BAB I PENGANTAR
1.1 Latar Belakang Perdagangan minyak dan gas bumi dunia yang pada distribusinya sebagian besar ditransportasikan melalui laut memberi peluang yang besar pada kegiatan angkutan laut dunia yang berdampak langsung pada permintaan dan penawaran kapal tanker di dunia. Kapasitas armada tanker di dunia telah tumbuh secara substansial semenjak kapal tanker minyak pertama kali beroperasi melakukan transportasi pada tahun 1878 di Laut Kaspia. Berdasarkan data dari Review of Maritime Transport tahun 2013, yang diterbitkan United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD) pertumbuhan perdagangan laut internasional pada sektor minyak dan gas bergerak naik semenjak tahun 1970 – 2012. Tabel 1.1 Perdagangan Laut Internasinoal (dalam jutaan Ton) Year
Oil and Gas
Main Bulks
Other Dry Cargo
Total
1970
1.440,00
448,00
717,00
2.605,00
1980
1.871,00
608,00
1.225,00
3.704,00
1990
1.775,00
988,00
1.265,00
4.008,00
2000
2.163,00
1.295,00
2.526,00
5.984,00
2005
2.442,00
1.709,00
2.978,00
7.109,00
2006
2.698,00
1.814,00
3.188,00
7.700,00
2007
2.747,00
1.953,00
3.334,00
8.034,00
2008
2.742,00
2.065,00
3.422,00
8.229,00
2009
2.642,00
2.085,00
3.131,00
7.858,00
2010
2.772,00
2.335,00
3.302,00
8.409,00
2011
2.796,00
2.477,00
3.475,00
8.748,00
2012
2.836,00
2.665,00
3.664,00
9.165,00
Sumber: Clarkson Research Services, 2013 dan UNCTAD (diolah)
1
Kapal tanker sebagai salah satu alat transportasi laut dalam manfaatnya sebagai kendaraan angkut yang berfungsi memindahkan barang khususnya cair dan gas, akan sangat bergantung kepada industri lain yaitu industri yang memproduksinya berupa industri galangan kapal (shipbuilder). Apabila ditinjau secara manfaat ekonomis, maka kapal tanker akan sangat tergantung pada industri pelayaran, khususnya cair dan gas. Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital intensive), dikarenakan tingginya biaya modal yang dibutuhkan untuk membeli kapal (Luo dan Fan, 2010). Pengembalian dari investasi terhadap kapal bergantung pada volume perdagangan melalui laut (seaborne trade volume) (Stopford, 2009). Untuk memperoleh unit kapal, pengusaha jasa angkutan kapal dapat memesan unit kapal baru pada perusahaan galangan kapal atau dengan alternatif lain, pengusaha dapat mencari kapal sesuai spesifikasi yang diinginan di pasar sekunder. Pasar kapal bekas di dunia umum dikenal dengan sebutan “sales and purchase market” yang banyak dikelola oleh perusahaan perdagangan kapal bekas/perantara jual beli kapal di dunia. Pasar sekunder ini memberi alternatif pilihan kepada pengusaha jasa angkutan kapal apabila menginginkan menambah armada angkutannya secara cepat tanpa harus memesan kapal baru pada perusahaan galangan kapal, yang pada umumnya membutuhkan waktu relatif lama dan biaya yang lebih besar untuk proses produksi kapal baru. Luo dan Fan (2010) menyatakan bahwa pertimbangan investor untuk memilih kapal bekas dibandingkan dengan kapal baru adalah faktor waktu, di mana kapal
2
bekas akan lebih cepat untuk dapat dioperasikan, sehingga lebih cepat menghasilkan pendapatan apabila dibandingkan dengan berinvestasi pada kapal baru. Harga kapal bekas akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan armada pengangkutan laut dan akan turun apabila kebutuhan pengangkutan laut berkurang (Lun dan Quaddus, 2009). Dengan adanya pasar sekunder/pasar kapal bekas ini para pengusaha kapal mendapat tempat untuk melakukan restrukturisasi armada angkutannya (dengan melakukan jual beli kapal) dalam usahanya menanggapi perubahan permintaan (Strandenes, 2002). Dalam dunia penilaian, kapal merupakan salah satu objek penilaian yang cukup sering dilakukan penilaian baik oleh penilai dalam negeri maupun penilai penilai di luar negeri. Irawan (2012) mengungkapkan bahwa dalam hubungannya dengan dunia penilaian, kapal merupakan moda angkutan barang dan orang yang sering menjadi objek penilaian untuk berbagai macam kepentingan seperti jaminan kredit, jual beli, asuransi, dan sebagainya. Sejalan dengan uraian tersebut, tujuan-tujuan dalam dilakukannya penilaian untuk kapal, yang mana diperlukan untuk berbagai macam kepentingan, antara lain (http://www.cwkellock.com/): 1.
penilaian untuk jaminan kredit baru pada bank (security for a proposed mortgage);
2.
penilaian ulang untuk kredit yang telah ada (security for an existing mortgage);
3.
penilaian untuk kepentingan lelang;
4.
penilaian untuk kepentingan asuransi;
5.
penilaian untuk kepentingan prospektus investasi;
3
6.
penilaian untuk kepentingan pelaporan keuangan;
7.
penilaian untuk kepentingan perselisihan/kasus hukum;
8.
penilaian untuk kepentingan peraturan pemerintah.
