BAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1
Landasan Teori Teori
2.1.1
Standar Stan nda dar Akuntansi Pemerintah Peme meri r nt n ah Mardiasmo standar akuntansi merupakan Mardiasmo (2002) (200 (2 002) 2) mendefinisikan standa darr ak akun unttansi merupaka kan pedoman
atau prinsip penyusunan at tau prins sip – prinsip prinsip p yang yang mengatur perlakuan aakuntansi k ntan ku nsi ddalam alam al a pen nyu y sunan laporan keuangan para pengguna laporan lapora an ke keuang ngaan untuk tujuan pelaporan kepada par ra peng nggu guna na lapor o an keuangan. ke eua u ngan. Menurut Menurut Mahsun et al., (2013) standar akuntansi sektor ppublik ubli likk ad adalah h prinsip-prinsip laporan prinsip p-prinsip akuntansi dalam menyusun dan menyajikan lapora an keuangan keuanggan organisasi menetapkan standar organi isasi sektor publik. Pemerintah Indonesia telah menetapk kan st tandaar akuntansi Standar (SAP). akun nta tannsi pemerintahan pemerintah ahan an yyang angg disebut Standa an darr Akuntansi Akun Ak unta tansi Pemerintahan Pemerintah ahan (SA AP) P. Komite Ko K mite Standar Akuntansi Pemerintahan Pemer erin inta tahhan (KSAP) menyusun SAP dengan deeng ngan an mengacu me meng gac acu pada praktek-praktek terbaik internasional, diantaranya diantarany nyaa dengan deng de ngan mengadaptasi Public Accounting (IPSAS). me meng ngadapttasii IInternational nternnat atio ionnal Publ blic ic SSector ecto ec torr Ac Accounti ing SStandars tand ta ndars (I (IPS PSAS). ). Berdasarkan Tahun Be B rdasar arka kan PP No. 71 Ta T hun 20 2010 Standar Akuntansi Aku kunt n ansi Pemerintahan Pem emerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi akuntan nsi yang diterapkan dalam menyusun dan pemerintah. menyajikan laporan keuangan pemerint tah. SAP diterapkan dalam lingkup pemerintahan yaitu pemerintah pusat, pusaat, pemerintah pem emerintah daerah, dan satuan organisasi di lingkungan pemeritahan pusat/daerah , jika menurut perundang-undangan satuan organisasi dimaksudkan wajib menyampaikan laporan keuangan.
8
9
2.1.2
Laporan Keuangan Pemerintah Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No 1. Paragraf 9
keuangan merupakan meru me rupa p kan laporan yang terstruktur menyatakan bahwa laporann keuangan mengenai posisi keuangan keeuangan dan transaksi – transaksi yyang ang dilakukan oleh suatu an pelapo poran. Tujuan umum m laporan lap apor oran an keuangan keu e an angan adalah men enya y jikan informasi entitas pelaporan. menyajikan mengenai mengen enai posisi keuangan keua uang ngan n , realisasi anggaran , arus arus kkas, as, dan kinerja kinerj rja keuangan suatu suuatu entitas entita tass pelaporan pela pe laporann yang ya bermanfaat bagi para pengguna pe na dalam dal alam am membuat membbuat dan mengevaluasi meng gev eval alua uasi kkeputusan eputusan mengenai alokasi sumber daya. ep Laporan akuntansi Lapo poran keuangan pemerintah daerah adalah hasil dari pproses rosees ak akuntans si keuangan Realisasi Anggaran, keua ke uangan an pemerintah daerah yang berisi Neraca, Laporan Realisa sasi A ngga ng garan, Laporan digunakan Lapora an Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan , untuk digu gunakan oleh eh pihak p hak – pihak eksternal yang berkepentingan. (Mahsun et al, 2011). pi
2.1.3 2 1.3 Basis akuntansi akrual 2. Basis akuntansi akrual, seperti yang telah disimpulkan oleh KS KSAP AP dalam dal alaam Faradilllah basis akuntansi dimana ekonomi Fara Fa radilllahh (2013) (201 (2 013) 3) adalah ada dala lahh suatu ba basi siss ak akun unttansi di dima mana na ttransaksi ransak ksii eko ono nomi mi dan pewristiwa lainnya dicatat, dalam laporan pewris isti tiwa lainn nnya ya diakui, dicatat at, dan disajikan di lapo la poran keuangan keua ke uangan pada tersebut, saat terjadinya transaksi tersebut t, tanpa memerhatikan meemerhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Pernyataan Standar Akunta Akuntansi Pemerintah ansi P emerintah dalam kerangka konseptual digunakan Paragraf 42 basis akuntansi yang digun u akan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis akrual. Basis akrual digunakan untuk Laporan Operasional (LO) dan Neraca. Sedangkan untuk Laporan Realisasi Anggaran disusun dan dilaksanakan
10
berbasis kas. Bila anggaran disusun berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. Perbedaan mendasar dari basis akrual dengan basis kas ialah terletak pada konsep pengakuan pen nga gakkuan belanja ja dan dan a pendapatan pada suatu periode. Tabel 2.1 Perbedaan Akuntansi Pe Akun untansi Kas dan Akuntansii Akrual A rual Ak Akuntansi Akunta tanssi Berbasis Berb Be rbas asis i Kas Kas Akuntansi Akuntans nsii Berbasis Akrual A Ak rual Pelaksanaan Pel Pe laksanaan Relatif mudah dan Relatiff ru rumit sederhana sede se derhan hanaa Hubungan H ubungan an dengan den enggan Relatif kuat Relatif Rela Re lati t f lemah h sistem m anggaran ang nggarann tradisional trad tr adis isiionaal Ruang Ruan Ru a g ling lingkup ngkup Hanya mencatat transaksi Mencatat Me encatatt selu seluruh luruh transasaksi, penerimaan dan transasa aksi, bbaik aikk kas ai pengeluaran kas maupun un non-kas non n-ka kas Waktu W Wa ktuu pencatatan Hanya mencatat transaksi Mencatat estim estimasi imasii da dam dampak mpak yang terjadi dalam satu dari transaksi ssekarang ekarran angg dann periode akuntansi perubahan kkebijakan ebijakan Audit Aud dit dan kontrol Relatif sederhana Relatif lebi lebih ih rumit ((Sumber (S umbber : Paul Boothe ,n.d dalam Damayanti , 2012) Menurut M Mardiasmo ardi ar diasmo (2009), (20 2009),
akuntansi akun unttansii bberbasis erb rbas asis akrual ((full full acrual acrrua uall
accounting) mencatat (earned) a counting) digunakan untuk menc ac cat a at revenue ketika diperoleh (earned d) dan da biaya apakah sudah biay bi aya (expense) (ex expe pense) pada saat terjadi (incurred), d tanpa p memandang g apa paka kahh ka kass su sud dah diterima dianggap di dite teri rima m atau dikeluarkan. dike kelu luar arkkan. Akuntansi Akuunt ntan ansi si akrual akrual dian ngg ggap ap lebih baikk daripada darripada da akuntansi Teknik berbasis menghasilkan akuntans nsii kas. kass. T ka eknik akuntansii berbas sis akrual diyakini ni ddapat apat ap at m enghasilkan dapat laporan keuangan yang lebih da apat dipercaya, lebih akurat, komprehensif, dan relevan
untuk
pengambilan
keputusan keputusa an
ekonomi,
sosial,
dan
politik.
Pengaplikasian accrual basis dalam aakuntansi kunntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk menentukan cost of service dan charging of service , yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta penentuan harga pelayanan yang dibebankan kepada publik .
11
2.1.4
Perbedaan PP No.24 Tahun 2005 dengan PP No.71 Tahun 2010 Peraturan pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan ini, sebenarnya ya sebagai pen ngg ggan a ti PP Nomor 24 Tahun 2005. pengganti penerapan akuntan akuntansi Walaupun PP ini menginstruksikan me ansi s pemerintahan berbasis akrual murni ni, namun masih diperkenankan diipe perk rken e an anka kann pe penerapan basis ka kas menuju akrual murni, 2015. PP sampai ai dengan tahunn 20 2015 15. Perbedaan antara P P 71 ddengan engan PP 244 tahun 2005, utamanya keuangan, sebagai ut tamanya tterkait erka er kait it dengan denga gann ko komponen laporan keuanga gan, n, sebag gai bberikut erikut : er Tabel 2.2 Perbedaan Komponen Laporan Keuangan n PP P No 24 Tahun 2005 PP No 71 Tahun un 201 2010 10 (Basis (Basis Akrua Akrual) (Bas asis Kas menuju Akrual) al) l L apooran Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggar aran(L (LRA RA)) Laporan Anggaran(LRA) (LRA) (L ) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Neraca Ne eraca Laporan La aporan Arus Kas N Neraca Catatan Ca atatan atas Laporan keuangan Laporan Arus kas Laporan Operasional Perubahan Laporan Peru La uba baha han Ekuitas Catatan C atatan Atas Laporan Keuangan (Sumber : Hariyanto, 2012) (S Masing-masing laporan dapat sebagai Masi Ma sing-m -mas asin ingg la lapo pora rann da dapa patt di ddijelaskan j laskan sebag je agai ai bberikut erik er ikut ut 1.
