BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi biasa dilakukan dengan cara bertatap muka. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika orang yang ingin berkonsultasi diharuskan bertemu misalnya karena kesibukan atau jarak dan tempat. Solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan membuat suatu media konsultasi yang dapat diakses oleh masyarakat yang tidak tergantung dengan jarak dan waktu yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. Perkembangan media konsultasi yang ada diiternet sejauh ini telah banyak bermunculan dalam bentuk web blog. Media konsultasi ini merupakan media konsultasi antara user sebagai sapi dengan dokter sebagai pakar. Interaksi yang terjadi dalam media konsultasi ini bersifat langsung yaitu user mengemukakan
pesoalan-persoalan
yang
terjadi
kemudian
pakar
akan
menanggapinya (memberi respon). Proses interaksi ini dapat terjadi jika kedua belah pihak dapat terhubung melalui internet. Persoalan yang muncul dengan sistem media konsultasi ini adalah ketika seorang pakar tidak dapat mengakses media tersebut. User kemudian akan menunggu respon sampai waktu yang tidak diketahui.
1
2
Saat ini komputer tidak hanya digunakan sebagai pengganti mesin ketik atau alat perhitungan biasa, namun lebih dari sekedar itu, komputer digunakan untuk mengolah pengetahuan sehingga proses pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan akurat. Sebuah teknik untuk membuat komputer mampu mengolah pengetahuan telah diperkenalkan dan dikenal sebagai teknik kecerdasan buatan (artificial intelligence technique). Dengan kecerdasan buatan komputer dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Manusia dapat menjadikan komputer sebagai pengambil keputusan berdasarkan cara kerja otak manusia dalam mengambil keputusan, Salah satu cabang dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang banyak mendapat perhatian dari para ilmuwan saat ini adalah sistem pakar. Di dalam buku Expert Sistem Principles and Programming mendefinisikan sistem pakar sebagai sistem komputer yang mampu menirukan (emulate) kemampuan seorang pakar dalam mengambil keputusan (Giaratano dan Riley,1994). Sistem pakar sebagai kecerdasan buatan, menggabungkan pengetahuan dan fakta-fakta serta teknik penelusuran untuk memecahkan permasalahan yang secara normal memerlukan keahlian dari seorang pakar. Tujuan utama pengembangan sistem pakar adalah mendistribusikan pengetahuan dan pengalaman seorang pakar ke dalam sistem komputer. Salah satu bentuk implementasi sistem pakar yang banyak digunakan yakni dalam bidang kedokteran. Indonesia mempunyai potensi peternakan yang cukup besar dengan produk unggulan antara lain sapi perah dan sapi potong, produk unggulan peternakan
tersebut
berkembang
dan
terkonsentrasi
dalam
kawasan
3
pengembangan sentra produksi, akan tetapi tidak banyak peternak yang memiliki pengetahuan dibidang ternak hewan khususnya dalam hal ini sapi. Seperti kasus sapi mati dalam jumlah banyak di Sumatera Utara khususnya daerah Berastagi penghasil terbanyak susu sapi yang diakibatkan oleh infeksi pada kulit sapi. Hal ini disebabkan peternak kurang mengenali secara rinci penyakit kulit pada sapi, Pemikiran akan adanya suatu program aplikasi yang mampu melakukan diagnosis penyakit telah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Tetapi program aplikasi yang diuji cobakan masih belun dapat memberikan diagnosis yang akurat. Dari latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk merancang suatu program aplikasi sistem pakar yang mampu memberikan diagnosis yang akurat akan kemungkinan seekor sapi menderita suatu penyakit beserta cara pengobatannya, dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Sapi Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor (CF)”. I.2 Ruang Lingkup Permasalahan Adapun beberapa tahap yang dilakukan dalam membuat ruang lingkup permasalahan adalah : I.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. membangun sebuah sistem pakar berbasis web di bidang kedokteran untuk mendiagnosis penyakit kulit pada sapi serta penerapannya untuk mengatasi ketidakpastian dan memberikan nilai probabilitas kemungkinan pada hasil diagnosa.
4
2. Tidak adanya tempat konsultasi kedokteran hewan yang menangani khusus penyakit kulit sapi. 3. Sedikitnya tempat peternakan yang dapat langsung berkonsultasi tentang penyakit-penyakit yang terjadi pada kulit sapi. 4. Sulitnya proses menentukan nilai kepastian atau certainty factor gejala penyakit. Karena dalam bidang medis belum ada ketentuan baku nilai kepastian gejala penyakit kulit sapi. I.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit pada kulit sapi? 2. Bagaimana memudahkan para peternak untuk mengetahui tentang penyakit penyakit pada kulit sapi? 3. Bagaimana memudahkan para kedokteran hewan dapat mengetahui lebih awal diagnosa penyakit pada kulit sapi? I.2.3 Batasan Masalah Penulis ingin melaksanakan pembuatan aplikasi secara fokus dan tidak terlalu luas cakupannya maka diperlukan batasan masalah yang akan diambil. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah : 1. Penyakit yang dibahas hanya penyakit yang menyerang pada kulit sapi.
