BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perkembangan teknologi jaringan komputer terus mengalami kemajuan
seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap internet. Internet menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya di dalam masyarakat saja, penggunaan jaringan komputer juga berperan penting di dalam berbagai bidang. Diantaranya industri, ekonomi, kesehatan, pemerintahan, maupun pendidikan. Di dunia industri jaringan komputer berperan dalam kinerjanya, terutama dalam hal komunikasi. Salah satu model jaringan yang dikenal dalam dunia industri adalah model jaringan hierarchical. Model jaringan hierarchical memiliki jaringan internetwork yang handal, dapat diukur, dan lebih murah karena model ini hanya berkonsentrasi kepada layer-layer dari jaringan yang digunakan. Model jaringan hierarchical yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan tiga layer. Pemanfaatan hierarchical,
jaringan
memerlukan
komputer,
adanya
termasuk
pada
model
pengalamatan,
salah
satunya
jaringan adalah
pengalamatan IPv4. Saat ini, kebutuhan IPv4 mengakibatkan ketersediaan IPv4 semakin lama akan semakin menipis dan lama-lama akan habis. Alamat IPv4 hanya menyediakan 232 alamat atau sekitar 4.3 miliar alamat (Wu, Cui, Wu, Liu, & Metz, 2013). Manusia, data, dan banyak hal lainnya, memerlukan alamat IP untuk 1
2
terhubung ke Internet. Namun, alamat IP dengan pengalamatan IPv4, saat ini telah digunakan dan berperan sebanyak 98,5% dari lalu lintas internet saat ini. Hal inilah yang menyebabkan perlunya transisi dari IPv4 ke IPv6 (Cisco Blogs, 2013). Untuk suatu jaringan berskala besar yang memanfaatkan model jaringan hierarchical, transisi IPv4 ke IPv6 tentu tidak dapat dilakukan secara instan. Kompatibilitas perangkat adalah salah satu hal yang menjadi permasalahan. Penggantian seluruh perangkat yang tidak mendukung IPv6 tentunya akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan metode tunneling. Manual IPv6 tunnel adalah salah satu metode tunneling yang bisa digunakan agar paket data dengan pengalamatan IPv6, bisa dikirim dan diterima di perangkat yang belum mendukung IPv6. Manual IPv6 tunnel berfungsi untuk meng-enkapsulasi tipe paket protokol IPv6 agar bisa berjalan melalui jaringan dengan IPv4. Salah satu perusahaan yang menerapkan model jaringan hierarchical adalah MIGASTRON. MIGASTRON merupakan sebuah perusahaan semu untuk keperluan penelitian dengan model jaringan hierarchical yang mengadopsi dari model jaringan di sebuah cabang perusahaan nyata yang bergerak di bidang pengolahan energi di Indonesia. Pengalamatan pada jaringan MIGASTRON menggunakan pengalamatan IPv4, dengan perangkat yang masih memanfaatkan penggunaan IPv4. Seiring dengan pesatnya perkembangan dan penggunaan jaringan di perusahaan ini, maka dibutuhkanlah transisi dari pengalamatan IPv4 ke IPv6.
MIGASTRON
berencana
melakukan
perencanaan
untuk
transisi
pengalamatan jaringan mereka. Transisi tersebut tidak dapat dilakukan langsung
3
secara keseluruhan, tetapi harus dilakukan secara bertahap. Ada beberapa metode tahapan awal transisi dikenal, yaitu: Dual stack, Tunneling, dan Translasi Protokol. Dari ketiga mekanisme yang disebutkan, mekanisme tunneling yang digunakan sebagai obyek penelitian, karena pada dasarnya hanya menyediakan tunnel bagi paket IPv6 melalui IPv4. Metode tunneling yang digunakan yaitu manual IPv6 tunnel, karena berfokus pada paket IPv6 saja. Model jaringan yang digunakan oleh MIGASTRON adalah model jaringan hierarchical dengan terbagi menjadi tiga layer yaitu Core, Distribution, dan Access. Saat ini MIGASTRON menggunakan pengalamatan IPv4 dengan routing protocol OSPF. Seluruh perangkat yang ada di jaringan core dari MIGASTRON belum mendukung IPv6. Penelitian yang dilakukan berfokus pada simulasi dalam implementasi penggunaan manual IPv6 tunnel di perusahaan MIGASTRON sebagai langkah awal transisi IPv4 ke IPv6. Simulasi dilakukan dengan menggunakan komputer dan aplikasi yang mendukung. Hasil akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil pengujian dari simulasi penerapan manual IPv6 tunnel yang dapat diimplementasikan pada model jaringan hierarchical.
