BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELA AKANG
Ekonomi Indonnesia dalam beberapa tahun terakhir berkembaang dengan baik. Data dari Biro Pusat Statistik S (BPS) menunjukkan rata – rata pertum mbuhan ekonomi Indonesia tahun 20044 sampai dengan 2015 adalah 5,6 %. Anggka pertumbuhan tertinggi adalah 6,49 % pada tahun 2011. Laju pertumbuhan ekoonomi Indonesia tahun 2004 – 2015 bissa dilihat pada gambar 1.1.
P Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) 6,35 5,69 5,03
6,22 6,49 6,26
6,01
5,5 5 4,63
5,73 5 5,06 4,79
2004 2005 200 06 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2 2015
Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2004 – 20155 (sumber ww ww.bps.go.id diakses pada 20 April 2016) Pertumbuhan ekonomi e Indonesia menyebabkan naiknya permintaan p akan sumber daya termasuuk sumber daya energi listrik. Sumber daya listrik l disediakan oleh PT. Perusahaan Listrik L Negara (PLN). Data dari PLN menunjjukkan penjualan
1
energi listrik meningkat rata–rata 9,1 % setiap tahun antara tahun 2008 hingga 2014. Angka penjualan naik dari 127,6 Tera Watt hour (TWh) pada tahun 2008 menjadi 198,6 TWh pada tahun 2014. Tabel 1.1 menunjukkan kenaikan penjualan energi listrik dari tahun 2008 hingga 2014.
Tabel 1.1 Penjualan Energi Listrik PLN Tahun
2008
Penjualan Listrik PLN (TWh) Pertumbuhan (%)
2010
2011
2012
2013
2014
127,6 133,1 145,7
156,3
172,2 185,7
198,6
-
2009
4,3
9,5
7,3
10,2
7,8
6,9
Sumber : PLN (2015)
Untuk memenuhi kebutuhan ini peningkatan kapasitas pembangkit listrik terus dilakukan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia hanya 30,9 Giga Watt (GW) yang terdiri dari 23,7 GW pembangkit PLN dan 7,2 GW pembangkit non-PLN. Angka ini meningkat menjadi 45,2 GW pada tahun 2012 yang terdiri dari 33,2 GW pembangkit PLN dan 12,0 GW pembangkit non-PLN. Tabel 1.2 menunjukkan kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia.
Tabel 1.2 Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik di Indonesia 2007 - 2014 Pembangkit PLN
Pembangkit
(MW)
Non-PLN (MW)
2010
26.338
9.842
36.180
2011
30.529
11.928
42.457
2012
33.221
14.633
47.854
2013
35.947
15.043
50.990
Tahun
Total (MW)
2
Tahun
Pembangkit PLN
Pembangkit
(MW)
Non-PLN (MW)
37.280
16.305
2014
Total (MW) 53.585
Sumber : Renstra KESDM (2015)
Kebutuhan tenaga listrik terus meningkat setiap tahunnya seiiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. PLN memperkirakan pada tahun 2024 kebutuhan ini akan mencapai 464,3 TWh atau tumbuh rata – rata 13 % per tahun. Tabel 1.3 menggambarkan prakiraan kebutuhan energi listrik antara tahun 2014 hingga tahun 2024.
Tabel 1.3 Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia 2014– 2024 URAIAN
2014 *)
2015
2016
2018
2020
2022
2024
- Indonesia
201,5
219,2
238,8
282,9
332,3
392,3
464,3
- Jawa Bali
153,6
165,4
178,3
207,1
239,5
278,6
324,4
- Indonesia Timur
20,0
22,6
25,8
33,1
40,0
47,8
57,1
- Sumatera
27,9
31,2
34,7
42,7
52,8
65,9
82,8
Kebutuhan Energi (Twh)
*) Estimasi realisasi penjualan; Sumber : PLN (2015)
Salah satu program utama pemerintah dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga listrik di Indonesia adalah program 35.000 MW. Program ini merencanakan pembangunan sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas 35.000 megawatt (MW) dalam jangka waktu lima tahun. Program ini termasuk program rencana strategis nasional yang dikukuhkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019. Menurut website resmi 3
PLN (www.pln.co.id) dalam jangka waktu lima tahun tersebut pemerintah bersama dengan swasta berencana membangun sebanyak 109 unit pembangkit listrik. Sejumlah 35 unit pembangkit listrik akan dibangun oleh PLN dengan total kapasitas sebesar 10.681 MW. Sementara pihak swasta akan membangun sebanyak 74 unit pembangkit listrik dengan total kapasitas sebesar 25.904 MW.
Dalam suatu proyek pembangunan pembangkit listrik ada tiga stakeholder utama yaitu pemilik proyek, kontraktor proyek dan konsultan proyek. Konsultan merupakan pihak yang berkewajiban untuk mengawasi pekerjaan kontraktor terutama dalam hal kualitas, jadwal dan biaya. Perkembangan dalam industri pembangkit listrik di Indonesia juga mendukung perkembangan industri konsultan pembangkit listrik.
