BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bangsa Indonesia tak terlepas dari seni dan budaya yang lahir dari 300 lebih suku bangsa maupun dari pengaruh asing yang telah berakar selama ribuan tahun di bumi Indonesia. Berbagai bentuk kesenian, upacara keagamaan, ritual, dan festival yang diselenggarakan terus melestarikan adat dan tradisi yang telah di wariskan secara turun menurun dari nenek moyang sehingga membentuk jati diri bangsa. Yogyakarta pada masa kini merupakan tempat tradisi dan dinamika modern berjalan berdampingan. Di Yogyakarta ada pasar tradisional dan barang kerajinan sementara di sebelahnya berdiri mall yang tak kalah ramainya. Yogyakarta memiliki Candi Prambanan yang menjulang setinggi 47 meter dan dibuat dengan tangan 1100 tahun sebelumnya, kombinasi yang unik antara candicandi kuno, sejarah, tradisi, budaya, dan kekuatan alam menjadikan Yogyakarta sangat layak untuk dikunjungi. Menyinggung tentang Candi Prambanan di sebelah Candi tersebut terdapat Wisata Budaya atau Seni yaitu Ramayana Ballet Prambanan Yogyakarta. Sendratari Ramayana Ballet Prambanan adalah seni pertunjukan yang cantik, mengagumkan dan sulit tertandingi. Pertunjukan ini mampu menyatukan
1
ragam kesenian Jawa berupa drama, tari dan musik dalam satu panggung dan momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana. Orang menyebut dan mengenal Yogyakarta sebagai kota budaya. Dari sebutan ini setidaknya bisa ditunjuk simbolsimbol kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Salah satu simbol budaya Yogyakarta, dari beragam simbol yang ada, adalah kesenian tradisional. Yogyakarta yang terdiri dari empat Kabupaten dan satu Kotamadya dan disebut sebagai Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, setidaknya di empat kabupaten terdapat beragam kesenian tradisional yang masih hidup. Kesenian-kesenian itu ada yang dikenal dengan nama Angguk dari Kulonpogo, ada Kethoprak baik dari Bantul maupun Sleman atau dari kota Yogyakarta, bahkan disetiap daerah ada group kesenian kethoprak. Ada Tayub dari Gunung Kidul, ada Langen Mandrawanara dari Bantul, ada Ramayana Ballet Prambanan, ada Keroncong tradisional dari Kotamadya Yogyakarta dan seterusnya. Ramayana Ballet di Prambanan adalah kinerja paling spektakuler di Yogyakarta yang diselenggarakan di teater buka Prambanan. Seluruh cerita disuguhkan dalam rangkaian gerak tari yang dibawakan oleh para penari yang rupawan dengan diiringi musik gamelan. Anda diajak untuk benar-benar larut dalam cerita dan mencermati setiap gerakan para penari untuk mengetahui jalan cerita. Tidak ada dialog yang terucap dari para penari, satu-satunya penutur adalah sinden yang menggambarkan jalan cerita lewat lagu- lagu dalam bahasa Jawa dengan suaranya yang khas. Dilihat dari pelayanan di Ramayana Ballet Prambanan sebenarnya ada kekurangan dalam melayani yaitu para pegawai yang di bagian among tamu seharusnya lebih dibekali cara berbahasa Inggris yang lebih baik
2
sehingga wisatawan bisa menikmati pelayanan sampai pertunjukan selesai dengan baik, harus lebih banyak peduli melayani terhadap wisatawan dan berinovasi dengan baik kepada wisatawan sehingga wisatawan bisa merasa terlayani dengan baik dan bisa membuat wisatawan senang, dalam sinopsis atau cerita tentang Ramayana harus berisi tulisan dengan berbagai bahasa yang benar dan baik sehingga para wisatawan mancanegara bisa memahami pertunjukan dengan mengetahui melalui sinopsis dengan baik dan benar.
B. Rumusan Masalah Dalam penelitian tentang upaya meningkatkan pelayanan yang baik kepada wisatawan untuk industri pariwisata di Indonesia. Penulis memiliki pertanyaan sebagai acuan yang digunakan untuk pembahasan penulis. Pertanyaan tersebut sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem pelayanan yang dilakukan divisi operasional di Ramayana Ballet Prambanan? 2. Bagaimana strategi divisi operasional di Ramayana Ballet Prambanan dalam meningkatkan kualitas pelayanan?