Dari berbagai kepentingan penilaian untuk kapal seperti yang telah disajikan diatas pada umumnya penilai mengungkapkan opini nilai pasar/estimasi nilai pasar wajar dari kapal tersebut dan dapat juga nilai lainnya disesuaikan dengan kepentingan dari tujuan penilaiannya. En-lin Li (2013) dalam penelitannya menyebutkan bahwa harga kapal bekas berfluktuasi dan membentuk sebuah siklus (cyclical fluctuations). Penelitian ini memprediksi bahwa faktor yang menggerakkan siklus fluktuasi tersebut adalah faktor ekonomi, kebijaksanaan, psikologi dan emergensi. Kurva penawaran pada industri pelayaran adalah inelastis, karena mahalnya biaya menyimpan kapal pada saat industri pelayaran pada kondisi over supply, begitu juga apabila apabila ingin menambah supply dengan memesan kapal baru, akan membutuhkan waktu yang relatif lama. Kurva permintaan pada industri ini juga hampir inelastis karena hampir tidak terdapat substitusi pilihan angkutan yang tersedia. Kombinasi ini membuat tarif pengiriman sangat fluktuatif (Xun Yao Chen, 2013). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.2, dapat dilihat bahwa tarif sewa kapal tanker sangat berfluktuasi, dapat dibandingkan dengan tarif sewa kapal kargo pada Gambar 1.4. Harga kapal tanker bekas dan kapal kargo bekas masing masing dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.3.
4
Sumber: RS Platou Economic Research a.s 2014 Gambar 1.2 Harga Kapal Tanker Bekas Usia s.d. 5 tahun, 2004 – 2014
Sumber: RS Platou Economic Research a.s 2014 Gambar 1.3 Tarif Sewa per Tahun Kapal Tanker, 2004 – 2014
5
Sumber: RS Platou Economic Research a.s 2014 Gambar 1.4 Harga Kapal Kargo Bekas Usia s.d 5 tahun, 2004 – 2014
Sumber: RS Platou Economic Research a.s 2014 Gambar 1.5 Tarif Sewa per Tahun Kapal Kargo, 2004 – 2014
6
Dari uraian sebelumnya terlihat bahwa kapal tanker sebagai alat transportasi memiliki peran ekonomis yang sangat penting dalam industri transportasi laut minyak dan gas. Sejalan dengan hal tersebut dalam dunia penilaian, kapal tanker sebagai moda angkutan minyak dan gas yang seringkali menjadi objek penilaian untuk berbagai macam kepentingan. Digambarkan pula tarif sewa kapal tanker bekas sangat fluktuatif begitu juga harga kapal tanker bekas, seiring dengan faktor permintaan dan penawarannya. 1.2 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga transaksi kapal tanker telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dan menjadi rujukan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut. 1.
Koutroumpousis (2006) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga kapal tanker bekas. Penelitian dilakukan terhadap jenis kapal tanker dan meneliti kaitan hubungan antara harga kapal tanker bekas dengan struktur lambung kapal (hull) dengan alat analisis regresi berganda. Peneliti membuat model ekonometri yang dapat digunakan untuk melakukan peramalan harga kapal tanker. Variabel yang digunakan adalah bobot mati kapal (Dead Weight Tonnage), umur kapal dan variabel boneka (dummy variable) yang digunakan adalah kapal tanker dengan struktur lambung tunggal (single hull) dan kapal tanker dengan struktur lambung ganda (doble hull). Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai kapal tanker dengan struktur lambung ganda (double hull) lebih tinggi sekitar 18 persen dibandingkan kapal tanker dengan struktur lambung tunggal (single hull).
7
2.
Tsolakis, dkk. (2003), membahas mengenai analisa ekonometrik harga kapal bekas. Pada penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda dengan menggunakan dua metode ekonometrik yaitu Structural Equation model dan Vector Autoregression model, hasil dari analisanya mengilustrasikan siklus perkiraan harga kapal bekas. Data kapal yang digunakan dalam penelitian adalah data tahunan pasar tahun 1968-2001 meliputi jenis kapal kargo dan kapal tanker. Hasil yang disampaikan pada makalah ini adalah biaya pembuatan baru kapal (newbuilding orderbook) dan tarif sewa kapal (timecharter rate) memiliki efek positif pada harga kapal bekas.
