BAB I PENDAIlULUAN
1.1 Latar Belakang Kualitas pada makanan adalah sesuatu yang sangat relatif dan beragarn antara orang yang satu dengan yang lain. Pada suatu saat tertentu, seseorang menilai sebuah makanan sangat kenyal namun pad a saat yang lain, ia mungkin menilai makanan tersebut kurang ataupull tidak kenyal walaupun makanan tersebut terbuat dari bahan dan cara yang sarna. Penyeragarnan
kualitas rasa terhadap
makanan
sangatlah suI it untuk ditentukan secara pasti dan eksak sebagai akibat persepsi yang berbeda-beda an tara orang yang satu dengan yang lain seperti yang telah dijabarkan di atas. Rasa mempunyal berbagai macam definisi . Untu\.; menyatukan semua persepsi tentang rasa, penulis akan mendefinisikan
kata
rasa
berdasarkan
definisi
yang
diberikan oleh industri roti tawar, bukan definisi seperti yang dijabarkan dalarn kamus bahasa Indonesia.
2
Rasa pada kaulUS bahasa Indonesia didefinisikan sebagai kemampuan tanggapan indera manusia terhadap rangsangan syaraf(manis, pahit, asam, kecut). Karena roti tawar tidak manis, maka pra/...'tisi industri rori tawar perlu mendefmisikan rasa terhadap semua produknya. Sedangkan rasa pada industri rori tawar dipandang dan didefinisikan sebagai suatu kualitas dari produksi yang dibuatnya, sehingga segal a macam bentuk baik yang fisik, yang dapat dilihat mata maupun yang ridak dapat dilihat mata dianggap sebagai satu kesatuan kualitas rasa. Definisi tersebut
diperoleh
dari
perusahaan
temp at
penulis
melakukan penelitian, yaitu PT. Marem. Yang tennasuk dalam defrnisi kualitas rasa pada roti tawar misalnya kekenyalan. rndustri
roti
tawar
bent salta
menveranamkan 0 J
kualitas pada roti tawar yang dibuatnya dengan kehadiran seorang pengawas untuk menentukan waktu berakhirnya proses pembuatan tersebut, namun hal ini menjadikan proses itu sangat bergantung pada pengawas yang ditunjuk. Kepastian kualitas sebuah makanan memang sulit untuk dideteksi dengan pendekatan-pendekatan angkaangka pasti namun ia dapat dideteksi dengan menggunakan
3
logika
Fuzzy
yang
mengandalkan
himpunan
untuk
mengambiI keputusan pada suatu inforrnasi kekenyalan (persentase kualitas rori). Dengan logika Fuzzy yang mengandalkan himpunan dari sesuatu yang tidak pasti dapat diambil persentase kualitas sebuah makanan dari parameter-parameter
yang
diberikan
sehingga
dapat
diambil inforrnasi yang cukup seragam untuk menentukan I...'1lalitas roti sebuah makanan, khususnya roti tawar. Karena tugas akhir ini memfokuskan masalah pada
roti tawar yang didiarnkan dan siap masuk oven, maka diperlukan sensor untuk menentukan kekenyalan I kualitas
roti tersebut.
1.2 Permasalahan
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, dirumllskan beberapa pennasalahan yang dihadapi, yaitll : 1. Bagaimana
merancang
perangkat
keras
agar
memperoleh data yang dibutuhkan. 2. Bagaimana merancang agar perangkat keras yang dibuat dapat mengambil data secara otomatis. 3.
BagaiJnana Inerancang perangkat keras dengan
menggunakan data yang telah diperoleh dengan
..
~
..
..~\),~ \
\~
4
memanfaatkan teon logilca fuzzy agar parameter yang
diperoleh
mampu
menghasilkan
output
seperti yang diinginkan dalam bentuk informasi kekenyalan (persentase kualitas roti). 4. Bagaimana menggabungkan
semua komponen
yang telah dibuat beserta program yang telah dibuat dalam sebuah alat yang compact, kecil, dan dapat dipindahkan secara mudah (mobile) tanpa pedu bergantung pada komputer desktop.
