DETERMINASI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (PERIODE TAHUN 2004 -2013) Abdur Rahman Hakim Hudri Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Email:
[email protected]
ABSTRACT This research was used to determine how the effect of net exports, government expenditure, public consumption and investment to the economic growth of Indonesia in period of 2004 - 2013. The research used the descriptive method and regression analysis (t-test, F test, multicollinearity, autocorrelation, heteroskedasticity, and normality test). F test showed that net exports, government expenditure, public consumption and investment had a significant effect to the economic growth of Indonesia in period of 2004 - 2013. Partially (t-test), net exports variable didn’t have a significant effect to the economic growth, but other variables those were government expenditure, public consumption and investment had a significant effect to the economic growth of Indonesia in period of 2004 - 2013. Keywords: Economic growth, government expenditure, investment, net exports, public consumption.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh net ekspor, pengeluaran pemerintah, konsumsi masyarakat dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia periode tahun 2004 – 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan alat analisis regresi, korelasi, determinasi sekaligus dengan pengujiannya (uji t, uji F, DW, multikolinearitas, autokorelasi, heterokedastis, dan normalitas). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa net ekspor, pengeluaran pemerintah, konsumsi masyarakat dan investasi secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Variabel Net ekspor tidak berpengaruh Signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, namun variabel lainnya yaitu pengeluaran pemerintah, konsumsi masyarakat dan investasi masing masing berpengaruh Signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kata kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Net Ekspor, Pengeluaran Pemerintah, Konsumsi Masyarakat, dan Investasi
PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Hal ini berarti, bahwa dalam jangka panjang, kesejahteraan tercermin pada peningkatan output perkapita yang sekaligus memberikan banyak alternatif pada masyarakat dalam mengkonsumsi barang dan jasa, serta diikuti oleh daya beli masyarakat yang semakin meningkat (Boediono, 1992). Pertumbuhan ekonomi sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara, semakin tinggi pula kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga akan semakin tinggi juga kemampuan suatu negara untuk mensejahterakan masyarakat. Untuk melihat pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa di lihat dari gambar kurva pertumbuhan ekonomi. Gambar 1.1 Kurva Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) 7
Pertumbuhan Ekonomi
6.5 6 5.5 5 4.5 4 3.5
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 3.834.254.51 6 5.4 5.2 6 5.7 4.586.1 6.5 6.2 5.5 5.02
Sumber : BPS Dilihat dari gambar 1.1, pada tahun 2000, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,86 % lebih tinggi dari perkiraan Bank Indonesia sebesar 3,0 % sampai dengan 4,0 %. Pada tahun 2002 semakin membaik dibandingkan tahun 2001, menurut perhitungan PDB atas dasar konstan 2000,
laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2002 adalah sebesar 4,25 % dan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2001 sebesar 3,83 % sedangkan tahun 2003 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,51 %. Pada tahun 2004, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,0 % mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2005 sebesar 5,4% dan 2006 sebesar 5,2%, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan diakibatkan karena pada pertengahan tahun 2005 terjadi kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007 ini diakibatkan terjadinya krisis global mulai terasa terutama menjelang akhir 2008. Hal itu tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena anjloknya kinerja ekspor. Secara relatif, posisi Indonesia sendiri secara umum bukanlah yang terburuk di antara negara-negara lain. Perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 5,7% pada 2008. Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2011 lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Pencapaian indikator makroekonomi tahun 2010 yang sedikit melebihi harapan, disertai prediksi kondisi perekonomian dunia yang diyakini akan semakin membaik, setelah dua tahun sebelumnya terpukul oleh krisis keuangan dibeberapa negara maju. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2010 secara umum memang melebihi harapan otoritas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1% lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2009 yang hanya mencapai 4,58%. Peningkatan pun dinilai berdukungan sumber pertumbuhan yang makin berimbang, diantaranya tercermin pada peran investasi dan ekspor yang meningkat. Net ekspor merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan domestik bruto (PDB). Net ekspor adalah total ekspor dikurangi total impor. Net ekspor merangsang meningkatnya pendapatan dan merangsang pertumbuhan ekonomi apabila jumlah ekspor lebih besar dari pada jumlah impor, sebaliknya apabila jumlah ekspor lebih kecil dari impor maka, net ekspor akan menurunkan pendapatan nasional. Pengeluaran pemerintah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan. Dalam hal ini, pengeluaran rutin adalah pembelanjaan untuk membiayai kegiatan-kegiatan rutin seperti gaji pegawai. Sedangkan pengeluaran pembangunan adalah pembelanjaan untuk membiayai pembangunan yang sedang dilakukan dalam upaya meningkatkan kesejaheraan masyarakat. Pengeluaran pemerintah
