BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM); dan Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Bagi daerah, amanat undang-undang tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang mengatur tata cara penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Rencana Kerja Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah,
dan
pelaksanaan
Musyawarah
Perencanaan Pembangunan. Pedoman teknis untuk peraturan ini adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan sebuah organisasi untuk menentukan strategi atau arahan serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis dapat digunakan
dalam
proses
ini,
termasuk
analisis
SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, 1
Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory). Perencanaan strategis (strategic planning) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju lima tahun ke depan (Kerzner, 2001). Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan organisasi haruslah
bekerja
dalam
sebuah
sistem
yang
ada
pada
proses
perencanaan strategis (Brown, 2005). Kemampuan dalam berbagai bidang harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategis (Skinner, 1969). Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (misalnya Ansoff, 1965; Anthony, 1965; Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan bahwa strategic planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan mengubah organisasi, sehingga apabila strategic planning tidak mendukung inovasi dan perubahan maka itu adalah kegagalan. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) berfungsi
sebagai
dokumen
perencanaan
teknis
operasional
dan
merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah. Renstra memuat visi, misi, arah kebijakan teknis, dan indikasi rencana
program
setiap
bidang
kewenangan
dan
atau
fungsi
pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan dan disusun oleh setiap satuan kerja perangkat daerah. 2
Perkembangan
lingkungan
strategis,
baik
nasional
maupun
regional/daerah, mengharuskan birokrasi (pemerintah pusat dan daerah) untuk mengkaji ulang dasar pendekatan (paradigma) dan sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang terarah pada terwujudnya
pemerintahan
demokratis,
desentralistis,
yang
baik,
partisipatif,
yaitu
pemerintahan
transparan,
yang
profesional,
berkeadilan, menegakkan supremasi hukum dan HAM, bersih dan akuntabel, serta berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Dalam menghadapi
berbagai
tantangan
tersebut,
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,
berperan
memberikan
dukungan
melalui
kebijakan
perencanaan pembangunan daerah. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut serta Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bantul, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyusun Rencana Strategis dengan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan kelemahan internal dengan mengacu dan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. I.2. Landasan Hukum Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bantul disusun dengan didasarkan pada: 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) yang telah diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000, tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga;
4
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 40 Tahun 2000 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2001-2025 Kabupaten Bantul; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011-2030; 18. Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. I.3. Maksud dan Tujuan Dengan berpedoman pada dokumen RPJM Daerah Tahun 2011-2015 maka Pemerintah Daerah melalui Satuan Kerja Perangkat Daerahnya 5
menjabarkan dokumen RPJMD ke dalam Renstra SKPD yang berisi berbagai pilihan program/kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul sebagai salah satu satuan kerja perangkat daerah juga diwajibkan menyusun Renstra SKPD yang isi dan substansinya mencakup indikasi
rencana
program
dan
kegiatan
beserta
tolok
ukurnya.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka Renstra Bappeda ini disusun dengan maksud sebagai berikut: 1. Menyediakan satu acuan resmi bagi Bappeda Kabupaten Bantul dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD setempat dan sumber pembiayaan lainnya; 2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan; 3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum Bappeda sekarang sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi; 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda dalam mencapai tujuan pelaksanaan kerja dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah, dan terukur; 5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan. I.4. Hubungan dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Dokumen Renstra Bappeda disusun dengan mengacu RPJM Daerah Kabupaten Bantul tahun 2011-2015. Hal ini dimaksudkan agar rencana besar yang tertuang dalam RPJM Daerah Kabupaten Bantul, dilihat dari 6
fungsi institusi Bappeda dalam melaksanakan kewenangan di bidang perencanaan, dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian diharapkan hasil akhirnya adalah dokumen rencana
yang
sinergis
dan
terpadu
dalam
aspek
perencanaan
pembangunan daerah dengan harapan agar dalam implementasinya diperoleh hasil yang tepat dan terarah. Keterkaitan antara Renstra SKPD dengan dokumen lainnya disajikan dalam gambar di bawah ini.
RPJP NAS/PROP & RTR NAS
Pedoman
Acuan
RPJP DAERAH Acuan RTRW KAB.
RPJM NAS/PROP & RTR PROP
Dijabarkan
PUSAT/ PROPINSI
RKP NAS/PROP
Memperhatikan
Pedoman
RPJM DAERAH
Dijabarkan
RKP DAERAH
Pedoman
RAPBD
APBD DAERAH
Pedoman
RENSTRA
Diacu Pedoman
SKPD
RENJA
Pedoman
SKPD
UU. No. 25/04
RKA
RINCIAN
SKPD
APBD
UU. No. 17/03
SPPN
KN
Gambar 1 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
I.5. Sistematika Penulisan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Bantul ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: 7
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya, dan sistematika penulisan. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA Bab ini menguraikan rumusan tugas pokok dan fungsi Bappeda menurut Perda Pembentukan Bappeda Nomor 40 Tahun 2000 serta prediksi perjalanan organisasi pada lima tahun yang akan datang yang akan digunakan
sebagai
landasan
menyusun
indikasi
rencana
program/kegiatan. Selain itu juga disertakan struktur organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Dalam bab ini juga dijelaskan tentang tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Bappeda. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS Bab ini berisi analisis terhadap kondisi Bappeda tahun 2010 dengan menggunakan instrumen analisis SWOT sehingga diperoleh isu-isu strategis. Selain itu juga disertakan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Bappeda; telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih; telaahan Renstra Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis; dan penentuan isu-isu strategis. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini memuat rumusan visi dan misi Bappeda dalam rangka mencapai visi dan misi daerah sebagaimana diuraikan dalam RPJM dengan sejauh mungkin
menggunakan
ungkapan
dan
pernyataan
yang
bersifat
matematis dan konkrit sehingga mudah menentukan target kinerja yang diharapkan. Selanjutnya, visi dan misi dijabarkan ke dalam tujuan, 8
kebijakan, dan strategi. Dalam bab ini juga diuraikan tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Seluruh rencana program dan kegiatan beserta indikator kinerja dan anggaran indikatifnya selama lima tahun ke depan akan diuraikan dalam bab ini. BAB VI. INDIKATOR KINERJA BAPPEDA Dalam bab ini dikemukakan indikator kinerja Bappeda yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII. PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan harapan-harapan yang ingin dicapai Bappeda selama lima tahun ke depan.
9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
Di era otonomi daerah, kepentingan daerah dan masyarakat daerah dengan tujuan utama dicapainya kemandirian daerah dan masyarakat, membutuhkan lembaga dan aparat pemerintahan yang terfokus kepada keberadaan daerah dan masyarakat. Dengan perubahan dan tuntutan lingkungan yang demikian cepat serta kompetisi yang demikian ketat, dibutuhkan lembaga yang tidak terlalu besar dengan aparatur yang memiliki kompetensi yang tinggi terutama dalam aspek perencanaan. Hal ini erat berkaitan dengan upaya mencapai tujuan otonomi, yaitu kemandirian daerah dan masyarakat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan masing-masing. Organisasi birokrasi pemerintah haruslah dilepaskan dari keterikatan pada pola kontrol dan perintah serta lebih mengarah kepada memberikan arah, mendorong kreativitas dan pemberdayaan. Ini berarti bahwa pengaturan kelembagaan birokrasi pemerintahan di Bantul harus tidak terlalu terikat dan terbentuk dalam hierarki yang ketat dan kaku serta birokratis. Dalam rangka pelaksanaan dan pencapaian tujuan otonomi yang dituntut cepat dan kompetitif, maka dibutuhkan aparatur atau birokrat yang tidak terlalu terikat kepada peraturan dan kepada kekuasaan atau kewenangan. Dalam bahasa konsep administrasi publik disebut sebagai “loose and tight principles” (loose rule and regulation and tight in political commitment not political
authority). Hal ini tidak berarti bahwa aparat atau birokrat demi otonomi atau demi kewenangan, mengabaikan peraturan atau perundang-undangan tetapi jangan sampai dalam rangka pelaksaan otonomi, peraturan dan perundangundangan sangat kaku dan membelenggu aparat atau birokrat sehingga mematikan inisiatif dan kreativitas mereka dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan daerah.
10
Otoritas atau kewenangan perlu ada dan berada pada jalur yang benar, tetapi tidak berarti bahwa penerapannya terlalu kaku atau tidak fleksibel. Yang menjadi pedoman, pegangan, dan arahan para aparat atau birokrat adalah
political commitment dalam bentuk visi, misi, RPJP, maupun RPJM. Yang dipentingkan bukanlah semata-mata pada proses tetapi lebih menitikberatkan kepada output, outcome, result, maupun dampaknya. Dan ini semua sesungguhnya sudah terungkap di dalam pegangan visi, misi, RPJP maupun RPJM yang disebut sebagai political commitment. Era otonomi pada hakekatnya adalah era demokrasi di tingkat lokal, dalam hal ini seharusnya dan sesungguhnya, pemerintahan dan pembangunan tidak lagi difokuskan oleh atau kepada penguasa atau pemerintah tetapi lebih bertitik tekan kepada kebutuhan dan keinginan rakyat atau masyarakat. Meskipun tuntutan dan keinginan masyarkat sangat bervariasi, pemerintah atau penguasa harus dapat mengenali untuk mengelolanya. Dalam era otonomi yang demokratis tidak lagi pemerintah, birokrasi atau birokrat yang menjadi agen tunggal tetapi “putting the customer’s (community) in the driver seat“. Tuntutan, kebutuhan, dan keinginan masyarakatlah yang harus diutamakan, dikarenakan masyarakatlah sebagai pelanggan dari pemerintah, birokrat atau birokrasi. Untuk itulah diperlukan birokrasi dan birokrat yang cepat dan sensitif terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat. Oleh karena itu dalam kebutuhan pengembangan organisasi Bappeda lima tahun
yang
akan
mempertimbangkan
datang
perlu
tugas
dan
dirumuskan fungsinya
secara
dalam
seksama
rangka
dengan
mendukung
tercapainya tujuan besar seperti yang telah dituangkan dalam RPJP dan RPJM Daerah Kabupaten Bantul.
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 40 Tahun 2000 bahwa Bappeda Kabupaten Bantul mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dalam lingkup perencanaan 11
dan pengendalian. Sedangkan tugas, fungsi, dan struktur organisasi Bappeda termuat dalam Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; c.
pembinaan
dan
pelaksanaan
tugas
di
bidang
perencanaan
pembangunan daerah; d. penyelenggaraan urusan statistik; e. penyiapan dan penyusunan laporan pertangungjawaban Bupati; f.
melaksanakan kesekretariatan Badan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi BAPPEDA berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2007 adalah sebagai berikut: 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat, terdiri atas:
Sub Bagian Umum;
Sub Bagian Program; dan
Sub Bagian Keuangan dan Aset.
3. Bidang Data, Penelitian dan Pengembangan, terdiri atas:
Sub Bidang Data, Statistik dan Pelaporan; dan
Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.
4. Bidang Perekonomian, terdiri atas:
Sub Bidang Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Kelautan; dan
Sub Bidang Industri, Perdagangan, Jasa dan Pariwisata.
5. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri atas:
Sub Bidang Sarana dan Prasarana dan Penataan Ruang; dan
Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 12
6. Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Kesehatan, terdiri atas:
Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan; dan
Sub Bidang Kesehatan;
7. Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat, terdiri atas:
Sub Bidang Pemerintahan; dan
Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
8. Bidang Pengendalian Program, terdiri atas:
Sub Bidang Penganggaran; dan
Sub Bidang Pengendalian.
9. Unit Pelaksana Teknis; dan 10. Kelompok Jabatan Fungsional. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar 1.
13
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul
KEPALA SEKRETARIS
Bagian Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah KA. SUB BAG. PRROGRAM
KA.BID. DALITBANG
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Ka.Sub Bid. Litbang
Ka.Sub Bid. Data, Statistik & Pelaporan
KA.BID. EKONOMI
Ka.Sub Bid. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Kelautan Ka.Sub Bid. Perindag, Jasa dan Pariwisata
KA.BID. DALGRAM
KA.BID. SARPRASWIL
KA. SUB BAG. KEUANGAN & ASET
KA.BID. PPM
KA. SUB BAG. UMUM
KA.BID. PK2
Ka.Sub Bid. Penganggaran
Ka.Sub Bid. Sarpras & Penataan Ruang
Ka.Sub Bid. Pemerintahan
Ka.Sub Bid. Pendidikan & Kebudayaan
Ka.Sub Bid. Pengendalian
Ka.Sub Bid. SDA dan LH
Ka.Sub Bid. Pemberdayaan Masyarakat
Ka.Sub Bid. Kesehatanl
Gambar 1 Struktur Organisasi Bappeda
14
2.2. Sumberdaya Bappeda Sumberdaya Manusia Variabel sumberdaya manusia, merupakan aspek dinamis yang berpengaruh dalam rangka optimalisasi tugas pokok dan fungsi untuk menciptakan dokumen rencana, evaluasi, dan laporan implementasi rencana secara tepat dan cepat sesuai perkembangan waktu. Variabel sumberdaya manusia dapat dibedakan lagi berdasarkan sifat manusia sebagai makhluk individu (SDM individual) maupun makhluk sosial (SDM sosial/SDS). SDM individual adalah manusia yang berkualitas yang
tercermin
dari
tingkat
kesehatan,
pendidikan,
dan
pendapatannya; sedangkan SDS merupakan aspek budaya masingmasing individu termasuk di dalamnya adat istiadat yang tercermin pada perilaku masing-masing individu. Mengingat kemudahan dan ketersediaan data yang ada di Bappeda Bantul sampai saat ini untuk variabel sumberdaya manusia hanya disajikan dalam konteks SDM individual. SDM Bappeda berdasarkan golongan dan jenis kelamin (Desember 2010) adalah sebagai berikut: Tabel 1 Sumberdaya Manusia Bappeda Golongan Laki-Laki I a 1 b 0 c 1 d 0 II a 1 b 1 c 1 d 3 III a 6 b 5 c 3 d 5 IV a 4 b 2 c 1 d Sumber: Bappeda, 2010
Perempuan 0 0 0 0 0 0 0 1 13 2 0 9 1 0 0 -
15
SDM Bappeda berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan (Desember 2010) adalah sebagai berikut: Tabel 2 SDM Bappeda berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA D-I D-II D-III D-IV S-1 S-2 Sumber: Bappeda, 2010
Laki-Laki
Perempuan
2 2 8 0 0 1 0 11 11
0 0 2 0 0 2 0 16 5
SDM Bappeda berdasarkan jabatan dan jenis kelamin (Desember 2010) adalah sebagai berikut: Tabel 3 SDM Bappeda berdasarkan jabatan Eselon
Laki-Laki
Perempuan
IIA
-
-
IIB
1
0
IIIA
1
0
IIIB
4
2
IVA
8
7
IVB
0
0
VA
0
0
VB
0
0
Sumber: Bappeda, 2010
Aset Sarana dan prasarana yang dimiliki Bappeda (Desember 2010) pada dasarnya telah memenuhi persyaratan untuk sebuah kantor pemerintah. Bappeda telah menempati satu gedung tersendiri yang 16
terdiri atas tiga lantai, termasuk di dalamnya adalah satu ruang pertemuan yang cukup representatif. Dari sisi teknologi IT, seluruh bidang telah dilengkapi dengan beberapa komputer, baik PC maupun laptop, yang spesifikasinya telah memadai beserta asesorinya. Namun meskipun demikian, dari sisi kuantitas mungkin ada beberapa bidang yang masih memerlukan penambahan komputer. Selain itu, untuk menunjang operasionalisasi pekerjaan, Bappeda memperoleh beberapa kendaraan roda empat dan belasan kendaraan roda dua. Data seluruh aset yang dimiliki Bappeda dapat dilihat pada Lampiran A. 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 2.3.1. Jenis Pelayanan Jenis pelayanan yang diberikan Bappeda adalah pemberian informasi dan pemikiran strategis berbasis perencanaan yang meliputi: 1.
Koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dan terukur;
2.
Penyelenggaraan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah;
3.
Penjaringan
aspirasi
dan
partisipasi
masyarakat
dalam
perencanaan pembangunan daerah; 4.
Peningkatan kompetensi SDM aparatur perencana;
5.
Memfasilitasi
keterpaduan
dan
keserasian
perencanaan
pembangunan secara vertikal yakni antara Pemerintah Pusat, Provinsi,
dan Kecamatan, maupun horizontal yakni antar
SKPD Kabupaten; 6.
Meningkatkan mekanisme kerja perencanaan secara sinergi, transparan, dan terkoordinasi;
7.
Memberikan informasi potensi pembangunan;
17
8.
Memberikan fasilitasi dan perijinan penelitian, pengabdian masyarakat, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
2.3.1. Kelompok Sasaran Berdasarkan aspek pelayanan yang diberikan Bappeda, maka yang menjadi target pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsi yaitu: Unsur Pimpinan (Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah) dalam
hal
memberikan
pemikiran
strategis
di
bidang
perencanaan; SKPD Kabupaten, dalam hal penyediaan panduan program dan
kegiatan
serta
fasilitasi
sinkronisasi
dan
integrasi
program; Pemangku kepentingan dalam hal menjaring aspirasi dan partisipasi
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan; Kementeriaan dan instansi pusat dalam hal fasilitasi kegiatan dan koordinasi program; Perguruan tinggi dan mahasiswa dalam hal fasilitasi dan penerbitan ijin penelitain, pengabdian masyarkat, dan KKN; Masyarakat umum, dalam hal penyediaan informasi yang berkaitan dengan potensi daerah dan pembangunan beserta hasil-hasilnya. 2.3.1. Produk dan Kinerja Pelayanan Produk dan kinerja pelayanan yang dilaksanakan Bappeda dapat dilihat pada Tabel 4.