Laporan L poran Re La Real Realisasi alis isaasi An Angg Anggaran ggar a an ((LRA) LRA) LR A) Laporan menyajikan sumber, L poora La rann Realisasi Realisasi Anggaran an men nyajikan ikhtisar sum mbe berr, alokasi, dan pemakaian sumber dayaa keuangan n yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan menggaambarkan an perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu period periode ode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan pembiayaan.
12
2.
Laporan Perubahan Sisa Anggaran Lebih (LSAL) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih o A nggaran Le Lebi bihh tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun menginformasikan n ssebelumnya. ebelumnya. Laporan ini menginfor orma m sikan penggunaan dari sisa lebih anggaran (SILPA) leb ebiih pembiayaan an ngggar aran an ttahun ahun ah u ssebelumnya ebelumnya (SIL ILPA) atau sumber dana digunakan da yang digu guna naka kan untuk menutup sisa sisa kurang kur urang anggaran n tahun lalu (SILKA), anggaran (SIL LKA KA), ), ssehingga ehingg ggaa ttersaji ersaji sisa lebih / kurang kuran ng pembiayaan p mbia pe iaya yaan an anggara an tahun berjalan. berj be rjal alan.
3..
Neraca Neracca Neraca pelaporan mengenai Neeraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelapo oran m enge en g naii aset, aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.Unsur yang ddicakup icakup oleh eh neraca neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas. Masing-masing unsur dapat dapaat dijelaskan dijelaskan sebagai sebag agai ai bberikut erik er ikut ut : a.
ekonomi dimiliki Aset adalah sumber dayaa ek ekon onomi yang dikuasai dan/atau dimilik ki ol oleh eh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan n ddari arri ma mana manfaat ekonomi dan/atau diharapkan ma nfaat f t ek ekon onoomi dan/ n/at atau au ssosial osia os iall di masa mas asaa depan de dih di harapk pkan an ddapat apat diperoleh, pemerintah maupun masyarakat, dipe p ro role lehh, baik oleh pem merintah m aupun masyara raka kat,, sertaa ddapat apat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang jasa diperlukan untuk penyediaan penyeediaan jas sa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara dipelih har a a ka karena alasan sejarah dan budaya.
b. b
Kewajiban adalah utang yan yang a g timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
13
pemerintah. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. 4.
Laporan Operasional (L (LO) O) Laporan Op Operasional per eraasional menyajikan ikhtisar sumber sumb mber e daya ekonomi yang menambah menamb mbah ekuitas dan penggunaannya pen engg ggun unaa aann nnya ya yang dikelola la oleh pemerintah pusat/daerah untuk pu untuk uk kegiatan penyelenggaraan penyelengg gar araa aann ppemerintahan emerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur secara langsung period odee pe pel laporaan. U nsur yang dicakup seca cara r langs gsun ungg dalam Laporan L poran La Operasional Oper Op eraasiona nal terdiri dari: a.
Pe Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai seebagaai penambah pe ah nilai kekayaan bersih.
b. b.
Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai sebagaai pengurang penguran ng nilai kekayaan bersih.
c. c.
kewajiban pengeluaran uang Transfer aadalah dala da lahh ha hakk penerimaan aatau tauu ke ta kewa w ji j ban pengel elua uaran ua ang dari/oleh suatu entitas pe pelaporan lain, pela l po poran dari/kepada entitas pelaporan n la lain in, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. Pos Luar Biasa Biaasaa adalah Bi adal ad alah pendapatan biasa pendapat d atan an lluar uar biasa at ua atau au bbeban eban eb an lluar uar bi bias asaa ya yang tterjadi erjjadi di kkaren aren n kkejadian ejaadian ej atau ttransaksi biasa,tidak rannsaksi yang bukan ra buuka k n merupakan meru rupakan operasii bi bias a a,,tidak ak ddiharapkan iharapkan sering atau rutin terjad terjadi, berada di, dan berad da di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
5.
Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas menyajikan iinformasi nformasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah
14
selama periode tertentu. Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas, yang masing-masing dapat berikut: dijelaskan sebagai berik kut ut:: a.
Penerimaan Penerima aan kas adalah semua aliran kas yyang ang masuk ke Bendahara an UmumNegara/Daerah. Um mumNegara/Daerah. h
b.
Pengeluaran dari Pengeluaraan ka kass adalah semua alirann kas kas yang ya keluar da ari Bendahara Umum Umum Negara/Daerah. Negar ara/ a/D Daerah.
6.
Laporan Lapo La porran Perubahan Pe Ekuitas Laporan Laporran Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan n atau u ppenurunan e urunan en an ekuitas sebelumnya. ek kuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumny nya.
7.
Catatan Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan dari Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian n dar ri angka tertera Realisasi Anggaran, Perubahan an yang ter rte tera ra ddalam alam al am Laporan Rea ali lisa sasi si A ngga ng garan, Laporan an P erubah han SAL, Laporan Operasional, La Laporan Lapo p ran Perubahan Ekuitas, Neraca, a, ddan an Laporan mencakup L po La p ran Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan juga ga m enca en caku k p informasi info f rmasii tentang tent ntan angg kebijakan kebijaka kann akuntansi akun ak unta tansi yang ng ddipergunakan ipergunakkan oleh ip eh eentitas ntitas pelaporan dianjurkan pelapo pe p rann da dan informasi la llain in yang yan ng diharuskan dan dan dianj njur urkkan untuk diungkapkan di dalam Sta Standar Akuntansi andar Akun ntansi Pemerintahan serta ungkapan ungkapan yang diperlukan uuntuk menghasilkan ntuk men nghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. Dari uraian di atas, atas perbedaan a yang paling mendasar dari komponen
laporan keuangan antara PP no 4 tahun 2005 dengan PP no 71 tahun 2010 terletak pada Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LSAL) dan Laporan Operasional
15
(LO). Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih sebenarnya bukan hal yang baru, sebab laporan ini, dulunya (ketika akuntansi pemerintahan masih menggunakan surplus basis kas) merupakan bagian da dari ri laporan sur urpl plus u / defisit.
Implementasi berbasis akrual 2.1.5 Impl pleementasi SAP ber rba basi s s ak kru rual al Beberapa akuntansi Beberapa negara neg garaa telah teelah mereformasi ak kun ntaans nsii se sektor publik di lingkungan mereka, te terutama perubahan basis. me eru ruta tama ma perub bah ahan dari cash basis menjadi menja jadi di accrual accrua al ba basi sis. New Zealand Z aland Ze merupakan contoh merupa paka kann cont ntooh negara yang sukses menerapkan sistem m accrual accrua uall ba basis sejak sej e ak tahun mampu memberikan ta ahu hun 19 11991. 911. Sistem yang diterapkan di negara ini telah mam mpu m emberikaan em kontribusi komprehensif kont ko ntribu usi yang besar dalam menghasilkan informasi yang lebih komp mpre rehe hensiff dibandingkan kualitasnya. diband dingkan dengan sistem cash basis dalam hal kuantitas dan kuali itasnya ya. transparansi Tujuan n pengenalan accrual basis ini adalah untuk memfasilitasi transp paransii yangg lebihh besar b sar pada oorganisasi be rgan rg anis isas asii pemerintah ddan an meningkatkan men eningkatkan efisiensi effis isiiensi da dann efektivitas. masih eef ektivitas. Sementara itu, beberapa bebe berrapa pa negara Uni Eropa lainnya ma masi sihh mengendalikan me meng gen endalikan
pengeluarannya
dengan
menggunakan
cash cash
bbasis asis
(Mardiasmo,2009). menunjukkan reformasi (M (Mar ardiasmo,200 2009) 9). Namun, Nam Na mun, beberapa beb eber erap apaa kasus kasu ka sus menu unj njuk ukka kan bbahwa ahhwa refo form rmaasi ke basis Kasus arah aaccrual ccrual bas cc asis is tternyata ernyata tidak se sseluruhnya luruhn nya menjamin keberhasilan. kebe ke berh rhasilan n. K asus yang terjadi di Italia menunjukkann bahwa pengenalan pengenalan terhadap accrual basis memberikan kontribusi yang kurang kurrang signifikan signiifikan terhadap transparansi, efisisensi dan efektivitas organisasi publik di negara negarra tersebut. Perubahan dari cash basis m menjadi enjadi accrual basis memang tidak dapat dilakukan secara terburu-buru. Perlu analisis yang mendalam dan kompleks terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhinya, salah satunya
16
adalah faktor sosiologis masyarakat negara tersebut (Yamamoto dalam Mardiasmo,2009).
