BAB I
LATAR BELAKANG
Perkembangan perusahaan di industri obat atau farmasi dari tahun ke tahun di Indonesia semakin meningkat pesat, permintaan yang semakin banyak ini disebabkan pengguna yang semakin bertambah dan aktifitas manusia yang sangat tinggi. Dilihat dari banyaknya produk obat-obatan yang bertambah dipasaran maka kapasitas produksi juga harus besar supaya bisa memenuhi kebutuhan permintaan dari konsumen. Banyaknya barang yang dapat dibuat oleh suatu perusahaan selama satu rentang waktu tertentu ditentukan dengan mempertimbangkan daya kerja pabrik yang tersedia. Mengelola kapasitas produksi adalah salah satu yang kurang diperhatikan, dan karenanya, jarang dilakukan didalam kegiatan manajemen produksi. Kapasitas produksi merupakan kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan. kapasitas ini memanifestasikan dirinya dalam banyak cara, termasuk ruang, tenaga kerja, peralatan, teknologi, dan bahan. Di masa lalu, kapasitas sering tidak lengkap didefinisikan, perusahaan sering meremehkan pentingnya manajemen kapasitas, karena perusahaan terkadang gagal untuk mengerti secara keseluruhan apa itu kapasitas produksi. Ketika kapasitas dikategorikan dengan benar, dengan cepat dapat menjadi salah satu aspek yang paling penting dalam sebuah perusahaan, banyak perusahaan yang serius dalam mengelola kapasitas produksi untuk alasan berikut,
seperti kapasitas pabrik memperlihatkan dengan jelas biaya yang dikeluarkan perusahaan, kapasitas pabrik memperlihatkan dengan jelas total aset perusahaan, dapat mengelola arus kas perusahaan, mengelola kapasitas pabrik berdampak pada memaksimalkan daya kerja perusahaan, kapasitas pabrik dan kemampuan kapasitas berdampak pada brand image perusahaan (Yu-Lee, 2002). Kapasitas manajemen telah disebut sebagai "manajemen permintaan" (Crandall dan Markland, 1986) atau "kapasitas manajemen dan permintaan" (Fitzsimmons, 2004). Namun, kapasitas dan manajemen permintaan, pada kenyataannya, konsep yang berbeda. Kapasitas manajemen memastikan bahwa ada kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan (Mahadevan, 1964). Kapasitas keputusan merupakan salah satu perhatian yang paling signifikan pada operasional strategis, karena kapasitas keputusan adalah untuk mengetahui seberapa baik suatu perusahaan merespon pasar saat ini dan di masa depan (Getz, 1987: Johnson, 1993: O'Rilley, 1986). Kapasitas manajemen adalah suatu pengelolaan yang melibatkan beberapa organisasi atau bagian yang digunakan untuk melakukan sebuah proses pekerjaan (Yu-Lee, 2002) Penelitian terakhir tentang rentang kapasitas manajemen sebuah kelanjutan dari penelitian yang terbatas pada perencanaan kapasitas industri-spesifik dan beberapa artikel yang berfokus pada suatu metodologi spesifik seperti manajemen hasil. Pengembangan strategi kapasitas adalah fungsi operasional utama bagi semua perusahaan. Sejauh mana kapasitas pencapaian permintaan
berdampak
pada
pengalaman
pelanggan,
kepuasan
karyawan,
profitabilitas, dan keberlanjutan jangka panjang dari kedua sumber daya dan perusahaan itu sendiri. Diberbagai sektor industri, manajemen kapasitas tidak hanya
dapat
memanfaatkan tenaga kerja dan sumber daya fisik lainnya, tetapi juga
mengarah ke pengurangan limbah dan kenaikan harga untuk merangsang permintaan (Davis dan Heineken, 2005) kapasitas yang tidak memadai, di sisi lain, dapat merusak pengalaman pelanggan melalui penurunan fasilitas, terlalu sering menggunakan sumber daya alam, dan peningkatan waktu tunggu. Hal ini dapat memberi kesempatan bagi para pesaing untuk memasuki pasar dan dapat membebani tenaga kerja, yang menyebabkan kelelahan karyawan dan omset meningkat. Kapasitas produksi dalam
perusahaan farmasi sangat penting
