SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB I PENDAHULUAN Page | 1
I.1
LATAR BELAKANG
Surabaya kota terbesar dan terpadat kedua setelah Jakarta, dengan populasi kependudukan mencapai 3 juta jiwa. Masyarakat yang tinggal di Surabaya tidak hanya berras atau dari suku Jawa saja, namun terdapat suku – suku yang lain. Diantaranya terdapat suku Madura (7.5 %), Tionghoa (7.25%), dan Arab (2.04%). Walaupun berbeda suku, masyarakat Surabaya dapat hidup berdampingan tanpa menyinggung satu sama lain. Selain itu, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.1 Dengan perkembangan yang begitu cepat. Surabaya berdiri dengan gagah, tak mau kalah dengan Jakarta. Gedung pencakar langit tersebar di Surabaya. Mall, mix-used building semakin mudah ditemui di Surabaya pada saat ini. Terlebih dengan slogan pembangunan 1000 tower di Surabaya.2 Hal yang menjanjikan tampak di depan mata. Para invenstor bersaing menaruh asetnya di kota ke-dua terbesar setelah Jakarta. Pembangunan gedung – gedung tinggi tak cukup hanya di Surabaya bagian barat, investor perlahan – lahan mulai melirik kawasan kota lama untuk di jarah. Daerah jalan koridor Embong Malang salah satunya, hampir seluruhnya berubah menjadi wajah baru bagi Surabaya. Bangunan lama yang menghiasi sisi kanan dan kiri koridor habis di rampok oleh investor. Disulap menjadi mall, hotel dan tempat kesenangan lainnya. ‘Memanjakan’ masyarakat Surabaya untuk terus berperilaku konsumtif. “Museum Pers tidak lama lagi akan rubuh,” salah satu cuplikan dari artikel protocol.com. Yang dalam pembahasannya menyinggung tentang perilaku investor yang ‘sengaja’ merubuhkan bangunan cagar budaya tersebut dengan pembangunan perluasan Tunjungan Plaza Mall.3 Ada hal yang tidak boleh dilupakan, kekhasan atau jati diri sebuah kota ditentukan oleh bagaimana kita memberikan posisi yang pas terhadap bangunan lama dalam kaitan dengan perkembangan kota. Tanpa bangunan lama, kota tak punya arti bagi warganya, tidak menyimpan ingatan dan nostalgia yang tak mudah diganti oleh unsure lainnya. Tapi juga harus diingat secara tegas, sekali sebuah bangunan (lama) dibongkar, untuk selamanya warga akan kehilangan.4 Terlepas dari permasalah tersebut, saat ini pemerintah sedang gencar gencarnya melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap Surabaya. Salah satunya melakukan pengembangan zona pariwisata di kalimas dan kawasan Surabaya Lama. Dijabarkan dalam Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Surabaya Vision Plan 2005-2025 bahwa Pembaharuan Sungai Kalimas ditempatkan sebagai prioritas utama dari kota. Tujuh distrik utama di sepanjang sungai telah diajukan untuk dikembangkan, mulai dari Wonokromo sampai ke daerah pelabuhan saat ini, dan satu distrik di Jembatan Suramadu. Masing-masing distrik memiliki karakter dan fungsinya masing-masing dalam ekonomi kota dan struktur sosial. 5 Faktor yang dapat membuat kota Surabaya menjadi kota yang lebih baik dari Jakarta, adalah tak lepasnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan kota. Karena mau tidak mau masyarakatlah yang berhubungan langsung dengan kota Surabaya. Tidak hanya para pejabat yang menduduki pemerintah setempat. Tanpa adanya campur tangan kepedulian dari masyarakat, sebaik baiknya rencana dari pemerintah tidak akan terlaksana dan berbuah manis. Jika masyarakat tidak mengambil peran.
I.2
TUJUAN PENYUSUNAN
Penyusunan tugas seminar adalah langkah awal untuk menyiapkan materi yang akan dijadikan bahan utama sekaligus panduan dalam pengerjaan proyek tugas akhir. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan seminar ini adalah : 1. Mengetahui dan memahami objek rancangan melalui informasi yang dihimpun. 2. Memperoleh dasar-dasar teori yang berkaitan dengan objek rancangan. 3. Memperoleh panduan pengerjaan proyek tugas akhir secara komprehensif.
I.3
VISI DAN MISI
I.3.1
VISI
Menjadi wahana rekreasi / jujugan masyarakat setempat atau dari luar kota untuk menikmati Surabaya dengan cara lain. Sebagai sarana pembelajaran melalui pengalaman secara langsung. Dengan penyampaian informasi yang komunikatif, lengkap, dan mudah diakses oleh masyarakat setempat. I.3.2
MISI
Menyediakan alternative rekreasi dengan cara menikmati Surabaya lama. Kesejarahan dinikmati dari suasana yang didapat. Nostalgia melalui bangunan lama dan kuliner khas Surabaya. Dari hal tersebut secara langsung ikut melestarikan bangunan lama yang menjadi saksi sejarah perkembangan kota Surabaya.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 2
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 I.4
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
LINGKUP PEMBAHASAN
Obek rancang yang dipilih adalah Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur. Rancangan yang ingin dimunculkan nantinya adalah rancangan yang dapat menghidupkan kembali ramainya koridor tersebut. Yang dulunya penuh dengan hiruk pikuk perdagangan, syarat Page | 3 dengan sejarah, dan dapat mengakomodir kegiatan masyarakat setempat. Serta mengembalikan nuansa nostalgia, Surabaya tempo dulu. Dengan bangunan dan kalimasnya.
I.5
METODE PENELITIAN
Pembahasan objek menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu : 1. Pengungkapan masalah berdasarkan studi literature, wawancara, dan observasi lapangan. 2. Pendekatan masalah berdasarkan persyaratan dan standar yang tersedia. Dalam pembahasan objek, perlu dilakukan pengumpulan data yang akan dianalisa. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data primer melalui wawancara dengan penduduk kampung dan orang-orang lain yang terlibat di dalamnya. 2. Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan beberapa cara : a. Studi Literatur Pengumpulan data melalui studi literature dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan objek bahasan. Informasi dapat diperoleh dari buku, internet, media cetak atau sumber lain yang sesuai dengan objek bahasan. Agar sesuai dengan kaidah pengutipan, informasi yang dihimpun harus disertai dengan sumber data literature. Data – data yang didapat kemudian digunakan sebagai bahan dalam penyusunan tugas seminar. b. Obeservasi Pasif Obervasi Pasif adalah sebuah observasi dimana peneliti mengamati namun tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut. Observasi pasif ini dilakukan misalnya melalui studi lapangan untuk mengetahui kondisi tapak dan sebagainya.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 I.6
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan Menjelaskan latarberlakang perancangan, tujuan dari pembahasan konsep rancangan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan dalam konsep perancangan terhadap Page | 4 objek yang dikaji. Bab II Pengenalan Objek Rancangan Menjelaskan tentang gambaran umum pemilihan judul. Termasuk di dalamnya adalah pengertian judul yang dipilih, alas an pemilihan objek rancangan, lingkup pengerjaan objek, serta ketentuan-ketentuan umum mengenai klasifikasi kampung wisata. Bab III Kajian Teori dan Studi Kasus Objek Rancangan Menjelaskan tentang objek – objek yang dipilih sebagai studi kasus yang berkaitan dengan objek rancang serta pembahasan melalui teori tertentu. Bab IV Tema Rancangan Menjelaskan tema yang dipilih, khususnya tentang latar belakang pemilihan tema, definisi tentang tema yang dipilih, serta prinsip – prinsip dasar rancangan yang akan dipilih dalam objek rancangan.` Bab V Studi Kasus Tema Menjelaskan tentang objek – objek yang dipilih sebagai studi kasus yang berkaitan dengan pendekatan tema rancangan yang dipilih. Bab VI Pemilihan Lahan/Lokasi Membahas tentang lokasi yang akan digunakan. Termasuk di dalamnya adalah kondisi fisik dan social lingkungan serta peraturan – peraturan yang terkait dengan lokasi objek rancang. Bab VII Program Rancangan Menjelaskan tentang program Revitalisasi Kalimas Timur yang akan dirancang, meliputi organisasi ruang, organisasi kerja, fasilitas dalam objek rancang, serta kebutuhan – kebutuhan lainnya. Bab VIII Konsep Rancangan Membahas tentang fakta, masalah, tujuan , dan kebutuhan yang diambil dalam objek yang disesuaikan dengan tema dan objek kampung wisata, dan disertai dengan konsep mikro untuk diterapkan dalam objek rancangan. Bab IX Rancangan Skematik Penerapan Secara menyeluruh konsep rancangan dalam sketsa bentuk, tampak dan potongan. Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB II PENGENALAN OBJEK RANCANGAN 2.1
PENGERTIAN JUDUL Page | 5
2.1.1 Pengertian Revitalisasi Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Skala revitalisasi ada tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan (sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat) (Danisworo, 2002). Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya yang ada. Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat yang terlibat tidak hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam arti luas (Laretna, 2002). Terjadinya revitalisasi terhadap suatu kawasan tertentu dapat disebabkan oleh beberapa factor, yaitu : 1. Kekuatan pasar yang menyebabkan tingginya nilai lahan suatu wilayah atau kawasan untuk kepentingan yang lebih menguntungkan secara komersial. 2. Dorongan untuk perluasan pada sector pelayanan pada daerah yang berkembang untuk perdagangan dan industry, penambahan layanan penunjang untuk memenuhi kebutuhan perekonomian. Adapun upaya dalam Revitalisasi sebagai berikut : a. b. c. d.
Membuka kawasan ke luar, membuka halangan fisik dan non fisik. Meningkatkan kualitas kawasan. Meningkatkan system sirkulasi pengunjung. Menguatkan perekonomian kawasan.
2.1.2 Tinjauan Tentang Revitalisasi Revitalisasi merupakan rangkaian proses konservasi. Menurut Eko Budiharjo, konservasi mencakup proses kegiatan mulai preservasi, restorasi, rehabilitasi, rekonstruksi, adaptasi dan revitalisasi (upaya mengubah suatu lingkungan binaan agar dapat digunakan Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
untuk fungsi yang sesuai, tanpa menuntut perubahan drastic). Sedangkan pengertian konservasi sendiri berlainan menurut masing – masing nara sumber : 1. 2.
3.
4.
Konservasi adalah segenap proses pengolahan tempat agar makna, cultural yang terkandung terpelihara dengan baik ( Muhammad Danisworo, 1989 ). Page | 6 Konservasi adalah semua kegiatan pemeliharaan suatu tempat guna mempertahankan suatu wilayah kulturnya. Mencakup semua kegiatan pemeliharaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat ( Burra Carter, 1981 ). Konservasi tidak hanya berhubungan dengan struktur atau tempat bersejarah, namun dalam pandangan yang lebih luas, juga berarti pertimbangan untuk keseluruhan dan tempat yang ada, baik sementara maupun permanen. Hal ini tidak berarti semuanya dipertahankan, namun lebih melihat nilai atau potensi yang ada baik sisi ekonomis maupun budaya ( Hamid Shirvani, 1985 ). Konservasi merupakan upaya untuk melestarikan suatu lingkungan binaan sedemikian rupa, sehingga makna lingkungan tersebut dapat dipertahankan, mengefisiensikan penggunaannya dan mengatur arah perkembangannya di masa mendatang. ( Sidharta dan Budiharjo, 1989 )
Melakukan revitalisasi di kota lama Surabaya, erat kaitannya dengan bangunan cagar budaya yang berada di sekitarnya. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya, pasal 33 mengenai bangunan cagar budaya. Ayat (1) : Kawasan cagar budaya adalah kawasan yang didalamnya terdapat atau mengandung bangunan dan lingkungan cagar budaya yang harus dilindungi untuk menjaga kelestarian bangunan dan lingkungan cagar budaya tersebut. Ayat (2) : Cagar budaya meliputi : 1. Bangunan cagar budaya adalah benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian – bagiannya atau sisa – sisanya, yang berumur sekurang – kurangnya 50 tahun serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. 2. Lingkungan cagar budaya adalah kawasan di sekitar atau di sekeliling bangunan cagar budaya yang diperlukan untuk pelestarian bangunan cagar budaya dan atau kawasan tertentu yang berumur sekurang – kurangnya 50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Berdasarkan RDTRK pasal 52 ayat (3), kawasan wisata kota lama dan cagar budaya berada di kawasan kota lama Surabaya unit pengembangan (UP) V Tanjung Perak di kawasan Jembatan Merah dan Kembang Jepun, UP VI Tunjungan dan di sekitar Tugu Pahlawan, Jl. Tunjungan, Jl. Pemuda, dan Jl. Raya Darmo. Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Pelestarian adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat dan bangunan atau artefak agar secara historis, makna cultural yang dikandungnya, terpelihara dengan baik. Beberapa cara penanganan pelestarian, yang dikutip dari Piagam Burra menunjukkan tingkatan pemeliharaan bangunan / kawasan yang dilestarikan adalah : Pengawetan (preservation), pemugaran (restoration), penguatan (consolidation), pembangunan ulang Page | 7 (reconstruction), pemakaian baru (adaptive reuse/ revitalization), pembuatan kembar (replication), dan penghancuran (demolition). Matinya suatu kawasan dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah bahwa kawasan tidak dapat berfungsi secara maksimal bagi kotanya. Salah satu upaya untuk menghidupkan dan meningkatkan kembali suatu kawasan yang menurun kondisinya adalah dengan mengembangkan sebagai kawasan wisata yang mengetengahkan keunggulan dan keunikan kawasan. Kawasan ini pada umumnya memiliki nilai – nilai budaya tinggi, ditengarai dari sejarah kawasan yang pernah mengalami masa kejayaan. Beberapa kasus kawasan yang mati memiliki ciri – cirri yang sama, yaitu ditinggikan, dibiarkan tak terawatt dan atau alih fungsi dengan merombak bangunan – bangunan yang ada, karena dianggap tidak bernilai ekonomis lagi. Criteria penentu dalam menilai kawasan agar dapat dikembangkan adalah memiliki sumber kemampuan ekonomi kawasan yang dapat diandalkan. Untuk dikembangkan sebagai kawasa wisata maka kawasan tersebut harus memiliki keunikan, memiliki sejarah yang mengingatkan pada suatu kejayaan kawasan, terdapat peninggalan – peninggalan bernilai tinggi dan masih memungkinkan untuk dikembangkan. Hal – hal itulah yang akan dijadikan daya tarik kawasan sebagai kawasan wisata. Hal – hal yang harus dierhatikan dalam melakukan adaptasi revitalisasi : 1. Mempelajari peluang ekonomi pada kawasan dimana bangunan hendak diadaptasi untuk melihat kemungkinan masuknya fungsi baru pada bangunan atau kawasan tersebut. 2. Memilih fungsi / kegunaan pada bangunan yang memiliki dampak negative yang minimal serta keuntungan yang maksimal, memungkinkan masuk fungsi baru yang berbeda jauh dengan fungsi semula. 3. Fungsi tersebut harus mampu menyelamatkan bangunan dan lingkungannya. Dalam menentukan lokasi kawasan yang akan di revitalisasi melalui penataan sebagai kawasan wisata, pada umumnya terlihat bahwa mengembalikan aktivitas kawasan kembali ke masa kejayaan tidak mungkin dicapai, namun minimal dengan melalui revitalisasi maka, konservasi kawasan pada umumnya berhasil dilakukan. 2.1.3 TEORI REVITALISASI dan RANCANGAN KOTA Sebagai sebuah kegiatan yang sangat kompleks, revitalisasi terjadi melalui beberapa tahapan dan membutuhkan kurun waktu tertentu serta meliputi hal – hal sebagai berikut : Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
1. Intervensi fisik Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan (urban realm). Mengingat citra kawasan sangat erat kaitannya Page | 8 dengan kondisi visual kawasan, khususnya dalam menarik kegiatan dan pengunjung, intervensi fisik ini perlu dilakukan. Isu lingkungan (environmental sustainability) pun menjadi penting, sehingga intervensi fisik pun sudah semestinya memperhatikan konteks lingkungan. Perencanaan fisik tetap harus dilandasi pemikiran jangka panjang. 2. Rehabilitasi ekonomi Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik kawasan yang bersifat jangka pendek, diharapkan bisa mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic development), sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi kawasan kota (P. Hall/U. Pfeiffer, 2001). Dalam konteks revitalisasi perlu dikembangkan fungsi campuran yang bisa mendorong terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial (vitalitas baru). 3. Revitalisasi sosial/institusional Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan lingkungan yang menarik (interesting), jadi bukan sekedar membuat beautiful place. Maksudnya, kegiatan tersebut harus berdampak positif serta dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga (public realms). Sudah menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan pembangunan kota untuk menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri (place making) dan hal ini pun selanjutnya perlu didukung oleh suatu pengembangan institusi yang baik.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
2.1.4 Kawasan Koridor Kalimas Timur Lokasi yang dipilih dalam proyek ini adalah Surabaya bagian timur, tepatnya koridor Jalan Kalimas Timur. Yang mana daerah tersebut berdekatan dengan Kampung pecinan dan Kampung Arab, serta Downtown Old Surabaya.
