BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad 21 ini manusia betul-betul merasakan apa yang disebut dengan keajaiban Teknologi Informasi atau TI. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi. Pengaruh ini berdampak positif dan negatif bagi suatu negara, adanya perubahan system pada instansi maupun lembaga pendidikan dan tidak terkecuali perpustakaan. Komputer menjadi salah satu alat yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada di perpustakaan dengan menggunakan internet sebagai jaringan teknologi komunikasi. Perpustakaan saat ini sudah bersaing dengan Web/situs, karena begitu banyaknya informasi yang disajikan di dalam internet baik informasi yang bersifat lokal dan internasional, perkembangan informasinya pun sangat cepat bertambah dalam hitungan menit bahkan setiap detiknya dan tanpa kita mengetahui apakah informasi yang diberikan tersebut berkualitas atau tidak. Ledakan informasi yang terjadi mau tidak mau mempengaruhi keberadaan perpustakaan sebagai sarana pengelola dan penyedia informasi. Sekarang ini pengertian tradisional atau paradigma lama perpustakaan mulai berganti seiring dengan perkembangan zaman, jika dahulu perpustakaan yang kita kenal adalah tempat penyimpanan buku dan majalah, tapi saat ini lebih dari itu, perpustakaan adalah suatu institusi atau unit kerja yang menyimpan 1
Universitas Sumatera Utara
berbagai jenis bahan perpustakaan dan mengelolanya secara sistematis, menyediakan akses ke berbagai media penyimpanan informasi, dan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses berbagai database baik yang dilanggan maupun yang gratis melalui internet. Artinya perpustakaan juga tidak lagi hanya menyediakan akses ke sumber daya yang tersedia didalam gedungnya sendiri akan tetapi ke sumberdaya informasi lain yang tidak terbatas secara fisik di suatu gedung. Perkembangan perpustakaan yang mengarah ke perpustakaan digital, tentunya membawa dampak yang sangat besar dalam pelayanannya, dimana pustakawan harus dapat melayani pemustaka seperti permintaan informasi yang up to date, informasi yang tepat, dan akses agar lebih cepat ke sumber informasi. Tentunya untuk memenuhi harapan tersebut seorang pustakawan harus bisa beradaptasi
dengan
perkembangan
teknologi
informasi
dan
menguasai
perkembangan teknologi tersebut. Pustakawan harus memiliki kompetensi dalam menggunakan media-media digital dalam menjalankan tugasnya sebagai pencari bahkan pengelola informasi, kemampuan tersebut sering dikatakan dengan sebutan literasi digital. Dengan literasi digital pustakawan yang baik, maka perpustakaan tidak akan ditinggalkan oleh pengguna ditengah-tengah zaman yang canggih dengan teknologi komunikasi yang perkembangannya begitu pesat. Literasi digital merupakan kemampuan untuk mencari, mengatur, memahami atau mengevaluasi informasi dengan menggunakan teknologi digital yang melibatkan pengetahuan tentang teknologi tinggi saat ini, atau keahlian yang
2
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital yang mencakup pemahaman tentang web dan mesin pencari (search engine). Perpustakaan
Universitas
Sumatera
Utara merupakan
salah
satu
perpustakaan perguruan tinggi yang sudah berbasis digital atau biasa kita sebut dengan perpustakaan digital (digital library). Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai perpustakaan perguruan tinggi yang melayani pengguna dari 14 fakultas dengan jurusan yang berbeda baik tingkat D3, S1, S2 maupun S3. Tentunya informasi yang dibutuhkan pun berbeda-beda, sehingga pustakawan pun harus memiliki kompetensi yang lebih lagi yaitu bagaimana pustakawan harus menguasai teknologi informasi, karena sesuai dengan peranannya sendiri sebagai pengelola informasi. Sebagai pustakawan juga harus memiliki kompetensi bagaimana mengemas suatu informasi yang sudah dicari atau diakses untuk akhirnya dievaluasi, dianalisis oleh pustakawan dengan teknologi digital sehingga tepat guna bagi pemustaka. Bagaimana pustakawan mampu memberi pelayanan yang sesuai dengan pengguna jika latarbelakang disiplin ilmu dari pustakawan tidak sesuai, hal yang didapati adalah yang bekerja di perpustakaan dari jurusan yang lain sehingga otomatis mempengaruhi bagaimana pustakawan tersebut mengerjakan bagiannya. Selain itu juga didapati kemampuan pustakawan dalam menguasai teknologi informasi masih belum merata, berhubung tidak adanya pelatihan dari perpustakaan USU sendiri kepada para pustakawan. Ada beberapa model yang memperkenalkan suatu cara untuk mengukur literasi digital pustakawan digital yaitu model yang dikemukakan oleh Mutula dan Wakomuya dan juga model literasi digital Canada Center,namun yang kita pakai 3
Universitas Sumatera Utara
dalam penelitian ini adalah literasi digital Canada Center dimana tingkat kompetensinya ditinjau dari tiga hal yaitu use, bagaimana pustakawan dalam menggunakan media-media digital untuk mencari, menemukan, informasi yang dibutuhkan pengguna. understand, yaitu pustakawan mampu memahami, menanalisa atau mengevaluasi informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna secara kritis, dan yang ketiga adalah create yaitu bagaimana pustakawan mampu dalam hal menciptakan komunikasi yang efektif dengan menggunakan media digital. Untuk mengetahui lebih jauh tentang literasi digital pustakawan pada perpustakaan Universitas Sumatera Utara, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang“ Literasi Digital Pustakawan pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara “
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana
literasi
digital
pustakawan
diukur
dengan
use
(Menggunakan) pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 2. Bagaimana literasi digital pustakawan diukur dengan understand (Memahami) pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 3. Bagaimana
literasi
digital
pustakawan
diukur
dengan
create
(Menciptakan) pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
4
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Literasi digital pustakawan diukur dengan use (Menggunakan) pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 2. Literasi digital pustakawan diukur dengan understand (Mengerti) pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 3. Literasi digital pustakawan diukur dengan create (Menciptakan) pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi : 1. Sebagai bahan masukan kepada pihak Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Medan untuk meningkatkan literasi digital pustakawan 2. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang membahas tentang literasi digital. 3. Untuk
menambah
wawasan
penulis
mengenai
literasi
digital
pustakawan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah literasi digital pustakawan ditinjau dari bagaimana pustakawan mampu menggunakan media digital, mampu memahami informasi yang disajikan kepada pengguna dari media digital, sampai kepada pustakawan mampu menciptakan media komunikasi dengan media digital pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
5
Universitas Sumatera Utara