BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Sejarah Balai rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta Berdiri sejak zaman Pemerintahan Kerajaan Surakarta yang dahulu kala Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta akrab disebut dengan “Wangkung” oleh masyarakat sekitar kala itu. “Wangkung” diartikan dengan “dibuang” dan “dikungkung” dibangun sebagai tempat penampungan bagi orang-orang dengan permasalahan sosial terutama Wanita Tuna Susila (WTS). Mulai tahun 1951 pengelolaannya dilaksanakan oleh pemerintah kota Praja Surakarta dengan nama Panti Pamardi Wanita, sebagai tempat pembinaan bagi eks wanita tuna susila. Pada 11 September 1971 kala itu masih bernama Pamardi Wanita dikelola oleh Kantor Wilayah Departemen Sosial Provinsi Jawa Tengah berdasarkan
SK
Menteri
Sosial
Republik
Indonesia
No.
41/HUK/Kep/XI/79 kemudian diubah menjadi Sasana Rehabilitasi Wanita “Wanita Utama” Surakarta. Akan tetapi dengan adanya liquidasi Departemen Sosial dan Pelaksanaan Otonomi Daerah,
pengelolaannya diserahkan kepada
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dibawah Dinas Kesejahteraan Sosial serta berdasarkan Perda No. 1 Tahun 2002 namanya menjadi Panti Karya Wanita “Wanita Utama” Surakarta.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 53 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Balai Rehabilitasi Sosial ”Wanita Utama” Surakarta 1 diubah menjadi Balai Rehabilitasi Sosial ”Wanita Utama” Surakarta. Balai ini dibangun sebagai tempat rehabilitasi sosial dengan bimbingan mental, fisik, serta keterampilan bagi para wanita tuna susila sehingga setelah ia kembali kepada keluarga dan masyarakat ia mampu berperan aktif serta mandiri. B. Lokasi Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta. Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta merupakan tempat penampungan dan penyantunan bagi para Wanita Tuna Susila (WTS) yang berada di wilayah Jawa Tengah. Lembaga yang berdiri dibawah Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah ini terletak di Kelurahan Pajang No. 642, Surakarta, tepatnya di Jalan Dr. Radjiman. Didirikan diatas lahan seluas 3599 meter persegi berbatasan dengan: Sebelah Timur
: Balai Rehabilitasi Sosial “Bhakti Candrasa”
Sebelah Barat
: Puskesmas Laweyan
Sebelah Utara
: Perumahan Penduduk
Sebelah Selatan
: Jalan Dr. Radjiman
C. Visi dan Misi, Moto, Tujuan 1. Visi Mewujudkan kemandirian kesejahteraan sosial “PMKS” melalui pemberdayaan “PSKS” yang profesional. 2. Misi a.
Meningkatkan jangkauan, kualitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial terhadap Wanita Tuna Susila.
b.
Mengembangkan,
memperkuat
sistem
kelembagaan
yang
mendukung penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial terhadap Wanita Tuna Susila. c.
Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam menyelenggarakan dalam pelayanan kesejahteraan sosial terhadap Wanita Tuna Susila.
d.
Meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup Wanita Tuna Susila.
3. Moto a. Bekerja Keras b. Berfikir Aktif c. Berperilaku Etis d. Saling Menghargai e. Disiplin
4. Tujuan a. Tumbuhnya kepercayaan diri dan harga diri pada Penerima Manfaat. b. Adanya perubahan perilaku dan mental ke arah yang positif. c. Timbulnya kemandirian secara ekonomi pada diri Penerima Manfaat. d. Dapat menjalankan peran sosial di tengah masyarakat. D. Landasan Hukum a.
Undang-undang No.11 tahun 2009 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.
b.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.6 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Provinsi Jawa Tengah.
c.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 53 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial provinsi Jawa Tengah.
E. Wilayah Kerja dan Waktu 1. Wilayah Kerja Wilayah penanganan permasalahan wanita tuna susila meliputi seluruh wilayah Jawa Tengah. 2. Waktu Waktu pelayanan rehabilitasi sosial bagi Penerima Manfaat selama 6 bulan atau sesuai kebutuhan permasalahan dari Penerima manfaat.
