BPS KABUPATEN SEKADAU
No.01/11/6109/Th. I, 5 November 2015
PERTUMBUHAN EKONOMI SEKADAU TAHUN 2014 PEREKONOMIAN SEKADAU TAHUN 2014 TUMBUH 6,11 PERSEN MELAMBAT SEJAK LIMA TAHUN TERAKHIR
Perekonomian Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp. 3.905 Miliar dan PDRB per kapita rata-rata adalah sebesar Rp. 20,37 Juta.
Perekonomian Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 tumbuh sebesar 6,11 persen, relative melambat dibanding tahun 2013 yang pertumbuhannya sebesar 6,56 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 16,60 persen, sedangkan dipandang dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yaitu sebesar 7,05 persen.
Sumber pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Sekadau terbesar pada tahun 2014 dari sisi produksi disumbang oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 1,92 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran sumber pertumbuhan terbesar disumbang oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 2,59 persen.
Kontribusi Perekonomian Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 dari sisi produksi masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 39,17 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusinya didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 58,40 persen.
A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA PDRB Kabupaten Sekadau Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2014 sebesar Rp. 3.905,98 Miliar, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 3.517,62 Miliar. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 yang sebesar Rp. 3.060,99 miliar pada tahun 2013, meningkat menjadi Rp. 3.248,05 Miliar pada tahun 2014. Ditinjau atas dasar harga berlaku, lapangan usaha yang memiliki nilai tambah terbesar pada tahun 2014 adalah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar Rp. 1.530,14 Miliar, kemudian z
Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.01/11/6109/Th. I, 5 November 2015
1
dengan nilai tambah terbesar
Tabel 1. PDRB Kabupaten Sekadau Menurut 3 (Tiga) Lapangan Usaha Terbesar, Tahun 2013-2014 (Miliar rupiah)
kedua adalah Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran;
Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2013*
2014**
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
ADHB
ADHK
ADHB
ADHK
1.398,47
1.196,24
1.530,14
1.254,94
513,66
442,80
571,71
466,40
Konstruksi
369,79
318,82
427,47
350,79
1.235,70
1.103,13
1.376,66
1.175,91
3.517,62
3.060,99
3.905,98
3.248,05
PDRB
disusul andil Lapangan Usaha Konstruksi dengan nilai tambah
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor
Lainnya
sebesar Rp. 571,71 Miliar, dan
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
sebesar Rp. 427,47 Miliar yaitu sebagai lapangan usaha dengan nilai tambah terbesar ketiga. Pada penghitungan PDRB Atas
Dasar
Harga
Konstan
(ADHK) 2010, nilai tambah yang dihasilkan juga masih didominasi
oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar Rp. 1.254,94 Miliar, kemudian diikuti Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar Rp. 466,40 mililar, dan Lapangan Usaha Konstruksi sebesar Rp. 350,79 mililar (Tabel 1).
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Dilihat dari sisi penggunaan atau permintaan, PDRB Kabupaten Sekadau dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit, Komponen Konsumsi Pemerintah, Komponen Pembentukan Modal, serta EksporImpor yang meliputi ekspor-impor dari dan ke luar negeri ataupun antar daerah. Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen pengeluaran dengan sumbangan terbesar bagi nilai tambah PDRB Menurut Pengeluaran secara keseluruhan. Secara riil (ADHK 2010) nilai tambah Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga pada tahun 2014 meningkat sebesar 4,45 persen dari tahun 2013 sejumlah Rp. 1.783,11 Miliar meningkat menjadi Rp. 1.862,43 Miliar pada tahun 2014. Peningkatan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tersebut tercatat lebih tinggi terjadi pada Komoditas Pengeluaran Konsumsi Non Makanan yang tumbuh sebesar 4,68 persen pada tahun 2014, dibanding Komoditas Pengeluaran Konsumsi Makanan yang tumbuh sebesar 4,27 persen. Demikian juga Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada tahun 2014 nilainya mencapai Rp. 2.281,02 Miliar yang komposisinya terdiri dari Komoditas Pengeluaran Konsumsi Makanan sebesar Rp. 1.302,39 Miliar atau 57,10 persennya, sedangkan Komoditas Pengeluaran Konsumsi Non Makanan sebesar Rp. 978,62 Miliar atau 42,90 persennya.