Keterangan
Page | 9
:
Kampung China Kampung Arab Koridor Jalan Kalimas Timur Down Town Old Surabaya
2.1.4.1 Gambaran Umum
Rencana Pembangunan Sungai telah diwacanakan sebagai hasil Visioning Plan of Surabaya 2005 – 2025. Yang mengatakan bahwa pembaharuan Sungai Kalimas ditempatkan Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
sebagai prioritas utama dari kota Surabaya. Tujuh distrik utama di sepanjang sungai telah diajukan untuk dikembangkan, mulai dari Wonokromo sampai ke daerah pelabuhan saat ini, dan satu distrik di Jembatan Suramadu. Masing-masing distrik memiliki karakter dan fungsinya masing-masing dalam ekonomi kota dan struktur sosial. Empat proyek perintis direkomendasikan di sepanjang pelabuhan untuk dikembangkan dengan segera, yaitu: daerah-daerah di Jembatan Merah, CBD, Wonokromo dan Jembatan Suramadu secara umum. Semua proyek perintis ini dianggap penting karena proyek-proyek ini akan menyediakan dampak yang cepat serta pembaharuan dapat dikembangkan secara realistis. Dengan strategi ekonomi dan tata guna lahan, proyek-proyek perintis ini akan menjadi contoh pembagunan yang memberikan teladan bagi berbagai proyek-proyek kota yang lain di masa mendatang Koridor Kalimas Timur dikelilingi oleh 3 kawasan penting di Surabaya, yaitu : Kawasan Kampung Eropa yang berada di Jl. Rajawali, Kawasan Kampung China yang berada di Jl. Kembang Jepun, Jl. Karet, Jl. Slompretan, dan Kawasan Kampung Arab yang berada di Kawasan Ampel, Jl. K.H.Mas Mansyur.
Lingkungan Koridor Jalan Kalimas Timur dapat dikatakan tidak memenuhi salah satu aspek atau komponen dalam objek wisata. Dikarenakan infrastruktur jalan pada koridor tersebut rusak. Terlebih ketika musim hujan akan dapat dilihat genangan dimana mana. Yang menimbulkan kondisi jalan becek dan tidak nyaman dilihat. Selain infrastruktur (jalan) Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 10
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
yang rusak, terdapat tumpukan sampah yang dapat menimbulkan bau tidak mengenakkan serta kesan kumuh. Disisi “entrance” dari jalan benteng letak utama penumpukan sampah – sampah, dan jika masuk dari sisi Jembatan Merah dapat dilihat rumah warga yang berada di garis sepadan sungai yang menghalangi pandangan langsung ke kalimas. Sering ditemui kegiatan warga setempat yang berdekatan dengan pasar, melakukan pengasapan dan Page | 11 packing di jalan umum. Sehingga menganggu sirkulasi jalan orang yang akan lewat. Berikut fakta yang ditemukan dilapangan : 1. Koridor Kalimas Timur berada di kawasan Jembatan merah yang mempunyai nilai sejarah dan daerah kya-kya. 2. Truk-truk pengangkut barang sering melalui jalan kalimas timur ini. Dikarenakan masih terdapat gudang dan pabrik di daerah sekitar. 3. Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah. 4. Perubahan fungsi bangunan. Contohnya Bangunan tua yang tidak terpakai dijadikan tempat tinggal oleh masyarakat. 5. Mayoritas penduduk koridor Kalimas Timur adalah Etnis Madura. Yang bermata pencaharian sebagai nelayan, tukang tambang (kapal tambang yang menghubungkan kalimas timur dengan kalimas barat). 6. Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas. 7. Pengaturan tiang listrik dan lampu berserakan. 8. Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya. 9. Lingkungan yang kumuh karena sampah yang bertumpukan dan banguna di bantaran kalimas. 10. Banyak bangunan tua yang tidak terawat. Padahal bisa menarik perhatian masyarakat jika dirawat dengan baik. 11. Bangunan tua tidak hanya berada di area depan Kalimas Timur, namun hingga masuk ke dalam kampong – kampong yang berada di koridor kalimas Timur. 12. Koridor kalimas timur berdekatan dengan Pasar Pabean. 13. Ketika sore hari aktivitas masyarakat disibukkan oleh pengasapan ikan dan pengepakan ikan yang akan dijual.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Batasan Rancangan
Page | 12
Beberapa muka bangunan lama yang masih bias dilihat dan dinikmati di koridor kalimas timur. Namun perlu adanya perbaikan dan perawatan lebih lanjut.
Panjang Koridor Kalimas Timur adalah 1.412.0948 (1km lebih 412m sekian). Sedangkan daerah yang akan diambil untuk dirancang memiliki panjang sekitar 1km. Dari mulut Jembatan Merah hingga Kalimas Hilir(warna biru). Dikarenakan sepanjang koridor tersebut masih dapat ditemui bangunan lama yang menarik dan berpotensi untuk dipoles lagi. 2.1.5 Pengertian Wisata Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi , pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan menurut Webster perlu dibedakan pengertian antara trip, tour, excursion dan journey, agar tidak terjadi masalah pengertian dan salah paham. Adapun pengertian dari kata – kata tersebut, adalah : Trip :Perjalanan pendek atau berkendara untuk suatu hal yang sifatnya bersenang –senang. Tour :Perjalanan berkeliling dan mengunjungi beberapa tempat. Excursion :Memilih perjalan ke suatu tempat, biasanya dilakukan beramai – ramai untuk tujuan tertentu. Journey :Perjalanan jauh dengan tujuan yang khusus. Menurut bahasa Sansekerta, pariwisata terdari dari dua kata yaitu “pari” yang berarti banyak, berkali – kali, lengka dan “wisata” yang berarti perjalanan, bepergian. Jadi arti Suatu lokasi wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus memenuhi syarat – syarat untuk pengembangan daerahnya. Menurut Aryani (1997 : 11), syarat – syarat tersebut adalah : Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
1. Something to see ; artinya ditempat tersebut harus ada objek wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan daerah itu harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi wisatawan. 2. Something to do ; artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan Page | 13 disaksikan, harus pula disediakan berbagaia fasilitas yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lebih lama ditempat itu. 3. Something to buy ; artinya ditempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja (shopping) terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal. 4. How to arrive ; termasuk didalamnya aksesibilitas, yaitu bagaimana wisatawan mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba ditempat wisata itu. 5. How to stay ; artinya bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara waktu selama ia berlibur di objek wisata itu. Untuk itu diperlukan adanya penginapan – penginapan baik hotel, losmen dan sebagainya. Sedangkan menurut direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia, menyebutkan berkembangnya pariwisata sangat tergantung pada empat factor yaitu : 1. Atraction (daya tarik) dapat dibedakan menjadi : a. Site attraction (tempat, misalnya tempat dengan iklim yang baik, pemandangan indah ataupun tempat – tempat bersejarah). b. Event attractions (kejadian/peristiwa, misalnya konggres, pameran atapun peristiwa – peristiwa olahraga, festival). 2. Amenities (fasilitas) yang dimaksud dengan tersedianya fasilitas seperti tempat tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi local yang memungkinkan wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta alat – alat lain untuk komunikasi. 3. Accessibility (kemudahan dalam mencapai) yang dimaksud adalah tempatnya tidak terlalu jauh, tersedianya transport ke lokasi tersebut secara terarut, sering, murah, nyaman dan aman. 4. Tourist organization, untuk menyusun suatu kerangka pengembangan pariswisata, mengatur industry pariwisata serta mempromosikan daerah itu sehingga di kenal orang. 2.1.5 Kesimpulan Dengan mengambil intisari dari setiap definisi di atas, dapat dikatakan bahwa Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata adalah suatu kawasan yang di hidupkan kembali ‘keramaiannya’ dengan mempertimbangkan aspek – aspek revitalisasi
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
dan aspek pariwisata. [Menghidupkan kembali dengan menjadikan tempat tersebut salah satu tujuan wisatawan]. 2.2
ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Pemilihan Revitalisasi Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata didasarkan pada adanya peluang wisata terhadap daerah tersebut dan karena letaknya yang sangat strategis [karena berada dekat dengan Kalimas, Kampung China, Kampung Arab, dan Kampung Eropa]. Koridor Kalimas Timur adalah salah satu koridor yang penting pada jaman dulu. Karena pada jaman dulu, koridor kalimas timur masih hidup dengan perdagangan yang ramai. Perkampungan yang melengkapi koridor tersebut masih ‘hidup’. Berbeda dengan keberadaan saat ini, memang perkampungan masih tetap ramai, namun kebanyakan rumah tinggal yang ada telah beralih fungsi sebagai pergudangan. Selain itu, kalimas yang berperan penting pada jaman dulu, kini pasif. Tidak ada arus lalu lintas pada kalimas, dikarenakan kebanyakan orang telah berpindah transportasi ke kendaraan bermotor. Beberapa hal tersebutlah yang membuat koridor kalimas timur sepi dan cenderung menjadi daerah negative. 2.3 LINGKUP PELAYANAN 2.3.1 Jenis Kegiatan dan Sasaran Daerah yang akan dijadikan sebagai tempat Wisata adalah Koridor Kalimas Timur dengan kampung yang berada disekitarnya. Kampung Gg Kalimas Udik, Kalimas Gg Madya. Yang berhubungan langsung dengan koridor jalan K.H Mas Mansyur. Di dalam kampung tersebut banyak bangunan – bangunan lama yang ditempat tinggali oleh berbagai etnis, seperti China dan Arab. Adapun jenis jenis kegiatan dalam Revitalisasi Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menikmati suasana Surabaya lama dengan Jalan kaki / sepeda onthel / becak. Perdagangan Menyuguhkan kuliner khas Surabaya. Pertunjukkan seni Pameran (Main Character : History of Surabaya) Wisata Air
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 14
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Dari kegiatan diatas, fasilitas yang dibutuhkan adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Foodcourt / Resto & Café Street Café Market Pusat Oleh – oleh Ampitheater Gallery Tourist Information Promenade Lahan Parkir
FASILITAS KOMERSIAL FASILITAS REKREASI FASILITAS EDUKASI FASILITAS PENUNJANG FASILITAS REKREASI FASILITAS PENUNJANG
Sasaran dalam Kampung Wisata ini adalah : Masyarakat Indonesia pada Khususnya, dan Masyarakat Asing pada umumnya.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 15
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB III KAJIAN TEORI DAN STUDI KASUS OBJEK RANCANGAN 3.1 TEORI YANG DIPAKAI DALAM KAJIAN STUDI KASUS 3.1.1 Penerapan Penyataan – pernyataan dalam pariwisata Aryani mengatakan bahwa suatu kawasan dapat dikatakan sebagai tempat wisata jika memenuhi aspek – aspek berikut : 1. Something to see ; artinya ditempat tersebut harus ada objek wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan daerah itu harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi wisatawan. 2. Something to do ; artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan berbagaia fasilitas yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lebih lama ditempat itu. 3. Something to buy ; artinya ditempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja (shopping) terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal. 4. How to arrive ; termasuk didalamnya aksesibilitas, yaitu bagaimana wisatawan mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba ditempat wisata itu. 5. How to stay ; artinya bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara waktu selama ia berlibur di objek wisata itu. Untuk itu diperlukan adanya penginapan – penginapan baik hotel, losmen dan sebagainya. Dan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia, menyebutkan berkembangnya pariwisata sangat tergantung pada empat factor yaitu : 1. Atraction (daya tarik) dapat dibedakan menjadi : c. Site attraction (tempat, misalnya tempat dengan iklim yang baik, pemandangan indah ataupun tempat – tempat bersejarah). d. Event attractions (kejadian/peristiwa, misalnya konggres, pameran atapun peristiwa – peristiwa olahraga, festival). 2. Amenities (fasilitas) yang dimaksud dengan tersedianya fasilitas seperti tempat tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi local yang memungkinkan wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta alat – alat lain untuk komunikasi.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 16
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
3. Accessibility (kemudahan dalam mencapai) yang dimaksud adalah tempatnya tidak terlalu jauh, tersedianya transport ke lokasi tersebut secara terarut, sering, murah, nyaman dan aman. 4. Tourist organization, untuk menyusun suatu kerangka pengembangan Page | 17 pariswisata, mengatur industry pariwisata serta mempromosikan daerah itu sehingga di kenal orang. 3.2 STUDI KASUS : KAMPUNG SENI NITIPRAYAN 3.2.1 Pembahasan Umum dan Fakta – Fakta Objek Studi Kasus Nama Objek Lokasi
: Kampung Seni Nitiprayan : Bantul, D.I.Yogyakarta
Gambaran Umum Kondisi Geografis Kampung Seni Nitiprayan memiliki kondisi geografis yang tidak terlalu berbeda pada dusun lainnya. Terdapat sungai kecil yang membelah menjadi batas antara Kampung Seni Nitiprayan dengan Kampung Jomegatan. Dua kampung ini, terutama Nitiprayan, juga memiliki berpetak-petak sawah menghampar yang masih produktif. Dari luas dua kampung yang secara keseluruhan sekitar 64,5 hektar, sepertiga di antaranya – sekitar 20-21 hektar – terdiri dari lahan persawahan. Namun dalam beberapa tahun terakhir arealnya terus terkurangi oleh kehadiran rumah juga perumahan yang dibangun oleh perorangan atau developer. History Menurut seorang pengamat budaya Jawa, Radeng Pangeran Adipati (RPA) Suryanto Sastroatmojo, asal – usul kampung Nitiprayan diduga berasal dari nama Ngabehi Nitipraya, seorang abdi dalem kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan sekaligus pimpinan sebuah pasukan kecil yang kemudian dipercaya sebagai “lurah” di daerah yang kini dikenal dengan nama NItiprayan. Jabatan ini disandang oleh Ngabehi Nitipraya pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII yang memerintah pada tahun 1877 – 1921. Pada awalnya, Kampung Nitiprayan tak ubahnya seperti kampung – kampung di wiliayah Bantul, Yogyakarta. Hanya satu pembeda yang dimiliki oleh kampung Nitiprayan, yaitu banyaknya seniman yang tinggal di kampung ini. Perubahan itu terjadi ketika seorang perupa bernama Ong Hari Wahyu, yang telah tinggal di kampung NItiprayan sejak tahun 1979, mempunyai gagasan untuk membuat kampung NItiprayan sebagai “panggung seni.” Pria lulusan Institusi Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang akrab disapa Ong ini, mencoba membuat sebuah terobosan baru dengan mempolarisasikan sebuah kampung yang sarat nuansa seni, mulai dari penduduk, lingkungan sekitar, sampai kegiatan sehari – hari. Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Dalam perjalanannya Ong dan masyarakat Kamppung Nitiprayan berhasil membuat kampungnya menjadi kampung Seni. Dengan menjadikan Nitiprayan sebuah “panggung, galeri sekaligus laboratorium kreatif”. Dalam pernyataan Aryani 1997 : 11
Posisi kawasan kampung seni nitiprayan Something to see
:
Kampung Seni Nitiprayan memiliki 2 event kesenian. Formal dan Informal. Event formal yang dijadwalkan secara rutin seperti kenduri seni yang diselenggarakan setahun sekali, pada bulan September ataupun Oktober. Selain itu, seniman dari mana saja bisa menggelar pertunjukkan ataupun pameran. Waktunya tidak tentu, dan lokasinya juga tidak tentu. Bisa di tengah sawah, di balai kelurahan, atau di jalan – jalan.
