1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Era reformasi ditandai dengan adanya kebebasan akses terhadap informasi yang tanpa batas. Munculnya berbagai perangkat pendukung dalam teknologi informasi menunjukkan terbukanya masyarakat dalam menyambut era tersebut. Salah satu perangkat pendukung tersebut adalah industri pertelevisian. 1 Dengan industri pertelevisian yang semakin marak, secara tidak langsung menuntut kalangan penghibur untuk memberikan tampilan acara yang menghibur dan mendidik. Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Adanya tuntutan ini meningkatkan animo masyarakat pertelevisian untuk mengembangkan kreasi tayangan televisi Indonesia yang diwujudkan dengan sinema elektronik (sinetron) dan film.2 Salah satu bentuk kreasi film yang sedang marak saat ini dan digemari sebagian besar penikmat televisi adalah Film Televisi (FTV). FTV merupakan salah satu bentuk kreasi ciptaan film yang diproduksi untuk ditayangkan dalam televisi, dibuat oleh stasiun televisi ataupun rumah produksi, dan berdurasi antara 120 menit sampai 180 menit.3 Biaya produksi FTV ini lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi film layar lebar karena
1
Ramli, Ahmad M. dan Fathurahman P. Ng.J., 2005, Film Independen dalam Perspektif Hukum Hak Cipta dan Hukum Perfilman Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, hlm. 3.
2
Ibid, hlm. 4.
3
Wikipedia, Film televisi, http://id.wikipedia.org/wiki/Film_televisi, 21 Agustus 2013.
2
penggarapannya tidak memerlukan teknologi yang terlalu canggih, sehingga terkadang penggarapan dari segi teknisnya kurang diperhatikan dan sangat mengandalkan alur cerita yang menarik.4 Dari informasi yang didapatkan Penulis, demi mendapatkan skenario cerita yang menarik, seringkali penulis skenario FTV Indonesia disuguhi berbagai film asing oleh sutradara untuk dijadikan referensi. Kurangnya apresiasi terhadap Hak Cipta membuat beberapa penulis skenario FTV Indonesia mengambil skenario atau cerita dari film yang sudah ada tanpa izin dari pemegang Hak Cipta film tersebut dan tanpa mencantumkan judul film aslinya, seolah-olah mengakui skenario tersebut sebagai ciptaan sendiri. Perbuatan penulis skenario FTV tersebut adalah apa yang kita kenal sebagai “penjiplakan” atau plagiarisme. Penjiplakan atau plagiarisme merupakan salah satu bentuk pelanggaran Hak Cipta yang paling umum dan sering terjadi, dimana pelaku mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri. Tidak hanya FTV, banyak tayangan televisi lainnya di Indonesia seperti sinetron, film pendek, maupun serial televisi yang menjiplak skenario film asing, yang dapat dilihat dari adanya persamaan dalam cerita, adegan, atau dialog baik sebagian maupun seluruhnya, tanpa mencantumkan kredit untuk film asing yang bersangkutan. Salah satu judul FTV Indonesia yang menjiplak skenario film asing secara mencolok sehingga menarik perhatian Penulis adalah FTV berjudul Proposal Cinta Untuk Clara yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta SCTV pada 4
Ibid.
3
bulan Agustus 2013.5 FTV Proposal Cinta Untuk Clara ini memiliki alur cerita, aksi atau adegan (scenes) serta dialog yang sebagian besar sama persis dengan film Hollywood berjudul The Proposal, yang dirilis pada tahun 2009. Penjiplakan skenario film The Proposal dalam FTV Proposal Cinta Untuk Clara ini seharusnya merupakan pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (selanjutnya disebut Undang-Undang Hak Cipta), karena penjiplakan merupakan perbuatan yang melanggar hak-hak eksklusif yang dimiliki Pencipta atau Pemegang Hak Cipta, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi atas Ciptaannya dan mendapatkan pengakuan. Perlu diketahui bahwa FTV Proposal Cinta Untuk Clara tidak mencantumkan pernyataan apapun terkait film The Proposal. Hal ini menunjukkan bahwa pihak produksi FTV Proposal Cinta untuk Clara tidak melakukan tindakan apapun untuk menghormati hak-hak eksklusif yang dimiliki Pemegang Hak Cipta atas film The Proposal dan melegitimasi kesamaan skenario FTV Proposal Cinta untuk Clara dengan skenario film The Proposal. FTV Proposal Cinta untuk Clara ini hanya salah satu dari sekian banyak FTV Indonesia yang mengambil cerita dari skenario film asing. Padahal dilihat dari ketentuan Pasal 76 Undang-Undang Hak Cipta, film asing dapat dimasukkan ke dalam kategori Ciptaan yang dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta Indonesia, apabila diumumkan untuk pertama kali di Indonesia, atau apabila negaranya dan negara Indonesia merupakan pihak dalam perjanjian bilateral atau multilateral yang sama mengenai perlindungan Hak Cipta. Dalam 5
SCTV, Proposal Cinta untuk Clara, http://www.sctv.co.id/sctv-ftv-utama/proposalcinta-untuk-clara_23484.html.