3.
Furset dan Hordnes (2013), meneliti pengaruh kecepatan kapal pada armada kapal tanker dengan klasifikasi ukuran kapal tanker Very Large Crude Carier (VLCC), dengan data penelitian selama dua dekade terakhir. Fokus penelitan yang dilakukan adalah pada pengaruh optimalisasi kecepatan kapal terhadap pendapatan dan berkesimpulan bahwa kecepatan servis kapal tidak akan ditambah hanya karena semata mata tarif angkutan yang menguntungkan. Akan tetapi kecepatan servis kapal akan ditambah apabila pendapatan marjinal yang diperoleh dari penambahan kecepatan kapal melebihi dari biaya marjinal yang telah dikeluarkan.
4.
Adland (2000) melakukan kajian teoritis mengenai model penilaian kapal kargo. Peneliti fokus pada kemungkinan untuk perbaikan dan kalibrasi lebih lanjut pada model yang bersumber pada data pasar, yang hasilnya diharapakan dapat melengkapi metode penilaian yang telah berkembang sebelumnya pada penilaian kapal, khususnya untuk kapal-kapal yang
8
melakukan transportasi pengiriman barang curah (bulk shipping). Latar belakang penulis melakukan penelitian adalah dugaan terdapat indikasi penyimpangan pada penilaian kapal pada masa masa lalu jika dibandingkan dengan nilai fundamentalnya. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Penelitian ini mengindikasikan bahwa penyusutan garis lurus (straight-line depreciation) dengan umur ekonomis kapal lebih besar dari 15-20 tahun adalah pendekatan yang baik dalam melakukan
penyusutan
kondisi
kapal.
Dalam
penelitian
ini
juga
mengindikasikan bahwa nilai sekrap dan volatilitas tarif sewa adalah parameter yang penting dalam penilaian kapal 1.3 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang seperti yang telah dijelaskan pada uraian subbab 1.1, bahwa dalam perkembangannya tarif sewa kapal tanker sangat fluktuatif. Pergerakan tarif sewa kapal tanker yang fluktuatif ini selalu diikuti dengan harga kapal tanker bekas di dunia yang juga mengikuti berfluktuasi. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada maka timbul pertanyaan penelitian yang dibatasi sebagai berikut. 1.
Apakah kaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan faktor fisik kapal tanker dalam hal ini berupa kapasitas kapal (Dead Weight Tonnage) dan umur kapal?
2.
Apakah kaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan faktor non fisik
9
dalam hal ini berupa biaya pembuatan baru kapal (newbuilding cost) dan tarif sewa kapal tanker (time charter rates)? 3.
Apakah kaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan faktor makro ekonomi dalam hal ini berupa suku bunga pinjaman antarbank London Interbank Offered Rate (LIBOR) dan harga minyak mentah dunia.
4.
Apakah kaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan struktur lambung kapal (hull)?
1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Mengidentifikasi keterkaitan antara harga transaksi kapal tanker terhadap faktor fisik kapal yaitu kapasitas kapal (Dead Weight Tonnage) dan umur kapal.
2.
Mengidentifikasi keterkaitan antara harga transaksi kapal tanker terhadap faktor non fisik kapal yaitu jumlah order pembuatan baru kapal (newbuilding orderbook) dan tarif sewa kapal tanker (time charter rates).
3.
Mengidentifikasi keterkaitan antara harga transaksi kapal tanker terhadap pengaruh ekonomi makro dalam hal ini berupa suku bunga pinjaman antarbank London Interbank Offered Rate (LIBOR) dan harga minyak mentah dunia.
4.
Mengidentifikasi keterkaitan antara harga transaksi kapal tanker dengan struktur lambung kapal (hull), dalam hal ini berupa struktur lambung kapal ganda (double hull) dan struktur lambung kapal tunggal (single hull).
10
1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Bagi pelaku bisnis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam memperkirakan harga jual-beli kapal tanker.
2.
Bagi penilai aset, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah cakrawala dalam penilaian aset khususnya kapal tanker untuk berbagai kepentingan.
3.
Sebagai bahan acuan bagi kegiatan penelitian selanjutnya.
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun sebagai berikut. Bab I Pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teori dan Tinjauan Pustaka yang menguraikan tentang landasan teori yang digunakan, tinjauan pustaka yang mendasari penelitian, formulasi hipotesis, serta model penelitian. Bab III Metode Penelitian menguraikan bagaimana metoda dan proses selama penelitian ini dijalankan. Bab IV Analisis berisi pembahasan akan setiap analisis data yang telah didapatkan Bab V Simpulan dan Saran berisikan ringkasan singkat (simpulan) mengenai hasil analisis yang diperoleh, saran-saran yang diberikan kepada, serta keterbatasan penelitian.
11