3
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan pelayanan yang baik kepada wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. 2. Guna mengetahui bagaimana Ramayana Ballet memberikan pelayanan yang berinovasi kepada wisatawan sehingga wisatawan bisa puas. 3. Guna melengkapi Tugas Akhir dan syarat lulus untuk jenjang pendidikan Diploma III Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang besar: 1. Bagi Akademis Sebagai referensi dan pengetahuan untuk menambah wawasan guna kemajuan berkembangnya wisata budaya di Indonesia. 2. Bagi Mahasiswa Memberikan pengetahuan budaya Indonesia khususnya kepada mahasiswa Diploma III Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada untuk memajukan kegiatan pariwisata di Indonesia dalam wisata budaya dan memberikan pengetahuan, motivasi, dan inovasi baru dalam memajukan pariwisata di Indonesia. 3. Bagi Penulis
4
Memberikan motivasi bagi penulis dan rekan–rekan penulis yang juga ikut dalam praktek kerja lapangan untuk terus memberikan yang terbaik dalam mewujudkan mimpi- mimpi dari penulis dan rekan praktek. 4. Bagi Masyarakat Umum Menjadikan sebuah informasi dan pengetahuan budaya di Indonesia.
E. Tinjauan Pustaka Penulisan tugas akhir ini dalam penyusunannya menggunakan pustakapustaka yang diambil sesuai dengan judul sebagai berikut:
Jantra, Vol. II, No. 4, Desember 2007: Dalam panggung pementasannya Sendratari Ramayana ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa yang berupa tari, drama, dan musik gamelan Jawa. Dalam satu panggung dan satu momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana, epos legendaris gubahan Walmiki (India) yang kitabnya ditulis dalam bahasa Sansekerta.
Moehkardi: Ramayana adalah epos India yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Asia Tenggara. India, negri asal Ramayana, memiliki dua epos termasyhur, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua epos tersebut disebarluaskan lewat sastra tulis dan lisan dari generasi ke generasi. Di India, kedua epos tersebut
5
tidak hanya dipandang sebagai karya sastra, melainkan buku keagamaan karena isinya berisi ajaran moral.
Prapti, 13 Januari 2013: Cerita yang diambil dari epos karya Walmiki ini diangkat menjadi pertunjukan menawan yang memadukan aneka ragam unsur kesenian mulai dari seni tari, musik, drama, lagu, hingga pemilihan kostum, make up, tata pangung dan tata cahaya yang megah sehingga menjadi pertunjukan seni yang digemari oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berbeda dengan pertunjukan Ramayana Ballet di Candi Prambanan yang hanya dilaksanakan pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, pertunjukan Sendratari Ramayana di Purawisata dilangsungkan setiap hari tanpa henti, tanpa mempedulikan cuaca atau jumlah pengunjungnya. Saat ini Pertunjukan Sendratari Ramayana Purawisata telah memasuki tahun ke-36 sejak pertama kali digelar. Kesetiaan dan konsistensi Sendratari Ramayana Purawisata dalam menggelar Sendratari Ramayanan setiap hari telah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Pertunjukan Sendratari Ramayana di Purawisata terbagi dalam beberapa babak yang keseluruhan ceritanya disajikan melalui gerak tubuh atau tarian, tanpa ada dialog dalam setiap babaknya. Alunan gending jawa nan merdu mengalun lembut mengiri para penari cantik yang menggerakkan badannya dengan lemah gemulai. Sesekali terdengar sinden mendendangkan lagu dalam Bahasa Jawa. Saat adegan dipanggung berganti dengan munculnya Rahwana atau Hanoman dan pasukan kera, gending pun berubah menjadi rancak.