memiliki kedudukan yang strategis dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Sering pula dikatakan bahwa pengeluaran pemerintah dapat memainkan peran sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian, sehingga ketika perekonomian sedang mengalami kelesuan akibat adanya resesi ekonomi yang memerosotkan kemampuan masyarakat dalam melakukan kegiatan konsumsi, investasi, dan ekspor, pemerintah melalui instrumen kebijakan yang dimiliki dapat tampil menyelamatkan keadaan dengan memperbesar pengeluaran pemerintah melalui anggaran belanja. Peningkatan mulai terlihat signifikan sejak krisis multidimensi tahun 19971998. Begitu pula apabila pengeluaran pemerintah dan defisit dihitung sebagai persentase terhadap PDB. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel ekonomi yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB), yaitu sebesar 60-70%. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pengeluaran konsumsi masyarakat mempunyai peranan penting terhadap pendapatan yang diterima oleh pemerintah, bila dibandingkan dengan variabel lain seperti pengeluaran untuk investasi. investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Penanaman modal dalam bentuk investasi akan memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, bentuk investasi umumnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu investasi yang dilakukan oleh pemerintah/swasta dan investasi oleh pihak luar negeri. Investasi yang dilakukan oleh pemerintah/swasta lebih dikenal dengan sebutan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sedangkan investasi dari pihak luar negeri dikenal dengan sebutan PMA (Penanaman Modal Asing). Dengan adanya investasi maka kapasitas dalam produksi akan meningkat yang kemudian akan memengaruhi output yang dihasilkan. Meningkatnya output akan menyebabkan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan suatu pengkajian ilmiah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam hal ini faktor-faktor yang dianalisis adalah net ekspor, pengeluaran pemerintah, konsumsi masyakat, dan investasi
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “DETERMINASI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (PERIODE TAHUN 2004 -2013)”
METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2007:13), “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
OPERASIONALISASI VARIABEL Sesuai dengan judul “Determinasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”, maka terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas (Variable Independent) dan variabel terikat (Variable Dependent). 1. variabel bebas (variabel independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Sehubungan dengan judul di atas, yang merupakan variabel bebas yaitu Net Ekspor, Pengeluaran Pemerintah, Konsumsi Masyarakat dan Investasi. 2. variabel terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang dapatdipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sehubungan denga judul diatas, yang merupakan variable terikat adalah Pertumbuhan Ekonomi. Untuk lebih jelasnya operasionalisasi variabel ini penulis sajikan dalam bentuk tabel 3.1 yaitu:
No 1.
Variabel Pertumbuhan Ekonomi (Y1)
2.
Net Ekpor (X1)
3.
Pengeluaran
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Konsep Variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia atau pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan di Indonesia. ekspor suatu negara dikurangi dengan pertumbuhan impornya atau disebut juga dengan neraca perdagangan. belanja modal sektor pemerintah
Satuan Persen
Persen
Persen
4.
5.
Pemerintah (X2) Konsumsi Masyarakat (X3)
Investasi (X4)
termasuk pembelian barang dan jasa dan pembayaran subsidi Indonesia. pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjaan tersebut. pengeluaran atau pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barangbarang modal dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Persen
Persen
JENIS DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan, yaitu mempelajari, memahami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasikan hal-hal yang sudah ada untuk mengetahui apa yang sudah ada dan apa yang belum ada dalam bentuk jurnal-jurnal atau karyakarya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series). Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Peneliti dapat mencari data sekunder ini melalui sumber data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku literature, jurnal-jurnal ekonomi dan bisnis, data laporan tahunan terbitan Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik.
