BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jakarta adalah ibukota dan pusat kebudayaan, yang berlatar belakang berbagai macam adat dan kebudayaan dengan nilai eksotis tinggi. Kota Jakarta memiliki peninggalan budaya yang banyak sehingga menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota metropolitan dan pusat perdagangan. Masyarakat Jakarta mayoritas bermata pencarian sebagai pedagang dan pegawai. Sejak Jakarta masih bernama Batavia, sudah banyak para pedagang asing yang mencari penghasilan di kota Jakarta, misalnya etnis Tionghoa, Cina, Arab, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan kota Jakarta banyak sekali akulturasi kebudayaan asli dengan kebudayaan asing. Jakarta sebagai kota metropolitan sekaligus sebagi pusat kegiatan bisnis di Indonesia, yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku serta warga negara dari hampir seluruh warga negara di dunia. Tidak terkecuali bisni café yang sekarang ini sudah marak di ibukota. Berikut data perkembangan restoran atau cafe di Jakarta.
1
2
Tabel 1.1 Jumlah Usaha Bidang Restoran Dan Bar Dki Jakarta Tahun 2011 No.
Jenis usaha
Wilayah
Total jenis usaha
Jakarata Pusat 730
Jakarta Utara 480
Jakarta barat 415
Jakarta selatan 1.050
Jakarta timur 170
2845
1.
Restoran
2.
Pusat jajanan
25
15
15
35
6
96
3.
Kedai kopi
-
1
-
1
-
2
4.
Kafetaria
8
-
5
11
2
26
5.
Bar
190
113
119
308
16
746
Jumlah
3.572
Sumber : Dinas pariwisatas dan kebudayaan DKI jakarta, 2014 Dari tabel 1.1 dapat di lihat, bahwa petumbuhan restoran dan bar di jakarta sangat signifikan. Di lihat dari jumlah restoran di tahun 2011 mencapai 2779, Sedangkan jumlah bar mencapai 717 di seluruh bagian jakarta. Hal ini menjadi indikator penting melihat peluang restoran dan bar di jakarta banyak di minati oleh pelanggan. Perkembangan bisnis café di Jakarta sangatlah pesat karena banyaknya pesaing yang ada di kota Jakarta tersebut, semua orang berlomba lomba untuk membuka usaha makanan di café dan bersaing untuk menciptakan keunikan di café tersebut. Cafe Indomie Abang Adek adalah salah satu alternatif tempat yang bisa dikunjungi oleh masyarakat Jakarta Barat pada khususnya dan seluruh
3
masyarakat di Jakarta pada umumnya, dimana Cafe Indomie Abang Adek ini adalah sebuah wisata kuliner yang menyajikan berbagai makanan indomie dengan ciri khas rasa tersendiri dan makanan lainnya yang tersedia dalam satu tempat. Di tempat ini banyak sekali menu pilihan makanan indomie dengan ciri khas rasa tersendiri yang jarang sekali ditemukan oleh masyarakat pada umumnya. Cafe Indomie Abang Adek di buka pada awal tahun 1995,terletak di Tomang, Jakarta Barat. Tempat yang sangat strategis dan variasi makanan indomie yang unik maka tempat ini cepat mendapatkan animo dari masyarakat. Minat beli di café indomie abang adek tergolong sangat tinggi karena keunikan dan cita rasa pedas dari rasa indomie tersebut yang tidak dimiliki oleh café indomie lainnya. Sehingga daya minat beli konsumen di café indomie abang adek sangat tinggi, dengan menambahkan cabai di setiap makanannya yang jumlah dari mulai 20 buah di level yang sangat rendah yang dinamakan PEDAS, kemudian level PEDAS BIASA dengan 25 cabai, indomie garuk, yang merupakan level ketiga dan paling banyak di pesan, memakai 75 cabai. Kemudian level ke empat yang menggunakan 100 cabai. sampai 150 di level yang sangat tinggi yang dinamakan
“PEDAS