karena
banyaknya perusahaan-perusahaan di industri farmasi yang memproduksi obat yang sejenis dan dalam melakukan investasi pembelian mesin sangatlah mahal, jadi memperhitungkan kapasitas produksi sangat diwajibkan disetiap perusahaan, ini membuat bagian produksi harus mampu memenuhi permintaan pasar yang naik turun. Di PT XYZ yang menggunakan sistem “Make to Order” menghadapi dilema dibagian lini produksi “ABC” yang memproduksi dua jenis barang yaitu “Produk A” dan “Produk B”, hal ini disebabkan karena permintaan yang terus menerus sepanjang tahun membuat perencanaan untuk memproduksi produk A dan produk B tidak bisa direncanakan dengan baik, jadi membuat kapasitas pabrik tidak berjalan sesuai dengan keinginan atau dengan yang sudah diperkirakan oleh management. Hal seperti ini sangat kurang baik dalam
perencanaan kapasitas manajemen dalam sebuah
pabrik. Maka dari itu untuk mengetahui lebih dalam masalah apa yang terjadi dan jalan keluar apa yang bisa didapat untuk PT. XYZ, harus memasukkan beberapa teori yang cocok dengan data dari PT XYZ. Tantangan yang berat dari sebuah pabrik adalah melakukan pekerjaan dengan efisien dan efektif karena secara tidak langsung
produksi dari pabrik menentukan kepuasaan pelanggan. Maka dari itu kapasitas dalam sebuah produksi pabrik mempunyai peran penting dalam mendapatkan pelanggan. Jadi selalu ada hubungan antara produksi dengan permintaan pelanggan. Walaupun permintaan pelanggan terkadang tidak sesuai dengan forecast yang telah dibuat Produksi yang tepat merupakan produksi yang mencapai target produksi dan sesuai dengan kapasitas pabrik perusahaan. Bisa dikatakan beroperasi dengan baik apabila kapasitas dari awal lini produksi sampai akhir tidak terjadi idle. Jika terjadi banyak idle maka yang akan terjadi adalah produksi yang dihasilkan tidak maksimal dan yang jelas terjadi pemborosan karena mesin dan tenaga yang sudah dipakai harus dibayar. Untuk metode pengukuran kapasitas produksi yang terpasang ada berbagai macam cara yang bisa digunakan, hanya tinggal mencari mana yang paling baik dan paling cocok dengan kenyataan yang ada di lini produksi yang mau diteliti. Tujuan studi ini adalah untuk memberikan gambaran dari pendekatan-pendekatan kapasitas yang tersedia di suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan. Dimulai dengan
mendefinisikan metodologi kapasitas lalu meninjau keputusan strategis kapasitas fisik yang sedang berjalan, tenaga kerja dan pendekatan-pendekatan kuantitatif, serta pendekatan-pendekatan yang mendukung kapasitas fisik dan tenaga kerja di cakrawala perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Akhirnya, pembahasan masalah dari pendekatan-pendekatan yang berguna untuk masa depan perusahaan dan membantu pergerakan manajemen. Mari membahas lebih dalam lagi tentang lini produksi “ABC” di PT XYZ, untuk mengetahui seberapa besar kapasitas lini produksi “ABC”, untuk mengetahui
apa saja yang perlu ditambah jika kapasitas produksi kurang memadai dalam melayani permintaan konsumen dan hal apa saja yang paling mempengaruhi dalam lini produksi “ABC”. Oleh karena itu judul dari Thesis ini adalah “Analisis
Kapasitas Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Grafis pada Lini Produksi ABC”
1.1
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diurakan diatas, sebagai
rumusan masalah yang ada adalah PT. XYZ belum mengetahui jumlah yang tepat dalam memproduksi barang A dan barang B secara bersamaan dalam kurung waktu satu tahun. Belum diketahuinya yang mempengaruhi dalam melakukan produksi di lini produksi ABC. Serta pembagian yang belum jelas dalam memproduksi produk A dan produk B pada waktu memproduksi secara bersamaan.