MODEL PENELITIAN Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat presentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya. Dari penjelasan di atas maka model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pe = f (Ne, G, C, I) Pe = Dimana : Pe
= Pertumbuhan Ekonomi
Ne
= Net Ekspor
G
= Pengeluaran Pemerintah
C
= Konsumsi Masyarakat
I
= Investasi
C0
= Konstanta = Koefisien Regresi
e
= error term
PEMBAHASAN
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
DETERMINASI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (PERIODE TAHUN 2004 -2013) Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Ekonomi Net Ekspor Pemerintah Masyarakat 6 -12.09 247.6 5.46 5.4 11.57 54.2 4.18 5.2 42.11 21.88 3.76 6 -0.26 12.48 5.492 5.7 -80.25 13.35 4.844 4.58 151.57 -13.74 3.98 6.3 -709.14 20.04 4.86 6.5 -121.74 60.01 4.95 6.3 -106.4 19.94 5.36 5.5 144.2 10.51 5.253
Pertumbuhan Investasi
Untuk mempermudah perhitungan, maka dalam penelitian ini mempergunakan program eviews 8 dengan alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untk mengukur hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan hasil regresi linear berganda maka didapat persamaan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut : PE PE
= β0 + β1NE + β2G + β3K + β4I = 1,446156 – 0,000687 NE + 0,005682 G + 0,887751 C – 0,001705 I + e
962.1 27.6 -100 361 39.07 27.26 16.66 14.9 -71 317.52
t-hit
= (-2,015946)
R2
= 0,926107
(3,122464)
(5,651289)
(-3,318381)
Prob Fstat = 0.004921 D.W
= 2,192697
Koefisien Determinasi (
)
Dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,926107 ini berarti variasi variabel terikat pertumbuhan ekonomi Indonesia 92,6107% dipengaruhi oleh net ekspor, pengeluaran pemerintah, konsumsi masyarakat dan investasi. Sisanya sebesar 7,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model tersebut. Uji – t Pengujian statistic dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya secara parsial. Tabel 4.6. Uji t-statistik Variabel Probabilitas Hasil pengujian pengaruh parsial NE 0.0999 Tidak Signifikan G 0.0262 Signifikan C 0.0024 Signifikan I 0.0210 Signifikan Sumber : Hasil perhitungan Berdasarkan tabel 4.6. maka Uji parameter t dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu. Dari hasil analiasa dengan tingkat signifikansi 5% atau probabilitas 0.05, jika probabilitasnya lebih kecil dari 0.05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan terhadap var terikatnya. Dapat diketahui dari hasil analisa bahwa probabilitas variabel net ekspor adalah 0.0999 > 0.05, artinya Ho diterima bhawa net ekspor tidak berpengaruh signifikan thd pertumbuhan ekonomi indoensia. Sedangkan untuk variabel pengeluaran pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan investasi memiliki probabilitas yang lebih kecil dari 0.05, H0 ditolak H1 diterima, yang artinya variabel pengeluaran pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan investasi secara individu berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode tahun 2004 – 2013. Uji F
Uji statistik ini digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan dari pergerakan seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebasnya. Untuk lebih jelasnya hasil uji F-stat ditunjukkan pada tabel berikut
Prob F Statistik 0.004921 Sumber : Hasil perhitungan
Tabel 4.7. Hasil pengujian F-statistik Hasil pengujian pengaruh bersama – sama Signifikan
Melihat dari tabel 4.7 uji F atau uji bersama-sama dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Dapat dilakukan dengan melihat probabilitas F statistiknya, jika dalam tingkat signifikansi 5% (probabilitas 0.05) probabilitas F statistiknya lebih kecil dari 0.05 maka semua variabel bebas tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikatnya. Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa probabilitas F statistic penelitian ini adalah 0.004921< 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya keempat variabel yaitu net ekspor, pengeluaran pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan investasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode tahun 2004-2013.
Analisis Ekonomi a. Pengaruh Net Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nilai koefisien regresi untuk net ekspor adalah adalah sebesar -0,000687. Hal ini dapat diartikan apabila net ekspor meningkat sebesar 1% maka pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun sebesar 0,000687, dengan asumsi variabel lainnya konstan. Net ekspor secara statistic signifikan dan negative mempengauhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Net ekspor merupakan sumber potensial bagi suatu negara dalam meningkatkan pendapatan nasional dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Tetapi hasil penelitian ini peningkatan net ekpor tahun 2004 – 2013 akan menurunkan pertumbuhan ekonomi, hal ini bisa disebabkan karena pada tahun tersebut banyak sekali gejolak ekonomi di Indonesia diantaranya peningkatan harga BBM. Hal ini juga bisa terjadi karena pada tahun tersebut lebih banyak peningkatan impor dari pada ekspor sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi menurun.
Net ekspor sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan pertumbuhan ekonomi, serta dapat menambah devisa negara, apabila nilai ekspor lebih besar dari impor. Pada periode 20042013 nilai net ekpor Indonesia berfluktuatif. Dari tahun ke tahun nilai ekpor meningkat, tetapi kenaikan ini tidak mengakibatkan nilai net ekspor semakin membaik, hal ini diakibatkan oleh nilai impor yang mengalami kenaikan. Penurunan ini dampak dari krisis global yang berimbas pada ekspor dan impor Indonesia. b. Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia Nilai koefisien regresi pengeluaran pemerintah mempunyai hubungan yang positif dengan nilai koefisien 0.005682, hal ini dapat diartikan apabila pengeluaran pemerintah meningkat sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia naik sebesar 0,005682% dengan asumsi variabel lainnya konstan. Arah koefisien yang positif ini menunjukkan bahwa dengan tingginya pengeluaran pemerintah maka akan menyebabkan naiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pengeluaran pemerintah untuk biaya modal pembangunan bertujuan agar roda perekonomian dapat berkembang, dengan semakin meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan pemerintah. Hal ini sesuai dengan teori semakin besar pengeluaran pembangunan dan biaya modal maka dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pembangunan dan biaya sangat dibutuhkan suatu negara, pengeluaran tersebut digunakan untuk biaya modal pembelian barang dan jasa yang habis digunakan untuk memproduksi barang yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan. Maka sekecil apapun kenaikan pertumbuhan pengeluaran pemerintah maka akan berpengaruh positif atau meningkatkan kinerja perekonomian dan menyebabkan kenaikan pertumbuhan ekonomi. c. Pengaruh konsumsi Masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia Nilai koefisien regresi konsumsi memiliki hubungan yang positif dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,887751 , hal ini dapat diartikan apabila konsumsi masyarakat meningkat 1%, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia naik sebesar 0,887751% dengan asumsi variabel lainnya konstan. Arah koefisien yang positif ini menunjukkan bahwa semakin tingginya konsumsi masyarakat akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi masyarakat masih menjadi penyumbang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kurun waktu penelitian. Hal ini sesuai dengan teori hubungan antara konsumsi dengan pertumbuhan ekonomi
melalui agregat pendapatan nasional bersifat positif. Dimana peningkatan agregat konsumsi masyarakat akan ikut menambah pendapatan nasional yang akan berdampak langsung terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah tersebut. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang barang dan jasa jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjaan tersebut. d. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan ekonomi Indonesia Nilai koefisien regresi investasi memiliki hubungan yang negatif dengan nilai koefisien regresi sebesar – 0,001705 , hal ini dapat diartikan apabila investasi meningkat 1%, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia turun sebesar 0,001705% dengan asumsi variabel lainnya konstan. Investasi merupakan pembelian modal atau barang yang tidak di konsumsi,namun digunakan untuk kegiatan produksi sehingga menghasilkan barang atau jasa dimasa yang akan datang. Pembentukan investasi merupakan factor penting yang bertangung jawab terhadap pertumbuhan ekonomi. Pembentukan investasi dapat dilakukan jika masyarakat tidak menggunakan smua pendapatannya untuk dikonsumsi, melainkan ada sebagian yang ditabungkan Misalnya investasi pembangunan pabrik, jalan, jembatan atau investasi pendidikan disekolah. Investasi yang dikeluarkan ini secara langsung dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyakarakat yang pada akhirnya akan memperbesar pengeluaran masyarakat. Investasi dalam peralatan modal atau pembentukan modal tidak saja dapat meningkatkan factor produksi atau pertumbuhan tetapi juga kesempatan kerja bagi masyarakat Investasi dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga. Tingkat bunga yg tinggi menyebabkan investasi tidak menarik atau tidak menguntungkan. Investasi berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi merupakan pembentukan modal yang dapat meningkatkan pereokonomian disuatu wilayah. Makin tinggi nilai investasi yang dikelola maka kondisi perekonomian akan meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
