BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Akuntabilitas
adalah
kewajiban
untuk
menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan dan menerangkan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sejalan dengan itu dan dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sebagai tindak lanjut dari Ketetapan MPR tersebut, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 dinyatakan bahwa asas-asas penyelenggaraan pemerintahan umum meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas. Menurut penjelasan Undang-Undang tersebut, asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara mulai dari Pejabat Eselon II keatas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
1
kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan Perencanaan Strategik yang dirumuskan sebelumnya. Dalam rangka implementasi peraturan tersebut, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2014.
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 19 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Blitar ditetapkan antara lain Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar. Selanjutnya ditetapkan Peraturan Bupati Blitar Nomor 60 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar, mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kehutanan dan perkebunan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kehutanan dan Perkebunan 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kehutanan dan perkebunan 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kehutanan dan perkebunan 4. Pembina Unit Pelaksanaan Teknis Dinas 5. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1.3. Susunan Organisasi Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka ditetapkan susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sebagai berikut : 1. Kepala Dinas; Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
2
2. Sekretariat, terdiri dari: Sub Bag Penyusunan Program Sub Bag Keuangan Sub Bag Umum 4. Bidang Produksi, terdiri dari : Seksi Penyiapan dan pemantapan lahan Seksi Sarana dan Prasarana Seksi Pengembangan produksi 5. Bidang Perlidungan dan konservasi, terdiri dari : Seksi Perlindungan Tanaman Seksi Konservasi Seksi Pengendalian dan pengawasan kawasan hutan dan perkebunan 6. Bidang Bina Usaha, terdiri dari : Seksi Pengolahan, Mutu Hasil dan Pemasaran Seksi Permodalan dan pengembangan kemitraan Seksi Pengembangan Sumber daya Manusia 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 8. Kelompok Jabatan Fungsional; Penyuluh kehutanan lapangan (PKL) Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar selengkapnya sebagaimana lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 19 Tahun 2008. 1.4. Sumber Daya Organisasi Jumlah pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar per 31 Desember 2014 sejumlah 61 orang, dengan jumlah pegawai negeri sipil sebanyak 58 orang dan pegawai honorer sebanyak 3 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan terdiri dari program : - Pasca Sarjana (Starata-2)
sebanyak 6 orang,
- Sarjana (Strata-1)
sebanyak 41 orang,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
3
- Sarjana Muda ( D3 )
sebanyak 1 orang,
- Sarjana Muda ( D1 )
sebanyak - orang,
- SLTA
sebanyak 11 orang
- SD
sebanyak 2 orang
Berdasarkan Eselon terdiri dari : - Eselon II-b
sebanyak 1 orang
- Eselon III-a
sebanyak 1 orang
- Eselon III-b
sebanyak 3 orang
- Eselon IV-a
sebanyak 12 orang.
- Staf
sebanyak 44 orang Sedangkan komposisi pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Blitar berdasarkan lokasi kerja dan unit kerja yaitu untuk pegawai di Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Pegawai Negeri Sipil sebanyak 58 orang dan tenaga honorer 3 orang terdiri dari Tenaga Struktural sebanyak 33 orang dan Tenaga Fungsional sebanyak 28 orang.
1.4. Sarana dan Prasarana Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar terletak di Jl. Sudanco Supriadi No. 82 Blitar, dengan luas areal 3.856 m2 . a. Bangunan Ruang Kantor, b. Ruang Kepala Dinas, c. Ruang Komputer, d. Ruang Pertemuan, e. Ruang Koperasi, f. Rumah Dinas ( 2 unit ) g. Musholla h. Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Perkebunan i. Kamar mandi j. Perpustakaan k. Lapangan parkir. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
4
Selain itu juga ada kebun produksi Kebun kelapa Hibrida di Srengat seluas 6 Ha (Produk gula kelapa) Kendaraan dinas Operasional yang antara lain Mobil Izusu Panther 2006 sebanyak 1 unit dan Toyota Avansa 2011 sebanyak 1 unit, kondisi bagus. Sepeda motor dari berbagai proyek sebanyak 57 unit yang terinci dalam merek dan tahun serta kondisi kendaraan
1.5. Permasalahan Utama Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar dalam pelaksanaan program, juga memiliki permasalahan yang sangat menghambat tingkat laju keberhasilan pelaksanaan pembangunan antara lain : a.
Masih terdapat lahan kritis di luar kawasan hutan seluas ± 6.566 Ha.
b. Meningkatnya kebutuhan lahan budidaya oleh masyarakat dapat meningkatkan tekanan penduduk terhadap keberadaan kawasan hutan dan menimbulkan lahan kritis. c.
Belum optimalnya penggunaan benih unggul bermutu serta terjadinya serangan hama penyakit tanaman menyebabkan produktivitas dan mutu beberapa komoditas perkebunan menurun.
d. Usaha agribisnis perkebunan rakyat belum memenuhi skala ekonomi disebabkan keterbatasan kepemilikan lahan dan intensifikasi pengelolaan. e.
Banyak usaha perkebunan swasta yang kurang produktif dan bahkan cenderung merugi.
f.
Kurang berkembangnya industri pengolahan hasil-hasil kehutanan dan perkebunan di dalam wilayah Kabupaten Blitar sehingga memperlemah posisi tawar usaha kehutanan dan perkebunan.
g.
Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan.
h. Terjadi anomali/perubahan iklim dan kurangnya informasi dalam antisipasi terkait dengan usaha tani perkebunan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
5
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Organisasi. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, perencanaan strategik merupakan langkah awal untuk pengukuran kinerja instansi pemerintah. Sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Blitar
mempunyai rencana stratejik yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2011 - 2016 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin muncul. Rencana Strategik Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar yaang mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam bab ini. Kemudian sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2014 akan dijelaskan dalam Rencana Kerja 2014. 2.1.1. Visi Dalam kedudukannya sebagai unsur Pemerintah Kabupaten Blitar yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan dibidang Kehutanan dan Perkebunan maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar menetapkan visinya sebagai berikut : " Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Hutan dan Kebun Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
Dengan
Tetap
Memperhatikan Kelestarian Sumber Daya Alam ” Berdasarkan visi tersebut Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kaupaten Blitar menyelenggarakan pengurusan kehutanan dan perkebunan untuk memperoleh
manfaat
yang
optimal
untuk
kemakmuran
dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
6
keesejahteraan
rakyat
sebesar-besarnya
yang
berkeadilan
dan
berkelanjutan.
2.1.2. Misi Dalam rangka mencapai harapan yang terkandung dalam visi dan perwujudan tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan kedepan agar bisa tercapai, terlaksana dan berhasil dengan baik untuk kurun waktu lima tahun ini, Dinas Kehutanan dan Perkebunan menetapkan pernyataan misinya sebagai berikut : 1.
Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya alam hutan, tanah dan air.
2.
Mewujudkan peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas tanaman perkebunan.
3.
Mewujudkan pengembangan kualitas sumber daya manusia kehutanan dan perkebunan yang mempunyai kemampuan teknis.
4.
Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan dinas secara efisien dan efektif
2.1.4. Tujuan Tujuan
merupakan penjabaran
atau
implementasi dari
pernyataan misi. Sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar pada jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan secara kolektif menggambarkan arah stratejik dinas dan perbaikan-perbaikan yang ingin dicapai sesuai tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar menetapkan Tujuan sebagai berkut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
7
1. Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya hutan dan lahan secara arif dan berkelanjutan 2. Meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing perkebunan 3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kehutanan dan perkebunan 4. Meningkatkan pelayanan organisas yang berkualitas
2.1.5. Sasaran Strategis Organisasi Untuk mewujudkan tujuan organisasi, maka ditetapkan sasaran dengan fokus utama berupa tindakan dan alokasi sumber daya organisasi. Sasaran Strategis yang akan dicapai oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sebagai berikut : 1. Meningkatnya potensi ekonomi sumber daya hutan dan lahan. 2. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. 3. Meningkatnya kualitas SDM petugas, petani/kelompok tani kehutanan dan perkebunan. 4. Meningkatnya
pelayanan
jasa
administrasi
perkentoran,
pemeliharaan sarana dan prasarana serta peningkatan capaian kinerja aparatur.
2.1.6. Strategi Mencapai Tujuan dan Sasaran Strategis 1. Kebijakan Percepatan rehabilitasi huta dan lahan Peningkatan produktivitas nilai sumber daya hutan yang berkelanjutn dan lestari. Peningkatan produksi dan pendapatan petani. Pengembangan SDM Petugas dan Petani. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
8
Peningkatan tata kelola administrasi perkantoran dan disiplin karyawan.
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Peningkatan Saranan dan Prasarana Aparatur. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Peningkatan Kesejahteraan Petani. Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan. Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Perencanaan dan Pengembangan Hutan. Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau. Pembinaan Lingkungan Sosial.
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Sasaran Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 4 sasaran dengan indikator kinerja dan targetnya sebagai berikut : Tabel 1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Tahun 2014 No 1.