F. Sasaran a.
Sasaran Utama: Wanita Tuna Susila / EKS Wanita Tuna Susila dengan kreteria: 1) Semua kelompok umur. 2) Sehat jasmani (tidak berpenyakit menular). 3) Sehat rohani (Tidak tuna laras). 4) Bersedia mengikuti bimbingan dan diasramakan.
b.
Sasaran Antara: 1) Mucikari/ germo. 2) Keluarga/ lingkungan asal Penerima Manfaat. 3) Masyarakat, Organisasi Sosial dan Pelaku usaha.
G. Strategi Pelayanan 1)
Peningkatan Kinerja para pelaku Pelayanan dan rehbailitasi Sosial.
2)
Memelihara dan meningkatakan kerja sama antara Balai dengan Instansi terkait baik Instansi Pemerintah maupun Swasta, Organisasi Sosial, LMS, Dunia Usaha dalam Penyelenggaraan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi Penerima Manfaat.
3)
Tanggap terhadap permasalahan-permasalahan sosial PMKS dan selalu menciptakan inovasi-inovasi baru dalam upaya penyelesaian masalah dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip Pekerjaan Sosial.
H. Program Inovasi Balai 1)
Realisasi Bentuk kerja sama, meliputi : a.
Sebagai tempat penerapan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
b.
Sebagai Pusat Laboratorium Pekerjaan Sosial.
c.
Sebagai tempat kegiatan penerapan IbM (Iptek bagi Masyarakat).
2) Pemasaran hasil ketrampilan Penerima Manfaat menggunakan sistem On line di Internet berupa Blog “Wanita Utama Solo” I. Tugas Pokok dan Fungsi 1. Tugas Pokok Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial yang dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis dan operasional dibidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial PMKS wanita tuna susila / Eks wanita tuna susila dengan menggunakan pendekatan multi layanan. 2. Fungsi Dalam rangka melaksanakan tugas Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta menyelenggarakan fungsi:
a. Menyusun rencana kerja teknis operasional penyantunan, pelayanan dan rehabilitasi sosial wanita tuna susila / Eks wanita tuna susila. b. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional penyantunan, pelayanan dan rehabilitasi social wanita tuna susila / Eks wanita tuna susila. c. Pemantauan,
evaluasi
dan
pelaporan
dibidang
ketatausahaan dan penyantunan, pelayanan dan rehabilitasi sosial wanita tuna susila / Eks wanita tuna susila. d. Pengelolaan ketatausahaan. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial sesuai dengan tugas dan fungsinya. J. Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No.111 Tahun 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah tanggal 1 November 2010, Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” mempunyai struktur organisasi sebagai berikut: 1)
Kepala Balai Memiliki tugas untuk memimpin dan mengarahkan seluruh staff agar bekerja dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian. Kepala Balai juga bertanggungjawab terhadap keadaan para
penerima manfaat serta keadaan Balai secara menyeluruh termasuk kegiatan-kegiatan dalam proses pelayanan rehabilitasi. 2)
Sub Bagian Tata Usaha Memiliki tugas melakukan penyiapan program-program kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, penyediaan data serta penyusunan laporan anggaran rumah tangga, perlengkapan dan urusan surat menyurat.
3)
Seksi Penyantunan Memiliki tugas menyiapkan seluruh kebutuhan penerima manfaat mulai dari pendekatan awal, penerimaan, pengasramaan, permakanan, pengobatan dan kebutuhan fisik lainnya meliputi kebutuhan sehari-hari seperti keperluan mandi,
pakaian,
kebutuhan badan dan kebutuhan praktek keterampilan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta. 4)
Seksi Rehabilitasi dan Penyaluran Memiliki tugas untuk memberikan pelayanan rehabilitasi bagi seluruh penerima manfaat dan mempersiapkan penyaluran kerja bagi penerima manfaat mulai dari tahap pendekatan awal, penerimaan,
pemberian
bimbingan
mental
sosial
dan
keterampilan, resosialisasi serta tahap pembinaan lanjut bagi penerima manfaat selama di asrama sampai dengan keluar dari asrama.
