D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kota Jakarta sebagai metropolitan dengan jumlah penduduk yang semakin
meningkat menghasilkan permasalahan mendasar yang pelik dan salah satunya adalah ketersediaan air minum akan menjadi persoalan besar di masa mendatang bila tidak
diantisipasi dari sekarang. Khusus untuk Jakarta, persoalan yang sudah mengemuka sejak sepuluh tahun terakhir adalah menyangkut sumber air baku dan kontinuitas
pasokan, pola kerja sama antarpihak yang terkait penyediaan air bersih, dan
pengembangan infrastruktur serta teknologi pengolahan air bersih. Persoalan yang saling kait-mengkait ini menjadi semacam bom waktu yang akan meledak kapan saja. Berdasarkan data dari Asosiasi Air Kemasan Indonesia tahun 2011, yang dapat ditunjukan dengan grafik dibawah ini.
Sumber : Data AMDK tahun 2011 Gambar 1.1 Grafik volume konsumsi air minum berdasarkan tahun
ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 1
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Sumber : Data AMDK tahun 2011 Gambar 1.2 Grafik persentase konsumsi air minum berdasarkan jenis kemasan
Dari grafik diatas menunjukkan volume konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) diperkirakan bisa mencapai 19,8 miliar liter pada tahun 2012 dimana pada tahun 2011, konsumsi mencapai 17,9 miliar liter.“Konsumsi AMDK terus mengalami peningkatan. Rata-rata tumbuh 11-12 persen per tahun. Saat ini, ada sekitar 1.500 merek AMDK di Indonesia,” kata Ketua Umum Asosiasi Air Kemasan Indonesia (AMDK) Hendro Baruno di Jakarta. Berdasarkan jenis, konsumsi kemasan galon masih mendominasi hingga sekitar 70 persen. Sisanya, jenis small packages size (SPS). Dari total konsumsi AMDK jenis SPS, kemasan 600 mililiter (ml) mendominasi sekitar 42 persen, menyusul kemasan 240 ml dengan 30 persen, dan 1.500 ml dengan porsi 28 persen. Konsumsi tertinggi terjadi di kawasan Jabodetabek yakni 39 persen. Dengan untuk keseluruhan pulau Jawa adalah 40% dan daerah lainnya 21 persen. PT Tirta investama atau Danone Aqua sebagai salah satu produsen AMDK terkemuka di Indonesia, memenuhi kebutuhan akan air minum kota Jakarta setiap harinya dengan kisaran 200-250 truk container yang bergerak pulang-pergi dari Cicurug ke Jakarta. Selama perjalanan, tentunya dengan kondisi kinerja jaringan jalan dan lalu lintas yang ada, kendala kemacetan menjadi perhatian serius bagi PT. Danone Aqua.
ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 2
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan di kota Jakarta dan sekitarnya,
PT. Danone Aqua menggarap memorandum of understanding (MoU) dengan PT KAI, di Jakarta pada, Jumat, 9 Desember 2011. Keberadaan sarana transportasi alternatif
untuk membawa produk air mineral Aqua sebesar 4000 ton perhari (setara dengan 100 truk kontainer) dengan menggunakan kereta api tentunya merupakan salah satu solusi
positif dalam usaha mengurangi kepadatan jalan raya sekaligus perintis dalam
mengalihkan sistem angkutan barang bagi pebisnis di Jabodetabek. Kelebihan dari
moda angkutan kereta api ini menurut Utomo (2005), yaitu :
a. Mempunyai jangkauan pelayanan transportasi barang dan orang untuk jarak pendek, sedang dan jauh dengan kapasitas angkut yang besar
b. Penggunaan energi relatif kecil. Dalam hal ini penggunaan energi untuk kereta api relatif kecil dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 1.1 dan Tabel 1.2. Tabel 1.1 Konsumsi penggunaan energi BBM berbagai moda transportasi
No.
Moda Transportasi
Volume angkut (orang)
Konsumsi
Konsumsi
energi BBM
energi BBM
(ltr/km)
(ltr/orang)
1.
Kereta Api
1500
3
0,002
2.
Pesawat Terbang
500
40
0,08
3.