IFAC
dalam
Nazier
(2009)
menyatakan
perubahan
akuntansi fundamental sistem pelaporan n ddan an akuntan sii ddari ari cash basis menjadi accrual basis ar perlu dikelola dan dipersiapkan dipersiapkan dengan baik. IFAC mensyaratkan m nsyaratkan agar proses me tersebut dengan lancar memadai transfer terse ebut berjalan denga an la lanc n ar pperlu erlu er u ppersiapan ersiapan mem mad adai yang meliputi perundang-undangan yang komitmen adanya ya mandat dari pperaturan erratur u an perundang-und dan nga gann ya yan ng jelas, komi mitm tmen politik, komitmen memadai, kemampuan ko omitmen dari dar arii pemerintah p merint pe ntah ah pusat dan daerah, SDM DM yyang ang me mema mada d i, kem mam a puan teknologi sistem melakukan teknol olog ogii dan da si ist stem informasi yang memadai , dan wewenang wewena nang ddalam alam lam m elakuukan perubahan pe eru rubbahhan yyang ang didukung oleh legislatif Kemudian K emudian menurut KSAP (2010) setelah syarat –syarat implementasi imp ple leme ment n asii dipenuhi, dipenu uhi, pemerintah dan pemerintah daerah dapat melaksanakann langkah – langkah strategi langka ah penerapan basis akrual di pemerintah daerah. Pada tingkat daerah, str rateggi penerapan akrual sebagai penera rappan basis akru ual ddapat apat ap at ddilakukan ilakukan sebag il agai ai bberikut erik er ikut ut : 1.
yang dimaksud Sosialisasi dan pelatihan ya ang bberjenjang. erjenjang. Berjenjang yang dimak aksu sudd pimpinan level kebijakan sampai dengan pelaksana tekn teknis, me meliputi knis is,, dengan deng de ngan sosialisasi tujuan sosi iali lisa sasi si dan dan pelatihan pel elat atih ihan an ssebagai ebagai berikut eb ber erik ikut ut : meningkatkan meniingkattka kann skill pelaksana, membangun awareness, dan pe pela laksana,, m embangun awar ren e ess, da an mengajak keterlibatan ketter erli liba b tan semua seemu mua pihak.
2.
Menyiapkan dokumen lega legal bersifat al yang be ersifat lokal seperti peraturan kepala akuntansi daerah tentang kebijakan aku unt n ansi dan n sistem prosedur.
3.
Melakukan uji coba sebagaii tah tahapan hapan sebelum melaksanakan akuntansi penuh. berbasis akrual secara penuh Dengan pemahaman yang komprehensif mengenai kondisi mereka serta
adanya langkah – langkah strategis untuk mengimplementasikan basis akuntansi
17
yang baru ini, diharapkan pemerintah kita siap mempraktikan akuntansi berbasis akrual penuh secara benar dan profesional. . 2.1.6 Kesiapan Pemda Pem emda dalam Implementasi PP No.71 71 Tahun 2010 Armenakis dalam Herlina mendefinisikan Armeenakis et al. dal alam m H erli er lina na ((2013) 2013) mendef efin inisikan kesiapan (readiness) penanda terhadap perilaku (readine ness) sebagai pe pena nannda kognitif terhada dapp pe peri rila laku dari penolakan peno nolakan atau dukungan upaya kesiapan duukungan tterhadap erha er hada dap up pay ayaa perubahan. Sedangkan ddefinisi efin ef i isi ke esi siap apan an untuk bberubah erubah yang g dikemukakan dik ikem emukak akan oleh Holt et al. dalam Herlina (2 (2013) 3) aadalah dala da lah Si Sikap komprehensif (contoh koomp m rehens nsif yang mempengaruhi secara berkelanjutan oleh iisi s (co si cont ntooh : apa pa yang diimplementasikan), yang sedang sed dang berubah), proses (contoh: bagaimana perubahan diimpl lemen enta tasi sika k n), konteks individu kontek ks (contoh: keadaan yang berada pada saat perubahan terjadi), ddan an individ du (contoh: ( onto (c oh: karakteristik dari mereka yang diminta untuk berubah) melibatkan melib i atkann dan n secara merefleksikan sekumpulan ra kolektif mere refl flek eksi sika kann keluasan terhadap ter erha hada dapp in individu atau se sek kumpul ulan an individu menerima, i dividu sebagai kenaikan secara kkognitif in ogniiti og tiff dan secara emosional untuk mener erim imaa, menyetujui, bermaksud untuk meny me yet etuj ujui, dan mengadopsi sebuah rencana khusus yang bermak akssudd un unt tuk mengubah meng me ngubah h status sttattus quo. quo. Teori Teori kesiapan kesia iapa pann ya yang ng ddikemukakan ikemuk ukak akan an oleh ollehh Holt Hollt et al., al ddalam alam Herlina dilihat Herlin inaa (2 ((2013) 013)) yyang ang dikaitkan ke ddalam an alam penelitian pen enelitian dapat di dili liha hat dari : 1.
Isi (apa yang berubah) Perubahan yang dimaksud dalam penelitian daalam pene elitian ini adalah perubahan dari sistem akuntansi berbasis kas menuju aakrual krua ual (PP No.24 Tahun 2005) menjadi sistem berbasis akrual penuh penuh.
18
2.
Proses (bagaimana perubahan diimplementasikan) Mazmanian dan Sabtier dalam Herlina (2013) mendefinisikan implementasi sebagai pelaksanaan ke keputusan kebijakan epu putu tusan kebi ija jaka kann dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, g, namun dapat pula dalam bentuk benttuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif keputusaan-keputusan ekseku kutiif yang y ng penting ya pen enting n atau keputusan keputusaan badan peradilan. Lazimnya, Laazimnya, keputusan kepuutu tussann tersebut mengidentifikasikan mengide d nt ntiffik ikas asik ikan masalahh yang akan diatasi, menyebutkan tujuan/sasaran yang ingin dicapai, i, m enyebutk en kan secara tegas tujuan/sas sar aran a yan ng in ingi g n dicapa pai, dan berbagai cara implementasinya. Proses berb be rbag agai car ara untuk menstruktur / mengatur proses im mpl plemen nta tasi siny nya. Pro roses ini tertentu, inii akan an berlangsung setelah melalui sejumlah tahapan te tertentu tu,, bbiasanya iasanya ya diawali kemudian diaw wali dengan tahapan pengesahan undang-undang, kem mudiaan ou output kebijaksanaan keebijaksanaan dalam bentuk pelaksanaan keputusan oleh badan ppelaksanaan, elaks k anaaan, kesediaan kelompokkeesediaan dilaksanakannya keputusan-keputusan tersebut oleh kelom mpok kkelompok tidak) kelo ke l mpok sasaran, sasaran an, dampak damp da mpak ak nyata (baik k yanh yan anhh dikehendaki dike di kehendaki atau yyang ang tida dak) k) dari output tersebut, dampakk keputusan kep put utusan sebagai yang dipersepsikann ol oleh eh badan-badan penting bada ba d n-badan yang mengambil keputusan, dan akhirnya perbaikan perbaiika kan pe pent ntiing atau upaya unt untuk melakukan ntuk uk m elakukkan pperbaikan erba er baik ikaan terhadap terha hada dapp undang-undang/peraturan u dang-undang/ un d g/pe pera ratturan yang bersangkutan. yang bersa ang ngku kutan.
3.
Individu Penilaiannya dilihat dari karakteristik karrakteristikk mereka yang diminta untuk berubah. Maka kajian mengenai perilaku u pa ppartisipan rttis isipan penelitian diantaranya yaitu: a. a Komitmen pimpinan Robbins dalam Herlina (2013) mengemukakan sikap atau perilaku anggota organisasi pada umumnya dipengaruhi pula oleh perilaku pimpinannya.
