporan keuangan, sedangkan untuk unsur formulir dan prosedur belum sesuai.
1.
Indra Nur Kurniawan 2014 dan Siti Khairani
Sistem Informasi Akuntansi Atas Pembelian dan Pengeluaran Kas pada PT XYZ.
2.
Aninda Surya Putri
2010
Sistem Informasi Akuntasi Pembelian Barang atau Jasa di PT . INTI ( Persero )
3.
Silvi Dianitasari
2010
4.
Eka Agus Fiyanti
2012
Sistem Akuntansi Pembelian Tunai Barang Dagang pada UD Segar Surabaya Analisis Sistem Informasi Pada Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Kas
5.
Kolibu
2011
Evaluasi sistem informasi pengeluaran kas pada Dinas Kebersihan Kabupaten Minahasa
Evaluasi sistem informasi akuntansi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa telah sesuai dengan Permendagri dan Peraturan Pemerintah.
6.
Tuti Eka Sari
2011
Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada BPR Artha Bersama
Sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada BPR Artha Bersama sudah memadai. Penerapan sistem pengendalian intern pada penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan pada BPR Artha Bersama sudah efektif yaitu sebesar 87.61 % yaitu hasil dari Internal Control Questionnaires (ICQ), hal tersebut juga tercermin dalam pelaksanaan pengendalian intern yang ada pada BPR Artha Bersama yang sesuai dengan unsur-unsur pengendalian intern menurut COSO.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
B. Kerangka Pemikiran Sistem pada umumya merupakan sesuatu yang biasa digunakan perusahaan oleh suatu perusahaan dalam pengolahan data informasi, namun terkadang sistem dan kegiatan manual perusahaan belum bisa bejalan bersamaan dan ini berakibat kurangnya efektifitas kegiatan perusahaan untuk kedepannya, berbagai cara dilakukan sebagai solusi suatu permasalahan dan perusahaan tetap menjalankan aktivitasnya dan secata perlahan perusahaan mengurangi kegiatan manualnya untuk beralih ke sistem agar kegiatan yang dilakukan dapat lebih efektif dan data yang diterima apabila mengalami kesalahan data dapat dinput kembali di sistem informasi. Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sub sistem yang memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan tansaksi keuangan. ( James A. Hall, 2011 ; 7 ) Data yang dimiliki setiap perusahaan sangat beragam dan salah satunya adalah data keuangan yang memberikan informasi tentang keuangan dalam bentuk suatu laporan keuangan dimana laporan tersebut dibuat kedalam suatu periode untuk perusahaan dan data keuangan ini disusun dan dibuat di bagian akuntansi. Menurut American Accounting Association (1966), Wikinson (2000), Warren dan Fess (1966), yang dikutip oleh Azhar Susanto (2008 : 85) menjelaskan bahwa: “Akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktifitas atau operasi peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem informasi yang berbeda dengan sistem informasi lainnya namun tetap saling berhubungan, data yang diberikan sistem informasi berupa data akuntansi yang diolah dan biasanya berupa jumlah nominal sebuah uang, setiap perusahaan memiliki bagian akuntansi yang dimana bagian tersebut mencatat semua laporan – laporan keuangan yang masuk, Sistem informasi akuntansi sebagai bagian yang terpenting di setiap perusahaan karena merupakan suatu tahapan penyusunan laporan atau prosedur dalam suatu organisasi alur alir dokumen yang setiap kegiatannya menghasilkan informasi akuntansi yang memikili tujuan yang spesifik dan dapat dipertanggung jawabkan. Kas merupakan unsur yang paling penting dalam perusahaan.Kehidupan dan kemajuan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kas. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan tingkat harus sangat dijaga agar jumlahnya jangan terlalu besar yang menimbulkan dana tersebut sebagian menganggur (idle cash) ataupun sebaliknya jumlah tersebut juga tidak boleh terlalu kecil yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan dalam menjalankan kegiatan usaha di perusahaan. Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, dari penerimaan kas sampai pada pengeluaran kas. Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Susan Irawati (2008:64) yang menyatakan bahwa pembelian adalah: “Suatu kegiatan untuk memperoleh sejumlah harta atau aktiva maupun jasa dari satu pihak untuk kelangsungan usaha atau kebutuhan yang mendasar, sehingga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
dilakukan pembayaran atas sejumlah uang atau jasa tersebut, untuk kelangsungan operasional perusahaan.” Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akauntansi pembelian dan Pengeluaran kas di setiap perusahaan terutama PT. PAP dirasa sangat perlu karena sistem yang baik akan menghasilkan informasi yang baik, begitu pula didalam pencatatan yang mana nantinya kegiatan pembelian dapat berjalan secara efektif sesuai prosedur yang telah ditetapkan surat keputusan perusahaan dan bagian
akuntansi
dapat
menjalankan
kegiatan
pencatatanya
dipertanggungjawabkan sesuai dengan waktu yang semestinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk
52
Kerangka Pemikiran PT. PAP
Pembelian Barang
Departemen Pembelian
Departemen Keuangan
Fungsi Sistem Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Sistem Informasi Pengeluaran Kas
Apakah pelaksanaan sistem informasi akuntansi pembelian di PT. PAP sudah berjalan sesuai prosedur yang diterapkan oleh perusahaan
Apakah
pelaksanaa
sistem
informasi
akuntansi pengeluaran kas di PT. PAP sudah berjalan sesuai dengan prosedur
-
yang di terapkan oleh perusahaan
Gambar 2.16 Kerangka Pemikiran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/