Kenduri Seni yang diadakan setiap bulan September ataupun Oktober. Doc. http://melayuonline.com & http://www.jogjatrip.com
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 18
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 Something to do
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E : <<< Hajatan seni seperti yang diselenggarakan di Nitiprayan tampaknya memang diminati oleh pemerhati budaya dari negera-negara maju. Partisipasi orangorang asing dalam workshop kesenian menjadi sarana komunikasi efektif kepada publik. *Sumber : http://www.bajigur.org/interview/etos-kreatifmembumi-ong <<< beberapa tempat untuk masyarakt menyalurkan bakat seninya. Disini tidak hanya masyrakat setempat yang dapat menggunakan fasilitas tersebut, namun masyarakat luar juga dapat menggunakannya .*Sumber: http://www.bajigur.org/interview/etos-kreatifmembumi-ong
Wisatawan Kampung Seni Nitiprayan bermacam – macam, ada yang mancanegara, local, seniman maupun tidak. Bagi pengunjung seniman, Kampung Seni Nitiprayan adalah surganya. Karena mereka dapat melakukan kegiatan seni dengan bebas, dan bisa langsung melakukan pameran disana. Something to buy
:
Kuliner :
Makanan Berat
Soto daging dan oseng oseng mercon yang bisa menjadi alternative wisata kuliner. *Sumber : Internet
Tempat Nongkrong / ngopi
Tempat ngopi yang terletak di Jl.Nitiprayan no.50A. dekat dengan kampong seni nitiprayan. Meski tidak berada dalam satu kampong namun masih dalam satu kawasan. Masih dapat menunjang satu sama lain.*Sumber : Internet Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 19
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Oleh – Oleh :
Lukisan Biasanya oleh – oleh yang didapat oleh Page | 20 wisatawan adalah lukisan. Karena lukisan adalah ‘komoditi’ utama daerah tersebut. Sering diadakan pameran lukisan. Bisa terletak di Sangkring Art Space, atau rumah – rumah warga. *Sumber : Internet
Namun di Kampung Seni Nitiprayan Tidak terdapat tempat khusus untuk penjualan cinderamata berupa pernak – pernik kerajinan tangan. How to arrive
:
Kampung Seni Nitiprayan Terletak 3km sebelah barat daya dari Kesultanan Yogyakarta. Selain itu daerah tersebut berada diantara ring road selatan dan riong road barat Yogyakarta. Infrastruktur yang ada pun sudah layak. Jadi kampong Seni Nitiprayan mudah untuk dijangkau. Untuk dapat sampai ke daerah tersebut dapat mengakses dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika menggunakan sarana bias kota, Kampung Seni” Nitiprayan bisa diakses dengan naik bus kota jalur 9 atau 11 dari terminal bus Giwangan Yogyakarta, dengan tujuan Jalan Bugisan, kemudian turun di SMKI Yogyakarta. “Kampung Seni” Nitiprayan terletak di sebelah barat SMKI Yogyakarta.
Jl. Nitiprayan yang termasuk dalam kawasan Kampung Seni Nitiprayan Kampung Seni Nitiprayan Sangkring Art Space Hotel Bugisan Hotel Taman Sari Mantrijeron Kawasan Keraton Ngayogyakarta Losmen Nuri Indah Ring Road Selatan
Posisi fasilitas dan public space yang dekat dengan kampung seni nitiprayan
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 How to stay
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E :
Page | 21
^ Salah satu homestay yang ada di kawasan kampung seni nitiprayan.
^^Salah satu homestay yang berada di luar kampung seni nitiprayan, tapi masih dapat dijangkau dengan mudah.
Kampung Seni Nitiprayan menyediakan tempat untuk home stay. Tinggal dengan masyarakat setempat. Dengan begitu wisatawan mendapatkan pengalaman wisata yang berbeda. Selain itu daerah kampung seni nitiprayan dekat dengan tempat penginapan. Secara menyebar dapat ditemukan. Walau letaknya tidak dalam satu kawasan kampung nitiprayan, tapi masih bisa dijangkau dengan mudah (gambar atas foto google earth). Dalam pernyataan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia : Attraction (daya tarik) Site attraction Karena terletak di bagian D.I Yogyakarta, Kawasan Kampung Seni Nitiprayan memiliki keindahan alam yang dicari oleh banyak wisatawan. Kota yang masih asri dan masih berdampingan secara seimbang dengan hal yang berbau modern.
^^ site attraction yang berupa pemandangan daerah Nitiprayan. Yang masih asri nan sejuk. Balutan sawah hijau yang meghampar cantik. *Sumber : Internet
Event attractions Kampung seni Nitiprayan adalah kampong yang mayoritas warganya seniman. Kegiatan yang banyak terjadi didalamnya tidak jauh jauh dari kegiatan seni. Diantaranya seni lukis, menari, music. Kebanyakan seniman yang dari luar maupun dari dalam melakukan pameran setelah selesai melukis. Bias dadakan maupun direncanakan. Selain itu, tidak jarang kampong seni Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
nitiprayan membuka tempat untuk pameran. Biasanya dilakukan di Art Space Sangkringan maupun di outdoor. Event lain yang terjadi berupa gelar seni tari dan seni tradisi.
Page | 22
^^ pameran yang ada di Art Space Sangkring. Nitiprayan sudah menjadi langganan untuk sebagai tempat mengadakan pameran para seniman maupun umum. *Sumber : Internet
Beberapa event yang ada di Nitiprayan : Kenduri Slametan menyambut Tahun baru Pameran Lukisan, fotografi maupun Theater Kegiatan seni lainnya dll Amenities (fasilitas) Tempat penginapan tersebar dari dalam hingga keluar. Di Nitiprayan sendiri ada beberapa tempat yang bias ditinggali / homestay. Dan di dalam Kampung Seni Nitiprayan menyediakan tempat tinggal untuk para wisatawan. Yang menarik disini, wisatawan tinggal bersama pemilik rumah. Sehingga bias mengetahui dan ikut membaur aktivitas dengan pemilik rumah. Accessibility Kampung Seni Nitiprayan Terletak 3km sebelah barat daya dari Kesultanan Yogyakarta. dapat mengakses dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika menggunakan sarana bias kota, Kampung Seni” Nitiprayan bisa diakses dengan naik bus kota jalur 9 atau 11 dari terminal bus Giwangan Yogyakarta, dengan tujuan Jalan Bugisan, kemudian turun di SMKI Yogyakarta. “Kampung Seni” Nitiprayan terletak di sebelah barat SMKI Yogyakarta. Tourist organization Yang menjadi Organisasi Kepariwisataan atau yang mengurus kegiatan pariwisata di Kampung Seni Nitiprayan adalah orang yang dianggap sesepuh, atau orang yang dihormati. Dalam hal ini adalah Ong, seniman yang memberikan kampong tersebut nama dengan Kampung Seni Nitiprayan. Selain itu Ong bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengolah Kampungnya menjadi tempat yang layak untuk kegiatan seni. Dari mengolah kampong tersebut sebagai tempat kegiatan seni, maka jadilah twmpat wisata. Pemerintah Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
setempat tidak ikut mengatur acara wisata di dalamnya. Hanya membantu dalam hal publikasi lewat media internet. Selain itu dari pihak swasta (non pemerintah) ada beberapa yang menjadi organisasi kepariwisataan derah tersebut. Salah satunya adalah JogjaTrip. Dalam websitenya Page | 23 www.jogjatrip.com menuliskan bahwa Jogjatrip adalah sebuah media yang menyajikan informasi seputar wisata yang berada di D.I.Yogyakarta. Wisata budaya maupun wisata Alam. Dari media tersebut wisatawan mendapatkan informasi tentang daerah yang akan dikunjungi. Bisa juga wisatawan mengubungi langsung Cp yang ada dimedia tersebut untuk mempermudah perjalanan. 3.2.2 Kesimpulan Studi Kasus I Yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut
:
1. Suatu tempat wisata tidak dapat berdiri tunggal tanpa kawasan yang mengelilinginya. Dengan adanya tempat wisata tersebut, dapat menjadi suatu titik awal pengembangan sebuah kawasan. Kampung Seni Nitiprayan adalah sebuah kampong yang berada di Jl.Nitiprayan, Desa Ngestiharjo, Bantul. Yang mana Kampung Seni Nitiprayan membawa efek positif terhadap kawasan tersebut. Perekonomian disekitar kampong mengalami peningkatan, masyarakat membuka tempat yang dapat dijadikan jujugan para wisatawan. Misalnya warung makan atau tempat ngopi. Meski letaknya yang berada diluar Kampong Seni Nitiprayan, masih dapat mendukung kewisataan kampong tersebut. Karena masih dalam satu kawasan Desa Ngestiharjo. 2. Aspek – aspek parwisata harus dipenuhi untuk dapat membuat kawasan atau sebuah daerah dikatakan sebagai tempat wisata. Dalam kasusnya Kampung Seni Nitiprayan, semua aspek terpenuhi. Dari Aspek apa yang dapat dilihat hingga aspek transportasi(akses). Karena daerah tersebut juga terletak dekat dengan Keraton Yogyakarta. Membuat Kampung Seni Nitiprayan memiliki nilai plus, dan menjadi jujugan para wisatawan (bisa menjadi satu paket wisata dengan keraton).
3. Tempat oleh – oleh sayangnya tidak ditemukan dalam studi kasus I. padahal tempat oleh – oleh fungsinya sangat penting. Karena wisatawan biasanya suka belanja pernak pernik khas daerah setempat.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
3.3 STUDI KASUS : THE OLD TOWN JAKARTA 3.3.1 Pembahasan Umum dan Fakta – Fakta Objek Studi Kasus Nama Objek Lokasi
: Kota Tua Jakarta : Jakarta Kota
Gambaran Umum Kondisi Geografis Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). History Pada masa lalu, Jakarta Kota (Oud Batavia) adalah ibukota Batavia dan merupakan pusat penting kegiatan ekonomi dan politik Pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan buku harian seorang prajurit tua Gedenkschrijften van een oud koloniaal, Clockener Brousson mengungkapkan bahwa Kota Tua Jakarta pernah mengalami masa kejayaan pada pertengahan abad ke-17, sehingga sempat mendapat julukan sebagai Queen of the East (Sejarah Kota Tua, Dinas Kebudayaan & Permuseuman Provinsi DKI Jakarta, 2007). Menurut Aryani (1997 : 11) Something to see
:
Peta Kawasan Jakarta Kota yang dapat menjadi panduan wisatawan untuk berkunjung.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 24
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Jakarta Kota menyajikan keindahan bangunan tua yang masih terawat. Selain itu panorama pada malam di kali besar berbeda dengan siang hari. Begitu cantik dengan lampu Page | 25 lampu yang menghiasinya. Dan tidak jarang di plaza fatahillah terdapat event event. Masyarakat yang bersepeda menjadi pemandangan yang klasik. Beberapa kali daerah tersebut dibuat untuk pengambilan film. Beberapa tempat dan bangunan yang dapat dinikmati di kawasan Jakarta Kota Tua : Sunda Kelapa
Kampung Luar Batang Di belakang Gedung Museum Bahari, jalan pasar ikan sebuah kawasan kota tua di kota jakarta utara, terletak kampung luar batang. Kampung yang terletak di kelurahan penjaringan ini merupakan pemukiman tertua di jakarta. Diperkirakan, pemukiman ini mulai dibangun pada tahun 1630-an. *Sumber : Internet
Di kampung ini terdapat satu mesjid tua, yang banyak didatangi pengunjung yang bukan hanya dari Jakarta, tapi juga berbagai daerah di Indonesia. Dalam masjid luar batang terdapat makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus. Ia dimakamkan di masjid ini pada hari kamis 27 Ramadhan1169 Hijriah atau 24 Juni 1756.
Museum Maritim Pasar Ikan (Museum Bahari)
^^ Museum Bahari/museum Maritim yang terletak di Jl. Pasar Ikan (karena memang letaknya berdekatan dengan pasar ikan). *Sumber : Internet
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Galangan Benteng Kampung Bandan Kampung ini merupakan penampungan budak dari Pulau Banda, Maluku, ketika JP Coen menaklukkan pulau itu pada 1621. Pembantaian besar-besaran Page | 26 dilakukan Coen, mereka yang selamat diboyong ke Batavia. < Kampung Bandan tahun 1955 (KITLV)
Di daerah tersebut terdapat Masjid Al Mukarromah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Keramat Kampung Bandan di Jl Lodan Raya 99, Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara. Dalam bahasa Arab, nama masjid ini memiliki arti mulia atau yang dimuliakan. Masjid ini sendiri didirikan oleh Habib Abdurrahman bin Alwi Asy-Syahtiri pada tahun 1879. Masjid ini, kini telah berusia 132 tahun. *Sumber : Internet
Kali Besar View ke Kali besar dari Jembatan Intan dan Jembatan Intannya sendiri. Dulu di jembatan ini terjadi pembantaian besar besaran masyarakat beretnis tionghoa oleh belanda yang disebut Chineezenmoord.
View kali besar yang membelah 2 koridor di saat malam hari. *Sumber: Sumber : Foto:http://img.photobucket.com/albums/v455/maxie12/novhttp://www.ceritamu.com/forum/Kota des%202010/jembktintan.jpg , Informasi : -Tua-Jakarta-m4974.aspx http://jakarta.blog.com/2005/08/01/wiken-di-kota-tua-jakarta/
Roa Malaka << Toko Merah terletak di Jl. Kali Besar No. 11, Jakarta Barat. Secara administratif berada di Kelurahan Roa Malaka, Kec. Tambora, Wilayah Kota Jakarta Barat. Dibangun pada tahun
1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff. *Sumber : Internet ^ beberapa gedung yg berada di area Roa Malaka *Sumber: Internet
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Taman Fatahilah
Page | 27
^ Gambar sebelah kiri adalah Museum Fatahilah dan gambar sebelah kanan adalah plaza fatahilah. *Sumber : Internet
Stasiun Kota
<< St. Jakarta Kota masa kini dan masa lalu (1929). Sumber : Wikipedi & Tropen Museum
Batavia Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun 1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun, kereta api-kereta api menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia Belanda pada 1926-1931. Sumber : Internet
Pintu Kecil Satu daerah tua di kawasan Jakarta Pusat, pada masa VOC merupakan daerah di luar Kota yang dikelilingi tembok, sejak abad ke18 dihuni oleh kaum pedagang Tionghoa. Pintu Kecil, yang pemah pula dikenal dengan sebutan 'Pintu Amsterdam', terletak sedikit berada di luar 'kota berbenteng' di sekitar Pasar Ikan dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Sesuai namanya dulu terdapat sebuah pintu kecil untuk masuk ke dalam benteng kota Batavia. Pada awalnya orang Tionghoa banyak yang bertempat tinggal di dalam tembok Kota, namun sesudah terjadi Pemberontakan Cina 1740, terdapat satu peraturan yang melarang orang Tionghoa tinggal di dalam Kota. Mereka kemudian berkelompok dan membentuk satu daerah tersendiri yang kemudian disebut Pintu Kecil. * Sumber : Internet
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Pasar Pagi Perniagaan Glodok Pinangsia
Something to do : Wisatawan dapat bersafari di daerah tersebut, dan menikmati kali Page | 28 besar pada malam hari adalah pilihan yang tepat. Karena banyak street café yang ada dan bisa cangkruk disana. Adapun beberapa kegiatan yang dapat ditemui di daerah tersebut : Berkeliling sambil bersepeda Fotografi Mengunjungi museum Jika ada event – event tertentu dapat ikut menikmati, diantaranya : Batavia Arts Festival Gebyar Fatahillah Passer Ikan Fair Wisata kuliner Wisata religi di kampong luar batang dan kampong bandan Something to buy
:
Kuliner :
Keterngan Gambar : 1. lapak pedagang kaki lima di sekitar halaman Museum Fatahilah 2. kerak telor, kuliner khas D.K.I Jakarta 3. gorengan, di kawasan kota tua. 4. Es potong yang hanya ditemukan di kawasn kota tua, Jakarta. Oleh – oleh : Cinderamata dapat dibeli di museum – museum yang ada dikawasan kota tua Jakarta. Misalnya di Museum Wayang ataupun Museum Fatahilah. Setiap museum memiliki cinderamata khas masing – masing. Sesuai dengan cerita museum di dalamnya. Selain di museumnya, wisatawan juga bisa membeli pernak pernik di plaza fathilah pada malam hari. Sembari wisata kuliner, melihat – lihat cinderamata.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E "Saya ngeliatnya kok makin ancur. Saya dulu sering kesini, era 2000an masih lumayan bagus lah. Yang dagang juga nggak berjubel begini. Ini kita lihat sendiri sampai nggak bisa gerak. Sepedaan saja nggak bisa. Lihat juga itu banyak yang gedungnya sudah hancur, dicoret-coret pakai spidol, ditulis-tulis nggak karuan," tutur Murdani wisatawan setempat saat ditemui akhir pekan lalu di Kota Tua, Page | 29 Jakarta. *Sumber : Internet
How to arrive
:
Jakarta kota dekat dengan Staisun Jakarta kota yang masuk ke dalam kawasan tersbut. Jadi wisatawan dapat langsung menjejakkan kakinya untuk berpetualang. Selain itu moda transportasi juga melewati kawasan Jakarta kota. Diantaranya Bajaj, Angkutan Umum (bemo), Bus kopaja, dan Busway.
^ Angkutan umum yang ada di Jakarta dan melewati Kawasan kota Tua. *Sumber : Internet
How to stay
:
Di kawasan Jakarta Kota banyak ditemukan tempat untuk menginap. Banyak hotel dengan menggunakan gedung tua yang bisa di jadikan tempat istirahat. Sembari istirahat dapat menikmati keindahn gedung tersebut. Dalam pernyataan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia : Attraction (daya tarik)
Site attraction Kota Tua Jakarta Juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekrit yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.
