No. 12/VII/16 Februari 2004
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003 PDB INDONESIA TAHUN 2003 TUMBUH 4,10 PERSEN ! PDB Indonesia selama tahun 2003 meningkat sebesar 4,10 persen dibandingkan tahun 2002. Pertumbuhan ini terjadi pada semua sektor ekonomi, tertinggi pada sektor pengangkutan-komunikasi sebesar 10,69 persen, diikuti oleh sektor listrik-gasair bersih sebesar 6,82 persen, dan sektor bangunan sebesar 6,70 persen. ! Perekonomian Indonesia tahun 2003 yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 1.786,7 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 1993 sebesar Rp. 444,5 triliun. ! Fluktuasi jangka pendek perekonomian Indonesia selama tahun 2003 tercermin pada PDB triwulanan. Pertumbuhan PDB triwulan IV tahun 2003 dibandingkan dengan PDB triwulan III tahun 2003 (q to q) menurun sebesar minus 2,78 persen. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pola musiman di sektor pertanian yang turun sebesar minus 22,29 persen. Kemudian PDB triwulan III dibanding triwulan II meningkat sebesar 3,04 persen, dan PDB triwulan II terhadap triwulan I meningkat sebesar 1,12 persen. ! Perbandingan PDB riil triwulanan tahun 2003 dengan triwulan yang sama pada tahun 2002 menggambarkan laju pertumbuhan (year on year) tanpa pengaruh musiman. Laju pertumbuhan triwulan IV sebesar 4,35 persen, triwulan III sebesar 3,97 persen, triwulan II sebesar 3,65 persen, dan triwulan I tumbuh sebesar 4,45 persen. ! Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2003 digerakkan oleh semua komponen PDB penggunaan yaitu konsumsi rumahtangga tumbuh sebesar 4,02 persen, konsumsi pemerintah sebesar 9,84 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,36 persen, ekspor sebesar 4,04 persen dan impor tumbuh sebesar 1,96 persen. ! PDB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2003 mencapai Rp. 8,3 juta dan pada tahun 2002 sebesar Rp. 7,6 juta.
Berita Resmi Statistik No.12/VII/16 Februari 2004
1
I. PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2003 Perekonomian Indonesia pada tahun 2003 mengalami pertumbuhan sebesar 4,10 persen dibanding tahun 2002. Nilai PDB atas dasar harga konstan pada tahun 2003 mencapai Rp. 444,5 triliun, sedangkan pada tahun 2002 sebesar Rp. 426,9 triliun. Bila dilihat dengan harga yang berlaku, PDB tahun 2003 naik sebesar Rp. 176,1 triliun, dari Rp. 1.610,6 triliun pada tahun 2002 menjadi sebesar Rp. 1.786,7 triliun pada tahun 2003. TABEL 1. NILAI PDB TAHUN 2002 & 2003 DAN PERTUMBUHAN TAHUN 2003 MENURUT LAPANGAN USAHA
LAPANGAN USAHA
(1)
1.Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-jasa PDB PDB TANPA MIGAS
Atas Dasar Harga Berlaku (triliun rupiah)
Atas Dasar Harga Konstan 1993 (triliun rupiah)
Laju Pertumbuhan Th. 2003
2002
2003
2002
2003
(persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
275,3 178,2 409,7 30,5 94,0 265,5 92,8 110,2 154,5
296,2 191,2 440,5 39,7 107,1 291,6 111,7 123,0 185,7
68,7 40,4 112,0 7,5 25,5 68,3 33,9 30,6 40,1
70,4 40,6 115,9 8,1 27,2 70,9 37,5 32,5 41,5
2,48 0,46 3,50 6,82 6,70 3,74 10,69 6,28 3,44
1.610,6 1.433,8
1.786,7 1.594,9
426,9 394,5
444,5 412,7
4,10 4,60
Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2003 terjadi pada seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada sektor pengangkutan-komunikasi yang tumbuh 10,69 persen, kemudian diikuti oleh sektor listrik-gas-air bersih tumbuh sebesar 6,82 persen, sektor bangunan tumbuh 6,70 persen, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahan tumbuh 6,28 persen, sektor perdagangan tumbuh 3,74 persen, sektor industri pengolahan tumbuh 3,50 persen, sektor jasa-jasa tumbuh 3,44 persen, sektor pertanian tumbuh 2,48 persen dan sektor pertambangan-
2
Berita Resmi Statistik No. 12/VII/16 Februari 2004
penggalian tumbuh 0,46. Selanjutnya jika dilihat secara total, pertumbuhan PDB tanpa migas tumbuh lebih cepat yaitu sebesar 4,60 persen pada tahun 2003 dibandingkan tahun 2002.
Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 1993, Tahun 2003
II.PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV TAHUN 2003 Kinerja perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan pada triwulan IV tahun 2003 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya menurun sebesar minus 2,78 persen. Penurunan tersebut masih mengikuti pola seperti tahun yang lalu yaitu terjadi kontraksi pada triwulan IV setelah terjadi kenaikan pada triwulan III. Pertumbuhan negatif pada triwulan IV tahun 2003 ini banyak disebabkan sektor pertanian yang mengalami penurunan cukup besar, yaitu minus 22,29 persen. Penurunan juga terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar minus 0,16 persen dan sektor perdagangan-hotelrestoran sebesar minus 0,06 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya selama triwulan IV mengalami pertumbuhan. Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 2,07 persen, sektor listrik-gas-air bersih tumbuh 4,71 persen, sektor bangunan tumbuh 3,39 persen, sektor
Berita Resmi Statistik No.12/VII/16 Februari 2004
3
pengangkutan dan komunikasi tumbuh 5,47 persen, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahaan tumbuh 0,66 persen, dan sektor jasa-jasa tumbuh 0,91 persen. TABEL 2. LAJU PERTUMBUHAN PDB TRIWULANAN MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) LAPANGAN USAHA
Tr III 2003 Thd Tr II 2003
Tr IV 2003 Thd Tr III 2003
Tr IV 2003 Thd Tr IV 2002
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-jasa
8,18 1,81 2,07 4,45 3,13 1,52 4,39 0,87 0,81
-22,29 2,07 -0,16 4,71 3,39 -0,06 5,47 0,66 0,91
-0,17 3,19 3,87 9,54 7,15 4,07 12,99 4,06 3,92
PDB PDB TANPA MIGAS
3,04 3,04
-2,78 -3,18
4,35 4,56
Perekonomian Indonesia pada triwulan IV tahun 2003 atas dasar harga konstan 1993 dibandingan dengan triwulan IV tahun 2002 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar 4,35 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian yang mengalami penurunan sebesar minus 0,17 persen. Sektor pertambangan tumbuh sebesar 3,19 persen, sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 3,87 persen, sektor listrik-gas-air bersih sebesar 9,54 persen, bangunan sebesar 7,15 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 4,07 persen, sektor pengangkutan sebesar 12,99 persen, sektor keuangan sebesar 4,06 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 3,92 persen.
III. STRUKTUR PDB MENURUT SEKTOR TAHUN 2003 Data PDB atas dasar harga berlaku menunjukkan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Perbandingan peranan antar sektor ekonomi menunjukkan bahwa hampir separoh (41,23%) PDB Indonesia berasal dari sektor pertanian dan industri pengolahan pada kondisi
4
Berita Resmi Statistik No. 12/VII/16 Februari 2004
harga berlaku tahun 2003. Sektor pertanian dan industri pengolahan masing-masing memberikan kontribusi 16,58 persen dan 24,65 persen. TABEL 3. STRUKTUR PRODUK DOMESTIK BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2002 DAN TAHUN 2003 (Persentase) LAPANGAN USAHA
2002
2003
(1)
(2)
(3)
17,09 11,06 25,44 1,89 5,83 16,49 5,76 6,84 9,59
16,58 10,70 24,65 2,22 6,00 16,32 6,25 6,88 10,39
100,00 89,03
100,00 89,27
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-jasa PDB PDB TANPA MIGAS
Dibandingkan dengan peranan tahun 2002, pada tahun 2003 terjadi sedikit perubahan peranan pada beberapa sektor ekonomi yaitu penurunan pada sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan-hotel-restoran. Penurunan yang cukup besar terjadi pada sektor industri pengolahan dari 25,44 persen pada tahun 2002 menjadi 24,65 persen di tahun 2003. Sektor pertanian peranannya menurun dari 17,09 persen pada tahun 2002 menjadi 16,58 persen pada tahun 2003. Sektor pertambangan peranannya menurun dari 11,06 persen menjadi 10,70 persen. Sedangkan sektor perdagangan-hotel-restoran peranannya menurun dari 16,49 persen pada tahun 2002 menjadi 16,32. Selanjutnya jika dilihat PDB secara total dan PDB tanpa migas maka terlihat peranan non migas semakin meningkat yaitu dari 89,03 persen pada tahun 2002 menjadi 89,27 persen pada tahun 2003.