18
Tabel 4 Produk dan Pelayanan Bappeda Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14
Produk RPJPD RTRW RPJMD RKPD KUA Murni, KUA Perubahan PPAS Murni, PPAS Perubahan Izin Penelitian Data Umum PDRB Database Profil Daerah Buku Saku Profil Daerah LKPJ 2009 IPM
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1671 108 1 1 1 1 1
Keterangan
Sumber: Bappeda, 2010
2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda 2.3.1. Pengelolaan data/informasi Pengelolaan data dimaksudkan agar data dan informasi yang diperlukan segera dapat ditemukan dengan sajian yang informatifkomunikatif dan sederhana. Pengelolaan data seperti ini bertujuan agar pengguna data memiliki kemudahan dalam mengakses data/informasi yang dibutuhkan. Penilaian tentang pengelolaan adalah sampai dengan tersajinya data/informasi secara cepat, mudah dan komunikatif berbasis TI. Sebagian besar data di Bappeda masih belum mencapai taraf memudahkan penyajian dalam waktu yang singkat. 2.3.2. Penyusunan dokumen rencana Penyusunan dokumen rencana dimaksudkan untuk menyediakan acuan kerja pembangunan bagi seluruh dinas/instansi selama kurun
waktu tertentu, dengan
menggunakan
data/informasi
beserta analisisnya serta melalui proses yang tepat. Tujuan penyusunan
dokumen-dokumen
tersebut
adalah
untuk 19
mengarahkan keseluruhan gerak langkah pembangunan agar berjalan dengan irama yang sama sesuai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditentukan. Tugas penyusunan dokumen rencana pembangunan adalah merupakan pekerjaan inti dari ketugasan
Bappeda.
Penyusunan
dokumen
rencana
terbagi
menjadi dua yaitu rencana spasial dan rencana sektoral yang telah mengadopsi rencana spasial. 2.3.3. Koordinasi, monitoring, dan evaluasi implementasi rencana Tugas koordinasi, monitoring, dan evaluasi implementasi rencana dimaksudkan untuk mengkaji pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana rencana dapat berjalan dan dijalankan di lapangan serta mengetahui hasil (outcome) dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. Pada tataran paling akhir adalah mengevaluasi temuan di lapangan untuk mendapatkan umpan balik dalam penyempurnaan dokumen rencana. 2.3.4. Pelaporan hasil implementasi rencana Tugas pelaporan hasil implementasi rencana dimaksudkan untuk dapat
menyajikan
Sedangkan
tujuannya
hasil-hasil adalah
pelaksanaan untuk
mengkaji
pembangunan. kemungkinan
terjadinya kekurangan dan kelebihan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana.
20
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS
Dalam rangka upaya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Kabupaten Bantul yang realistis, perlu mempertimbangkan isu-isu strategis. Isu-isu strategis selanjutnya akan dijadikan pertimbangan dalam menyusun strategi yang akan ditetapkan guna mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah tersebut.
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Peta kondisi eksisting
No
Peluang
No
1
Adanya komitmen pemerintah
1
Ancaman Masih adanya sisa-sisa
Kab. Bantul untuk menjadikan
paradigma egoisme sektoral
Bappeda sebagai satu-
yang masih dominan.
satunya institusi pelaksana koordinasi perencanaan pembangunan daerah. 2
Banyaknya kerjasama yang
2
Belum semua stakeholders di
ditawarkan dari pihak luar
daerah memahami materi dan
(antar daerah, investor,
esensi RPJP, RPJM, RKPD,
negara donor dan masyarakat
Renstra/Renja SKPD.
dalam pembangunan daerah. 3
Adanya komitmen pemerintah
3
Adanya kompetisi yang sangat
kabupaten Bantul untuk
ketat antar daerah dalam
berpihak kepada rakyat
pembangunan dan peraihan
secara konsisten.
dana non APBD masing-masing
21
daerah otonom. 4
Adanya tuntutan dari rakyat,
4
Banyak daerah-daerah otonom
DPRD, LSM dan pihak
yang mempunyai komunikasi
swasta yang sangat dominan
dan kemampuan lobby tinggi.
agar birokrasi bekerja lebih rpofesional. 5
Pesatnya perkembangan
5
Masih belum mantapnya sistem,
Teknologi Informasi sangat
mekanisme peluncuran
membantu dalam olah data,
anggaran dari pemerintah
analisis, peramalan dan
propinsi dan pemerintah pusat.
pengambilan keputusan serta mudahnya akses terhadap teknologi informasi. 6
Adanya komitmen pemerintah
6
untuk mewujudkan Good
Adanya kecenderungan dampak negatif reformasi.
Governance dalam seluruh siklus manajemen kepemerintahan.
No 1
Kekuatan Keberadaan Bappeda
No 1
Kelemahan Belum tersedianya system
sebagai perencana
informasi perencanaan
pembangunan daerah yang
pembangunan yang memadai
memiliki kewenangan
guna mendukung proses
menyusun dan mengevaluasi
perencanaan yang efisien dan
pelaksanaan rencana
efektif
pembangunan oleh masingmasing SKPD 2
Ketersediaan sumber daya manusia yang professional
2
Terbatasnya sarana prasarana pendukung yang tersedia
22
dan berkualitas 3
Dokumen-dokumen
3
Koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan pembangunan
perencanaan dengan (SKPD)
dan dokumen produk-produk
yang belum optimal
kegiatan Bappeda menjadi acuan penentuan kebijakan pembangunan daerah 4
Penyusunan perencanaan
4
Ketersediaan data-data
pembangunan daerah sudah
pendukung untuk perencanaan
dilaksanakan sesuai dengan
yang belum optimal
mekanisme yang berlaku 5
Kelembagaan institusi
5
perencanaan pembangunan
Ketersediaan SDM yang masih kurang
yang sudah optimal 6
Koordinasi antar satuan kerja dalam lingkup Bappeda yang
6
Adanya kecenderungan dampak negatif reformasi.
sudah cukup baik
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Bantul Tahun 2010 – 2015
Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten bantul Tahun 2011-2015. Visi pembangunan Kabupaten Bantul yaitu “Bantul Projotamansari Sejahtera, Demokratis, dan Agamis”.
Misi dalam RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 adalah: MISI 1: Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang empatik 23
MISI 2: Meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat Bantul yang sehat, cerdas, berakhlak mulia,dan berkepribadian Indonesia dengan memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi MISI 3: Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan berbasis pengembangan ekonomi lokal, dan pemberdayaan masyarakatyang responsif gender MISI 4: Meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana dengan memperhatikan penataan ruang dan pelestarian lingkungan
3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra (Renstra SKPD terkait di provinsi, Renstra SKPD periode sebelumnya)
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis Isu-isu strategis dimaksud adalah sbb: 1.
Kacenderungan semakin meningkatnya peran dan partisipasi masyarakat dan stake holder lainya dalam perencanaan pembangunan dan semakin meningkatnya tuntutan agar aspirasi masyarakat bisa terakomodasi dalam perencanaan pembangunan,
2.
Tuntutan terlaksananya mekanisme perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dan tepat waktu sesuai dengan amanat UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
3.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat yang menuntut ketersediaan sarana prasarana dan kesiapan SDM di bidang perencanaan pembangunan, 24
4.
Perkembangan pembangunan wilayah yang sangat pesat baik yang berdimensi nasional maupun regional sehingga menuntut kesiapan aparat perencanaan dalam melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pembangunan yang berbasis wilayah,
5.
Meningkatnya pengawasan ekternal baik yang dilakukan oleh lembagalembaga formal maupun non formal seperti LSM dan Perguruan Tinggi yang menuntut implementasi dari prinsip-prinsip good goverment,
25
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
Rumusan visi dan misi unit kerja (SKPD) Bappeda Kabupaten Bantul adalah dalam rangka dan berkaitan dengan dukungan untuk mencapai visi dan misi daerah sebagaimana diuraikan dalam RPJM Daerah. Untuk memudahkan penentuan target
kinerja yang diharapkan maka digunakan ungkapan dan
pernyataan yang bersifat matematis dan konkrit.
4.1 Visi dan Misi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan strategis yang dihadapi tersebut di atas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul mempunyai visi sebagai berikut:
MEWUJUDKAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS DAN MAMPU MEMPERCEPAT PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Sejalan dengan visi di atas, maka misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul adalah:
1. Mewujudkan sistem kerja yang profesional, didukung oleh sarana prasarana dan SDM yang berkualitas. 2. Mewujudkan data/informasi yang akurat berbasis teknologi infomasi, didukung oleh hasil penelitian yang memadai sebagai dasar perumusan kebijakan dan perencanaan.
26
3. Mewujudkan dokumen perencanaan dan proposal teknis dalam upaya percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui proses yang sesuai dengan aturan yang berlaku; 4. Mewujudkan sinergi implementasi perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan seluruh komponen daerah (stakeholders); 5. Mewujudkan evaluasi, analisis dan pelaporan terhadap implementasi perencanaan pembangunan yang benar, sistematis dan terstruktur.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.2.1
Tujuan
Sesuai dengan visi, misi diatas maka tujuan yang ingin dicapai adalah: a. Terwujudnya sistem kerja yang profesional, didukung oleh sarana prasarana dan SDM yang berkualitas. b. Terwujudnya data/informasi yang akurat berbasis teknologi infomasi, didukung oleh hasil penelitian yang memadai sebagai dasar perumusan kebijakan dan perencanaan. c. Terwujudnya dokumen perencanaan dan proposal teknis dalam upaya percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui proses yang sesuai dengan aturan yang berlaku; d. Terwujudnya sinergi implementasi perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan seluruh komponen daerah (stakeholders); e. Terwujudnya evaluasi, analisis dan pelaporan terhadap implementasi perencanaan pembangunan yang benar, sistematis dan terstruktur.