5
2. Pengobatan untuk penyakit yang menyerang pada kulit sapi. 3. Sasaran pengguna program ini adalah dokter hewan dan pemilik hewan ternak khususnya sapi. 4. Jenis-jenis penyakit referensi dan sumber dari para peternak hewan sapi, pakar dan buku. 5. Metode yang digunakan untuk mengatasi ketidakpastiannya menggunakan metode certainty factor. 6. Perancangan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database Mysql. I.3 Tujuan dan Manfaat I.3.1 Tujuan Membangun sistem pakar berbasis komputer untuk mendiagnosa penyakit kulit sapi berbasis web berdasarkan pada gejala-gejala yang dialami oleh sapi. Sehingga didapatkan nilai kemungkinan berapa persentase sapi tersebut menderita suatu penyakit. I.3.2 Manfaat Adapun manfaat umum yang akan diperoleh dari aplikasi yang akan dibangun ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bermanfaat untuk membantu user dalam hal ini antara lain dokter hewan dalam mendiagnosa penyakit kulit pada sapi.
6
2. serta masyarakat khususnya peternak sapi untuk menemukan penyakit kulit pada hewan sapi, sehingga diharapkan akan memudahkan dokter dan peternak sapi untuk menentukan jenis penyakitnya berdasarkan gejala-gejala yang ada dan didapat cara pengobatannya yang tepat. 3. Mempersingkat waktu bagi masyarakat untuk berkonsultasi tanpa harus berhadapan langsung dengan kedokteran hewan. I.4 Metodologi Penelitian Metode merukapan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah adalah studi lapangan, studi pustaka dan keaslian penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah: 1. Pengamatan (Observation) Metode Pengumpulan data ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan sistem pakar untuk diagnosa penyakit kulit pada sapi, untuk menentukan input serta output yang efektif serta survey langsung pada peternakan Pasteurisasi susu sapi Gundaling, Berastagi Tanah Karo Sumut dan dokter hewan. 2. Wawancara (Interview) Merupakan pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait. Misalnya melakukan tanya jawab dengan Pihak Peternakan sapi. 3. Peneltian Kepustakaan (Library Research)
7
Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti: buku tentang sisterm informasi dan aplikasi PHP, Kecerdasan Buatan/Pakar, serta mengenai penyakit-penyakit pada sapi. 4. Keaslian Penelitian Sistem pakar untuk diagnosa hama Jeruk dan Pengobatannya menggunakan metode certainty factor, hasil penelitaannya menjelaskan Metode inferensi yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan hama penyakit tanaman jeruk ini adalah metode perunutan gabungan antara forward chaining dan backward chaining dimana penelusuran dimulai dengan mencari gejala-gejala yang menyerang tanaman kemudian disimpulkan jenis hama penyakit yang mungkin dan diteruskan dengan metode penelusuran yang dimulai dari hama penyakit untuk memastikan hama penyakit mana yang menyerang tanaman dan memberikan solusi yang tepat. Sedangkan metode untuk menghitung nilai kepastian (certainty factor(CF)) dari rulenya adalah dengan metode net belief dan menggunakan teorema bayes (Muhammad Yudi (2011), Program Study Sistem Informasi – STMIK IBBI ). Sistem pakar troubleshooting komputer dengan metode
certainty factor
menggunakan probabilitas bayesian, hasil penelitiannya menjelaskan Hasil perbandingan
antara
diagnosa
dengan
menggunakan
sistem
pakar
menunjukkan sistem sudah mampu mendeteksi kerusakan dengan baik dan hasilnya sama melalui masukan gejala atribut yang ada dengan rule base yang ditentukan pakar, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil diagnosa
8
disertai dengan nilai CF yang menunjukkan tingkat kebenaran hasil diagnosa di mana nilai CF terbaik berdasarkan nilai CF tertinggi sedangkan sistem user yang telah dibuat mampu melakukan proses penalaran data baik dengan rule base yang ditentukan (Bain Khusnul Khotimah (2013), Program Studi Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo,Jogjakarta ). Sistem pakar diagnosis penyakit hepatitis menggunakan J2ME dengan metode certainty factor, hasil penelitiannya menjelaskan hasil perbandingan antara diagnosa dengan menggunakan sistem dan tanpa menggunakan sistem menunjukkan sistem sudah mampu mendeteksi penyakit dengan baik dan hasilnya sama melalui masukan gejala fisik gejala fisik maupun uji tes darah masukan dari user akan diolah dalam proses diagnosa menjadi hipotesa penyakit yang diderita menggunakan nilai certainty factor tertinggi (Heru Susanto (2010), Program Study Teknik Informatika, Politeknik Elektronika Negeri, Surabaya ). I.4.1 Analisa Sistem Didalam metode ini penulis melakukan beberapa langkah yang membantu dalam proses perancangan sistem informasi yang akan dilakukan, diantaranya sebagai berikut : 1. Target Target penelitian dilakukan untuk membuat suatu aplikasi yang dapat memudahkan pihak peternak sapi maupun kedokteran hewan dalam mendiagnosa penyakit kulit pada sapi.