19
Dimensi komitmen pimpinan yang dikemukakan oleh Allen dan Mayer dalam Herlina (2013) yaitu: 1)
Komitmen Efektif Efekt ktif if : tingkat seberapa seb eber erapa jauh seorang pimpinan secra emosi terikat, mengenal, dan terlibat dalam te m or oorganisasi ganisasi
2)
Komitmen terhadap Komitmen Berkelanjutan: Berkelaanjut utan a : suatu suat su atuu penilian pe p bi bbiaya aya yang terkait dengan m meninggalkan enin en inggalkan organisasii
3)
Komitmen Normatif kepada tingkat seberapa Ko Komi m tmen n N ormatif : merujuk ke kepa pada tin ingk gkat at seberap pa jauh seseorang sese seorang secara psychology terkait untuk menjadi menja jadi di bagian bag agian da ddari ri organisasi yang didasarkan pada perasaan seperti kkesetiaan, afeksi, esettia iaan an, afeksi si, kepemilikan, kebanggan , dan lain-lain.
b. Resistensi terhadap perubahan Resistensi terhadap perubahan adalah kecenderungan bagi pe pekerja ekerja uuntuk ntukk tidak ingin berjalan perubahan organisasi, berj be rjal alan an seiring sei e ring dengan dengaan pe peru ruba baha han organisasi i, bbaik aik ooleh lehh le ketakutan individual atas se sesuatu kesulitan sesu uat atu yang tidak diketahui atau kesu sullita tan organisasional (Yudo dalam Herlina, 2013). Robbins dalam Herlina Her erli linaa (2013) (20 20113) menyebutkan menjadikan resistensi menyeb butka tkann ad adaa llima ima ffaktor akto ak torr ya yang ng menjadi dika kann re siisten t sii iindividual ndiv vid idua uall dan enam resistensi organisasional berikut: e am res en esis iste tensi organisasi ional yangg dirinci sebagaii be beri r kut: 1)
Habits (kebiasaan) Bila dihadapkan pada perubahan, paada d peruba ahan, maka kecenderungan merespons cara-cara yang sudah bbiasa i sa aakan ia kan menjadi sumber resistensi.
2)
Security (keamanan) Suatu perubahan akan mempengaruhi perasaan keamanan. Terutama bagi orang-orang yang sangat memerlukan jaminan keamanan.
20
Orang yang kinerjanya rendah dan tidak kompetitif cenderung menolak perubahan. Mereka khawatir perubahan dapat menimbulkan ketidakpastian dan dan bberdampak erdampak k nnegatif egatif terhadap kelangsungan masa eg depannya. depann nya. 3)
Fear Unknown ketidaktahuan) F ear of The Unknow ownn (ketakutan (kettak (k akut utan a aatas tas ketidaktahua an) n Perubahan unit Perubaha hann da dapat mengakibatkan perpindahan perp pe rpin inda dahan dari uni nitt kerja yang satu unit sa tu ke un nit kerja kerja yang lain, dari suatu tu ssistem istem yang yang sudah sudah dikenal dik ikenal ke sistem tersebut sist steem baru yang belum dikenal. Hal te ers r ebut menyebabkan men enye y babbkan diketahui ketidakpastian karena menukar dari yang sudah dike ketahuui ke sesuatu tu yang belum dikenal sehingga mengakibatkan kekhawatiran kekhhawat atir iran an dan ketidaksamaan.
4)
Selektif) Selective Information Processing (Proses Informasi Selek ktif) Sekali dibangun Individuu membentuk mem embe bent ntuk u dunianya melalui mela me lalu luii persepsinya. pers pe r epsinya. Sek kal alii dibang gun akan menentang kemapanan, maka ak kan m enentang perubahan. Mereka mendengar mende deng ngaar informasi apa yang ingin mereka dengar. Mereka mengabaikan inf for orma masi si yang yang menentang bangun. menent ntan angg dunia du yang yaang telah tel elah ah mereka mereka ba bang ngun un.
2.1.7 Sumber Daya Manusia Manusia
merupakan
perusahaan/organisasi.
Banyak
sumber definisi definnisi
daya yang
yang
dibutuhkan
oleh
dapat
digunakan
untuk
manusia. mendefinisikan sumber daya manusia a Menurut Nawawi dalam Aldiani (2010) ada tiga pengertian sumber daya manusia, yaitu:
21
1.
Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja, atau karyawan).
2.
potensi Sumber daya manusiaa adalah ad si yang yan a g merupakan aset dan berfungsi sebagai modal didalam moda dall (non material/non finansial) didal alam am organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi dapaat m ewujudkan men nja jadi di ppotensi oten ot ensi si nnyata yata ya t secara fisik da dan non fisik dalam mewujudkan mewujudkan eeksistensi kssis i te tensi organisasi.
33..
Sumber adalah potensi manusiawi penggerak Sumb mber er daya daya manusia ma man anusiawi wi sebagai seb ebag a ai pen enggerak organisasi orga or ganisaasi dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber Sumb mber Daya Manusia merupakan pilar penyangga ut uutama am ma se ssekaligus kaliguus
penggerak pe peng nggeraak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi s serta ser erta ta tujuan tuj ujuan organisasi. dari or rganisasi. Kegagalan sumber daya manusia Pemerintah Daerah Daaerah dalam am memahami mema ahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak padaa kekeliruan kekelliruann laporan dibuat ketidaksesuaian standar yang lapora rann keuangan yyang angg di an dibu buat at dan ketidakse esu suai aian an laporan lap apor o an dengan st sta andar ya ang ditetapkan dalam ddi tetapkan pemerintah (Warisno dala lam m Pu Putri,2010). Menurut Tjiptoherijanto dalam Indriasari (2008), untuk menilai menil ilai ai kapasitas kap apas asit itas kualitas suatu dan kual dan lit itas sumber sumbe berr daya dayya manusia da manussia dalam dal alam am melaksanakan melaksana naka kann su atu t ffungsi ungsi , ttermasuk erm masuk akuntansi dapat level responsibility akunta tans nsi , dapa patt di dilihat dari leve el of respo ponsibility dan kkompetensi ompe om petensi sumber sumber daya dalam tersebut. Tanggung jawab dapat dilihat dala am deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan melaksanakan tugas merupakan dasar untuk melaksan nak a an tuga as dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas, sumber daya te ttersebut rseb ebut tidak dapat melaksanakan tugasnya baik. Sedangkan kompetensi da pendidikan, dengan baik ddapat pat dilihat dari latar belakang pendidikan pelatihan – pelatihan yang pernah diikuti, dan dari keterampilan yang dinyatakan dalam pelaksanaan tugas.
22
2.1.8 Komitmen Organisasi Luthans dalam Aldiani (2010) menyatakan bahwa komitmen organisasi sebagai keinginan kuat untuk k tetap tet etap sebagaii anggota ang nggo g ta organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha kkeras eras sesuai keinginan organisasi, ke er kkeyakinan yakinan tertentu dan penerimaan nnilai ilai dan tujuan oorganisasi. rga gani n sa sasi si.. Menurut Menu Me n rut Robbins (2006) (2 komitmen organisasi organisa sasi adalah keadaan kead ke adaa aann dimana pegawai mengaitkan men enga gait itka k n dirinya ke organisasi tertentu te ert rtentu dan an sasarannya sas asaarannyya serta berharap mempertahankan mempertah ahan ankan keanggotaannya kean ke ngg ggot o aannya ya dalam organisasi memiliki organi nisa sasi si itu. Pada Pada pemerintah daerah , aparat yang memil lik ikii ko kkomitmen mitm tmen organisasi membuat or rganisasi i ttinggi inggi akan menggunakan informasi yang dimilikii untuk uk m embuat a anggaran angg an ggaran n menjadi relatif lebih tepat. Kejelasan sasaran anggaran an nggarran akan akan mempermudah anggaran mempe ermudah aparat Pemerintah Daerah dalam menyusun angg garan untuk uk mencapau dari menca apau target anggaran yang telah ditetapkan. Komitmen yang tinggi gi dar ri Pemerintah Daerah komitmen aparat at P emerintah Da Daer erah ah aakan kann berimplikasii pada ka pad adaa ko komi m tmen untuk bertanggung bertangguung jawab tersebut. j wab terhadap penyusunan anggaran ja an ter erssebut.