Berita Resmi Statistik No.12/VII/16 Februari 2004
5
Grafik 2. STRUKTUR PDB NASIONAL TAHUN 2003 JASA-JASA
PERTANIAN
KEUANGAN PENGANGKUTAN
PERTAMBANGAN
PERDAGANGAN INDUSTRI
BANGUNANLGA
IV. PDB MENURUT PENGGUNAAN DAN PENDAPATAN PER KAPITA Ekonomi Indonesia pada tahun 2003 yang tumbuh sebesar 4,10 persen digerakkan oleh semua komponen PDB pengggunaan yaitu pengeluaran konsumsi rumahtangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, ekspor dan impor. Besarnya pertumbuhan komponen-komponen penggunaan PDB tersebut pada tahun 2003 dibanding tahun 2002 yaitu pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 4,02 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 9,84 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,36 persen, ekspor barang dan jasa sebesar 4,04 persen dan impor barang dan jasa sebesar 1,96 persen. TABEL 4. PDB MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 (Triliun Rupiah)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Penggunaan
2002
2003
Pertumbuhan (persen)
(1)
(2)
(3)
(4)
296,6 35,4 95,4 -17,7 118,9 101,7
308,5 38,8 96,7 -19,5 123,7 103,7
4,02 9,84 1,36 4,04 1,96
426,9
444,5
4,10
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Stok Ekspor Barang dan Jasa Dikurangi Impor Barang dan Jasa Produk Domestik Bruto
6
Berita Resmi Statistik No. 12/VII/16 Februari 2004
Berdasarkan distribusi PDB terlihat bahwa konsumsi rumahtangga masih merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB, pada tahun 2003 porsinya sedikit menurun dari 69,55 persen pada tahun 2002 menjadi sebesar 69,34 persen pada tahun 2003. Porsi komponen PDB penggunaan yang menurun juga terjadi pada pembentukan modal tetap bruto dari 20,25 persen pada tahun 2002 menjadi sebesar 19,72 persen pada tahun 2003. Demikian pula dengan kegiatan ekspor dan impor barang dan jasa porsinya terhadap PDB tahun 2003 menurun dibanding tahun 2002 yaitu masing-masing turun dari sebesar 35,83 persen menjadi sebesar 31,24 persen dan dari sebesar 29,26 persen menjadi sebesar 25,70 persen. Sebaliknya porsi pengeluaran konsumsi pemerintah terhadap PDB menunjukkan kenaikkan dari 8,21 persen pada tahun 2002 menjadi 9,16 persen pada tahun 2003. TABEL 5. DISTRIBUSI PERSENTASE PDB MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU Jenis Penggunaan
2002
2003
(1)
(2)
(3)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
69,55
69,34
8,21
9,16
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto
20,25
19,72
4. Perubahan Stok
-4,59
-3,76
5. Ekspor Barang dan Jasa
35,83
31,24
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
29,26
25,70
Produk Domestik Bruto
100,00
100,00
2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
PDB atas dasar harga berlaku bila dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun menggambarkan PDB per kapita. Pada tahun 2003 PDB per kapita diperkirakan mencapai Rp. 8,3 juta. PDB per kapita ini meningkat sekitar 9,31 persen dibandingkan dengan PDB per kapita tahun 2002. Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita atas dasar harga berlaku juga ikut naik dari Rp. 7,3 juta pada tahun 2002 menjadi Rp. 7,9 juta pada tahun 2003.
Berita Resmi Statistik No.12/VII/16 Februari 2004
7
TABEL 6. PDB DAN PNB PER KAPITA INDONESIA TAHUN 2002 DAN 2003 (Juta Rupiah) Rincian
2002
2003
(1)
(2)
(3)
PDB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
7,6
8,3
PNB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
7,3
7,9
a. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Selama triwulan I tahun 2003 sampai dengan IV tahun 2003 pengeluaran konsumsi rumahtangga baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan cenderung naik. Khusus pada triwulan IV tahun 2003 terjadi peningkatan pengeluaran konsumsi rumahtangga yang cukup berarti, walaupun terjadi kenaikan tingkat harga (inflasi) pada triwulan tersebut yang merupakan dampak dari penyelenggaraan hari-hari raya (besar), seperti Lebaran ,Natal, dan persiapan tahun baru yang terjadi pada triwulan tersebut. TABEL 7. PENGELUARAN KONSUMSI RUMAHTANGGA TRIWULAN I SAMPAI DENGAN IV TAHUN 2003 (Triliun Rupiah) Rincian
I
II
III
IV
Tahun 2003
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Atas Dasar Harga Berlaku
300,5
303,5
309,3
325,6
1.238,9
Atas Dasar Harga Konstan
75,9
76,2
77,2
79,2
308,5
b. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Selama triwulan I tahun 2003 sampai dengan IV tahun 2003 pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan cenderung naik dimana porsi terbesar pengeluarannya berasal dari belanja barang.