6
F. Landasan Teori 1. Wisata Budaya Menurut R.S. Damardjati, (1989: 19) Wisata Budaya adalah gerak atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya objek-objek wisata yang berwujud hasil- hasil seni budaya setempat: Adat istiadat, upacara agarna, tata hidup masyarakat, peninggalan sejarah,
hasil
seni,
kerajinan-kerajinan rakyat dan
sebagainya Wisata budaya merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan kunjungan ketempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni meraka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wisata Budaya memiliki arti bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan setempat. Beberapa contoh wisata budaya meliputi upacara adat, seni pertunjukan adat, ritual ritual, peninggalan nenek moyang dan lain sebagainya. Keberagaman suku bangsa tersebut mengakibatkan keberagaman hasil budaya seperti jenis tarian, alat musik, dan adat istiadat di Indonesia. Beberapa pagelaran tari yang terkenal di dunia internasional misalnya Sendratari Ramayana yang menceritakan tentang perjalanan Rama dan dipentaskan di kompleks Candi Prambanan.
7
2. Sendratari Menurut Soeryodiningrat: (1986: 21) Sendratari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari. Sendratari ialah gabungan drama atau cerita yang disajikan dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog, biasanya diiringi oleh musik (gamelan). Sendratari merupakan sebuah ilmu yang merupakan salah satu cabang dari bagian ilmu seni yang terdiri dari sebuah dialog, karakter tokoh-tokoh, penjiwaan sehingga menimbulkan sebuah cerita. Para pemain adalah penari - penari berbakat, rangkaian peristiwa diwujudkan dalam bentuk tari yang diiringi musik, tidak ada dialog hanya kadang dibantu narasi singkat agar penonton mengetahui peristiwa yang sedang dipentaskan. Sendratari ialah drama yang menonjolkan eksposisi. Menurut Haukins: (1990), Sendratari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta. 3. Hospitalitas Kata hospitalitas berasal dari kata hospes yang berarti tamu, hospitalitas berarti sikap sebagai tua n rumah yang baik. Hospitalitas sering diartikan sebagai keramahtamahan orang yang suka menjamu, akrab dan dapat menciptakan suasana santai. Sehingga dapat ambil poin-poin, hospitalitas adalah keramahtamahan, sebuah perwujudan dari ungkapan rasa kehangatan dalam menerima orang lain, rasa
8
hormat, serta persahabatan dan persaudaraan kepada orang lain, terutama kepada tamu yang datang.
G. Metode Penelitian 1. Lokasi penelitian : Kantor Ramayana Ballet Prambanan Yogyakarta Jalan Raya Yogya – Solo Km.16 Prambanan Yo gyakarta e-mail :
[email protected] Telp. 0274 – 497771 / 496408 2. Penelitian Lapangan (Field Research)/Observasi Penelitian lapangan merupakan suatu metode penelitian langsung yang mengharuskan penulis turun kelapangan untuk mendapatkan data-data yang kongkret dan bersifat objektif. Penulis langsung melakukan praktek di lapangan sebagai mahasiswa PKL yang belajar untuk mengetahui secara jelas dan nyata pada pertunjukan Ramayana Ballet Prambanan dalam melakukan kegiatan pemasaran kepada wisatawan. 3. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Metode penulisan data ini merupakan penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan dengan cara membaca dan mengumpulkan data dari referensi buku-buku ilmiah yang didapat dari perpustakaan, Internet tentang Wisata Budaya dan hal yang berkaitan selama kuliah, brosur, koran, majalah, buku report dan yang berhubungan dengan pembahasan yang dibicarakan.
9
4. Wawancara Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan jalan wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden atau narasumber. 5. Analisis Data Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Data yang telah dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data kemudian dideskripsikan dengan jelas sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan permaslahan yang akan dibahas.
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan akhir ini terdiri atas empat bab yang masingmasing dijabarkan sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan meliputi penjelasan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penulisan dan sistematika penulisan. 2. BAB II PROFIL RAMAYANA BALLET Bab ini berisi profil Ramayana Ballet yang dijelaskan tentang sejarah Ramayana Ballet, lokasi, struktur organisasi, serta produk yang dimiliki.
10
3. BAB III PEMBAHASAN Pembahasan berisi tentang sistem pelayanan divisi operasional, serta strategi divisi operasional dalam meningkatkan kualitas pelayanan. 4. BAB IV PENUTUP Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
11