1.2
Perumusan Masalah Transisi dari IPv4 ke IPv6 diperlukan seiring dengan berkembangnya
jumlah penggunaan jaringan komputer. Diperlukan suatu mekanisme transisi agar jaringan dengan pengalamatan IPv6 bisa saling berkomunikasi melalui jaringan dengan pengalamatan IPv4, karena paket data IPv4 berbeda dengan IPv6.
4
1.3
Batasan Masalah Penelitian yang dilakukan memiliki batasan dalam beberapa aspek. Batasan
tersebut diantaranya: a.
Topologi
jaringan
yang
digunakan
adalah
topologi
perusahaan
MIGASTRON yang dirancang sesuai dengan kebutuhan penelitian. b.
Rancangan jaringan dicoba di level simulasi.
c.
Simulasi dilakukan dengan software Packet Tracer versi 6.1.1.
d.
Model jaringan yang digunakan adalah model jaringan hierarchical 3 layer.
e.
Keamanan jaringan dilakukan dengan memberi Username dan Password pada tiap-tiap router.
f.
Protokol routing yang digunakan adalah OSPF single area dan static route.
g.
Transisi IPv4 ke IPv6 dilakukan dengan salah satu metode tunneling yaitu manual IPv6 tunnel.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
a.
Merancang topologi jaringan hierarchical yang menerapkan manual IPv6 tunnel.
b.
Menerapkan konsep manual IPv6 tunnel untuk transisi IPv4 ke IPv6.
c.
Melakukan simulasi dan menguji topologi jaringan yang telah dirancang.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:
5
a. Dapat menjadi referensi atau acuan dalam transisi IPv4 ke IPv6 pada model jaringan hierarchical.. b. Dapat menjadi referensi atau acuan dalam pemanfaatan manual IPv6 tunnel dalam jaringan berskala besar. c. Dapat menjadi referensi bagi perusahaan yang diadopsi oleh MIGASTRON untuk memanfaatkan manual IPv6 tunnel sebagai metode transisi IPv4 ke IPv6.
1.6
Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan penelitian ini, diggunakan sistematika untuk
memperjelas keseluruhan isi dari penelitian. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan Bab tersebut secara garis besar berisi pengantar menuju ke hal yang akan diteliti oleh penulis. Secara rinci berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori Bab tersebut berisi mengenai tinjauan pustaka dari penelitian yang telah digunakan sebelumnya terkait dengan transisi IPv6 dan penggunaan tunnel sebagai
6
metode transisi. Selain itu, bab ini juga berisi dasar teori baik mengenai IPv4, IPv6, protokol routing secara umum, model jaringan hierarchical, dan IPv6 tunneling. BAB III: Metode Bab tersebut secara garis besar berisi langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian. Secara rinci bab ini berisi bahan penelitian, alat penelitian, rancangan alur penelitian, rancangan topologi jaringan, rancangan pengalamatan, rancangan konfigurasi, serta rancangan pengujian yang akan dilakukan. BAB IV: Hasil dan Pembahasan Bab tersebut berisi hasil simulasi dan pengujian pada aspek yang diteliti, serta analisis-analisis mengapa hasil tersebut bisa didapatkan. BAB V: Kesimpulan dan Saran Bab tersebut berisi kesimpulan dari hasil pengujian yang akan dikaitkan dengan tujuan penelitian yang dibuat. Selain itu terdapat juga saran, yang berisi hal yang belum dieksplorasi oleh penulis, yang diharapkan dapat diteruskan oleh peneliti selanjutnya.