2
Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.01/11/6109/Th. I, 5 November 2015
Setelah Komponen Pengeluaran
Tabel 2. PDRB Kabupaten Sekadau Menurut Pengeluaran Tahun 2013-2014 (Miliar rupiah)
Konsumsi Rumah Tangga, komponen dengan nilai tambah terbesar kedua
2013*
Komponen Pengeluaran
adalah Komponen Pembentukan Modal
ADHB
ADHK
ADHB
ADHK
2.087,93
1.783,11
2.281,02
1.862,43
45,57
35,00
48,69
36,18
523,50
467,78
591,71
496,97
1.096,05
983,38
1.208,54
1.052,74
37,72
32,56
41,50
30,36
Ekspor
250,67
205,36
173,95
67,20
Impor
523,82
446,19
439,42
297,84
3.517,62
3.060,99
3.905,98
3.248,05
Tetap Bruto (PMTB). Komponen ini Konsumsi Rumah Tangga
berdasarkan dasar harga berlaku memiliki nilai tambah pada tahun 2014
Konsumsi LNPRT
sebesar Rp. 1.208,54 Miliar, meningkat
Konsumsi Pemerintah
dibanding tahun 2013 yang andilnya
PMTB
tercatat sebesar Rp. 1.096,05 Miliar.
Perubahan Inventori
Secara riil (ADHK 2010) nilai tambah komponen ini juga meningkat dari tahun 2013 yang andilnya sebesar Rp. 983,38
2014**
PDRB
Miliar meningkat menjadi Rp. 1.052,74
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Miliar pada tahun 2014.
Jejak peningkatan nilai tambah yang terjadi di kedua komponen terbesar penyumbang nilai PDRB secara keseluruhan juga berlangsung pada komponen penyumbang terbesar ketiga ini, yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang secara riil (ADHK 2010) meningkat sebesar 6,24 persen dari nilai tambah sebesar Rp. 467,78 Miliar pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 496,97 Miliar pada tahun 2014. Peningkatan tersebut juga terjadi untuk nilai tambah atas dasar harga berlaku dimana pada tahun 2013 komponen ini memiliki nilai tambah sebesar Rp. 523,50 Miliar, meningkat menjadi Rp. 591,71 Miliar andilnya pada tahun 2014 (Tabel 2).
C. PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2014 Kinerja perekonomian Kabupaten
Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi 3 Lapangan Usaha dengan Pertumbuhan Terbesar, Tahun 2014
Sekadau tahun 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat digambarkan oleh
1,43
Transportasi dan Pergudangan
10,13
Distribusi
pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga
Pertumbuhan
Konstan 2010, yaitu mengalami pertumbuhan sebesar 6,11 persen. Kinerja perekono-
0,02
Pengadaan Listrik dan Gas
mian 10,88
ini
relative
sedikit
mengalami
perlambatan dibandingkan dengan kondisi pertumbuhan beberapa tahun sebelumnya.
1,48
Jasa Keuangan dan Asuransi
Laju
16,60 0
5
10
15
pertumbuhan
PDRB
Kabupaten
Sekadau tahun 2014 sebesar 6,11 persen, 20
relative lebih rendah disbanding tahun 2013
Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.01/11/6109/Th. I, 5 November 2015
3
yang sebesar 6,56 persen. Meskipun begitu,
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2014
pertumbuhan positif ini ternyata terjadi pada seluruh lapangan usaha (sektor ekonomi). Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2014 dicapai oleh
7,00 6,00
Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi yaitu sebesar 16,60 persen, kemudian diikuti sektor Pengadaan Listrik dan Gas dengan pertumbuhan sebesar 10,88 persen, dan Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebagai lapangan usaha dengan pertumbuhan terbesar ketiga yaitu sebesar 10,13 persen (Grafik 1). Bila dicermati lebih lanjut dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sekadau
5,00 4,00 3,00
1,94
2,38
0,95
0,94
1,04
0,79
0,92
0,77
1,92
Konstruksi
2,00 1,00
2,53
2,32
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2,38
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Lainnya
0,00
pada tahun 2014, Lapangan Usaha Pertanian,
2012
2013
2014
Kehutanan, dan Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 1,92 persen, diikuti Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 1,04 persen; dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi MobilSepeda Motor sebesar 0,77 persen. Kontribusi ketiga lapangan usaha tersebut terus berlangsung sebagai penyumbang sumber pertumbuhan terbesar selama tiga tahun terakhir (Grafik 2). Dicermati lebih mendalam andil sub-sub Grafik 3. Sumber Pertumbuhan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2014 Tanaman Pangan; -0,05
Perikanan; 0,02 Kehutanan & Penebangan Kayu; 0,03
Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa Pertanian; 1,87
Tanaman Hortikultura; 0,11