Event attractions Page | 30
Event yang ada di kawasan ini tidak hanya dari pemerintah, namun dari masyarakat Jakarta maupun luar Jakarta yang menggunakan Kawasan Kota Tua sebagai tempat terselenggaranya acara. Beberapa contoh event yang dapat dinikmati di kawasan kota tua Jakarta, diantaranya : Batavia Arts Festival 2011 Gebyar Fatahillah 2011 Passer Ikan Fair 2011 - 12 Desember 2011
^ beberapa gambaran acara yang ada di Kawasan kota Tua. *Sumber : Internet
Amenities (fasilitas) Fasilitas makan seperti resto dan café. Dapat ditemui dengan mudah dikawasan Jakarta Kota tua. Dari warung makan hingga yang harganya juga tidak main main. Contohnya Café Batavia. Dengan interior yang cantik, pengunjung tidak hanya disuguhi makanan yang berkelas, namun interior yang cantik nan anggun.
^ Gambar sebelah kiri adalah interior Café Batavia sedangkan yang sebelah kanan adalah ekterior café Batavia. *Sumber : Internet
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Accessibility Menggunakan Bus Trans Jakarta Jika naik dari shelter Taman Mini Garuda, transit pertama di shelter Semanggi lalu berjalan kaki melalui tangga penyebrangan ke Halte Bendungan Hilir. Lalu Page | 31 naik bus jurusan Blok M-Kota yang menuju ke arah Kota. Dari Halte CIlilitan (PGC luar), naik bus jurusan PGC-Harmoni. Kemudian transit di Halte Harmoni dan naik bus jurusan Blok M-Kota menuju arah Kota.
Menggunakan Kereta Ada tiga jenis KRL menuju stasiun Jakarta Kota; Ekonomi, Ekonomi AC dan Express. Bila menggunakan KRL Ekonomi dan Ekonomi AC dapat naik dari stasiun manapun. KRL Express hanya berhenti di beberapa stasiun saja. Jika naik dari arah Bogor, dapat menggunakan KRL dari stasiun manapun sampai Stasiun Jakarta Kota. Jika naik dari Tebet, dapat menggunakan KRL dari Stasiun Tebet sampai Stasiun Jakarta Kota. Jika naik dari Bekasi, dapat menggunakan KRL Bekasi-Jakartak Kota.
Menggunakan Angkutan Kota Mikrolet M-15 A jurusan Kota—Tanjungpriok, Mikrolet M-39 jurusan Kota—Pademangan, Metromini 02 jurusan Muara Karang—Senen. Bus Mayasari Bakti P 17 A jurusan Kampung Rambutan-Kota, dari Kampung
Rambutan atau Pasar Rebo Tourist organization Pemerintah kota Jakarta sedang getol getolnya membenahi warisan sejarah, yaitu Kawasan Jakarta Kota Tua. Data lengkap tentang kawasan tersebut dapat di akses oleh umum di http://kotatuajakarta.org. di media tersebut dijelaskan dengan lengkap tentang asal mula / sejarah tentang Kawasan Kota lama hingga perkembangannya saat ini. Serta detail tentang objek wisata yang ada apa saja, dan bagaimana pencapaiannya kesana.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
3.3.2 Kesimpulan Studi Kasus II Yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut
:
1.
Penataan kawasan wisata melibatkan banyak aspek. Salah satunya PKL. Disini Page | 32 posisi PKL dapat menguntungkan, menjadikan tempat tersebut lebih ramai namun juga bisa menenggelamkan kawasan tersebut. Karena adanya PKL, kawasan wisata dapat menjadi lebih kumuh dan tidak sedap dipandang. Maka, penataan PKL di dalam kawasan wisata sangatlah perlu. Tidak semerta ditertibkan dengan digusur. Namun memberikan zona untuk PKL.
2.
Untuk menghidupkan sebuah kawasan perlu di beri kegiatan yang mendukung kawasan tersebut. Seperti hal yang dilakukan oleh Museum Fatahilah. Mengadakan festival yang jangka waktunya setahun sekali. Selain mengadakan kegiatan besar selama satu tahun sekali, memberikan event event kecil juga lah sangat perlu. Agar wisatawan yang dating tidak hanya menikmati bangunan yang fisik saja.
3.
Memberikan daerah ‘selamat datang’. Meski ‘pintu masuk’ kawasan tersebut bisa dari mana saja. Namun dengan pemberian daerah ‘selamat datang’ mempermudah wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata. Di daerah ‘selamat datang’ wisatawan diberi gambaran umum tentang objek apa saja yang ada dikawasan tersebut dan di beri peta pariwisata. Sedangkan di kawasan Jakarta kota, hal itu belum ada. Jadi wisatawan harus Tanya – Tanya terlebih dahulu dengan orang sekitar. Meski hal tersebut ada bagusnya karena berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Daerah ‘selamat datang’ tersebut dalam bentuk Tourist Information.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB IV TEMA RANCANG
4.1
DEFINISI TEMA
4.1.1 Pengertian secara terminology bahasa a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, tema adalah pokok pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya). b. Menurut Oxford Advance Learner’s Pocket Dictionary (2004) Subject of a talk, book, etc. Repeated tune in music. c. Menurut Webster Ninth New Collegiate Dictionary, Merriam-Webster INC, Publishers Springfield, Massacuset, USA : A subject or topic of discourse or of artistic representation (guilt and punishment is the theme of the story) Diartikan sebagai sebuah topik dari percakapan atau ceramah atau pidato atau topik dari sebuah karya seni. Aspecific and distinctive quality, characteristic, or concern. Diartikan sebagai suatu kualitas yang spesifik, karakteristik, atau perhatian Kesimpulan dari berbagai pengertian diatas, tema adalah pokok pikiran atau topik atau karakteristik yang mendasari dari subjek tertentu (buku, musik, percakapan, seni dan lain-lain). 4.1.2 Pengertian Tema Secara Arsitektural Merancang dengan tema berarti mengusulkan salah satu kemungkinan perwujudan dari gagasan (Ir. Josef Prijotomo, M. Arch, dosen Arsitektur ITS). Menurut Gunawan Tjahyono, “Tema dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan bagi sebuah tajuk. Dari situlah kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk melakukan bahasan, ulasan, dan tindakan (intelektual). Dengan demikian, tema melandaskan seluruh olahan berkarya dan tindakan intelektual atau seni. Dari contoh yang sama, dalam bidang arsitektur, tema dapat melandasi tindakan berarsitektur.” ( Kilas Jurnal FTUI, Januari 2000, volume 2 nomor 1, halaman 79) Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang di dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk mencari jawaban.” (AMI – Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 – 1995, Subur, Jakarta, 1995). Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 33
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Jadi, tema merupakan dasar atau langkah awal dalam menentukan landasan desain suatu obyek rancangan yang mampu memberikan batasan dalam mengeksplorasi konsep perancangan, sehingga konsep rancangan yang dibuat tidak keluar jalur dari konteks tema yang ingin dimunculkan. 4.2 DEFINISI SPIRIT of THE TIME 4.2.1 Definisi SPIRIT Menurut www.thefreedictionary.com The soul, considered as departing from the body of a person at death. ( Jiwa, yang pergi meninggalkan jasad manusia ketika dia meninggal). The part of a human associated with the mind, will, and feelings. ( Bagian dari manusia yang berhubungan dengan pikiran, kehendak, dan perasaan). The essential nature of a person or group. ( Karater atau sifat penting dari seseorang atau kelompok). Spirits A mood or an emotional state. ( Spirits sebuah suasana hati atau keadaan emosi). The predominant mood of an occasion or a period: "The spirit of 1776 is not dead" (Thomas Jefferson). (Suasana hati dominan dari suatu kesempatan atau periode ; “ Semangat 1176 tidak mati” kata Thomas Jefferson). Menurut www.wikipedia.org Kata Sprit berasal dari bahasa Latin Spritus, yang berarti nafas. Namun dapat diartikan juga sebagai roh, jiwa, keberanian, semangat/kekuatan/tenaga. 4.2.2 Definisi TIME Menurut www.wikipedia.org “Time is a dimension in which events can be ordered from the past through the present into the future, and also the measure of durations of events and the intervals between them. Time has long been a major subject of study in religion, philosophy, and science . . .” Waktu adalah dimensi di mana peristiwa dapat dipesan dari masa lalu melalui masa kini ke masa depan, dan juga ukuran durasi kejadian dan interval mereka. Waktu telah lama menjadi subjek utama penelitian dalam agama, filosif, dan ilmu pengetahuan.. Menurut http://www.angelfire.com/md2/timewarp/time.html
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 34
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Time is always changing. Time never stands still. Time is continuous, and not stationary. Time changes our perceptions, and our perceptions of time change continuously. Time is infinite; change is essential to time. Waktu selalu berubah, waktu tidak pernah diam. Waktu adalah terus menerus dan tidak stasioner. Waktu mengubah persepsi kita, dan persepsi kita tentang waktu berubah terus Page | 35 menerus. Waktu adalah terbatas, perubahan adalah penting ke waktu. Menurut http://searchcio-midmarket.techtarget.com/definition/time
Time is an observed phenomenon, by means of which human beings sense and record changes in the environment and in the universe. A literal definition is elusive. Time has been called an illusion, a dimension, a smooth-flowing continuum, and an expression of separation among events that occur in the same physical location. Waktu adalah sebuah fenomena yang diamati manusia dengan cara yang masuk akal dgn merekam perubahan lingkungan dan alam semesta. Definisi secara literature sulit untuk dipahami. waktu disebut ilusi, dimensi sebuah kontinuitas, dan ekspresi pemisahan peristiwa yang terjadi di lokasi fisik yang sama. 4.3 SEJARAH SPIRIT OF THE TIME Zeitgeist muncul sebagai prinsip filosofis yang mirip dengan Volkgeist. Sedangkan Volkgeist mengacu pada kepribadian kolektif dari suatu etnis atau kebangsaan selama beberapa generasi, Zeitgesist menunjukkan karakter sejarah pada tiap periode yang berbeda. Zeitgeist mengacu pada tren politik, artistic dan social yang dominan dari era tertentu. Spirit of the time berasal dari kata zeitgeist dalam bahasa Jerman. Dipopulerkan oleh George Hegel. Zeitgeist (spirit of the age or spirit of the time) berasal dari kata zeit dan geist yang berarti ‘spirit’ dan ‘time’ adalah mode intelektual atau mazhab yang dominan yang menggambarkan dan mempengaruhi budaya pada periode - periode. Sebagai contoh, arsitektur dan seni lainnya dari abad ke – 20 banyak dipengaruhi oleh gagasan modernism. 4.4 KESIMPULAN TEMA SPIRIT OF THE TIME Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SPIRIT OF THE TIME adalah kekuatan sebuah masa atau waktu yang menyimpan cerita dalam setiap kejadian / peristiwa. Yang mana kekuatan tersebut dapat memberikan sebuah ‘roh’ pada sebuah kawasan dan bangunan lama. Jika kekuatan tersebut terus diiaga, dipoles, dan dirawat dengan mempertimbangkan keadaan masa kini. Sebuah kawasan kota lama yang memiliki ‘roh’ dan dapat ‘hidup’ jika mendapat perhatian dari masyarakat setempat (termasuk kepemerintahan). Apabila masyarakat setempat sudah menghargai, merawat dan mencari tau, otomatis kawasan kota lama tidak akan mati. Seperti yang telah banyak terjadi pada kota Surabaya. Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Untuk memunculkan sebuah ‘roh’ pada kawasan lama dengan cara: 1. Memperbaiki fisik bangunan yang telah rusak. Seperti pada fasad, material dan detail pada bangunan. 2. Menghadirkan suasana masa lalu dapat melalui interior ataupun eksterior serta Page | 36 landscaping yang mendukung. 3. Memberikan fungsi baru yang dapat mendukung dan menghidupkan aktivitas kawasan. 4. Menyandingkan suasana masa kini melalui interior maupun eksteriornya secara berdampingan. Agar masyarakat yang muda tertarik untuk mengunjungi kawasan tersebut. 4.5
LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA
Berkembangnya kota tidak lepas dari campur tangan manusia dalam hal pengembangan dan pelestarian. Kota yang indah adalah kota yang berkembangnya tidak melupakan sejarahnya, tidak melupakan bagaimana ia berdiri sampai pada keadaan saat ini. Kenyataan yang terjadi pada kebanyakan kota, khususnya Surabaya. Adalah ketimpangan pengembangan kawasan. Yang menjadi perhatian utama pemerintah adalah kawasan yang dapat menghasilkan keuntungan lebih dengan cepat. Sehingga kawasan – kawasan lama di Surabaya banyak yang terlupakan, padahal sesungguhnya jika dirawat dan dikembangkan akan banyak mendatangkan keuntungan. Banyak kawasan kota lama di Surabaya menjadi kawasan mati dan ditinggalkan. Memang, sebagain masih ada yang aktif, namun jam aktifnya hanya pada saat pagi hari – sore hari. Ketika sudah menjelang malam, aktivitas banyak tidak terlihat. Contohnya pada Koridor Kembang Jepun yang berada di Kawasan kota lama. Pada bulan Mei 2005, pemerintah kota Surabaya membangun kawasan wisata Kya-kya, namun saat ini kawasan tersebut tidak lagi seaktif ketika pertama kali di buka. Sebenarnya keberadaan bangunan bangunan lama (kawasan kota lama) dapat bersanding gagah dengan bangunan masa kini. Tidak hidupnya sebuah kawasan dikarenakan tidak adanya aktivitas yang dapat menarik masyarakat untuk datang, bangunan sekitar yang berada di kawasan tersebut tidak menarik dan tidak terawat, tidak adanya public space yang dapat digunakan masyarakat untuk berkumpul,dan sebagainya. Memberikan ‘roh’ ke sebuah kawasan sangatlah penting, agar kawasan tersebut tetap hidup dan ramai. Maka dari itu penggunaan tema SPIRIT OF THE TIME diharap dapat membantu mahasiswi untuk melakukan sebuah proses merancang REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA. 4.6
PENDEKATAN TEMA
Pendekatan teori yang dipakai untuk mencapai tema dalam rancangan adalah Simbiosis Past, Present, Future by Kisho Kurokawa. Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
4.6.1 Simbiosi antara masa lalu dan masa kini Arsitektur tidak lepas dari sejarah. Arsitektur berusaha menjaga kesesuaian, keserasian antara masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Arsitektur juga mempunyai kebutuhan menjaga, mempertahankan sejarah dan kebudayaan daerah tertentu. Unsure – unsure pokok dari sejarah arsitektur itu adalah unsure fisik (ornament, Page | 37 symbol, dan bentuk arsitektur) dan unsur non-fisik (ide, cara berfikir, dan estetika serta car a hidup). Dalam simbiosis masa lalu dan masa kini media perantara antara kedua hal tersebut adalah proses dimana berkembangnya kebudayaan dahulu dengan produk – produknya menuju kebudayaan baru dengan produk – produk barunya pula. Pengertian simbiosis menurut Kisho Kurokawa : “…we need a zoning theory that will accommodate areas of mixed function. We need cities where people of all ethnic background can live together. We need architecture and cities where handicapped people can live with equal freedom. We need residential areas where old people and young people can live together comfortably. And we need architecture where inside and outside are mutually interpentetrating…” 4.6.2 Sejarah simbiosis Arsitektur simbiosis awalnya berkembang di Jepang. Pelepornya adalah Kisho Kurokawa, meurutnya budaya Jepang merupakan ‘simbiotik’. Sejak abad ke -7, kebudayaan Jepang sudah banyak dipengaruhi oleh budaya- budaya luar, termasuk dari beberapa Negara tetangga, seperti China dan Korea, serta melalui keduanya juga masuk budaya Persia dan Eropa Barat. Semenjak itu pula, proses simbiosis budaya antara jepang dengan Negara Negara lain mulai terjadi. Bangsa Jepang secara aktif berasimilasi dengan budaya – budaya asing. Dalam segi arsitektur, laihirnya gerakan simbiosis menurut Kisho Kurokawa dalam bukunya Art of Symbiosis, dilandasi beberapa alas an, yaitu : 1. Ajaran Budha yang mengajarkan doktrin Samsara (perpindahan jiwa), dikatakan bahwa semua yang hidup adalah bagian dari lingkungan kahir dan mati yang kesemuanya terjaring dalam jalinan kehidupan. Aspek fundamental dari filosofi ini adalah kepercayaan bahwa tidak ada yang abadi/permanen, baik itu alam, manusia itu sendiri atau arsitektur. Maka kelangsungan hidup arsitektur, seperti halnya manusia, adalah milik alam dan dalam lingkaran perpindahan. Dari prinsip inilah simbiosi menyatu dan mejadi bagian penting dalam kebudayaan Jepang. 2. Beberapa kegagalan dalam arsitektur modern. Menurut Kisho Kurokawa, ada 4 kegagalan dari arsitektur modern yang memicu lahirnya arsitetkur simbiosis, yaitu :
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Dualisme yang berdasar pada fungsi. Universalisme melalui industrialisasi Susunan yang berdasarkan hirearki Materialisme 4.6.3 Prinsip – prinsip Simbiosis Masa Lalu dan Masa Kini Berdasarkan tulisan Kisho Kurokawa, tentang Symbiosis of redevelopment and restoration sub bab terakhir, menyebutkan bahwa sebuah kota yang modern adalah dimana gedung dan kawasan lama dilestarikan. Meskipun mereka kurang memiliki nilai sejarah. Pembangunan ulang atau redevelopment sebaiknya tidak menghilangkan keindahan sebuah kota sebelumnya. Adanya keseimbangan hubungan antara yang baru dan yang lama, kisho Kurokawa menyebutkan symbiosis of development and preservation (revitalization). Menurut Kisho Kurokawa, lahirnya simbiosis masa lalu dan masa kini bermula pada pemikirannya akan metabolisim architecture, lalu mengalami pengembangan menjadi diachrony. Diachrony inilah yang menjadi cikal bakal simbiosis masa lalu dan masa kini (symbiosis of the past, the present, and the future). Simbiosis ini sangat erat kaitannya dengan sejarah, nilau sejarah atau kesejarahan. Kisho Kurokawa mendefinisikan pengertian sejarah (history) menjadi dua, yaitu : Visible History Hal – hal yang tampak, antara lain bentuk arsitektural, motif ornament, dan simbiosis yang merupakan warisan dari masa lalu/masa silam. Unvisible History Hal - hal yang tidak tampak, antara lain pikiran, ide – ide, religi, perasaan akan keindahan, dan jalan hidup. Sejarah (History) sendiri berbeda cara melestarikannya. Menurut pengamatan Kisho Kurokawa, pelestarian sejarah berbeda antara Negara – Negara di Barat dan di Timur. Di Barat, pelestarian dilakukan lebih kepada material arsitektur. Secara fisik, sehingga masih banyak gedung – gedung tua di Negara Barat yang masih terlihat asli. Sedangkan di Timur, pelestarian dilakukan secara spiritual, budaya.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 38
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Secara skematik dapat digambarkan sebagai berikut : Page | 39
Metabolism
Diachrony
Syncharony
Symbiosis of the past, the present, and the future.
