BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) merupakan salah satu
penggerak perekonomian rakyat di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan UMKM kebanyakan adalah pengusaha kecil dan menengah yang berasal dari industri rumahan. Peranan UMKM sejak krisis moneter tahun 1998 dipandang sebagai stabilisator perekonomian indonesia. Perkembangan UMKM di Indonesia berpotensi besar apabila dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka dapat mewujudkan UMKM yang berkualitas. Disamping itu, UMKM dihadapkan pada masalah yang terletak pada proses administrasi. Perkembangan UMKM dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah UMKM yang lebih besar daripada perusahaan besar dan peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap UMKM lebih besar dari tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan besar. Seiring dengan perkembangan UMKM yang pesat, beberapa UMKM justru gulung tikar dikarenakan ada beberapa permasalahan yang dihadapi UMKM. Masalah utama yang membuat UMKM tersebut gulung tikar yaitu dalam menjalankan bisnisnya, pelaku usaha kecil mikro dan menengah tidak paham betul dalam menyusun laporan keuangan. Permasalahan tersebut mengenai laporan tentang biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dalam suatu periode. Untuk memperoleh informasi biaya produksi tersebut dibutuhkan pengolahan data sesuai teori serta prinsip akuntansi, 1
sehingga dapat juga digunakan dalam penentuan harga pokok produksi (HPP) yang tepat. Penentuan HPP menjadi hal yang sangat penting karena dapat menjadi hal yang menentukan pendapatan para pelaku UMKM karena berkaitan dengan laba yang akan diperoleh perusahaan. Komponen pembentukan laba adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan biaya adalah pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi atau menghasilkan suatu barang dan jasa. Biaya tersebut disebut sebagai biaya harga pokok atau harga pokok produksi (Mulyadi, 1992). Dalam penentuan besarnya biaya yang dikeluarkan harus tepat sehingga biaya yang ada dalam proses produksi dapat menunjukkan harga pokok yang sesungguhnya. Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang utama dikarenakan kegunaan informasi harga pokok produksi yaitu untuk menentukan harga jual produk serta penentuan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca. Harga jual yang terlalu tinggi akan menjadikan produk kurang bersaing di pasar, sementara harga jual yang terlalu rendah tidak memberikan keuntungan bagi pengusaha. Dalam masalah terkait Harga Pokok Produksi tersebut proses (pencatatan) akuntansi yang kurang baik dilakukan oleh pelaku UMKM. Hal tersebut terjadi dikarenakan UMKM tidak membiasakan melakukan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan sebagai jalannya kegiatan usaha dan posisi perusahaan, laporan keuangan merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh UMKM untuk dapat mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, dalam menanamkan
2
kebiasaan untuk mencatat transaksi yang terjadi dalam kegiatan usaha, diperlukan penyusunan laporan keuangan dikalangan pelaku UMKM dan dana usaha tidak tercampur dengan milik pribadi. Dalam penentuan Harga Pokok Produksi yang menjadi masalah dan harus dilakukan oleh UMKM untuk memberikan penentuan harga jual yang tepat sehingga dapat menghasilkan laba yang optimal. Harga pokok produksi (HPP) sangat menentukan laba rugi perusahaan. Maka, apabila perusahaan kurang teliti dalam penentuan harga pokok produksi, dapat berakibat yaitu kesalahan dalam menentukan laba rugi yang diperoleh perusahaan. Mengingat harga pokok produksi sangat penting dan memerlukan ketelitian, apalagi dalam persaingan ketat di industri seperti saat ini mampu memompa semangat perusahaan yang satu bersaing dengan perusahaan yang lain, dalam menghasilkan produk yang sejenis maupun produk lainnya. Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan. Penggunaan bahan plastik semakin lama semakin meluas dan meningkat. Perkembangan produk plastik di Indonesia sangat pesat pada setiap tahun. Dengan jumlah yang besar tersebut menyebabkan adanya sampah plastik, sampah plastik apabila diolah dengan kurang baik akan berpotensi mencemari lingkungan. Sampah berdasarkan Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Namun apabila sampah plastik diolah dengan baik melalui upaya daur ulang maka sampah plastik tersebut berpotensi besar menghasilkan uang. Jenis plastik yang banyak ditemui di pasar domestik Indonesia adalah Polypropylene(PP),
3
Polyethylene(PE),
Polyvinyl
Chloride
(PVC),
Acrylonitrile
Butadiene
Styrene(ABS), dan Polyethylene Terephtalate(PET). Oleh karena itu pengelolaan sampah sangatlah penting untuk menjaga lingkungan. Pengelolaan sampah (UU18/2008) adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Penanganan limbah secara keseluruhan agar limbah tersebut tidak mengganggu kesehatan, estetika, dan lingkungan. Penanganan tersebut mencakup cara memindahkan dari sumbernya, mengolah, dan mendaur-ulang kembali. UD Semangat Jaya adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bergerak dalam pemanfaatan sampah plastik jenis PET yang ada disekitar masyarakat. Disamping melestarikan lingkungan, profit juga menjadi hal yang penting dalam menjalankan bisnis tersebut. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang akan tersebut maka dalam tugas akhir ini penulis mengambil judul: “Penentuan Harga Pokok Produksi dengan metode Process Costing Pada UD Semangat Jaya Yogyakarta” 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana penentuan Harga Pokok Produksi dengan metode Process Costing pada UD Semangat Jaya Yogyakarta ? 1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi dengan metode process costing pada UD Semangat Jaya Yogyakarta.
4
1.4
Manfaat Penulisan 1.
Bagi UMKM : dapat membantu dalam penentuan harga pokok produksi .
2.
Bagi penulis : dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah, khususnya mata kuliah Akuntansi Biaya.
3.
Bagi masyarakat : dapat digunakan sebagai referensi dalam pengembangan UMKM.
1.5
Kerangka Penulisan Gambar 1.Kerangka Penulisan
UD Semangat Jaya
Identifikasi Biaya
Perhitungan Harga Pokok
5
1.6
Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menggambarkan mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka pikir penulisan dan sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN Bab ini berisi mengenai kondisi umum atau permasalahan yang diambil, gambaran umum instansi terkait, landasan teori dan metodologi penelitian. BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan analisis dan pembahasan dari hasil perhitungan harga pokok produksi pada UD Semangat Jaya. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan yang didapat dari analisis dan pembahasan serta saran dari permasalahan yang ditemukan.
6