BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota metropolitan. Sebagai kota besar Jakarta pasti memiliki banyak masalah, salah satunya di antaranya adalah masalah kemacetan lalu lintas di jalan raya. Kemacetan ini timbul karena semakin banyaknya mobil-mobil pribadi dan kurangnya rasa kedisiplinan para pengendara dalam mengendalikan kendaraannya. Dampak ekonomi yang timbul akibat kemacetan ini sebenarnya amat besar. Tidak saja dari keborosan bahan bakar yang terjadi, keterlambatan delivery barang-barang konsumsi, tetapi juga kerugian yang timbul akibat keterlambatan yang terjadi akibat kemacetan tersebut. Kemacetan di kota – kota besar sepertinya telah menjadi kejadian yang biasa – biasa saja dan bukan merupakan keanehan. Hal ini dilalui oleh masyarakat kota Jakarta setiap harinya. Jika kita melihat dan mencatat perkembangan kendaraan bermotor di kota seperti Jakarta sangatlah cepat, tapi tidak diimbangin dengan perluasan jalan – jalan yang ada di Jakarta. Jika kita melihat angka secara statistik maka kita akan melihat bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 14,03% per tahun sedangkan perkembangan jalan - jalan di Jakarta hanya mencapai 4,15% per tahun. Hal ini sungguh ironis bagi masyarakat kota Jakarta. Angka tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor 3 kali lipat lebih cepat daripada perkembangan sarana dan prasarana umum.
2 Banyak faktor yang menyebabkan kemacetan di Jakarta di antaranya adalah banyak jalan yang mengalami dwifungsi akibat dipakai untuk kegiatan ekonomi (pedagang kaki lima dan parkir), tata ruang yang kurang optimal, tidak terintegrasi dengan perencanaan transportasi dan rendahnya disiplin berlalu lintas. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor (pribadi) terus bertambah seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, arus urbanisasi yang tinggi ratarata setiap tahun (setelah Hari Raya Lebaran) jumlah pendatang baru mencapai 300 ribu orang, dalam 3 (tiga) tahun terjadi penambahan penduduk hampir 1 (satu) juta jiwa. Hal ini memiliki konsekuensi terhadap peningkatan jumlah perjalanan di Jakarta, dengan sendirinya berimplikasi pada peningkatan kendaraan bermotor, takkala angkutan umum yang tersedia tidak mencukupi terutama menyangkut aspek keamanan dan kenyamanan penumpang, warga urban yang mampu kemudian memecahkan persoalan perjalanan mereka dengan menggunakan kendaraan pribadi. Bus kota Transjakarta merupakan salah satu alternatif kendaraan umum yang menawarkan pelayanan kepada customer untuk melakukan traveling dari satu tempat ke tempat lain. Dengan adanya Busway-Transjakarta memungkinkan para pengemudi kendaraan pribadi akan menggunakan fasilitas tersebut sehingga mengurangi kemacetan jalan raya yang dapat menyebabkan antrian yang begitu panjang dan menyita waktu. Busway dipilih sebagai prioritas transportasi massal Jakarta sebab lebih ekonomis dan mampu memberikan alternatif terbaik bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan. Dengan diterapkannya busway maka masyarakat Jakarta dapat menikmati angkutan umum yang nyaman, aman, tepat waktu dan dengan sarana dan prasarana busway yang disediakan dapat diciptakan budaya tertib bagi pengguna angkutan umum, demikian pula bagi awak busway yang bergaji, sehingga sistem setoran tidak berlaku maka budaya
3 tertib bagi awak busway dapat tercapai. Karena kenyamannya maka diharapkan busway menjadi salah satu wadah untuk memanusiakan warga Jakarta dan dapat meningkatkan produktivitas warga kota Jakarta. Tetapi dengan meningkatnya jumlah pengguna busway di Jakarta setiap hari maka mereka yang menggunakan jasa busway ini pun semakin banyak. Pada jam – jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari pengguna jasa ini semakin menumpuk di shelter – shelter (stasiun – stasiun atau halte - halte) busway. Antrian yang semakin panjang membuat kualitas jasa dari busway semakin sering dipertanyakan. Kenyamanan para customer pun menjadi terganggu. Selain itu waktu kedatangan bus yang tidak terjadwal membuat waktu menunggu yang cukup lama. Setiap hari antrian di setiap shelter – shelter semakin menumpuk saja. Apalagi pada jam – jam sibuk, setiap jam terdapat 200-500 pengguna jasa yang mengantri di shelter tersebut. Waktu menunggu bisa berkiasar antara 5-15 menit. Sehingga dapat membuat keterlambatan di pihak pengguna jasa. Maka perlunya dibuat pengoptimalisasian atas antrian para penumpang busway tersebut. Sehingga pada akhirnya diharapkan di shelter-shelter tersebuat tidak akan lagi terjadi antrian yang begitu panjang yg membuat tidak efektifnya pelayanan tersebut. 1.2
Ruang Lingkup Penulisan skripsi ini hanya dibatasi pada pengoptimalan waktu kedatangan busway
atau penambahan fasilitas di shelter - shelter, sehingga dapat mengurangi antrian yang panjang yang sering dijumpai di shelter – shelter tersebut. Selain itu yang diteliti dibatasi pada koridor 1 saja, yaitu Kota – Blok M. Dari program tersebuat nanti dibuat perbandingan 3 waktu yang dapat dipilih untuk menjadi pengoptimalan yang terbaik untuk digunakan di lapangan.