History
Visible
Unvisible
Manifested in architectural forms, ornamental motifs, and symbol inherited from the past
That states of mind, ideas, religions, aesthetic sensibilities, and ways of life
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB V STUDI KASUS TEMA
5.1
Page | 40
STUDI KASUS I
PROFIL STUDI KASUS : NAMA OBJEK
:
Gedung Parlemen Jerman – Reichstag
LOKASI
:
Berlin – Jerman
ARSITEK
:
Norman Foster ( rekonstruksi )
TAHUN
:
1894 ( pembangunan awal 1871 ) Pekerjaan Rekonstruksi : 1995 – 1999
VOLUME BANGUNAN
: 400.000 M3
DIAMETER KUBAH
: 40 meter
JUMLAH KACA/CERMIN YANG DIGUNAKAN PADA KERUCUT : 360 SUMBER STUDI KASUS:
http://www.ushmm.org/outreach/id/article.php?ModuleId=10007669
http://www.solopos.com/2011/03/10/reichstag-sederhana-tapimengesankan-habis-88608
http://en.wikipedia.org/wiki/Reichstag_%28building%29
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
5.1.1 Sejarah Bangunan Recihstag merupakan gedung parlemen yang didesain oleh Paul Wallot pada tahun 1894. Bangunan enam lantai dengan gaya Italian Renaissance mempunyai luas 13.290 meter persegi dengan empat tower yang tingginya mencapai 40 meter. Terdapat tulisan “dem deutschen volken” di pediment pintu masuk utama bangunan yang berarti “untuk Page | 41 masyarakat Jerman”, dibuat pada tahun 1916. Pada atap bangunan di buat cupola (kubah) berbahan kaca dan baja. Hal tersebut merupakan karya terbesar pada saat itu.
Bentuk kupola pada mulanya
Peristiwa penting bersejarah : 1. Merupakan tempat dimana Philipp Scheidemann memproklamirkan berdirinya republic Jerman setelah kaisar turun tahta di akhir perang dunia pertama. Peristiwa ini dilaksanakan di salah satu balkon bangunan Reichstag , pada tanggal 9 Nopember. 2. Reichstag berfungsi sebagai gedung parlemen “ Weimar Republic” selama tahun 1919 hingga tahun 1933. 3. Pada tanggal 27 Februari 1933, Reichstag terbakar. 4. Hancurnya gedung ini karena perang dunia kedua akibat pemboman besar- besaran oleh tentara Rusia. Keadaan dimana gedung Reichstag hancur olek pasukan sekutu.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Page | 42
Keterangan Gambar : Sisa sisa reruntuhan bangunan setelah dibom di tahun 1945, terlihat graffiti pada kolom dan dinding bangunan. merupakan salah satu bagian yang wajib dipreservasi.
Penghormatan terhadap aspek-aspek bersejarah bangunan adalah salah satu kondisi yang ditetapkan untuk arsitek, sehingga jejak peristiwa sejarah itu harus dipertahankan dalam keadaan terlihat. Di antaranya adalah grafiti yang ditinggalkan oleh tentara Soviet setelah pertempuran terakhir untuk Berlin pada bulan April-Mei 1945. Ditulis dalam Sirilik, termasuk slogan-slogan seperti "Hitler kaputt" dan nama-nama anggota TNI. Namun, grafiti dengan tema rasis atau seksis telah dihapus, dalam perjanjian dengan diplomat Rusia pada saat itu. 5.
Sejak hancurnya gedung, maka tidak ada fungsi yang jelas pada bangunan. hingga pada akhirnya tahun 1961- 1964 diadakan restorasi oleh Paul Baumgarten, namun cupola yang berciri khas justru dihilangkan. Restorasi ini seakan – akan justru menghilangkan nilai sejarah bangunannya.
6.
Hingga tahun 1990, bangunan ini kadang – kadang digunakan untuk pertemuan atau rapat Majelis dan pameran tentang German History disebut fragen an die deutsche Geschichte (pertanyaan akan sejarah Jerman).
Norman Foster memenangkan kontes arsitektur untuk merekonstruksi bangunan tersebut. Konsepnya sangat berbeda dengan apa yang telah dilakukan oleh Paul Baumgarten (menghilangkan cupola). 5.1.2 Rekonstruksi Norman Foster Pekerjaan rekonstruksi dilakukan tahun 1995, sesuai dengan gagasan pemikiran Norman Foster, yaitu membongkar dan menghilangkan semua elemen tambahan yang dilakukan saat restorasi tahun 1960an oleh Paul Baumgarten dengan pendekatan baru yang tetap memiliki jati diri. Antara lain : Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
1.
Merubah kembali tatanan kursi sidang parlemen kembali seperti semula.
2.
Membangun kembali cupola seperti semula, dengan pendekatan bentuk yang hamper serupa (berbahan kaca / cermin dan baja). Nantinya copula ini menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk menyaksikan pemandangan ke Page | 43 seluruh kota khususnya di malam hari.
1894
1971
1999
Gambar diatas merupakan simpulan perjalanan gedung Reichstag dengan hasil akhir nomor tiga. Norman Foster berusaha mengembalikan bentuk – bentuk seperti semula, salah satu contohnya dengan membuat copula kembali. Bentuknya mengadopsi bentuk yang lama dengan bahan yang sama (kaca dan baja), beliau menggabungkan elemen masa lalu dengan penyelesaian tekonologi di masa kini. Roof terrace with restauran Party chambers Meeting rooms for the presidency, staff, and council of elders Intermediate floor, visitor’s stand Debating chamber Ground floor, entrance halls
Reichstag baru dengan kubah diatasnya dimana pengunjung dapat masuk dan menikmati bangunan merupakan vocal poin dari Reichstag, dan sekaligus menjadi landmark lingkungan sekitar.
Cupola atau kubah pada atap gedung Reichstag, terdapat kerucut (cone) terbalik yang difungsikan sebagai nilai estetika dan ketahanan struktur. Terbuat dari baja, yang dilapisi cermin – cermin. Akses pengunjung bias hingga puncak kubah melalui ramp dengan sudut kemiringan yang rendah.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
5.1.3 Simbiosis masa lalu dan masa kini
Interior gedung Reichstag. Koridor sebelah utara yang menjadi saksi sejarah. Gambar 1. Foto koridor utara yang diambil Page | 44 pada tahun 1959; Kerusakan berkelanjutan selama perang tidak mengurangi kemegahan arsitektur penting Wallot itu. 1
2
Gambae 2. Foto diambil ditempat yang sama (koridor utara) pada tahun 1972, mengikuti desain rebuilding Baumgarten’s; semua ornament asli yang berada di koridor (di dinding, kolom, plafond) dihilangkan untuk menciptakan kesan terkendali daripada kesan kelembagaan. Rekonstruksi desain yang terjadi, Norman Foster mengembalikan detail yang berada di koridor tersebut. Seperti detail pada dinding, plafond. Karena di sini dinding dan ceruk membawa bekas luka perang - batu rusak dan grafiti Uni soviet - tetapi juga mereka yang berasal dari 1960an, ketika semua ornamen ukiran yang dipahat dihilangkan.
Jembatan baja dimasukkan di koridor di tingkat mezzanine. Jembatan tersebut memungkinkan akses public ke tribun dan pers di ruangan, bentuk yang ringan tidak mengalahkan sifat material dari dinding yang ada.
Debating chamber yang asli mengesankan suasana Jerman dengan ornament, sculpture, lukisan, kaca patri dan perabot di mana dikerahkan untuk menciptakan suasana kemegahan dan kemewahan. Sedangkan gambar sebelah kanan adalah ruang yang sama namun telah megalami perubahan desain. Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E Meskipun bangunan ini berkesan massif, namun bangunan ini justru berkesan lembut di mata pengunjung. Bukan hanya karena pemilihan material, tetapi juga lapang, transparan dengan dinding kaca yang membiarkan cahaya masuk Page | 45 ke dalam ruang.
Pelaksanaan rekonstruksi gedung Reichstag diharapkan dapat memenuhi beberapa tuntutan, antara lain : 1.
Dapat memenuhi kebutuhan kerja sidang parlemen atau anggota dewan dengan memperhatikan wujud bangunan dan fungsi yang ada di dalamnya, untuk dapat mewadahi segala aktfitas parlemen.
2.
Dengan menghargai rencana awal oleh arsitek Paul Wallot.
3.
Dengan mempertahankan nilai – nilai sejarah yang ada di dalam bangunan untuk mengetahui jejak sejarah (historic trace) akan masa lampau. Seperti dinding yang terbuat dari batu (sandstone) sejak jaman kekaisaran Wilhelm. Dinding ruang dalam yang hancur selama perang. Cyrillic graffiti yang dibuat oleh serdadu Soviet tahun 1945.
4.
Mengutamakan penekanan antara sisi sejarah bangunan dan inovasi terhadap teknologi lingkungan. Menggunakan criteria clarity, openness, convenience, salah satu aplikasinya adalah pada keterbukaan akan kunjungan anggota parlemen dan wisatawan.
Visible dan Unvisible History Gambar disebelah kiri merupakan tanda peringatan 96 anggota Reichstag partai oposisi yang dibunuh oleh Nazi. Tanda peringatan ini merupakan sisi unvisible history, karena ini bukan sesuatu peninggalan nyata. Namun sang perancang lebih menekankan pada nilai – nilai spiritualnya.
Secara keseluruhan, gedung Reichstag memiliki apa yang disebut visible history, in idapat dilihat melalui bentuk arsitekturnya yang tidak berubah dengan jajaran kolom dan pediment yang bertuliskan “ dem deutshen volke ” , motif – motif ornament yang masih dipertahankan, walaupun beberapa motif telah rusak akibat pemboman saat PD II. Sedangkan unvisible history nya dapat dilihat melalui hadirnya bangunan dengan jiwa dan karakter seutuhnya.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
SPIRIT OF THE TIME Sebuah kekuatan yang tidak lekang oleh waktu adalah, kekuatan yang dapat berbicara melalui roh atau jiwa atau karakter. Yang diperlihatkan maupun tidak. Dalam sejarah, sebuah bangunan dapat berbicara. Menunjukkan karakternya, memperlihatkan bagaimana Page | 46 jiwanya. Melaui detail dan suasana. Pada Reichstag , spirit yang dapat dilihat dengan mata telanjang adalah detail – detail yang masih di munculkan melalui dinding dan kolomnya. Sehingga pengunjung dapat merasakan dan melihat bagaimana masa lalu dan kenangan gedung tersebut. Dari dia pertama kali berdiri, hingga di bangun kembali. Beberapa detail yang Nampak pada bangunan
Kesimpulan Studi Kasus I 1.
Restorasi dilakukan dengan cara menghilangkan semua elemen tambahan dan berusaha semaksimal mungkin mengembalikan bentuk dan gaya arsitektur sepertri sedia kala (masa silam).
2.
Menghargai peninggalan sejarah dengan melakukan pendekatan rancangan terhadap bentuk arsitektur bangunan semula, ini dilakukan oleh Norman Foster dengan membuat cupola kembali. Bentuk cupola ini lalu disesuaikan dengan perkembangan teknologi modern, menggunakan bahan baja dan kaca serta cermin – cermin pada kerucutnya.
3.
Adanya keseimbangan antara development dan preservation, pembangunan dan pelestarian, sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama.
4.
Berusaha mempertahankan nilai – nilai sejarah yang terkandung di dalam gedung dengan cara tidak merubah, persis keadaan seperti semula (preservasi). Misalnya graffiti serdadu Soviet saat PD II yang masih bias disaksikan dengan baik.
5.
Penambahan elemen baru tidak merusak atau mengganggu elemen lama, namun justru saling melengkapi sehingga memberikan suatu hasil karya rancang yang kompleks dan satu kesatuan.
6.
Simbiosis pada gedung Reichstag : merupakan hubungan langsung antara bangunan lama dengan bangunan baru yang berada pada satu kesatuan bangunan. maksudnya, bangunan baru ada di dalam bangunan lama, bukan suatu gedung yang terpisah.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 5.2
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
STUDI KASUS II
Page | 47
PROFIL STUDI KASUS : NAMA OBJEK
:
Myeongdong Theater - Seoul, South Korea
LOKASI
:
Seoul, South Korea
DISTRIK
:
Komersial
ARSITEK
:
Seung Park dan Jong – ryul Han
ARSITEK RESTORASI
:
SAMOO Architects & Engineers
TAHUN
:
1936
LUAS LAHAN
:
1.785,79 m2
LUAS BANGUNAN
:
1.188,04 m2
JUMLAH LANTAI
:
5 lantai dan 2 lantai basement
SUMBER STUDI KASUS:
Buku CONCEPT ANNUAL R.5, Ruang Baca Arsitektur ITS
http://www.vmspace.com/eng/sub_emagazine_view.asp?category=architect ure&idx=10689
http://www.fda-online.com/project_detail.php?id=283
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
5.2.1 Sejarah Bangunan Teater Myongdong adalah sebuah pusat pertunjukkan teatrikal eksklusif di buka pada tahun 2009 yang mana letaknya berada di bekas gedung teater Korea. Dari tahun 1934 hingga 1973, Teater Nasional Korea adalah teater pioneer untuk mempertunjukkan seni dan budaya Korea, selain itu ebrfungsi juga sebagai Movie Theater, Performance Theater dan Page | 48 Teater Seni. Meskipun pernah ditutup pada tahun 1975 karena mengalami perubahan fungsi. Dari teater menjadi kantor. Setelah mengalami renovasi kurang lebih selama 3 tahun oleh SAMOO Architects, gedung tersebut diberi nama baru dan dibuka kembali dengan nama Myeongdong Theater pada 5 Juni 2009. Setelah ruang teater baru benar-benar dibangun di dalam bangunan aslinya, teater kini telah terlahir kembali sebagai gedung pertunjukan menengah dengan negara-of-the-art peralatan panggung dan 588 kursi, menawarkan penonton pemandangan panggung dari dekat dan memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman intim dengan para pemain dan penonton. Teater menyajikan berbagai pertunjukan seperti drama serius, drama eksperimental, non-verbal pertunjukan, dan musikal. Teater juga merupakan tempat populer untuk berbagai kegiatan seperti kontes akting, festival teater dan festival kinerja.
Gambar diatas merupakan peta perkembangan kawasan kota disekitar Myeongdong. Berikut penjelasannya : 1.
Pada gambar no.1 merupakan perkembangan antara tahun 1930an, saat itu belum banyak bangunan tinggi, yang ada hanyalah bangunan satu lantai dengan atap genteng. Dan kendaraan belum padat.