2.1.9 2.1. 2. 1.99 Teknologi Tek knologi l i Informasi Info In form rmasi Teknologi adalah T knolog Te ogii informasi informasi adal alah a istilah ah umum yang menjelaskan men e je j laskkan teknologi manusia apapun yang membantu manus sia dalam membuat, membuat, mengubah, menyimpan, dan mengkomunikasikan informasi (W ((William illiam dan Sawyer dalam Haryanto,2012). komputer, Teknologi informasi meliputi kom mputeer, pernagkat lunak (software),database, (internet, intranet) intranet),electronic jaringan (internet electronnic commerce,dan commerce dan jenis lainnya
yang
berhubungan dengan teknologi (Wilkinson et al., dalam Indriasari,2008). Teknologi informasi selain sebagai teknologi komputer (hardware dan software)
23
untuk pemrosesan dan penyimpanan informasi, juga berfungsi sebagai teknologi komunikasi untuk penyebaran informasi. Berdasarkan PP No.71 Tahun 2010 71 T ahun 201 0100 te ttentang ntang SAP , Sistem Akuntansi maupun Pemerintah adalah se serangkaian prosedur manual maup pun u yang terkomputerisasi pengikhtisaran dan mulai dari ppengumpulan engumpulan data ,pencatatan, ,pen enca cataata tan, n, pen engikhtisaran da an pelaporan posisi keuangan operasi pemerintah. Untuk dibutuhkan keuang ngaan dan opera asi s keuangan keu euangan pemerintah h. Un Untu tukk iitu, tu, dibutuhka kan teknologi informasi untuk membantu in nfo formasi un untu tukk memb ban anttu sistem akuntansi pemerintahan peme meri r ntahan an aagar garr dapat be ga bberjalan rjalan dengan Menurut deng gan llancar. ancar. M an enurut Aldiani (2010) perangkat pendukung pendukkun ung yang ng memberikan mem emberi rikan sarana kepada dibedakan saara rana kep pada penyusun laporan keuangan pemerintah daerahh da ddapat paat di dibedaka an menjadi menj me njadi ddua ua kategori yaitu: 1.
Perangkat keras Perangkat keras (hardware) adalah perangkat yang berwuju berwujud ud fisik k dan n kasat mata. Te Terdiri input, Terd rdir irii da dari ri Central Processing Proce cess ssin ingg Un Unit i (CPU), peralatan pera rala latan inpu put, t, peralatan output , dan kom kombinasi mbi binaasi input,output. Menurut Mulyono ddalam alam am Aldiani (2010) perangkat keras adalah peralatan komputer yang yan angg dapat dappat da dilihat diili lihhatt oleh olleh h mata mat ataa atau at diraba. dir i ab aba. a.
2.
Perangkat P ranggka Pe katt lu lunak Perangkat lunak (softwar (software) re) meliputi perintah-perintah yang berisi program serta data
melengkapi yang melen ngkapi ddan an juga mempunyai
tugas
yang
menghubungkan manusia de dengan an perangkat kerasnya (Mulyono dalam Aldiani, Aldiani 2010). 2010) Perangkat lunak k dapat dikelompokkan menjadi: a.
Program
komputer
digunakan
untuk
memerintah
melaksanakan langkah –langkah yang tertulis diprogram,
komputer
24
b. Dokumentasi
adalah
catatan-catatan
yang
digunakan
untuk
menjelaskan lagkah atau prosedur program tersebut, dan semua catatan yang berkaitan dengan data den nga gan proses dat ta tersebut. te cukup Teknologi iinformasi nformasi memegang peranan cuku nf kupp penting dalan suatu informasi diharapkan organisasi. Te Teknologi informas si in inii di diha hara rapk pkan an sebagai suatu tu sistem informasi organisasi. yang ddapat apat mendukung menduku ung tercapainya terrca c painya keefektifan ddan an kkeefisienan eeffisienan organ ee nis i asi.
Komunikasi 2.1.10 0 Ko Kom muniikasi Menurut variabel yang Mennurut Edwar dalam Herlina (2013) ada beberapaa va ari riab abel yan ng mempengaruhi me memp m en ngaruhi
proses
implementasi,
salah
satunya
adalah
komunikasi. kom omun unik ikasi.
Komunikasi mengetahui Komun nikasi kebijakan yang efektif adalah para pelaksana kebijakan mengetah hui u yang informasi apa ya ang mereka kerjakan, hal ini menyangkut proses penyampaian inform masi , kejelasan konsistensi kejela lasa san informasi da dann ko kons nsis iste tensi informasii ya yang ng ddisampaikan. isam is ampa p ikan. Komunikasi Latin (common) Ko K munikasi berasal dari bahasa Lat atin in “Communis” “Co Communis” yang berarti sama (commo mon) n) , maksudnya dahulu titik ma maks ksud udnya penyampaian gagasan / idea dengan menetapkan terlebihh da dahu ulu tit itik Flippo Gibson membuat komunikasi temu yang sama. Fl temu Flip ippo po dalam m G ibso ib sonn (2000) (2 m embu em buatt ddefinisi efi finiisi ko omu munnikasi sebagai tindakan mendorong menginterpretasikan sebaga gaii suatu ti tind ndakan mendoro ong pihak k lain untuk me eng ngin interp preeta tasi sikan suatu idea dalam suatu cara yang diinginkan diing ginkan olehh pembicara atau penulis. Komunikasi mempunyai lingkup yang luas dan daan komprehensif. kompreehensif. Komunikasi dipandang sebagai suatu proses yang dinamis. Menurut Robbins (2006), (2006) komunikasi k munikasi di dalam organisasi sering ko digambarkan sebagai komunikasi formal. Komunikasi formal mengacu pada komunikasi yang mengikuti rantai komando resmi (struktur organisasi). Arah
25
komunikasi dapat dibedakan menjadi komunikasi ke bawah (komunikiasi yang mengalir ke bawah dari manajer ke para karyawan), komunikasi ke atas karyawan (komunikasi yang mengalir ke aatas tas dari karya ta yawa w n ke manajer), komunikasi lateral (komunikasi yangg terjadi terjadi diantara sesama karyawann ke maajer),komunikasi (komunikasi memotong tingkatan diagonal (ko omunikasi yang memo m to tong ng bbidang idan id ang ke kerja dan tingkata tann organisasi).
2.2 2. .2
Penelitian terdahulu Pene neli liti tian an terda dahu hulu Penelitian pendukung Pene Pe n litian an Aldiani (2010) menganalisis faktor – faktor fak kto or pe penduk kun u g
keberhasilan Kabupaten ke eberhasilan h an penerapan PP No.24 Tahun 2005 pada pemerintahan pemerint ntah a an n K abupaten en Labuhan Daya Manusia Labu La buhann Batu, Sumatera Utara. Hasil menunjukkan Sumber D aya Ma Man nusia (SDM), (SDM) ), komitmen, dan perangkat pendukung mampu menjelaskan kkeberhasilan eberhhasila lann penerapan Labuhan Batu p neraapan PP No. 24 Tahun 2005 pada pemerintahan Kabupaten La pe abuhan B atuu sebesar dijelaskan faktor-faktor yang sebesa sarr 36,5 % dan ssisanya isan is anya ya ssebesar ebesar 63,5% dij eb ijel elas aska kann ol oleh faktor-fakt tor lain ya ang tidak t dak dimasukkan dalam penelitian. Secara ti Seccara parsial variabel komitmen mempunyai memp pun unya yai pengaruh PP pe peng ngar aruh u yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan penerap pan P P No No.24 Tahun 2005 SDM Ta Tahu hun 20 005 , ssedangkan edan dangk gkan an S DM M ddan an pperangkat eran er angk gkat pendukung pen ndu duku kung n mempunyai ppengaruh enggaruh en keberhasilan PP yang positif pos o itif tetapi tet etap apii tidak signifikan signifik kan a terhadap terhaadap keberhasil lan penerapan penerap apan an P P No.24 Kabupaten Labuhan Tahun 2005 di pemerintahan Kab bupaten Lab buhan Batu. Penelitian yang dilakukann oleh Ardiansyah Ard diansyah (2012) meneliti Faktor-Faktor pemerintah yang mempengaruhi kesiapan pem merin ntah daerah dalam penerapan PP No.71 KPPN Malang). Hasil mengungkapkan bahwa Tahun 2010 (studi empiris pada KPP PN Malang) kualitas sumber daya manusia berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Variabel komunikasi juga ternyata
26
berpengaruh dan signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sedangkan komitmen organisasi tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis berba basi sis akrual. Penelitian yyang ang dilakukan oleh Faradillah (2013) an (201 013) 3) menganalisis kesiapan SAP pemerintah ddaerah aerah dalam menerapkan meneera rapk pkan an S AP pada pad a a PP No.71 Tahun Tah a un 2010 . Hasil penelitian Makassar peneliti tian menunjukkan menunjukk kkan an bahwa kesiapan pemerintah peme meri rint ntah ah Kota Maka kassar dalam implementasi (SAP) im mplementa tasi si standar sta tandar akuntansi aku kuntansi pemerintahan (SAP AP)) berbasis berbas asis is akrual akr k ual merupakan meeru r pakan refleksi suatu reflek ksi ddari ari su ar uat atu formalitas. Hal tersebut didukung dengan deng gan adanya adany anyaa pe pperaturan ratu turan pemerintah pe eme m rintah i h yang mewajibkan untuk semua pemerintah ddaerah aerah h ttermasuk ermasuuk pemerintah Kompleksitas pe peme m rinttah Kota Makassar dalam menerapkan SAP berbasis akrual. Kom mpl plek eksitas laporann keuangan menjadi faktor utama dalam sikap resisten pengelola pengelo ola keuangan keuanga gann pemerintah Sedangkan, ppe merrintah Kota Makassar dalam implementasi SAP berbasis akrual. Sedan ngkan n, organisasi, Makassar menerapkan dari ssisi isi budaya org is rgan anis isas asii, pemerintah pem emerintah Kota ta M akas ak assa sarr diwajibkan m enerapka kann standar sst andar akuntansi pemerintahan berbasis berba basiis akrual. akrual. Penelitian
Herlina
(2013)
ingin
mengetahui
faktor-faktor faktor-fa fakt ktorr
yyang ang
mempengaruhi pemerintahan dalam implementasi PP No.71 me memp mpengaruhi hi kesiapan kessia iapa pann pemeri rint ntah ahan an ddaerah aerah da dala lam m im plementasi l P P N o.71 Tiga faktor Tahunn 2010 ppada ada pemerintah kabupaten ad kabupatten Nias Selatan. Selata tan. n. T iga g fa fak ktor yang pemda Kabupaten mempengaruhi kesiapan pemd da Kabupat ten Nias Selatan adalah informasi, faktor tersebut perilaku, keterampilan. Ketiga fak ktor terseb but merupakan ekstraksi dari 5 variabel kompetensi yang diteliti yaitu komunikasi, ko omp m et etensi sdm, struktur birokrasi, komitmen pimpinan, dan resistensi terhadap peru perubahan. pimpinan r bahan Hasil menunjukkan bahwa faktor informasi memiliki korelasi yang kuat sebagai faktor yang mempengaruhi kesiapan pemerintah daerah dalam implementasi sistem akuntansi basis akrual.