Sasaran Strategis Meningkatnya ekonomi
potensi 1. Persentase sumbangan PDRB
sumber
hutan dan lahan
Indikator Kinerja
daya
Target 0,62 %
dari sektor Kehutanan terhadap seluruh PDRB di Kabupaten Blitar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
9
2. Penurunan Lahan kritis
9,8 %
3. Persentase produksi kayu hutan
39,70 %
rakyat 4. Persentase peningkatan luas
1,54 %
areal hutan rakyat 5. Persentase jumlah bangunan
75,55 %
konservasi tanah dan air (KTA) 2.
Meningkatnya
produksi 1. Persentase produksi tanaman
dan produktifitas hasil perkebunan.
1,03 %
perkebunan 2. Persentase peningkatan luas
1,4 %
areal tanaman perkebunan 3. Jumlah penyediaan sarana dan
115 Unit
prasarana produksi perkebunan
3.
Meningkatnya Petugas,
SDM 1. Jumlah kelompok tani yang
Petani
dan
mengikuti pelatihan
13
pembinaan/
kelompok
Kelompok
Tani
Kehutanan
dan 2. Jumlah ketersediaan petugas
86 Orang
Perkebunan
penyuluh
kehutanan
dan
Perkebunan 4.
Meningkatnya pelayanan 1. Terselenggaranya jasa
administrasi
kegiatan
rutin
perkantoran,
perkentoran,
pemeliharaan
pemeliharaan sarana dan
prasarana
prasarana
pelaporan capaian kinerja dan
peningkatan
serta capaian
12 Bulan
sarana aparatur,
dan serta
perencanaan SKPD
kinerja aparatur
Adapun strategi pencapaian sasaran lebih lanjut kami sajikan dalam lampiran 1 tentang Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, Pengukuran Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam lembar/dokumen Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat Capaian Kinerja Organisasi dilakukan Pengukuran Kinerja. Pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara: -
Membandingkan realisasi kinerja dengan Sasaran (target) Kinerja yang dicantumkan dalam lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangka pelaksanaan APBD Tahun 2014
-
Membandingkan realisasi Kinerja Program sampai dengan tahun berjalan dengan Sasaran (target) Kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan dalam Rencana Strategis SKPD. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi
untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sratejik yang terkait dengan Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar sebagai penggerak utama terwujudnya pengelolaan sumberdaya hutan dan kebun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya alam.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
11
Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran strategis dan program/kegiatan diberlakukan penggunaan nilai disertai makna dari nilai tersebu yaitu: -
85 s.d 100
= Baik Sekali
-
70 s.d < 85
= Baik
-
55 s.d < 70
= Cukup
-
< 50
= Kurang
Selanjutnya bedasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidaknya kinerja yang diharapkan.
3.2. Evaluasi dan Analisisi Capaian Kinerja Sasaran Sasaran kinerja dan pelaksanaannya yang telah ditetapkan dalan Perjanjian Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar tahun 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut : 3.2.1. Meningkatnya Potensi Ekonomi Sumber Daya Hutan dan Lahan Indikator Kinerja dari sasaran strategis meningkatnya potensi ekonomi sumber daya hutan dan lahan adalah persentase sumbangan PDRB dari sektor Kehutanan terhadap seluruh PDRB di Kabupaten Blitar, penurunan lahan kritis, persentase produksi kayu hutan rakyat, persentase peningkatan luas areal hutan rakyat, dan persentase jumlah bangunan konservasi tanah dan air (KTA). Target, realisasi kinerja dan capaian kinerja Tahun 2014 dan beberapa tahun terakhir dari sasaran strategis meningkatnya potensi ekonomi sumber daya hutan dan lahan sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
12
Tabel 2. Indikator Sasaran Strategis Meningkatnya Ekonomi Sumber Daya Hutan dan Lahan Realisasi Th Sebelumnya No
1
Indikator Kinerja
Persentase sumbangan
Potensi
Realisasi Th 2014 Target Realisa si
Capai an
2011
2012
2013
0,62%
0,63%
0,62%
0,62%
0,61%
98,4%
9,95%
9,09%
9,81%
9,8%
6,72%
131,43
PDRB dari sektor kehutanan terhadap seluruh PDRB di Kabupaten Blitar 2
Penurunan Lahan Kritis
% 3
Persentase produksi kayu
1,30%
1,36%
3,47%
39,70%
39,70%
100%
1,19%
1,36%
1,52%
1,54%
1,54%
100%
53,85%
65,00%
36,36%
75,55%
75,55%
100%
hutan rakyat 4
Persentase peningkatan luas areal hutan rakyat
5
Persentase jumlah bangunan konservasi tanah dan air (KTA)
Dari Tabel 2 tersebut diatas, pencapaian Indikator kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Persentase sumbangan PDRB dari sektor Kehutanan terhadap seluruh PDRB Kabupaten Blitar pada Tahun 2014 berdasarkan ADHB sebesar 0,61% atau Rp 118.855.920.000,00 sedangkan berdasarkan ADHK sebesar Rp 25.316.000.000,00. Kontribusi sektor kehutanan ini turun 0,01% dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,62%. Hal ini dikarenakan kontribusi sektor lainnya meningkat. Namun bila diperhitungkan dari nilai rupiah terjadi kenaikan. b. Penurunan Lahan kritis pada tahun 2014 mencapai sebesar 6,72% atau seluas 810 Ha dari total lahan kritis seluas 10.994 Ha. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya penurunan lahan kritis mencapai 9,81% atau seluas 1.078 Ha. Hal ini dikarenakan pada tahun 2013 terdapat bantuan APBN untuk kegiatan KBR sebanyak 40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
13
unit, sedangkan pada tahun 2014 bantuan APBN untuk KBR hanya 10 unit, sehingga mempengaruhi pencapaian penurunan lahan kritis. Secara keseluruhan penurunan lahan kritis setiap tahun telah melebihi target yang telah ditetapkan dalam RPJMD yaitu sebesar 0,9% per tahun. Sisa luas lahan kritis sampai dengan tahun 2014 yang belum ditanggulangi adalah seluas 6.829 Ha. c. Persentase produksi kayu hutan rakyat pada tahun 2014 sebesar 39,70% sehingga dapat dicapai produksi secara keseluruhan 109.137,324 M3. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat peningkatan yang cukup signifikan, hal ini disebabkan beberapa hal antara lain semakin berkembangnya industri perkayuan sehingga meningkatkan permintaan kebutuhan bahan baku kayu rakyat, serta semakin bertambahnya luas areal hutan rakyat. d. Persentase peningkatan luas areal hutan rakyat mencapai 1,54% atau bertambah menjadi 23.025 Ha. Bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,52 berarti terjadi peningkatan pada tahun 2014 sebesar 0,02%. Peningkatan luas areal hutan rakyat setiap tahunnya selain disebabkan adanya program RHL melalui dukungan dana APBD dan APBN, juga karena swadaya masyarakat untuk pengembangan hutan rakyat yang cukup besar. e. Persentase jumlah bangunan konservasi tanah dan air (KTA) pada tahun 2014 mencapai 75,55% atau sebanyak 79 Unit bangunan sipil teknis yang meliputi Dam Penahan, Embung air, dan Sumur Resapan Air. Bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 36,36%, berarti
terjadi peningkatan sebesar 39,19%. Hal ini dikarenakan
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bangunan konservasi tanah dan air (KTA)/Sipil teknis yang diwujudkan semakin banyaknya usulan kegiatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
14
Adapun sasaran ini ditunjang oleh 3 (tiga) program yaitu Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan (DAK dan Pendamping DAK), Pendukung kegiatan DAK Bidang Kehutanan, Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Penanaman Satu Milyar Pohon (OBIT), Penghijauan Lingkungan (PIK), Penghijauan lingkungan dan Pembangunan Sipil Teknis (Sipa DAK tahun 2012 dan 2013) dan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dengan kegiatan Penghijauan dan Pelestarian Sumber Air (PIK), serta Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dengan kegiatan Pengadaan Tanah untuk ganti rugi Jalur Lintas Selatan(JLS)/Silpa Bantuan Keuangan Provinsi. Dari hasil evaluasi pengukuran kinerja terhadap sasaran meningkatnya potensi ekonomi sumber daya hutan dan lahan diperoleh gambaran bahwa dari 5 (lima) buah Indikator Sasaran yang ditetapkan menghasilkan komulatif rata-rata angka capaian 99,7 %, yang mempunyai makna Baik Sekali.