4.2.1
Sasaran
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
27
1. Terciptanya sistem kerja yang menganut prinsip-prinsip profesionalisme, didukung oleh sarana prasarana yang memadai dan SDM yang berkualitas tinggi. 2. Tersedianya data/informasi dan hasil penelitian yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 3. Tersusunnya dokumen perencanaan dan proposal teknis yang memuat berbagai alternatif pengelolaan SDA/SDM dalam rangka percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui proses yang sesuai aturan yang berlaku; 4. Terkoordinasi dan tersinerginya pelaksanaan seluruh program/kegiatan kabupaten/propinsi/nasional dengan melibatkan seluruh komponen Daerah (stakeholders); 5. Terlaksananya evaluasi, analisis dan pelaporan yang sesuai aturan yang berlaku, menurut sistem perencanaan dan berjenjang..
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
4.3.1
Analisis Lingkungan Strategis
Berdasarkan kajian Analisis Lingkungan Internal (ALI) terdapat beberapa hal yang merupakan unsur kekuatan dan kelemahan sebagai berikut:
Kekuatan (Strength)
1. Tersedianya kuantitas dan kualitas SDM yang memadai; 2. Adanya kewenangan untuk melakukan koordinasi vertikal, horisontal dan diagonal di antara Instansi/Unit Kerja, Dinas, Badan, Kantor dan Bagian
dan
semua
stakeholders
yang
terlibat
dalam
proses
pembangunan; 3. Adanya
kewenangan
dalam melaksanakan fungsi perencanaan
pembangunan daerah dan fungsi sinkronisasi semua perencanaan
28
yang diajukan oleh Dinas, Badan, Kantor, Bagian, Unit dan semua stakeholders yang terlibat dalam proses pembangunan daerah; 4. Telah terjalinnya hubungan yang baik dengan jajaran Pemerintah Propinsi dan Jajaran Pemerintah Pusat; 5. Tersedianya data, informasi dan dokumen perencanaan pembangunan yang memadai dan berbagai bentuk teknik perencanaan yang dikuasai; 6. Adanya forum dan mekanisme koordinasi perencanaan pembangunan daerah.
Kelemahan (Weakness)
1. Adanya pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang masih cenderung eksklusif dan kurang responsif; 2. Kurangnya kebersamaan dan kurang dipahaminya visi bersama dari semua stakeholders Bappeda dalam memenuhi tugas; 3. Kurangnya mentalitas perencana yang handal, antisipatif, responsif dan akuntabel dalam memandang, mengevaluasi, menganalisis dan menyajikan rencana secara holistik; 4. Kurangnya dukungan sarana dan prasarana yang optimal; 5. Belum meratanya kemampuan berkomunikasi dan lobby dengan pihak luar; 6. Kurang dimanfaatkannya secara optimal data, informasi dan dokumendokumen perencanaan pembangunan yang tersedia.
Dilihat dari Analisis Lingkungan Eksternal (ALE), yang pada hakekatnya unsur kuncinya terletak pada Peluang dan Ancaman, adalah sebagai berikut :
Peluang (Opportunity) 1. Adanya komitmen Pemerintah Pusat untuk meperkuat Bappeda sebagai institusi pelaksana koordinasi perencanaan pembangunan daerah.
29
2. Banyaknya kerjasama yang ditawarkan dari pihak luar (antar daerah, investor, negara donor dan masyarakat dalam pembangunan daerah. 3. Adanya komitmen pemerintah kabupaten Bantul untuk mempercepat pembangunan yang berpihak kepada rakyat secara konsisten. 4. Adanya dukungan dari rakyat, DPRD, LSM dan pihak swasta agar birokrasi bekerja secara profesional. 5. Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi sangat membantu dalam data collecting, analisis, peramalan dan pengambilan keputusan serta mudahnya akses terhadap teknologi informasi. 6. Adanya komitmen Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan Empathic Governance dalam seluruh siklus manajemen kepemerintahan.
Ancaman (Threat) 1. Masih adanya paradigma egoisme sektoral yang masih kuat. 2. Belum semua stakeholders di daerah memahami materi dan esensi RPJP, RPJM, RKPD, Renstra/Renja SKPD. 3. Adanya kompetisi yang sangat ketat antar daerah dalam pembangunan dan peraihan dana non APBD masing-masing daerah otonom. 4. Banyaknya
daerah
otonom
yang
mempunyai
komunikasi
dan
kemampuan lobby tinggi. 5. Masih belum mantapnya sistem, mekanisme peluncuran anggaran dari pemerintah propinsi dan pemerintah pusat.
30
TABEL 1 FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (Strengths)
KELEMAHAN (Weaknesses)
1) Tersedianya kuantitas dan kualitas 1) Adanya pola pikir, pola sikap dan SDM yang memadai; 2) Adanya
pola tindak yang masih cenderung
kewenangan
melakukan
untuk
eksklusif dan kurang responsif;
vertikal, 2) Kurangnya kebersamaan dan
koordinasi
horisontal dan diagonal di antara
kurang dipahaminya visi bersama
Instansi/Unit Kerja, Dinas, Badan,
dari semua stakeholders Bappeda
Kantor dan Bagian dan semua
dalam memenuhi tugas;
stakeholders yang terlibat dalam 3) Kurangnya mentalitas perencana proses pembangunan; 3) Adanya
yang handal, antisipatif, responsif
kewenangan
dalam
dan akuntabel dalam memandang,
melaksanakan fungsi perencanaan
mengevaluasi, menganalisis dan
pembangunan daerah dan fungsi
menyajikan rencana secara holistik;
sinkronisasi semua perencanaan 4) Kurangnya dukungan sarana dan yang diajukan oleh Dinas, Badan,
prasarana yang optimal;
Kantor, Bagian, Unit dan semua 5) Belum meratanya kemampuan stakeholders yang terlibat dalam
berkomunikasi dan lobby dengan
proses pembangunan daerah;
pihak luar;
4) Telah
terjalinnya
komunikasi
yang
hubungan 6) Kurang dimanfaatkannya secara baik
dengan
optimal data, informasi dan
jajaran Pemerintah Propinsi dan
dokumen-dokumen perencanaan
Jajaran Pemerintah Pusat;
pembangunan yang tersedia.
5) Tersedianya data, informasi dan dokumen perencanaan pembangunan yang memadai dan berbagai bentuk teknik perencanaan yang dikuasai; 6) Adanya forum dan mekanisme koordinasi perencanaan 31
pembangunan daerah.
TABEL 2 FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG (Opportunities) 1) Adanya
komitmen
ANCAMAN (Treaths)
Pemerintah 1) Masih adanya paradigma egoisme
Pusat untuk memperkuat Bappeda sebagai
institusi
koordinasi
pelaksana 2) Belum perencanaan
pembangunan daerah. 2) Banyaknya
sektoral yang masih kuat.
kerjasama
yang
semua
stakeholders
daerah
memahami
esensi
RPJP,
materi
RPJM,
di dan
RKPD,
Renstra/Renja SKPD.
ditawarkan dari pihak luar (antar 3) Adanya kompetisi yang sangat daerah, investor, negara donor dan
ketat
masyarakat dalam pembangunan
pembangunan dan peraihan dana
daerah.
non APBD masing-masing daerah
3) Adanya
komitmen
pemerintah
antar
daerah
dalam
otonom.
kabupaten Bantul untuk berpihak 4) Banyaknya daerah otonom yang kepada rakyat secara konsisten. 4) Adanya
dukungan
dari
rakyat,
mempunyai
komunikasi
dan
kemampuan lobby tinggi.
DPRD, LSM dan pihak swasta agar 5) Masih belum mantapnya sistem, birokrasi
bekerja
secara
profesional.
mekanisme peluncuran anggaran dari
5) Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi sangat membantu dalam
pemerintah
propinsi
dan
pemerintah pusat. .
data collecting, analisis, peramalan dan pengambilan keputusan serta mudahnya
akses
terhadap
teknologi informasi. 6) Adanya komitmen pemerintah untuk mewujudkan Empathic Governance 32
dalam seluruh siklus manajemen kepemerintahan.
4.3.2
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
Dalam pelaksanaan Otonomi Daerah, terdapat tiga isu sentral dan bersifat sangat esensial dan mendasara. Tiga isu itu merupakan keberhasilan yang harus diperhatikan setiap stakeholders yang terlibat dalam pelaksanaan otonomi daerah, yaitu : pertama sharing of power (pembagian kewenangan), kedua distribution of income (pemerataan pendapatan), dan ketiga empowering (pemberdayaan dan partisipasi).
Dalam kerangka itu, faktor-faktor penentu keberhasilan yang terutama adalah terletak pada : 1. Terciptanya sistem kerja yang dapat dipahami sebagai upaya mewujudkan komitmen visi bersama yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara tugas/wewenang dan haknya. 2. Tersedianya SDM yang berkualitas, visioner, mampu dan mau berkerja secara bermoral dan bermartabat. 3. Tersedianya data yang akurat & mutakhir berbasis teknologi informasi. 4. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai sesuai kebutuhan pengembangan organisasi. 5. Tingginya peran serta masyarakat dan swasta dalam perencanaan yang ditandai dengan semakin akomodatifnya produk perencanaan. 6. Peraturan perundangan beserta PP-nya tersedia lengkap, mudah dipahami dan tidak cepat berubah;
4.3.3
Strategi
Menurut teori pengembangan strategi pada anilisis SWOT, terdapat empat macam tipe umum strategi menuju keberhasilan organisasi, yaitu : 33
1. Strategi Comparative Advantage (keunggulan komparatif), yang pada hakekatnya Organisasi memiliki peluang dominan dan juga kekuatan pada posisi internal yang signifikan. Dua elemen yang paling potensial dapat berinteraksi. Inilah sesungguhnya keunggulan komparatif yang harus dimanfaatkan secara efisien dan efektif. Persoalan mendasara yang
harus
dikembangkan,
adalah
bagaimana
memanfaatkan
kekuatan untuk meningkatkan posisi kempetitifnya. 2. Strategi Mobilization, dalam konteks ini Bappeda harus mampu memobilisasi
semua
sumber
daya
yang
merupakan
kekuatan
organisasi untuk mengeliminir ancaman dan atau bahkan berusaha merubahnya menjadi peluang. 3. Strategi Investment/Divesment, dalam kondisi ini Organisasi memang pada posisi yang harus hati-hati. Sebab peluang sangat meyakinkan tetapi
Organisasi
kurang
ada
kemampuan
organisasi
untuk
meresponnya. Jika tidak hati-hati akan menimbulkan high cost. 4. Strategi Damage control, pada posisi ini strategi yang akan ditempuh harus benar-benar lebih hati-hati. Karena sudah terancam dari luar tetapi juga harus menghadapi sumber daya yang masih lemah. Untuk itu, harus mengendalikan dan melakukan pembenahan sumber dayanya. Yang paling utama adalah merubah kelemahan menjadi kekuatan potensial.
