BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Kebutuhan manusia setiap waktu selalu bertambah dan manusia selalu
berusaha dengan segala kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan hidupnya. Untuk itu manusia terdorong untuk melakukan aktivitas yang disebut bekerja. Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Kepuasan kerja akan mempengaruhi produktivitas yang sangat diharapkan pimpinan organisasi. Untuk itu, pimpinan organisasi diperlukan memahami apa yang harus dilakukan untuk menciptakan kepuasan kerja pegawainya. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda, sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan
tersebut.
Dengan
demikian,
kepuasan
merupakan
evaluasi
yang
menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Budaya kerja pegawai merupakan suatu sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari yang berlangsung secara terus menerus, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang pada gilirannya akan membentuk karakter seseorang pegawai dalam menangani setiap pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Budaya yang baik tentu akan menghasilkan kinerja yang baik dan begitu juga sebaliknya. Universitas Amir Hamzah merupakan salah satu Universitas Swasta di kota Medan yang telah berdiri sejak tahun 1981 dengan mengelola 4 (empat) Fakultas, Jenjang Pendidikan Sarjana (S1), yaitu Fakultas Hukum, Ekonomi, Teknik, dan Pertanian, sudah tentu memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas dalam menyelenggarakan proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Keberhasilan suatu organisasi dalam menjalankan kegiatannya tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia. Oleh karena itu, penanganan berbagai masalah yang terjadi di sumber daya manusia diperlukan ditangani dengan cepat agar tujuan organisasi dapat tercapai. Budaya kerja yang ada pada masing-masing pegawai akan tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai pada saat melaksanakan pekerjaan. Oleh sebab itu, budaya kerja menjadi sangat penting bagi sebuah organisasi, karena dianggap mampu mempengaruhi sikap dan perilaku pegawainya. Selain itu, budaya kerja juga dianggap mampu mempengaruhi hubungan dan suasana kerja ke arah yang lebih baik, serta mampu mempengaruhi hasil kerja dan kepuasan kerja pegawai. Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan di Universitas Amir Hamzah Medan
menunjukkan
sebagian
besar
pegawai
pada
umumnya
merasakan
ketidak puasan terhadap pekerjaannya. Hal ini diperlihatkan dari sikap dan perilaku pegawai dalam bekerja, misalnya: seringnya pegawai tidak masuk kerja, sering
Universitas Sumatera Utara
menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya segera diselesaikan, dan lebih banyak mengobrol sesama rekan kerja pada waktu bekerja. Di samping fenomena di atas, hal lain yang sering menjadi keluhan oleh sebagian besar pegawai adalah mengenai kebijakan dan aturan yang diberlakukan oleh pihak Yayasan mengenai pemberian insentif kepada masing-masing pegawai. Tabel 1.1. Insentif yang diterima Pegawai Universitas Amir Hamzah Medan No.
Jenis Insentif
Jumlah Insentif
1.
Insentif Ujian Meja hijau
200.000.-
2.
Insentif Wisuda
300.000.-
3.
Insentif Hari Raya
400.000.-
Sumber: Bagian Keuangan Universitas Amir Hamzah Medan (2008) Dari Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa besarnya insentif yang diterima belum cukup memadai dengan melihat kenaikan-kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi di pasar, maka pihak Yayasan telah memberikan insentif di luar gaji yang diterima para pegawai yang jumlahnya sangat tidak sesuai dengan kenaikan hargaharga kebutuhan pokok di pasar. Tambahan pendapatan atau insentif di luar gaji yang diberikan oleh Yayasan kepada para pegawai tidak berdasarkan posisi jabatan, produktivitas kerja, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja dari masing-masing pegawai, sehingga hal ini menimbulkan ketidakpuasan pegawai dalam bekerja. Apabila kondisi ini tidak segera
Universitas Sumatera Utara
diatasi oleh pihak Yayasan, maka akan mempengaruhi kepuasan kerja dari masingmasing pegawai. Besarnya gaji yang diterima oleh pegawai administrasi setiap bulannya di Universitas Amir Hamzah Medan dapat ditunjukkan sebagai berikut: Tabel 1.2. Gaji Pegawai Administrasi Universitas Amir Hamzah Medan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Jabatan Kepala Keuangan Kepala Tata Usaha Kepala Perpustakaan Kepala BAAK Staf Yayasan Pegawai Biro Rektor Pegawai Keuangan Pegawai Perpustakaan Pegawai BAAK Pegawai Administrasi Fak. Ekonomi Pegawai Administrasi Fak. Teknik Pegawai Administrasi Fak. Hukum Pegawai Administrasi Fak. Pertanian
Jumlah Gaji/Bulan Rp 1.150.000,Rp 900.000,Rp 800.000,Rp 800.000,Rp. 700.000,Rp 700.000,Rp 950.000,Rp 700.000,Rp 800.000,Rp 800.000,Rp 700.000,Rp 800.000,Rp 700.000,-
Sumber: Bagian Keuangan Universitas Amir Hamzah Medan (2008)
Dari Tabel 1.2. di atas menunjukkan bahwa besarnya pembayaran gaji per bulan kepada pegawai administrasi di Universitas Amir Hamzah Medan cukup bervariasi disesuaikan dengan jabatannya, dan jika diperhatikan jumlahnya sudah memenuhi ketentuan dari pemerintah mengenai upah minimum regional (UMR) Tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh budaya kerja dan pemberian insentif terhadap kepuasan kerja pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemberian insentif pada pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan?