27
Faktor informasi ini meliputi sosialisasi tentang sistem akuntansi basis akrual. Responden mengetahui sistem akuntansi basis akrual dari peneliti. Mereka pelatihan SDM mengadakan mengharapkan adanya pelatiha hann S DM dan me meng ngadakan perangkat lunak (IT based birokrasi, system). Sehinggaa kkompetensi ompetensi SDM, strukur bi iro rokr k asi, dan komunikasi berpengaruh dalam h positif terhadap ffaktor akto ak t r kesiapan kesi ke siap apan n pemerintah da ala lam implementasi. Faktorr selanjutnya adalah memiliki ada dala lahh perilaku. Perilaku k m emil em iliiki loading fa factor tinggi, artinya perilaku memiliki sebagai faktor mempengaruhi arrti tinya peri rila laku ku m emillik ikii korelasi yang kuat sebag gai fakto or ya yang ng mempe eng n aruhi kesiapan Hal berarti kesiap apan an ppemda emdaa ddalam alam implementasi sistem akuntansi basiss aakrual. krual.. H al iini n ber ni erarti resistensi reesi sisttensi terhadap terhadap perubahan dalam penerapan sistem akuntansi akuntan ansi basis bas asis is akrual akruaal berpengaruh pegawai berp be rpengaaruh signifikan. Hal ini ditunjukkan dari keengganan pe ega g wa waii ba bagian keuangan tuntutan perubahan keuang gan untuk menyesuaikan diri dan kompetensinya dengan tuntuta an perubah han sistem m tersebut. Faktor terakhir adalah faktor keterampilan. Faktor kketerampilan eteramp mpilan n juga m memiliki mempengaruhi kesiapan emiliki korelasi korela lasi si yang yan angg kuat k at sebagai ffaktor ku akto ak torr ya yang ng mempengaruh uhii kesiap pan pemerintah p merintah daerah dalam implementasi pe implemen nta tasi ssistem istem akuntansi basis akrual. is Penelitian Indah (2008) menganalisis pengaruh sumber daya ma manusia manu usi siaa ddan an teknologi keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun tekn te knol o ogii informasinya infformasin inya ya terhadap terhadapp ke kebe berh rhas asil ilan pener erap apan an P PN o.24 24 Tahu hunn 22005. 005. Hasil bahwa kualitas Hasiil penelitian pe an menunjukkan menunjukkan bah ahwa kuali litas sumber daya day ya manusia m nusiaa berpengaruh ma be terhadap keberhasilan penerapann PP No .24 .224 Tahun 2005. Teknologi informasi juga berpengaruh terhadap keberhasilan keberhhasilan penerapan pen nerapan PP No.24 Tahun 2005. menganalisis Kusuma (2013) yang men nga g naalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan akuntansi akrual ppada ada satuan kerja di wilayah kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Semarang I. Penelitian ini mendapat hasil bahwa tingkat penerapan akuntansi akrual dipengaruhi secara signifikan oleh
28
pelatihan staf keuangan. Namun tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat pendidikan staf , kualitas teknologi informasi, dukungan konsultan , pimpinan, pengalaman, latar belakang g ppendidikan endidikan pi pimp mpinan, dan ukuran sattuan kerja penerapan terhadap tingkat pen nerapan akuntansi akrual. Penelitian menyatakan pendukung Peneeli littian Romilia (2011) (20011)) me meny nyat atak a an perangkat pen endukung memiliki pengaruh signifikan keberhasilan pengar ruh yang sign nif ifik kan terhadap keberhasil ilan an penerapan pen eneerapan PP No No. 24 Tahun 2005. Bangkalan pendukung 20 005. Kabupaten Kabu bupa pate tenn Bang gka kallan memiliki perangkat pen endukung ng yang yan angg sudah berjalan b rjalan be dengan tetapi signifikan terhadap deng gan bbaik. aikk. Ko ai Komunikasi memiliki pengaruh negatif tetap pi signif ifik ikan an terha hadap keberhasilan Bangkalan. Anggota ke eberhasilan h an penerapan PP No.24 Tahun 2005 di Kabupaten u Bang ngkala lan. n. A nggotta SKP SKPD
merasa
lebih
nyaman
mengerjakan
tugasnya
sendiri send diri
daripada dari da rippada
mengkomunikasikannya memiliki mengko komunikasikannya dengan orang lain. Regulasi tidak memilik iki pengaruh uh yang Tahun yya ng signifikan terhadap pengaruh keberhasilan penerapan PP No.. 24 T ahun n 2005. Bangkalan terbebani dengan 2005 5. Pegawai Pegawai SKPD SKP PD di Kabupaten Kab abup upaten Bangk kal alan an tidak tid idak ak merasa terbeb ebaani deng gan regulasi, rre gulasi, karena mereka mau mempelajari memp mpel e aj ajaari dan memahami setiap peraturann batu batu yang kkeluar. yang e uar. Komitmen juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan el signifik kan tterhadap erha er haddap keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun ke kebe berhasil ilan pener rap apan an P P No No.2 .244 Ta Tahu hunn 2005. 2005 05. Komitmen Komi Ko mittmen pegawai pegaw wai dalam dalam penelitian belum menerapkan 2005. peneli liti tian a ini bel elum um cukup kuat un untuk men nerapkan PP No.24 No.24 24 Tahun n 20 200 05. Dalam penelitian ini, SDM juga tidak berpengaruh berpengaruhh terhadap keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005. Hal tersebut ut terlihat dari banyaknya pegawai SKPD yang pendidikan SLTA memiliki latar belakang pendidik kan a S LTA dan tidak memiliki pengetahuan tentang akuntansi. akuntansi
29
RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU Nama Peneliti Aldiani (2010)
Ardiansyah rdiiansyah h (2012) (2 2012)
Faradillah ara radi dillah (2013) (2 201 013) 3
Herlina (2013)
Objek Penelitian
Hasil Penelitian
Kuesioner kepada 36 orang orran ang yang 1. SDM, SD Komitmen dan Perangkat pendukung pendu SKPD tersebar dalam 122 S KPD yang secaraa bbersama-sama ersama-sama (simultan) dalam berpengaruh terlibat dallam penyusunan berpengaru uh signifikan terhadap keuangan daerah. laporan keuangan daerah. keberhasilan penerapan peene n rapan PP No.24 Tah Tahun Masing-masing Masing ng-masing SKPD terdiri teerd rdir iri 2005. 20 005 0 . darii 3 orang. 2 Se 2. Secara Seca cara ra pparsial arsial SDM dan ar da teknologi informasi inf berpengaruh signifikan b rpen be enga garu ruh positif tetapi pi tidak signifi terhadap No.24 terh te r adap kkeberhasilan eberha hasi silan penerapan peneera r pan PP N tahun 20 2005 2005. 0 . 3. Secara parsi parsial sial a Kom Komitmen mit itme men me m memiliki mili mi l ki pengaruh pen positif dan signifikan signnif ifikan terhadap ter erha hada dap ke keberhasilan ebe b rha penerapan PP No.24 tahun 2 tah hun 22005. 