Berdasarkan hasil analisis SWOT, serta dengan mengasumsikan bahwa inovasi kelembagaan di pemerintahan berjalan lambat, maka strategi yang akan dipilih oleh Bappeda Kabupaten Bantul dalam kurun waktu 2011 – 2015 adalah pada dua jenis yaitu :
1. Strategi
optimalisasi
mengingat perencanaan
adanya
keunggulan
komparatif,
undang-undang
pembangunan
daerah
yang dengan
strategi khusus Bappeda
ini
dipilih
mengatur sebagai
pengampu tugas perencanaan, maka Bappeda memiliki kesempatan yang amat luas dalam menjalankan amanat undang-undang tersebut
34
dengan curahan kreativitas dan inovasi pemanfaatan teknologi tinggi dalam penyusunan dokumen rencana, monitoring dan evaluasi implementasi rencana, serta pelaporannya. 2. Strategi mobilisasi sumberdaya dan peningkatan daya saing, strategi ini dipilih mengingat kompleksitas permasalahan pembangunan yang disertai dengan adanya peluang memasuki pasar global.
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
ARAH
STRATEGI
KEBIJAKAN Mewujudkan
1. Mewujudk 1. Terwujudn
1. Tercipta
Penguatan
Penyusuna
sistem
an sistem
ya sistem
nya
sistem
n
perencanaa
kerja
kerja yang
sistem
operasional dan
implementa
n
yang
profesiona
kerja
prosedur
si
pembangun
profesion
l,
yang
an
al,
didukung
menganu
Meningkatk
yang
didukung
oleh
t prinsip-
an kualitas
berkualitas
oleh
sarana
prinsip
sarana dan
dan mampu
sarana
prasarana
profesion
prasarana
mempercep
prasarana
dan SDM
alisme,
dan
at
dan SDM
yang
didukung
rangka
peningkatan
yang
berkualita
oleh
mendukung
kesejahtera
berkualita
s
sarana
peningkatan
an rakyat
s
prasaran
kinerja
a
lembaga
daerah
dan
SOP
kegiatan
yang
dalam
memadai
dan
dan SDM
pegawai.
yang
Meningkatk 35
berkualita
an
s tinggi
kompetensi SDM perencana
2. Mewujudk 2. Terwujudn
2. Tersedi
Peningkatan
Meningkatkan
an
ya
anya
kualitas data dan akurasi
dan
data/inform
data/infor
data/infor
informasi
data
asi
masi yang
masi dan perencanaan
melalui
akurat
akurat
hasil
kerjasama
berbasis
berbasis
penelitian
dengan
teknologi
teknologi
yang
lembaga-
infomasi,
infomasi,
akurat,
lembaga yang
didukung
didukung
mutakhir
kompeten.
oleh
oleh hasil
dan
penelitian
penelitian
dapat
yang
yang
dipertang
memadai
memadai
gungjawa
sebagai
sebagai
bkan
dasar
dasar
secara
perumusan
perumusa
ilmiah.
kebijakan
n
dan
kebijakan
perencana
dan
an.
perencana
yang
hasil
pembangunan
validitas
an.
3. Mewujudk 3. Terwujudn
3. Tersusu
Peningkatan
Meningkatk
an
ya
nnya
kualitas
an kualitas
dokumen
dokumen
dokumen
dokumen dan
SDM
perencana
perencana
perencan
proposal
an
an
aan
teknis .
dan
proposal
dan
proposal
dan
proposal
Meningkatk an koordinasi 36
teknis
teknis
teknis
dan sinergi
dalam
dalam
yang
dengan
upaya
upaya
memuat
lembaga
percepatan
percepata
berbagai
terkait.
peningkata
n
alternatif
n
peningkat
pengelola
kesejahtera
an
an
an
kesejahter
SDA/SD
masyarakat
aan
M dalam
melalui
masyarak
rangka
proses
at melalui
percepat
yang
proses
an
sesuai
yang
peningkat
dengan
sesuai
an
aturan
dengan
kesejahte
yang
aturan
raan
berlaku
yang
masyarak
berlaku
at melalui proses yang sesuai aturan yang berlaku
4. Mewujudk 4. Terwujudn an
4. Terkoor
Peningkatan hasil
Meningkatk
sinergi
ya sinergi
dinasi
kualitas
implementa
implement
dan
evaluasi
Manajemen
si
asi
tersinergi
kebijakan/kajian
Kinerja
perencana
perencana
nya
sebagai
Lembaga
an
an
pelaksan
masukan bagi
pembangu
pembangu
aan
perencanaan
an kualitas
nan daerah
nan
seluruh
pembangunan
perencanaa
an
Meningkatk
37
yang
daerah
program/
dan perumusan
melibatkan
yang
kegiatan
kebijakan
seluruh
melibatka
kabupate
penyelesaian
nasikan
komponen
n
n/propinsi
permasalahan
para pelaku
daerah
komponen
/nasional
pembangunan
pembangun
(stakeholde
daerah
dengan
rs)
(stakehold
melibatka
ers)
n seluruh
alkan
kompone
partisipasi
n Daerah
masyarakat
seluruh
n mengkoordi
an mengoptim
(stakehol ders).
5. Mewujudk 5. Terwujudn
5. Terlaksa Peningkatkan
Meningkatk
an
ya
nanya
kualitas
an kualitas
evaluasi,
evaluasi,
evaluasi,
koordinasi
dan
analisis
analisis
analisis
kebijakan
intensitas
dan
dan
dan
pembangunan
pemantaua
pelaporan
pelaporan
pelapora
n terhadap
terhadap
terhadap
n
pelaksanaa
implementa
implement
sesuai
n
si
asi
aturan
pembangun
perencana
perencana
yang
an
an
an
berlaku,
pembangu
pembangu
menurut
nan
nan
sistem
yang
yang
yang
benar,
benar,
perencan
sistematis
sistematis
aan
dan
dan
berjenjan
terstruktur.
terstruktur.
g.
dan
38
rencana
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program dan Kegiatan
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan strategis yang dihadapi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul mempunyai program dan kegiatan:
39
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD BAPPEDA Kabupaten Bantul
Tujuan -1
Sasaran -2
Indikator Sasaran -3
Terciptanya sistem kerja yang Peningkatan Menciptakan sistem lebih baik yang didukung oleh kualitas SDM kerja yang sarana prasarana dan SDM profesional yang yang berkualitas. didukung oleh sarana prasarana dan SDM yang berkualitas
Kode -4
Program dan Kegiatan -5
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) -6
Program Pengembangan organisasi dan pelayanan internal.
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan -7
-8
-9
-10
-11
-12
-13
-14
-15
-16
-17
-18
-19
Unit Kerja SKPD Penanggung-jawab -20
100%
100%
227,475,000
100%
230,000,000
100%
230,000,000
100%
240,000,000
100%
240,000,000
100%
240,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
165,000,000
100%
135,000,000
100%
135,000,000
100%
150,000,000
100%
712,475,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
84,000,000
100%
84,000,000
100%
100,000,000
100%
330,650,000
Bappeda
Kab. Bantul
Menyediakan data/informasi dan hasil penelitian yang akurat berbasis teknologi informasi sebagai dasar perumusan kebijakan dan teknis perencanaan
Tersedianya data/informa si yang akurat
Tahun-2 target Rp
Tahun-3 target Rp
Tahun-4 target Rp
Tahun-5 target Rp
Kondisi Kinerja pada target Rp
Lokasi -21
Pelayanan administrasi perkantoran.
Lancarnya pelaksanaan tugas perencanaan
100%
100%
127,475,000
100%
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Kelancaran pelaksanaan tugas
100%
100%
62,650,000
100%
Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Data
Meningkatnya kemmapuan SDM dalam mengelola data
0
100%
20,000,000
20 SDM
23,000,000
20 SDM
23,000,000
20 SDM
23,000,000
0
0
60 SDM
89,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
511,200,000
100%
600,000,000
100%
600,000,000
-
-
-
-
100%
1,711,200,000
Bappeda
Kab. Bantul
Pendampingan dan Penunjang Peningkatan kualitas implementasi Rencana Tindak aparatur Peningkatan Kapasitas SCBD
Tersedianya data / informasi dan hasil penelitian yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan secara cepat dan tepat.