MAMPUS”. Dilihat dari segi pemasaran, Cafe Indomie Abang Adek pada awalnya belum dikenal oleh masyarakat secara menyeluruh. Untuk itu diperlukan promosi untuk mengenalkan makanan apa saja yang dapat dinikmati oleh konsumen di tempat tersebut. Hingga sekarang promosi masih dilakukan oleh
4
Pak Tono selaku pemilik usaha untuk menegenalkan makanan baru yang disediakan maupun makanan yang sudah ada di sana. Promosi ini dilakukan baik melalui penjualan langsung, media cetak, maupun media elektronik. Dalam hitungan bulan Cafe Indomie Abang Adek sudah menjadi daya tarik bagi wisata kuliner yang ada di tempat lain. Dengan di kenalkannya makanan unik yang diperjual belikan dan tersedianya berbagai macam fasilitas akan membuat konsumen tertarik dan berkeinginan untuk berkunjung ke Cafe Indomie Abang Adek. Café Abang Adek ini juga di sponsori oleh Indomie sehingga bagi masyarakat yang mengetahuinya akan tertarik untuk mencoba produk yang ditawarkan oleh café Abang Adek karena brand image dari Indomie itu sendiri. Hal ini memudahkan café Indomie Abang Adek dalam melakukan pemasaran. Cafe Indomie Abang Adek di bangun untuk menanggapi minat beli konsumen agar dapat menikmati berbagai macam menu indomie yang unik. Harga yang di tawarkan di Cafe Indomie Abang Adek ini juga masih dapat terjangkau oleh kemampuan masyarakat. Menu indomie yang ada di Cafe Indomie Abang Adek antara lain indomie “pedas mampus” yang menjadi menu favorit pengunjung, indomie “pedas garuk”, “pedas gila”, “pedas biasa”. Selain itu, Cafe Indomie Abang Adek mempunyai menu rasa makanan lainnya seperti pisang bakar, ayam bakar, jagung bakar, roti bakar, sosis bakar, kentang goreng, dan segala minuman. Bagi masyarakat menengah ke atas Cafe Indomie Abang Adek adalah salah satu alternative tempat jajanan
5
yang sangat murah, dan bagi masyarakat menengah kebawah juga dapat dijangkau. Dapat disimpulkan bahwa minat beli terhadap produk Indomie yang diminta oleh konsumen Cafe Indomie Abang Adek ini temasuk minat beli yang efektif, yaitu minat beli konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan untuk membayar. Bagi pemilik usaha Cafe Indomie Abang Adek ini adalah peluang bisnis yang merupakan suatu wadah untuk media promosi, sehingga meningkatkan income atau pendapatan. Adanya tanggapan masyarakat yang cukup positif tentang berdirinya usaha Cafe Indomie Abang Adek, akan berpengaruh terhadap daya inovasi dan kreativitas pemilik usaha Cafe Indomie Abang Adek untuk menambah jenis kualitas maupun kuantitasnya sehingga minat belinya pun secara otomatis meningkat. Setiap menu makanan di Cafe Indomie Abang Adek ini mempunyai ciri khas sendiri yang digemari oleh konsumennya. Cafe Indomie Abang Adek ini mempunyai keunggulan mutlak yang tidak dimiliki oleh para wirausaha Makanan indomie lainnya. Fernomena tersebut memudahkan pemilik usaha Cafe Indomie Abang Adek dapat menaksir laba yang diharapkan dengan melihat kemampuan konsumen untuk membayar. Promosi makanan indomie berbagai jenis rasa yang dilakukan oleh Pak Tono, meningkatkan minat beli masyarakat di Jakarta Barat dan sekitarnya. Menurut Bapak Tono selaku Pemilik usaha Cafe Indomie Abang Adek, tiap harinya mendapatkan omset penjualan yang lumayan tinggi dari para pengunjung wisata kuliner di Cafe Indomie Abang Adek. Selain itu, Cafe Indomie Abang Adek ini merupakan objek wisata
6