5)
Kelompok Jabatan Fungsional Jabatan fungsional sering disebut dengan istilah pekerja sosial. Memiliki tugas memberikan pelayanan secara khusus kepada seluruh penerima manfaat mengenai permasalahan yang dihadapi mulai dari tahap pendekatan awal, pengungkapan masalah atau assesment, tahap intervensi, terminasi, sampai dengan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada penerima manfaat serta pemberian motivasi kepada keluarga penerima manfaat secara khusus. Dalam hal ini jabatan kelompok fungsional
adalah
sebagai
pembimbing
sekaligus
penanggungjawab utama terhadap berbagai kemajuan dan perubahan sifat penerima manfaat serta memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh penerima manfaat. Adapun struktur organisasi Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta seperti yang telah dijelaskan tersebut digambarkan dengan bagan sebagai berikut :
dapat
Garis Komando Garis Koordinasi (Sumber : Pergub Prov Jateng No 111 Th 2010 ) K. Indikator Kinerja dan Target 1. Indikator Masukan a.
Sumber Daya Manusia, meliputi: 1)
Jumlah Pegawai terdiri dari : Eselon III
: 1 Orang
Eselon IV
: 3 Orang
2)
Fungsional Pekerja Sosial
: 6 Orang
3)
Fungsional Umum
: 23 Orang
b.
Sarana dan Prasarana meliputi : 1)
Sarana Fisik.
2)
Sarana Mobilitas.
3)
Sarana Perkantoran.
4)
Sarana Pendukung.
c.
Anggaran berasal dari dana APBD Tingkat I Jawa Tengah.
d.
Norma : 1)
Standar Operasional Prosedur Balai.
2)
Pedoman Operasional Pelayanan.
3)
Rencana Kerja Balai.
4)
Buku-buku Profil dan Leaflet.
2. Indikator Keluar (Out Put) Ter-Rehabilitasinya Penerima Manfaat wanita tuna susila/ Eks wanita tuna susila sebanyak 300 orang pertahun. 3. Indikator Manfaat (Out Come) a. Perubahan sikap mental dan perilaku Penerima Manfaat sehingga bisa hidup normative dan mandiri di masyarakat. b. Meningkatkan Harga diri Penenrima Manfaat ditengahtengah masyarakat. 4. Indikator Dampak (Impact) Berkurangnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Wanita Tuna Susila
L. Program Pelayanan Kegiatan a.
Penempatan dalam Asrama/Pengasramaan 1) Tujuan Memperoleh kepastian penempatan Penerima Manfaat dalam sistem wisma/asrama. 2) Kegiatan (a) Penyerahan Penerima Manfaat pada Pembimbing Asrama / Pekerja Sosial. (b) Pemberian kebutuhan dasar yang diperlukan Penerima Manfaat di dalam asrama. (c) Pendampingan terhadap Penerima Manfaat di dalam asrama. (d) Menempatkan Penerima Manfaat pada Kamar/ asrama.
b.
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari 1) Tujuan Penerima Manfaat terpenuhi kebtuhan dasar hidupnya baik makan, minum, sandang, dan perawatan kesehatan selama berada di Balai. 2) Kegiatan (a) Pemberian makan sesuai menu gizi yang ditetapkan oleh ahli gizi. (terlampir). (b) Pemberian Buah dan snack. (c) Pemberian tambahan gizi berupa susu dan kacang hijau.
(d) Memberikan perawatan kesehatan dan kebersihan. (e) Pemberian obat-obatan. (f) Pemberian Pakaian. (g) Pemeriksaan Kesehatan Rutin setiap satu minggu sekali. (h) Pemeriksaan IMS dan VCT. c. Tahapan proses pelayanan balai Tahapan-tahapan proses pelayanan kegiatan di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta yaitu: 1) Tahapan Pendekatan Awal Tahap
yang
dilaksanakan
guna
mendapatkan
dukungan serta bantuan dari instansi terkait antara lain Dinas Sosial, Polresm Satpol PP, LSM, Organisasi Sosial serta tokoh masyrakat dalam rangka rekruitmen calon penerima manfaat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi: a. Orientasi dan Konsultasi Kegiatan penjajakan, menjalin kerjasama dengan instansi terkait guna memperoleh dukungan dan bantuan dalam usaha mendapatkan calon penerima manfaat. b. Identifikasi Kegiatan untuk memperoleh data yang rinci serta objektif terkait dengan berbagai latar beakang calon penerima manfaat.