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 target Rp
Program Penyempurnaan dan pengembangan akurasi data dan informasi.
Jaring Informasi Riset Daerah. Penyusunan Profil Daerah (Data Base Profil Daerah).
3 volume jurnal riset
100%
100%
35,000,000
100%
40,000,000
100%
45,000,000
100%
50,000,000
100%
55,000,000
100%
225,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Tersedianya data perencanaan
100%
100%
55,000,000
100%
55,000,000
100%
60,000,000
100%
70,000,000
100%
75,000,000
100%
315,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
554,465,000
Bappeda
Kab. Bantul
Progran Penelitian dan pengembangan yang mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan pembangunan PDRB tahunan, Penyusunan Indikator triwulan, kecamatan, Ekonomi Daerah gini ratio dan tingkat Berkelanjutan.
114,360,000
75,105,000
120,000,000
120,000,000
125,000,000
inflasi Pertumbuhan PDRB (ekonomi)
5.18
5.42
5.66
5.90
6.14
6.14
PDRB atas dasar harga konstan
4,09 trilyun
4,25 trilyun
4,42 trilyun
4,60 trilyun
4,78 trilyun
4,78 trilyun
PDRB atas dasar harga berlaku
10,02 trilyun
11,22 trilyun
12,57 trilyun
14,08 trilyun
15,77 trilyun
15,77 trilyun
Tujuan -1
Sasaran -2
Indikator Sasaran -3
Kode -4
Program dan Kegiatan -5
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) -6
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan -7
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 target Rp -8
-9
Tahun-2 target Rp -10
-11
Tahun-3 target Rp -12
-13
Tahun-4 target Rp -14
-15
Tahun-5 target Rp -16
-17
-18
PDRB perkapita atas dasar harga konstan
4,35 juta
4,48 juta
4,61 juta
4,75 juta
4,89 juta
4,89 juta
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku
9,55 juta
10,02 juta
10,53 juta
11,05 juta
11,61 juta
11,61 juta
Tingkat Inflasi Membaiknya indeks gini
-19
Unit Kerja SKPD Penanggung-jawab -20
Lokasi -21
Kondisi Kinerja pada target Rp
5.00
4.85
4.70
4.56
4.42
4.42
0.2458
0.2507
0.2458
0.2505
0.2454
0.2454
Penyusunan dan Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM/HDI).
analisis 3 aspek komponen IPM kesehatan, pendidikan & pendapatan
100%
100%
45,000,000
100%
96,904,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
110,000,000
100%
451,904,000
Bappeda
Kab. Bantul
Analisis kebutuhan pembiayaan jenjang SMP
Dokumen penghitungan kebutuhan pembiayaan penyelenggaraan SMP
0%
100%
40,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
40,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Dokumen rencana pembangunan & pengembangan perum. Dan kawasan permukiman di Kab. Bantul Kegiatan Studi Kawasan Dokumen rencana Kumuh di Kabupaten Bantul penanganan kawasan kumuh Kegiatan Penyusunan Peta peta tematik Tematik kerjasama dengan LAPAN Kegiatan Penyusunan Indeks Dokumen Indek Pembangunan Gender (IPG) Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Bantul
0%
-
-
100%
80,000,000
-
-
-
-
-
-
100%
80,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
0%
-
-
100%
60,000,000
-
-
-
-
-
-
100%
60,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Studi Luas Lahan terhadap Dokumen Kecukupan Pemenuhan penghitungan luas Pangan di Kabupaten Bantul lahan untuk kecukupan pangan Penyusunan Masterplan Agropolitan
Kegiatan Studi Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)
Dokumen perencanaan pengembangan agropolitan
100%
50,000,000
100%
136,000,000
100%
140,000,000
100%
140,000,000
100%
150,000,000
100%
136,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
45,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
110,000,000
100%
110,000,000
100%
465,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
0%
100%
49,625,000
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
40,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
0%
100%
54,625,000
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
40,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
3
Pengembangan kaw Agrowst & Agropltn
3
4
Penyusunan Masterplan Minapolitan
Dokumen perencanaan pengembangan minapolitan
0%
100%
40,750,000
-
-
-
Kegiatan Pemetaan Kesuburan Lahan
Dokumen peta kesuburan lahan
0%
-
-
100%
55,595,000
4
5
5
-
-
-
-
-
100%
40,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
-
-
-
-
-
100%
55,595,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
-
-
-
100%
100,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
-
-
-
100%
150,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Pembangunan sistem Tersusunnya data informasi/data base jalan dan base jalan dan jembatan jembatan
0%
-
-
-
-
100%
100,000,000
Pembuatan Sistem Pelayanan Terbangunnya dan Informasi Desa Sistem Informasi Pelayanan dan Informasi desa
0%
-
-
-
-
100%
150,000,000
Tujuan -1
Sasaran -2
Indikator Sasaran -3
Kode -4
Program dan Kegiatan -5
Tersusunnya dokumen rencana pembangunan yang tepat sasaran dan akuntabel serta proposal teknis berbagai alternatif pemanfaatan SDA/SDM dalam rangka percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui proses yang mapan.
Peningkatan kualitas perencanaan pembanguna n daerah
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan -7
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 target Rp -8
-9
Tahun-2 target Rp -10
-11
Tahun-3 target Rp -12
-13
Tahun-4 target Rp -14
-15
Tahun-5 target Rp -16
-17
Kondisi Kinerja pada target Rp -18
-19
-
-
-
-
100%
99,000,000
Unit Kerja SKPD Penanggung-jawab -20
Lokasi -21
Bappeda
Kab. Bantul
Studi Pengembangan Desa Wisata
Tersusunnya kajian ilmiah potensi dan strategi pengembangan desa wisata
0%
-
-
-
-
100%
99,000,000
Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan
Dokumen masterplan pendidikan Dokumen potensi investasi Inventarisasi jenis dan jumlah olahraga tradisional
0%
-
-
-
-
100%
100,000,000
-
-
-
-
100%
100,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
0%
-
-
-
-
100%
99,000,000
-
-
-
-
100%
99,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
0%
-
-
-
-
100%
50,000,000
-
-
-
-
100%
50,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Studi Potensi Investasi Daerah Kajian Olah Raga Tradisional
Menyusun dokumen rencana dan proposal teknis dalam mewujudkan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui proses yang mapan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) -6
Program Peningkatan kualitas perencanaan pengembangan wilayah, potensi daerah, SDA dan SDM melalui proses dan metode yang mapan.
Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
Tersusunnya dokumen RKPD, usulan ke provinsi, usulan ke APBN, SIM perencanaan
100%
164,000,000
100%
320,000,000
100%
180,000,000
100%
180,000,000
100%
190,000,000
100%
1,034,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Perencanaan umum pembangunan daerah
Tersusunnya dokumen perencanaan
100%
90,000,000
100%
90,000,000
100%
90,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
470,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Kegiatan Penyusunan KUA dan PPAS Penyusunan Review RPJMD 2011-2015 Penyusunan RPJMD 20162020 Penyusunan rencana strategis 2016-2020 Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISMP) Kegiatan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan Kegiatan Koordinasi Perencanaan Sarana dan Prasarana Wilayah
Dokumen KUA dan PPAS Dokumen evaluasi RPJMD Dokumen RPJMD
100%
216,000,000
100%
140,000,000
100%
150,000,000
100%
160,000,000
100%
170,000,000
100%
836,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
-
-
-
100%
250,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
-
100%
300,000,000
100%
300,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
-
-
-
100%
250,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
30,000,000
100%
30,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
0
100%
100,722,000
100%
110,000,000
100%
110,000,000
100%
110,000,000
100%
430,722,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
50,000,000
100%
70,000,000
100%
100,000,000
100%
150,000,000
100%
150,000,000
100%
520,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
101,300,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
261,300,000
Bappeda
Kab. Bantul
Tersedianya hasil rencana kegiatan sarana dan prasarana wilayah
-
-
100%
125,000,000
100%
100,000,000
100%
125,000,000
100%
125,000,000
100%
475,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Pengembangan kawasan BKM
2
2
3
3
4
4
Pengembangan kaw GMT & Kajigelem
2
2
3
3
3
3
Pengembangan kaw Industri Sedayu&Piyungan
1
1
2
2
3
3
Dokumen rencana strategis Jumlah lokasi binaan Tersusunnya AWP, KAK dan LK WISMP Laporan kelompok kerja sanitasi Kabupaten
-
-
Tujuan -1
Sasaran -2
Indikator Sasaran -3
Kode -4
Program dan Kegiatan -5
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) -6
Terkoordinasinya sinergi pelaksanaan seluruh program / kegiatan kabupaten / propinsi / nasional dengan mengikutsertakan seluruh komponen Daerah (stakeholders)
Peningkatan sinergitas implementasi perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 target Rp -8
-9
Tahun-2 target Rp -10
-11
Tahun-3 target Rp -12
-13
Tahun-4 target Rp -14
-15
Tahun-5 target Rp -16
-17
Kondisi Kinerja pada target Rp -18
-19
-
-
-
-
-
-
100%
50,000,000
Unit Kerja SKPD Penanggung-jawab -20
Lokasi -21
Bappeda
Kab. Bantul
Kegiatan Review Dokumen SPKD Penyusunan Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)
-
-
100%
50,000,000
Kegiatan Studi Pemanfaatan Dokumen Bekas Pasar Piyungan, Rekomendasi Imogiri dan Pijenan Pemanfaatan Bekas Pasar Kegiatan Studi Penyusunan Dokumen studi Kebijakan Pengelolaan potensi pengelolaan Sampah dengan Pola 3 R sampah dengan pola (Reuse, Reduce, Recycle) 3R
-
-
100%
55,575,000
-
-
-
-
-
-
100%
55,575,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
-
100%
60,000,000
-
-
-
-
-
-
100%
60,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dokumen kajian Lingkungan Hidup
-
-
-
-
100%
100,000,000
-
-
-
-
100%
100,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Review Rencana Zonasi Kawasan Pesisir Pantai Selatan
Tersusunnya kajian ulang zonasi kawasan pesisir
-
-
-
-
100%
99,000,000
-
-
-
-
100%
99,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Review Rencana Strategis Kawasan Pesisir Pantai Selatan
Tersusunnya kajian ulang rencana strategis kawasan pesisir
-
-
-
-
100%
99,000,000
-
-
-
-
100%
99,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Workshop Penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa
Realisasi perencanaan pembangunan Desa
-
-
-
-
100%
15,000,000
100%
15,000,000
-
-
100%
30,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
-
-
-
100%
15,000,000
100%
15,000,000
-
-
100%
30,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
33,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
50,000,000
100%
60,000,000
100%
223,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
30,000,000
100%
40,000,000
100%
50,000,000
100%
60,000,000
100%
70,000,000
100%
250,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
-
100%
47,500,000
Bappeda
Kab. Bantul
Workshop Penyusunan Data Realisasi dokumen Dasar / Profil Desa profil desa
Mengkoordinasikan /mensinergikan implementasi rencana dengan mengikutsertakan seluruh komponen daerah (stakeholders)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan -7
Program Koordinasi, pemantauan dan evaluasi implementasi rencana.