4 Program aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP . Metode yang digunakan adalah metode multichannel Queue – single phase. Makalah yang relevan dengan ini adalah makalah dengan judul “Analisis Pengaruh Busway Terhadap Kemacetan Lalu Lintas Di Jakarta ”. Sebuah study kasus atau penelitian untuk mengetahui persepsi konsumen dengan jasa Bus Kota Transjakarta serta hubungan nya dengan kemacetan di Jakarta. Berbeda dengan makalah tersebut, pada skripsi ini dibuat pengoptimalan antrian yang terjadi karena penumpukkan penumpang. Selain itu dibuat juga program aplikasinya dengan menggunakan bahasa pemrograman. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Membuat suatu perangkat lunak yang dapat melakukan pengoptimalisasian antrian penumpang pada shelter - shelter busway sehingga penumpang tidak menunggu terlalu lama dan terjadi penumpukkan penumpang yang panjang. 2. Melalui perangkat lunak ini nantinya akan diketahui optimasi tiap shelter, apakah akan mengatur agar kedatangan busway dipercepat atau perlu dibangun pintu keluar yang lebih banyak atau keduanya, sehingga tidak terjadi lagi penumpukkan pengguna jasa tersebut. 1.3.2 Manfaat •
Bagi pengguna Busway Membantu masyarakat pengguna busway agar tidak lagi berdesak desakan antri di shelter – shelter, menuggu kedatangan bus. Diharapkan nantinya
5 masyarakat akan dapat terus menggunakan busway sebagai alat trasportasi karena adanya peningkatan pelayanan yang semakin baik. •
Bagi perusahaan Bus Kota Tranjakarta Membantu agar perusahaan dapat meningkatkan mutu pelayanannya bagi masyarakat, sehingga dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak yang menggunakan jasa transportasi Busway ini.
•
Bagi penulis Menbantu menambah pengetahuan mengenai penerapan aplikasi teori antrian yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
1.4
Metodologi Metode yang digunakan adalah multichannel queue - single phase. Karena ada dua
pintu yang tersedia di dalam shelter untuk tujuan yang berbeda. Data dikumpulkan berdasarkan pengamatan dilapangan. Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder untuk pengumpulan data, adapun yang dimaksud dengan kedua data tersebut adalah : a) Data Primer Dalam hal ini penulis langsung mengambil data dengan cara penyebaran pengisian kuisioner oleh para responden, perhitungan secara langsung pengguna busway. b) Data Sekunder Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah data yang tersedia dari literature, internet yang berkaitan tentang jasa angkutan Transjakarta, service quality, dan kepuasan pelanggan. Data lain berasal dari media cetak yang memuat rubrik tentang
6 jasa angkutan Transjakarta, dari Badan Pusat Statistik, dan Badan Pengelola Transjakarta. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1) Observasi yaitu mengamati secara langsung perilaku pekerja di lapangan dalam hal ini seperti pengemudi, petugas keamanan, penjaga tiket Bus Transjakarta
dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen. 2) Wawancara yaitu bertanya langsung kepada pengelola perusahaan Transjakarta, dan juga kepada pekerja lapangan dalam hal ini seperti pengemudi, petugas keamanan, penjaga tiket Bus Transjakarta, serta pengguna Bus Transjakarta. Metode Analisis Statistik Deskriptif dan Inferential Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian (Sugiyono 2005:142) yaitu statistik deskriptif dan statistik inferential. Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sementara statistik Inferential adalah tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Pada statistik inferential terdapat statistik parametris dan non parametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, sedangkan statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Statistik nonparametris digunakan dalam kajian ini untuk menganalisis data yang berskala nominal dan ordinal (Sugiyono 2005:144). Studi juga menggunakan pengujian
7 nonparametrik Kruskall-Walis untuk menguji hubungan antar dimensi kepuasan konsumen. 1.5
Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penyusunan skripsi dan pembahasannya, maka penulisan
dibagi secara sistematis ke dalam lima bab sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat penulisan, serta metodologi yang digunakan dan sistematika penulisan. BAB 2: LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penulisan sebagai dasar dalam analisis dan perancangan program aplikasi ini. Teori-teori tersebut meliputi karakteristik antrian, penggunaan teori antrian yaitu multichannel queue - single phase, serta rumus – rumus dan asumsi yang digunakan di dalamnya. BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Bab ini berisi data - data yang diperoleh dilapangan melalui hasil survei, serta penerapan dari rumus – rumus sehubungan dengan teori multichannel queue single phase, yang diterapkan pada setiap shelter. Lalu berisi rancangan program yang menyajikan dan dapat mengubah hasil pengolahan data dengan menggunakan program tersebut. BAB 4: HASIL DAN EVALUASI PROGRAM Bab ini berisi hasil dan tampilan dari program pada setiap halaman yang sedang digunakan.
8 BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan tentang hal-hal penting yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang diberikan untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut.