1
BAB I PENGANTAR
1.1
Latar Belakang Era reformasi dan globalisasi saat ini membuka celah peningkatan
potensi ancaman terhadap kepentingan nasional. Geografi, geopolitik, dan geostrategi suatu bangsa menjadi lebih dinamis. Kepentingan bangsa dalam mewujudkan tujuan dan cita-citanya menjadi pergolakan di samping isu-isu dunia strategis lainnya. Transnational crime, demokratisasi, penegakkan HAM menjadi tema sentral bagi setiap negara. Gubernur Lemhannas Budi Susilo Supandji menyatakan bahwa ditengah kaburnya wujud dan bentuk ancaman yang berkembang dewasa ini, potensi ancaman tidak lagi dalam bentuk ancaman yang bersifat fisik. Invasi dalam bentuk pengerahan kekuatan militer tidak lagi menjadi pilihan bagi negara-negara yang memiliki kepentingan atas negara lain untuk memaksakan kepentingannya dan menaklukkan negara lainnya, dampak yang ditimbulkan menyentuh sendisendi kehidupan nasional, utamanya terkait nilai, jati diri bangsa dan semangat kebangsaan masyarakat (Supandji, 2012 : 7). Potensi-potensi ancaman yang ada dapat berasal dan tercipta dari dalam dan luar negeri sehingga harus dapat dideteksi secara dini guna pencegahan secara dini pula, agar tidak berkembang jauh menjadi ancaman yang dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Deteksi dini dapat diperoleh dari berbagai informasi yang ada lalu diolah menjadi suatu produk, kemudian
I1
2
digunakan bagi pengguna (user), hal ini merupakan kerja intelijen. Ramelan Prayitno (2009:13) mengatakan bahwa "intelijen mempunyai arti kecerdasan. Dalam bahasa kaum telik sandi, intelijen adalah informasi-informasi yang telah diolah dan dimatangkan oleh pelaku intelijen dalam sebuah organisasi dengan metode khusus. Informasi yang sudah siap saji tadi disebut sebagai intelijen, kemudian akan dilahap oleh atasan si intelijen tadi (user)". Senada hal tersebut Saronto mengemukakan bahwa "sejak jaman kuno hingga jaman modern, baik dalam situasi perang maupun damai, setiap organisasi intelijen negara (badan intelijen) berfungsi menyediakan informasi intelijen yang benar, jujur, tepat dan cepat (felox et exactus) sehingga pengguna (user) mempunyai pengetahuan yang bulat mengenai suatu masalah dan waktu yang cukup sebelum memutuskan kebijakan" (Saronto, 2008:2). Keberadaan intelijen tentunya sangat diperlukan untuk senantiasa memberikan informasi – informasi intelijen dan analisis-analisis intelijen terhadap potensi, gejala dan peristiwa saat ini dan prediksi di masa depan, seperti halnya yang dikatakan Irawan Sukarno bahwa "upaya-upaya intelijen itu adalah memberikan masukan dalam rangka penggarisan kebijakan atau mengamankan kebijakan yang telah diambil tetapi berhadapan dengan ATHG (ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan) dari dalam maupun luar negeri" (Sukarno, 2011:22). Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pembentukan Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota seluruh Indonesia, pembentukan Kominda sebagai penyelenggara deteksi dini
3
terhadap ancaman stabilitas nasional di daerah. Kominda yang didukung oleh aparat intelijen merupakan forum komunikasi dan koordinasi unsur intelijen dan unsur pimpinan daerah di provinsi dan kabupaten / kota. Tugas Kominda sesuai Permendagri nomor 16 tahun 2011 pasal 7 ayat 2 adalah
merencanakan,
mencari,
mengumpulkan,
mengkoordinasikan
dan
mengkomunikasikan informasi dan bahan keterangan dari berbagai sumber mengenai potensi, gejala atau peristiwa yang menjadi ancaman stabilitas nasional di daerah. Kominda juga bertugas memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi kepala daerah mengenai kebijakan yang berkaitan dengan deteksi dini, peringatan dini, dan pencegahan dini terhadap ancaman stabilitas nasional di daerah sehingga ketahanan wilayah dapat terwujud dengan baik. Keberadaan Kominda juga harus bisa mengamankan kebijakan nasional, membantu pemerintah daerah dan aparat terkait menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Intelijen adalah mata dan telinga negara dan pemerintah untuk mendeteksi keinginan dan kehendak masyarakat, gejolak maupun permasalahan yang berkembang di masyarakat serta keberhasilan program dan kebijakan pemerintah yang telah dan akan digulirkan. Kominda di tingkat kabupaten diketuai langsung oleh Bupati. Tugas dan kewajiban Bupati sesuai Permendagri nomor 16 tahun 2011 pasal 4 ayat 1, bahwa Bupati melakukan pembinaan dan memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat terhadap timbulnya ancaman stabilitas nasional di daerah. Bupati juga mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengkoordinasikan fungsi dan kegiatan
4
instansi vertikal di kabupaten sebagai jaringan intelijen serta menjamin terlaksananya kegiatan operasional Kominda di kabupaten. Uraian di atas dapat dikatakan bahwa keberadaan Kominda adalah untuk membantu pemerintah daerah dalam merencanakan, mencari, mengumpulkan, mengkoordinasikan, dan mengkomunikasikan informasi keterangan intelijen dari berbagai sumber mengenai potensi, gejala atau peristiwa yang menjadi ancaman stabilitas nasional di daerah serta memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dan unsur pimpinan daerah lainnya, mengenai kebijakan yang berkaitan dengan deteksi dini, peringatan dini dan pencegahan dini terhadap ancaman stabilitas nasional di daerah. Keberadaan tersebut tentunya sangat membantu pemerintah daerah di dalam membangun dan mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh. Bertolak dari latar belakang tersebut di atas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai optimalisasi peran Kominda dalam mendukung pemerintah daerah membangun ketahanan wilayah. 1.2
Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, terdapat tiga
persoalan pokok yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini, yakni: 1.
Bagaimana peran Kominda dalam mendukung pemerintah daerah Kabupaten Demak membangun ketahanan wilayah.
2.
Kendala-kendala apa yang dihadapi Kominda dalam mendukung pemerintah daerah Kabupaten Demak membangun ketahanan wilayah.
5
3.
Bagaimana
strategi
optimalisasi
peran
Kominda
dalam
mendukung pemerintah daerah Kabupaten Demak membangun ketahanan wilayah. 1.3
Keaslian Penelitian Penelitian mengetengahkan tema intelijen maupun peran komunitas
intelijen daerah (Kominda) bukan merupakan penelitian yang baru dilakukan, demikian pula dengan penelitian ketahanan wilayah sudah sering dilakukan. Penelitian-penelitian yang dilakukan tersebut mempunyai beberapa penekanan yang berbeda serta lokasi penelitian yang berbeda pula. Hasil penelusuran peneliti baik di program S2 Ketahanan Nasional maupun di Perpustakaan Pusat Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta ditemukan beberapa hasil penelitian tentang intelijen maupun Kominda. Etris Dsem (2007) melakukan penelitian terkait dengan judul tesis "Peran Kominda Dalam Mengatasi Konflik di Sumatera Barat" penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran Kominda dalam mencegah, mengatasi, dan menekan konflik yang terjadi di Propinsi Sumatera Barat serta mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh Kominda Sumatera Barat dalam menjalankan perannya. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Anggoro (2010) dengan judul tesis "Peran Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Dalam Mengatasi Aksi Terorisme dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Studi di Kabupaten Ciamis Jawa Barat". Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Kominda dalam mengatasi aksi teroris di Kabupaten Ciamis serta implikasinya terhadap ketahanan wilayah.
6
Alinapia
Pasaribu
(2010)
melakukan
penelitian
dengan
judul
"Optimalisasi Peran Detasemen Intelijen dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Studi Kasus di Denintel Kodam Iskandar Muda". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengoptimalisasi peran Detasemen Intelijen Denintel Kodam Iskandar Muda serta implikasinya terhadap ketahanan wilayah. Augustinus Reinhart Wetik (2010) dengan judul penelitian "Peningkatan Kerjasama Kodim Dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang Dalam Rangka Membangun Jaring Intelijen Wilayah". Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kerjasama kodim dan pemda Kabupaten Karawang dalam rangka membangun intelijen wilayah. Peneliti lainnya Wahyu Haminarko (2012) dengan judul penelitian "Optimalisasi Peran Intelijen Dalam Rangka Pelaksanaan Kebijakan Daerah dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Studi di Kominda Kabupaten Mojokerto Propinsi Jawa Timur". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi peran intelijen dalam rangka pelaksanaan kebijakan daerah dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah. Suharyanto (2012) dengan penelitian "Optimalisasi Satuan Kontra Intelijen Untuk Penanggulangan Aksi Terorisme Studi Di Satuan Intelijen Bais TNI". Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja satuan kontra intelijen dan faktor-faktor yang mempengaruhi serta mengetahui upaya optimalisasi dalam menanggulangi aksi terorisme di Indonesia. Adapun penelitian yang dilakukan ini dengan judul "Optimalisasi Peran Kominda Dalam Mendukung Pemerintah Daerah Membangun Ketahanan
7
Wilayah Studi Di Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah" merupakan judul yang belum pernah dijadikan obyek kajian oleh peneliti sebelumnya, terlebih menjadikan wilayah Kabupaten Demak sebagai lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi peran Kominda dalam mendukung pemerintah daerah membangun ketahanan wilayah di Kabupaten Demak. 1.4
Tujuan Penelitian Mencermati masalah pokok penelitian yang telah dirumuskan di atas,
maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui peran Kominda dalam mendukung pemerintah daerah Kabupaten Demak membangun ketahanan wilayah.
2.
Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Kominda dalam mendukung pemerintah daerah Kabupaten Demak membangun ketahanan wilayah.
3.
Mengetahui
strategi
optimalisasi
peran
Kominda
dalam
mendukung pemerintah daerah Kabupaten Demak membangun ketahanan wilayah. 1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Manfaat Akademis Penelitian ini dapat bermanfaat dan memberi motivasi para peneliti yang
akan mengkaji obyek kajian yang serupa sehingga hasil penelitian ini dapat lebih bervariasi, tentunya dengan cara pandang dan pemahaman yang berbeda. Penelitian ini diharapkan pula menjadi langkah awal untuk mengembangkan
8
kajian-kajian mengenai peran intelijen di daerah khususnya Kominda di dalam mendukung pemerintah daerah membangun ketahanan wilayah. 1.5.2
Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini terutama bagi komunitas intelijen
daerah (Kominda) dan pemerintah daerah khususnya di Kabupaten Demak. Hasil penelitian ini merupakan perpaduan antara kajian dan analisis terkait peran komunitas intelijen daerah (Kominda) dalam mendukung pemerintah daerah membangun ketahanan wilayah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga bagi Kominda untuk lebih meningkatkan perannya dan bagi pemerintah daerah sebagai bahan masukan dalam membangun ketahanan wilayah yang lebih tangguh.