9
2. Analisis Kebutuhan Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan. Beberapa hal-hal yang harus dipenuhi adalah : a. Adanya aplikasi yang dijalankan untuk mendiagnosa penyakit kulit sapi. b. Adanya database untuk menyimpan data user/pengunjung dan data konsultasi penyakit. 3. Spesifikasi Hardware dan Software Berisi spesifkasi alat yang dirancang, komponen, peralatan uji yang digunakan dan diagram blok peralatan yang akan dirancang. Perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySql. Spesifikasi komputer yang digunakan Intel Pentium 4, RAM 1 Gb serta Hard Drive 160 Gb. 4. Design dan Implementasi Berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan alat serta tahapantahapan pengujian yang dilakukan untuk masing-masing blok peralatan yang dirancang. a. Menganalisa beberapa kesalahan yang ada pada sistem yang lama. b. Melakukan pengujian aplikasi yang baru untuk menghindari kesalahan. c. Melakukan perawatan sistem yang baru apabila terjadi kesalahan.
10
5. Verifikasi Apakah Sistem Pakar sudah sesuai dan berhasil mendiagnosa penyakit kulit sapi jika mengalami kegagalan kembali ke design dan implementasi namun jika berhasil akan lanjut ketahap selanjutnya. 6. Validasi Berisi langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian peralatan secara keseluruhan, besaran-besaran yang akan diuji, dan ukuran untuk menilai apakah alat sudah bekerja dengan baik sesuai spesifikasi : a. Setelah aplikasi dibuat maka selanjutnya akan dijalankan pada komputer apakah telah sesuai dan berjalan dengan baik. b. Menjalankan aplikasi yang baru untuk di uji pada sistem yang lama serta melakukan perawatan sistem. c. Melihat hasil informasi dari aplikasi yang dibuat dengan spesifikasi komputer yang digunakan. 7.
Finalisasi Adalah tahap akhir yang menyatakan sistem sudah selesai.
I.4.2 Pengujian yang lama dengan sistem yang akan dirancang 1. Sistem yang sedang berjalan : Adapaun sistem menentukan penyakit kulit sapi dengan melihat beberapa tanda-tanda kelainan pada kulit sapi serta fisik badan yang tidak sehat dan peternak pun tidak bisa memastikan penyakit yang diderita sapi sendiri, untuk memastikannya mereka harus memanggil pihak kedokteran hewan.
11
2. Sistem yang akan dirancang : Sementara itu dengan adanya sistem pakar diagnosa penyakit kulit sapi ini, peternak sapi dapat menentukan sendiri penyakit kulit sapi dan memberikan obat sementara atau tidak tanpa harus membutuhkan waktu yang cukup lama untuk konsultasi atau mendatangkan dokter hewan. Cukup hanya menginput gejala-gejala apa saja yang diderita pada kulit sapi tersebut. Selain itu kedokteran hewan pun dapat langsung mendiagnosa penyakit kulit sapi dan memberikan obat lebih cepat pada pertolongan pertama. I.4.3 Pengujian / Uji Coba sistem yang dibuat Pada tahap ini dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah pembuatan sistem telah dilakukan secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan. I.5 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera (peternakan Pasteurisasi susu sapi) Gundaling, Berastagi Tanah Karo Sumut. I.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Bab Pendahuluan ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian,
12
Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini meliputi landasan teori-teori yang relevan dengan masalah pokok yang akan dikaji. Seperti pembahasan mengenai pengertian sistem pakar, penjelasan tentang penyakit pada kulit sapi, pengertian metode certainty factor, pengenalan PHP, pengenalan database MySQL dan pengenalan metode UML.
BAB III
: ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM Bab ini berisi mengenai desain rancangan aplikasi yang dibangun, flowchart program, kelebihan dan kekurangan aplikasi yang dibangun.
BAB IV
: HASIL DAN UJI COBA Bab ini berisi tentang hasil dan tampilan yang dibuat.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini menjelaskan pendapat atau pemikiran penulis berupa kesimpulan dirancang
dan saran dalam pengembangan sistem yang