2.
Pada gambar no.2 merupakan perkembangan antara tahun 1970an, perubahan kepadatan memang belum begitu terasa, namun sudah banyak bangunan tinggi dan mulai banyak toko – toko berjejer di sepanjang jalan. Dapat dikatakan bahwa saat itu korea selatan masih merupakan Negara
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
berkembang. Fasad bangunan dipenuhi oleh iklan, sehingga sangat berkesan kumuh. Kendaraan sudah cukup padat. 3.
Pada gambar no.3 merupakan perkembangan antara tahun 2000, sangat mencolok dalam hal kepadatan bangunan. Fasad bangunan sudah tertata Page | 49 rapid an reklame jika dibandingkan dengan tahun 1970an.
5.2.2 Restorasi Myeongdong National Theater Awalnya bangunan ini memang difungsikan sebagai teater, namun mengalami perubahan fungsi pada tahun 1970an menjadi kantor. Tujuan restorasi ini adalah untuk mengembalikan fungsi semua sebagai teater dengan penyelesaian teknologi masa kini. Namun konsep rancangnya masih tetap berpijak pada bangunan lama.
Prose Ide Bentuk
Konsep arsitek dalam merestorasi gedung ini adalah dengan melakukan empat tahapan, yaitu : 1. Memory of the past, bangunan lama yang ada tetap dipertahankan tampak luarnya. 2. Bowl of Revival, ide sang arsitek untuk dapat menghidupkan kembali kawasan ini sepanjang malam adalah dengan membangkitkan kembali (re-vival/re-vitalize) koridor Myeongdong.
Prose Ide Bentuk
3. Energy of Culture, merupakan penggabungan antara no.1 dan no.2 yang menghasilkan suatu energy besar.
4. Bring Out the Light, energy yang dihasilkan melupa hingga memancarkan sinar. Sebagai perwujudan revitalisasi kawasan.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Page | 50
Dinding bagian luar dipertahankan sebagai wujud pelestarian sejarah panjang Myeongdong. Dinding luar dini dilestarikan sebisa mungkin dan direstorasi dibagian tertentu. Insulasi suara dan insulasi panas diperoleh dari restorasi dinding dalam dan membungkusnya dengan kaca transparan. 5.2.3 Simbiosis masa lalu dan masa kini Simbiosis antara masa lalu dan masa kini sangat terasa saat kita berjalan di tepi lorong, dimana terdapat pembentukan ruang yang satu (kuno dan modern, lama dan baru). Pada ruang ini kita dapat menyerap dua kesan yang berbeda yang tergabung di dalam satu ruang yaitu koridor / lorong.
Interior pada myeongdong teater.
Masa lalu dan masa kini terlihat jelas. Pada eksterior yang direstorasi dan pada bangunan baru yang ditambahkan.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Visible dan Unvisible History Visible history terletak pada bentuk luar / tampang bangunan yang tidak berubah. Karena merupakan konsep rancang sang arsitek untuk mempertahankan dinding luar dan dalam sebagai bentuk pelestarian sejarah panjang perjalanan myeongdong. Unvisible history terletak pada konsep konsep dan ide ide arsitek untuk membangkitkan kembali kawasan myeongdong dengan dibuatnya kembali tater myeongdong. Hal tersebut diharapkan mampu menghidupkan suasana di malam hari.
5.2.4 Kesimpulan Studi Kasus 2 1.
pendekatan utama yang dilakukan dalam merancang sesuatu yang baru ke dalam sesuatu yang lama pada teater Myeongdong adalah mempertahanklan dan melestarikan cirri cirri ke dalam bentuk (dinding luar dan dinding dalam bangunan) elemen bangunan yang pertama dan utama. Ini difokuskan pada perawatan, pengawetan dan pengamanan bangunan dari kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh iklim dan cuaca (solusi terhadap masalah iklim dan cuaca. Dinding dalam bangunan lama dibungkus oleh kaca transparan sebagai upaya isolasi panas).
2.
penambahan dan penggantian elemen untuk memenuhi syarat fungsinya yang baru dilakukan dengan tanpa meyentuh struktur dan menghindari terganggunya kekokohan bangunan (struktur pada bangunan baru yang masuk ke dalam bangunan lama).
3.
simbiosis pada gedung teater Myeongdong ini berupa bangunan baru yang masuk ke dalam bangunan lama. Merupakan satu kesatuan, bukan terpisah.
4.
bangunan baru bersifat terbuka dan transparan, jauh berbeda dengan bangunan lama yang massif dan tertutup. Sehingga timbul kesan kontras diantara mereka.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 51
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB VI PEMILIHAN LOKASI
6.1
Latar Belakang Pemilihan Lokasi
Lokasi yang dipilih berada di koridor Kalimas Timur. Yang mana masih masuk ke dalam kawasan Jembatan Merah. Kawasan yang syarat akan sejarah. Bukti kesejarahan tersebar hingga ke koridor sekitarnya. Bukti kesejarahan berupa rumah tinggal, pasar, dan lain sebagainya. Salah satu dari sekian yang terpenting bukti kesejarahan adalah bangunan Syahbandar. Yang hingga saat ini masih kokoh berdiri. Bangunan yang pada masa lalu berfungsi sebagai menara pengawas lalu lintas kepelabuhan. Lokasi objek tersebar di beberapa titik. Dari titik awal hingga ke titik akhir. Sehingga pengunjung dapat merasakan ‘spirit of the time’ koridor kalimas timur. Berikut pertimbangan - pertimbangan yang dijabarkan dalam SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat). 6.1.1 Strength ( Kekuatan ) Koridor Kalimas Timur berada dalam Kawasan Jembatan Merah. Yang merupakan ‘monumen’ penting saksi sejarah Surabaya. Distrik budaya dan bersejarah Daerah siang malam yang dinamis [ aktivitas perekonomian masih aktif, karena dekat dengan pasar Pabean. Selain itu proses pengepakan ikan, pengasapan,dsb nya sering ditemukan ]. Lingkungan kantor, pergudangan dan pemukiman yang unik Pada tahun 1900 – 1950, terungkap bahwa pelabuhan Kalimas pada awalnya berada di Kawasan Jembatan Merah, pusat pemerintahan kota Soerabaia. 6.1.2 Weakness ( Kelemahan ) Kualitas air rendah Bangunan-bangunan yang tidak terawat Kepemilikan yang terpecah-pecah dan petunjuk pengendalian yang minim dari pemerintah Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas. Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya, dikarenakan tidak tersedianya tong-tong sampah. Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 52
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
6.1.3 Opportunity ( Kesempatan ) Berdasarkan RDRTK pasal 52 ayat ( 3 ), kawasan wisata kota lama dan cagar budaya berada dikawasan kota lama Surabaya unit pengembangan ( UP ) V Tanjung Perak di kawasan Jembatan Merah dan Kembang Jepun, UP VI Tunjungan dan di sekitar Tugu Pahlawan, Jl. Tunjungan, Jl. Pemuda, dan Jl. Raya Page | 53 Darmo. Berada di area perdagangan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat setempat dan luar Surabaya. [ JMP, Kya – Kya, K.H.Mas Mansyur, Slompretan, dsb ]. 6.1.4 Threat ( Ancaman ) Lahan yang kosong apabila tidak mendapat perhatian lebih dari pemerintah dapat menjadi area negative. Migrasi yang tidak terkontrol ke daerah pusat 6.2
Karakteristik & Kriteria Lokasi Rancangan
6.2.1 Karakteristik Lokasi Rancangan Berdasarkan uraian dari SWOT di atas, maka lokasi rancangan memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Lokasi berada di area padat pemukiman. Yang mana penduduknya kebanyakan beretnis Madura dan Arab. Merupakan area Waterfront karena berbatasan langsung dengan Kalimas. Berada di kawasan kota lama Surabaya. Berdekatan dengan Jembatan Merah.
6.2.2 Kriteria Lokasi Rancangan (Kriteria WIsata) 1.
Keberadaan open place sebagai area publik sangat diperlukan. Karena bisa dijadikan tempat untuk menarik masyarakat.
2.
Fasilitas kuliner dan fasilitas belanja adalah salah satu tempat yang harus ada di daerah tempat wisata. Karena pada kebanyakan orang, wisatawan hobby untuk membeli cinderamata.
3.
Pedestrian way yang nyaman dan promenade untuk menunjang pariwisata. Sebagai tempat public space sekaligus open space. Untuk beristirahat sekaligus menikmati bangunan tua yang ada disekitar dan menikmati sungai kalimas.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 6.3
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Deskripsi Lokasi Rancang
Page | 54
Peta Pencitraan Lokasi Rancangan Sumber : Google Earth
Batas – batas lokasi : A. B. C. D.
Utara Selatan Timur Barat
: Jl. Patiunus, Kec. Semampir : Kelurahan bongkaran, Jembatan merah. : Jl. Benteng, Jl. Panggung, Pabean Cantika, Kec.Semampir : JMP MALL, Jl. Kalimas Barat, Kelurahan Krembangan Utara
6.3.1 Fakta Lokasi Rancang a.
Panjang Lokasi rancangan sebesar + 1.4km2.
b.
Koridor Kalimas Timur berada di kawasan Jembatan merah yang mempunyai nilai sejarah dan daerah kya-kya.
c.
Truk-truk pengangkut barang sering melalui jalan kalimas timur ini. Dikarenakan masih terdapat gudang dan pabrik di daerah sekitar.
d.
Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.
e.
Perubahan fungsi bangunan. Contohnya Bangunan tua yang tidak terpakai dijadikan tempat tinggal oleh masyarakat.
f.
Mayoritas penduduk koridor Kalimas Timur adalah Etnis Madura. Yang bermata pencaharian sebagai nelayan, tukang tambang (kapal tambang yang menghubungkan kalimas timur dengan kalimas barat).
g.
Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas.
h.
Pengaturan tiang listrik dan lampu berserakan.
i.
Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 j.
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Lingkungan yang kumuh karena sampah yang bertumpukan dan banguna di bantaran kalimas.
k.
Banyak bangunan tua yang tidak terawat. Padahal bisa menarik perhatian masyarakat jika dirawat dengan baik.
l.
Page | 55
Bangunan tua tidak hanya berada di area depan Kalimas Timur, namun hingga masuk ke dalam kampong – kampong yang berada di koridor kalimas Timur.
m.
Koridor kalimas timur berdekatan dengan Pasar Pabean.
n.
Ketika sore hari aktivitas masyarakat disibukkan oleh pengasapan ikan dan pengepakan ikan yang akan dijual.
6.3.2 Masalah yang berada di Lokasi Rancang 1
Kondisi jalan yang rusak dan tidak terawat, akibat transportasi yang lewat kebanyakan adalah truk. Karena didaerah tersebut masih banyak pabrik atau Gudang yang aktif. Sumber : dokumentasi pribadi.
2
Beberapa contoh bangunan tua yang berada di lingkungan Koridor Kalimas Timur, yang keberadaannya mengenaskan. Sumber : dokumentasi pribadi.
3 << Foto diambil pada tgl 4 april 2011.Sumber : dokumentasi pribadi
SAMPAH
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Keberadaan sampah yang menumpuk. Dikarenakan memang daerah tersebut dijadikan tempat pembuangan sementara dan akan dipilah-pilih oleh warga setempat yang kemudian dijual lagi. Berada di pintu masuk dr Jl. Benteng.
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
4
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
STREN KALI
Page | 56
Foto diambil pada tanggal 4 april 2011. Sumber : dokumentasi pribadi.
Dimana pada saat itu masih dapat ditemukan banyak sekali rumah-rumah liar di tepi sungai Kalimas Timur. Yang sangat mengganggu view langsung ke sungai. Selain itu menimbulkan kesan kumuh karena ketidakteraturan yang ditumbulkan masyarakat yang tinggal di area tersebut. Namun, pada tahun 2012 tahun lalu, pemerintah setempat melakukan pembersihan terhadap stren kali dan kaki lima yang bertebaran di koridor Kalimas Timur. Guna mensukseskan rencana visioning of Surabaya Plan yang akan menjadikan koridor Kalimas Timur sebagai area wisata. Khususnya wisata sejarah.
Foto diambil pada tanggal 12 desember 2012. Keberadaan stren kali telah mengalami pemebrsihan dari pemerintah setempat. Sumber : dokumentasi pribadi.
5
PARKIR a
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Jika kendaraan pabrik atau Gudang tidak beroperasi, penggunaan jalan pada koridor kalimas timur menjadi pilihan untuk parkir. Sumber : dokumentasi pribadi.
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
b
Page | 57
Daerah Daerah yang dijadikan tempat parkir oleh masyarakat. Kebanyakan yang menggunakan berhubungan dengan pasar pabean. Karena hal ini, view dari Kalimas ke Kordior maupun sebaliknya terhalang. Sumber : dokumentasi pribadi. 6.3.3 Keunikan yang ada di area Lokasi Rancang 1
Bangunan Tua yang menyebar hingga ke kampung
2
Sebagian kegiatan masyarakat
Perahu Tambang
Pengasapan Ikan
Mancing
Pengepakan Ikan
Mengeringkan / menjemur adonan krupuk di depan rumah. Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
6.3.4 Street Picture Lokasi Rancang
Page | 58
1
2
3
1 Street Picture dari pintu masuk Jembatan Merah. Sumber : dokumentasi pribadi
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
2
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
3
Page | 59
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
6.3.5 Sequence dan Pemetaan Lokasi Rancang 6.3.5.1 Sequence & View Lokasi Rancang
Page | 60
1
2
3
4
5
Sequence dan view 1 dari pintu masuk Jembatan Merah. Sumber : dokumentasi pribadi
1
2
3
4
5
Sequence dan view 2. Sumber : dokumentasi pribadi 1
6
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
2
7
3
4
5
Sequence dan view 3. Berada di area Pasar. Sumber : dokumentasi pribadi
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
1
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
2
3
4
Page | 61 5
6
7
Sequence dan view 4. Berada di area Syahbandar. Sumber : dokumentasi pribadi
1
2
4
5
6.3.5.2 Pemetaan Lokasi Rancang
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
3
Sequence dan view 5. Sumber : dokumentasi pribadi
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Page | 62
6.3.6 Karakteristik Internal Wilayah Rancangan Nilai Sejarah dan Arsitektur Pelabuhan Kalimas Keterangan
:
Gedung Syahbandar Pergudangan yang masih memiliki keadaan arsitektur yang baik. Bangunan lama yang dulunya berfungsi sebagai rumah tinggal, toko, dan gudang. Yg saat ini msh terawat dgn baik. Area pelabuhan kalimas pada jaman dahulu. Yang mana pada saat itu area pelabuhan tanjung perak masih belum dibuka. Lokasi Gedung Syahbandar dan beberapa gedung lain yang berdekatan. Serta keadaan arsitekturnya masih terawat dengan baik.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Pelabuhan Kalimas adalah sebuah pelabuhan tradisional di Kota Surabaya (sejak jaman Majapahit) yang sampai sekarang masih digunakan sebagai tempat bongkar/muat barang-barang, terutama dari kapal-kapal kayu, Page | 63 tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Pelabuhan ini cukup menarik untuk dikunjungi karena masih adanya kapal-kapal tradisional (kapal kayu) yang menjadi sarana transportasi perdagangan. Surabaya adalah sebuah kota yang selama ratusan tahun dijajah oleh Belanda maka dengan sendirinya bentuk bangunan banyak dipengaruhi oleh gaya Eropa. Di negeri Belanda sendiri banyak memiliki kanal. Lantaran banyak memiliki saluran, tentu saja disana sini banyak dibangun jembatan. Mulai dari jembatan biasa, jembatan gantung hingga ophaalburg atau jembatan angkat. Surabaya juga dirancang hampir sama walaupun kanal-kanal di Surabaya tidak sebanyak di Belanda. Tempo dulu, kapal-kapal dagang berukuran besar hanya bisa berlalu di Selat Madura saja tapi agak mendekati perairan Surabaya. Lantas, untuk membongkar atau memuat barang-barang kargonya digunakanlah tongkangtongkang atau kapal-kapal kecil. Setelah kapal-kapal kecil itu memuat barang di tengah laut, dengan gesitnya kapal-kapal itu menelusuri Sungai Kalimas hingga mencapai pelabuhan utama yang pada waktu itu merupakan pelabuhan Kota Surabaya. Lokasi pelabuhan utama tersebut merupakan jantung perdagangan kota Surabaya. Dekat dengan pelabuhan tersebut ada sebuah jalan bernama Heeresentraat (sekarang berada disekitar Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun) yang merupakan sentral bisnis bongkar muat. Di antara kedua jalan itu, sudah ada jembatan yang membentang di atas Sungai Kalimas. Jembatan itulah yang disebut Roode Brug atau Jembatan Merah. Kala itu Pelabuhan Tanjung Perak belum ada, sementara pelabuhan lautnya berada di muara Sungai Kalimas. Daerah sepanjang Kalimas terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Westerkade Kalimas (sebelah Barat Kalimas) dan Osterkade Kalimas (sebelah Timur Kalimas), atau biasa disebut warga Surabaya daerah kulon kali dan wetan kali. Daerah wetan kali merupakan daerah perdagangan, mulai dari Kembang Jepun, Cantikan, Kapasan, hingga kearah utara Jalan K.H. Mansyur (Pegirian, Nyamplungan dan lain sebagainya). Yang termasuk daerah kulon kali antara lain jalan Gresik, Kalisosok dan disekitar Tanjung Perak Barat.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Page | 64
^ Pelabuhan Kalimas Utara pada masa dulu. Sumber : Wikipedia
^ Pelabuhan Kalimas Timur pada abad tahun 1928. Keadaan masih sangat aktif untuk bongkar muat barang. Terlihat crane yang sedang sibuk mengangkut barang dari kapal-kapal tongkang. Sumber : http://dododwirosableng.blogspot.com
^^ Pelabuhan Kalimas dari sisi barat ke timur pada masa dulu. Sumber : Internet
^ Pelabuhan Kalimas timur pada masa dulu. Sumber : http://dododwirosableng.blogspot.com
Gedung Syahbandar Salah satu bangunan sejarah dikota ini yang kondisinya memprihatinkan ialah sebuah gedung yang biasa disebut Menara Syahbandar.