1.2
Tujuan Penelitian
Maka berdasarkan identifikasi masalah yang ingin didapat maka tujuan yang ingin diperoleh adalah sebagai berikut :
•
Untuk mengetahui tingkat utilisasi produksi PT XYZ
•
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi paling signifikan dalam melakukan produksi obat
•
1.3
Untuk mengetahui produksi optimal dari PT XYZ
Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui masalah dan tujuan dari penulisan ini, maka diberikan juga sebuah manfaat yang akan didapat oleh perusahaan dan bagi pembaca,seperti:
Manfaat bagi perusahaan : •
Sebagai bahan perhitungan dalam pengambilan keputusan ketika menerima order proses produksi.
•
Sebagai acuan dalam menentukan efektivitas proses produksi
•
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan lantai produksi
Manfaat bagi pembaca: •
Sebagai referensi pada saat melakukan pembelajaran dalam hal perhitungan kapasitas produksi.
1.4
Ruang Lingkup
Dalam melakukan penyusunan thesis, akan dilakukan penelitiannya di PT XYZ. Terutama di department Produksi, PPIC, dan Engineering yang berfungsi dan saling berkesinambungan untuk melakukan produksi dalam rangka tercapainya target perusahaan. Dalam penelitian ini akan dikumpulkan data-data yang diperlukan untuk menunjang keperluan penelitian seperti layout pabrik, kapasitas mesin dari lama setup, losses dan kecepatan mesin. Pemilihan lini produksi yang akan dipilih berfokus pada lini produksi ABC, dimana sebenarnya PT. XYZ mempunyai tujuh lini produksi. Penelitian ini akan berfokus kepada pencapaian kapasitas produksi dan tidak menampilkan data penjualan dikarenakan data penjualan tidak bisa didapatkan.
1.5
Metodologi Penelitian
Adapun penelitian yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah :
•
Wawancara (Interview)
Dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pimpinan serta para personil perusahaan yang mengerti dan yang bersangkutan dengan obyek penelitian atau masalah yang akan dibahas.
•
Pengamatan (Observsi)
Dengan cara melihat dan mengamati secara langsung jalannya
proses
produksi perusahaan guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.
•
Analisis Data
Analisis yang digunakan memakai analisis kuantitatif. Digunakan untuk menganalisa seberapa banyak produksi yang bisa diproduksi oleh PT. XYZ selama satu tahun beserta bagaimana pihak PT. XYZ dapat mempertahankan kuantitas produksi walaupun terkadang permintaan dari pasar tidak sesuai dengan proyeksi yang sudah direncanakan untuk department produksi. Analisa ini akan mengambil beberapa sampel dan kemudian data tersebut diolah menjadi data statistik.
1.6
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. XYZ memulai operasionalnya pada tahun 1976. Sejak itu, PT. XYZ menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Asia Tenggara yang memproduksi jenis produk “ABC”. Sebagai bagian dari rencana perluasan Perseroan, PT. XYZ menjadi perusahaan publik pada tahun 1994. PT XYZ menjalankan dua fasilitas produksi di sekitar wilayah Jakarta. Pabrik X memiliki spesialisasi untuk memproduksi produk “ABC” dan “BCD” dan pabrik Y memiliki spesialisasi untuk memproduksi produk “CDE”, “DEF” , “EFG”. Kedua pabrik tersebut telah memenuhi (Cara Pembuatan Obat yang Baik) CPOB di ASEAN dan dapat memproduksi berbagai macam produk
farmasi. PT. XYZ juga melakukan toll manufacturing ke perusahaan afiliasinya, PT. OPQ. Pengalaman operasional Perseroan yang hampir berumur empat dekade di Indonesia, telah memberikan PT. XYZ kedekatan dengan masyarakat lokal dan pengetahuan yang dalam akan kebutuhan pasar. Visi dari PT. XYZ adalah “PT. XYZ akan menjadi penyedia pelayanan kesehatan yang terbaik di Asia” dan sedangkan Misinya adalah “Menyediakan produk dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau guna mendukung dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas yang dilayani oleh PT. XYZ dengan bekerjasama sebagai satu keluarga”.