3.2.2. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Indikator Kinerja yang diharapkan dari sasaran strategis meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan adalah Persentase produksi tanaman perkebunan, persentase peningkatan luas areal tanaman perkebunan, dan jumlah penyediaan sarana dan prasarana produksi perkebunan. Target, realisasi dan capaian kinerja Tahun 2014 dan beberapa tahun terakhir dari sasaran strategis meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
15
Tabel 3. Indikator Sasaran Strategis Meningkatnya Produktivitas Tanaman Perkebunan
No
1
Indikator Kinerja
Persentase produksi
Realisasi Th Sebelumnya 2011 2012 2013
Target
Produksi dan
Realisasi Th 2014 Realisa Capaian si
2,00%
2,50%
4,47%
1,03%
1,03%
100%
1,10%
5,68%
0,19%
1,40%
1,40%
100%
Jumlah pengadaan sarana
179
99
164
115
115
100%
dan prasarana produksi
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
tanaman perkebuanan 2
Persentase peningkatan luas areal tanaman perkebunan
3
perkebunan
Dari Tabel 3, pencapaian Indikator kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Persentase produksi tanaman perkebunan pada Tahun 2014 sebesar 1,03%
atau meningkat hingga mencapai 574.246,37 Ton. Bila
dibandingkan tahun sebelumnya peningkatan produksi tanaman perkebenan terjadi penurunan, hal ini dapat disebabkan karena adanya pengaruh musim dan serangan hama/penyakit. b. Persentase peningkatan luas areal tanaman perkebunan pada tahun 2014 mencapai 1,4% sehingga luas total areal perkebunan menjadi 34.653 Ha. c. Jumlah penyediaan sarana dan prasarana produksi perkebunan pada tahun 2014 mencapai sebanyak 115 Unit. Sarana dan prasaran produksi antara lain meliputi : hand tracktor, cultivator, handsprayer, dan pompa air. Adapun sasaran ini ditunjang oleh 3 (tiga) program yaitu Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan Operasional Pendapatan Kebun Dinas, Pengembangan Tanaman Kenanga, Demplot Intensifikaasi tanaman, Program peningkatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
16
Kualitas bahan baku tembakau dengan kegiatan Standarisasi kualitas bahan baku melalui pengendalian OPT tembakau, penanganan panen dan pasca panen bahan baku melalui pemberian bantuan peralatan pasca panen, Standarisasi kualitas bahan baku melalui pemberian bantuan bibit tembakau dan Program Pembinaan Lingkungan Sosial dengan kegiatan Penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau melalui bantuan sarana produksi dengan pemberian bantuan pupuk dan pompa air, penguatan ekonomi masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau melalui Bantuan Sarana dan Prasarana Produksi dengan Pemberian Bantuan Hand Tractor, Pompa Air, dan Cultifator, Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan industri hasil tembakau melalui Bantuan Handsprayer dan pompa air. Dari hasil evaluasi pengukuran kinerja terhadap sasaran meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan diperoleh gambaran bahwa dari 3 (tiga) buah Indikator Sasaran yang ditetapkan menghasilkan komulatif rata-rata angka capaian Kinerja sebesar 100 %, yang mempunyai makna Baik Sekali.
3.2.3. Meningkatnya Kualitas SDM Petugas, Petani/Kelompok Tani Kehutanan dan Perkebunan Indikator keberhasilan yang diharapkan dari sasaran strategis meningkatnya kualitas SDM Petugas, Petani/Kelompok Tani Kehutanan dan Perkebunan adalah Jumlah kelompok tani yang mengikuti pembinaan/pelatihan
dan
jumlah
ketersediaan
SDM
Penyuluh
Kehutanan dan Perkebunan. Target, realisasi dan capaian kinerja Tahun 2014 dan beberapa tahun terakhir dari sasaran meningkatnya kualitas SDM Petugas, Petani/ Kelompok Tani Kehutanan dan Perkebunan sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
17
Tabel 4. Indikator Sasaran Meningkatnya Kualitas SDM Petugas, Petani/Kelompok Tani Kehutnan dan Perkebunan
No
Realisasi Th Sebelumnya 2011 2012 2013
Indikator Kinerja
1
Jumlah kelompok tani
Realisasi Th 2014 Targe Reali Capai t sasi an
19
15
17
13
13
Kelp.
Kelp.
Kelp.
Kelp.
Kelp.
Jumlah ketersediaan SDM
50
70
76
86
86
Penyuluh Kehutanan dan
Org
Org
Org
Org
Org
yang mengikuti
100%
pembinaan/pelatihan 2
100%
Perkebunan
Pada Tabel 4, Pencapaian Indikator kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Jumlah kelompok tani yang mengikuti pembinaan/pelatihan
pada
Tahun 2014 sebanyak 13 Kelompok. Jenis pembinaan/pelatihan yang diikuti antara lain meliputi : -
SL Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan kakao
-
Bintek Pengendalian OPT Kakao
-
Bintek Pengendalian OPT Tembakau
-
SL Pnegendalian Hama Terpadu Tembakau
-
Pelatihan Panen dan Pasca Panen Tembakau
-
Pembinaan Petani Hutan, Kebun Rakyat, Perkebunan Besar Swasta dan PUHH.
b. Jumlah ketersediaan SDM Penyuluh Kehutanan dan Perkebunan mencapai 86 Orang (PNS dan Swasta). Jumlah tersebut terdiri dari : -
Tenaga PNS Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) sebanyak 28 orang, dan
-
Tenaga Swasta Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) sebanyak 58 orang. Adapun sasaran ini ditunjang oleh 4 (empat) program yaitu
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan Sekolah Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
18
lapang pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan komoditas kakao, bimbingan teknis pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) kakao, Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan Penguatan kelembagaan kelompok petani tembakau melalui bimbingan teknis pengamatan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tembakau, Penguatan kelembagaan kelompok tani melalui sekolah lapang pengendalian hama terpadu tembakau, pelatihan penanganan panen dan pasca panen bahan baku, penguatan kelembagaan kelompok tani tembakau melalui peningkatan SDM di bidang penerapan teknologi sarana prasarana, penguatan kelembagaan kelompok tani tembakau melalui pembekalan teknis pemupukan berimbang, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dengan kegiatan Pembinaan petani hutan, kebun rakyat dan perkebunan besar swasta serta PUHH dan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan dengan Kegiatan Promosi dan pengembangan pemasaran produk perkebunan. Dari hasil evaluasi outcome terhadap sasaran meningkatnya kualitas SDM petugas, petani dan kelompok tani kehutanan dan perkebunan diperoleh gambaran bahwa dari 2 (dua) buah Indikator Sasaran yang ditetapkan menghasilkan komulatif rata-rata angka capaian Kinerja 100% yang mempunyai makna Baik Sekali.
3.2.4. Meningkatnya Pelayanan Jasa Admiistrasi Perkantoran, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana serta Peningkatan Capaian Kinerja Aparatur Indikator keberhasilan yang diharapkan dari sasaran ini adalah Terselenggaranya kegiatan rutin perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur, serta pelaporan capaian kinerja dan perencanaan SKPD.
Target, realisasi dan capaian kinerja Tahun 2014 dan beberapa tahun terakhir dari sasaran meningkatnya pelayanan jasa administrsi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
19
perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana serta peningkatan capaian kinerja aparatur sebagai berikut :
Tabel 5. Indikator Sasaran Meningkatnya Pelayanan Jasa Admiistrasi Perkantoran, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana serta Peningkatan Capaian Kinerja Aparatur Realisasi Th Sebelumnya No
1
Indikator Kinerja
2011
2012
2013
Targe t
12
12
12
12
12
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Terselenggaranya kegiatan rutin
Realisasi Th 2014 Reali Capaian sasi
perkantoran,
100%
.
pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur serta pelaporan capaian kinerja dan perencanaan SKPD
Pada Tabel 4, Indikator kinerja terselenggaranya kegiatan rutin perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur, serta pelaporan capaian kinerja dan perencanaan SKPD 12 Bulan. Pencapaian indikator
kinerja ini sangat penting dalam rangka mendukung terselenggaranya pelaksanaan kegiatan-kegiatan rutin pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Adapun sasaran ini ditunjang oleh 4 (empat) program yaitu Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
dengan
kegiatan
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana
Aparatur dengan
kegiatan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
20
Dari hasil evaluasi outcome terhadap sasaran meningkatnya pelayanan jasa administrasi perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana serta peningkatan capaian kinerja aparatur capaian kinerja 100 % yang mempunyai makna Baik Sekali.
3.3. Akuntabilitas Keuangan 3.3.1. Laporan Keuangan 3.3.1.1. Pendapatan Daerah Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar dari sektor penjualan hasil perkebunan (Kebun Dinas) di Kecamatan Srengat tercapai 100,27 %. Data disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Target dan Realisai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBlitar Tahun Anggaran 2014 No.
Jenis Pendapatan
Target (Rp.)
Realisasi
%
(Rp.) 1 1.
2 Penjualan Hasil Perkebunan - Perkebunan Srengat JUMLAH
3
4
5
67.148.400 67.148.400
67.328.100 67.328.100
100,27 % 100,27 %
3.3.1.2. Belanja Daerah Anggaran belanja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2014 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) setelah perubahan disajikan pada Tabel 7.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
21
Tabel 7. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar TA 2014 No.
Jenis Anggaran
1
2
1.
Belanja Tidak Langsung: - Belanja Pegawai JUMLAH I Belanja Langsung: 1. Penyediaan dan peningkatan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Pendidikan dan Pelatihan Formal 4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5. Sekolah Lapang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Komoditas Kakao 6. Bimbingan Teknis Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Kakao 7. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan (DAK dan Pendamping DAK) 8. Pendukung Kegiatan DAK Bidang Kehutanan 9. Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 10.Penanaman Satu Milyar Pohon (OBIT) 11.Penghijauan Lingkungan (PIK) 12.Penghijauan Lingkungan dan pembangunan Sipil Teknis (Silpa DAK tahun 2012 dan 2013) 13.Promosi dan
2.