^ Gedung Syahbandar dengan bangunan sekitar yang tidak terawat. Foto diambil tahun 2012. Sumber : dokumentasi pribadi.
Konon, bangunan bertingkat ini berfungsi sebagai Traffic Control Tower kalimas yang mendukung arah pengembangan Surabaya waktu itu sebagai Amsterdam-nya pulau Jawa.
Gedung ini bisa dijumpai diseberang JMP dan bahkan terlihat bila mana kitra berada di foodcourt JMP dua bisa atau dari parkiran sebelah timur, anada bisa melihat lebih jelas lagi.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Salah satu fitur yang menarik dari menara ini adalah adanya logo Surabaya dan Batavia tempo dulu nan orisinal disebelah kanan pintu. Berdasarnya info penduduk setempat, menara ini dimiliki oleh seorang Tionghoa. Sejarah kapan berdirinya menara ini belumlah diketahui secara pastinya, bisa jadi sudah berdiri sebelum pelabuhan Tanjung Perak dibangun.
<< Menara Syahbandar yang tidak terawat. Dengan detail logo yang berada di sebelah kanan dan kiri dinding menara. Logo orisinil Surabaya. Foto diambil tahun 2012. Sumber Foto : dokumentasi pribadi.
Pergudangan / Rumah Tinggal
^^ View dari arah JMP ke arah koridor Kalimas Timur. Menara Syahbandar dan pergudangan yang masih baik kondisi arsitekturnya. Foto diambil tahun 2012. Sumber Foto : dokumentasi pribadi.
^^ View dari arah JMP ke arah koridor Kalimas Timur. Dan keberadaan bekas gudang dan rumah tinggal yang di huni oleh etnis Arab(foto sebelah kanan). Saat ini di huni oleh etnis Madura yang menyewa secara kontrak. Pemilik awal adalah Arab dan dibeli oleh etnis China lalu di kontrakkan. Foto diambil tahun 2012. Sumber Foto : dokumentasi pribadi. Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 65
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Sekilas detail ruangan bangunan rumah tinggal / gudang :
1
2
3
^^ Sketsa Denah Entrance
^^ Lantai 1
<< Lantai 2, detail ruang.
View yang dapat >> dinikmati dari lantai 2.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 66
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
6.3.7 Tata Guna Lahan Fungsi lahan berdasarkan tata guna lahan / landuse tahun 2001. Sumber : RTRW 2013 1. Permukiman Kampung / Perumahan lama banyak Page | 67 mengelilingi Koridor Kalimas Timur. tersebar hingga downtown Surabaya, Kampung Pecinan dan Kampung Arab. 2. Perdagan / jasa juga tersebar. Berupa toko – toko kecil. Paling banyak berada di koridor Kembang Jepun. 3. Pergudangan paling banyak berada di area Koridor Kalimas Barat. Keterangan gambar : Permukiman kampung / Perumahan Lama
Fasilitas Umum
Perdagangan / Jasa
Pergudangan
6.3.8 Jaringan Utilitas 1.
Jaringan listrik yang ada di koridor terdiri dari SUTM system 20 KV dengan Gardu Induk PLN yang berada di sekitar Jl. Benteng dan Jl. Rajawali.
2.
Jaringan pipa PDAM yang berada di koridor berdiamater 250 dan 400.
3.
Tempat pembuangan sampah sementara berada di area pintu masuk dari Jalan Jembatan merah dan Jalan Benteng.
4.
Saluran Primer pipa drainase tidak melewati koridor Kalimas Timur. karena posisinya yang bersebelahan langsung dengan Sungai Kalimas. Keberadaan pipa drainase yang berdekatan dengan koridor Kalimas Timur terletak di koridor K.H.Mas Mansyur dan sekitarnya.
5.
Lokasi rumah pompa eksisting berada di dekat area sungai Pesapen.
6.3.9 Peraturan Bangunan 1 Rencana KDB untuk kawasan khusus adalah 60%. Rencana KLB-nya adalah 90% dengan 2 lantai. Untuk rencana GSB pada Kawasan Khusus yaitu 15 meter. 2 Rencana KDB untuk kawasan parkir kontainer adalah 50%. Rencana KLB-nya adalah 50% dengan 1 lantai. Untuk rencana GSB pada kawasan parkir yaitu 15 meter. 3 Pada eksisting, GSB yang ada 0%.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB VII PROGRAM RANCANGAN Page | 68
7.1
Program Ruang
7.1.1 Ruang Lingkup Aktivitas Objek rancangan berupa koridor Kalimas Timur yang dikembangkan sebagai objek wisata dengan segala ciri khas dan pola kehidupan di dalamnya. Dengan demikian, dalam upaya pengembangan kawasan Jembatan Merah, dapat dimungkinkan terjadinya beberapa perubahan tatanan ruang tanpa berusaha mengubah pola dan nilai perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Rancangan yang dihadirkan diharapkan akan memberi peningkatan kualitas hidup masyarakat serta menjadikan koridor Kalimas Timur sebagai satu kesatuan tujuan wisata dengan Kawasan Jembatan Merah dan sekitarnya. Untuk itu, dalam menentukan ruang lingkup aktivitas rancangan dibutuhkan informasi mengenai ruang lingkup aktivitas yang telah ada di koridor Kalimas Timur. 1. Ruang Lingkup Aktivitas Eksisting Aktivitas dalam koridor Kalimas Timur dapat dibagi menjadi beberapa lingkup aktivitas, yaitu: a. Hunian Sebagian besar masyarakat tinggal di bangunan – bangunan tua yang sudah tidak terawat. Namun mereka bukan sebagai pemilik asli. Karena pemilik asli tinggal ditempat lain. Sedangkan masyarakat yang menempati bangunan tua merupakan pendatang. Kebanyakan dari etnis Madura. Mereka membayar dengan cara menggunakan sistem kontrak dan ada yang ‘ngekos’. Karena bukan sebagai pemilik asli, mereka tidak terlalu perduli dengan kondisi bangunan. Sehingga tidak banyak perawatan yang dilakukan. Lokasi kerja penghuni bangunan tua kebanyakan dekat dengan lokasi mereka tinggal. Contohnya : Pasar Pabean, Pabrik Kaca, dan pergudangan. b. Ekonomi Dari survey terhadap eksisting, masyarakat koridor Kalimas Timur memiliki bermacam – macam mata pencaharian. Yang paling sering terlihat adalah nelayan, pedagang, penarik kapal tambang. Lokasi koridor Kalimas Timur berdekatan dengan Pasar Pabean. Yang kebanyakan menjual hasil laut. Nelayan sekaligus pedagang yang setelah datang dari melaut mengepak dan melakukan pengasapan ikan di jalan. Sehingga membuat jalanan menjadi tidak sedap dipandang. Dikarenakan parkir yang tidak teratur, sampah yang dihasilkan oleh Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
aktivitas tersebut, dsbnya. Selain dekat dengan pasar Pabean, lokasi tersebut berdekatan dengan Jembatan Merah Plaza. Keberadaan JMP yang dekat koridor Kalimas Timur membuat nilai koridor tersebut menjadi tinggi. c. Pariwisata Page | 69 Letak kegiatan wisata paling banyak terjadi di area K.H.Mas Mansyur yang masuk dalam kawasan Ampel dan area Pecinan yang memiliki tempat sembah yang umat budha yang sudah lama berada di area tersebut, serta keberadaan Kembang Jepun. Sedangkan koridor Kalimas Timur sendiri tidak ditemukan kegiatan wisata secara resmi. Namun, kegiatan wisata yang sering ditemukan adalah kegiatan wisata berupa foto – foto bangunan tua (yang memang banyak tersebar di area Koridor Kalimas Timur hingga ke kampung – kampungnya) yang dilakukan oleh pribadi/komunitas/kelompok. Keberadaan koridor K.H.Mas Mansyur dan Kembang Jepun yang berdekatan dengan koridorkalimas Timur dapat menunjang dan menyuntikkan kegiatan wisata ke dalamnya. Jadi saling mendukung satu sama lain. 2. Ruang Lingkup Aktivitas Rancangan Dari lingkup aktivitas yang telah ada sebelumnya, akan ada pembenahan – pembenahan yang dapat mendukung koridor tersebut untuk menjadi daerah wisata. Pembenahan – pembenahan tersebut dilakukan pada ruang lingkup aktivitas rancangan sebagai berikut: a. Hunian Hunian yang berupa bangunan tua yang semula ditinggali oleh masyarakat setempat, akan mengalami renovasi pada bagian – bagian yang rusak. Serta ada beberapa hunian yang akan mengalami perubahan fungsi. Tidak lagi di gunakan sebagai tempat tinggal atau gudang, namun difungsikan sebagai fasilitas umum yang dapat mendukung keberlangsungan kegiatan pariwisata. Contohnya, dialihfungsingkan sebagai gallery untuk sarana wisata sejarah & edukasi, food court untuk wisata kuliner, dan sebagainya. Pada bangunan hunian yang telah mengalami kerusakan yang parah akan di hancurkan dan digunakan sebagai open space. b. Ekonomi Menyediakan ruang khusus untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Agar tidak dilakukan di area public dan menggangu sirkulasi jalan, seperti pada uraian sebelumnya. c. Pariwisata Area wisata yang akan dirancang berpusat pada koridor Kalimas Timur itu sendiri. Sedang kampung – kampung yang ada disekitarnya dijadikan nilai tambah Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
dengan keasli-annya. Diharapkan dalam rancangan kedepannya Koridor Kalimas Timur dapat menjadi satu kesatuan paket wisata dengan koridor lain yang mengelilingi; seperti koridor Kya-kya kembang Jepun, K.H.Mas Mansyur, Jl. Rajawali. Serta diharapkan dapat mengakomodir / membuka fasilitas baru yang dapat menjadi tempat lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Disamping Page | 70 menjadi tempat lapang pekerjaan bagi masyarakat sekitar,diharapkan kegiatan tersebut menjadi salah satu daya tarik yang berada di koridor Kalimas Timur. Masyarakat sekitar dapat mengunjungi / menikmati suasana koridor dengan berjalan kaki / bersepeda ria dengan keluarga atau komunitas dengan fasilitas umum yang telah disediakan. Dalam hal ini becak sebagai alat transportasi tradisional. Serta keberadaan wisata air menjadi daya tarik lain koridor Kalimas Timur. Diagram Aktivitas Pengunjung Datang
Parkir
Keg. Wisata
Istirahat
Membeli souvenir
7.1.2 Kebutuhan Ruang Dari kegiatan yang telah di uraiakan, kebutuhan ruang yang di butuhkan adalah sebagai berikut : 1. Parkir bersama 2. Kegiatan wisata : -> Gallery Indoor -> Gallery Outdoor -> Tempat pertunjukkan seni -> Tempat latihan kesenian -> Market -> Gift Shop -> Food Court -> Resto / Cafe -> Street Cafe -> Promenade -> Open Space -> Wisata Air 3. Toursit Information 4. Penginapan 7.2
Organisasi Ruang dan Sirkulasi Rancangan
7.2.1 Organisasi Ruang Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
Parkir
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
OPEN SPACE
KEG. WISATA
GIFT SHOP
KEG. WISATA
Parkir
OPEN SPACE
^^ Gambaran Umum Organisasi Ruang
Gallery [ Wisata Sejarah ] G I F T
S H O P
O P E N S
P A C E
Page | 71
Tourist Information
OPEN SPACE
Parkir
Resto / Café & Street Café [ Wisata Kuliner ] Resto / Café & Street Café [ Wisata Kuliner ] Resto / Café & Street Café [ Wisata Kuliner ] Penginapan
^^ Diagram Organisasi Ruang Open Space sebagai tempat istirahat pengunjung. Berupa plaza dan pendopo untuk melakukan aktivitas latihan tari dan pertunjukkan seni. 7.2.2 Sirkulasi Rancangan Sirkulasi Manusia Sirkulasi Pengunjung Sirkulasi Pengelola / Pemilik Usaha Sirkulasi Penghuni Sirkulasi barang Sirkulasi barang , baik barang milik penghuni, maupun pemilik usaha perdagangan. Sirkulasi sampah Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Sirkulasi Kendaraan Sirkulasi Kendaraan Pengunjung Sirkulasi Kendaraan Penghuni 7.3
Page | 72
Program Ruang
Program ruang merupakan pengenalan luasan yang dibutuhkan rancangan dengan variabel berupa : 1. 2. 3. 4. 5.
Nama ruang Jumlah masing – masing ruang Pendekatan luas masing – masing standar Luas masing – masing yang diperoleh Luas keseluruhan ruang Gallery
Jenis Ruang
Jumlah
Kapasitas ( orang )
Standar ruang ( m2 / org )
Luas Ruang
Luas Total
( m2 )
( m2 )
Lobby
1
-
-
30
30
R. Pamer
3
100
1.3
130
390
Musholla
1
15
2
30
30
Toilet
2
3
4
12
24
Total : 474 m2
Ruang Komersil
Jenis Ruang
Jumlah
Kapasitas ( orang )
Standar ruang ( m2 / org )
Luas Ruang
Luas Total
( m2 )
( m2 )
Cafe
sesuai dengan bangunan yg dipakai
150
1.4
210
@ cafe = 210
Restaurant
sesuai dengan bangunan yg dipakai
150
1.9
285
285
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 R. Dapur
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
1 @ bangunan yang digunakan sebagai cafe/ resto
-
1
150
Gift Shop
-
30
30
Page | 73
1.3
195
195
Promenade Jenis Ruang
Jumlah
Jalur perkerasan
1
Kapasitas ( orang )
Standar ruang ( m2 / org )
Luas Ruang
Luas Total
( m2 )
( m2 )
Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan
Pot Tanaman Tempat Duduk Tong sampah
Taman Jenis Ruang
Jumlah
Kapasitas
RTH
1
100
Teater terbuka
1
100
Toilet Umum
2
2
( orang )
Standar ruang ( m2 / org )
Luas Ruang
Luas Total
( m2 )
( m2 )
Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan
Playground Area Perkerasan
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
4
8
16
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Plaza Penerima Jenis Ruang
Jumlah
RTH
1
Kapasitas ( orang ) 150
Standar ruang ( m2 / org )
Luas Ruang
Luas Total
( m2 )
( m2 )
Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan
Playground Area Perkerasan
Parkir Umum Jenis Ruang
Jumlah
Parkir sepeda motor
1
Parkir Mobil Ruang Jaga
Kapasitas
Standar ruang ( m2 / org )
Luas Ruang
Luas Total
( m2 )
( m2 )
100 mtr
2
200
200
1
15 mbl
15
225
225
1
2 orang
Total
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
9
434 m2
Page | 74
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB VIII KONSEP RANCANGAN Page | 75
8.I
Pembahasan Konsep Rancangan
Konsep rancangan adalah perumusan gagasan dari arsitek tentang ide dasar rancangan dan orientasi ideal apa yang ingin dicapai dengan menggunakan bahasa arsitektural. Konsep rancangan menjelaskan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan ( goal ). Konsep rancangan terdiri dari : 8.1.1 Issue Meliputi segala sesuatu yang membutuhkan jawaban perancangan agar objek rancangan bisa sukses bagi klien dan pengguna. Issue bisa berupa perhatian, pertanyaan, topik, atau pernyataan. Dalam arsitektur terdapat banyak issue yang dapat diterapkan pada berbagai perancangan bangunan, tapi yang membedakan adalah kepentingan relatif / prioritas dari masing – masing issue yang bervariasi. Dalam kegiatan programming, issue adalah kategori umum untuk menyaring informasi design untuk mendukung efisiensi dalam pengambilan keputusan. Melalui issue akan dihasilkan suatu tujuan ( goal ) yang berkenaan dengan kualitas dari pemecahan akhir rancangan. Pemecahan akhir rancangan diuraikan lebih detail melalui konsep mikro. 8.1.2 Sub Issue Sub issue adalah gambaran nyata dari issue yang diterapkan 8.1.3
Goal
Goal atau tujuan adalah pernyataan tentang maksud atau tujuan akhir yang ingin dicapai dari issue yang telah diterapkan. Tujuan adalah pernyataan yang menggerakkan kita untuk mengambil tindakan. Perancangan membutuhkan tidak lebih tidak kurang dari pada mengklarifikasikan nilai – nilai, mempertimbangkan kembali prioritas – prioritas, dan menetapkan tujuan yang menjaga pemenuhan kebutuhan yang esensial serta potensial yang terbesar. 8.1.4
Performance Requirment
Performance Requirment menyangkut fungsi dan harus tetap general agar memungkinkan beberapa alternatif penyelesaian fisik. Performance Requirment atau disebut persyaratan tampilan adalah pernyataan tentang level fungsi yang dapat diukur sehingga sebuah obyek, bangunan, atau tempat yang dirancang harus memberi tujuan yang dapat dipenuhi. Performance Requirment juga berperan sebagai pernyataan tentang Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
bagaimana lingkungan itu harus berperilaku sedemikian, sehingga sebuah kualitas lingkungan dapat dihasilkan. 8.1.5 Konsep Mikro Merupakan penjabaran lebih lanjut dari performance requirment. Konsep mikro Page | 76 lebih merupakan suatu penyelesaian persoalan perancangan dari performance requirment. 8.2
Perumusan Issue, Goal, Performance Requirment dan Konsep Mikro
Sesuai dengan misi objek perancangan yaitu Menyediakan alternative rekreasi dengan cara menikmati Surabaya lama. Kesejarahan dinikmati dari suasana yang didapat. Nostalgia melalui bangunan lama dan kuliner khas Surabaya. Dari hal tersebut secara langsung ikut melestarikan bangunan lama yang menjadi saksi sejarah perkembangan kota Surabaya. 8.2.1 Tatanan Tapak Sebuah rancangan, terutama perancangan sebuah kawasan tidak dapat terlepas dari sebuah penataan lingkungan yang kompleks yang mana di dalamnya terdapat berbagai aspek kehidupan. Seperti hunian dan perekonomian dengan berbagai kebutuhan dan permasalahannya. Sehingga, isu-isu yang muncul adalah isu yang berkenaan dengan penataan tapak agar aspek – aspek tersebut tidak terganggu dan solusi rancangan yang muncul dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. 1.