perikanan (sumber pertumbuhan tertinggi) adalah sebagai berikut; sebesar 1,87 persennya bersumber dari Sub Lapangan Usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa Pertani-
Tanaman Perkebunan; 1,67 Peternakan; 0,13
lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan
an. Lebih rinci lagi, Sub Lapangan Usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa Pertanian utamanya berasal dari Tanaman Jasa Pertanian & Perburuan; 0,01
Perkebunan andilnya adalah sebesar 1,67 persen. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa Tanaman Perkebunan sangat besar peranannya terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sekadau. Dicermati menurut komponen pengeluaran, tiga komponen yang memiliki andil paling besar bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 adalah Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,59 persen, yang diimbangi oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,27 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,95 persen sebagai komponen dengan andil terbesar ketiga
4
Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.01/11/6109/Th. I, 5 November 2015
terhadap total pertumbuhan. Selanjutnya,
Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi 3 Komponen dengan Pertumbuhan Terbesar, Tahun 2014
komponen pengeluaran yang paling tinggi pertumbuhannya selama tahun
58,40
Konsumsi Rumah Tangga
4,45
15,15
Konsumsi Pemerintah
2014
adalah Komponen Pembentukan Modal
Distribusi
Tetap Bruto dengan pertumbuhan sebesar
Pertumbuhan
7,05 persen, yang diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dengan
6,24
pertumbuhan sebesar 6,24 persen, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto
Komponen Konsumsi Pengeluaran Rumah
30,94
Tangga
7,05 0
20
40
60
80
sebagai
komponen
dengan
pertumbuhan terbesar ketiga dengan pertumbuhan sebesar 4,45 persen.
Capaian sumber pertumbuhan tertinggi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang sebesar 2,59 persen pada tahun 2014, ternyata relative lebih rendah (menurun) dibandingkan dengan andil pertumbuhannya pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 andil pertumbuhannya mencapai 3,01 persen,meningkat menjadi sebesar 3,09 persen pada tahun 2013. Berbeda dengan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang besaran sumber pertumbuhannya pada tahun 2014 adalah 2,27 persen justru jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar 1,37 persen. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh meningkatnya pembangunan berbagai sektor ekonomi di Kabupaten Sekadau beberapa tahun terakhir. Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan, Tahun 2014
Tangga sebagai komponen dengan andil terbesar bagi pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Sekadau dilihat dari besaran andil sumber pertumbuhannya, ternyata utamanya adalah andil pertumbuhan Komoditas Makanan dan Minuman
7,00 6,00 5,00
yang tumbuh sebesar 1,39 persen, sisanya adalah andil Komoditas Non Makanan yaitu sebesar 1,20 persen relative sedikit lebih rendah
dan Minuman cenderung masih dominan dan lebih besar dibanding pemenuhan kebutuhan akan Komoditas Non Makanan oleh rata-rata setiap pelaku ekonomi Rumah Tangga dalam
2,59
4,00
2,00
Konsumsi Rumah Tangga
Pembentukan Modal Tetap Bruto
3,00
andilnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permintaan akan kebutuhan Komoditas Makanan
3,01
3,09
1,37 2,27
2,01
Konsumsi Pemerintah
1,06 1,00 0,00
0,71 0,48 2012
1,04
0,95
Lainnya
0,3 2013
2014
upaya memenuhi kebutuhan rumah tangganya sehari-hari. Dengan kata lain, pemenuhan kebutuhan makanan masih sangat dominan dalam perekonomian rumah tangga di Kabupaten Sekadau hingga kondisi tahun 2014.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.01/11/6109/Th. I, 5 November 2015
5
D. STRUKTUR EKONOMI TAHUN 2014 Struktur Ekonomi Kabupaten Sekadau
Grafik 6. Struktur Ekonomi Kabupaten Sekadau Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014
menurut Lapangan Usaha pada tahun 2014
Lainnya 23,64%
didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian,
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 39,17%
Kehutanan, dan Perikanan dengan besaran kontribusi sebesar 39,17 persen, kemudian diikuti oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib 5,72%
dengan kontribusi sebesar 14,64 persen, dan Lapangan Usaha Konstruksi sebagai kontributor
Industri Pengolahan 5,89%
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor 14,64%
terbesar ketiga yaitu dengan kontribusinya sebesar 10,94 persen.