Persaingan dalam industri konsultan pembangkit listrik tidak mudah dan memerlukan strategi khusus. Perusahaan besar dalam industri konsultan pembangkit listrik merupakan perusahaan nasional atau multinasional yang didukung oleh jaringan yang kuat. Perusahaan nasional diantaranya adalah PT. Rekadaya Elektrika Consult yang merupakan anak perusahaan PLN. Perusahaan lainnya adalah PT. Jacobs Indonesia yang merupakan perusahaan multinasional dengan kantor pusat di Amerika Serikat.
PT. Emka Rekayasa Energi yang berdiri pada 26 Desember 2005 merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam industri konsultan pembangkit listrik di Indonesia. Pertumbuhan permintaan energi listrik di Indonesia merupakan peluang sekaligus tantangan bagi perusahaan. Untuk dapat menghadapi tantangan 4
persaingan dalam industri konsultan pembangkit listrik maka PT. Emka Rekayasa Energi perlu menerapkan strategi yang tepat sehingga dapat unggul dalam persaingan di industri konsultan pembangkit listrik di Indonesia.
Tantangan yang dihadapi oleh PT. Emka Rekayasa Energi pada masa datang tidak hanya datang dari dalam negeri. Tantangan juga datang dari luar negeri dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diterapkan pada tahun 2016. Salah satu karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah pasar dan basis produksi tunggal. Lloyd (2005) dan Wattanapruitipasian (2006) dalam Fukunaga (2013) menyatakan bahwa pembentukan pasar dan basis produksi tunggal dicapai dengan kebebasan pergerakan lintas negara dalam empat hal yaitu barang, jasa, modal dan tenaga kerja.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga listrik, perlu ditingkatkan jumlah pembangkit tenaga listrik. Penambahan jumlah pembangkit listrik di Indonesia merupakan kesempatan bagi PT. Emka Rekayasa Energi untuk berkembang dan mengambil peluang dalam industri konsultan pembangkit listrik di sektor pembangkit tenaga listrik di Indonesia.
Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2016 juga memberikan tantangan baru bagi PT. Emka Rekayasa Energi yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
5
PT Emka Rekayasa Energi harus menghadapi persaingan pada industri konsultan pembangkit listrik dengan perusahaan nasional atau multinasional yang didukung oleh sumber daya yang kuat. PT Emka Rekayasa Energi merupakan perusahaan swasta yang baru berdiri sepuluh tahun dengan jumlah karyawan tetap kurang dari 50 orang.
Melihat kondisi persaingan dalam industri dan terbatasnya sumber daya yang dimiliki PT. Emka Rekayasa Energi perlu melakukan review terhadap strategi bisnis perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi internal dan kondisi eksternal perusahaan. Kondisi internal perusahaan yang perlu diperhatikan adalah keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan. Kondisi eksternal yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan bisnis dan kondisi lingkungan industri.
1.3. PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi persaingan industri konsultan pembangkit listrik di Indonesia? 2. Apa keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh PT. Emka Rekayasa Energi yang dalam menghadapi persaingan dalam industri konsultan pembangkit listrik?
6
3. Apa strategi bersaing yang harus diterapkan oleh PT. Emka Rekayasa Energi sehingga dapat sustainable dalam menghadapi persaingan dalam industri konsultan pembangkit listrik?
1.4. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah:
1.
Melakukan analisis kondisi lingkungan eksternal untuk mengetahui kondisi persaingan pada industri konsultan pembangkit listrik di Indonesia.
2.
Melakukan analisis kondisi internal perusahaan untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif PT. Emka Rekayasa Energi.
3.
Memformulasikan strategi bersaing PT. Emka Rekayasa Energi dalam menghadapi persaingan dalam industri konsultan pembangkit tenaga listrik di Indonesia.
1.5. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelititian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1.
Hasil penelitian dapat memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan bisnis pada industri konsultan pembangkit listrik di Indonesia.
2.
Hasil penelitian dapat memberikan informasi dan menjadi masukan yang bermanfaat bagi PT. Emka Rekayasa Energi yang dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi bersaing.
7
1.6. RUANG LINGKUP ATAU BATASAN PENELITIAN
Penelitian hanya dilakukan pada PT. Emka Rekayasa Energi yang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang konsultan pembangkit listrik. Dalam penelitian akan dianalisis mengenai strategi bersaing PT. Emka Rekayasa Energi pada industri konsultan pembangkit listrik.
1.7. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut.
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi berbagai hal yang mendasar tentang penelitian ini yang dipaparkan dalam latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan penelitian, dan sistematika penulisan.
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian sistematis mengenai teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka diambil dari buku, jurnal, dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
c. BAB
III
METODE
PENELITIAN
DAN
GAMBARAN
UMUM
PERUSAHAAN
8
Bab ini menguraikan metode yang digunakan dalam penelitian termasuk narasumber, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Pada bab ini juga diberikan gambaran umum perusahaan.
d. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis dari data yang dikumpulkan dengan metode yang dijabarkan pada bab III dan kemudian dilakukan pembahasan mendalam berdasarkan teori dan konsep yang sesuai.
e. BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis dan pembahasan serta rekomendasi kepada perusahaan yang menjadi objek penelitian.
9