Sirkulasi A. Sub Isu: Sirkulasi Pengunjung Tujuan (goals) Rancangan harus menyediakan aksesibilitas yang optimal bagi pengunjung untuk mengakses fasilitas yang ada, terutama fasilitas rekreasi dan ekonomi, serta tidak menutup kemungkinan untuk mengakses permukiman. Persyaratan Tampilan ( performance requirements ) Pengunjung dapat mengakses seluruh fasilitas wisata di area Kawasan Koridor Kalimas Timur. diutamakan dengan berjalan kaki / blusu’an, bersepeda, becak. Pengunjung dapat mengakses keberadan bangunan tua di kawasan kampung lama tanpa mengganggu akitivitas masyarakat kampung itu sendiri. Jalur akses mampu mengarahkan dan memudahkan pengunjung menuju fasilitas wisata yang ada. Sirkulasi pengunjung sebisa mungkin tidak terganggu oleh akses kendaraan bermotor.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Konse Mikro ( micro concept ) Batas akhir kendaraan bagi pengunjung adalah lahan parker umum. Jalur pejalan kaki dirancang agar dapat kontinyu dengan area Page | 77 wisata. Dari area kedatangan / plaza penerima hingga area wisata yang lainnya. Setiap 200m2 ada ruang terbuka yang berfungsi sebagai tempat pemberhentian sementara dan istirahat bagi wisatawan yang menikamti koridor dengan jalan kaki terutama.
^^ Area parker berada di ujung pintu masuk dr Jembatan Merah dan Jl. Benteng. Dari sana pengunjung ditawarkan untuk menyewa sepeda onthel (apabila tdk membawa ) atau becak.
B.
Sub Isu: Sirkulasi Barang
Tujuan (goals) Rancangan harus menyediakan akses sirkulasi barang untuk menunjang kegiatan ekonomi yang berlangsung. Persyaratan Tampilan ( performance requirements ) Kendaraan angkutan barang tidak mengganggu area wisata, terlebih disertai dengan proses bongkar muat, sehingga harus ada tempat parker mobil barang. Minimal 5 kendaraan. Tersedia akses barang di area komersial tanpa mengganggu jalur jalan pengunjung. Konse Mikro ( micro concept ) Area parker untuk mobil barang harus memiliki akses yang baik, terutama untu area komersil. Barang – barang dibongkar/dimuat di loading dock di area parker mobil barang.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 C.
Sub Isu: Sirkulasi Kota
Tujuan (goals) Rancangan harus mempertahankan fungsi tapak sebagai bagian sirkulasi kota, agar tidak menghambat ritme aktivitas sehari – hari, Page | 78 terutama bagi pemakai jalan. Persyaratan Tampilan ( performance requirements ) Jalan kolektor sekunder koridor Kalimas Timur yag terhubung dengan jalan yang lainnya (termasuk jaringan jalan yang membelah permukiman lama) dipertahankan dan tidak berubah fungsi. Konsep Mikro ( micro concept ) Jalur jalan merupakan jalan yang ramah pejalan kaki (pedestrian friendly). Tidak terdapat on-site parking mengingat lokasi rancang berada di area kawasan lama. Ada baiknya jika kendaraan yang parking tidak merusak estetis koridor.
2.
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Aktivitas Ekonomi A.
Sub Isu: Area Komersil
Tujuan (goals) Rancangan yang ditampilkan harus mendukung kegiatan ekonomi dan memudahkan segala aktivitas yang berlangsung di dalamnya.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements )
Area komersil berdekatan dan atau dapat diakses secara langsung dari area wisata. Menjadi satu kesatuan dalam paket wisata.
Rancangan terhadap area ini harus mampu menghindari kekumuhan baru yang dapat terbentuk beberapa waktu mendatang.
Area komersil adalah area yang dapat diakses dengan mudah oleh pengunjung.
Konsep Mikro ( micro concept )
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Toko oleh – oleh tidak terletak jauh dari plaza dan dari promenade. Agar orang – orang dapat menikmati saat bersantai / beristirahat. Tersedia sentra PKL untuk mewadahi kemungkinan aktivitas pedagang kaki lima yang muncul di kemudian hari.
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Jalur pejalan kaki dibuat atraktif dan berbeda untuk menarik perhatian pengunjung melalui olahan elemen landscape. Keberadaan street café yang dapat membuat pengunjung tertarik untuk datang. Berkuliner sambil menikmati Kalimas dan bangunan tua yang ada disekitarnya.
8.2.2 Desain Bangunan Selain tapak, rancangan suatu kawasan tidak terlepas dari olahan – olahan arsitektural pada bangunan yang berada di dalamnya. Untuk mendukung terciptanya suasana yang diinginkan. Untu itu, isu yang diangkat adalah isu – isu yang mampu memunculkan karakter koridor Kalimas Timur itu sendiri. 1.
Isu Citra A.
Sub Isu: Lokalitas dan Ciri Khas
Tujuan (goals) Rancangan harus mampu menunjukkan bahwa koridor Kalimas Timur memiliki nilai khas dan berbeda dari koridor lainnya.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements ) Mengangkat keberagamaan etnis yang berada di koridor Kalimas Timur. Dengan perbedaan namun masih bisa hidup berdampingan. Ke khasan yang berada di tiap etnis dapat diangkat ke rancangan.
Konsep Mikro ( micro concept )
Merancang gate masuk dan signage yang menandakan daerah tersebut adalah area koridor Kalimas Timur. dapat diambil dari ke khas-an etnis yang tinggal di area tersebut.
Keberadaan bangunan lama yang tidak terlalu mengalami kerusakan parah di poles lagi dan dipercantik dengan warna – warna yang atraktif namun tetep sesuai dengan ‘soul’ nostalgia.
B.
Sub Isu: Waterfront / Riverside
Tujuan (goals) Koridor Kalimas Timur diharapkan memiliki sebuah rancangan kawasan wisata yang berorientasi ke arah sungai Kalimas. Karena keberadaan Kalimas menjadi objek utama dalam rancangan ini. Selain
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 79
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E karena peran sejarahnya dan karena menjadi daya tarik yang dapat dimanfaatkan seperti kota – kota air lainnya.
Persyaratan Tampilan ( performance requirements ) Tampilan yang diharapkan memiliki keterkaitan antara bangunan lama, s.Kalimas , dengan area pemukiman di Page | 80 belakangnya.
Konsep Mikro ( micro concept )
Mendandani bangunan – bangunan lama yang ada koridor Kalimas Timur (terutama) agar menjadi lebih menarik dan bersih. Mengaktifkan bangunan lama tersebut dengan fungsi baru. Menjadi resto / café / gallery / toko buku / penginapan / apapun kegiatan ekonomi yang dapat membangkitkan perekonomian koridor Kalimas Timur. Keberadaan Street café menjadi salah satu daya tarik koridor. Merancang promenade sebagai jalur pedestrian way dan rekreasi untuk masyarakt sekitar dan pengunjung.
^^ Promenade yang dapat memfasilitasi kegiatan masyarakat. Berfungsi sebagai jalur pejalan kaki sekaligus menjadi area berekreasi bagi masyarakat sekitar maupun pengunjung. Sumber foto : Internet. Promenade Samuel de – champlain.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB IX SKEMATI DESAIN Page | 81
Keterangan Sekilas pemetaan fungsi bangunan yang berada di lokasi: Area pasar. Aktivitas pedagang sering terjadi di daerah ini. Ex : packing produk, parkir, istirahat pekerja, ‘area loading dock.’ Lokasi area Syahbandar berada. Saat ini area tersebut dijadikan sebagai hunian oleh warga sekitar. Termasuk bangunan lain yang ada di koridor ini. Area pemukiman. Saat ini bangunan lama dipakai penduduk sekitar sebagai hunian. Mereka menghuni dengan cara mengontrak. Dan didalam satu rumah, dihuni oleh lebih dari 2 kk. Di area ini terdapat paling banyak pergudangan dan pabrik. Bekas bangunan lama sangat tidak terawat. dikarenakan beralih fungsi menjadi gudang. Berbeda dengan kondisi bangunan yg berada di sekitar area Syahbandar. Area pemukiman. Kebanyakan penduduk area ini adalah pekerja yg bekerja di pergudangan kalimas timur. Dan beretnis madura.
^^ Sketsa Zoning area rancang Promenade ( Public Space ) Permukiman lama / kampung tua Plaza kedatangan ( Public Space ) Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Area Komersil ( Resto / Café / Penginapan ). Area Edukasi ( Art Gallery / History Gallery / amphiteater )
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Page | 82
Keterangan Sekilas pemetaan fungsi bangunan yang berada di lokasi: Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki / bebas polusi. Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki. Jalur Sirkulasi Kendaraan bermotor.
5
4
4
3
2
2
1
Point – point konsep : Point 1 : Sebagai plaza penerima. Meeting point dan start point perjalananan. Fasilitas yang ada berupa tourist information dan parkir bersama. Serta persewaan sepeda onthel bagi yang ingin menyewa.
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Page | 83
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Page | 84
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Page | 85
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 6.4 Tuhan YME, Allah SWT. Terimakasih Tuhan akhirnya saya bertahan juga sampai disini. Dan Engkau tetap selalu memberi teguran lewat manusia – manusia lainnya. 6.5 Dr. Ir. Murni Rachmawati, MT selaku dosen coordinator mata kuliah seminar. Terimaksih buu, memasukkan saya (lagi) sebagai anak bimbingnya pak Andy Mappajaya. :D 6.6 Ir. Andy Mappajaya, MT selaku dosen pembimbing yang sabar memberi bimbingan ke anak bimbing macam saya. Dan tetap antusias mendengar uneguneg saya. Walaupun sudah 3 kali mengajukan judul dan tidak rampung sampai akhir. [tapi kali ini akhirnya selesai pak,terimakasih pak]. 6.7 Bapak dan tante yang tiba – tiba membelikan printer A3 dikala sangat dibutuhkan. 6.8 Mbak sur yang manut mawon dimintain tolong sana kemari, untuk fotokopi. Terimakasih mbak. 6.9 Arek – arek ‘kos klan’, Intan dan Jaja yang mau buwanget terpaksa saya culik buat survey, panas – panasan. Foto – foto siang hari dan sempet kelaparan. Setelah itu kehabisan duit gara – gara makan diampel. Faya dan etet yang dari awal sudah mau saya ajak ke lokasi. Bahkan ketika saya masih galau mau pake lokasi mana 6.10 Enduottyy yang diam – diam dan terpaksa mau diculik survey ke lokasi. Meski sebenernya tidak didapat ijin dari ‘calon’nya. 6.11 Mbak susi dan rbc yang selalu menampung saya meski sudah sore. Serta pak Ibnu yang member kebebesana untuk meminjam buku Seminar tanpa batas waktu. Yeeyyyy, thx a lot paaak . 6.12 Mas Setyo Nugroho , senior yang selalu siap, asik dan antusias untuk diajak diskusi. Makasih buanyak mas saya dikasih referensi dan pandangan – pandangan tentang kota lama dan revitalisasi 6.13 Mbak chopy, yang ngasih data – data dari pemkot. Mempermudah saya agar tidak repot-repot berbirokrasi ria. Thx you mbak maniss 6.14 Rudwi, Rina, Abitya yang mau komentar tentang tema saya :D
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
Page | 86
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
6.15 Mpap yang malah bikin ruwet tapi ngasih suasana yang seger. Dikala setress jadi g jadi setres :p *lebe dikit ye mpap. 6.16 Bulan, nyet, ’ma, etet, bell, nuk yang mau diajak bincang – bincang ngalor ngidul saat saya lagi sumpek – sumpeknya. Page | 87
6.17 Warga kampung / masyarakat Koridor Kalimas Timur yang ramah banget dan mau direpoti rumahnya buat foto – foto. Terimakasih , walau awalnya curiga. Tapi Alhamdulillah diperbolehkan. Terimakasih! 6.18 Jane, sang penguasa api sekaligus air. [setidaknya bagi saya, kamu adalah unsur air]. Keberadaan mu mulai November itu memberi nuansa yang sangat berbeda dalam rutinitas saya. Sang pembuat onar sekaligus sang penetral, itu kamu jane. Terimakasih Jane, kamu hadir disaat yang sangat tepat. Terimakasih 6.19 Dementor, yang hanya bertemu dalam radius 100m sanggup membuat saya sedikit tidak sadar. Senyum – senyum sendiri. Terimakasih, imajinasi. Karena mu saya berhasil ngelantur macem bikin novel berlembar – lembar disni. 6.20 Terimakasih kepada pendo :D. diri saya sendiri. Akhirnya kamu memutuskan untuk mentas juga. Dari maren kemane ajee mas? Ini baru awal ndo. Setelah ini baru peperangan yang sesungguhnya. TA! Bantai juga ya ndo TA mu! Pokoke maju ae! G pake mundur – mundur maneh. Selak matek mambu nang jurusan koen! :D 6.21 Teman – teman KAMPRET 2006. Kangeeennnn…. Lihat kalian adalah salah satu dari sekian suntikan semangat lhoo. Percaya g percaya deh. Kangen rek! Aku pasti segera menyusul kalian habis gini. 6.22 Manusia – manusia lain hamba Tuhan yang keberadaannya memberi efek langsung dan tidak langsung. 6.23 Ibu . . . . . semoga sehat selalu bu.
~ SEKIAN ~
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064
SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
DAFTAR PUSTAKA
Ardyan, Wawan, 2004, Proposal Thesis, penataan kawasan konservasi sebagai objek wisata kota Surabaya, ITS Page | 88 Nugroho, Setyo, 2007, Seminar Arsitektur, Revitalisasi Sudut Kota Lama Surabaya, ITS Satriana R.N, Tanti, 2011, Seminar Arsitetkur, Kampung Wisata Kenjeran, ITS Kurokawa, Kisho, 1991, Intercultural Architecture The Philosophy Of Symbiosis, Academy Edition London http://surabayapagi.com http://surabayatempodulu.com http://dododwirosableng.blogspot.com http://www.kitlv.nl/ http://www.tropenmuseum.nl/
Puteri Wara Sabrina 3206 100 064