Kapal Laut
1500
10
0,006
Sumber : Utomo (2005)
Tabel 1.2 Besarnya daya yang diperlukan oleh moda transportasi untuk memindahkan 1 ton barang Moda Transportasi
Daya untuk memindahkan 1 ton barang(tenaga kuda)
Pesawat Jet
300
Truk Jalan Raya
20
Kapal Laut
1,5
Kereta Api
3
Sumber : Utomo (2005)
ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 3
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
c. Kehandalan keselamatan perjalanan lebih baik dibandingkan dengan moda
lain. Hal ini karena kereta api mempunyai jalur tersendiri yaitu berupa jalan
rel, dan fasilitas terminal yang tersendiri pula sehingga tidak terpengaruh oleh kegiatan lalu lintas transportasi non kereta api, yang dengan demikian
terjadinya konflik dengan moda lain sangat kecil.
d. Mempunyai kehandalan dalam ketepatan waktu. Hal ini karena kereta api
mempunyai jalur sendiri sehingga memungkinkan kecepatan relatif konstan, sehingga memudahkan dalam pengaturan waktu perjalanan. Perjalanannya tidak terpangaruh oleh keadaan cuaca.
e. Ekonomis dalam hal penggunaan ruang untuk jalurnya dibandingkan dengan
moda transportasi darat lainnya. f. Polusi, getaran dan kebisingan relatif kecil. Dalam aspek lingkungan, pada umumnya pengaruh transportasi dianggap negatif, yaitu menghasilkan polusi udara, kebisingan, getaran dan penggunaan energi. Khusus kereta api, teknologi sarana dan prasarana terus berkembang termasuk dalam mengatasi masalah polusi. Polusi udara, baik oleh gas buang ,maupun partikel dan kebisingan serta getaran oleh kereta api dibandingkan dengan moda transportasi kendaraan bermotor darat lainnya relatif kecil,dibandingkan truk yang lebih polutif apalagi untuk jenis kereta listrik. g. Sangat baik untuk pelayanan khusus dalam aspek pertahanan keamanan, karena mempunyai kapasitas angkut yang besar dan dapat dilaksanakan tanpa banyak memberikan dampak sosial. h. Kecepatan perjalanan dapat bervariasi dari yang lambat sampai cepat. i. Mempunyai aksesibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan transportasi air dan udara. Pabrik PT. Danone Aqua Mekarsari secara administrasi terletak di Kabupaten Sukabumi. Secara posisi topografi terletak pada posisis 06⁰47’39.27” LS 106⁰46’29.86” BT sampai dengan 06⁰47’39.27” LS 106⁰46’40.69” BT. Lokasi pabrik terletak di sebelah selatan stasiun Cicurug dengan jarak sekitar 600 m dengan luas sekitar 6 hektar dengan lahan belum terbangun seluas 2 hektar yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan sebagai prasarana pendukung produksi pabrik Mekarsari ini.
ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 4
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penyusunan tugas akhir Diploma
IV jurusan teknik sipil ini, judul tugas akhir yang akan diambil adalah “Perancangan Prasarana Jalan Kereta Api Antara Stasiun Cicurug dan PT. Danone Aqua Mekarsari,
Sukabumi”.
1.2
Lokasi Perancangan
Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini mengambil lokasi Antara Stasiun Cicurug dan Pabrik PT. Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi, Jawa Barat.
Lokasi Pabrik Mekarsari
Sumber : Google Earth Gambar 1.3 Peta Jawa Barat
ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 5
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Sumber : Data Konsultan Gambar 1.4 Situasi Pabrik PT.Danone Aqua Mekarsari
Tujuan dan Manfaat Perancangan 1.3.1. Tujuan Perancangan
1.3
Tujuan dari perancangan tugas akhir ini adalah: a. Merancang prasarana jalan rel antara Stasiun Cicurug menuju PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi meliputi perhitungan , draft spesifikasi teknis dan pelaksanaan, serta gambar perancangan. b. Menghitung nilai konstruksi hasil perancangan prasarana jalan rel antara Stasiun Cicurug menuju PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi dengan metode E-E. c. Merancang tahapan pelaksanaan dan estimasi waktu dari perancangan prasarana jalan rel antara Stasiun Cicurug menuju PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi. 1.3.2. Manfaat Perancangan Sedangkan manfaat dari perancangan ini antara lain: a. Bagi Perancang Dapat mendesain prasarana jalan kereta api antara Stasiun Cicurug menuju PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi.
ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 6
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
b. Bagi Pihak Terkait
Dapat menggunakan desain prasarana jalan kereta api menuju pabrik PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi.
1.4
Ruang Lingkup Pada penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, hal-hal yang dapat disajikan dalam
laporan ini meliputi :
1. Perancangan prasarana jalan kereta api difokuskan pada aspek teknis yang
dibutuhkan untuk penyediaan akses trase jalan rel dari stasiun ke areal pabrik (terminal bongkar muat).
2. Aspek teknis yang akan ditinjau adalah perancangan ruang pada jalan rel yang
meliputi ketersediaan RUMAJA (Ruang Manfaat Jalan), RUMIJA (Ruang
Milik Jalan), dan RUWASJA (Ruang Pengawasan Jalan), Ruang banguan dan Ruang bebas untuk penyediaan akses trase jalan rel dari Stasiun Cicurug ke terminal bongkar muat di areal pabrik. 3. Aspek teknis berikutnya yang akan ditinjau adalah perancangan geometrik yang meliputi desain alinemen horizontal dan alinemen vertikal untuk penyediaan akses trase jalan rel dari Stasiun Cicurug ke terminal bongkar muat di areal pabrik. 4. Untuk konstruksi badan jalan rel hanya meninjau dari rel, penambat rel, bantalan rel, lapisan balas dan sub balas, serta perhitungan volume galian dan timbunan untuk badan jalan rel. 5. Tinjauan pada bangunan hikmat (jembatan) untuk perancangan prasarana jalan kereta api ini hanya berupa pemilihan tipikal penanganan yang akan dilakukan pada bangunan hikmat (jembatan) saat akses trase jalan kereta api dari stasiun menuju area pabrik akan dirancang dimana pemilihan tipikal penanganan didasarkan pada pemilihan bentang, bahan dari bangunan hikmat yang akan digunakan. 6. Serta pola perjalanan kereta api antara Stasiun Cicurug dan PT.Danone Aqua Mekarsari, dalam hal ini kemampuan pengangkutan dari pihak kereta api dan pihak PT. Danone Aqua Mekarsari. 7. Dimana semua item perancangan akan menghasilkan output berupa perhitungan, draft spesifikasi teknis dan pelaksanaan, serta
gambar
perancangan prasarana jalan rel untuk penyediaan akses trase. ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 7
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
8. Merancang tahapan pelaksanaan dari perancangan prasarana jalan rel antara
Stasiun Cicurug menuju PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi.
9. Menghitung nilai konstruksi hasil perancangan prasarana jalan rel antara Stasiun Cicurug menuju PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi (dengan
metode E-E).
10. Melakukan estimasi waktu untuk pelaksanaan yang didasarkan pada hasil
desain, perkiraan volume pekerjaan, tahapan pelaksanaan yang akan
dikerjakan. 11. Perancangan mengacu pada Peraturan Dinas PJKA No.10 Tahun 1986, UU No 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan turunannya (peraturan lainnya
yang relevan).
1.5
Sistematika Penulisan Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dibuat 6 bab,dimana masing-masing bab terdiri dari
beberapa sub bab.keenam bab itu adalah :
BAB I
PENDAHULUAN Berisi uraian tentang
Latar Belakang, Lokasi Pengamatan, Tujuan dan
Manfaat Perancangan, Ruang Lingkup, Sistematika Penulisan. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Berisi kajian pustaka dari literatur tentang prasarana jalan kereta api.
BAB III DASAR TEORI Berisi teori – teori serta rumusan yang relevan dengan perancangan prasarana jalan kereta api. BAB IV METODOLOGI Berisi tentang prosedur perancangan yang akan dilakukan sehingga menghasilkan desain prasarana jalan kereta api antara Stasiun Cicurug dan PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi dimana akan digunakan sebagai jalur alternatif untuk masa yang akan datang. BAB V
PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang perancangan dan pembahasan dari perancangan prasarana jalan kereta api antara Stasiun Cicurug dan PT.Danone Aqua Mekarsari, Sukabumi.
ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 8
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai hasil dari perancangan prasarana jalan kereta api antara Stasiun Cicurug dan PT.Danone Aqua
Mekarsari, Sukabumi.
ASEP HENDRIK RUSTENDI, PERANCANGAN PRASARANA JALAN..... I - 9