Kegiatan Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu
Tersalurnya Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Kegiatan Koord. & Fasilitasi Dokumen laporan Pengendalian Pemanfaatan pengendalian ruang Ruang lintas Kab/Kota dan perkembangan kawasan perbatasan
Sosialisasi RTRW
Pengembangan kawasan KPY Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang RTRW
3 100%
4 47,500,000
-
5 -
-
6 -
-
7 -
-
7
Tujuan -1
Sasaran -2
Indikator Sasaran -3
Kode -4
Program dan Kegiatan -5
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) -6
Tingkat ketaatan terhadap RTRW
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 target Rp -8
-9
100%
Tahun-2 target Rp -10
-11
100%
Tahun-3 target Rp -12
-13
100%
-14
-15
100%
100%
30,000,000
Tahun-5 target Rp -16
-17
100%
100%
30,000,000
-19
Unit Kerja SKPD Penanggung-jawab -20
Lokasi -21
Kondisi Kinerja pada target Rp -18 100%
100%
40,000,000
100%
140,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengabdian Masyarakat
Koordinasi pelaksanaan KKN
100%
Kegiatan Implementasi Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah
Dokumen pengembangan potensi ekonomi daerah Sinkronisasi Program Penanggulangan kemiskinan Sinkronisasi dan koordinasi program pemberdayaan masyarakat
100%
74,895,000
100%
85,470,000
100%
90,000,000
100%
90,000,000
100%
100,000,000
100%
440,365,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
75,000,000
100%
106,300,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
481,300,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
30,000,000
100%
31,000,000
100%
35,000,000
100%
35,000,000
100%
40,000,000
100%
171,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Kegiatan Koordinasi Laporan koordinasi Pembangunan Daerah Rawan daerah rawan Bencana bencana
100%
395,289,000
100%
26,000,000
100%
30,000,000
100%
30,000,000
100%
30,000,000
100%
511,289,000
Bappeda
Kab. Bantul
Kegiatan Koordinasi Program-Program Pemberdayaan Masyarakat
100%
20,000,000
Tahun-4 target Rp
20,000,000
Kegiatan Koordinasi dan Operasional TKPKD
30%
50%
55%
60%
65%
65%
Peningkatan Relokasi lokasi tanah longsor
5
5
5
5
5
5
Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah
Meningkatnya kerjasama antardaerah
-
-
-
-
100%
50,000,000
100%
50,000,000
100%
70,000,000
100%
170,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Kegiatan Pengembangan Sistem Iniovasi Daerah (SIDa)
Meningkatnya koordinasi dalam pelaksanaan SIDa (Jumlah inovasi yang diterapkan di Bantul) Jumlah/jenis Program pengembangan IPTEK Jumlah/jenis kelmbagaan pendukung pengembangan IPTEK Jumlah/jenis infra struktur pendukung yang ada di lokasi
100%
108,100,000
100%
70,000,000
100%
90,000,000
100%
90,000,000
100%
100,000,000
100%
458,100,000
Bappeda
Kab. Bantul
Terwujudnya implementasi RPP kawasan berbasis mitigasi bencana
Meningkatnya sinergitas pengembangan dan pemanfaatan IPTEK
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan -7
Peningkatan sinergitas pengembang an dan pemanfaatan IPTEK
4
5
6
7
8
8
3
4
5
6
7
7
1
2
3
4
5
5
Pengembangan kaw Pantai Selatan
4
4
5
5
5
5
Pengembangan kaw Gumuk Pasir Prtrts
1
1
1
1
2
2
Tujuan -1
Sasaran -2
Melaksanakan evaluasi, analisis dan pelaporan yang terstruktur, sistematis dan benar.
Terlaksananya evaluasi, analisis dan pelaporan yang terstruktur, sistematis, dan benar.
Indikator Sasaran -3
Mewujudkan analisis, pelaporan, dan evaluasi perencanaan pembanguna n
Kode -4
Program dan Kegiatan -5
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) -6
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan -7
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun-1 target Rp -8
Tahun-2 target Rp
-9
-10
-11
-12
-13
-14
-15
-16
-17
-18
-19
Unit Kerja SKPD Penanggung-jawab -20
Tahun-3 target Rp
Tahun-4 target Rp
Tahun-5 target Rp
Kondisi Kinerja pada target Rp
Lokasi -21
Program Penyusunan laporan implementasi rencana.
Kegiatan Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Kesehatan
Tersusunnya dokumen LKPJ
100%
95,000,000
100%
95,000,000
100%
100,000,000
100%
105,000,000
100%
110,000,000
100%
505,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Dokumen laporan pelaksanaan dana dekonsentrasi dan tugas pembatuan Dokumen laporan monitoring
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
60,000,000
100%
65,000,000
100%
70,000,000
100%
275,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
25,000,000
100%
25,000,000
100%
30,000,000
100%
120,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
Kegiatan Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Implementasi Rencana Tindak Peningkatan Kapasitas Proyek SCBD
Dokumen laporan monitoring
100%
50,000,000
100%
50,000,000
100%
50,000,000
-
-
100%
150,000,000
Bappeda
Kab. Bantul
0
0
BAB VI.