005. Survei S urvei ei terhadap responden pada 1. Adanya pengaruh po positif ositiff variabel vari va riabel ku kualitas ual KPPN PN Malang dengan populasi SDM tetapi tidak signifikan signnifika k n da dan kom komunikasi mu penelitian pen nelitian sebanyak 160 satuan memiliki pengaruh yan yang ng pos positif osit itif if ddan an kerja. penerapan ke erja. signifikan terhadap kesiapan kesiiapann pe pen neraapa berbasis akrual 2. Tidak adanya pengaruh secara seecara sig signifikan gniffikk variabel komitmen organ organisasi nisasi terhadap teerhada dap kesiapan penerapan SAP berbasis berrba basis akrual akr Kualitatif K ualitatif interpretatif int nter erpr prettatif tif dengan dengan Bent Bentuk ntuk uk persiapan persi siap apan an pemerintah pemerintahh Kota Kota Makassar Mak akas ass : Kota interview pada padda 6 orang ng kkepala epala 11.. Sosialisasi ep Sosiiali lisasii kepada kepada d aparat pemerintah pemerint ntah ah K pemerintah subbagian akuntansi pemerint tah Makassar, daerah kota Makassar. 2. Merevisi peraturan pemerintah pemerintaah daerah daer da erah (berupa peraturan daerah ah ppokok-pokok ok kok ok--po poko pengelolaan peng pe ngel elol olaa aann ke keua keuangan uang ngan an ddaerah aera ae rahh da dann per peraturan kepala ddaerah) aera ae rah) mengenai ke kebi kebijakan bija jakan aakuntansi, kuntans nsi, i, 3. Memperbaik Memperbaiki ki si sist sistem stem em dan dan pprosedur rosedur pengelolaan keuangan daerah 4. merupakan langkah awal pemerintah K Kota Makassar dalam implementasi SAP berbasis b akrual di tahun 2015 nanti. Kuantitatif deskriptif dengan deng ngan 11.. Faktor informasi mempengaruhi kesiapan ke satuan pemerintah daerah dalam implem implementasi survei kuesioner pada 15 satua uan perangkat daerah kerja ah sistem akuntansi basis akrual. pemerintah daerah Kabupaten 22. Faktor perilaku memiliki korelasi yang yan kuat sebagai faktor yang mempengaruhi kesiapan Nias Selatan, kota Padang. pemda dalam implementasi sistem akuntansi basis akrual. 3. Faktor keterampilan mempengaruhi kesiapan pemerintah daerah dalam
30
Indah (2008)
Kusuma (2013)
Romilia (2011))
2.3
implementasi sistem akuntansi basis akrual. SKPD Sumber Daya Manusia dan teknologi informasinya mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap g p keberhasilan ppenerapan p PP No.24 No .24 24 tahun t hun 2005. ta Survei sebanyak 58 kuesioner 1. Pelatihan Pelatih ihan an staf keuangan mempen mempengaruhi yang disampaikan disam mpa paikan kuesioner tingkat penerapan pene nera r pan akuntansi akrual. kepada 1156 56 Kuasa Pen engguna 2. Tingkat pendid pendidikan idik ikan staf , kualitas tek teknologi Pengguna Anggar araan (KPA) dari KP KPPN PN informasi, in nfo f rmasi, dukungan dukunga gann konsultan, pengalaman, penga Anggaran latar belakang pendidikan pimpinan, dan Semarang Sema marang I. la ata tarr be bela laka k ng pendi didi d kan pimpinan ukuran an satuan sat atuuan kerja tidak tidaak berpengaruh berpengaru pada ting ti ngkat penerapan penerapa pann akuntansi a untanssi akrual. ak tingkat 82 lembar lem emba barr ku kkuesioner esio one ner kepada staf 1. Perangkat Peranggka kat pendukung pend nduk ukun ungg berpengaruh berpeengaruh secara keuangan dinas-dinas positif terhadap ke eua uang ngaan din nas-dinas kabupaten terh had adap keberhasilan keb eber erhhasi s lan penerapan penerap PP Bangkalan. Bang Ba ngkkalann. No 24 tahun 20 2005. 005 0 . 2. Komunikasi , SDM DM , Komitmen Komi Ko mitm t en Organisasi Org dan regulasi tidak ak berpengaruh ber erpe penggaruh uh tetapi Keberhasilan signifikan terhadap K eberh has asil ilan Penerapan Peen PP No.24 Tahun 2005. Kuesioner kepada pemerintah Kota Medan
Pengembangan Hipotesis
peeneera rapan n 2.3.1 2.3 3.1 Pengaruh antara sumber daya manusia dengan kesiapan penerapan SAP berbasis berbasi b is akrual ak kruall mengenai Nazier (2009) mengungkapkan tingkat pemahaman dasar staf me meng ngen enai administrasi masih sangat rendah. Tingkat pemahaman admi ad mini nist stra rasi si keuangan keu euan anga gann negara nega ne gara ra m asih san as nga gatt re rend ndah ah. Ti Ting ngka katt pe pema maha hama mann da dasar meliputi negara, bentuk me eli l pu puti ti lingkup lin ingk gkup up keuangan keu uan angan nega gara r , be ntuk t ppertanggung ertanggung er ng jawaban jaw wab aban an keuangan keu euan anga gann negara, digunakan, subtansi standar akuntansi yang digunakan an, dan subt b ansi standar akuntansi pemerintahan. Sebuah implementasi kebijakann publik dalam daalam praktik , memerlukan kapasitas segi sumber daya yang memadai ddari ari seg gi jumlah dan keahlian (kompetensi, disamping pengalaman, serta informasi), disamp mping pengembangan kapasitas organisasi (Insani dalam Kusuma,2013). SDM memiliki peranan sentral dalam menentukan keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini didukung oleh Krumwiede dalam Kusuma (2013)
31
menunjukkan pelatihan yang memadai memiliki efek positif terhadap kesuksesan adopsi sistem akuntansi. Demikian pula menurut Brusca dalam Kusuma (2013) transisi yang menunjukkan bahwa tra ans nsis isii dari akuntansi akunt ntan ansi s berbasis kas menuju basis akrual membutuhkan biaya biay ya pelatihan pelatihan yang signifikan. Kusuma bahwa hubungan Kusuuma (2013) mengungkapkan mengun ungk kap pkaan ba bahw wa terdapat hub bun ungan yang positif signifikan tingkat akuntansi tingkat dan sign gnifikan antaraa ti ing n kat pendidikan staf ak akun unta tans nsii dengan tingk kat a kepatuhan akuntansi Temuan penelitian dilakukan ak kuntansi akrual. akru ak rual al. Temu uan empiris dari beberapa pen nel e itian ya yang ng ppernah ernah di dila l kukan (2008), Aldiani Faradillah (2013), Indahh (2 (200 008), A ldiani (2010), Ardiansyah (2012), Far arad a illa l h (2 (201 0 3), dan Herlina(2013) yang sebagai Herl He rliina(20113) menunjukkan bahwa SDM memiliki korelasi ya ang n kkuat uatt sebaga ua ai faktor implementasi fakt fa ktoor yang yang mempengaruhi kesiapan pemerintah daerah dalam impl plem emen entasii penulis menduga sistem akuntansi basis akrual. Berdasarkan uraian tersebut penul lis mendu uga bahwaa : H1 :
Sumber Daya secara ya Manusia Man anus usia ia akan akan berpengaruh berpenga garu ruhh se seca cara ra ppositif ositif terhadap terhadaap kkesiapan esiapan an pemerintah daerah dalam pe penerapan SAP ene neraapa p n PP No.71 Tahun 2010 tentang S AP berbasis akrual.