1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya kerja dan pemberian insentif terhadap kepuasan kerja pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan. b. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian insentif pada pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan.
1.4.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai bahan masukan bagi Yayasan, Pengurus dan Unsur Pimpinan Universitas Amir Hamzah Medan dalam mengelola budaya kerja, kebijakan pemberian insentif, dan kepuasan kerja pegawai. b. Sebagai menambah khasanah dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya di Program Studi Magister Ilmu Manajemen. c. Sebagai menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam bidang ilmu
Universitas Sumatera Utara
Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai budaya kerja, pemberian insentif, dan kepuasan kerja pegawai. d. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa mendatang.
1.5.
Kerangka Berpikir Setiap individu yang bekerja mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Apabila kebutuhan individu tersebut terpenuhi berarti pekerjaan yang digeluti dapat memberikan rasa kepuasan. Namun sebaliknya, jika kebutuhannya tidak terpenuhi dengan baik, maka individu tersebut merasakan pekerjannya tidak memberikan kepuasan. Gibson, Ivancevich dan Donnelly (2000) menyatakan bahwa ”Kepuasan kerja merupakan sikap yang dimiliki pegawai tentang pekerjaan mereka. Hal tersebut merupakan hasil dari persepsi pegawai tentang pekerjaan”. Sedangkan Wood, Wallace dan Zeffane (2001) menyatakan bahwa ”Job satisfaction is the degree to which individuals feel positively about their jobs. As a concept, job satisfaction also indicates the degree to which the expectations in someone’s psychological contract are fulfilled”.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Universitas Sumatera Utara
Gunadi (2006) menyatakan bahwa “Budaya kerja bukanlah budaya perusahaan (corporate culture), budaya kerja adalah budayanya pekerja, berbeda dengan budaya perusahaan yang merupakan kumpulan perilaku yang sesuai dengan visi dan misi organisasi. Budaya kerja juga bukanlah given atau pemberian, karena budaya kerja adalah sesuatu yang dibentuk sesuai dengan keinginan organisasi”. Budaya kerja dianggap mampu mempengaruhi sikap dan perilaku pegawai yang bekerja, dan di samping itu budaya kerja juga dianggap mampu mempengaruhi hubungan dan suasana kerja ke arah yang lebih baik, serta mampu mempengaruhi hasil kerja dan kepuasan kerja pegawai (Gunadi, 2006). Pada dasarnya, setiap pegawai yang telah memberikan kinerja terbaiknya mengharapkan imbalan di samping gaji atau upah sebagai tambahan berupa insentif atas prestasi yang telah diberikannya. Dengan demikian, apabila organisasi dapat memberikan insentif sesuai dengan yang diinginkan para pegawainya, maka hal ini akan memberikan kepuasan bagi para pegawai, sehingga akan lebih memotivasi para pegawai dalam bekerja (Wibowo, 2007). Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa “Insentif adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada pegawai, agar mereka bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuantujuan organisasi atau dengan kata lain, insentif merupakan pemberian uang di luar gaji yang dilakukan oleh pihak pimpinan organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi pegawai kepada organisasi”.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir untuk hipotesis pertama dapat ditunjukkan pada Gambar 1.1. di bawah ini:
Budaya Kerja Kepuasan Kerja Pemberian Insentif Gambar 1.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Untuk lebih mendorong produktivitas kerja pegawai lebih tinggi, banyak Universitas yang telah menggunakan sistem insentif sebagai bagian dari sistem imbalan yang berlaku bagi para pegawai Universitas. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besar/kecilnya insentif yang akan diterima pegawai. Hal ini diperlukan mendapat perhatian oleh pimpinan Universitas, agar prinsip pembayaran insentif dapat dipahami dan dimengerti oleh seluruh pegawai, sehingga memberikan kepuasan bagi seluruh pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut. Menurut Hasibuan (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi besar/kecilnya pemberian insentif, antara lain sebagai berikut: 1) Kemampuan dan kesediaan perusahaan, 2) Produktivitas kerja pegawai, 3) Posisi jabatan pegawai, 4) Pendidikan dan pengalaman pegawai, dan 5) Jenis dan sifat pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir untuk hipotesis kedua dapat ditunjukkan pada Gambar 1.2. di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan
Produktivitas Kerja Pemberian Insentif Posisi Jabatan
Pendidikan dan Pengalaman Kerja Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua
1.6.
Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir, maka di hipotesiskan sebagai berikut:
1. Budaya kerja dan pemberian insentif berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan. 2. Kemampuan dan kesediaan Universitas, produktivitas kerja, posisi jabatan, serta pendidikan dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap besarnya pemberian insentif pada pegawai di Universitas Amir Hamzah Medan.
Universitas Sumatera Utara