Sumber Dana 3
Jumlah Anggaran 4
Realisasi
%
5
6
DAU
4.383.015.100 4.383.015.100
3.974.925.213 3.974.925.213
90,69 90,69
DAU
236.967.000
209.573.625
88,44
DAU
112.430.000
110.194.000
98,01
DAU
12.000.000
4.000.000
33,33
DAU
19.865.000
19.860.000
99,97
DAU
51.700.000
51.150.000
98,94
DAU
32.965.000
30.556.450
92,69
DAU
1.217.283.750
1.086.951.250
89,29
DAU
75.000.000
74.840.000
99,79
DAK
20.175.000
19.805.000
98,17
DAU
111.270.000
103.650.000
93,15
DAU
100.000.000
96.230.250
96,23
DAU
283.222.650
278.846.400
98,45
DAU
11.900.000
6.480.000
54,45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
22
Pengembangan Pemasaran Produk Perkebunan 14.Penghijauan dan pelestarian Sumber Air (PIK) 15.Pembinaan petani hutan, kebun rakyat dan perkebunan besar swasta serta PUHH 16.Operasional Pendapatan Kebun Dinas 17Pengembangan Tanaman Kenanga 18.Demplot Intensifikasi Tanaman kopi 19.Pengadaan Tanah untuk ganti rugi jalur lintas selatan (JLS) / Silpa bantuan keuangan provinsi 20.Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku melalui Pemberian Bantuan Peralatan Pasca Panen 21.Pelatihan Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku 22.Standarisasi Kualitas bahan baku melalui pemberian bantuan bibit tembakau 23.Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau melalui Peningkatan SDM dibidang Penerapan Teknologi Sarana Prasarana 24.Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau melalui Bimbingan Teknis Pengamatan dan Pengendalian Organisme pengganggu Tanaman (OPT) Tembakau 25.Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama terpadu tembakau
DAK
50.000.000
44.716.500
89,43
DAU
24.000.000
16.295.000
67,90
DAU
16.000.000
15.600.687
97,50
DAU
48.800.000
48.425.000
99,23
DAU
116.540.000
17.020.000
14,60
DAU
776.930.000
0
0
DBHCHT
206.540.000
171.925.000
83,24
52.500.000
47.080.000
89,68
DBHCHT
27.057.500
27.057.500
100,00
DBHCHT
21.918..000
18.268.500
83,35
DBHCHT
150.000.000
140.487.250
93,66
DBHCHT
95.000.000
90.260.000
95,01
DBHCHT
DBHCHT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
23
26.Standarisasi Kualitas Bahan Baku melalui pengendalian OPT Tembakau 27.Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan Industri Hasil tembakau melalui bantuan sarana prasarana produksi 28.Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil tembakau melalui Bantuan Handsprayer dan Pompa Air
DBHCHT
55.000.000
0
0
DBHCHT
269.047.000
154.955.000
57,59
DBHCHT
122.937.500
115.107.500
93,63
4.317.048.400
2.999.334.912
69,48
JUMLAH II JUMLAH TOTAL (I+II)
3.3.2. Penjelasan Laporan Keuangan Realisasi pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2014 yang dibebankan kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar dari target Rp. 67.148.400 dapat tercapai Rp. 67.328.100 (100,27%). Realisasi belanja dari target Rp. 8.700.063.500 setelah perubahan hanya dapat tercapai Rp. 6.974.260.125 (69,48%). Hal ini karena adanya 2 (dua) kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu Pengadaan tanah untuk ganti rugi Jalur Lintas Selatan (JLS) dan Standarisasi kualitas bahan baku melalui pengendalian OPT Tembakau. Disamping itu, ada efisiensi penggunaan dana pada beberapa program/kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan dana yang dianggarkan dan realisasinya untuk mewujudkan pencapaian sasaran strategis sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2014 sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
24
Tabel 8. Perincian Anggaran Berdasarkan Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2014 No.
Sasaran Strategis
Rencana (Rp.)
Realisasi (Rp.)
%
1
Meningkatnya potensi ekonomi sumber daya hutan dan lahan Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil perkebunan Meningkatnya SDM petugas, petani dan kelompok tani kehutanan dan perkebunan Meningkatnya pelayanan jasa administrasi perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana serta peningkatn capaian kinerja aparatur JUMLAH
2.633.881.400
1.705.039.400
64,73
861.922.000
550.090.687
63,82
439.983.000
400.577.200
91,04
381.262.000
343.627.625
90.13
4.317.048.400
2.999.334.912
69,48
2 3
4.
Dari 4 (empat) sasaran strategis yang akan dicapai telah menyerap dana sebesar 69,48 % dari anggaran dengan capaian kinerja sasaran strategis 1, sasaran strategis 2, sasaran strategis 3 dan sasaran strategis 4 masing-masing 100 %. Sasaran strategis 1 terserap danar 64,73 %, Sasaran strategis 2 terserap dana 63,82 %, Sasaran strategis 3 terserap dana 91,04 %, dan Sasaran strategis 4 terserap dana 90,13 %. Sehingga Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar melakukan efisiensi penggunaan dana sebesar Rp. 1.317.713.488 (Satu Milyar Tiga Ratus Tujuh Belas Juta Tujuh Ratus Tiga Belas Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Delapan Rupiah).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
25
BAB IV PENUTUP
Dari uraian tersebut di atas Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2014, dapat diketahui Perjanjian Kinerja Tahun 2014 dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama dan indikator kinerja lain yang relevan pada dasarnya telah dilaksanakan dengan mencapai kriteria Baik Sekali. Pencapaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2014 dari sektor penjualan hasil perkebunan telah melebihi target yaitu mencapai 100,27 %. Realisasi anggaran Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) mencapai 90,69 %, sedangkan untuk Belanja Langsung (anggaran program/kegiatan) mencapai 69,48 %. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2014 kami susun, dan diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
26
Secara umum Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pembantu Bupati Blitar dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Blitar baik kegiatan yang bersifat administratif maupun bersifat teknis secara proposional telah berjalan dengan baik, hal ini dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kebun dan hutan. Indikator keberhasilan terhadap pelaksanaan tugas ini adalah : 1. Peningkatan luas areal hutanan rakyat. 2. Peningkatan luas areal 3. Terselenggaranya kegiatan rutin perkantoran 4. Terselenggaranya pemeliharaan sarana dan prasarana 5. Tercapainya peningkatan disiplin aparatur 6. Tercapainya
pengembangan
capaian
kinerja
aparatur,
evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan penyediaan data dan informasi yang berkwalitas 7. Peningkatan luas areal hutan rakyat 8. Jumlah penambahan tanaman untuk pengkayaan vegetatif 9. Terbangunnya bangunan konservasi tanah (sivil teknis) 10. Jumlah sumber air yang dilestarikan 11. Tercapainya pembinaan kelembagaan petani tembakau 12. Tercapainya pembinaan dan bimbingan teknis budidaya tembakau 13. Tercapainya pembinaan dan bimbingan teknis budidaya kakao 14. Jumlah petani tembakau yang mengikuti SL-P2HP 15. Terselenggaranya penyuluhan kepada masyarakat 16. Peningkatan luas areal tanaman kelapa 17. Peningkatan luas areal tanaman kakao 18. Pengadaan hand tracktor Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
27
19. Pengadaan mesin pompa air 20. Pengadaan Sprayer 21. Peningkatan PAD kebun Dinas 22. Pengadaan mesin perajang 23. Pengadaan bibit tembakau 24. Pengadaan planet kelipator
Pada pengukuran kinerja kali ini kami memfokuskan pada pengukuran output dan outcome, sedangkan indikator benefit dan impact kami ukur sebatas apabila memungkinkan tersedia sumber datanya
A. Capaian Kinerja Dari 4 sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan untuk tahun 2011 sepenuhnya telah tercapai. Ikhtisar pencapaian sasaran dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3. Ikhtisar Pencapaian Sasaran
No
Pencapaian
Sasaran
Tercapai 1.
Meningkatnya pelayanan jasa administrasi
perkantoran,
pemeliharaan
sarana
Tidak tercapai
x
dan
prasarana serta peningkatan capaian kinerja aparatur. 2.
Terwujudnya potensi ekonomi
x
sumber daya hutan dan lahan. 3.
Meninbgkatnya kualitas SDM
x
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
28
Petugas, Petani/ Kelompok Tani
Kehutanan
dan
Perkebunan. 4.
Meningkatnya produksi dan produktifitas
x
tanaman
perkebunan.
Dari pencapaian sasaran diatas akan kami uraikan lebih lanjut pada bagian ini.
Sasaran I : Meningkatnya pelayanan jasa administrasi perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana serta peningkatan capaian kinerja aparatur.
Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran ini adalah 1. Terselenggaranya kegiatan rutin perkantoran dengan target 1 paket. 2. Terselenggaranya pemeliharaan sarana dan prasarana dengan
target 1
paket. 3. Tercapainya peningkatan disiplin aparatur dengan target 1 paket 4. Tercapainya pengembangan capaian kinerja aparatur dengan target 1 paket Dari target kinerja tersebut telah tercapai sebesar 100. %. Keberhasilan ini disebabkan rencana kerja anggaran dan rencana teknis dapat terlaksana sesuai dengan jadwal kegiatan. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja kegiatan sebagai berikut : Tabel 4. Pengukuran kinerja kegiatan Sasaran I (Meningkatnya pelayanan jasa administrasi perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana serta peningkatan capaian kinerja aparatur) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
29
Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Penyediaan Jasa Input dana (Rp) 2.400.000 2.394.770 99,78 Surat menyurat Output : 12 bulan 12 bulan Tersedianya jasa surat menyurat Outcome : 12 bulan 12 bulan Lancarnya kegiatan jasa surat menyurat Penyediaan Jasa Input dana (Rp) 25.700.000 19.628.502 76,38 Komunikasi, Output : 12 bulan 12 bulan Sumber Daya Air, Terbayarkannya Listrik tagihan rekening telepon, air, listrik dan internet Outcome : Penyediaan Jasa Input dana (Rp) Peralatan dan Perlengkapan Output : Kantor Tersedianya jasa peralatan dan perlengkapan kantor Outcome :
2.927.400
2.602.200
12 bulan
12 bulan
Penyediaan Jasa Input dana (Rp) 24.300.000 24.000.000 Administrasi Keuangan Output : 12 bulan 12 bulan Tersedianya jasa administrasi keuangan Outcome : Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Input dana (Rp)
7.400.000
7.400.000
Output : Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja Outcome :
12 bulan
12 bulan
Penyediaan Alat Input dana (Rp) Tulis Kantor Output :
27.410.625 26.945.000 12 bulan 12 bulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
88,89
98,77
100
98.30
30
Tersedianya ATK Outcome : Penyediaan Input dana (Rp) Barang Cetakan dan Output : Penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Outcome :
7.990.000
7.875.000
12 bulan
12 bulan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
2.114.000 12 bulan
2.014.000 12 bulan
95,27
Input dana (Rp) 47.634.000 47.534.000 Output : 11 unit 11 unit Tersedianya Brankas 1 unit, Laptop 2 unit, Printer 3 unit, Harddisk 3 unit, Modem 2 unit Outcome : 12 bulan 12 bulan Tercapainya kelancaran pelaksanaan tugas dinas Penyediaan Input dana (Rp) 30.290.000 30.290.000 Makanan dan Output : 12 bulan 12 bulan Minuman Tersedianya makanan dan minuman Outcome :
99,79
Rapat-Rapat Input dana (Rp) 45.000.000 44.775.000 Koordinasi dan Output : 12 bulan 12 bulan Konsultasi ke Terlaksananya Luar Daerah rapat-rapat koordinasi dan
99,50
Input dana (Rp) Output : Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Outcome :
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
98,56
100
31
konsultasi daerah Outcome :
luar
Penyediaan Jasa Tenaga Penunjang Teknis Administrasi / Perkantoran
Input dana (Rp) 28.600.000 26.400.000 Output : 12 bulan 12 bulan Terbayarnya honor tenaga kontrak Outcome :
92,31
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
Input dana (Rp) Output : Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah Outcome :
2.670.000 12 bulan
47,68
Pengadaan Input dana (Rp) 15.661.000 14.995.000 Kendaraan Dinas Output : 1 Unit 1 Unit / Operasional Terlaksananya pengadaan kendaran dinas sepeda motor Outcome : 12 bulan 12 bulan Tercapainya kelancaran pelaksanaan tugas dinas Pengadaan Input dana (Rp) 13.061.475 13.033.000 Mebeleur Output : 6 Unit 6 Unit Terlaksananya pengadaan meja kerja resepsionis 1 unit, kursi kerja 4 unit, lemari arsip 1 unit Outcome : Tercapainya kelancaran pelaksanaan tugas dinas Pemeliharaan Input dana (Rp) 12.223.500 12.223.500
95,75
5.600.000 12 bulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
99,78
100 32
Rutin / Berkala Output : Gedung Kantor Terpeliharanya gedung kantor dinas Outcome : Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Input dana (Rp) Output : Terpeliharanya kendaraan dinas Outcome :
1 Unit
1 Unit
37.310.000 32.675.500 2 Unit 2 Unit
87,58
7.000.000 5 orang
2.500.000 4 orang
35,71
Input dana (Rp) 42.021.250 42.011.000 Output : 12 bulan 12 bulan Terlaksananya monev kegiatan pembangunan kehutanan dan perkebunan Outcome : 12 bulan 12 bulan Program/kegiatan terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Pengolahan Input dana (Rp) 9.500.000 9.418.000 Dokumen Output : 4 Dok 4 Dok Anggaran Tersusunnya RKA, Penyusunan RKA, DPA, RKAP, DPAP DPA, DPPA SKPD Outcome :
99,98
Penyusunan Renja SKPD dan Program Kerja SKPD
98,26
Pendidikan dan Input dana (Rp) Pelatihan Formal Output : Terlaksananya pelatihan dan pendidikan formal Outcome : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Tahun Anggaran 2012
Input dana (Rp) Output : Tersusunnya rencana kerja (Renja) SKPD Outcome :
8.600.000 1 Dok
8.450.000 1 Dok
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
99,14
33
Pengumpulan/ Penyusunan/ Pengolahan/ Analisa Data dan Statistik Kehutanan dan Perkebunan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Input dana (Rp) 48.851.000 48.051.000 Output : 1 Dok 1 Dok Tersedianya data statistik kehutanan dan perkebunan Outcome :
98,36
Input dana (Rp) 11.000.000 10.958.000 Output : 1 Dok 1 Dok Tersusunnya laporan capaian kinerja SKPD Outcome :
99,62
Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Input dana (Rp) Output : Tersusunnya laporan keuangan SKPD Outcome :
97,76
8.774.000 2 Dok
8.577.500 2 Dok
Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat dijelaskan pencapaian input dan output dari masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat, input berupa dana tercapai 99,78 % sehingga ada efisiensi dana 0,22 %. Indikator output tercapai 100 %. 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik, input berupa dana tercapai 76,38 % sehingga ada efisiensi dana 23,62 %. Indikator output tercapai 100 %. 3. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor, input berupa dana tercapai 88,89 % sehingga ada efisiensi dana 11,11 %. Indikator output tercapai 100 %. 4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, input berupa dana tercapai 98,77 % sehingga ada efisiensi dana 1,23 %. Indikator output tercapai 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
34
5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, input berupa dana tercapai 100 %. Indikator output tercapai 100 %. 6. Penyediaan Alat Tulis Kantor, input berupa dana tercapai 98,30 % sehingga ada efisiensi dana 1,70 %. Indikator output tercapai 100 %. 7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, input berupa dana tercapai 98,56 % sehingga ada efisiensi dana 1,44 %. Indikator output tercapai 100 %. 8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor, input berupa dana tercapai 95,27 % sehingga ada efisiensi dana 4,73 %. Indikator output tercapai 100 %. 9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, input berupa dana tercapai 99,79 % sehingga ada efisiensi dana 0,21 %. Indikator output tercapai 100 %. 10. Penyediaan Makanan dan Minuman, input berupa dana tercapai 100 %. Indikator output tercapai 100 %. 11. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, input berupa dana tercapai 99,50 % sehingga ada efisiensi dana 0,50 %. Indikator output tercapai 100 %. 12. Penyediaan Jasa Tenaga Penunjang Teknis Administrasi / Perkantoran, input berupa dana tercapai 92,31 % sehingga ada efisiensi dana 7,69 %. Indikator output tercapai 100 %. 13. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah, input berupa dana tercapai 47,68 % sehingga ada efisiensi dana 52,32 %. Indikator output tercapai 100 %. 14. Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional, input berupa dana tercapai 95,75 % sehingga ada efisiensi dana 4,25 %. Indikator output tercapai 100 %. 15. Pengadaan Mebeleur, input berupa dana tercapai 99,78 % sehingga ada efisiensi dana 0,22 %. Indikator output tercapai 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
35
16. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor, input berupa dana tercapai 100 %. Indikator output tercapai 100 %. 17. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional, input berupa dana tercapai 87,58 % sehingga ada efisiensi dana 12,42 %. Indikator output tercapai 100 %. 18. Pendidikan dan Pelatihan Formal, input berupa dana tercapai 35,71 % sehingga ada efisiensi dana 64,29 %. Indikator output tercapai 100 %. 19. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Tahun Anggaran 2012, input berupa dana tercapai 99,98 % sehingga ada efisiensi dana 0,02 %. Indikator output tercapai 100 %. 20. Pengolahan Dokumen Anggaran Penyusunan RKA, DPA, DPPA SKPD, input berupa dana tercapai 99,14 % sehingga ada efisiensi dana 0,86 %. Indikator output tercapai 100 %. 21. Penyusunan Renja SKPD dan Program Kerja SKPD, input berupa dana tercapai 98,26 % sehingga ada efisiensi dana 1,74 %. Indikator output tercapai 100 %. 22. Pengumpulan/ Penyusunan/ Pengolahan/ Analisa Data dan Statistik Kehutanan dan Perkebunan, input berupa dana tercapai 98,36 % sehingga ada efisiensi dana 1,64 %. Indikator output tercapai 100 %. 23. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD, input berupa dana tercapai 99,62 % sehingga ada efisiensi dana 0,38 %. Indikator output tercapai 100 %. 24. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD, input berupa dana tercapai 97,76 % sehingga ada efisiensi dana 2,24 %. Indikator output tercapai 100 %.