4
kasus penjiplakan film The Proposal dalam FTV Proposal Cinta Untuk Clara, film The Proposal termasuk Ciptaan yang dilindungi Undang-Undang Hak Cipta Indonesia, dengan alasan bahwa Amerika Serikat dan Indonesia merupakan pihak atau peserta dalam perjanjian multilateral yang sama mengenai perlindungan Hak Cipta, diantaranya perjanjian WIPO Copyright Treaty (WCT) dan Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works. Oleh karena itu, penjiplakan skenario film asing oleh FTV Indonesia seharusnya merupakan suatu pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta Indonesia. Namun sampai saat ini belum pernah dilakukan suatu tindakan hukum terhadap pelanggaran ini. Beberapa mengatakan bahwa belum adanya tindakan hukum terhadap penjiplakan ini dikarenakan tidak adanya keluhan dari pemegang Hak Cipta atas penjiplakan skenario film tersebut. Akan tetapi, mengacu pada Pasal 66 UndangUndang Hak Cipta, negara mempunyai hak untuk melakukan penuntutan hukum terhadap pelanggaran Hak Cipta. Namun sangat disayangkan, penjiplakan skenario film asing ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga penjiplakan terus terjadi seolah-olah tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Ulasan hukum tentang penjiplakan skenario film ini pun hampir tidak pernah dilakukan. Berdasarkan hal di atas, maka Penulis tertarik untuk melakukan suatu peninjauan hukum secara menyeluruh atas penjiplakan skenario film asing yang dilakukan oleh pembuat FTV Indonesia.
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, Penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penjiplakan skenario film asing dalam film televisi (FTV) Indonesia ditinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta? 2. Apa saja yang harus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi penjiplakan skenario film asing dalam film televisi (FTV) Indonesia demi penegakan hukum Hak Cipta di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan hukum ini adalah: 1. Tujuan Objektif A. Mengetahui dan mengkaji pandangan hukum Hak Cipta terhadap penjiplakan skenario film asing dalam film televisi (FTV) Indonesia B. Mengetahui solusi yang dapat diterapkan oleh Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi penjiplakan skenario film asing dalam filom televisi (FTV) Indonesia 2. Tujuan Subjektif Untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap dan akurat yang berhubungan dengan objek penelitian, sebagai bahan dasar penyusunan penulisan hukum sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar
6
kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
D. Manfaat Penelitian Penulis berkeyakinan bahwa terdapat banyak manfaat dan kegunaan yang bisa diperoleh melalui keberhasilan penelitian ini, yaitu : 1. Manfaat Teoritis A. Diketahui perlindungan hukum Hak Cipta atas film terhadap penjiplakan. B. Diketahui penerapan hukum Hak Cipta yang baik dalam penayangan program televisi. 2. Manfaat Praktis A. Dapat menjadi masukan kepada stakeholder terkait. B. Dapat dijadikan sebagai syarat untuk kelulusan studi strata 1 (satu) di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
E. Keaslian Penelitian Sepengetahuan Penulis dengan melakukan penelusuran di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah
Mada,
penelitian
terkait
TINJAUAN
HUKUM
TENTANG
PENJIPLAKAN SKENARIO FILM ASING DALAM FILM TELEVISI (FTV) INDONESIA ini belum pernah dilakukan. Sehingga Penulis berkesimpulan
7
bahwa penelitian yang dilakukan telah memenuhi syarat keaslian sebuah penelitian. Adapun satu penelitian serupa yang ditemukan Penulis pada saat melakukan penelusuran dan penelitian melalui berbagai referensi dan hasil penelitian, yaitu penelitian oleh Ima Yu Wulandari (03220122) dari Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2008, dengan judul “Kecenderungan Penjiplakan Sinetron Indonesia terhadap Film Luar Negeri (Analisis Isi Sinetron Olivia Terhadap Film She‟s The Man)”. Akan
tetapi,
penulisan
tersebut
hanya
memfokuskan
pada
analisis
kecenderungan penjiplakan film luar negeri dalam sinetron Indonesia. Dengan demikian, tidak ditemukan penelitian mengenai “Tinjauan Hukum tentang Penjiplakan Skenario Film Asing dalam Film Televisi (FTV) Indonesia”.