1.3 Tujuan Penelitian yang telah dilaksanakan ini berusaha merancang sebuah alatldivais sederhana yang mampu memberikan
informasi
mengenai
kualitas
roti
yang
didapatkan sehingga peranan dari seorang pengawas dapat dikurangi untuk meningkatkan efisiensi dari industri itu sendiri.
1.4 Batasan Permasalahan Tugas Akhir ini hanya memfokuskan pada informasi kekenyalan / kualitas roti yang didapatkan sebagai inti pembahasan dengan berbagai fasilitas sensor lainnya yang
5
menunjang, dimana secara khusus dapat dikategorikan menjadi: I. Konfigurasi perangkat keras hanya dilakukan pad a fOri
tawar dengan pendapat ahli I expertist yang
menjadi sumber data.
i ,.
•
2. Konfigurasi perangkat keras hanya memberikan output berupa infonnasi bahwa uji kualitas yang dilakukan telah memberikan hasil makanan yang kualitasnya memenuhi ku~difikasi. 3. Perangkat keras (hardware)
disesuaikan pada
batasan yang dimiliki oleh perangkat tersebut, sehingga tidak mengikuti produksi roti secara keseluruhan. 4. Data yang diambil hanya difokuskan pada sifat fisik roti tawar, tidak difokuskan pad a komposisi bahan yang digunakan, karena menjadi rahasia dari Perusahaan. 5. Parameter yang digunakan untuk penentuan nilai kekenyalan I kualitas roti tawar adalah suhu, dan
waktu. 6.
Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan industri tersebut adalah aplikatif, bukan pendekatan teoritis.
pendekatan
6
1.5 Metodologi Dalam laporan
metode keIja yang digunakan
In!,
adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari
teori
dasar
Iogika
Fuzzy
dan
pengembangannya. 2.
Membuat rangkaian perangkat keras (hardware) yang digunakan.
3.
Pengambilan
data-data yang
diperlukan
pad a
perusahaan roti tawar dengan memperhatikan keterangan
dari
sumber ahli
(experlist)
dari
perusahaan tersebut. Nama Perusahaan roti tawar tersebut adalah PT. Marem. 4.
Pengimplementasian
perangkat
keras
beserta
penggabungan aplikasi komponen pendukungnya sekaligus menguji-coba sistem di perusahaan roti tawar tersebut.
5. Menyusun laporan tugas akhir.
1.6 Sistematika Penuiisan Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri atas 5 (lima) bab, dimana setiap bab saling berhubungan satu sarna lain
7
sesuai dengan urutan pennasalahan yang akan dibahas. Garis besar susunan penulisannya ada/ah sebagai belikut : 1.
BAB I PENDAHULUAN, mendeskripsikan mengenai latar beIakang masa/ah, tujuan tug as akhir, pennasalahan, batasan ruang lingkup masa/ah, metode
pengerJaan
yang
digunakan
dan
sistematika penulisan. 2.
BAB
II
TEORI
PENUNJANG,
beiisi
ten tang
bahasan teoritis mengenai konsep dasar logika Fuzzy,
dan
digunakan
konsep beserta
dasar
sensor
yang
mikrokontroller
yang
digunakan sebagai pemroses data. 3.
BAB HI PERANCANGAN SISTEM, membahas tentang perancangan sistem da/am bentuk diagram blok yang dibuat mu/ai dari sensor yang dipakai serta komponen pendukungnya.
4.
BAll
IV JMPLEMENTASI SISTEM,
membahas
DAN
PENGU.JlAN
tentang
diagram
skematik dari semua sistem modular yru:tg telah dirancang dan dibuat sebagaimana yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dalam bentuk blok diagram skematik sehingga terbentuk suatu perangkat keras, serta membahas ten tang
8
pengUJlan
sistem
dengan
memperhatikan
keterangan dati swnber ahli (experlisl) dari
perusabaan tersebut 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, berisikan lcesimpuJan mengenai tugas akhir, dan saran-
saran.