2.3.2 Pengaruh 2 Pe P nggaruh uh antara komitmen komitm tmen organisasi org ganisasi dengan n kesiapan kesiapa p n penerapan penerapan SAP berbasis akrual Komitmen organisasi meru merupakan dorongan rupakan do orongan dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu agar dapat meen meenunjang nunjan ang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan lebih h mengutamakan kepentingan organisasi (Aldiani,2010). Pegawai yang memiliki komitmen yang kuat akan bekerja dengan maksimal agar organisasi tempat mereka bekerja dapat mencapai keberhasilan.
32
Bekerja dengan maksimal dalam hal ini antara lain bekerja keras, ikhlas dalam melaksanakan pekerjaannya, senang dan peduli terhadap organisasi tempatnya berkeyakinan bekerja. Jika pegawai berkey eyak akiinan bahwa wa visi visi dan misi pemerintahan akan sumbangsih yang tercapai dengan su umb mbangsih mereka, situasi kerja yan ng bersinergi akan tercipta dan menyebabkan menyebab abkan peningkatan kkinerja. ine nerj rja. Komitmen keberhasilan penerapan K omitmen organisasi orrga gani nisa sasi berpengaruh pada pad da ke kebe berh rhaasilan penerap pan a PP No.24 Tahun 2005 pemerintahan Kabupaten Labuan Ta ahun 20 005 pada pad ada peme merintahan i Lab abua uan Batu tu menurut men enurut penelitian peenelitian Aldiani (2012) Komitmen Aldian ni (2010). (20010)). Sedangkan menurut penelitian Ardiansyah (2 Ardiansyaah (2 2012) 12) K omittme m n Organisasional berbasis Or Orga g nisasio i onal tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan an SAP AP berbasi sis akrual. Hal mempunyai ak akru rual. H al ini karena menurutnya, komitmen organisasi akann me memp mpun u yai pengaruh 2015. pengar ruh pada saat penerapan SAP akrual yang akan diterapkan padaa tahun 2015 15. Sedangkan komitmen Sedang gkan saat menjelang penerapan SAP berbasis akrual tersebut,, komit itmenn organisasi tidak organi nissasi tidak berpengaruh. ber erpe peng ngar aruh uh. Berdasarkan Berdasarka kann kedua kedu ke duaa penelitian yyang ang tida dakk mempunyai me m mpunyai hasil yang sama tersebut, tersseb ebutt, maka penulis akan menduga hipotesa hipo pote tessa sebagai se seba baga gaii berikut :
H2 :
Komitmen berpengaruh positif Komitme menn Organisasi Organisasi akan akaan berpeng garuh secara pos sit itif if terhadap terhada dapp kesiapan kesiapan pemerintah daerah dalam penerapan PP No.71 Tahun 2010 tentang SAP berbasis akrual.
33
2.3.3
Pengaruh antara teknologi informasi dengan kesiapan penerapan SAP berbasis akrual Krumwiede dalam Kusuma Kuusu sum ma (2013) me menu nunjukkan bahwa organisasi dengan menunjukkan
teknologi informasi informassi yang lebih maju mungkin lebihh dapat da menerapkan sistem akuntansi manajemen ma dar arip pad adaa or orga gani n saasi s dengan sistem em informasi yang baru daripada organisasi kurang g canggih karena karen enaa bi biaya pengolahan ddan an n ppengukuran engu en gukkuran yang llebih e ih rendah. eb Penelitian yang Pe enelitian ssebelumnya ebel eb eluumnyya ol oleh Kusuma (2013) yan angg memperlihatkan memp mper erli liha h tkan terdapat terdapat hubungan tingkat hubung ngan an ppositif ositif if dan signifikan antara kualitas teknologi informasi info formasi dengan deng de ngan a tin ngk g at kepatuhan ke epa p tuhhan akuntansi akrual. Penelitian ini didukung oleh ppenelitian enel elit itia ian yang ng dilakukan di dila laku k kaan oleh Aldiani (2010) dan Romilia (2011) bahwa perangkat perangkkat pendukung pen endu duku k ng mampuu menjelaskan keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005. diminta Studi ini menunjukkan bahwa teknologi informasi akan dim minta uuntuk ntukk memfasilitasi sektor publik. memf mfas asilitasi dan mendukung mend me nduk ukun ungg pengenalan aakuntansi kunt ku ntan ansi si akrual di sek ekto tor publ blik k. Akibatnya harus Ak A ibatnya , kualitas tinggi yang ada da di di dalam dalam sistem informasi organisasi ha haru rus dipertimbangkan (Ouda, di dipe p rt rtim imbangkan sebagai prasyarat penting dari keberhasilan pelaksanaan pelaksan anaaann (O (Oud uda, dalam 2013). Argumen da dala lam m Kusuma, 20 2013 13). ). A rgumen ini ini mengarah men enga garrahh pada da pperumusan erum er umusan hhipotesis ipotesiss bberikut erik er ikut : H3 :
Teknologi positif Teknolo ogi iinformasi nformasi akan berpengaruh b rpengaaruh secara posit be itif if terhadap ter e hadapp ke kesiapan pemerintah daerah dalam penerapan PP No.71 Tahun 2010 tentang SAP berbasis akrual.
34
2.3.4 Pengaruh antara komunikasi dengan kesiapan penerapan SAP berbasis akrual Menurut Edwar dalam mH erlina (2013 13)) ko kkomunikasi munikasi adalah salah satu faktor Herlina (2013) mempengaruhi yang mempengaruh hi proses implementasi. Persyaratan an utama bagi komunikasi para kebijakan yang yanng efektif adalah pa ya ara ppelaksana elak el aksa sanaa kebijakan mengetahui men nge g tahui apa yang ini proses informasi merekaa kerjakan, hhal al in ni menyangkut pros ses penyampaian pen enyyampaian inf nfor o masi dan konsistensi dengan penelitian ko onsistenssi informasi info in form rmasi yang yanng disampaikan. Hasil inii sesuai ya se den enga gann peneliti tian a yang dilakukan terhadap telah di dila laku kukan ooleh leh Ardiansyah (2012) bahwa komunikasii berpengaruh b rpen be nga garu ruhh terh had a ap penerapan SAP Romilia (2011) pe ene n rapan S AP berbasis akrual. Hal ini sama diungkapkan oleh eh Rom mil ilia ia (2011 1) menghasilkan yang me yang enghasilkan hipotesis yang sama untuk penelitian yang di ddilakukannya. laku kuka kann n ya. Berdasarkan Berdas sarkan hal tersebut maka hipotesa yang dibangun adalah : H4:
Komunikasi akan berpengaruh secara positif terhadap kesiapan pemerintah daerah dalam tentang SAP dae aera rahh da dala lam m penerapan PP No.71 No.71 71 Tahun 2010 te tent ntang SA AP berbasis akrual.
2.3.5 Pengaruh 2. 2.3. 3.55 Pengar uh h aantara ntar nt ara sumber sumb mber er daya day ayaa manusia, manu usi sia, a, komitmen komit itmen organisasi, orga or gani nisasi, teknologi komunikasi teknolog te ogii in informasi, dan k omunik ikasi dengan kesiapan kessia iapa pan penerapan p ne pe nerrapan SAP berbasis akrual pemerintah, Dengan adanya komitmen en pemerin ntah, sumber daya manusia yang ada akan mempunyai rasa tanggung jawab jaw a ab b terhadap pekerjaannya dan penerapan dengan peraturan ini tidak akan berjalan denga an sempurna tanpa didukung oleh teknologi informasi yang layak dan memadai. Sumber daya manusia, komitmen, dan teknologi informasinya secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan
35
terhadap keberhasilan penerapan PP No.24 tahun 2005 di Kabupaten Labuhan Batu menurut penelitian yang dilakukan oleh Aldiani (2010). Selain itu berdasarkan hipotesis n ddugaan ugaan semuaa hi hipo p tesis secara parsial berpengaruh positif maka dapat dikatakan dik ikatakan bahwa secara simultan seluruh sel elur uruh variabel independen bersama-sama berpengaruh dependen secara bersa ama-sama akan ber rpeng ngar a uh tterhadap erhaada er d p variabel dep pen e den yang dapat dihipotesakan berikut: dihipote tesakan sebagai sebagaai be beri ikut: H5: H5
Sumber Sum mbe ber daya d ya manusia, da man anusia, komitmen organisasi, organisasii, teknologi tek e nolo ogi informasi inf nfoormasi , dan dan komunikasi secara komu ko m nika kasi secara simultan akan berpengaruh se eca c ra ppositif osit os itif if terhadap terha hadap kesiapan No.71 Tahun 2010 kesiiapan pemerintah daerah dalam penerapan PP No.7 .71 Ta Tahu hun 201 10 tentang teentang SAP berbasis akrual.