INDIKATIF KINERJA
6.1 Rencana Program dan Kegiatan
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan strategis yang dihadapi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul mempunyai program dan kegiatan:
27
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD BAPPEDA Provinsi/ Kabupaten Bantul Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran
(1)
(2)
Indikator Kode Sasaran
(3)
(4)
Program dan Kegiatan
(5)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (6)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
Tahun-1
Tahun-2
target
Rp
target
Rp
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun-3
target
Rp
Tahun-4
target
Rp
Tahun-5
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja SKPD Lokasi periode Penanggungjawab Renstra SKPD target
Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
(20)
(21)
Terbinanya 1. Tatanan tatanan permukim sehat an, sarana dan prasarana sehat
Tujuan Sasaran 1 1
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
2. Tatanan industri dan perkantora n sehat,
0
100,722
3
110
4
110
4
110
5
100
Bappeda
0
100,722
3
110
4
110
4
110
5
100
Bappeda
3. Tatanan pariwisata sehat, tatanan masyaraka t sehat yang mandiri. Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
28
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran
(1)
(2)
Tujuan Sasaran 1 2
Indikator Kode Sasaran
(3)
(4)
Program dan Kegiatan
(5)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (6)
Program Tersusunnya Pengembangan dan rencana Pengelolaan Jaringan tahunan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
Tahun-1
Tahun-2
target
Rp
target
Rp
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
2
2
50
2
70
Tahun-3
target
Rp
Tahun-4
target
Rp
Tahun-5
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja SKPD Lokasi periode Penanggungjawab Renstra SKPD target
Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
2
70
2
80
2
80
2
(20)
80
Bappeda
Bappeda
Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISMP)
50
70
Program Pengembangan Perumahan
20
180
50
50
60
60
Kegiatan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu
20
40
50
50
60
60
Kegiatan Studi Rencana Pembangunan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
0
80
0
0
0
0
Kegiatan Studi Kawasan Kumuh
0
60
0
0
0
0
Program Perencanaan Tata Ruang
40
0
0
0
0
0
Kegiatan Sosialisasi Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
40
0
0
0
0
0
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
20
40
50
50
60
60
(21)
Bappeda
Bappeda
29
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran
(1)
(2)
Indikator Kode Sasaran
(3)
(4)
Program dan Kegiatan
(5)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (6)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
Tahun-1
Tahun-2
target
Rp
target
Rp
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun-3
target
Rp
Tahun-4
target
Rp
Tahun-5
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja SKPD Lokasi periode Penanggungjawab Renstra SKPD target
Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Kegiatan Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintas kabupaten/kota
20
40
50
50
60
60
Program Pengembangan dan Informasi
data
105
214
214
196
196
205
Kegiatan Penyusunan Data Base Profil Daerah
55
55
55
60
60
60
Kegiatan Penyusunan Peta Tematik Kerjasama dengan LAPAN (IPTEK)
50
136
136
136
136
145
Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Data
0
23
23
0
0
0
Program Kerjasama Pembangunan
20
20
20
25
25
25
Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengabdian Masyarakat
20
20
20
25
25
25
Program Perencanaan Pengembangan KotaKota Menengah dan Besar
100
40
40
40
50
50
Kegioatan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan
100
40
40
40
50
50
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
515
790
670
680
705
715
(20)
(21)
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
30
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran
(1)
(2)
Indikator Kode Sasaran
(3)
(4)
Program dan Kegiatan
(5)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (6)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
Tahun-1
Tahun-2
target
Rp
target
Rp
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun-3
target
Rp
Tahun-4
target
Rp
Tahun-5
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja SKPD Lokasi periode Penanggungjawab Renstra SKPD target
Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
190
320
200
200
200
210
Kegiatan Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)
95
95
95
95
100
100
Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah (Penyusunan Evaluasi RPJPD 2006-2025)
40
0
0
0
0
0
Kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
0
40
40
50
50
50
Kegiatan Penyusunan KUA dan PPAS
190
140
140
140
150
150
Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
40
70
70
70
80
80
Kegiatan Koordinasi Perencanaan Saran dan Prasarana Wilayah
0
125
125
125
125
125
Program perencanaan pembangunan ekonomi
370
410,405
380
380
390
395
Kegiatan Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah Berkelanjutan
85
114,360
115
115
125
125
(20)
(21)
Bappeda
31
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran
(1)
(2)
Indikator Kode Sasaran
(3)
(4)
Program dan Kegiatan
(5)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (6)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
Tahun-1
Tahun-2
target
Rp
target
Rp
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun-3
target
Rp
Tahun-4
target
Rp
Tahun-5
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja SKPD Lokasi periode Penanggungjawab Renstra SKPD target
Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Kegiatan Penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan (Dokumen SPKD)
0
50
75
75
75
75
Kegiatan Implementasi Pengembangan Ekonomi Daerah
65
85,470
85
85
85
90
Kegiatan dan Operasional TKPKD
75
105
105
105
105
105
Kegiatan Studi Luas Lahan Terhadap Kecukupan Pemenuhan Kebutuhan Pangan
50
0
0
0
0
0
Kegiatan Penyusunan Masterplan Agropolitan
55
0
0
0
0
0
Kegiatan Penyusunan Masterplan Minapolitan
40
0
0
0
0
0
Kegiatan Studi Pemanfaatan Lahan (Bekas Pasar Piyungan, Imogiri, Pijenan)
0
55,575
0
0
0
0
Program Perencanaan Sosial Budaya
75
147,904
155
160
175
175
Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Kesehatan
0
20
25
25
30
30
Kegiatan Penyusunan dan Analisis Indeks
45
96,904
100
100
110
110
(20)
(21)
Bappeda
32
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran
(1)
(2)
Indikator Kode Sasaran
(3)
(4)
Program dan Kegiatan
(5)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (6)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
Tahun-1
Tahun-2
target
Rp
target
Rp
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun-3
target
Rp
Tahun-4
target
Rp
Tahun-5
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja SKPD Lokasi periode Penanggungjawab Renstra SKPD target
Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
(20)
(21)
Pembangunan Manusia (IPM/HDI) Kegiatan Koordinasi Program-Program Pemberdayaan Masyarakat
30
30
30
35
35
35
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
448,289
26
30
40
40
40
Koordinasi Pembangunan Daerah Rawan Bencana (Penyusunan Rencana Penataan Permukiman)
448,289
0
0
0
0
0
Kegiatan Koordinasi Pembangunan Daerah Rawan Bencana
0
26
30
40
40
40
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
0
60
0
0
0
0
Kegiatan Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan Sampah (3 R)
0
60
0
0
0
0
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
0
100
0
0
0
0
Kegiatan Pengembangan Materi
0
100
0
0
0
0
Bappeda
Bappeda
Bappeda
33
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran
(1)
(2)
Indikator Kode Sasaran
(3)
(4)
Program dan Kegiatan
(5)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (6)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
Tahun-1
Tahun-2
target
Rp
target
Rp
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun-3
target
Rp
Tahun-4
target
Rp
Tahun-5
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja SKPD Lokasi periode Penanggungjawab Renstra SKPD target
Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
(20)
(21)
dan Pelaksanaan Kesetaraan dan Keadilan Gender Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
520
50
50
50
0
0
Kegiatan Penunjang Program, Monev, dan Pelaporan Program Prakarsa Pembaharuan Tata Pemerintahan Daerah (P2TPD)
30
0
0
0
0
0
Pendampingan dan Penunjang Implementasi Rencana Tindak Peningkatan Kapasitas Proyek SCBD
490
0
0
0
0
0
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Rencana Tindak Peningkatan Kapasitas Proyek SCBD
0
50
50
50
0
0
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
0
55,595
0
0
0
0
Kegiatan Pemetaan Kesuburan Lahan
0
55,595
0
0
0
0
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
30
40
50
50
60
60
Bappeda
Bappeda
34
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan Sasaran
(1)
(2)
Indikator Kode Sasaran
(3)
(4)
Program dan Kegiatan
(5)
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (6)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan
(7)
Tahun-1
Tahun-2
target
Rp
target
Rp
(8)
(9)
(10)
(11)
Tahun-3
target
Rp
Tahun-4
target
Rp
Tahun-5
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir Unit Kerja SKPD Lokasi periode Penanggungjawab Renstra SKPD target
Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Kegiatan Jaring Informasi Riset Daerah
30
40
50
50
60
60
Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
10
7,8
8
8
8
8
Kegiatan Sosialisasi Program Kegiatan SKPD melalui Media Massa
10
12 kali
7,8
12 kali
8
12 kali
8
12 kali
8
12 kali
(20)
(21)
Bappeda
8
35
36
Tabel 6 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO
(1) 1
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
(2)
Tahun 0 (3)
Tahun 1 (4)
Tahun 2 (5)
Tahun 3 (6)
Tahun 4 (7)
Tahun 5 (8)
(9)
90
90
90
95
100
100
100
9
9
15
25
35
40
40
9
9
15
25
35
40
40
4
4
5
6
7
8
8
3
3
4
5
6
7
7
4
4
5
6
7
8
8
1
1
2
3
4
5
5
3
3
7
10
14
17
17
5
5
5
5
5
5
5
0.2458
0.2458
0.2507
0.2458
0.2505
0.2454
0.2454
5.18
5.18
5.42
5.66
5.9
6.14
6.14
4,09 trilyun
4,09 trilyun
4,25 trilyun
4,42 trilyun
4,60 trilyun
4,78 trilyun
4,78 trilyun
10,02 trilyun
10,02 trilyun
11,22 trilyun
12,57 trilyun
14,08 trilyun
15,77 trilyun
15,77 trilyun
4,35 juta
4,35 juta
4,48 juta
4,61 juta
4,75 juta
4,89 juta
4,89 juta
9,55 juta
9,55 juta 10,02 juta 10,53 juta 11,05 juta 11,61 juta
11,61 juta
Kesesuaian program kerja SKPD dengan RPJMD
2 jumlah/jenis teknologi tepat guna yang ditemukan
3 Jumlah teknologi tepat guna 4 5 6
yang dapat dimanfaatkan masyarakat Jumlah/jenis Program pengembangan IPTEK Jumlah/jenis kelmbagaan pendukung pengembangan IPTEK Jumlah/jenis infra struktur pendukung yang ada di lokasi
7 Jumlah desa mandiri energi 8 9
Jumlah wilayah yang memp. peta potensi energi baru/terbarukan Pengembangan energi listrik berbasis energi baru/terbarukan Membaiknya indeks gini
10 11 Pertumbuhan PDRB 12 13 14 15
(ekonomi) PDRB atas dasar harga konstan PDRB atas dasar harga berlaku PDRB perkapita atas dasar harga konstan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
16 Tingkat Inflasi 17 Pengembangan kawasan
5
5
4.85
4.7
4.56
4.42
4.42
3
3
4
5
6
7
7
18
2
2
2
3
3
4
4
4
4
4
5
5
5
5
2
2
2
3
3
3
3
1
1
1
2
2
3
3
19 20 21
KPY Pengembangan kawasan BKM Pengembangan kaw Pantai Selatan Pengembangan kaw GMT & Kajigelem Pengembangan kaw Industri Sedayu&Piyungan
NO
Indikator
(1) (2) Pengembangan kaw Agrowst 22 23 24
& Agropltn Pengembangan kaw Gumuk Pasir Prtrts Terwujudnya implementasi RPP kawasan berbasis mitigasi bencana
25 Peningkatan Relokasi lokasi 26 27
tanah longsor Tingkat ketaatan terhadap RTRW Rasio ruang terbuka hijau per satuan wilayah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Tahun 0 (3)
Tahun 1 (4)
Tahun 2 (5)
Tahun 3 (6)
Tahun 4 (7)
Tahun 5 (8)
(9)
3
3
3
4
4
5
5
1
1
1
1
1
2
2
30
30
50
55
60
65
65
5
5
5
5
5
5
5
100
100
100
100
100
100
100
25
25
30
35
40
40
40