kuliner yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, baik tua ataupun muda, dan dari laki – laki maupun perempuan. Menu yang disajikan beraneka ragam menu makanan indomie dan makanan lainnya sehingga minat beli konsumen akan berbagai jenis menu makanan dapat dipenuhi oleh pemilikCafe Indomie Abang Adek ini. Seiring dengan naiknya minat beli konsumen ini secara otomatis juga akan menambah pendapatan dari penjulan makanan. Kesuksesan café Indomie Abang Adek tidak semata dari strategi pemasaran yang dilakukan dari manjemen café Indomie Abang Adek. Akan tetapi adanya strategi tak langsung dilakukan oleh pelanggan café Indomie Abang Adek yaitu word of mouth marketing (pemasaran mulut ke mulut). Kepuasan pelanggan yg didapat dari café Indomie Abang Adek menggerakan pekanggan untuk bercerita kepada teman – teman, rekan – rekan, kerabat atau orang sekitar. Sehingga lebih banyak menarik calon pembeli atau pelanggan. Fakta – fakta di atas, juga didukung beberapa penelitian yang telah dilakukan. Seperti penelitian “Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Minat Beli pada Biker’s Resto dan Cafe di Kota Malang” yang dilakukan oleh Dina Febiana et al (2014) bahwa, Word Of Mouth berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli. Penelitian lain yang terkait dengan variabel penelitian kali ini adalah penelitian “Analisis Pengaruh Brand Image (Citra Merek), Kualitas Produk, dan Harga terhadap Minat beli produk Mie Instan Supermi (Studi Kasus Pada Konsumen Mie Instan Supermi (Studi Kasus Pada Konsumen Mie Instan Supermi di Kota Semarang)” yang dilakukan oleh Lusia Oktaviani (2014).
7
Hasil penelitian menyatakan, bahwa Brand Image, Kualitas Produk, dan Harga berpengaruh positif terhadap Minat Beli. Berdasarkan uraian di atas tergambar dengan jelas bahwa minat beli konsumen sangat dipengaruhi oleh salah empat faktor, yaitu; harga, kualitas produk, brand image, word of mouth marketing. Sehingga judul penelitian yang diambil oleh penulis adalah “Analisis Minat Beli Konsumen Cafe Indomie Abang Adek”.
B. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Harga terhadap Minat Beli konsumen di Cafe Abang Adek? 2. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli konsumen di Cafe Abang Adek? 3. Bagaimana pengaruh Kualtias Produk terhadap Word Of Mouth? 4. Bagaimana pengaruh Harga terhadap Word Of Mouth? 5. Bagaimana pengaruh Word Of Mouth terhadap Minat Beli?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
8
1. Analisis pengaruh Harga terhadap Minat Beli konsumen di Cafe Abang Adek 2. Analisis pengaruh kualitas produk terhadap Minat Beli konsumen di Cafe Abang Adek 3. Analisis pengaruh Kualtias Produk terhadap Word Of Mouth 4. Analisis pengaruh Harga terhadap Word Of Mouth 5. Analisis pengaruh Word Of Mouth terhadap Minat Beli
2.
Kontribusi Penelitian Pada hakekatnya suatu penelitian yang dilaksanakan oleh penulis diharapkan akan mendapatkan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat antara lain :
2.1 Manfaat Teoritis Merupakan sumbangan pemikiran dalam sektor pemasaran khususnya di Cafe Indomie Abang Adek. 1. Sebagai bahan atau referensi bagi para peneliti – peneliti yang lain yang ingin mengembangkan sektor pemasaran dan pariwisata.
2.2 Manfaat Praktis 1. Bagi pemilik usaha agar dapat memberikan masukan tentang cara untuk meningkatkan pendapatannya.
9
2. Bagi konsumen, agar dapat terpenuhi kebutuhannya untuk segala jenis makanan dalam satu lokasi.