Untuk meningkatkan pelayanan jasa administrasi perkantoran, pemeliharaan sarana dan prasarana serta peningkatan capaian kinerja aparatur dimasa yang akan datang perlu diupayakan agar rencana anggaran dapat terealisasi sesuai dengan jadwal kegiatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
36
Sasaran II : Terwujudnya potensi ekonomi sumber daya hutan dan lahan.
Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran ini adalah 1. Peningkatan luas areal hutan rakyat dengan target 99.600 batang 2. Jumlah penambahan tanaman untuk pengkayaan vegetatif dengan target 100.000 batang 3. Terbangunnya bangunan konservasi tanah (sivil teknis) dengan target 8 unit 4. Jumlah sumber air yang dilestarikan dengan target 3 unit
Dari target kinerja tersebut telah tercapai sebesar 100 %. Keberhasilan ini disebabkan adanya koordinasi yang baik antara Pihak Dinas dan Pihak Ketiga (Mitra Kerja Sama). Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja kegiatan sebagai berikut :
Tabel 5. Pengukuran Kinerja Kegiatan Sasaran II: (Terwujudnya potensi ekonomi sumber daya hutan dan lahan)
Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping DAK)
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Input dana (Rp) 1.347.836.100 1.189.030.500 88,22 Output : - Terlaksananya 240 Ha 240 Ha pembuatan hutan rakyat dan pengkayaan vegetatif - Terlaksananya 13 Kec 13 Kec penghijauan lingkungan - Terlaksananya 13 Unit 13 Unit pembangunan sipil teknis
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
37
- Terlaksananya pengadaan sapras penyuluhan dan pengamanan hutan Outcome : Meningkatnya peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan Pembuatan Input dana (Rp) Turus Jalan Output : Terealisasinya pembuatan turus jalan di wilayah Kabupaten Blitar Outcome : Tercapainya percepatan RHL pada lokasi turus jalan di Kabupaten Blitar Pendukung Input dana (Rp) Kegiatan DAK Output : Bidang - Terlaksananya Kehutanan pembuatan rancangan Hutan Rakyat - Terlaksananya pembuatan rancangan bangunan Sipil Teknis Outcome : - Tercapainya pembangunan Hutan Rakyat - Terwujudnya pembangunan Sipil Teknis Pengembangan Input dana (Rp) Tanaman Output :
11 Unit
11 Unit
82 Kelompok
82 Kelompok
55.000.000 3 Km
54.380.000 3 Km
100 %
100 %
35.000.000
28.983.060
24 Ha
24 Ha
13 Unit
13 Unit
24 Ha
24 Ha
13 Unit
13 Unit
100.000.000 1.610 Batang
87.339.500 1.610 Batang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
98,87
82,81
87,34
38
Kelengkeng
Tersedianya tanaman kelengkeng Outcome :
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan)
Input dana (Rp) Output : - Tersedianya bibit rumput gajah - Tersedianya pupuk kompos Outcome : Terwujudnya pemanfaatan lahan di bawah tegakan Input dana (Rp) Output : Tersusunnya Rencana Pengelolaan Hutan dan Lahan (RPRHL) dan RTnRHL Kabupaten Blitar Outcome : Tercapainya pelaksanaan program RHL secara terpadu di Kabupaten Blitar Input dana (Rp) Output : Tersusunnya Laporan Monev Hasil Pelaksanaan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2012 Outcome : Tercapainya keterpaduan Pelaksanaan Gerakan Penanaman Satu
Penyusunan Perencanaan RPRHL dan RPNRL
Sosialisasi, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2012
bibit
25.000.000
22.937.500
50.000 Batang 12.500 Kg
50.000 Batang 12.500 Kg
1 Unit
1 Unit
180.000.000 2 Dok
172.725.000 2 Dok
100 %
100 %
52.800.000 10 Eksemplar
46.280.000 10 Eksemplar
100 %
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
91,75
95,96
87,65
39
Penanaman Satu Milyar Pohon (One Billion Tree)
Pengembangan Hutan Rakyat
Pembuatan POSKO Bibit Kehutanan
Pengembangan Hutan Rakyat Tumpangsari
Milyar Pohon Tahun 2012 Input dana (Rp) Output : Terlaksananya gerakan penanaman di Kabupaten Blitar Outcome : Tercapainya penanaman pohon di Kabupaten Blitar Input dana (Rp) Output : - Tersedianya bibit tanaman sengon - Terlaksananya pengadaan Hand Sprayer - Pengadaan Pupuk Kompos Outcome : Bertambah luasnya areal Hutan Rakyat Input dana (Rp) Output : Tersedianya bibit tanaman kehutanan Outcome : Tercapainya Penyediaan Bibit untuk mendukung gerakan penanaman 1 milyar pohon di Kabupaten Blitar Input dana (Rp) Output : - Terlaksananya pembuatan hutan rakkyat tanaman sengon dengan
60.000.000 22 Kec
55.160.000 22 Kec
1.400.000 Batang
1.400.000 Batang
80.000.000
74.458.500
33.480 Batang 6 Unit
33.480 Batang 6 Unit
7.500 Kg
7.500 Kg
55,80 Ha
55,80 Ha
94.000.000 33.410 Batang
88.667.000 33.410 Batang
33.410 Batang
33.410 Batang
196.675.000
193.590.000
60 Ha
60 Ha
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
91,93
93,07
94,33
98,43
40
Penghijauan Lingkungan
Pelestarian Sumber Daya Air
Pengadaan Tanah untuk Ganti Rugi Jalur Lintas Selatan (JLS)
Pemetaan Kawasan Maliran
tumpangsari tanaman jagung - Terlaksananya pengadaan Hand Tractor - Terlaksananya pengadaan Pompa Air 2 unit dan Hand Sprayer 1 unit Outcome : Bertambah luasnya areal hutan rakyat tumpangsari Input dana (Rp) Output : Tersedianya bibit tanaman durian Outcome : Tercapainya penghijauan lingkungan Input dana (Rp) Output : Tersedianya bibit trembesi Outcome : Kebutuhan sumber air yang tercukupi Input dana (Rp) Output : Terlaksananya ganti rugi tanah JLS Outcome : Tercapainya pembangunan JLS Input dana (Rp) Output : Terlaksananya pemetaan tanah kawasan Maliran Outcome : Tercapainya pemetaan tanah
5 Unit
5 Unit
3 Unit
3 Unit
60 Ha
60 Ha
70.000.000 2.341 Batang
67.821.000 2.341 Batang
1 Desa
1 Desa
100.000.000 2.341 Batang
95.580.000 2.341 Batang
100 Orang
100 Orang
776.930.000 11 Ha
0 0
62 Km
0
200.000.000 1 Paket
0 0
1 Paket
0
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
96,89
95,58
0
0
41
kawasan Maliran Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat dijelaskan pencapaian input dan output dari masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping DAK), input berupa dana tercapai 88,22 % sehingga ada efisiensi dana 11,78 %. Indikator output tercapai 100 %. 2. Pembuatan Turus Jalan, input dana tercapai sebesar 98,87 % sehingga ada efisiensi dana 1,13 %. Indikator output tercapai 100 %. 3. Pendukung Kegiatan DAK Bidang Kehutanan, input dana tercapai sebesar 82,81 % sehingga ada efisiensi dana 17,19 %. Indikator output tercapai 100 %. 4. Pengembangan Tanaman Kelengkeng, input dana tercapai sebesar 87,34 % sehingga ada efisiensi dana 12,66 %. Indikator output tercapai 100 %. 5. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan), input dana tercapai sebesar 91,75 % sehingga ada efisiensi dana 8,25 %. Indikator output tercapai 100 %. 6. Penyusunan Perencanaan RPRHL dan RPNRL, input dana tercapai sebesar 95,96 % sehingga ada efisiensi dana 4,04 %. Indikator output tercapai 100 %. 7. Sosialisasi, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2012, input dana tercapai sebesar 87,65 % sehingga ada efisiensi dana 12,35 %. Indikator output tercapai 100 %. 8. Penanaman Satu Milyar Pohon (One Billion Tree), input dana tercapai sebesar 91,93 % sehingga ada efisiensi dana 8,07 %. Indikator output tercapai 100 %. 9. Pengembangan Hutan Rakyat, input dana tercapai sebesar 93,07 % sehingga ada efisiensi dana 6,93 %. Indikator output tercapai 100 %. 10. Pembuatan POSKO Bibit Kehutanan, input dana tercapai sebesar 94,33 % sehingga ada efisiensi dana 5,67 %. Indikator output tercapai 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
42
11. Pengembangan Hutan Rakyat Tumpangsari, input dana tercapai sebesar 98,43 % sehingga ada efisiensi dana 1,57 %. Indikator output tercapai 100 %. 12. Penghijauan Lingkungan, input dana tercapai sebesar 96,89 % sehingga ada efisiensi dana 3,11 %. Indikator output tercapai 100 %. 13. Pelestarian Sumber Daya Air, input dana tercapai sebesar 95,58 % sehingga ada efisiensi dana 4,42 %. Indikator output tercapai 100 %. 14. Pengadaan Tanah untuk Ganti Rugi Jalur Lintas Selatan (JLS), input dana tercapai sebesar 0 %. Indikator output tercapai 0 %. 15. Pemetaan Kawasan Maliran, input dana tercapai sebesar 0 %. Indikator output tercapai 0 %. Sumber data yang kami gunakan untuk mengukur output adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Sasaran III : Meningkatnya kwalitas SDM Petugas, Petani/ Kelompok Tani Kehutanan dan Perkebunan.
Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran ini adalah 1. Tercapainya pembinaan kelembagaan petani tembakau dengan target 10 kelompok. 2. Tercapainya pembinaan dan bimbingan teknis budidaya tembakau dengan target 75 orang. 3. Tercapainya pembinaan dan bimbingan teknis budidaya kakao dengan target 1 kelompok. 4. Jumlah petani tembakau yang mengikuti SL-P2HP dengan target 90 orang. 5. Terselenggaranya penyuluhan kepada masyarakat dengan target 22 kecamatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
43
Dari target kinerja tersebut telah tercapai sebesar 100 %. Keberhasilan ini disebabkan adanya koordinasi yang baik antara Pelaksana Kegiatan, Kepala Desa dan Masyarakat. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja kegiatan sebagai berikut : Tabel 6. Pengukuran Kinerja Kegiatan Sasaran III (Meningkatnya kualitas SDM Petugas, Petani/Kelompok Tani Kehutanan dan Perkebunan)
INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA Pembinaan Input Dana 189.235.250 185.165.250 97,85 Kelembagaan dan Output : 11 11 Pemberdayaan Jumlah petani Kelompok Kelompok Petani Tembakau tembakau yang mengikuti pelatihan Outcome : 11 11 Jumlah petani Kelompok Kelompok tembakau yang meningkat pengetahuan dan ketrampilannya Pengembangan Input Dana 144.957.500 127.837.250 88,19 dan Bimbingan Output : 7,50 Ha 7,50 Ha Teknis Tembakau Terlaksananya di Lahan Kering pengembangan tembakau Outcome : 15 % 15 % Meningkatnya pendapatan petani tembakau Anti Poverty Input Dana 50.200.000 49.17.,700 97,95 Program (APP) Output : 50 orang 50 orang Perkebunan Jumlah petani yang mengikuti pelatihan Outcome : 50 orang 50 orang Jumlah petani KEGIATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
44
yang meningkat SDM nya SL-P2HP Tanaman Input Dana 300.000.000 292.830.000 Tembakau Output : 120 orang 120 orang Terlaksananya SL-P2HP Tanaman Tembakau Outcome : 120 orang 120 orang Jumlah petani tembakau yang meningkat pengetahuan dan ketrampilannya Diversivikasi Input Dana 100.000.000 95.980.000 Tanaman Kakao Output : - Tersedianya 12.500 12.500 bibit tanaman Batang Batang kakao - Tersedianya 1 Unit 1 Unit Hand Tractor Outcome : 15 Ha 15 Ha Bertambah luasnya areal tanaman kakao Pengembangan Input Dana 52.965.000 52.740.000 Penyuluh Output : 22 Kec 22 Kec Kehutanan Terlaksananya Lapangan penyuluhan kehutanan dan perkebunan Berkembangnya 22 Kec 22 Kec kelembagaan masyarakat kehutanan dan perkebunan
97,61
95,98
99,58
Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat dijelaskan pencapaian input dan output dari masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Pembinaan Kelembagaan dan Pemberdayaan Petani Tembakau, input berupa dana tercapai 97,85 % sehingga ada efisiensi dana 2,15 %. Indikator output tercapai 100 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
45
2. Pengembangan dan Bimbingan Teknis Tembakau di Lahan Kering, input dana tercapai 88,19 % sehingga ada efisiensi dana 11,81 %. Indikator output tercapai 100 %. 3. Anti Poverty Program (APP) Perkebunan, input berupa dana tercapai 97,95 % sehingga ada efisiensi dana 2,05 %. Indikator output tercapai 100 %. 4. SL-P2HP Tanaman Tembakau, input berupa dana tercapai 97,61 % sehingga ada efisiensi dana 2,39 %. Indikator output tercapai 100 %. 5. Diversivikasi Tanaman Kakao, input berupa dana tercapai 95,98 % sehingga ada efisiensi dana 4,02 %. Indikator output tercapai 100 %. 6. Pengembangan Penyuluh Kehutanan Lapangan, input berupa dana tercapai 99,58 % sehingga ada efisiensi dana 0,42 %. Indikator output tercapai 100 %. Sumber data yang kami gunakan untuk mengukur output adalah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Sasaran IV : Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan/ kegagalan pencapaian sasaran ini adalah 1. Peningkatan luas areal tanaman kelapa dengan target 4.000 btg 2. Peningkatan luas areal tanaman kakao dengan target 7.500 btg 3. Pengadaan Hand Tractor dengan target 9 unit 4. Pengadaan Mesin Pompa Air dengan target 9 unit 5. Pengadaan Sprayer dengan target 7 unit 6. Peningkatan PAD Kebun Dinas dengan target Rp. 55.000.000 7. Tercapainya pengadaan Mesin Perajang dengan target 2 unit 8. Pengadaan bibit tembakau dengan target 1.300.000 9. Tercapainya pengadaan Planet Kelipator dengan target 3 unit
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
46
Dari target kinerja tersebut telah tercapai sebesar 100 %. Keberhasilan ini disebabkan adanya koordinasi yang baik antara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Rekanan Pengadaan Barang dan Pelaksana Kegiatan di lapangan. Sebagai penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel pengukuran kinerja kegiatan sebagai berikut :
Tabel 6. Pengukuran Kinerja Kegiatan Sasaran IV (Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan).
INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA Sekolah Lapang Input Dana 200.000.000 185.480.000 92,74 Tembakau Output : 100 Orang 100 Orang Terlaksananya SL tembakau Outcome : 100 Orang 100 Orang Jumlah petani tembakau yang meningkat pengetahuan dan ketrampilannya Optimalisasi Input Dana 31.620.000 31.521.995 99,69 Penerimaan Negara Output : 12 bulan 12 bulan Bukan Pajak Terlaksananya koordinasi dan rekomsiliasi antar perangkat PSDH Output : 12 bulan 12 bulan Tercapainya optimalisasi setoran PSDH Pengembangan Input Dana 60.000.000 55.740.000 92,90 Tanaman Kelapa Output : 4,000 4,000 Tersedianya bibit Batang Batang tanaman kelapa Outcome : 40 Ha 40 Ha Tercapainya KEGIATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
47
pengembangan komoditi kelapa Pengembangan Input Dana 130.000.000 116.875.250 Tanaman Kakao Output : 22,000 22,000 Tersedianya bibit Batang Batang tanaman kakao Outcome : 25 Ha 25 Ha Tercapainya penanaman komoditas tanaman kakao rakyat Operasional Input Dana 23.380.000 22.864.906 Pendapatan pada Output : 6 Ha 6 Ha Perkebunan Dinas Terpeliharanya di Kec. Srengat kebun dinas Outcome : 50.000.000 50.000.000 Peningkatan produksi kebun dinas dan tercapainya target PAD Pengembangan Input Dana 343.000.000 313.355.000 Sarana dan Output : Prasarana Komoditi - Terlaksananya 17 Unit 17 Unit Tembakau pengadaan Hand Tractor 5 Unit dan Mesin Pompa Air 12 Unit - Terlaksananya 75 Liter 75 Liter pengadaan pestisida - Terlaksananya 10.500 Kg 10.500 Kg pengadaan Pupuk ZK 5000 Kg, ZA 5500 Kg Outcome : 15 % 15 % Meningkatnya nilai tambah hasil produksi tembakau Intensifikasi Input Dana 0 0 Tanaman Output :
89,90
97,80
91,36
0
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
48
Tembakau Outcome : Fasilitasi Sertifikasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari (PHBML)
Input Dana Output : Terlaksananya sertifikasi pengelolaan Hutan Rakyat Outcome :
Pembinaan PBSN dan Penata Usahaan Hasil Hutan (PUHH)
Input Dana 25.000.000 Output : 12 bulan Terlaksananya koordinasi, pengendalian dan pengawasan PBSN dan Hasil Hutan Outcome : 12 bulan Terjalinnya hubungan baik antara birokrat dengan pelaku usaha kehutanan dan perkebunan Input Dana 115.000.000 Output : - Tersedianya 7 Unit peralatan mesin rajang tembakau 3 unit, mesin pengepres tulang daun tembakau 4 unit - Tersedianya 1.600 Buah peralatan idik/rigen Outcome : 20 % Meningkatnya nilai tambah hasil produksi
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pasca Panen Tembakau
60.000.000 60.000.000 1 Kec (FMU- 1 Kec (FMUJati) Jati)
24.907.299 12 bulan
100
99,63
12 bulan
93.215.000
81,06
7 Unit
1.600 Buah
20 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
49
Intensifikasi Tanaman Cengkeh
Pengadaan Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN)
tembakau Input Dana 95,340,000 90,665,000 Output : - Terlaksananya 4.000 4.000 pengadaan Batang Batang bibit cengkeh - Pengadaan 28.000 Kg 28.000 Kg Pupuk Kompos - Jumlah petani 100 Orang 100 Orang yang mengikuti pelatihan Outcome : 20 Ha 20 Ha Bertambah luasnya areal pengembangan tanaman cengkeh Input Dana 194.375.000 193.551.000 Output : 9 Unit 9 Unit Terlaksananya pengadaan Hand Tractor 8 Unit dan Hand Sprayer 1 Unit Outcome : 15 % 15 % Meningkatnya nilai tambah hasil produksi tanaman
95,10
99,58
Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat dijelaskan pencapaian input dan output dari masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Sekolah Lapang Tembakau , input dana tercapai sebesar 92,74 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 7,26 %. Indikator output tercapai 100 %. 2. Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNB), input dana tercapai sebesar 99,69 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 0,31 %. Indikator output tercapai 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
50
3. Pengembangan Tanaman Kelapa, input dana tercapai sebesar 92,90 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 7,10 %. Indikator output tercapai 100 %. 4. Pengembangan Tanaman Kakao, input dana tercapai sebesar 89,90 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 10,10 %. Indikator output tercapai 100 %. 5. Operasional Pendapatan pada Perkebunan Dinas di Kec. Srengat, input dana tercapai sebesar 97,80 % sehingga ada efisiensi dana 2,20 %. Indikator output tercapai 100 % 6. Pengembangan Sarana dan Prasarana Komoditi Tembakau, input dana tercapai sebesar 91,36 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 8,64 %. Indikator output tercapai 100 %. 7. Intensifikasi Tanaman Tembakau, input dana tercapai sebesar 0 %. Indikator output tercapai 100 %. 8. Fasilitasi Sertifikasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari (PHBML), input dana tercapai sebesar 100 %. Indikator output tercapai 100 %. 9. Pembinaan PBSN dan Penata Usahaan Hasil Hutan (PUHH), input dana tercapai sebesar 99,63 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 0,37 %. Indikator output tercapai 100 %. 10. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pasca Panen Tembakau, input dana tercapai sebesar 81,06 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 18,94 %. Indikator output tercapai 100 %. 11. Intensifikasi Tanaman Cengkeh, input dana tercapai sebesar 95,10 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 4,90 %. Indikator output tercapai 100 %. 12. Pengadaan Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN), input dana tercapai sebesar 99,58 % sehingga ada efisiensi penggunaan dana 0,42 %. Indikator output tercapai 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
51
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN Dana yang dianggarkan dan realisasinya untuk mewujudkan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan tahun 2011 sebagai berikut : No
Sasaran
1.
Meningkatnya pelayanan
Anggaran (Rp.)
Realisasi (Rp.)
%
410.272.250
401.559.057
97,88
1.210.060.000
1.167.261.000 96,46
739.688.000
719.003.000
1.090.179.400
1.075.205.913 98,63
jasa
administrasi perkantoran, pemeliharaan sarana
dan
prasarana
serta
peningkatan capaian
kinerja
aparatur 2.
Terwujudnya potensi
ekonomi
sumber daya hutan dan lahan 3.
Meningkatnya kualitas Petugas,
97,20
SDM Petani/
Kelompok
Tani
Kehutanan
dan
Perkebunan 4.
Meningkatnya produksi
dan
produktivitas tanaman perkebunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
52
Jumlah
3.450.199.650
3.363.028.970 97,47
Dari 4 (Empat) sasaran yang dilaksanakan telah menyerap dana sebesar 97,47 % dari anggaran dengan capaian kinerja masing-masing 100 %. Sasaran 1 terserap dana 97,88 %, Sasaran 2 terserap dana 96,46 %, Sasaran 3 terserap dana 97,20 %, Sasaran 4 terserap dana 98,63 %. Sehingga kami melakukan efisiensi pengguna dana sebesar Rp. 87.170.680 (Delapan Puluh Tujuh Juta Seratus Tujuh Puluh Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Rupiah).
BAB IV PENUTUP
Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2010 ini dibuat dalam rangka perwujudan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada instansi Pemerintah berdasar suatu system akuntabilitas yang memadai. LAKIP ini juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LAKIP ini juga berfungsi sebagai media pertanggung jawaban kepada Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
53
publik. Semua ini memerlukan dukungan dan peran serta aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat daerah, serta partisipasi masyarakat. Dukungan tersebut merupakan pendorong utama dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kemudian dalam penyusunannya mengacu kepada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar Tahun 2011 kami susun, dan diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan.
2.1.3. Analisa SWOT dan CSF 1. Kekuatan Dalam menggerakan roda pembangunan Kehutanan dan Perkebunan dilingkup Kabupaten Blitar, Dinas Kehutanan dan Perkebunan memiliki potensi kekuatan yang dapat didayagunakan, yang secara sistimatik sangat menunjang pencapaian tujuan yang antara lain sbb. a. Jumlah pegawai sebanyak 63 orang baik yang berstatus PNS maupun yang kontrak kerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
54
b. Dari jumlah 63 orang tersebut 5 orang berpendidikan pasca sarjana (S2) dan 42 orang berpendidikan sarjana (S1) dan sisanya berpendidikan Sarjana Muda dan SLTA dengan demikian sangat tersedia tenaga terdidik. c. Tersedia kantor yang cukup memadai sebagai pusat kegiatan d. Tersedia Kendaraan sarana mobilitas berupa kendaraan roda 4 dan roda 2. e. Memiliki kebun produksi sebagai penunjang kegiatan dan lokasi percobaan serta sebagai sumber PAD. f.
Mempunyai petugas penyuluh fungsional yang selalu berada di lapangan yang sangat memudahkan penyebaran informasi dan pembinaan masyarakat.
g. Tersedianya sumberdaya hutan dan perkebunan h. Hasil-hasil pembangunan kehutanan dan perkebunan yang selama ini telah dilaksanakan.
2. Kelemahan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar dalam pelaksanaan programnya juga memiliki kelemahan yang sangat menghambat tingkat laju keberhasilan pelaksanaan pembangunan Kehutanan dan Perkebunan yang antara lain sbb. a. Luas lahan kritis diluar kawasan hutan Negara masih sangat besar b. Pelaksanaan Pengelolaan Hutan bersama masyarakat (PHBM) hasilnya masih belum optimal c. Banyak usaha perkebunan swasta yang kurang produktif dan bahkan cenderung merugi d. Peraturan perundangan bidang kehutanan dan perkebunan belum sepenuhnya dapat diterapkan/diimplementasikan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
55
e. Agroindustri yang kurang berkembang di dalam wilayah Kabupaten Blitar sehingga memperlemah posisi tawar usaha kehutanan dan perkebunan f.
Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan
g. Terbatasnya sumber pembiayaan pembangunan kehutanan dan perkebunan sehingga kegiatan recovery berjalan lambat h. Tekanan masyarakat terhadap sumber daya hutan tanah dan air yang semakin besar berakibat makin besarnya jumlah lahan kritis (Hutan dan Kebun).
3. Peluang a.
Potensi pemanfaatan sumberdaya hutan dan perkebunan besar
b. Ketergantungan terhadap sumberdaya hutan dan kebun tinggi c.
Permintaan pasar terhadap sumberdaya hutan dan kebun tinggi
d. Animo masyarakat untuk mengembangkan usaha dibidang kehutanan dan perkebunan masih cukup banyak e.
Peluang pasar untuk produk-produk kehutanan dan perkebunan masih mempunyai peluang untuk ditingkatkan
f.
Potensi masyarakat untuk mengelola sumber daya alam (Hutan Tanah dan Air) masih dapat dikembangkan (dengan pola PHBM atau pola lainnya)
g.
Peluang upaya inovasi komoditas Kehutanan dan Perkebunan sesuai dengan permintaan pasar
4. Ancaman a. Pencurian kayu dan perdagangan kayu ilegal masih terjadi b. Penduduk miskin di dalam dan sekitar hutan dan kebun c. Datangnya musim hujan yang sulit diperkirakan sehingga mengurangi tingkat keberhasilan dalam kegiatan penanaman Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
56
d. Meningkatnya kebutuhan akses usaha kehutanan dan perkebunan e. Penegakan hukum yang kurang efektif berakibat masih adanya penjarahan hutan dan perkebunan f. Fluktuasi harga produk kehutanan dan perkebunan yang cenderung merugikan berakibat menurunkan minat masyarakat dalam mengembangkan usaha bidang kehutanan dan perkebunan g. Hama dan penyakit perkebunan dan gangguan usaha perkebunan yang belum sepenuhnya dapat di kendalikan
5. Faktor kunci keberhasilan Partisipasi semua mayarakat adalah merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan kehutanan dan perkebunan, karena tidak mungkin kegiatan pembangunan kehutanan hanya di laksanakan oleh sekelompok orang saja, lebih-lebih hanya dari pemerintah saja oleh karena itu berbagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk program pembangunan kehutanan dan perkebunan merupakan entry point yang sangat menentukan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar
58