c. Motivasi Kegiatan pengenalan program-program pelayanan di Balai sebagai usaha menumbuhkan minat dan semangat untuk mengikuti pembinaan bagi para penerima manfaat. Selain itu, para Penerima Manfaat yang dibina di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta juga berasal dari penyerahan hasil razia/ penertiban maupun rujukan dari instansi terkait atau penyerahan diri sendiri/ keluarga. d. Seleksi Kegiatan penyaringan serta penyeleksian terhadap para calon penerima manfaat yang telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. 2) Tahapan Penerimanaan Tahap
yang
dilakukan
untuk
memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan para Penerima Manfaat meliputi: a.
Registrasi Pencatatan dan pendataan Penerima Manfaat dalam Buku register dan dipadukan dengan berbagai formulir isian.
b.
Pengungkapan dan Penelaaan Permasalahan Penggalian, pengelompokan, pengolahan serta analisis data dan pemasalahan terkait dengan faktor penyebab, persepsi, kelemahan bahkan kelebiha yang ada pada diri Penerima Manfaat sehingga dapat ditentukan rencana pemecahan masalahnya.
c. Penempatan dalam Program Pelayanan Penentuan serta penempatan bagi Penerima Manfaat terkait dengan pemberian bimbingan sosial serta keterampilan sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan. 3)
Tahapan Bimbingan Fisik, Mental, Sosial dan Keterampilan a. Bimbingan Fisik Merupakan kegiatan untuk menjaga dan meningkatkan kondisi fisik dan kesehatan Penerima Manfaat. Adapun kegiatannya meliputi: - Senam Kesegaran Jasmani - Senam Aerobic - Olahraga Permainan (kasti, voli, batminton, tenis meja) Untuk pelaksanaan senam kesegaran jasmani pihak Balai mengambil
instruktur dari luar sementara pada kegiatan lain
dipandu oleh petugas pendamping dari Balai.
b. Bimbingan Mental Merupakan bimbingan sebagai wujud pemulihan dan peningkatan kesehatan mental Psikologis para Penerima Manfaat. Adapun kegiatan tersebut meliputi: - Character Building - Bimbingan keagamaan - ESQ - Renungan malam - Budi pekerti - Ibadah sesuai kepecayaan masing-masing PM. Kegiatan bimbingan keagamaan terdiri dari teori dan praktek.
Untuk
pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
ini
Balai
bekerjasama dengan Koramil Kota Surakarta, KUA Kecamatan Laweyan Surakarta, Kemenag Kota Surakarta, IAIN Surakarta serta UMS Surakata juga Pondok Pesentren dan Perorangan. c. Bimbingan Sosial Merupakan kegiatan pemberian arahan, bimbingan dan kegiatan
yang
dapat
menciptakan
suasana
kerukunan,
kebersamaan, rasa kesetiakawanan baik dalam lingkungan asrama, keluarga maupun masyarakat. Kegiatan ini terdiri dari Dinamika Kelompok, Perpustakaan Umum, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Tata Laksana Rumah Tanga, Kesenian (musik), Pengetahuan Kesehatan secara umum dan Konseling. Dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut Balai bekerjasama dengan Polsek Laweyan Surakarta, Badan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta serta Petugas Pendamping dan Fungsional Pekerja Sosial. d. Bimbingan Ketrampilan Merupakan serangkaian kegiatan yang diarahkan agar Penerima Manfaat dapat mengetahui, mendalami, dan menguasai suatu bidang keterampilan tertentu sehingga menjadi bekal bagi Penerima Manfaat untuk kembali ke masyarakat supaya dapat mandiri dan hidup layak. Adapun keterampilan yang diberikan meliputi: - Keterampilan Pokok, meliputi tata busana/ menjahit, tata rias/ salon dan tata boga/ memasak. Kegiatan keterampilan Pokok mengambil instruktur dari luar agar mendapatkan hasil yang maksimal. - Keterampilan Penunjang, meliputi Batik Ikat Celup, Pembuatan Aksesories, Pembuatan Detergen dan telur asin serta pemasangan payet. Kegiatan ini Balai bekerja sama dengan UNS Surakarta, UMS Surakarta dan Dunia Usaha. 4)
Tahapan Resosialisasi Tahap dalam mempersiapkan Penerima Manfaat agar dapat berintegrasi penuh ke dalam kehidupan masyarakat secara normatif, serta mempersiapkan masyarakat khususnya lingkungan
asal Penerima Manfaat/ lingkungan masyarakat di lokasi kerja agar mereka dapat menerima, memperlakukan serta berintegrasi dalam kehidupan masyarakat, yang meliputi: a.
Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat Merupakan kegiatan yang diarahkan pada kelompok masyarakat termasuk keluarga yang akan menerima kembali para Penerima Manfaat setelah selesai menjalani proses bimbingan di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta agar mau dan mampu membantu para Penerima Manafaat untuk kembali ke masyarakat.
b.
Bimbingan sosial bermasyarakat Merupakan kegiatan bimbingan yang ditujukan agar Penerima
Manfaat
dapat
memahami,
menghayati
dan
melaksanakan norma-norma yang diberlaku dalam masyarakat. c.
Bimbingan bantuan stimulan Merupakan pemberia bantuan stimulan berupa perabot atau modal kerja bagi Penerima Manfaat sehingga mereka dapat bekerja sesuai keterampilan yang telah dimiliki.
d.
Bimbingan Usaha/ Kerja Produktif Merupakan bimbingan berupa pengetahuan tentang kewirausahaan, kelompok usaha, managemen pengolahan usaha, pemasaran maupun magang di perusahan sesuai dengan
keterampilan
yang
dimiliki
sehingga
mereka
mampu
menjalankan usaha/ kerja produktif. 5)
Penyaluran Merupakan kegiatan mengembalikan Penerima Manfaat yang telah selesai mengikuti pembinaan di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta kepada keluarga di daerah asal/ menyalurkan Penerima Manfaat di dunia usaha/ perusahaan yang membutuhkan.
6)
Tahapan Pembinaan Lanjut Kegiatan yang diarahkan agar para Penerima Manfaat maupun masyarakat di lingkungannya untuk lebih memantapkan dan mengembangkan usahanya, meliputi: a.
Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat dan peran serta dalam pembangunan. Bimbingan yang diberika pada eks Penerima Manfaat agar mereka lebih mantap dalam tata kehidupan dan peran dalam pembangunan ditengah-tengah masyarakat. Bentuk kegiatan ini diantaranya yaitu pendampingan, konseling serta advokasi pada eks Penerima Manfaat.
b.
Bantuan pengembangan usaha/ kerja Merupakan pemberian bantuan pada eks Penerima Manfaat berupa peralatan atau paket modal seperti peralatan menjahit, peralatan salon dan peralatan tata bogam maupun
peningkatan keterampilan sehingga usahanya dapat lebih berkembang. c.
Bimbingan pemantapan usaha/ kerja Merupakan kegiatan belajar agar eks Penerima Manfaat dapat mengembangkan jenis usahanya maupun jumlah penghasilannya. Kegiatan dapat berupa Kelompk Usaha Bersama (KUBE) atau Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
7)
Terminasi Merupakan tindakan pengakhiran atau pemutusan secara resmi dalam proses pemberian bantuan pemecahan masalah bagi Penerima Manfaat yang dinilai sudah berhasil/ mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat setelah selesai mendapatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial di Balai Rehabilitasi Sosial.
M. Mitra Kerja Balai rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta. Dalam memberikan berbagai bimbingan baik fisik, mental, sosial maupun keterampilan, Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta bekerja sama dengan berbagai pihak guna tercapai kelancaran kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial. Kerjasama tersebut antara lain dengan: a.
Satpol PP Kota Surakarta
b.
Kantor Agama Kota Surakarta
c.
Dinas Sosial Surakarta
d.
Puskesmas Laweyan.
e.
Polsek Laweyan.
f.
KUA Kota Surakarta
g.
Dinas Kesehatan Kota Surakarta
h.
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
i.
BLK Kota Surakarta
j.
Yayasan Bhakti Muslimah.
k.
Yayasan Al-Firdaus
l.
Yayasan Kakak Surakarta
m. Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakrata n.
IAIN Surakarta
o.
Polsekta Banjarsari Surakarta
p.
Dinas Kesejaheteraan Kota Surakarta.
q.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta
r.
Dunia Usaha