Koefisien yang bertanda negative bermakna bahwa pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi bergerak tidak searah, artinya kenaikan investasi diikuti dengan penurunan pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya. Factor penyebabnya adalah 1. Dampak krisis ekonomi global terhadap perekonomian nasional dapat dilihat dari menurunnya pertumbuhan ekonomi regional dan nasional pada tahun 2009. Disisi lain perkembangan investasi memang mengalami peningkatan atau kenaikan namun kemampuan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sangat lemah, akibatnya investasi berpengaruh dengan arah yang negative 2. Rata rata penggunaan pdb untuk investasi adalah lebih rendah dibandingkan dengan pengeluaran untuk konsumsi. Kondisi tersebut mempunyai arti bahwa pembangunan ekonomi di Indonesia ternyata tidak ditopang oleh investasi melainkan oleh pengeluaran konsumsi 3. Rata rata peertumbuhan investasi tidak sebanding dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengindikasikan bahwa investasi belum mampu untuk menggerakkan perekonomian yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi dari pada pertumbuhan investasi
Simpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan mengenai pengaruh net ekspor, pengeluaran pemerintan, konsumsi masyarakat dan investasi, maka dapat disimpulkan bahwa: Net ekspor, pengeluaran pemerintah, konsumsi masyarakat dan investasi secara bersama sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode yang diteliti. Net ekspor mempunyai pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sedangkan Pengeluaran Pemerintah, Konsumsi Masyarakat dan Investasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Saran Berdasarkan hasil simpulan yang telah dikemukakan, maka diperoleh saran yaitu: Pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor makro ekonomi, untuk meningkatkatkan perumbuhan ekonomi yg berkelanjutan diharapkan pemerintah mengkaji dan memberikan perhatian khusus kepada faktor-faktor tersebut. Dan untuk menjaga kesinambungan
pertumbuhan ekonomi maka ketergantungan akan konsumsi masyarakat harus dikurangi. Bagi peneliti selanjutnya di harapkan dapat meneliti dengan variael – variabel lain yang berbeda dari variabel penelitian ini agar memperoleh hasil yang pariativ yang dapat menggambarkan hal – hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, L. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Boediono. 1985. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE. Chairul Nizar, Abubakar Hamzah, Sofyan Syahnur. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Koleksi Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Damodar, Gujarati. 1978. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jehuda Jean Sanny Mongan dan Putu Mahardika Adi Saputra. Pengeluaran Pemerintah, Investasi, dan Inflasi Terhadap Produk Domestik Di Asean. Koleksi Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Jhingan ML. 2000. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kuncoro, M. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi Dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga. Krugman R. Paul dan Maurice Obsfeld. 1994. Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Krugman R Paul dan Maurice Obsfeld. 2000. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijaksanaan. Jakarta: Rajawali Press. M. Farid Wijaya. 1990. Ekonomi Mikro, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Mangkoesoebroto, Guritno. 1993. Ekonomi Publik. Yogyakarta.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi Terjemahan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Kedelapan, Jakarta: Erlangga. Michael P Todaro dan Stephen C Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Purwanggoro, Cahya Hendra. Pengaruh Neto Ekspor, Tenaga Kerja, Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Di Ponegoro Semarang. Seftarita, Chenny. Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Koleksi Jurnal I.S.E.I Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Surabaya. Simanjuntak, Payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta: BPFE UI. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA. Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LPEF-UI Bima Grafika. Suparmoko dan Maria R.. 2000. Pokok-pokok Ekonomika. Yogyakarta: BPFE. Sodik, Jamzani. Pengeluaran Pemerintah Dan Pertumbuhan Penurunan Ekonomi Regional. Koleksi Jurnal Universitas Yogyakarta. Soediyono. 1992. Ekonomi Makro; Analisa IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregatif. Yogyakarta: Liberty. Triyoso, Bambang. 1984. Analisis Statistik atas Besarnya Parameter Ekonomi Makro: Sisi Lain dari
Pengamatan
Teoritis
Perkembangan
Perekonomian
Indonesia
1968-1983.
Vol.XXXII, No.3 September 1984. Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UI. www.bps.go.id (03 Desember 2015) www.bei.go.id (03 Desember 2015)