Konstruksi 10,94%
Adapun Nilai Tambah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan andilnya masing-masing sub lapangan usaha adalah sebesar 95,93 persen andil Sub Lapangan Usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian, dan sisanya sebesar 3,33 persen disumbang oleh Kehutanan dan Penebangan Kayu, serta hanya sebesar 0,74 yang disumbang oleh Sub Lapangan Usaha Perikanan. Dicermati lebih dalam lagi, ternayat Sub Lapangan Usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian didominasi oleh Tanaman Perkebunan dengan kontribusi terhadap Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 74,72 persen. Grafik 7. Struktur Ekonomi Kabupaten Sekadau Menurut Pengeluaran Tahun 2014 Perubahan Inventori 1,06%
Dipandang dari komponen pengeluaran, Struktur Ekonomi Kabupaten Sekadau didominasi
Net Ekspor -6,80%
oleh Komponen Konsumsi Rumah Tangga dengan kontribusi sebesar 58,40 persen, yang diikuti oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto
PMTB 30,94%
Konsumsi Rumah Tangga 58,40%
(PMTB) dan Komponen Konsumsi Pemerintah dengan kontribusi masing-masing sebesar 30,94 persen dan 15,15 persen. Adapun Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga utamanya
Konsumsi Pemerintah 15,15%
Konsumsi LNPRT 1,25%
adalah untuk pemenuhan kebutuhan Konsumsi Makanan dan Minuman yaitu sebesar 57,10 persen pada tahun 2014.
Konsumsi akhir adalah penggunaan berbagai produk barang dan jasa akhir (baik berasal dari produk domestik maupun impor) untuk menunjang aktivitas ekonomi. Pelaku konsumsi akhir meliputi rumah tangga, LNPRT, dan pemerintah. Walaupun ketiga pelaku ekonomi tersebut mempunyai fungsi yang berbeda dalam sistem perekonomian, tetapi sama-sama membelanjakan sebagian pendapatannya untuk tujuan konsumsi akhir. Sebagian besar, yaitu sekitar 75 persen barang dan jasa yang berada dari wilayah domestik digunakan untuk
6
Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.01/11/6109/Th. I, 5 November 2015
memenuhi permintaan konsumsi akhir. Proporsi ini cenderung relatif stabil selama lima tahun terakhir, dengan kontribusi sebesar 75,71 persen pada tahun 2010, meningkat menjadi 76,06 persen pada tahun 2011, kemudian menurun sedikit pada tahun-tahun berikutnya menjadi 75,49 persen pada tahun 2012, dan 75,53 persen pada tahun 2013, serta menjadi 74,49 persen pada tahun 2014. .
E. PERBANDINGAN REGIONAL Berdasarkan Analisis Typologi Klassen dengan pembagi kategorinya adalah Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita masing-
Grafik 8. Analisis Typologi Klassen Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten/Kota Kalimantan Barat, Tahun 2014
masing kabupaten/kota se Provinsi Kalimantan Barat, pada tahun 2014 Perekonomian Kabupaten Sekadau berada pada Kuadran II. Kuadran II dikategorikan
sebagai
kabupaten
dengan
Pertumbuhan Ekonomi yang lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan seluruh kabupaten/kota seProvinsi
Kalimantan
Barat,
namun
dengan
Pendapatan Per Kapita yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Pendapatan Per Kapita keseluruhan kabupaten/kota. Kabupaten Sekadau berada pada kuadran II bersama dengan 4 (empat) kabupaten lainnya, yaitu; Kabupaten Sambas, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Kayong Utara. Berdasarkan Analisis Typologi Klassen tersebut, dapat disimpulkan sementara bahwa perekonomian Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 walaupun tergolong melambat namun relatif lebih baik tingkat pertumbuhannya dibanding 6 (enam) kabupaten lain se Provinsi Kalimantan Barat, yaitu kelompok kabupaten yang berada pada Kuadran III dan Kuadran IV (Grafik 8).
Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.01/11/6109/Th. I, 5 November 2015
7
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEKADAU
Informasi lebih lanjut hubungi: Ignatius Aditya Setyadi, S.ST Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Telepon/Fax: (0564) 2042009, E-mail:
[email protected]; Website: http://sekadaukab.bps.go.id