8
Berita Resmi Statistik No. 12/VII/16 Februari 2004
TABEL 8. PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH TRIWULAN I SAMPAI DENGAN IV TAHUN 2003 (Triliun Rupiah) Rincian
I
II
III
IV
Tahun 2003
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Atas Dasar Harga Berlaku
33,0
37,7
42,8
50,2
163,7
Atas Dasar Harga Konstan
8,5
9,3
9,8
11,3
38,9
c. Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto)
Walaupun kegiatan investasi pada tahun tahun 2003 secara total (tahunan) mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun secara triwulanan pergerakannya cenderung meningkat. Selama triwulan I tahun 2003 sampai dengan triwulan IV tahun 2003 nilai pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku selalu meningkat. Demikian pula pola PMTB atas dasar harga konstan cenderung meningkat kecuali pada triwulan II tahun 2003 yang mengalami sedikit penurunan. Sama seperti pola pengeluaran untuk konsumsi, nilai PMTB pada triwulan IV tahun 2003 mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan kenaikan pada triwulan-triwulan sebelumnya.
TABEL 9. PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO TRIWULAN I SAMPAI DENGAN IV TAHUN 2003 (Triliun Rupiah) Rincian
I
II
III
IV
Tahun 2003
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Atas Dasar Harga Berlaku
85,5
86,8
87,1
93,0
352,4
Atas Dasar Harga Konstan
23,9
23,5
24,0
25,3
96,7
Berita Resmi Statistik No.12/VII/16 Februari 2004
9
d. Ekspor dan Impor Barang & Jasa Surplus perdagangan internasional terjadi pada tahun 2003, yaitu sebesar Rp. 99,1 triliun atas dasar harga berlaku atau Rp. 20,0 triliun atas dasar harga konstan. Menurut triwulanan, ekspor barang hampir merata sepanjang selama empat triwulan, sementara impor barang dan jasa sedikit terjadi fluktuasi yaitu tertinggi terjadi pada triwulan I, setelah itu terjadi penurunan yang cukup tajam pada triwulan II kemudian menaik lagi pada triwulan III dan triwulan IV. Secara ril atau penilaian atas dasar harga konstan kegiatan ekspor selalu mengalami peningkatan. Sementara kegiatan impor barang dan jasa pola pertumbuhannya terjadi penurunan pada triwulan II namun kembali menaik pada triwulan III dan IV. TABEL 10. EKSPOR DAN IMPOR BARANG DAN JASA TRIWULAN I SAMPAI DENGAN IV TAHUN 2003 (Triliun Rupiah)
Rincian
I
II
III
IV
Tahun 2003
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Atas Dasar Harga Berlaku: Ekspor Barang & Jasa Impor Barang & Jasa
141,9 118,6
138,0 109,4
140,0 112,6
138,3 118,5
558,2 459,1
Atas Dasar Harga Konstan: Ekspor Barang & Jasa Impor Barang & Jasa
30,1 25,7
30,8 25,0
31,3 25,9
31,5 27,1
123,7 103,7
10
Berita Resmi Statistik No. 12/VII/16 Februari 2004
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: DIREKTORAT NERACA PRODUKSI u.p. Supriyanto Telepon 3810291-5, Pes. 6100 E-mail:
[email protected] dan DIREKTORAT NERACA KONSUMSI u.p. Slamet Sutomo Telepon 3810291-5, Pes. 6200 E-mail:
[email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No.6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta - 10010 Telepon: 3841195, 3842508, 3810291-5 Teleks: 45159, 45169, 45325, 45375, 45385 Faks: 3857046, E-mail:
[email protected] Homepage: http://www.bps.go.id
Berita Resmi Statistik No.12/VII/16 Februari 2004
11